Anda di halaman 1dari 5

PEMANGKASAN ANGGUR / PRUNING

Dalam budidaya anggur, pemangkasan adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Sebenarnya pemangkasan dengan menggunduli tanaman anggur adalah sebuah
teknik memanipulasi tanaman anggur untuk mendapatkan sebuah keadaan seperti saat mereka
berada di tempat asalnya di daerah sub-tropis dengan 4 musim, pada musim gugur seluruh
daunnya rontok dilanjutkan dengan musim dingin yang membuat mereka memasuki masa
dormant. Selanjutnya saat memasuki musim semi mereka akan kembali tumbuh dengan
membawa cluster-cluster bunga. Dengan melakukan pemangkasan kita tidak hanya
membantu tanaman anggur untuk berbuah tetapi juga sekaligus menata percabangan sesuai
dengan keinginan. Penataan yang dimaksud adalah membentuk tajuk tanaman. Bagaimana
kita harus menatanya tergantung dari system apa yang akan digunakan dalam penataan
tersebut.

Berikut ini adalah beberapa system pemangkasan yang biasa dilakukan untuk membentuk
tajuk tanaman anggur dengan tujuan masing-masing:

1. Head pruning / cane pruning


Pemangkasan dengan system ini adalah pemangkasan paling sederhana yang sudah dilakukan
sejak ratusan tahun yang lalu. Tanaman anggur dibuat bertajuk pendek dan berdiri sendiri
tanpa bantuan penyangga, penyangga hanya dibutuhkan saat tanaman masih berbatang utama
kecil dan lemah. Awalnya system pemangkasan ini hanya digunakan untuk pembentukan
tajuk dan pembuahan anggur varietas wine, tetapi sekarang banyak juga digunakan untuk
memangkas tanaman anggur tabulampot karena tujuannya sama yaitu untuk membentuk
tanaman tetap kecil dan pendek.

2. Spur pruning
Yang dimaksud dengan system pemangkasan ini adalah membentuk tajuk tanaman mengikuti
jalur yang biasanya menggunakan kawat penyangga berbentuk menyerupai pagar, system
pemangkasan ini digunakan untuk penanaman dengan system trelis. Spur pruning bisa juga
diaplikasikan pada penanaman dengan system para-para yang umum dilakukan di Indonesia.
Pada prinsipnya pemangkasan system ini hanya menyisakan beberapa mata tunas saja di
cabang tersiernya.

Gambar di atas adalah penanaman dengan system trelis, terlihat batang utamanya hanya
dibuat setinggi kurang dari 1 meter, cabang sekundernya mengikuti jalur kawat yang
terbentang dan cabang tersiernya yang membawa cluster buah tumbuh vertikal pada cabang
sekundernya hingga berbentuk menyerupai pagar.

Dilihat dari dekat lebih jelas bahwa dari setiap cabang tersiernya telah tumbuh 1 atau 2
cabang tersier baru, pemangkasan dilakukan pada cabang-cabang tersier baru tersebut dengan
pola: membuang cabang teratas dan memendekkan cabang yang terdekat dengan cabang
sekundernya. Tujuannya adalah supaya tajuk tanaman tidak banyak berubah dan menjadi
terlalu besar tidak tertata rapi sesuai jalurnya.
Cabang tersier yang tumbuh di bagian teratas telah dibuang, selanjutnya adalah memangkas
cabang tersier yang tepat berada di cabang sekundernya. Selain cabang-cabang ini hendaknya
segera dibuang termasuk cabang air (sucker) yang biasanya tumbuh acak dari cabang
sekunder maupun dari batang primernya, kecuali jika memang direncanakan sebagai cabang
baru/pengganti.

Setelah pemendekan cabang tersier dan pembuangan semua cabang-cabang air (sucker) akan
membuat tanaman anggur bertajuk seperti gambar di atas. Selanjutnya tinggal menunggu
pertumbuhan cabang-cabang tersier yang baru. Tentu saja selama pertumbuhannya cabang air
harus selalu dibuang karena cabang air bukanlah cabang produktif tetapi justru akan menjadi
pemborosan nutrisi yang seharusnya mengalir ke cluster buahnya. Jika treatment pra-
pemangkasan dilakukan dengan benar, pemangkasan juga dilakukan dengan tepat tentunya
akan menghasilkan cluster-cluster buah anggur yang baik dalam kuantitas dan kualitasnya
seperti gambar berikut.
Penerapannya ke dalam bentuk para-para juga sama seperti yang telah diuraikan di atas,
hanya saja bedanya cabang sekunder umumnya dibuat menyebar merambat pada para-para
dan diatur sesuai dengan bentuk para-paranya agar tajuk tanaman bisa menyebar dengan baik
dan tidak tumpang tindih.

Tidak hanya itu, system spur pruning ini juga bisa diaplikasikan dengan berbagai model trelis
system. Perbedaannya hanyalah penyangga tempat tanaman anggur merambat saja.

Posting halaman ini adalah request dari bapak Ari di Tuban.

Selanjutnya pemangkasan pohon anggur "tabulampot".


Pada prinsipnya pemangkasan yang harus dilakukan sama saja dengan pemangkasan seperti
yang telah diuraikan di atas. Anggur tabulampot bisa dipangkas dengan metode batang
primer, cabang sekunder dan cabang tersier. Bisa diterapkan juga system penanaman trelis
maupun parapara ataupun hanya dengan system pergola sederhana. Menurut saya, system
pergola sederhana yang paling tepat digunakan, mengingat tajuk yang bisa dihasilkan dengan
media pot yang relatif kecil tidaklah terlalu besar dan lebar.

1. Tanam bibit anggur di dalam pot dan gunakan media yang kaya nutrisi, semakin besar pot
tentu makin baik, tetapi biasanya untuk estetikanya pot yang relatif kecil akan terlihat lebih
indah.
2. Biarkan tanaman tumbuh terus dengan 1 batang utama saja sampai ketinggian minimal 180
cm.
3. Lakukan pemangkasan hanya pada ujung tanaman saja sekalian membuang semua daun
yang tersisa. Panjangnya batang yang dipangkas disesuaikan dengan ukuran lingkar
pergolanya.
4. Dengan pemeliharaan yang baik akan tumbuh tunas-tunas baru yang sudah bisa
menghasilkan bunga, buang semua cabang yang tidak berbunga.
5. Usahakan cabang yang mulai memanjang selalu diarahkan kembali ke dalam pergola untuk
membuat tabulampot tetap berbentuk rapi dan indah.

Demikian cara yang paling sederhana dalam pemangkasan anggur dalam pot. Buah yang
dihasilkan bisa sama ukuran dan rasanya, tetapi perlu diperhatikan jumlah clusternya, terlalu
banyak cluster buah bisa menyebabkan buah tidak mampu matang sempurna. Jadi, lebih baik
dibuahkan sedikit dengan kualitas yang memuaskan daripada terlalu banyak dan akhirnya
kecewa karena batal menikmatinya.

Anda mungkin juga menyukai