Contoh Ikan Fertilisasi Internal Dan Eksternal
Contoh Ikan Fertilisasi Internal Dan Eksternal
Oleh:
YONA RACHELA WIBOWO
NIM. 115080400111070
AGROBISNIS PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Dalam suatu kolom perairan, suatu spesies dari lingkungan akuatik
pasti melakukan suatu kegiatan yang namanya perkawinan atau biasa
disebut dengan pemijahan. Proses pemijahan adalah proses yang
ditunjukan oleh suatu spesies dalam bentuk tingkah laku dalam
melakukan perkawinan. Dalam melakukan pemijahan, diperlikan syarat
agar pemijahan dapat terjadi, yaitu individu harus matang gonad. Dengan
matang gonad, maka individu tersebut siap untuk melakukan proses
pemijahan. Tingkat kematangan gonad dari suatu individu berbeda-beda
pada tiap spesies dan dapat ditunjukan dengan melihat alat kelamin
ataupun morfologi dari tubuh spesies tersebut (Wira, 2007).
Fertilisasi merupakan suatu proses kompleks, dimana terjadi
penggabungan antara gamet jantan (sperma) dan gamet betina (sel telur).
Pada dasarya, fertilisasi mempunyai dua fungsi, yaitu menyebabkan telur
berkembang menjadi embrio, dan untuk memasukkan inti jantan yang
haploid ke dalam sitoplasma sel telur (Berril, 1971). Proses fertilisasi
dimulai apabila sperma benar-benar telah melekat pada telur. Masuknya
sperma diikuti oleh suatu perubahan cepat dan dramatik dalam telur itu
sendiri. Meskipun banyak sperma dapat masuk ke dalam telur, namun
hanya satu sel sperma yang memberikan nukleusnya (inti) pada bakal
zigot. Peristiwa terakhir dalam fertilisasi adalah pembentukan inti zigot
yang diploid, dilanjutkan dengan pembelahan mitosis yang pertama dari
sel, untuk kemudian dimulai tahap perkembangan embrio (Kimball, 1994).
Pembuahan atau fertilisasi merupakan asosiasi gamet, dimana asosiasi ini
merupakan mata rantai awal dan sangat penting pada proses fertilisasi. Rasio
pembuahan sering digunakan sebagai parameter untuk mendeteksi kualitas telur.
Penggabungan gamet biasanya disertai dengan pengaktifan telur. Selama
fertilisasi dan pengaktifan, telur-telur ikan teleostei mengalami reaksi kortikal.
Kortikal alveoli melebur, melepaskan cairan koloid, dan selanjutnya memulai
pembentukan ruang periviteline (Kjorsvik et al., 1990 dalam Utiah, 2006).
Kortikal alveoli muncul setelah terjadinya fertilisasi dan reaksi kortikal
yang tidak lengkap menunjukkan kualitas telur yang jelek. Beberapa hal yang
mempengaruhi pembuahan adalah berat telur ketika terjadi pembengkakan oleh
air, pH cairan ovari, dan konsentrasi protein (Lahnsteiner et al., 2001).
Macam fertilisasi ikan:
1. Fertilisasi eksternal
Yaitu persatuan sperma dgn sel telur terjadi di luar tubuh induk.
Contoh: Cyprinidae, Anabantidae, Siluridae, dll.
2. Fertilisasi internal
Yaitu sel telur bersatu dgn sperma di dalam tubuh induk. Digunakan organ bantu
pemijahan, spt: gonopodium, myxopterygium, dan tenaculum.
Contoh: Elasmobranchii, Anablepidae, Poecilidae.
berlangsung saat induk betina mengeluarkan telur dan diikuti oleh induk
(1989), pada umumnya kerapu bersifat soliter tetapi pada saat akan
memijah bergerombol, di perairan Indo Pasifik puncak pemijahan
malam hari.
pari (rays) termasuk ikan bertulang rawan dalam grup Cartilaginous. Ikan pari
(pectoral fins) melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga
tampak atas atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Ikan pari
cemeti (Gambar 1). Pada beberapa spesies, ekor ikan pari dilengkapi duri
bagian samping kepala. Posisi dan bentuk mulutnya adalah terminal dan
umumnya bersifat predator. Ikan ini bernapas melalui celah insang (gill
openingsatau gill slits) yang berjumlah 5-6 pasang. Posisi celah insang adalah
dekat mulut di bagian bawah (ventral). Ikan pari jantan dilengkapi sepasang alat
kelamin yang disebut clasper letaknya di pangkal ekor. Ikan pari betina
umumnya memijah secara melahirkan anak (vivipar) dengan jumlah anak antara
5-6 ekor.
DAFTAR PUSTAKA
Lingga, P. 2002. Ikan Mas Kolam Air Deras. Jakarta : Penebar Swadaya.