f
nbrrrr;a ,n^.rfuo
orltc ftfr; *A
J'
imqla
'/'i;fr*t$mliHr';ft*&*ffiS
t
lt
Vol. r
Gasoline Engine
tep 2
q-2
Exhaust
valve
Exhaust stroke
Compression Combustion (power)
stroke stroke
Agarmesindapatbkeriadengan|embutpadasetiapkondisioperasi,mskEtigaprsyaratante'sebut
dibawah harus diPenuhi
URAIAN
Mesin terdiri dari kepala silinder,'blok silinder, normal, konsumsi minyak pelumas bertambah,
piston, batang torak, poros engkol, mekanisme dan penggunaan bahan bakar bertambah boros.
katup, dan sebagainya. Bila mesin dioperasi- Delam keadaan demikian, mesin harus di-
kan untuk waktu yang lama, maka komponen- overhaul dan komponen yang rusak harus
nya akan meniadi aus, dan celah antara kom- diperbailti atau diganti.
ponen-komponen bertambah besar. Akibatnya
kemampuan mssin menurun, timbul suara eb-
Adiusting shim
Valve retai-qer
Valve lifter
Valve spring
Intake port
Exhaust Port
2. PEGAS KATUP
Pegas katup (valve spring) digunakan untuk me-
nutup katup. Pada umumnya mesin mengguna-
kan satu pegas untuk tiap katupnya, tetapi ada
iuga mesin yang mengun akan 2 pegas untuk
satu katup. Untuk mencegah katup melayang
ketika kecepatan mesin tinggi, digunakan pegas
ysng jarak pitch-nya berbeda (uneven pitch
UNEVET{.PITCH SPRING UNEVEN PITCH SPRING
sping) atau pegas ganda (double spring). (Asymmctricall
(Symmetricall
PENTING I
Melayangnya katup disebabkan oleh
adanya gerakan pegas katup Yang tidak
seirama dengan gerakan cam- Teriadinya
katup melayang iaf ah ketika putaran
rriesin mefebihi 'batas maksimum yang
diizinkan. Hal ini tidak saia menimbulkan
bunyi abnormal dari mesin tetapi iuga
menimbulkan gangguan antara katup
dengan piston yang dapat menimbulkart
kerusakan. Inner Outer
Pegas dengan iarak pitch yang berbeda DOUBLE SPRING OHP 2
tipe asymmetrical dipasang dengan baSian I
yang lebih renggang pada posisi atas. j
BAGIAN MESIN Katup-Katup darr Bagian-bagian Valg terkait
-
4. BUSHING PENGANTAR KATUP DAN OIL
3. DUDUKAN KATUP SEAL
Dudukan katup (valve seat) dipasang dengan Pada umumnya bushing pengantat'kattip dibuat
pada kepala silinder. Bila katup me- dari besi tuang yang dipasang dengan'cara di-
falan dipres
pres pada kePala silinder.
nutup, kepala katup menyentuh dudukan katup
untuk mencegah kebocoran dari ruang bakar, Bushing pengantar katup berfungsi untuk meng-
Dudukan katup iuga berfungsi rnemindahkan arahkan katup menutup dengan tepat pada
panas dari katup ke kepala silinder untuk men- dukukan katup.
dinginkan katup- Karena dudukan katup tidak Permukaan batang katup yang bersinggungan
terlindung dari gas pembakaran yang panas dan dengan bushing pengantar katup diberi pelumas
terus menerus berhubungan dengan katup, oli mesin. Untuk memcegah oli mesin masuk ke
maka dudukan katup dibuat dari baia khusus dalam ruang bakar melalui celah antara batang
yang memiliki daya tahan panas yang tinggi katup dan bushing pengantar katup, maka pada
dan tahan aus. bagian atas bushing pengantar katup diberi oil seal.
REFERENSI
Gerakan katup yang tidak lembut atau
batang katup yang macet pada bushing
pengantar katup disebut 'katup macet"
(valve stinking). Ini teriadi bila celah antara
batang katup dan bushing pengantar ka-
tup terlalu kecil atau bila pelumasnya ku-
rang.
Bila oil seal batang katup pecah atau men-
jadi keras, atou bila celah antara batang
katup dan bushing pengantar katup terlalu
besar, maka oli mesin akan masuk ke da-
lam ruang bakar. Oti ini akan terbakar da'
lam ruang bakar dan akan keluar melalui
pipa buang. Akibatnya penggunaan oli men-
jadi bertambah Biasanya lebih mudah
masuk ruang bakar melalui katup masuk'
OHP
REFERENSI
Pada umumnya dudukan,katup berbentuk tirus
sebesar 450 disesuaikan dengan permukaan Air-fuel
mixture *
katupnya. Lebar persinggungan dudukan ka-
tup antara 1,2 mm sampai 1,8 mm. Per-
singgungan dudukan katup yang terlalu lebar
akan menvebabkan terjadinya lapisan karbon
lntake valve Exhaust valve
antara permukaan katup dan dudukannya ser- (Openl (Closed)
ta efek pendinginannya bertambah. Sebalik-
nya bila permukaan singgungnya terlalu
sempit, kemungkinan bocor akan bertambah
tetapi efek pendinginannya akan berkurang.
BAGIAN MESIN Katup-Katup dtt 9?q,.Lbagian vang Terkait
-
5. VALVE ROTATOR
CARA KERJA
O gita katup membuka, maka pegas ka.tup
tertekan, dengan demikian tegangan menf adi
lebih besar. Ini menyebabkan bagian luar
plate spring sedikit melentur keatas dan coil
spring bertambah rata. Hal ini menyebabkan
rotator body berputar. Pada saat ini titik A
bergeser, tetapi titik B dan C tidak bergeser'
I
Valve closed
OHP 3
BAGIAN MESIN Metode Pengerasan Plastic-region
-
METODE PE NGE RASAN PLASTIC. CONTOH : MENGERASKAN BAUT KEPAI-A
SILINDER (MESIN 4A'GE[
REGION CATATAN :
Biasanya baut dikeraskan sampai elastic region ' Baut-baut kepala silinder dikeraskan dalam
(tihat gambar), Dimana momen pengerasan tiga tahap
bertambah sesuai dengan putaran sudut baut. Bila ada baut yang patah atau terjadi de-
bila baut dikeraskan melebihi dari elastic region, formasi, gantilah
hanya sudut putaran yang berubah , tetapi Sebelum memasang, oleskan oli mesin pada
momennya tetap. Daerah ini disebut plastic ulir baut dan dibawah kePala baut.
reg ion.
(a) Pertama, dengan mengunakan SST, pa-
Elastic region Plastic region sanglah dan dan keraskan baut secara merata
dalam beberapa tahap, dengan urutan seperti
Fracture point pada gam.bar.
)
c)
o ssT 09205-16010
o
o Momen : 300 kg-cm 122 tt-lb, 29 N'ml
(D
CATATAN: Paniang masing-masing baut di-
tunjukkan dalam gambar. Bila ada baut yang
tidak memenuhi spesifikasi momen, gantilah
Bolt's rotational angle baut.
OHP 4
(B) (B) (Bl (B) (Bl
73 1 6 10
Ada dua metode untuk mengeraskan baut. Salah
satu metode ialah pengerasan dalam elastic re-
gion. Dan ini merupakan metode konvensial. '^ rF-v<s=s
L.t -'-a\-,'.=l
Metode lainnya yaitu mengeraskan baut dalam
,g
rN ''r+-t:s.,tEl-F
l.:t
SST
(A) 9O mm (3.54 in.)
(B) 1Og mm (4.25 in.) OHP 4
(b) Tandailah bagian dePan kepala baut dengan
cat.
BAGIAN MESIN Blok Silinder
;^
Combustion Pressure
OHP 4
a
se ka rang I
Maiot
thrust
f orce
Ftont +
l
CYLINDER WEAR OHP 5
8
BAGIAN MESIN Blok Sifinder
-
Dengan ausnya silinder, maka
problema berikut 1. UKURAN LUBANG SILINDER
ini mulai tamPak : Pada blok silinder baru sekalipun, ada perbedaan
o Ketukan piston ke sisi berlebihan' kecil ukuran diameternya, biasanya ad#3 standar
o Penggunaan oli mesin bertambah boros' ukuran' diameter.
o Tenaga mesin menurun karena tekanan kom- Pada blok silinder bagian atas tercantum kode
presi berkurang. ukuran lubartg untuk masing-masing sifinder.
o piston ring bagian atas rusak karena terjadi Untuk memperbaiki celah piston agar lebih
pengembangan gada bagian atas lubang akurat piston ukuran standar yang sesuai dengan
silinder dan fain-lain' ukuran silinder digunakan pada masing-masing
silinder ukuran standar.
Keausan abnormal dan kerusakan lubang silin-
der terutama disebabkan oleh hal-hal berikut : Kode ukuran lubang Ukuran lubang silinder
Front
-
r0
BAGIAN MESIN PiStON
PISTON
1. THRUST FORCE
Bila tekanan komprensi atau tekanan pem-
Kepala piston membentuk satu bagian ruang bakaran bekeria pada piston maka sebajian dari
bakar dan merupakan bagian yang selalu terkena
tekanan tersebut bekeria pada piston skrit, yang
kondisi temperatur tinggi karena terletak di da-
meneruskannya ke dinding silinder- Ini disebut
lam silinder, tetapi tidak dapat didinginkan 'thrust force' atau gaya kearah samping. thrust
secara langsung oleh air pendingin atau udara
force ini di-klasifikasikan ke dalam 'maior thrust
luar. Akibatnya, temperatur kepala piston men-
to(ce" dan minor thrust force. Maior thrust force
iadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan timbul selama langkah pembaka(an, dan minor
temperatur Piston skirt. thrust force timbul selama langkah kompresi,
Atas dasa r pertimbangan pemuaian yang karena tekanan pembakaran lebih besar dari
diakibatkan oleh perbedaan temperatur tersebut tekanan kompresi maka maior thrust force pada
maka diameter kepala piston dibuat lebih kecil
umumnya lebih besar dari pada minor thrust
daripadadiameterskid-nya,padatemperatur force. Oleh sebab itu, thrust pressure umumnya
ruangan Bahkan diameter bagian atas skirt menunjukkan major thrust force.
lebih kecil dari pada diameter bagian bawah skirt-
nya . Disamping itu diameter piston yang sejajar
dengan piston pin lebih kecil daripada diameter
pada arah tegak lurus dengan piston pin' Combusti on pr essure ComPress ion pressure
sehinggabentukpistonpadasaatdinginada|ah
oval. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi
pemuaian yang diakibatkan oleh panas dari 0 v
metal yang tebal Pada Pinbos'
Oval Circle
OHP 6
COLD HOT
OHP 6
11
BAGIAN MESIN Piston
2.P|sToNSLAP(KETUKANKESAMP|NG}
3. CARA KERJA PISTON OFFSET
piston bila per- Pada mesin-mesin yang menggunakan piston
Bunyi ini teriadi disebabkan oleh
offset, maka perubahan arah thrust piston dari
mukaansisinyamemuku|dindingsi|inder,ini
arah minor thrust ke arah maior thrust mendekati
disebut ketukan sisi (side knocking). Piston slap
akhir langkah kompresi (sedikit sebelum TMA/
ini teriadi bila arah dari thrust force berobah
padasaattorakbergerakdari|angkahkompresi kompresi). Karena arah thrust piston berubah
piston sebelum piston menerima tekanan pembakaran,
ke tangkah pembakaran. Dengan kata lain
maka piston slaP akan berkurang.
didorong kearah dinding silinder gada saat tran-
sisi dari minor thrust ke maior thrust force, hal
ini mengakibatkan teriadinya piston slap. Piston
s|apinidipengaruhio|ehce|ahpistondanpada Compression pressure
umumnya timbul bila celah pistonnya terlalu n
JI
besar. Karakteristik piston slap adalah , piston V
s|apmeniadibesarbi|apistonda|amkeadaan
dingin karena celah piston besar pada saat ter-
sebut dan secara bertahap akan berkurang saat
mesinmenjadipanas.Untukmengurangipiston
slap ini, maka maior thrust force harus dikurangi.
Ini dilakukan pada beberapa mesin dengan
Compression pressure
meng-offset-kan sedikit bagian tengah piston pin
n
dari garis tengah Piston. V
COMPRESSION STROKE
Combtrstion pressure
vn
@ .BEFORE
TDC/COMPRESSION
OHP 7
COMBUSTION STROKE
OHP 7
12
Piston
ENGINE PROPER -
PISTON OVERSIZE
t. UKURAN PISTON
satu atau keseluruhan pis- Bila silinder telah dibor, maka ukuran piston over
Bila celah dari salah
limit disebabkan 'lubang size ditentukan oleh besarnya keausan pada silin-
ton telah melampui
telah aus, blok der. anya, hanya torak oversize 0,05 O/S
Bias
silinder atau piston-pistonnya
piston harus diganti atau lubang yang tersedia sebagai reguler supply parts untuk
silinder atau
harus dibor kembali dan mengunakan hampir semua mesin. Tetapi, untuk beberapa
silinder
mesin, oversize (O/S, O,25 atau 0,75 dan se-
piston ukuran oversize'
(piston size codel terdapat bagainya, pistonnya selalu tersedia. Untuk bebe-
Kode ukuran piston
rapa mesin tidak disediakan piston ukuran se-
pu|apadakepa|apiston.Posisitandanya(stamp
pada mesinnya' telah OIS 0,75. Diameter luar dari piston O/S 0,50
nya) berbeda hergantung
Piston size code
kira-kira 0,50 mm (0,020 in) lebih besar dari
Piston pin hole size code diameter piston ukuran standar.
Front mark
REFERENSI
Bila'lubang silinder akan dibor ukuran lubang-
nya dapat ditentukan dengan prosedur se-
bagai berikut :
1. Ukuran lubang silinder yang ditentukan
piston O/S yang mana (0,25, 0,50 dan se-
bagainya) yang akan digunakan sesuai
PISTON (4A.FI
dengan tingkat keausan lubang silinder'
2. Tentukan dimensi akhir/finished (c) dari
REFERENSI lubang silinder dengan mengukur diam-
Piston pin yang dipasang pada lubang piston eter torak (a), dan dan tambahkan dengan
pin (piston pin holel harus sesuai dengan diam- celah torak (b).
eter piston pin. Piston dan Piston pin tersedia 3. Berikutnya kurangi untuk memungkinkan
dalam satu set sebagai regufer supply parts'
penghalusan/honing (d) dari spesifikasi
lubang silinder akhir (c) untuk menentukan
ukuran lubang (e)
UKURAN STANDAR PISTON
(kecuali Ukuran bila finished (c) = (a) + (b)
Bagi mesin-yang diproduksi akhir-akhir ini
Ukuran bila telah dibor (e) = (cl - (d)
pada mesin 2D dan tW), untuk lebih menyem'
Dengan tuiuan untuk 'menyernpurnakan ke
purnakan celah piston secara akurat bila mesin
akuratan dari lilbang silinder yang telah dibor,
akan diperbaiki, maka piston ukuran standsr ter-
maka pekerfaan honing yang diizinkan tidak
sedia untuk setiap kode ukuran l.lbang silinder.
boleh melebihi dari O,O2 mm (0,0008 in)'
13
ENGTNE PROPER Piston Ring
14
ENGINE Piston Ring
RingpistonbergerakturunnaikdidaIama|ur
ring piston
(piston ring groove) selama mesin
oerjatan.Danin.iakanmenimbu|kanefekpe-
mompaano|idiatasring-ringyangmembantu
pelumasan'
menyempu rnakan
piston dan alur terlalu be-
Bila celah antara ring J
sar, maka efek
pemompaan iuga akan besar'
pengutlaan oli
5
mengakibatkan bertambahnya J
(
(
Cylinder Engine oil
z
c
t
d
{2
u
u,
RING PUMPING EFFECT OHP 8
gK
4. RING FLUTTER
Bila ring-ring piston flutter, atau bergetar ke atas
Ji
53
dan ke bawah atau dari sisi ke sisi di dalam alur Y)
torak, hal ini akan mengurangi keefehifan ring- *9
ring. Peristiwa ini teriadi lebih mudah bila daya 5I
regangring-ringkecil,danpistonbergerakcepat
(kecepatan tinggi) bila teriadi ffunering, ini akan
terlihat pada keausan yang abnormal, dan se-
bagainya yang teriadi pada alur piston dan pada
bagian permukaan atas dan bawah ring-ring
piston. Jumlah gas hasil pernbakaran yang di-
keluarkan iuga bertambah dan lapisan oli (oli
film) akan pecah, sehingga mempermudah pis-
T
ton atau ring Piston menjadi aus'
oleh karena itu perlu untuk merneriksa alur ring
dan celah rirtg .
l5
BAGIAN MESIN Poros Engkol
-
POROS ENGKOL
Poros engkol (crankshaft) berputar pada ke-
cepatantinggisambi|menerimabebanberat
dari piston-piston dan batang piston, dengan
demikian harus cukup kuat dan memiliki sifat
rigit, memiliki tahanan yang tinggi terhadap ke- 'There is no oil hole in the No. 3 main iournal.
CRANKSHAFT I4A.FI
ausan, dan mempunyai keseimbangan static
dynamic (a good static - dynamic balance ) se-
hingga dapat berputar dengan lembut' Journal RE FE RE NSI
poros engkol (crank journal) dan crank pin per- Lubang-lubang oli dalam cronk main journal
mukaan yang berputar ditreatment pengerasan melalui semua semua jalan melalui iournal
dan induction tempering. dan sebagainnya, dengan demikian oli akan mengalir melalui
dalam tujuan untuk memberikan tahanan yang fournal ke crank pin saat crankshaft berputar'
lebih besar terhadaP keausan Alur oli iuga terdapat dalam setengah bantalan
Untuk memberikan pelumasan pada crank pin, atas (upper half bearing) crankshaft.
lubang-lubang minyak terdapat pada crank
iournal dan crank Pin.
4A-F
UKURAN MAIN JOURNAL DAN CRANK PIN
Ada tiga perbedaan ukuran standar main four-
nal poros engkol dan crank pin, diameter luar
dari tiap ukuran crank berbeda beberapa mikron'
Kode ukuran tertera pada poros engkol- (Dalam
beberapa mesin, hanya terdapat satu standar'
Dalam hal ini, kode ukuran tidak tertera pada Main iournal size code locations
poros engkoll.Kode-kode ukuran ini digunakan
untuk memilih ukuran ketebalan bearing untuk
menyernpurnakan celah oli bantalan-bantalan
poros engkol atau bantalan-bantalan batang
7M-GE
torak yang akurat. Nomor ukuran standar dan Ciank pin size code locations
kode ukuran lokasi berbeda bergantung pada No.1 - No.3 No-4 - -No'6
mesin.
No.1, No.2
0 Besar Nomor Yang No.3, No.4 No.5, No'6
I tttakin besar Main iournal size code locations
1 I menuniuktan ukuran
* yang semakin kecil
2 Kecil bebrapa mikron
16
BAGIAN MESIN Poros Engkol
-
2 nomornya,
Upper half-bearing 3 bantalan makin
Oil groov
t
d
4 tebal beberaPa
5 Teba I micron
n
r,i, Oil 9ro<
V)I
Lockine lio
Oil groove
Bearing size cdde
11, 2, 3, 4 or 5l
Lower half-bearing
Umumnya yang tersedia ialah UIS O'25' Akari
tetapi bantalan U/S 0,50, '0,50 Etau O'75 iuga
tersedia bergantung pada ienis mesinnya'
17
BAGIAN MESIN Memilih Bantalan Poris Engkol
-
MEMILIH BANTALAN POROS
ENGKOL i
pada
setiap mesin mempunyai celah oli tertentu No. 1 I
Bearing
REFERENSI
size code
Untuk mesin 4A-F, kode ukuran bantalan-
nya ditentukan dengan mengunakan ru-
BEARING SELECTIOI{ IITA.F ENGINEI OHP 9
mus sebagai berikut:
Pada mesin tertentu tidak ada perbedaan diam-
eter main crankshaft iournal (tidak ada kode yang
tercantum). Untuk itu, pilihlah bantalan dengan
ffi=
Daftar kode pilihan bantalan dan rumus
kode yang sama seperti pada fournal bore-
1,2or3
(Cordsl
No. I -No.5Uournalsl
BEARING SELECTION (Y SERIES ENGINEI OHP 9
18
BAGIAN MESIN Batang Torak
-
(CENNECTING
BATANG TORAK ;i
RODI Lubang yang besar (big end) pada batang torak
torak (connecting rod) menerima gaya dibuat terpasang dengan tutup bantalannya
Batang
gaya momen dan (connecting rod bearing cap).
tekan yang terus-menerus,
yang dihasilkan dari tekanan pem- Sedikit perbedaan diameter dalam pembuatan
beban lainnya
dari torak, derlgan de- akan menghasilkan tiga ukuran standar yang
bakaran dan gaya inersia
berbeda pula. Kode ukurannya tercetak pada
mikian harus kuat untuk menahan beban ter-
tutup bantalan (bearing capl.
sebut.
Kode ukuran ini digunakan ketika memilih bental-
pada bagian big end (uiung yang besar) batang
jet untuk melumasi silinder, an agar dapat memperoleh celah oli yang topat.
torak terdapat oit
piston pin'
mendinginkan piston, dan melumasi UKURAN LUBANG BIG END (4A-FI
REFERENSI Kode ukuran Piston Ukuran piston
Sesaat, sebelum mencapai TMA, lubang
1 Kecil semakin besar
oli pin fournai bertemu dengan oil iet, dan to-or ukuran
oli disemprotkan keluar melalui oil iet. I
2 I lubang makin
Bila batang torak dipasang terbalik, bagian besar beberapa
*
depan berada di belakang, maka 3 Besar micron
pelumasan untuk silinder meniadi
berkurang.
4A.F ENGINE
l9
t.
D
BAGIAN MESIN
- Bantaf an-bantalan Batang Torak r
t
t
BANTALAN-BANTALAN BATANG
TORAK
Ada tiga atau lima ukuran standar bantalan
Pada umumnya bantalan batang torak (con_ ba- ,
tang torak untuk mesin tertentu; tebal masing- '
ncting rod bearing) dibuat dari paduan afu_ masing ukuran berbeda beberapa micron.
minium (aluminium alloy) atau lcgam kelmet. Kode
ukuran tercetak pada bagian betakang bantalan.
Pada upper haft bearing dibuatkan lubang oli
Nomor ukuran standar bantalan baLng torak,
sebagai saluran aliran oli ke oti jet dafam big
dan metode pemberian kode berbeda terjantung
end batang torak.
dari mesin. Karena itu untuk tebih tepatnya rihat-
(juga lubang oli yang terdapat pada lower half_
lah pedoman reparasi untuk mesin yang ber_
bearing, tetapi ini disebabkgn mengunakan part
sang kutan.
yang sama untuk lower half-bearing yang juga
untuk upper half bearing). KODE UKURAN BEARTNG (4A.F}
Oil hole
Kode ukuran bearing Ukuran bearing
20
BAGfAN MESIN Memilih Bantalan Batang Torak
-
MEMILIH BANTALAN BATANG Crank pin size code locations :s
:-')5t
21
EI MEKANISME KATUP _ Saat Kerfa Katup
6o
Intake valve opens
velve closes
lExhaust stroke
Exhaust
valve opens
22
MEKANISME KATUP Celah Kattrp
-
PENTING I
o Pada merin tertentu, posisi pemalangan
Untuk setiap mesin saat kerja katupnya
yang optimal tetah diletapkan' Kosalahan
puli com shaft timing dapat dirtrdih de-
keria katup akan menyebabkan idling ngan tuiuan untuk melakukan penyetelan
i".t
mesin tidak stabit atau tenaga mesin saat kerja katuPnYa.
menurun. Tali penggerak ftiming beltl dbetel ke'
Keausan mekanisme katup, tali penggerak tegangannya hanya ketika mesin dalam
atau rantai yang aus atau rusak dapat keadaan dingin, bila melakukan pnye-
menyebabkan saat keria katup meniadi telan dalam keadaan mesin panas' akan
mundur. menyebabkan tali penggerak kendor se'
telah mesin dingin, dan mungkin iuga
duduknya timing beh tidak sempurna'
Retarded
Adjusting screw
CELAH KATUP
Rocker arm
Di bawah ini diuraikan celah katup, sebagai VALVE CTEARANCE
contoh dengan mekanisme katup tipe OHV'
8i|a katup menutup, maka terdapat ce|ah antara
somua parts dari camshaft kepada katup' Peran
ini yang disebut "celah katup' (valve clearance)
stsu (tappet clearance) dan ini dinyatakan se- Push
(valve rod
bagai iarak antara uiung batang katup
stom end) dan rocker 8rm bila katup dalam
keadaan menutuP. Valve
,lifter
Camshaft
OHP 12
23
MEKANISME KATUP Celah Katup
-
Celah katup harus disediakan (harus ada), sebab PENTING I
tiap part dari mesin (blok silinder dah kepala Celah katup yang tidak sempurna, akan
silinder, katup-katup, batang pendorong (pusd menyebabkan menutupnya katup tidak rapat,
rod), dan sebagainya) akan memuai bila di- kebocoran gas dan menurunnya kemampuan
panaskan. Pemuaian push rod dan katup sete - mesin. Celah katup yang terlalu besar akan
lah meniadi panas akan lebih besar dari pe- menimbulkan suara berisik akibat terjadinya
muaian kepada silinder. Bila pada saat me- tumbukan antara rocker arm dengan katup.
sin dingin celah katup dan rocker arm dibuat
nol, maka katup tidak akan menutup rapat Ada dua tipe celah katup, dimana perbedaannya
setelah mesin meniadi panas (lihat gambar). Hal bergantung pada bahan-bahan kepala silinder,
ini teriadi karena perbedaan dalam tingkat rocker arm support, dan sebagainya, serta posisi
ekspansi thermal komponen. Penutupan katup camshaft. Satu tipe dari celah katup berkurang
yang tidak sempurna akan menyebabkan out- bila mesin telah menjadi panas sedangkan tipe
put mesin menurun. Jadi, harus ada celah katup lainnya akan bertambah. kemudian, celah katup
untuk msncegah Problem ini. ditentukan terlebih dahulu untuk tiap mesin un-
tuk menjamin fungsi mekanisme katup pada
semua tingkat temperatur.
REFERENSI
Pada mesin 4A-F, celah katupnya bertambah
Push rod setelah mesin menjadi panas. Hal ini karena
ekspansi thermal pada kepala silinder melebihi
ekspansi thermal dari katup.
Karena itu, celah katup harus disetel ketika
Valve lifter
mesin dalam keadaan dingin dengan
mengunakan shim penyetel (adiusting shiml.
Camshaft
Valve clearance
4A.F ENGINE
24
MEKANISME KATUP Hydraufic Valve Lifters
-
HYDRAULIC VALVE LIFTERS. PENTING I
J 5mm
I
TOYOTA-MADE GM-MADE
25
MEKANISME KATUP Hydraulic Valve Lifters
-
CARA KERJA
Oliyang bertekanan dari pompa memasuki plunyer
dalam lifter melalui saluran oli (oli passage).
O Katup menutup
Pegas plunyer selafu menekan plunger keatas,
maka celah katup selalu nol. Oli yang bertekanan
iuga mendorong check ball terhadap check ball
spring dan mengalir ruang cjalam lifter.
clearance
--No
Oil passage
Plunger
Lifter body
Check balt
Check ball
spring
Working Plunger
chamber spring
OHP 13
@ Xatup Membuka
Saat camshaft berputar dan cam mendorong
fifter bo.dy, maka tekanan oli didalam working
chamber naik sehingga cleck ball menutup sa-
furan oli. Selanjutnya cam berputar, maka lifter
body terdorong ke atas dengan pluyer, dan katup
membuka dengan adanya gerakan rocker arm
melalui push rod.
Bila lifter didorong keatas, maka sedikit oli
didafam working chember keluar melalui celah
antara body pan plunyer. Kemudian, saat cam
berputar dan menutup katup, maka oli akan
mendorong sheck ball dan masuk kembali ke
working chamber, dan menjaga celah katup pada
nol selalu.
OHP 13
t
26
MEKANISME KATUP Mekenisme Scissor Gear
-
MEKANISME SCISSOR GEAR
irvrefeNFAsl SUB-GEAR I ,;
padernesin DOHC yang mempunyai kode model pengerak (belt driven camshaft). Mekanisme
tfr, *perti 4A-F (E), 3S-FE dan mesin 2\|Z'FE, scissor gear digunakan untuk menggerakkan
digerakkan oleh timing camshaft dan suara berisik roda gigi akibat
selah satu camshaftnya
digerakkan oleh
belt, dan camshaft lainnya
adanya backlash.
yang oleh sabuk
scissor gear melalui camshaft
Camehaft
timing Exhaust valves
pulley
Beh idler
27
L
MEKANISME KATUP Mekanisme Scissor Gear I
- t
t-
Mekanisme scissor gea( pada mesin 4A-F d. Sebab momen ini (yang bekeria pada arah
diuraikan dibawah ini. arah putaran sub gear) yang diberikan oleh
pegas scissor, sub-gear lag kira-kira 200
(sama dengan.tiap dua sisi lag) di belakang
Camshaft driven gear yang dipasang pada
intake camshaft, di lengkapi dengan pin un- camshaft driven gear. Momen ini dipindah'
tuk mgnahan uiung scissor sPring. kan melalui scissor spring, qkibatnya sub
b. Sub-gear diikat pada intake camshaft dengan
gear tertinggal kira-kira 20o dibelakang
snap ring dan wave washer. Jumlah gigi pada camshaft driven gear (kira-kira dua gigi) se-
sub-gear sama dengan jumlah gigi driven gear. hingga gigi pada driven dan sub gear selalu
Pin pada sub-gear menahan uiung pegas berkaitan dengan gigi driven gear dan bebas
scissor lainnya. backlash.
c. Pegas scissor terletak diantara camshaft
driven gear dan sub-gear, dan ujungnya di-
tahan oleh pin pada gear-gear ini. Camshaft
Drive gear
driven gear memindahkan momen dalam pu- Sub-gear
taran arah ke sub-gear melalui pegas scissor.
Drive gear &
Driven gear sub-gear come
into contact
'-here.
t
{ Drive sear &
driven gear come
into contact
here.
Service hole
Service holes
L F
bo
t
Subgear
iI
28
I
SISIEM PETUMASAN Uraian
-
URAIAN
menyalurkan oli mesin ke relief valve, yang mengontrol tekanan oli mak-
Sistem pelumas.an
simum; oli filter, untuk menyaring kotoran di
(ornponenyangberputar.danbergeseragar
dalam oli; oil pressure sender gauge (oil presure
mesindapatbekerjadengan|embut.Danjuga
pendingin' switchl yang mendeteksi tekanan oli; oil level
borperan penting sebagai
terdiri dari oli pan, gauge, yang mengukur banyaknya oli didalam
sistem pelumasan terutama
minyak; pompa oli oil pan.
;ebagai tempat penampung
komponen mesin;
.lntuk memompa olikesetiap
Oil pressure
switch
Oil filter
Oil cooler
Relief valve
{for oil cooler}
Oil pump
Relief vafve
Oil strainer
OHP 16
F- ffi f clusxarr..lounHals I
t---
I
CRANKSHAFT CYLINDER HEAD I
I
I
I
I
MAIN OIL GALLERY I
I t.o a
I I
I 4.O I
I RELIEF vAtv I
I I
I
I I
I
I I
OI. PAN
Ofi yang terkumpul didalam oil pan dihisap ke Seluruh oli yang dipompakan oleh pompa otii
dalam pompa oli melalui saringan dan pipa dialirkan melalui oil filter, di sini oli disaring ss.i
hisap (suction pipe). belum menuju ke setiap komponen mesin. Oli
Bila gasket atau ring- O pada sambungan suction dari pompa oli membuka check valve pada sa-
pipe rusak, udara akan mernasuki sistem melalui luran masuk ke oil filter.
sambungan pipa dan menyebabkan oli yang Sefanjutnya mengisi ruang disekeliling elemen
dihisap memjadi tidak cukup. Akibatnya pe- untuk disaring dan kelu ar dari bagian dari bagian
lumasan menjadi kurang, dan keausan kom- tengah elemen. Pada oil filter terdapat by pass
ponen tidak norrral. Putaran mesin yang ber- valve.
tambah, akan menyebabkan tekanan oli dari Katup by-pass rerdapat di dalam filter. Bila ele-
ponpa memjadi naik. Bila kenaikan sampai men- men menjadi tersumbat, maka tekanan diluar
capai batas tertentu (c k!/cm2 atau 56,9 psi), filter menjadi meningkat pada tekanan kira-kira
maka relief valve akan membuka, dan oli 1,0 kg/cm2 di atas tekanan oli pada senter filter.
sebigian kembali ke oil pan. Tekanan ini menyebabkan katup by-pass mem-
Bila relief valve macet pada posisi membuka, buka, memungkinkan oli mengalir ketiap bagian
maka tekana-n oli menjadi rendah dan me- mesin tanpa melalui elemen filter. Dengan jalan
nyebabkan keausan komponen yang tidak nor- ini, kekurangan pelumasan dapat dicegah bila
mal. elemen tersumbat.
Sebaliknya relief valve macet pada posisi Check valve iuga berfungsi untuk mencegah
menutup, menyebabkan naiknya tekanan oli kotoran yang terkumpuf dalam oil filter agar
berlebihan sehingga teriadi kebocoran oli. tidak kembali kepompa oli bila mesin berhenti
Bila sliding part didalam pompa oli menjadi aus, serta menyimpan oli dalam oil filter dengan de-
maka dapat menyebabkan tekanan oli menurun. mikian oli dapat segera mengalir ke tiap bagian
bila mesin dihidupkan.
Housing
tI
I
I
I
a
I
Discharge To engine From oil pump
'!I
I
Check valve
Relief valve (rubber platel
Filter element
30
SISTEM PELUMASAN Oil Pressure Warning Lamp dan Oil Pressure Gauge
-
LAMPU TANDA TEKANAN OLI DAN PENGUKUR TEKANAN OLI
pompa oli memompakan oli kesetiap bagian Lampu tanda tekanan oli (oil pressur.'parning
membangkitkan tekanan oli lamp) atau pengukur tekanan oli (oiEdessure
s88t mesin hidup'
pada setiap sirkuitnya. Tekanan oli berbeda ter-
gauge) untuk memberi peringatan kepada pe-
gantung kecepatan pada mesin, Viskositar oli ngemudi bahwa sistem pelumasan keadaannya
ian sirkuit Yang bersangkutan' tidak normal.
Oil prccsure
Warning lamp ewitch
boints openl
-0
Low oil pressure
31
SISTEM PELUMASAN Oil Pressure Warning Lamp dan Oil Pressure Gauge
-
@ Tekanan oli tinggi
2. PENGUKUR TEKANAN OLI
Sender pengukur tekanan oli (oil pressure sender Bila tekanan oli tinggi, diaphragm terdorong
gaugol dipasang pada blok silinder untuk lebih kuat sehingga titik kontak juga saling
mendeteksi tekanan oli didalam gallery. Kunci menekan lebih kuat. Selama hal ini terfadi be-
kontak diposisikan pada ON, arus melalui kawat berapa saat maka bimetal strip akan meleng-
pemanas dan memanaskan bimetal sehingga kung menyebabkan titak kontak mengalirkan
melengkung. arus listrik ke hit wire receiver gauge, sebagai
akibatnya, bimetal strip sender gauge mb-
O tekanan oli rendah lengkung dan menyebabkan jarum penunjuk
Bila tekanan oli rendah, maka titik-titik kontak bergerak ke arah kanan.
pada sender gauge menempel. Ketika bimetal
di dalam sender gauge menjadi mefengkung dan
Receiver gauge
titik kontak membuka, sehingga arus yang ke
kawat pemanas receiver gauge menjadi sedikit.
Hal ini menyebabkan bimetal receiver gauge
sedikit melengkung, dan jarum indikator hanya lgnition
bergerak kekanan sedikit. switch
Receiver gauge
Battery
32
SISTEM PELUMASAN _
Relief vclve
To oil cooler
OHP 17
1.O kg/cm2
3.5 kg/cm2
By-pass valve
4.O kg/cm
- F
t
t:
t'
L'
I!
Pada pendingin oli tipe pendingin air (water tekanan antara inlet side dan o.utlet side oil
t
cooled oil coolerl seluruh oli mengalir dari pom- cooler naik sampai 1,5 kg/cm2 atau lebih, maka I r
pa oli ke oli cooper untuk di dinginkan, relief valve akan membuka dan oli mengalir dari
Darioilcooler, oli mengalir ke setiap komponen pompa oli mem by- pass oil cooler dan mengalir
mesin.. ke komponen mesin lainnya.
Pada oil cooler karena bertambahnya vicositas
oli ketika temperatur rendah. Bila perbedaan
Engine coolant
Relief valve
To main
oil gallery
+
r
I
Engine parts
I
1.5 kg/cm2
I
1.O kg/cm2
I
I
Oil strainer
I
Oil pan
PENGGUNAAN
OLI rj
o Kehif angan oli melalui pegas toraf
MeskipuntidakterdapatkebocoranoIi,sebagian
masuk keruang bakar dan @ Kehilangan oli melalui pengantar katup (valve
oli ada yang terbuang guide).
yang terbuang ini ter-
ierbaf.t. Banyaknya oli
gantungdaribagaimanakitamenja|ankanken. @ Kehilangan oli karena blow by gas yang ber-
irrrrn. Akan bertambah bila kecepatan
ken- campur dengan oli
daraan diialankan
dengan kecepatan tinggi atau
pengereman' Oli
bila mesin digunakan untuk
yangmasukkeda|amruangbakarmela|uitipe
ruto, Yaitu :
OHP 18
35
SISTEM PENDINGINAN _ Aliran Pendinginan Mesin
O Ketika air pendingin masih dingin @ Ketika air pendingin telah panas
Bila temperatur air pendingin telah menjadi
Bila temperatur air pendingin rendah, maka
panas, maka thermostat membuka, memungkin-
thermostat menutup aliran air pendingin ke ra-
kan cairan yang sudah panas mengalir melalui
diator. Air pendingin dipompa oleh pompa air
thermostat ke radiator dan didinginkan, se-
langsung ke blok mesin dan kepala silinder.
fanjutnya air kembali kepompa air
Selanjutnya melalui sirkuit by-pass kembali ke
Disamping itu air iuga mengalir melalui sirkuit
pompa air.
bypass.
rl
tl
:
:
;
36
SISTEM PENDINGINAN Aliran Pendinginan Mesin
-
? TIPE THERMOSTAT DALAM WATER
INLET TDENGAN BY PASS VALVE}
dingin
@ eita air pendingin meniadi panas
O Ketika air pendingin masih
Bila temperatur air pendingin meniadi tinggi,
Sila temperatur air masih rendah, thermostat maka thermostat membuka dan bypass valve
menutup dan bypass valve membuka' Air
pen-
menutup. Air yang telah meniadi panas mengalir
Jingindipompakeb|oksiIinderdankepa|asi. ke radiator untuk didinginkan. Selaniutnya me-
inder oleh air, selaniutnya melalui sirkuit by- lalui thermostat dan kembali kepompa air.
:ass dan kembali ke Pompa air'
Wator jacket To
From heater
heater
( Fs \-'\ 3^
\ \-\:
-
-O-t--
0 --3-:t-
stor pump
ladiator
PENNNG !
OHP 19 Untuk mesin Yang dilengkapi thermostat dan
bypas valve combination iangan menghidttp'
kan mesin dengan thermostatnya Yang di-
lepaskan.
piAa mesin Yang dilengkapi den'gan by pasg
valve pada sirfuit bypass, rnaka bypass cir'
cuit ada yang lebih lebar dari tipe yang tanpa
by pass valve. Bila mesin dihidupkan dengan
ttrermostat dengan bY pass valve yang di'
iepaskan, maka iebagian besar air
pendingin
mengalir melalui bypass circuit' dan
"k"n
mengatibatkan mesin overheating'
(Pada ra'
diatoi terdapat tahanan bagi aliran cairan
ptnOingin, dengan dem-iki1n akan myda.! air
circuit'
bendingin mengalir melalui bypass
37
SISTEM PENDINGINAN Thermostat, Pompa Air
-
THERSMOSTAT PENTING !
Pulleys
Holes Rotor
WATER PUMP OHP 20
38
SISTEM PENDINGINAN Kipas Pendinginan Listrik
-
KIPAS PEND]NGIN
LISTRIK
Kipas pendingin
listrik (electric cooling fan) @ temperatur air pendingin tinggi '::
menghasilkan efisiensi
pendinginan yang lebih (diatas 93oC atau lgfFl .;
Fan relay
lgnition switch
Fan operation
=J
Coolant
temp. switch
(Openl
CARA KERJA
air Pendingin rendah PENTING I
O temperatur
(Dibawah 83oC atau 181oFl Pastikan bahwa kunci kontak pada poglgi
Temperatur switch ON dan relay berhubungan off, bila anda bekeria dekat engine cool'
dengan masa. Fan relay coil terbuka, motor tidak ing fan atau radator grille'
bekerja. Kipar pendingin bekeria socar! eletrik dan
dikontrol sesuai dengan temperatur' Oleh
sebab itu, bila ltunci kontak on dan tem'
Fan relay
peratur air pendingin telah pana3' maka
lgnition switch kipas pendingin akan berPutar'
Bila kipas pendingin mulai berputar'
pu'
taran mesin turun karena beban bertam'
Coolant
temp. switch
ffi bah. Karena itu putaran idle mesin disetel
harus dalam keadaan kipas tidak bor'
putar.
(Closedl
39
slsTEM PENDINGINAN Pengatur Temperatur Kop
-
PENGATUR TEMPERATUR KOPLING FLUIDA
Ada tiga kecepatan tefnpersture-controlled fluid
coupling fan yang banyak digunekan akhir-akhir
ini untuk model Toyota.
@--
Water pump
Fluid coupling
PENNNG I I
!
Bila kipas dikontrol dengan eara mengatur o
o
o
vofume minyak silicone, bila minyak silicone Jn
C
bocor akan menyebabkan putaran kipas ber- o
lr
Air cold
kurang dan akan teriadi overheating.
40
SISTEM PENDINGINAN Pengatur Temperatur Kopling Fluids
1. KoNTRUKSI d-'Ji''
Bimetal sPring
Bimetal plate
Inlet port B
Inlet port A
Fluid couPling shaft
Bearing casb
Front operating Rear oil reservoir
chamber
Rear divider Plate
Rotor
Return port Rear oPerating
Return Port chamber Front divider Plate
Rotor covel
OHP 22
41
- Pengtt"
SISTEM PENDINGTNAN
id"
Inlet port A dan B terbuka dan tertutup oleh bi- Oli dalam reservoir depan tertekan oleh gaya
metal plate yang digerakkan oleh bimetal spring sentrifugal ke oper-ating chamber depan melalui
sesuai dengan temperatur udara yang melalui inlet pon. Dengan demikian slip antara rotor
radiator. Dengan cara inilah aliran oli dapat di- dan case akan berkurang Bila dibandingkan
kontrol. dengan ketika udara yang masih dingin,
akibatnya putaran kipas bertambah cepat.
Warm
Hot
Inlet port A -
Inlet port B
Return port
OHP 23 OHP 23
Ketika poros berputar, rnaka blade mengelilingi Oli dalam reservoir depan tertekan oleh gaya
lingkaran luar dari rotor dan menekan oli dari sentrifugal ke operating chamber belakang me-
operating chamber depan dan operating cham- lalui inlet port A dan B- Dengan demikian slip
ber belakang dan oil reservoir belakang melalui antara rotor dan case iauh berkurang bila diban'
return port ke oil reservoir depan. dingkan dengan ketika udara hangat, akibatnya
Akibatnya oli yang terdapat pada operating putaran kipas bertambah cePat.
chamber depan dan belakang berkurang, dan
teriadi slip diantara rotor dan case. Dan ini mem-
buat putaran kipas lebih rendah dari pada pu-
taran puli.
OHP 23
OHP 23
42
Pengatur Temperatur.Kopf ing Fluida'
Time (sec.l I
IMMEDI.ATELY AFTER STARTING OHP 24
Engine Start OHP 24
43
Uraian, Prosedur Troubles
TROUBLESHOOnNG -
URAIAN
Probtem-problem mesin banyak sekali den Penyebab-penyebab mesin tidak berfungsi
berbeda-beda, dan untuk menemukan penye- dengan baik dapat dibagi secara kasar kepada
babnya yang tepat perlu dilakukan pemeriksaan teriadinya delam sistem pengapian, dan ini ter-
pada setiEp bagian yang berkaitan. Hel ini ekan iadi peda bagian mesin. Di sini kita akan
memerlukan wahrl, karena itu agar lebih singkat didiskusikan prosedur pemeriksaan yang dapat
pemeriksaon dilakukan setisp sistem dengan digunakan untuk troubleshooting pada mesin.
cara sistematik.
PROSED UR TROUBLESHOOTING
Untuk mmprsingkat wshu ysng diperlukan ysng berkeitan harus dilakukan. Pada bab ini
eebab dari suetu problem, maka geiala deri pro- diuraikan prosedur troubleshooting, sebagai
blem hari.rs pertama kali dicatat dengan cermat. contoh diberikan trouble yang umumnya susah
Pemeriksaan secars sistimatis pada komponen mnstarter mesin dan idling kasar.
Overhaul mesin
Tahanan tinggi
44
TROUBLESHOOTING
- P.rosedur Troubleshooting L,]
fi\v Lepaskan busi dan
posisikan transmisi pada @ Xemungkinan penyebab kompre.si rendah
puli poros engkol adalah sebagai berikut : '#
gigi netral. Periksa apakah ry
dapat diputar dengan
tangan' (Bila tidak da- a. Keausan pada silinder, torak atau pgas
pat diputar periksalah oli mesin, apakah torak
gesekan bertambah,
kotor, kental sehingga
b. Kerusakan pada gasket kepada silinder
terutama ketika' temperatur dingin'
c. Kontak antara tatup dan dudukan katup
2. IDLING KASAR
Periksa sistem bahan bakar Setel atau perbaiki sistem bahan bakar
Tidak baik
Periksa sistem Pengaplan Tidak baik Setel atau perbaiki sistem pengapian
O Bila celah katup lebih kecil dari spesifikasi, @ Oisamping itu kita perlu memeriksa tali
katup tidak menutup dengan rapat sehingga penggerak (timing beltl atau rantai (timing
kompresinya rendah dan idling menfadi chain) dari kemungkinan telah bertambah
kasar. paniang.
45
Periksa Tekanan KomPresi
-
SASARAN
o Menguasai prosedur mengukur tekanan kompresi
' Menguasai prosedur mengukur tekanan oliradiator dengan mengunaka'n tester,
o Menguasai prosedur memeriksa tutup
pendingin'
dan prosedur memeriksa kebocoran sistem
PERSIAPAN SST 09027 - 12140 Kunci Pas 12 x 14 mm
Compressing gauge
o Oil pressure gauge ' Radiator cap tester
komPresinYa rendah.
oBi|asete|ahmemasukkanolimenyebabkankom.
presinyabertambah,berartiringpistondan/atau
silinder rusak atau aus
. Bila kompresi tetap rendah, berarti ada katup yang
tersangkut atau dudukannya kurang baik' atsu
kebocoran Pada gasket'
46
DtrMFRIKSAAN
--- -- PADA KENDARAAN._ PCT|KSA TEKANAN OIi, PEMET|KSAAN PAdA RAdiAtOT VI
f- l-rrr>'
12140
(c}Pompa|ahhinggamencapail,2kg/cm2kemudian'
periksalarr temlngkinan adanya penurunan tekanan-
pada
Bila tekanannya menurun, periksa kebocoran
diluar
selang, radiator atau pompa air. Bila kebocoran
tidak.terjadi,periksa|ahheatercore'bloksiIinderdan
kePala silinder. 47
OVERHAUL MESIN Uraian, Instruksi Umum Tentang Overhaul Mesin
URAIAN
Overhaul mesin terdiri dari pemeriksaan, mem-
bongkar, memperbaiki atau mengganti bagian
yang rusak, merakit kembali dan penyetelan
yang diperlukan pada mesin. Overhaul mesin
narus dilakukan dengan benar dan sesuai de-
ngan pedoman reparasi. Pada bab ini diuraikan
point-point utama dari overhaul masin 4A-F.
4
OVERHAUL MESIN Sasaran, Persiapan
-
PERSIAPAN
' ' Pedoman reparasi
o Mesin 4A-F
o Kit gasket overhaul mesin
. SST
09032-00100 Oil Pan seal cutter
09201-41020 Valve stem oil seal oil seal replacer
09201-70010 Valve guide bushing remover & replacer
09201-70010 Valve spring compressor
09205-16010 Cylimder head bolt wrench
09213-14010 Crankshaft pulley holding toll
09213-31021 Crankshaft pulley puller
09221-25024 Piston pin remover & replacer
09223-41020 Crankshaft rear oil seal replacer
09223-46011 Crankshaft front oil seel rcplacer
09228-06500 Oil filter wrench
09236-00101 Water pump over houl tool set
09330-OOO21 Companion flange holding tool
09517-30010 Rear axle shaft oil seal replacer
09550-10012 Replacer set '8"
O ALAT.ALAT O TESTER & PENGUKUR
Oli mesin Kunci momen (50-610 kg/cm)
Baut servis Dial indikator
Diameter ulir 6mm V-blocks
Pitch ulir 1,0 mm Straightedge
Panjang baut 16-20mm Thickness gauge (feeler gauge)
Tang Caliper gaug
Sikat kawat Vernier caliper
Sikat lembut Square
Reamer (6mm) Spring tester
Gerinda katuP Micrometer
Valve seat cutter Plastigage
(30o, 45o, 600) Valve laPPer Cylinder gauge
Cylinder ridge reamer Connecting rod aligner
Pision ring expander
Piston ring compressor O LAINNYA
Palu plastik Prussing blue
O PELUMAS Abrasive comPound
Oli mesin Seal packing (08826-00080) atau yang
Multipurpose grease sejenisnYa
Seal packing No. 1282 - 8 (08826-00100)
atau seienisnYa
Adhesiv e 1324 (08833 ' 00070)
Tfiree Bond 1324 atau seienisnya
49
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
MEMBONGKAR MESIN
PEMERIKSAAN SELAMA MEMBONGKAR
1. MEMERIKSA SAAT KERJA IGTUP
(a) Pasanglah untuk sementara baut crank pulley dan
putarkan poros engkol dua putaran dari silinder No.l
TMA/kompresi sampai silinder No. 1 TMA/kompresi.
CATATAN : Arah putaran selalu searah jarum jam.
50
OVEBHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
(g) Cocokan tanda pada batang torak dan tutup. Pasang
dan keraskan mur dalam beberapa tahap'
Momen : 500 kg'cm
CATATAN :
' Jangan rnemutar Poros engkol pada alur baut dan
o Sebelumnya oleskan oli mesin
mur
(h) Lepaskan tutup batang torak
(i)Ukur|ahp|astigagepadatempatyangpa|ing|ebar
Celah oli standar :
sTD 0,020 - 0,051 mm
u/s 0,25 0,019 ' 0,073 mm
Celah oli maksimum : 0,08 mm
gantilah bantalan'
Bila celah oli melebihi maksimum,
aita pertu, bubut atau poros engkol diganti'
(i) Bersihkan Plastigage'
ganti|ah dengan
I .ATATAN : Bi|a banta|an harus diganti, bantalan' Ada
Plastigage yang nomornya sama seperti pada tutup
2' atau 3'
iigrirntalan standar yang bertanda 1'
Tebal bantalan ldinding tengah)
:
STD
No. 1 1,486 - 1,490 mm
No. 2 1,490 ' 1,494 mm
No. 3 1,494 - 1,498 mm .:{r
u/s
0,25 1,607 ' 1,613 mm
POROS ENGKOL
MENGUKUR THRUST CITARANCE
Densan menss unakan 1ill
;:::#:" ;;iY';;;;; obeng'
llgllill;ji:flJ}ffl
rit po'os ns ko I mai u m
e
ur und
"g
dengan mengunakan
Thrust clearance standar
i 0'02' 0'22 mm -
Thrust clearance maksimun
: 0'30 mm
.^oltah
gantilah r].rrrrct washer satu
thrust washer
B'a lebih dari maksimun,
pasan9.
6.MENGUKURCELAHoLIBANTALANPoRoSENGKoL
(a) LePaskan baut tutuP bantalan'
CATATAN:Kendorkanbautda|amtigatahapdandengan
urutan seperti gambar'
52
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
3. MENGUKUR THRUST CT.EARANCE BATANG TORAK
Dengan menggunakan dial indicator, ukurfah thrust
clearance sambil menggerakkan maju mundur.
Standar thrust clearance : 0,15 - 0,25 mm
Thtust cferance maksimum : 0,30 mm
Bila thrust clerance sudah melebihi maksimum, gantilah
batang torak. Bila perlu gantilah poros engkol.
Silinder No. 1 2 3 4
Batang torak o kosong
a OO
Tutup Bantalan o oa oo
o kosong
Hoses
51
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
(b) Dengan mengunakan baut tutup bantalan, ungkitlah
tutup bantalan maju mundur, dan lepaskan,.bersama
dengan bantalan dan thrust washer (untuktutup No.3)
CATATAN: .
53
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
No.3-f 19
N o Tanda poros engkol 0 0 0 1 1 2 2 2
No.4* N
N 4 3 I 5
No. 5.- Tanda bantalan 1 2 3 2
(Journal No.)
' CYlinder block main journal Contoh : Blok silinder No, 2
U6re STD size mark 1' 2 or 3 Poros engkol No. 1 = Bantalan No' 3
4
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
MELEPAS KOMPONEN
1. MEI.EPAS CAMSHAFT, INTAKE DAN EXHAUST
CATATAN : Thrust clearance pada camshaft adbfah kecil,
ketika dilepas camshaft harus rata penekanahnya. Bila
tidak demikian kepala silinder yang menerima, shaft
thrust akan retak atau rusak, sehingga gamshaft aus atau
patah ketika mesin berputar. Untuk mencegah hal ini
perlu difakukan langkah langkah sebagai berikut :
55
OVERHAUL MESIN Mernbongkar Mesin
-
(o) Putarlah exhaust camshaft berlawanan iarum iam kira
Knock-through Pin '"' firr 1050 dengan kunci sampai posisi pin seperti pada
gambar.
1
CATATAN : Hal ini menyebabkan cam lobe No. dan
No. 3 menekan lifter secara bersamaan'
(h)Lepaskanexhaustcamshaftdengancarayangsama
seprtiha|nyapadaintakecamshaftyangtelah
dilePas.
1J)_\(11Y6
c1ti
(b) Angkatlah kepala silinder dari dowel-dowel Pada
balok:
indLr block, dan letakkan kepala silinder Pada
kayu.
dengan oben9
Bila kepala silinder sukar dilepas, yngltlt]th
;;it;-;linder dengan block proiection'
blot
Y$ PERHAT|AN:Janganmerusakkepa|asi|inderdan
pada sisi Yang ada gasketnya'
56
OVERHAUL MESIN Mernbongkar Mesin
-
3, MEI,.EPAS OIt PAN
(a) Lepaskan dua mur dan sembilan baut.
(b) Sisipkan blade SST diantara oil pan dan blok silinder,
. putuskan adhering sealer dan lepaskan oil pan.
ssT 09032-00100
PERHATIAN :
o Jangan menggunakan SST untuk pompa oli body. Bila
perlu gunakan obeng.
. Bila melepas oil pan, jangan merusak oil pan falnge.
o Bila melepas oil por, iangan membalikkan mo8in,
karena kotoran oli akan mengalir ke silinder.
57
OVEBHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN
PART YANG DIBONGKAR
MEMERIKSA TALI PENGGERAK
PERHATIAN :
Retak atau aus Pada Permukaan Periksa adanya tonjolan Pada idler PulleY
Periksa apakah idler pulley macet
Aus atau retak di bagian sisi belt Periksa penghantar tali penggerak dan kelurusan antara
pulley
58
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
MEMERIKSA KEBENGKOKAN
1. MEMER;KSA KEBENGKOKAN KEPAI.A SILINDER
Dengan menggunakan straight edge dan feeler gauger,
ukurlah kebengkokan permukaan yang bersinggungan
dengan blok silinder dan manifold.
Kebengkokan Maksimum :
OHP 30 59
OVERHAUL MESfN Pemenksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
2. MEMERIKSA MAIN JOURNAL DAN CRANK PIN
m
60
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(b) Ukurlah diameter batang katup dengan menggunakan
I
micrometer.
-o- Diameter batang katuP :
Intake 5,970 - 5,985 mm
Exhaust 5,965 - 5,980 mm
(q) Kurangi hasil ukur diameter batang katup dari diam-
eter bushing katup.
Celah oli standar :
Intake 0,025 - 0,060 mm
Exhaust 0,30 '0,065 mm
Celah oli maksirnum :
lntake 0,08 mm
Exhaust 0,10 mm
Bila celahnya melebihi maksirnum, gantilah katup dan
bushing.
(b)DenganmenggunakanSsTdanpa|u,ke|uarkan
bushing katup.
sSt. 09201 - 70010.
PERHATIAN : KEluarka bushing ke arrh rusng blktr,
faiena bushing dibagian rulng bakar lotor klrena ctr'
bon.
1l,(x)o - 11,027 mm
61
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
Both intake and exhaust Bila lubang bushing pada kepala silincier melebihi 11,027
*'l
63
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(1) Bila singgungannya pada dudukan katuP terlalu ti
gunakanlah cuner 30o dan 45o untuk
dudukan.
G
,7
(+
I
PEMERIKSAAN CAMSHAFT
bolt (Cl CATATAN : Ukurlah celah oli bantalan camshaft
K/tervice
i
periksa backlash camshaft gear setelah melepaskan
,ijp ? gear dari intake camshafat.
(a) Masukkan baut servis (A) dan (B) pada lubang
camshaft 5u[=gear.
(b) Putarkan sub gear searah iarum fam dengan (
dan lepaskan baut service (C).
PERHATIAN : Berhati-hatilah agar tidak merusak
shaft.
(c) Lepaskan komponen berikut :
o Snap ring
o Wave washer
' Camshaft sub-gear
o Camshaft gear sPring
(d) Pasanglah kembali sub'gear pada intake cam
setelah mengukur celah oli dan memeriksa backl
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
1. PEMERIKSAAN CEI.AH OLI CAMSHAFT
(a) Tempatkan exhaust camshaft pada kepala silinder.
(b) Letakan plastigage pada setiap iournal
CATATAN : Juga tempatkan plastigage di atas lubang
oli camshaft.
- c!.
uJr
e)
65
ENGINE OVERHAUL Inspection and Repair of Disassembled Parts
2. PEMERIKSAAN BACKLASH GIGI CAMSHAFT.
(a) Pasanglah camshaft tanpa sub-gear. (Lihat halaman
75)
(b) Ukurlah backlash dengan menggunakan dial indica.
tor.
Backlash standar : 0,020 - 0,2(X) mm
Backlash maksimum : 0,30 mm
Bila backlas melebihi maksimum ganljlah camshaft.
(c) Lepaskan camshaft.
PEMERIKSAAN PISTON
1. MEMERIKSA CELAH ANTARA PISTON DAN PIN
Gerakkan piston maju mundur terhadap piston pin, Bila
piston tidak dapat bergerak dengan lembut, atau bila
celahnya terlalu besar, gantilah piston dan pin satu
pasang.
oHP 33-
(b) Olesilah piston pin dengan oli mesin.
(c) Luruskanlah tanda depan dari piston dan batang torak.
Front mark
67
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
CATATAN : Ada 3 ukuran torak standar yang bertanda 1,
PENGEBORAN SILINDER.SILINDER
CATATAN :
' Borlah semua silinder untuk diameter piston over'
size.
o Gantilah ring pistqn dengan ukuran yang sesuai pis'
ton oversize.
68
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
PEMERIKSAAN RING PISTON
1. PEMERIKSAAN CE].AH ALUR RING PISTON
Dengan menggunakan feeler gauge, ukurlah celah antaro
ring piston baru dengan alur.
Celah alur ring piston :
No. t 0,04 - 0,08 mm
No. 2 0,03 - 0,07 mm
Bila celahnya diluar spesifikasi, gantilah piston
g 69
F
h
F.
kF
F
F
&
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
3. PEMASANGAN RING PISTON
(a) Pasanglah oil ring expander dan dua side rail dengal
tangan.
f_l No.2
Expander
\
Fsiderails
Front
' Sebelum memasang piston ke silinder, periksalah
kembali posisi uiung'uiung ring piston. i
No. 1 and
Expander
70
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(b) Panaskan Pompa air samPai 85oC
llllllllllll
3. MEI.EPAS SEAL
Dengan memakai sst dan press, lepaskanlah seal.
sst 09236-00101 (09236-1 s010)
5. MEMASANG SEAL
(a) oleskan seal packing No. 12828 pada seal yang baru
dan bodi PomPa
seal packing : Part No. 08826-00100 atau yang seienisnya'
71
OVERHAUL MESIN Pemeril.:saan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(b) Dengan menggunakan ssT dan mesin pres pasanglah
seal ke bantalan PomPa air.
ssr 09236-00 1 0 1 (09237-00020)
-SST
7. MEMASANG ROTOR
(a) Pasanglah packing baru dan dudukan ke rotor.
72
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
MERAKIT MESIN
PENGERASAN BAUT TUTUP BANTALAN POROS ENGKOL
(al Pasanglah tutup bentalan (bearing capl sesuai nomor
urutnya dengan tanda panah mengarah ke depan.
? (bl Pesanglah dan keraskan baut dalam beberdpa tahap
Front ' dan dengan urutan seperti pada gambar.
Momen : 610 kg-cm
(d) Perikselah bahwa poros engkol berputar dengan
lembut
(el Periksalah celah ke samping dari poros engkol.
73
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(fl Oleskan minyak mesin pada ulir dan di bawah mq
tutup batang torak.
(g) Pasangkan dan keraskan mur tutup bantalan
bertahap.
Momen : 500 kg-cm
(h) Periksalah bahwa poros engkol berputar,dengal
lembut.
(i) Periksalah celah ke samping dari batang piston fiihat
hal 51).
l', :":'
(0.12
8'ffi'"'
O.2O in.)
?
Seal packing : Part No. 08826-00080 atau yang sejenis
o Potonglah ujung nosel dari tempat packing
-
diperoleh lubang 3 sampai 5 mm.
B-B' CATATAN : Jangan mengoleskan terlalu banyak, khu-
--{ }-6mm
#
tl .
I
susnya dekat saluran oli.
' Setelah 3 menit dioleskan, komponen harus dirakit.
Bila tidak maka seal packing dilepas dan di ulang
pengolesannya.
' Segera lepaskan nosel dari tube dan pasangkan
kembali tutupnya
(c) Pasangkan oil pan dan keraskan baut dan mur.
Momen : 50 kg-cm.
:r
74
*
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
MEMASANG OIL SEAL KATUP
Exhaust QATATAN : oil seal katup masuk berwarna coklat,
lntake sedangkan oit seal katup buang berwarna hitam.
Painted black
Paintedbrown
MASUK DAN
MEMASANG CAMSHAFT UNTUK KATUP
CATVTSXAFT UNTUK I(ATUP EUANG
camshbft
CATATAN : Pada waktu sedang memasang dari
harus ditahan mendatar, karenJ celah kesamping
camshaft adalah kecil'
dapat menye-
Bila camshaft tidak diposisikan mendatar,
dihidupkan'
babkan kepala silinder retak ketika mebin
untuk meicegan hat ini takukanlah langkah-langkah
sebagai berikut :
(a}Letakkanexhaustcamshaftpadakepa|asiIinder
Knock-through pin seperti Pada gambar'
Iobe si|inder No.
CATATAN : Ha| ini bertuiuan agar cam
ldanNo.3padaexhaustcamshaftbuangmenekanva|ve
lifter secara merata'
75
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(b) oleskan seal packing pada kepala silinder seperti '
pada gambar.
;
Seal packing
- *\
uJ!
6!
(dl Keraskan baut tutup bantalan secara bertahap
dengan urutan seperti pada gambar. .;
I
Momen : 130 kg-cm i
II
I
.:1
4 a
lrI
l
I
{E
(e) oleskan MP grease pada bibir oil seal baru jI-a
(0 Pasangkan oil seal camshaft dengan menggunakag
ssr. ,
SST 09223-4601 1 .aF
-\.
CATATAN : Berhati-hatilah agar letak oil seal tidak mirinil
-
j-
.i
t"
I
I
I
4
'-
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(h) Kaitkan gigi intake camshaft dengan gigi exhaust
camshaft sambil meluruskan tanda pemasangan.
(i) Putarkan intake camshaft di atas iournal.
CATATAN : Hal ini memungkinkan cam lobe sifinder No.
1 dan No. 3 pada intake camshaft menekan valve lifter
secara merata.
77
Merakit Mesin
-
(o) Putarkan exhaust camshaft sampai posisi pin sopg6
Knock'through Pin
pada gambar.
Timing marks
.*
j
n
(b) Pasangkan untuk sementara baut puli engkol. "
1
(c) Luruskan tanda TMA pada body pompa oli dan pulii
CATATAN : Bersihkan puli dari oli dari air. :,'\.
,.i
,j
7a,
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(f) Pasanglah timing belt
CATATAN : Bila timing belt bekas digunakan kembali,
luruskan tanda titik pada wahu membongkar dan tanda
panah sesuai arah Putaran mesin.
(g) Periksalah valve timing dan setel ketegangan taming
belt.
(ct
-.5-*g'
putarkan engkol 2 pvtaran dari TMA ke TMA'
CATATAN : Arah putaran searah iarum fam
(Referensi)
(a) Ukurlah difleksi timing belt seperti Pada gambar.
Defleksi timing belt : 5 '6 mm pada 2 kg.
(b) Bila hasil Pengukur diluar standar, lakukanlah
,5-6mm penYetelan PulleY idler kembali.
2kg
79
MEMO