Anda di halaman 1dari 4

Page 1 of 4

No. Dokumen No. Revisi Halaman


030/K3RS/2014 01 1/3

STANDAR Ditetapkan oleh Direktur,


PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
23 April 2014

Dr. Victor Sugiarto, MM


a. Tanggap Darurat adalah tindakan yang dilakukan oleh orang atau
sekelompok orang dalam menghadapi keadaan darurat.
b. Code Red adalah kode kejadian kebakaran, api, dimana
1. PENGERTIAN ditemukannya asap atau bau benda terbakar
c. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada
tempat yang tidak kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar
dikendalikan.
a. Untuk memberikan pelaksanaan operasional kepada Tim Tanggap
Darurat mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil jika terjadi
2. TUJUAN kebakaran.
b. Meminimalkan timbulnya kejadian kebakaran dan dampak yang
diakibatkannya.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Tasik Medika Citratama Nomor :
3. KEBIJAKAN 002/SK-DIR/TMC/II/2014 tentang Revisi Pembentukan Tim Tanggap
Darurat.
a. Pegawai yang melihat api :
1) Pegawai atau orang yang pertama kali mengetahui/melihat
kebakaran segera mengambil APAR terdekat dan berusaha
memadamkan api dan memberitahukan kepada karyawan
lainnya untuk menginformasikan keadaan kepada Tim Tanggap
Darurat atau Tim Tanggap Darurat Area tersebut dan/atau
pihak keamanan area tersebut.
2) Pegawai atau orang yang pertama kali mengetahui/melihat
kebakaran segera menghubungi Tim Tanggap Darurat/ Tim
Tanggap Darurat Area jika tidak dapat memadamkan api
dan/atau pihak keamanan RS TMC area tersebut.
b. Bagian Tim Komunikasi Tanggap Darurat menghubungi Anggota
4. PROSEDUR
Tim Tanggap Darurat untuk memberikan bantuan pemadaman api.
c. Tim Komunikasi Tanggap Darurat menginformasikan keadaan
darurat ke semua penghuni gedung RS TMC sesuai SPO Tim
Komunikasi Tanggap Darurat RS TMC, sesuai dengan Grade Api.
d. Tim Komunikasi Tanggap Darurat menginformasikan ke bagian
pemeliharaan/IPSRS/ME untuk memadamkan aliran listrik yang
tidak dibutuhkan, sesuai dengan Grade Api.
e. Kondisi keadaan
1) Kondisi keadaan darurat terkendali, jika api padam langsung
laporkan kondisi Tim Komunikasi selanjutnya ke Ketua Tim
Tanggap Darurat.

Page 2 of 4
RUMAH SAKIT TMC PENANGANAN KEADAAN DARURAT
CODE RED / BAHAYA KEBAKARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


030/K3RS/2014 01 2/3

2) Kondisi keadaan darurat tidak terkendali, jika api tidak padam,


koordinasikan dengan Tim Komunikasi Tanggap Darurat untuk
menghubungi pihak terkait (Dinas Pemadam Kebakaran),
dapat dilakukan sesuai dengan Grade dan laporan dari petugas
dari lapangan, dan selanjutnya lapor ke Ketua Tim Tanggap
Darurat.
3) Kondisi memburuk, code purple aktif dan code blue langsung
aktif, perintah untuk evakuasi semua penghuni lantai RS TMC
sesuai dengan SPO Code Purple.
f. Bagian Komunikasi Tanggap Darurat menginformasikan
pengaktifan code purple berdasarkan intruksi dari Ketua Tanggap
Darurat dan/atau Penanggung jawab area.
g. Tim Evakuasi mengarahkan seluruh penghuni lantai menuju area
titik kumpul sesuai dengan SPO Code Purple.
h. Tim penanggung jawab dokumentasi dan evakuasi mendata
pasien, pengunjung dan karyawan area masing-masing dan
melaporkan ke Ketua Tim Tanggap Darurat.
5. UNIT TERKAIT Seluruh area RS TMC
a. Formulir pengecekan alat pemadam api ringan
b. Formulir pengecekan
c. Daftar instansi berwenang dalam situasi darurat
d. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
e. Undang-undang nomor 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan
f. Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana
g. Kepmenkes Nomor 432 tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen
K3 di Rumah Sakit
h. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No 186/Men/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
i. Permenaker 04/87 P2K3
6. DOKUMEN TERKAIT
j. Permenaker 05/96 SMK3
k. Permenaker 04/80 APAR
l. Permenaker 02/83 ALARM
m. SPO penggunaan APAR
n. SPO Code Purple RS TMC
o. SPO Code Blue RS TMC
p. SPO Komunikasi Keadaan Darurat RS TMC

Page 3 of 4
RUMAH SAKIT TMC PENANGANAN KEADAAN DARURAT
CODE RED / BAHAYA KEBAKARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


030/K3RS/2014 01 3/3

a. Klasifikasi Kebakaran :
1) Kelas A
Bahan yang mudah terbakar (kertas, kayu maupun plastic).
Mengatasinya menggunakan air untuk menurunkan suhunya
sampai dibawah titik penyulutan, serbuk kering untuk
memastikan proses pembakaran atau menggunakan halogen
untuk memutuskan reaksi berantai kebakaran.
2) Kelas B
Kebakaran yang melibatkan bahan cairan. Mengatasinya
dengan foam.
3) Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang bertegangan untuk
7. HAL-HAL YANG mengatasinya yaitu dengan menggunakan bahan pemadaman
HARUS kebakaran non kondusif agar terhindar dari sengatan listrik.
DIPERHATIKAN 4) Kelas D
Kebakaran pada bahan logam yang mudah terbakar seperti
titanium, alumunium, magnesium dan kalium. Cara
mengatasinya yaitu powder khusus kelas ini.
b. Kendalikan emosi diri yang dapat menimbulkan akibat fatal karena
kepanikan.
c. Pastikan tidak ada barang yang anda bawa sehingga menggangu
langkah evakuasi.
d. Tinggalkan gedung dan keluar melalui tangga darurat terdekat.
e. Tutup semua pintu dan jendela bila terdapat api.
f. Jangan menggunakan lift.
g. Jangan memasuki gedung kembali, kecuali ada izin dari yang
berwenang, security.

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai