Anda di halaman 1dari 82

k rrhh

f
nbrrrr;a ,n^.rfuo
orltc ftfr; *A

J'

imqla

'/'i;fr*t$mliHr';ft*&*ffiS
t

lt
Vol. r
Gasoline Engine
tep 2
q-2

TEAM Pub. No. TTM 201-l


DAFTAR ISI
Halaman ;ii' Halaman
URAIAN UMUM 1 TROUBLESHOOTING
URAIAN 44
BAGIAN MESIN PROSEDUR TROUBLESHOOTING 44
URAIAN 2
B prrurRtKsAAN PADA KENDARAAN
KEPALA SILINDER 3
PEMERIKSAAN TEI(ANAN KOMPRESI . 46
I(ATUP-KATUP DAN BAGIAN-BAGIAN
PEMERIKSAAN TEI(ANAN OLI 47
YANG TERKAIT 4
PEMERIKSAAN PADA RADIATOR . . . . . 47
METODE PENGERASAN
PLASTIK REGION 7
B rurstN ovERHAUL
BLOK SILINDER 8 URAIAN 48
PISTON 11 INSTRUKSI UMUM TENTANG
RING PISTON 14 OVERHAUL MESIN 48
POROS ENGKOL 16 MEMBONGKAR MESIN 50
BANTALAN POROS ENGKOL 17 Pemeriksaan selama membongkar . . 50
MEMILIH BANTALAN POROS ENGKOL 18 Melepas komponen . . 55
BATANG TORAK 19 PEMERIKSAAN DAN PERBAII(AN PART
BANTAL.AN-BANTAI-AN BATANG YANG DIBONGI(AR 58
TORAK 20
Memeriksa timing belt 58
Memeriksa kebengkokan 59
MEMILIH BANTALAN BATANG TORAK . . 21
Memeriksa Poros engkol 59
Memeriksa komponen yang berkaitan
MEKANISME KATUP
dengan katuP 60
SAAT KERJA KATUP 22 Pemeriksaan camshaft 64
CEI.AH I(ATUP 23 Pengukuran diameter lubang
HYDRAULIC VALVE LIFTERS 25 silinder 66
MEKANIS-IVIE SCISSOR GEAR 27 Pemeriksaan Piston 67'
Pengeboran si I inder-sil inder 68
SISTEM PELUMASAN Pemeriksaan ring Piston . . 69
URAIAN 29 Penggantian seal pompa air, rotor dan
POMPA OLI 30 bantalan 70
SARINGAN OLI (OLI FILTER} 30 MERAKIT MESIN . . 73
I.AMPU TANDA TEKANAN OLI DAN Pengerasan baut tutup bantalan poros
engkol 73
ALAT PENGUKUR TEKANAN OLI 31
Memasang piston dan merakit batang
PENDINGIN OLI 33
torak 73
PENGGUNAAN oLl 35
Pemasanganoil Pan - . . -. 74
Pemasangan oil seal katuP . . ' 75
SISTEM PENDINGINAN Mengeraskan baut kepala silinder . . . 75
ALIRAN CAIRAN PENDINGINAN MESIN 36 Memasang camshaft untuk katuP
TERMOSTAT 38 masuk dan camshaft untuk katuP t-
t
)

Ftorrnpa AtFt . 38 lzs


buang
KIPAS PENDINGIN LISTRIK . . 39 Memasang timing belt 78
TEM PERATURE.CONTROLE D FLUID Memeriksa valve timing dan
COUPLING . . 40 ketegangan timing belt - 79
langkah'
Semua mesin pada mobil TOYOTA adalah mesin empat
urutan sebagi berikut: t) Langkah hisap'
Mesin empat langkah beker.ia secara berulang-ulang dengan
buang'
zl Langkah kompresi, 3) Langkah pembakaran (usaha). 4) Langkah

Exhaust
valve

Exhaust stroke
Compression Combustion (power)
stroke stroke

BASIC PRINCIPLE OF 4.STROKE ENGINE OHP 1

Agarmesindapatbkeriadengan|embutpadasetiapkondisioperasi,mskEtigaprsyaratante'sebut
dibawah harus diPenuhi

. Tekanan kompresi tinggi


'. Waktu pengapian topst dan nyala api pada busi kuat
Campuran bahan bakar dan udara tepat
BAGIAN MESIN Uraian
-

URAIAN
Mesin terdiri dari kepala silinder,'blok silinder, normal, konsumsi minyak pelumas bertambah,
piston, batang torak, poros engkol, mekanisme dan penggunaan bahan bakar bertambah boros.
katup, dan sebagainya. Bila mesin dioperasi- Delam keadaan demikian, mesin harus di-
kan untuk waktu yang lama, maka komponen- overhaul dan komponen yang rusak harus
nya akan meniadi aus, dan celah antara kom- diperbailti atau diganti.
ponen-komponen bertambah besar. Akibatnya
kemampuan mssin menurun, timbul suara eb-

4A-F Etrfctt{E ol{P t


BAGfAN MESIN KePala Silinder
-
PENTING I
KEPALA SILINDER -
Hal-hal yang harug diperhatikan ketika
Pada umumnya kepala silinder (cylinder head) memperbaiki kepala sillinder adalah sebagai
untuk mesin bensin dibuat dari paduan alu-
minium (aluminium alloy). Keuntungan dari pa- o Permukaan kepala silinder atau tempat
duan aluminium ialah ringan dan karakteristik dudukan gasket kepala silinder dan gas-
pemindahan panasnya lebih baik, sehingga ket manifold usahakan agar tidak tergores
mudah didinginkan. Adapun kerugiannya ialah atau rusak.
mudah rusak dan ekspansi panasnya cukup ' Baut kepala silinder harus dikeralkan
tinggi. ketika mesin daf am keadaan dingin
dengan urutan dan momen yang benar.
Ada dua metoda Pengeras baut, Yaitu
metoda konvensional dan metoda plastic'
region.

lntake camshaft Exhaust camshaft


Water jacket

Adiusting shim

Valve retai-qer
Valve lifter

Valve spring

Valve guide bushing

Intake port

Exhaust Port

lntake valve Exhaust valve

CYLINDER HEAD (4A.FI


BAGIAN MESIN Katup-Katup dan Bagian-bagian yang Terkait
-
KATUP-KATUP DAN BAGIAN-
BAGIAN YANG TERKAIT
1. KATUP Valve stem

Katup dibuat dari baja khusus (special steel)


karena berhubungan dengan tekanan dan tem-
peratur yang tinggi. Katup selalu terdorong
menutup oleh adanya tekanan pegas, tetapi bila
tenaga dari camshaft bekeria maka katup-katup
akan bergerak kebawah didalam bushing peng-
antar katup pada kepala silinder untuk membuka
saluran intake atau exhaust. Valve face
Pada umumnya, katup masuk lebih besar dari-
pada katup buang.
44.50
Agar katup menutup rapat pada dudukannya, or 45.50
maka permukaan sudut katup (valve face angle)
dibuat pada 44,50 atau 4,50. OHP 2

2. PEGAS KATUP
Pegas katup (valve spring) digunakan untuk me-
nutup katup. Pada umumnya mesin mengguna-
kan satu pegas untuk tiap katupnya, tetapi ada
iuga mesin yang mengun akan 2 pegas untuk
satu katup. Untuk mencegah katup melayang
ketika kecepatan mesin tinggi, digunakan pegas
ysng jarak pitch-nya berbeda (uneven pitch
UNEVET{.PITCH SPRING UNEVEN PITCH SPRING
sping) atau pegas ganda (double spring). (Asymmctricall
(Symmetricall
PENTING I
Melayangnya katup disebabkan oleh
adanya gerakan pegas katup Yang tidak
seirama dengan gerakan cam- Teriadinya
katup melayang iaf ah ketika putaran
rriesin mefebihi 'batas maksimum yang
diizinkan. Hal ini tidak saia menimbulkan
bunyi abnormal dari mesin tetapi iuga
menimbulkan gangguan antara katup
dengan piston yang dapat menimbulkart
kerusakan. Inner Outer
Pegas dengan iarak pitch yang berbeda DOUBLE SPRING OHP 2
tipe asymmetrical dipasang dengan baSian I
yang lebih renggang pada posisi atas. j
BAGIAN MESIN Katup-Katup darr Bagian-bagian Valg terkait
-
4. BUSHING PENGANTAR KATUP DAN OIL
3. DUDUKAN KATUP SEAL
Dudukan katup (valve seat) dipasang dengan Pada umumnya bushing pengantat'kattip dibuat
pada kepala silinder. Bila katup me- dari besi tuang yang dipasang dengan'cara di-
falan dipres
pres pada kePala silinder.
nutup, kepala katup menyentuh dudukan katup
untuk mencegah kebocoran dari ruang bakar, Bushing pengantar katup berfungsi untuk meng-
Dudukan katup iuga berfungsi rnemindahkan arahkan katup menutup dengan tepat pada
panas dari katup ke kepala silinder untuk men- dukukan katup.
dinginkan katup- Karena dudukan katup tidak Permukaan batang katup yang bersinggungan
terlindung dari gas pembakaran yang panas dan dengan bushing pengantar katup diberi pelumas
terus menerus berhubungan dengan katup, oli mesin. Untuk memcegah oli mesin masuk ke
maka dudukan katup dibuat dari baia khusus dalam ruang bakar melalui celah antara batang
yang memiliki daya tahan panas yang tinggi katup dan bushing pengantar katup, maka pada
dan tahan aus. bagian atas bushing pengantar katup diberi oil seal.

REFERENSI
Gerakan katup yang tidak lembut atau
batang katup yang macet pada bushing
pengantar katup disebut 'katup macet"
(valve stinking). Ini teriadi bila celah antara
batang katup dan bushing pengantar ka-
tup terlalu kecil atau bila pelumasnya ku-
rang.
Bila oil seal batang katup pecah atau men-
jadi keras, atou bila celah antara batang
katup dan bushing pengantar katup terlalu
besar, maka oli mesin akan masuk ke da-
lam ruang bakar. Oti ini akan terbakar da'
lam ruang bakar dan akan keluar melalui
pipa buang. Akibatnya penggunaan oli men-
jadi bertambah Biasanya lebih mudah
masuk ruang bakar melalui katup masuk'
OHP

REFERENSI
Pada umumnya dudukan,katup berbentuk tirus
sebesar 450 disesuaikan dengan permukaan Air-fuel
mixture *
katupnya. Lebar persinggungan dudukan ka-
tup antara 1,2 mm sampai 1,8 mm. Per-
singgungan dudukan katup yang terlalu lebar
akan menvebabkan terjadinya lapisan karbon
lntake valve Exhaust valve
antara permukaan katup dan dudukannya ser- (Openl (Closed)
ta efek pendinginannya bertambah. Sebalik-
nya bila permukaan singgungnya terlalu
sempit, kemungkinan bocor akan bertambah
tetapi efek pendinginannya akan berkurang.
BAGIAN MESIN Katup-Katup dtt 9?q,.Lbagian vang Terkait
-
5. VALVE ROTATOR

Pada mesin tertentu, valve rotator digunakan


Valve Rotator body
sebagi penganti valve spring retainer' Valve ro- Valve keepers Coil spring
tator memutarkan katup, dengan demikian mgn- Plate spring
cegah persinggung.an yang tidak sempurna
dengan dudukan katup yang disebabkan oleh
perssnyawaon timah atau kumpulan korbon
yang menempel pada perrnukaan katup bila
bensin yang mengandung timah terbakar'
Biasanya valve rotator digunakan pada katup-
Valve spring
katup buang. Valve rotator terdiri dari rotator
body, coil spring, plate spring, dan retainer' Ring
yang berbentuk coil spring dipasang dalam celah
pada rotator body, dan sedikit datar dengan plate oHP 3
spring bila Panas katuP di Pasang'

CARA KERJA
O gita katup membuka, maka pegas ka.tup
tertekan, dengan demikian tegangan menf adi
lebih besar. Ini menyebabkan bagian luar
plate spring sedikit melentur keatas dan coil
spring bertambah rata. Hal ini menyebabkan
rotator body berputar. Pada saat ini titik A
bergeser, tetapi titik B dan C tidak bergeser'

@ gita katup menutup, yaitu ketika pgas katup Rotator body


mengembang, ketegangan pegas katup me-
lemah. Lenturan plate spring meniadi ber-
Valve closed
kurang dan coil spring berputar kembali ke
Plate spring
kondisi semula. Ini menyebabkan pada titik
B dan C teriadi slipping, sedangkan di titik A
tidak teriadi. Sehingga rotator body posisinya
tetap seperti ketika katup membuka'
I
Valve open

I
Valve closed

OHP 3
BAGIAN MESIN Metode Pengerasan Plastic-region
-
METODE PE NGE RASAN PLASTIC. CONTOH : MENGERASKAN BAUT KEPAI-A
SILINDER (MESIN 4A'GE[
REGION CATATAN :

Biasanya baut dikeraskan sampai elastic region ' Baut-baut kepala silinder dikeraskan dalam
(tihat gambar), Dimana momen pengerasan tiga tahap
bertambah sesuai dengan putaran sudut baut. Bila ada baut yang patah atau terjadi de-
bila baut dikeraskan melebihi dari elastic region, formasi, gantilah
hanya sudut putaran yang berubah , tetapi Sebelum memasang, oleskan oli mesin pada
momennya tetap. Daerah ini disebut plastic ulir baut dan dibawah kePala baut.
reg ion.
(a) Pertama, dengan mengunakan SST, pa-
Elastic region Plastic region sanglah dan dan keraskan baut secara merata
dalam beberapa tahap, dengan urutan seperti
Fracture point pada gam.bar.

)
c)
o ssT 09205-16010
o
o Momen : 300 kg-cm 122 tt-lb, 29 N'ml
(D
CATATAN: Paniang masing-masing baut di-
tunjukkan dalam gambar. Bila ada baut yang
tidak memenuhi spesifikasi momen, gantilah
Bolt's rotational angle baut.
OHP 4
(B) (B) (Bl (B) (Bl
73 1 6 10
Ada dua metode untuk mengeraskan baut. Salah
satu metode ialah pengerasan dalam elastic re-
gion. Dan ini merupakan metode konvensial. '^ rF-v<s=s
L.t -'-a\-,'.=l
Metode lainnya yaitu mengeraskan baut dalam
,g

rN ''r+-t:s.,tEl-F
l.:t

plastic region. Pada mesin tertentu, baut kepala


silinder dan baut bantalan batang piston atau
-r'
952
baut bantalan poros engkol dikeraskan dengan
(A! (Al (Al

metode plastic region. Pada metode ini, pertama


baut dikeraskan pada momen yang mendekati
yield point. kemudian putarkan lagi sampai rne-
lewati yield point. Baut tiBe ini menghalangi
tegangan aksial didaerah plastic region.

SST
(A) 9O mm (3.54 in.)
(B) 1Og mm (4.25 in.) OHP 4
(b) Tandailah bagian dePan kepala baut dengan
cat.
BAGIAN MESIN Blok Silinder

(cl Kedua, keraskan kembali 10 baut kepala silin-


BLOK SILINDER
der dengan urutan seperti pada gambar' se-
banyak 9f.. Lubang silinder mempunyai bentuk silindris
yang sempurna dan telah dipoles' Akan tetapi'
karena pistos dan ring piston selalu bergesekan
dengan silinder dengan tekanan dan temperatur
yang tinggi, bila mesin digunakan dalam waktu
yang cukup lama, maka keausan silinder tidak
OHP 4 dapat dicegah-
(d) Ketiga, keraskan kembali 10 baut
kapala Khusus pada bagian atas lubang silinder dan
silinder sebagai tambahan sebanYak
900. sisi dalamnya adalah bagian yang mengalami
panas, dan tekanan gas yang tinggi selama
pembakaran, sehingga meniadi cepat aus'

;^
Combustion Pressure
OHP 4
a
se ka rang I

(e) Peri ksa I ah ".i \./


menghadaP kebelakang-

Maiot
thrust
f orce

Ftont +

COMBUSTION STROKE OHP 5

l
CYLINDER WEAR OHP 5

8
BAGIAN MESIN Blok Sifinder
-
Dengan ausnya silinder, maka
problema berikut 1. UKURAN LUBANG SILINDER
ini mulai tamPak : Pada blok silinder baru sekalipun, ada perbedaan
o Ketukan piston ke sisi berlebihan' kecil ukuran diameternya, biasanya ad#3 standar
o Penggunaan oli mesin bertambah boros' ukuran' diameter.
o Tenaga mesin menurun karena tekanan kom- Pada blok silinder bagian atas tercantum kode
presi berkurang. ukuran lubartg untuk masing-masing sifinder.
o piston ring bagian atas rusak karena terjadi Untuk memperbaiki celah piston agar lebih
pengembangan gada bagian atas lubang akurat piston ukuran standar yang sesuai dengan
silinder dan fain-lain' ukuran silinder digunakan pada masing-masing
silinder ukuran standar.
Keausan abnormal dan kerusakan lubang silin-
der terutama disebabkan oleh hal-hal berikut : Kode ukuran lubang Ukuran lubang silinder

Kecil Makin besar


a Pelumasan yang tidak sempurna
a Perawatan yang tidak teratur pada oli mesin I .ngkanya,
atau oil filter I ukurannya lubang
Debu yang terhisap kesistem intake bersama + semakin besar
Besar kira-kira 0,001
udara
Campuran udara dan bahan bakar yang terlalu
kaya
o Overheating
No. 4
a Overcooling

Front
-

LOKASI XODE UKURAI{ STANOAR ,I.U8ANG


stuNoER (1,2 ATAU 3l l4Afl
OHP 5

Tergantung pada mesinnya bisa iuga terdapat 4


atau 5 ukuran standar iadi lihat pada buku pedo-
man reparasi untuk mesin yang bersangkutan'
BAGIAN MESIN Blok Silinder
-
2. UKURAN LUBANG MAIN JOURNAL
POROS ENGKOL

Lubang main journal poros engkol (crankshaft


main journal bore) dikeriakan dengan machine
(dipabrik) dengan bearing cap terpasang pada
{.
blok silinder, Bila lubang-lubang ini sedang di
machine, maka akan terjadi sedikit perbedaan
pada diameter lubang (bore diameter): maka
disini terdapat perbedaan ukuran standar.
Masing-masing lubang diberi kode ukuran pada
bagian bawah blok silinder.
Kode-kode ini digunakan bila akan memilih te-
balnya bearing untuk mendapatkan celah oli
yang tepat pada poros engkol main iournal.
o Size codes
(Journal No.)
Ukuran lubang main journal No. 1
it<ode ukuran lubang No. 2
blok silinder No. 3
No. 4
Kecil Bila nomor No. 5
I semakin besar
LOCATION OF MAIN JOURNAL BORE STD SIZE
|. 'rruran
lubang
coDEs 11, 2 0R 3l (4A-Fl
| semakin besar,
Y berbeda beberapa OHP 5
3 | Brt.r micron 2

Nomor ukuran standar, metode kode ukuran,


dan lokasi kode berbeda-beda tergantung pada
mesinnya, iadi lihatlah buku pedoman reparasi
untuk mesin yang bersangkutan.

r0
BAGIAN MESIN PiStON

PISTON
1. THRUST FORCE
Bila tekanan komprensi atau tekanan pem-
Kepala piston membentuk satu bagian ruang bakaran bekeria pada piston maka sebajian dari
bakar dan merupakan bagian yang selalu terkena
tekanan tersebut bekeria pada piston skrit, yang
kondisi temperatur tinggi karena terletak di da-
meneruskannya ke dinding silinder- Ini disebut
lam silinder, tetapi tidak dapat didinginkan 'thrust force' atau gaya kearah samping. thrust
secara langsung oleh air pendingin atau udara
force ini di-klasifikasikan ke dalam 'maior thrust
luar. Akibatnya, temperatur kepala piston men-
to(ce" dan minor thrust force. Maior thrust force
iadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan timbul selama langkah pembaka(an, dan minor
temperatur Piston skirt. thrust force timbul selama langkah kompresi,
Atas dasa r pertimbangan pemuaian yang karena tekanan pembakaran lebih besar dari
diakibatkan oleh perbedaan temperatur tersebut tekanan kompresi maka maior thrust force pada
maka diameter kepala piston dibuat lebih kecil
umumnya lebih besar dari pada minor thrust
daripadadiameterskid-nya,padatemperatur force. Oleh sebab itu, thrust pressure umumnya
ruangan Bahkan diameter bagian atas skirt menunjukkan major thrust force.
lebih kecil dari pada diameter bagian bawah skirt-
nya . Disamping itu diameter piston yang sejajar
dengan piston pin lebih kecil daripada diameter
pada arah tegak lurus dengan piston pin' Combusti on pr essure ComPress ion pressure
sehinggabentukpistonpadasaatdinginada|ah
oval. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi
pemuaian yang diakibatkan oleh panas dari 0 v
metal yang tebal Pada Pinbos'

Oval Circle

MAJOR THRUST FORCE MINOR THRUST FORCE


(COMBUSTION STROKEI (COMPRESSION STROKEI

OHP 6

Circular truncated cone Cylinder

COLD HOT

OHP 6

11
BAGIAN MESIN Piston

2.P|sToNSLAP(KETUKANKESAMP|NG}
3. CARA KERJA PISTON OFFSET
piston bila per- Pada mesin-mesin yang menggunakan piston
Bunyi ini teriadi disebabkan oleh
offset, maka perubahan arah thrust piston dari
mukaansisinyamemuku|dindingsi|inder,ini
arah minor thrust ke arah maior thrust mendekati
disebut ketukan sisi (side knocking). Piston slap
akhir langkah kompresi (sedikit sebelum TMA/
ini teriadi bila arah dari thrust force berobah
padasaattorakbergerakdari|angkahkompresi kompresi). Karena arah thrust piston berubah
piston sebelum piston menerima tekanan pembakaran,
ke tangkah pembakaran. Dengan kata lain
maka piston slaP akan berkurang.
didorong kearah dinding silinder gada saat tran-
sisi dari minor thrust ke maior thrust force, hal
ini mengakibatkan teriadinya piston slap. Piston
s|apinidipengaruhio|ehce|ahpistondanpada Compression pressure
umumnya timbul bila celah pistonnya terlalu n
JI
besar. Karakteristik piston slap adalah , piston V
s|apmeniadibesarbi|apistonda|amkeadaan
dingin karena celah piston besar pada saat ter-
sebut dan secara bertahap akan berkurang saat
mesinmenjadipanas.Untukmengurangipiston
slap ini, maka maior thrust force harus dikurangi.
Ini dilakukan pada beberapa mesin dengan
Compression pressure
meng-offset-kan sedikit bagian tengah piston pin
n
dari garis tengah Piston. V

COMPRESSION STROKE

Combtrstion pressure

vn
@ .BEFORE
TDC/COMPRESSION

PISTON SLAP OFFSET PISTON

OHP 7

COMBUSTION STROKE

OHP 7

12
Piston
ENGINE PROPER -
PISTON OVERSIZE
t. UKURAN PISTON
satu atau keseluruhan pis- Bila silinder telah dibor, maka ukuran piston over
Bila celah dari salah
limit disebabkan 'lubang size ditentukan oleh besarnya keausan pada silin-
ton telah melampui
telah aus, blok der. anya, hanya torak oversize 0,05 O/S
Bias
silinder atau piston-pistonnya
piston harus diganti atau lubang yang tersedia sebagai reguler supply parts untuk
silinder atau
harus dibor kembali dan mengunakan hampir semua mesin. Tetapi, untuk beberapa
silinder
mesin, oversize (O/S, O,25 atau 0,75 dan se-
piston ukuran oversize'
(piston size codel terdapat bagainya, pistonnya selalu tersedia. Untuk bebe-
Kode ukuran piston
rapa mesin tidak disediakan piston ukuran se-
pu|apadakepa|apiston.Posisitandanya(stamp
pada mesinnya' telah OIS 0,75. Diameter luar dari piston O/S 0,50
nya) berbeda hergantung
Piston size code
kira-kira 0,50 mm (0,020 in) lebih besar dari
Piston pin hole size code diameter piston ukuran standar.
Front mark

REFERENSI
Bila'lubang silinder akan dibor ukuran lubang-
nya dapat ditentukan dengan prosedur se-
bagai berikut :
1. Ukuran lubang silinder yang ditentukan
piston O/S yang mana (0,25, 0,50 dan se-
bagainya) yang akan digunakan sesuai
PISTON (4A.FI
dengan tingkat keausan lubang silinder'
2. Tentukan dimensi akhir/finished (c) dari
REFERENSI lubang silinder dengan mengukur diam-
Piston pin yang dipasang pada lubang piston eter torak (a), dan dan tambahkan dengan
pin (piston pin holel harus sesuai dengan diam- celah torak (b).
eter piston pin. Piston dan Piston pin tersedia 3. Berikutnya kurangi untuk memungkinkan
dalam satu set sebagai regufer supply parts'
penghalusan/honing (d) dari spesifikasi
lubang silinder akhir (c) untuk menentukan
ukuran lubang (e)
UKURAN STANDAR PISTON
(kecuali Ukuran bila finished (c) = (a) + (b)
Bagi mesin-yang diproduksi akhir-akhir ini
Ukuran bila telah dibor (e) = (cl - (d)
pada mesin 2D dan tW), untuk lebih menyem'
Dengan tuiuan untuk 'menyernpurnakan ke
purnakan celah piston secara akurat bila mesin
akuratan dari lilbang silinder yang telah dibor,
akan diperbaiki, maka piston ukuran standsr ter-
maka pekerfaan honing yang diizinkan tidak
sedia untuk setiap kode ukuran l.lbang silinder.
boleh melebihi dari O,O2 mm (0,0008 in)'

Kode ukuran Piston Ukuran piston

1 Kecil bila nomor semakin


I otsor, ukuran
2 I lubang semakin
+ besar kira-kira
3 Besar 0,01 mm

13
ENGTNE PROPER Piston Ring

RING PISTON 2. CELAH UJUNG RING


Bila celah ujung ring piston terlalu besar, maka
1. TANDA PADA RING
tekenan kompresi akan bocor melalui celah
Nama pembuat dan tanda oversize dapat di- tersebut. Bila celah terlalu kecil, akan me-
temui pada ring Piston. nyebabkan kedua uiung ring piston bersentuhan
bila ring memuai, mengakibatkan ring piston pa-
tah, atau diameter luar akan meniadi lebih besar,
mengakibatkan ring piston mengikis dinding
silinder atau mengakibatkan aus.
Karena itu, dengan adanya pemuaian ring pis-
ton, maka celah ujung ring kira-kira 0,2 - 0,5
Manufacturer
mm (O,OOB - 0,020 in) dapat dibenarkan bila ring
piston berada dalam temperatur ruangan.
PENTING I
o Masukkan ring piston kedalam lubang
OHP 8
'STD size rings have no size mark silinder pada bagian bawah pada tempat
yang sedikit keausannya dan ukur celah
PENTING I
ujung ring. .
Pada saat memasang ring piston, perhatikan
hal-hal berikut ini :
' Pasangkan ring piston pada piston dengan
tandanya menghadaP keatas.
o Ada beberapa ring kompresl No. 1 yang
memFunyai tanda. Dalam hal ini, tanda
telah dipaskan untuk sisi bagian atas
. Berhati-hati agar tidak ralah momasang
ring kompresi
o Pasang ring-ring sedemikian rupa sehing'
ga celah uiung ring dari masing*nasing
ring tidak dalam posisl satu garb llihat
hataman 701.
o Juga, paitikan untuk celalu memeriksa
celah uiung ring bila melnasang ring pis'
ton yang baru.
Ring end gap

Posisiring di dalam silinder dan celah


ujung ring selama pengukuran berbeda-
beda tergantung pada mesin, jadi lihat
buku pedoman reparasi.

14
ENGINE Piston Ring

s. EFEK PEMOMPAAN RING

RingpistonbergerakturunnaikdidaIama|ur
ring piston
(piston ring groove) selama mesin
oerjatan.Danin.iakanmenimbu|kanefekpe-
mompaano|idiatasring-ringyangmembantu
pelumasan'
menyempu rnakan
piston dan alur terlalu be-
Bila celah antara ring J
sar, maka efek
pemompaan iuga akan besar'
pengutlaan oli
5
mengakibatkan bertambahnya J
(
(
Cylinder Engine oil
z
c
t
d

{2
u
u,
RING PUMPING EFFECT OHP 8
gK
4. RING FLUTTER
Bila ring-ring piston flutter, atau bergetar ke atas
Ji
53
dan ke bawah atau dari sisi ke sisi di dalam alur Y)
torak, hal ini akan mengurangi keefehifan ring- *9
ring. Peristiwa ini teriadi lebih mudah bila daya 5I
regangring-ringkecil,danpistonbergerakcepat
(kecepatan tinggi) bila teriadi ffunering, ini akan
terlihat pada keausan yang abnormal, dan se-
bagainya yang teriadi pada alur piston dan pada
bagian permukaan atas dan bawah ring-ring
piston. Jumlah gas hasil pernbakaran yang di-
keluarkan iuga bertambah dan lapisan oli (oli
film) akan pecah, sehingga mempermudah pis-
T
ton atau ring Piston menjadi aus'
oleh karena itu perlu untuk merneriksa alur ring
dan celah rirtg .

l5
BAGIAN MESIN Poros Engkol
-

POROS ENGKOL
Poros engkol (crankshaft) berputar pada ke-

cepatantinggisambi|menerimabebanberat
dari piston-piston dan batang piston, dengan
demikian harus cukup kuat dan memiliki sifat
rigit, memiliki tahanan yang tinggi terhadap ke- 'There is no oil hole in the No. 3 main iournal.
CRANKSHAFT I4A.FI
ausan, dan mempunyai keseimbangan static
dynamic (a good static - dynamic balance ) se-
hingga dapat berputar dengan lembut' Journal RE FE RE NSI
poros engkol (crank journal) dan crank pin per- Lubang-lubang oli dalam cronk main journal
mukaan yang berputar ditreatment pengerasan melalui semua semua jalan melalui iournal
dan induction tempering. dan sebagainnya, dengan demikian oli akan mengalir melalui
dalam tujuan untuk memberikan tahanan yang fournal ke crank pin saat crankshaft berputar'
lebih besar terhadaP keausan Alur oli iuga terdapat dalam setengah bantalan
Untuk memberikan pelumasan pada crank pin, atas (upper half bearing) crankshaft.
lubang-lubang minyak terdapat pada crank
iournal dan crank Pin.

4A-F
UKURAN MAIN JOURNAL DAN CRANK PIN
Ada tiga perbedaan ukuran standar main four-
nal poros engkol dan crank pin, diameter luar
dari tiap ukuran crank berbeda beberapa mikron'
Kode ukuran tertera pada poros engkol- (Dalam
beberapa mesin, hanya terdapat satu standar'
Dalam hal ini, kode ukuran tidak tertera pada Main iournal size code locations
poros engkoll.Kode-kode ukuran ini digunakan
untuk memilih ukuran ketebalan bearing untuk
menyernpurnakan celah oli bantalan-bantalan
poros engkol atau bantalan-bantalan batang
7M-GE
torak yang akurat. Nomor ukuran standar dan Ciank pin size code locations
kode ukuran lokasi berbeda bergantung pada No.1 - No.3 No-4 - -No'6
mesin.

Kode ukuran main Ukuran main iournal


journal atau crank Pin crank Pin

No.1, No.2
0 Besar Nomor Yang No.3, No.4 No.5, No'6
I tttakin besar Main iournal size code locations
1 I menuniuktan ukuran
* yang semakin kecil
2 Kecil bebrapa mikron

16
BAGIAN MESIN Poros Engkol
-

BANTALAN POROS ENGKOL


bantalan poros engkol (crank- Bantalan poros engkol (crankshaft biaring)
?ada umumnya
dibuat dari paduan alminium atau mempunyai beberapa ukuran standar,' masing-
shaft bearing)
bagian atas (Upper half masing berbeda beberapa micron bergantung
kelmet metal. Bantalan
lubang oli untuk pelumasan gada ketebalannya. Kode ukurannya tercetak
bearing) terdapat
dan alur oli untuk dibagian beiakang bantalan. Nomor ukuran
main journal poros engkol,
Poros engkol standar dan metode pemberian kode kode ukur-
pelumasan bantalan batang torak.
tekanan ledakan yang annya berbeda tergantung pada mesin,untuk
harus rnampu menahan
yang setengah- melakukan pei'baikan mesin, berpedoman pada
kuat dari piston, maka banta|an
buku pedoman reParasi.
nyabagianbawah(|owerha|fbearing}tidak
Pada umumnya ada tiga atau lima standar
terdaPat lubang oli'
ukuran bantalan Poros engkol.
Pada upper dan lower half
bearing terdapat
focking agar tidak ikut berPutar'
yang menyentuh KODE UKURAN BANTALAN
?ada permukaan thrust washer
poros engkot terdapat alur oli' thrust washer Kode ukuran bantalan Ukuran bantalan
ton-
bagian bawah dilengkapi dengan semacam
Tipis Semakin besar
jofan aga( tidak ikut berPutar' 1

2 nomornya,
Upper half-bearing 3 bantalan makin
Oil groov
t
d
4 tebal beberaPa
5 Teba I micron

n
r,i, Oil 9ro<

V Setelah rnain journal poros engkol dibubut' maka


digunakan bantalan ukuran undersize
(u/sl.

V)I
Lockine lio

Oil groove
Bearing size cdde
11, 2, 3, 4 or 5l

Lower half-bearing
Umumnya yang tersedia ialah UIS O'25' Akari
tetapi bantalan U/S 0,50, '0,50 Etau O'75 iuga
tersedia bergantung pada ienis mesinnya'

CRANKSHAFT BEARING (4A.FI OHP 9

17
BAGIAN MESIN Memilih Bantalan Poris Engkol
-
MEMILIH BANTALAN POROS
ENGKOL i

pada
setiap mesin mempunyai celah oli tertentu No. 1 I

bantalan Poros engkolnYa'


No. 2
No. 3
\ri
Ketebalanny$antalan ditentukan oleh celah oli No. 4 L\,
a..'
No. 5 (
untuk main iournal dan diameter main iournal,
makin besar ukuran lubangnya stau makin kecil
Main journal bore size code locations
diameter iournal, maka masin tebal pula ban-
talan yang digunakan.
Kode ukuran tebat untuk bearing standar dipilih
dari daftar kode seperti di bawah'.

KODE PILIHAN BANTAI.AN (4A.FI


Kode ukuran No.2, No.3 No.4, No.5
silinder block main
journal bore Main journal size code locations

Bearing
REFERENSI
size code
Untuk mesin 4A-F, kode ukuran bantalan-
nya ditentukan dengan mengunakan ru-
BEARING SELECTIOI{ IITA.F ENGINEI OHP 9
mus sebagai berikut:
Pada mesin tertentu tidak ada perbedaan diam-
eter main crankshaft iournal (tidak ada kode yang
tercantum). Untuk itu, pilihlah bantalan dengan

ffi=
Daftar kode pilihan bantalan dan rumus
kode yang sama seperti pada fournal bore-

Kode ukursn Kode ukuran


untuk ukuran kode mungkin berbeda ber- bantalan stsndar main ioumal bore.
gantung pEda tnesin, karene itu lihatlah
pada pedornan roparasi untuk mesin yang
bersangkutan.

1,2or3
(Cordsl

No. I -No.5Uournalsl
BEARING SELECTION (Y SERIES ENGINEI OHP 9

18
BAGIAN MESIN Batang Torak
-
(CENNECTING
BATANG TORAK ;i
RODI Lubang yang besar (big end) pada batang torak
torak (connecting rod) menerima gaya dibuat terpasang dengan tutup bantalannya
Batang
gaya momen dan (connecting rod bearing cap).
tekan yang terus-menerus,
yang dihasilkan dari tekanan pem- Sedikit perbedaan diameter dalam pembuatan
beban lainnya
dari torak, derlgan de- akan menghasilkan tiga ukuran standar yang
bakaran dan gaya inersia
berbeda pula. Kode ukurannya tercetak pada
mikian harus kuat untuk menahan beban ter-
tutup bantalan (bearing capl.
sebut.
Kode ukuran ini digunakan ketika memilih bental-
pada bagian big end (uiung yang besar) batang
jet untuk melumasi silinder, an agar dapat memperoleh celah oli yang topat.
torak terdapat oit
piston pin'
mendinginkan piston, dan melumasi UKURAN LUBANG BIG END (4A-FI
REFERENSI Kode ukuran Piston Ukuran piston
Sesaat, sebelum mencapai TMA, lubang
1 Kecil semakin besar
oli pin fournai bertemu dengan oil iet, dan to-or ukuran
oli disemprotkan keluar melalui oil iet. I
2 I lubang makin
Bila batang torak dipasang terbalik, bagian besar beberapa
*
depan berada di belakang, maka 3 Besar micron
pelumasan untuk silinder meniadi
berkurang.

Big end bore size code

4A.F ENGINE

l9
t.
D

BAGIAN MESIN
- Bantaf an-bantalan Batang Torak r
t
t

BANTALAN-BANTALAN BATANG
TORAK
Ada tiga atau lima ukuran standar bantalan
Pada umumnya bantalan batang torak (con_ ba- ,
tang torak untuk mesin tertentu; tebal masing- '
ncting rod bearing) dibuat dari paduan afu_ masing ukuran berbeda beberapa micron.
minium (aluminium alloy) atau lcgam kelmet. Kode
ukuran tercetak pada bagian betakang bantalan.
Pada upper haft bearing dibuatkan lubang oli
Nomor ukuran standar bantalan baLng torak,
sebagai saluran aliran oli ke oti jet dafam big
dan metode pemberian kode berbeda terjantung
end batang torak.
dari mesin. Karena itu untuk tebih tepatnya rihat-
(juga lubang oli yang terdapat pada lower half_
lah pedoman reparasi untuk mesin yang ber_
bearing, tetapi ini disebabkgn mengunakan part
sang kutan.
yang sama untuk lower half-bearing yang juga
untuk upper half bearing). KODE UKURAN BEARTNG (4A.F}
Oil hole
Kode ukuran bearing Ukuran bearing

Tipis Maakin besar


nomor, bantalan
I makin tebal
{ beberapa
Tebal micron

Bifa journal crankshaft pin telah dibubut,


Bearing size code maka
digunakan bantafan batang torak ukuran U/S
(Under Size). pada umumnya tersedia
4A.F ENGINE bearing
batang torak ukuran U/S 0,2S. Tetapi terlredia
pufa bearing U/S 0.50, 0,50 atau 0,7b
tergantung
dari mesin.

20
BAGfAN MESIN Memilih Bantalan Batang Torak
-
MEMILIH BANTALAN BATANG Crank pin size code locations :s
:-')5t

TORAK No.l - No.3 No.4 - No.6


Besarnya celaholi bantalan batang torak telah
ditentukan untuk tiap masinnya. Bantalan-
bantafannya telah dipilih menurut ukuran lubang
big end dan diamOter crankshaft pin journal.
Makin besar diameter lubang atau makin kecil
ukuran iournal pin, maka bantalan yang
digunakan semakin tebal.
Kode ukuran untuk ketebalan bantalan standar
dipilih sesuai dengan kode ukuran untuk lubang
big end dan untuk crank pin journal-

Big end bore


KODE UNTUK MEMILIH BANTALAN {7M-GEI size code

Kode ukuran BEARING SELECTION (7M.GE ENGINEI OHP 10


ukuran lubang
big end
Kode ukuran Beberapa mesin ada yang tidak mengunakan
lubang klasifikasi diameter crankshaft pin iournal. ffidak
big end
ada kode ukuran fournal yang tercantum pada
poros engkol). Dalam hal ini bantalan dipilih
yang kodenya sama dengan kode ukuran lubang
REFERENSI big end. ,

Kode ukuran bantalan ditentukan dengan


Kode ukuran Kodc ukuran
rumus berikut : main joumal bore.
bantalan gtandar

Metode yang digunakan memilih ukuran


Bearing
bantalan berbeda dan bergantung dari size code
mesin, karena itu lihatlah pada Pedoman 1,2or3
Reparasi mesin yang bersangkutan.
Big end bore
size code
1,2or3
BEARING SELECTION (4A.F ENGINEI OHP 10

21
EI MEKANISME KATUP _ Saat Kerfa Katup

SAAT KERJA KATUP


Untuk memperoleh output mesin yang mak- katup disebut "saat kerja katup' (valve timing).
simum, diperlukan sebanyak mungkin cam- Pada umumnya saat kerja katup dinyatakan
puran bahan bakar dan udara yang di hisap ke dalam derajat engkol dari posisi piston pada
dafam silinder, demikian pula gas bekas yang TMA atau TBM. Diagram yang menunjukkan saat
dikeluarkan. kerja katup disebut "diagram saat kerja katup'.
Campuran bahan bakar dan udara serta inersia
gas pembakaran dipertimbangkan dalam me-
nentukan lamanya katup terbuka secara mak- REFERENSI
simum. Seperti terlihat pada gambar, katup Menjelang akhir langkah buang, kedua katup
masuk mulai membuka sebelum langkah hisap (intake & exhaust valvel sama-sama terbuka.
(sebelum TMA) dan menutup setelah TMB Keadaan ini disebut 'katup overlap'. Pada
(mulai fangkah kompresi). Katup buang mem- umumnya overlap yang lebih besar meng-
buka sebelum mencapai langkah buang dan hasilkan kemampuan kecepatan tinggi yang
menutup setelah (TMA) (setelah memasuki lebih baik, tetapi idling menjadi kurang stabil.
langkah hisap). Saat membuka dan menutupnya

Compression stroke Intake stroke

6o
Intake valve opens

velve closes

lExhaust stroke
Exhaust
valve opens

VATVE TIMING DIAGRAM (4A-FI


OHP I1

22
MEKANISME KATUP Celah Kattrp
-
PENTING I
o Pada merin tertentu, posisi pemalangan
Untuk setiap mesin saat kerja katupnya
yang optimal tetah diletapkan' Kosalahan
puli com shaft timing dapat dirtrdih de-
keria katup akan menyebabkan idling ngan tuiuan untuk melakukan penyetelan
i".t
mesin tidak stabit atau tenaga mesin saat kerja katuPnYa.
menurun. Tali penggerak ftiming beltl dbetel ke'
Keausan mekanisme katup, tali penggerak tegangannya hanya ketika mesin dalam
atau rantai yang aus atau rusak dapat keadaan dingin, bila melakukan pnye-
menyebabkan saat keria katup meniadi telan dalam keadaan mesin panas' akan
mundur. menyebabkan tali penggerak kendor se'
telah mesin dingin, dan mungkin iuga
duduknya timing beh tidak sempurna'

Retarded

No.1 TDC/comPression OHP 11

Adjusting screw
CELAH KATUP
Rocker arm
Di bawah ini diuraikan celah katup, sebagai VALVE CTEARANCE
contoh dengan mekanisme katup tipe OHV'
8i|a katup menutup, maka terdapat ce|ah antara
somua parts dari camshaft kepada katup' Peran
ini yang disebut "celah katup' (valve clearance)
stsu (tappet clearance) dan ini dinyatakan se- Push
(valve rod
bagai iarak antara uiung batang katup
stom end) dan rocker 8rm bila katup dalam
keadaan menutuP. Valve
,lifter

Camshaft
OHP 12

23
MEKANISME KATUP Celah Katup
-
Celah katup harus disediakan (harus ada), sebab PENTING I

tiap part dari mesin (blok silinder dah kepala Celah katup yang tidak sempurna, akan
silinder, katup-katup, batang pendorong (pusd menyebabkan menutupnya katup tidak rapat,
rod), dan sebagainya) akan memuai bila di- kebocoran gas dan menurunnya kemampuan
panaskan. Pemuaian push rod dan katup sete - mesin. Celah katup yang terlalu besar akan
lah meniadi panas akan lebih besar dari pe- menimbulkan suara berisik akibat terjadinya
muaian kepada silinder. Bila pada saat me- tumbukan antara rocker arm dengan katup.
sin dingin celah katup dan rocker arm dibuat
nol, maka katup tidak akan menutup rapat Ada dua tipe celah katup, dimana perbedaannya
setelah mesin meniadi panas (lihat gambar). Hal bergantung pada bahan-bahan kepala silinder,
ini teriadi karena perbedaan dalam tingkat rocker arm support, dan sebagainya, serta posisi
ekspansi thermal komponen. Penutupan katup camshaft. Satu tipe dari celah katup berkurang
yang tidak sempurna akan menyebabkan out- bila mesin telah menjadi panas sedangkan tipe
put mesin menurun. Jadi, harus ada celah katup lainnya akan bertambah. kemudian, celah katup
untuk msncegah Problem ini. ditentukan terlebih dahulu untuk tiap mesin un-
tuk menjamin fungsi mekanisme katup pada
semua tingkat temperatur.

Rocker Zero clearance

REFERENSI
Pada mesin 4A-F, celah katupnya bertambah
Push rod setelah mesin menjadi panas. Hal ini karena
ekspansi thermal pada kepala silinder melebihi
ekspansi thermal dari katup.
Karena itu, celah katup harus disetel ketika
Valve lifter
mesin dalam keadaan dingin dengan
mengunakan shim penyetel (adiusting shiml.
Camshaft

WTIEII ETIGINE IS COLD

Valve clearance

4A.F ENGINE

WHEN ENGINE IS HOT OHP 12

24
MEKANISME KATUP Hydraufic Valve Lifters
-
HYDRAULIC VALVE LIFTERS. PENTING I

Tempatkan lifter yang dilepaskan menghadap


pengangkat katup hidraulis (hydraulic valve
keatas untuk mencegah oli keluar. Bifa lifter
liftersl seperti yang dipasang pada mesin seri Y yang kurang ofi dipas8trg, akan menimbufkan
rnempunyai celah katup selalu nol. bunyi ketika mesin hidup sampai udara yang
Keuntungannya adalah tidak perlu menyetel ada di dalamnya keluar semua.
celah katup dan mengurangi suara berisik.
Bagian permukaan bahwa valve lifter hydraulic
dibuat dari besi tuang campu ran ya ng
berkwalitas tinggi, bentuknya cembung di-
maksudkan agar mudah berputar oleh adanya
gerakan cam. Ada dua tipe vefve lifter hydraulis
; buatan Toyota dan buatan GM. Kontruksi dan
cara kerjanya sama dan dapat ditukar. Dan
sebagai part penganti adalah tipe buatan Toyota.

J 5mm
I
TOYOTA-MADE GM-MADE

VALVE LIFTERS (Y.SERIES ENGINEI

25
MEKANISME KATUP Hydraulic Valve Lifters
-
CARA KERJA
Oliyang bertekanan dari pompa memasuki plunyer
dalam lifter melalui saluran oli (oli passage).

O Katup menutup
Pegas plunyer selafu menekan plunger keatas,
maka celah katup selalu nol. Oli yang bertekanan
iuga mendorong check ball terhadap check ball
spring dan mengalir ruang cjalam lifter.
clearance
--No
Oil passage
Plunger
Lifter body
Check balt
Check ball
spring
Working Plunger
chamber spring

OHP 13
@ Xatup Membuka
Saat camshaft berputar dan cam mendorong
fifter bo.dy, maka tekanan oli didalam working
chamber naik sehingga cleck ball menutup sa-
furan oli. Selanjutnya cam berputar, maka lifter
body terdorong ke atas dengan pluyer, dan katup
membuka dengan adanya gerakan rocker arm
melalui push rod.
Bila lifter didorong keatas, maka sedikit oli
didafam working chember keluar melalui celah
antara body pan plunyer. Kemudian, saat cam
berputar dan menutup katup, maka oli akan
mendorong sheck ball dan masuk kembali ke
working chamber, dan menjaga celah katup pada
nol selalu.

OHP 13

t
26
MEKANISME KATUP Mekenisme Scissor Gear
-
MEKANISME SCISSOR GEAR
irvrefeNFAsl SUB-GEAR I ,;

padernesin DOHC yang mempunyai kode model pengerak (belt driven camshaft). Mekanisme
tfr, *perti 4A-F (E), 3S-FE dan mesin 2\|Z'FE, scissor gear digunakan untuk menggerakkan
digerakkan oleh timing camshaft dan suara berisik roda gigi akibat
selah satu camshaftnya
digerakkan oleh
belt, dan camshaft lainnya
adanya backlash.
yang oleh sabuk
scissor gear melalui camshaft

lntake camshaft Exhaust camshaft


Timing belt

Camehaft
timing Exhaust valves
pulley

Beh idler

Crankshaft timing PulleY


i
OHP 14
VALVE MECHANISM (4A.FI

27
L
MEKANISME KATUP Mekanisme Scissor Gear I

- t
t-

Mekanisme scissor gea( pada mesin 4A-F d. Sebab momen ini (yang bekeria pada arah
diuraikan dibawah ini. arah putaran sub gear) yang diberikan oleh
pegas scissor, sub-gear lag kira-kira 200
(sama dengan.tiap dua sisi lag) di belakang
Camshaft driven gear yang dipasang pada
intake camshaft, di lengkapi dengan pin un- camshaft driven gear. Momen ini dipindah'
tuk mgnahan uiung scissor sPring. kan melalui scissor spring, qkibatnya sub
b. Sub-gear diikat pada intake camshaft dengan
gear tertinggal kira-kira 20o dibelakang
snap ring dan wave washer. Jumlah gigi pada camshaft driven gear (kira-kira dua gigi) se-
sub-gear sama dengan jumlah gigi driven gear. hingga gigi pada driven dan sub gear selalu
Pin pada sub-gear menahan uiung pegas berkaitan dengan gigi driven gear dan bebas
scissor lainnya. backlash.
c. Pegas scissor terletak diantara camshaft
driven gear dan sub-gear, dan ujungnya di-
tahan oleh pin pada gear-gear ini. Camshaft
Drive gear
driven gear memindahkan momen dalam pu- Sub-gear
taran arah ke sub-gear melalui pegas scissor.
Drive gear &
Driven gear sub-gear come
into contact
'-here.

t
{ Drive sear &
driven gear come
into contact
here.

Service hole
Service holes

'"'o ''"\ Wave washer

L F

bo
t

Camshaft driven gear


Scissors spring

Subgear

SCISSORS GEAR MECHANISM (4A-FI oHP 151


I
t

iI
28
I
SISIEM PETUMASAN Uraian
-

URAIAN
menyalurkan oli mesin ke relief valve, yang mengontrol tekanan oli mak-
Sistem pelumas.an
simum; oli filter, untuk menyaring kotoran di
(ornponenyangberputar.danbergeseragar
dalam oli; oil pressure sender gauge (oil presure
mesindapatbekerjadengan|embut.Danjuga
pendingin' switchl yang mendeteksi tekanan oli; oil level
borperan penting sebagai
terdiri dari oli pan, gauge, yang mengukur banyaknya oli didalam
sistem pelumasan terutama
minyak; pompa oli oil pan.
;ebagai tempat penampung
komponen mesin;
.lntuk memompa olikesetiap

Oil pressure
switch

Main oil gallery

Oil filter

Oil cooler

Relief valve
{for oil cooler}
Oil pump

Relief vafve

Oil strainer
OHP 16

CAMSHAFT DR|VE GEAR


I
-1
I

PISTONS & CYLINDERS tfl cAMs -1


I

F- ffi f clusxarr..lounHals I

t---
I
CRANKSHAFT CYLINDER HEAD I
I
I
I
I
MAIN OIL GALLERY I
I t.o a

I I
I 4.O I
I RELIEF vAtv I
I I
I
I I
I
I I

OI. PAN

.oFFEREI{Ce OT TLET PRgssuRE


otr FLow clRculT l4Afl emlveei'l lf{-ET ANO
29
SISTEM PELUMASAN Pornpa Ori, Saringan Oli
-
POMPA OLI OIL FILTER )

Ofi yang terkumpul didalam oil pan dihisap ke Seluruh oli yang dipompakan oleh pompa otii
dalam pompa oli melalui saringan dan pipa dialirkan melalui oil filter, di sini oli disaring ss.i
hisap (suction pipe). belum menuju ke setiap komponen mesin. Oli
Bila gasket atau ring- O pada sambungan suction dari pompa oli membuka check valve pada sa-
pipe rusak, udara akan mernasuki sistem melalui luran masuk ke oil filter.
sambungan pipa dan menyebabkan oli yang Sefanjutnya mengisi ruang disekeliling elemen
dihisap memjadi tidak cukup. Akibatnya pe- untuk disaring dan kelu ar dari bagian dari bagian
lumasan menjadi kurang, dan keausan kom- tengah elemen. Pada oil filter terdapat by pass
ponen tidak norrral. Putaran mesin yang ber- valve.
tambah, akan menyebabkan tekanan oli dari Katup by-pass rerdapat di dalam filter. Bila ele-
ponpa memjadi naik. Bila kenaikan sampai men- men menjadi tersumbat, maka tekanan diluar
capai batas tertentu (c k!/cm2 atau 56,9 psi), filter menjadi meningkat pada tekanan kira-kira
maka relief valve akan membuka, dan oli 1,0 kg/cm2 di atas tekanan oli pada senter filter.
sebigian kembali ke oil pan. Tekanan ini menyebabkan katup by-pass mem-
Bila relief valve macet pada posisi membuka, buka, memungkinkan oli mengalir ketiap bagian
maka tekana-n oli menjadi rendah dan me- mesin tanpa melalui elemen filter. Dengan jalan
nyebabkan keausan komponen yang tidak nor- ini, kekurangan pelumasan dapat dicegah bila
mal. elemen tersumbat.
Sebaliknya relief valve macet pada posisi Check valve iuga berfungsi untuk mencegah
menutup, menyebabkan naiknya tekanan oli kotoran yang terkumpuf dalam oil filter agar
berlebihan sehingga teriadi kebocoran oli. tidak kembali kepompa oli bila mesin berhenti
Bila sliding part didalam pompa oli menjadi aus, serta menyimpan oli dalam oil filter dengan de-
maka dapat menyebabkan tekanan oli menurun. mikian oli dapat segera mengalir ke tiap bagian
bila mesin dihidupkan.

Housing
tI
I
I
I
a
I
Discharge To engine From oil pump
'!I
I

Check valve
Relief valve (rubber platel

Filter element

sQldin3ry oil flow


.- Oil flow when
by-pass valve is open
By-pass valve

OIL FILTER I4A.FI

30
SISTEM PELUMASAN Oil Pressure Warning Lamp dan Oil Pressure Gauge
-
LAMPU TANDA TEKANAN OLI DAN PENGUKUR TEKANAN OLI
pompa oli memompakan oli kesetiap bagian Lampu tanda tekanan oli (oil pressur.'parning
membangkitkan tekanan oli lamp) atau pengukur tekanan oli (oiEdessure
s88t mesin hidup'
pada setiap sirkuitnya. Tekanan oli berbeda ter-
gauge) untuk memberi peringatan kepada pe-
gantung kecepatan pada mesin, Viskositar oli ngemudi bahwa sistem pelumasan keadaannya
ian sirkuit Yang bersangkutan' tidak normal.

1. TAMPU TANDA TEKANAN OU @ Tekanan oli tinggi


Ketika mesin dihidupkan dan tekanan ofi naik
Switch tekanan oli
(oil pressure switchl dipasang
melebihi batas yang ditentukan, maka tekanan
gada blok silinder untuk mendeteksi, bila teriadi
oli ini mendorong diaphragm sehingga titik
tekanan oli Pada main oif gallerY' kontak membuka dan lampu periogatan mati.

O femnan oli rendah


Ketika mesin mati atau ketika tekanan oli rendah
(di bawah 0,2 kg/cm2 atau 0,04 psi) titik kontak
di datam switch tekanan oli menutup sehingga
lampu peringatan menYala- Waming lamp

Oil prccsure
Warning lamp ewitch
boints openl

High oil prossurc


Oil pressure
switch
(points closedl

-0
Low oil pressure

31
SISTEM PELUMASAN Oil Pressure Warning Lamp dan Oil Pressure Gauge
-
@ Tekanan oli tinggi
2. PENGUKUR TEKANAN OLI
Sender pengukur tekanan oli (oil pressure sender Bila tekanan oli tinggi, diaphragm terdorong
gaugol dipasang pada blok silinder untuk lebih kuat sehingga titik kontak juga saling
mendeteksi tekanan oli didalam gallery. Kunci menekan lebih kuat. Selama hal ini terfadi be-
kontak diposisikan pada ON, arus melalui kawat berapa saat maka bimetal strip akan meleng-
pemanas dan memanaskan bimetal sehingga kung menyebabkan titak kontak mengalirkan
melengkung. arus listrik ke hit wire receiver gauge, sebagai
akibatnya, bimetal strip sender gauge mb-
O tekanan oli rendah lengkung dan menyebabkan jarum penunjuk
Bila tekanan oli rendah, maka titik-titik kontak bergerak ke arah kanan.
pada sender gauge menempel. Ketika bimetal
di dalam sender gauge menjadi mefengkung dan
Receiver gauge
titik kontak membuka, sehingga arus yang ke
kawat pemanas receiver gauge menjadi sedikit.
Hal ini menyebabkan bimetal receiver gauge
sedikit melengkung, dan jarum indikator hanya lgnition
bergerak kekanan sedikit. switch

Receiver gauge
Battery

High oil pressure

Low oil pressure

32
SISTEM PELUMASAN _

PENDINGIN OLI !,1!


(oil cooler) untuk mendinginkan oli mesin.
Temgeratur oli
yang dianiurkan ialah tidak
dan bila melebihi 1250c Ada 2 tipe oil cooler yaitu tipe pendingin udara
melebihi loooc 1p120Fl
pelumasan meniadi kurang baik' dan tipe pendingin air.
eSToFl maka
pada mesin tertentu dipasangkan pendingin oli

t. PENDINGIN OLI TIPE PENDINGIN UDARA


pada pendingin oli tipe udara yang biasa, se- Bila kecepatan mesin meningkat dan tekanan
bagian oli dari pompa kependingin oli, kemudian dari pompa melebihi batas, maka relief valve
kembali ke oil Pan' membuka dan oli mengalir ke oil cooler, ke-
Bila kecepatan mesin rendah, yaitu ketika te- mudian mengalir kembali ke oil pan.
(3,0 km/cm2l atau
kanan hisap pompa rendah
kurang, relief valve untuk pendinginan oli
menutup dan oli tidak mengalir ke pendingin oli
(oil cooler)-
To main oil
gallery

From oil pumP

Relief vclve

To oil cooler

OHP 17

1.O kg/cm2
3.5 kg/cm2
By-pass valve
4.O kg/cm

OIL FLOW WITH AIROOLEO OIL COOLER I4A'FI


33
H
SISTEM PELUMASAN Pendingin Oli B

- F
t
t:
t'
L'

2. PENDINGIN OLI TIPE PENDINGIN AIR t.


i
I

I!
Pada pendingin oli tipe pendingin air (water tekanan antara inlet side dan o.utlet side oil
t
cooled oil coolerl seluruh oli mengalir dari pom- cooler naik sampai 1,5 kg/cm2 atau lebih, maka I r

pa oli ke oli cooper untuk di dinginkan, relief valve akan membuka dan oli mengalir dari
Darioilcooler, oli mengalir ke setiap komponen pompa oli mem by- pass oil cooler dan mengalir
mesin.. ke komponen mesin lainnya.
Pada oil cooler karena bertambahnya vicositas
oli ketika temperatur rendah. Bila perbedaan

Engine coolant

Relief valve

From oil pump

To main
oil gallery
+

Oil cooler (w/ relief OHP 17

r
I
Engine parts

I
1.5 kg/cm2
I

1.O kg/cm2
I

I
Oil strainer
I

Oil pan

OIL FIOW WITH WATER.COOLED OIL COOLER {2VZ.FEI


34
t
SISIEM PELUMASAN Penggunaan Oti
-

PENGGUNAAN
OLI rj
o Kehif angan oli melalui pegas toraf
MeskipuntidakterdapatkebocoranoIi,sebagian
masuk keruang bakar dan @ Kehilangan oli melalui pengantar katup (valve
oli ada yang terbuang guide).
yang terbuang ini ter-
ierbaf.t. Banyaknya oli
gantungdaribagaimanakitamenja|ankanken. @ Kehilangan oli karena blow by gas yang ber-
irrrrn. Akan bertambah bila kecepatan
ken- campur dengan oli
daraan diialankan
dengan kecepatan tinggi atau
pengereman' Oli
bila mesin digunakan untuk
yangmasukkeda|amruangbakarmela|uitipe
ruto, Yaitu :

OHP 18

ROUTES OF OIL CONSUMPTION

35
SISTEM PENDINGINAN _ Aliran Pendinginan Mesin

ALIRAN CAIRAN PENDINGINAN


MESIN dapat juga dibedakan menurut ada atau tidak-
Ada dua tipe system pendingin, dibedakan ber- nya bypass valve untuk mengontrol sirkuit by-
dasarkan letak thermostat, pertama yaitu tipe pass.
yang letak thermostatnya pada saluran air masuk Pada umumnya mesin-mesin sekarang
(water inlet) dan tipe lainnya dipasang pada sa- mengunakan sistem termasuk thermostat
luran keluar (water outlet). Sistem pendinginan dilengkapi dengan bypass valve.

1. TIPE THERMOSTAT PADA WATER OUTLET


(TANPA BYPASS VALVE}
Cairan pendingin mengalir ke dalam sirkuit by-
pass tanpa memperhatikan temperatur.

O Ketika air pendingin masih dingin @ Ketika air pendingin telah panas
Bila temperatur air pendingin telah menjadi
Bila temperatur air pendingin rendah, maka
panas, maka thermostat membuka, memungkin-
thermostat menutup aliran air pendingin ke ra-
kan cairan yang sudah panas mengalir melalui
diator. Air pendingin dipompa oleh pompa air
thermostat ke radiator dan didinginkan, se-
langsung ke blok mesin dan kepala silinder.
fanjutnya air kembali kepompa air
Selanjutnya melalui sirkuit by-pass kembali ke
Disamping itu air iuga mengalir melalui sirkuit
pompa air.
bypass.

Radiator Thermostat lClosedl

rl
tl

/ -i, water iacket


/-
Water pump t'r-r'
Water pump

:
:
;

36
SISTEM PENDINGINAN Aliran Pendinginan Mesin
-
? TIPE THERMOSTAT DALAM WATER
INLET TDENGAN BY PASS VALVE}

Air pendingin mengalir melalui sirkuit bypass


dikontrol oleh by
pass valve sesuai dengan
e6peratur air Pendingin'

dingin
@ eita air pendingin meniadi panas
O Ketika air pendingin masih
Bila temperatur air pendingin meniadi tinggi,
Sila temperatur air masih rendah, thermostat maka thermostat membuka dan bypass valve
menutup dan bypass valve membuka' Air
pen-
menutup. Air yang telah meniadi panas mengalir
Jingindipompakeb|oksiIinderdankepa|asi. ke radiator untuk didinginkan. Selaniutnya me-
inder oleh air, selaniutnya melalui sirkuit by- lalui thermostat dan kembali kepompa air.
:ass dan kembali ke Pompa air'

Wator jacket To
From heater
heater

( Fs \-'\ 3^
\ \-\:
-
-O-t--

0 --3-:t-

stor pump

ladiator
PENNNG !
OHP 19 Untuk mesin Yang dilengkapi thermostat dan
bypas valve combination iangan menghidttp'
kan mesin dengan thermostatnya Yang di-
lepaskan.
piAa mesin Yang dilengkapi den'gan by pasg
valve pada sirfuit bypass, rnaka bypass cir'
cuit ada yang lebih lebar dari tipe yang tanpa
by pass valve. Bila mesin dihidupkan dengan
ttrermostat dengan bY pass valve yang di'
iepaskan, maka iebagian besar air
pendingin
mengalir melalui bypass circuit' dan
"k"n
mengatibatkan mesin overheating'
(Pada ra'
diatoi terdapat tahanan bagi aliran cairan
ptnOingin, dengan dem-iki1n akan myda.! air
circuit'
bendingin mengalir melalui bypass

37
SISTEM PENDINGINAN Thermostat, Pompa Air
-
THERSMOSTAT PENTING !

Pada mesin yang letak thermostatnya ho.


Ada dua tipe thermostat, tipe yang msngguna- rizontal, iiggfe valve diposisikan meng-
kan by pass valve dan tipe tanpa bypass valve. hadap keatas.
Silinder didalam thermostat bergerak karena Pada waktu menganti air pendingin, se.
ekspansi thermis dari wax di dalam silinder yang telah radiator terisi air harus dilakukan air
menyebabkan main Valve membuka. Bypass bleed {membuang udaral dari sistem
valve bekerja bersama-sama dengan main valve pendingin.
(pada saat main valve membuka bypass me-
nutup).
POMPA AIR
Bila mengisikan air pendingin, udara keluar dari
tutup radiator melalui jiggle valve. Jiggle valve Pompa air digerakkan oleh drive belt atau tim-
menutup karena adanya aliran air pendingin ing belt dan mensirkulasikan cairan pendingin
pada saat mesin hidup. melalui sistem pendingin dan sistem heater.
Poros pompa (pump shaft) mengunakan me-
chanical seal untuk keluarnya air pendingin dari
mesin.
valve
Bila cairan bocor dari mechanical seal, maka air
akan melalui lubang-lubang pump body yang
terdapat diantara bantalan dan mechanical seal.
Uap keluar melalui mechanical seal dan juga
Sleeve mOlalui lubang pump body. Ini untuk mencegah
(rubberl
Wax kerusakan pada bantalan dari cairan pendingin
atau uap.
Biasanya, pompa air dapat dibongkar, tetapi ada
beberapa model mesin yang tidak dapat di-
bongkar.
Bypass valve
WITI{ BY.PASS VALVE OHP 20

Pulleys

W]THOUT BY.PASS VATVE OHP 20

Holes Rotor
WATER PUMP OHP 20
38
SISTEM PENDINGINAN Kipas Pendinginan Listrik
-
KIPAS PEND]NGIN
LISTRIK

Kipas pendingin
listrik (electric cooling fan) @ temperatur air pendingin tinggi '::

menghasilkan efisiensi
pendinginan yang lebih (diatas 93oC atau lgfFl .;

pada kecepatan rendah dan be-


baik (terutama Switch temperatur pendingin OFF dan sirkuit
ban berat), dan
membantu pemanasan awal air relay ke masa terputus. Fan relay coil tidak be-
pendingin yang lebih cepat, penggunaan bahan kerja, maka kontek point merapat dan motor ki-
bakar lebih hemat dan mengurangi
suara berisik. pas mulai bekerja

Fan relay
lgnition switch
Fan operation

=J
Coolant
temp. switch
(Openl

TEMPERATURE HIGH OHP 21

CARA KERJA
air Pendingin rendah PENTING I
O temperatur
(Dibawah 83oC atau 181oFl Pastikan bahwa kunci kontak pada poglgi
Temperatur switch ON dan relay berhubungan off, bila anda bekeria dekat engine cool'
dengan masa. Fan relay coil terbuka, motor tidak ing fan atau radator grille'
bekerja. Kipar pendingin bekeria socar! eletrik dan
dikontrol sesuai dengan temperatur' Oleh
sebab itu, bila ltunci kontak on dan tem'
Fan relay
peratur air pendingin telah pana3' maka
lgnition switch kipas pendingin akan berPutar'
Bila kipas pendingin mulai berputar'
pu'
taran mesin turun karena beban bertam'

Coolant
temp. switch
ffi bah. Karena itu putaran idle mesin disetel
harus dalam keadaan kipas tidak bor'
putar.
(Closedl

TEMPERATURE LOW OHP 21

39
slsTEM PENDINGINAN Pengatur Temperatur Kop
-
PENGATUR TEMPERATUR KOPLING FLUIDA
Ada tiga kecepatan tefnpersture-controlled fluid
coupling fan yang banyak digunekan akhir-akhir
ini untuk model Toyota.

@--

Water pump

Fluid coupling

Kecepatan kipas pendingin berubah dalam tiga


tahap berdasarkan pada teperatur udara yong I
melalui radiator. !to
o
Ketika temperatur udara rendah, maka putaran o
u,
c
kipas rendah agar pemanasan mesin lebih cepat tto
dan mengurangi suara berisik.
Dengan meningkatnya temperetur udara, pu-
Temperature of air passing +
taran kipas akan naik dalam tiga tahap untuk through radiator
mempsroleh kemampuan mendinginkan yang
cukup. Without coupling

PENNNG I I

!
Bila kipas dikontrol dengan eara mengatur o
o
o
vofume minyak silicone, bila minyak silicone Jn
C
bocor akan menyebabkan putaran kipas ber- o
lr
Air cold
kurang dan akan teriadi overheating.

Fluid coupling shaft speed


-

40
SISTEM PENDINGINAN Pengatur Temperatur Kopling Fluids

1. KoNTRUKSI d-'Ji''

-'lasangkan Pada Poros' berputar Operating chamber mempunvai tontr&?si laby-


Rotor yang
olt
rinth seperti pada gambar dibawah. Momen dari
puli pompa air' Di sekeliling rotor ter-
Orrtrtt rotor diteruskan ke case (kipas pendinginl me'
yang berfungsi sebagai pompa'
i"*"ablade kecil talui minyak silicone yang mengalir kedalam
dan rotor cover berputar di se-
Bearing case plate operating chamber.
melalui bearing' Front divider
keliling poros Di dalam rotor cover terdapat bimetal plate yang
cover dengan memakai sekrup'
liirrtLrn kerotor membukadanfTnutupin|etportdanbimeta|
oil reservoir dan front operation
]rdrnn*an front spring yang ffroQerskkan bimetal plate sesuai
chamber adalah terPisah'
'e",arfront port A' dengan temPeratur-
divider plate terdapat inlet
B

dan return Port'


Rear divider
plate diikatkan pada bearing case
sekrup-sekrup' sedangkan
dengan mengunakan
rear operation chamber
rear oil reservoir dan
rear devider plate terdapat
odalah terpisah' Pada
return pon'
Blade (Rotorl Bearing care

Bimetal sPring

Bimetal plate

Inlet port B

Inlet port A
Fluid couPling shaft
Bearing casb
Front operating Rear oil reservoir
chamber
Rear divider Plate

Rotor
Return port Rear oPerating
Return Port chamber Front divider Plate

Rotor covel

OHP 22

41
- Pengtt"
SISTEM PENDINGTNAN
id"

2. CARA KERJA @ UOara hangat melalui radiator

Inlet port A dan B terbuka dan tertutup oleh bi- Oli dalam reservoir depan tertekan oleh gaya

metal plate yang digerakkan oleh bimetal spring sentrifugal ke oper-ating chamber depan melalui
sesuai dengan temperatur udara yang melalui inlet pon. Dengan demikian slip antara rotor
radiator. Dengan cara inilah aliran oli dapat di- dan case akan berkurang Bila dibandingkan
kontrol. dengan ketika udara yang masih dingin,
akibatnya putaran kipas bertambah cepat.
Warm
Hot

Inlet port A -

Inlet port B

Return port

Front divider plate Bimetal Plate

OHP 23 OHP 23

@ UOara dingin melalui radiator @ Udara panas melalui radiator

Ketika poros berputar, rnaka blade mengelilingi Oli dalam reservoir depan tertekan oleh gaya

lingkaran luar dari rotor dan menekan oli dari sentrifugal ke operating chamber belakang me-
operating chamber depan dan operating cham- lalui inlet port A dan B- Dengan demikian slip
ber belakang dan oil reservoir belakang melalui antara rotor dan case iauh berkurang bila diban'
return port ke oil reservoir depan. dingkan dengan ketika udara hangat, akibatnya
Akibatnya oli yang terdapat pada operating putaran kipas bertambah cePat.
chamber depan dan belakang berkurang, dan
teriadi slip diantara rotor dan case. Dan ini mem-
buat putaran kipas lebih rendah dari pada pu-
taran puli.

OHP 23

OHP 23

42
Pengatur Temperatur.Kopf ing Fluida'

s. PERANAN OIL RESERVOIR BELAKANG


pada umunya kopling fluida yang digunakan
padaToyota.di|engkapidenganrearqi|reservoir.
keadaan berhenti' per
Ketika mesin dalam
turun (seperti terlihat pada
mukaan oli meniadi
gambar}Karenaadanyarearoi|reservoir,dan
;-umlan
o|i di operating chamber depan dan be|a.
,rngmenjadiberkurang'Akibatnyasegerase-
telanmesindihidupkan'tahananaliranolidi
dan belakang rendah' Reai oil reservoir
operating chamber depan
dan putaran kipas meniadi berkurang bila di Operating chambers

bandingkan dengan kopling


tanpa oil reservoir OHP 24
NOT OPERATING
belakang. Hal ini mengurangi
suara berisik dari
kipas.

Farr pulley sPeed

e Fan speed w/o rear


g oil reservoir
o
.g
(D Fan speed wl reat
c
gJ oil reservoir

Time (sec.l I
IMMEDI.ATELY AFTER STARTING OHP 24
Engine Start OHP 24

43
Uraian, Prosedur Troubles
TROUBLESHOOnNG -

URAIAN
Probtem-problem mesin banyak sekali den Penyebab-penyebab mesin tidak berfungsi
berbeda-beda, dan untuk menemukan penye- dengan baik dapat dibagi secara kasar kepada
babnya yang tepat perlu dilakukan pemeriksaan teriadinya delam sistem pengapian, dan ini ter-
pada setiEp bagian yang berkaitan. Hel ini ekan iadi peda bagian mesin. Di sini kita akan

memerlukan wahrl, karena itu agar lebih singkat didiskusikan prosedur pemeriksaan yang dapat
pemeriksaon dilakukan setisp sistem dengan digunakan untuk troubleshooting pada mesin.
cara sistematik.

PROSED UR TROUBLESHOOTING
Untuk mmprsingkat wshu ysng diperlukan ysng berkeitan harus dilakukan. Pada bab ini
eebab dari suetu problem, maka geiala deri pro- diuraikan prosedur troubleshooting, sebagai
blem hari.rs pertama kali dicatat dengan cermat. contoh diberikan trouble yang umumnya susah
Pemeriksaan secars sistimatis pada komponen mnstarter mesin dan idling kasar.

1. MESIN NDAK DAPAT DIHIDUPKAN

Hidupkan mesin dengan motor stsrtor

O pcrifsa ketehanan putar

Overhaul mesin
Tahanan tinggi

@ Periksa toksnan kompresi


Mesin dapat berputar Terlalu
rendah

Pereiksa sistem pengapian


& sistem bahan bakar

44
TROUBLESHOOTING
- P.rosedur Troubleshooting L,]
fi\v Lepaskan busi dan
posisikan transmisi pada @ Xemungkinan penyebab kompre.si rendah
puli poros engkol adalah sebagai berikut : '#
gigi netral. Periksa apakah ry
dapat diputar dengan
tangan' (Bila tidak da- a. Keausan pada silinder, torak atau pgas
pat diputar periksalah oli mesin, apakah torak
gesekan bertambah,
kotor, kental sehingga
b. Kerusakan pada gasket kepada silinder
terutama ketika' temperatur dingin'
c. Kontak antara tatup dan dudukan katup

Bila hasil pengukuran kompresi lebih rendah


dari nilai spesifikasi, masukkan oli ke dalam
silinder dan ukurlah kembali tekanan kom-
@Mesinmacetseringdisebabkano|ehsistem presi. Bila ternyata kemudian kompresinya
pelumas dan sistem pendingin tidak normal'
periksalah dengan teliti pada sistem tersebut. naik, ini berarti penyebabnya ialah keausan
pada silinder atau pegas torak. Karena de-
ngan memasukkan oli ke silinder, celah an-
akan me-
@ Bila tekanan kompresi rendah tara silinder dan torak meniadi rapat.
nyebabkan mesin sukar dihidupkan'

2. IDLING KASAR

Periksa sistem bahan bakar Setel atau perbaiki sistem bahan bakar
Tidak baik

Periksa sistem Pengaplan Tidak baik Setel atau perbaiki sistem pengapian

@ Periksa celah katup Setel celah katuP


Tidak baik

Periksa tekanan komPresi Perbaiki komponen Yang terkait


Terlalu rendah

Pereiksa saat keria katup Salah @ Setel saat keria k4!q

O Bila celah katup lebih kecil dari spesifikasi, @ Oisamping itu kita perlu memeriksa tali
katup tidak menutup dengan rapat sehingga penggerak (timing beltl atau rantai (timing
kompresinya rendah dan idling menfadi chain) dari kemungkinan telah bertambah
kasar. paniang.

45
Periksa Tekanan KomPresi
-

SASARAN
o Menguasai prosedur mengukur tekanan kompresi
' Menguasai prosedur mengukur tekanan oliradiator dengan mengunaka'n tester,
o Menguasai prosedur memeriksa tutup
pendingin'
dan prosedur memeriksa kebocoran sistem
PERSIAPAN SST 09027 - 12140 Kunci Pas 12 x 14 mm
Compressing gauge
o Oil pressure gauge ' Radiator cap tester

PEMERIKSAAN TEKANAN KOMPREESI


UKURLAH TEI(ANAN KOMPRESI PADA SILINDER
CATATAN :
. selama mesin distarter, konektor 11A dalam keadaan
dilepas atau kabel tegangan tinggi dari ignition coil
dilePaskan.
. Untuk mesin EFl, lepaskan semua injector connector
dari fuel injektor dan cold start injector untuk mencegah
terinjeksinYa bahan bakar'
Penginieksian bahan bakar oleh fuel infector di stop
bila connector 11A dilepaskan, tetapi bahan bakar akan
terus di inieksi oleh could start injector'
:

(a) LePaskan semua busi


(b}Pasangkancompresssiongsugepada|ubangbusi
(cl Bukalah throttle sepenuhnYa
(dl Sambil menstarter mesin, bacalah tekanan kompresi'
penuh agar
CATATAN : Selalu gunakan baterai yang
dapat memuta r 25O rpm, sekurang-kurangnya'
(e) Ulangi tahap (b) sampai (d) untuk setiap silinder
Tekrnan KomPresi :
13,5 kg/cm2 (191 Psil
Tekanan Minimum :
1o,o kg/cmz (142 Psil
Perbedaan masing-masing silinder :
1,0 kg/cm2 (14 Psil atau kurang'
(0Bi|apadasatusi|inderatau|ebihterdapatkomprest
yangrendah,masukkano|imeIaIuiIubangbusidan
utarigitan tahap (b) sampai (d) untuk silinder
yang

komPresinYa rendah.
oBi|asete|ahmemasukkanolimenyebabkankom.
presinyabertambah,berartiringpistondan/atau
silinder rusak atau aus
. Bila kompresi tetap rendah, berarti ada katup yang
tersangkut atau dudukannya kurang baik' atsu
kebocoran Pada gasket'

46
DtrMFRIKSAAN
--- -- PADA KENDARAAN._ PCT|KSA TEKANAN OIi, PEMET|KSAAN PAdA RAdiAtOT VI
f- l-rrr>'

PEMERIKSAAN TEKANAN OLI


q6
.,n;I,,
1. LEPASKAN OIL PRESSURE SWITCH ATAU.SENDER
GAUGE
CATATAN (WSender gauge) : Gunakan SST 09027 -

12140

2. PASAGKANLAH PENGUKUR TEKANAN OLI (OLI PRES.


I
SURE GAUGE}
Oil pressure gauge
3. HIDUPKAN MESIN
Hidupkan dan panaskan mesin hingga mencapai tem-
peratur normal.

4. UKURLAH TEKANAN OLI


Tekanan oli
Pada ldle : o'3 kg/cm2
Pada 3O0O : 2,5 - 5kg/cm2
gauge
CATATAN : Setelah oil pressure switch atau sender
dipasang kembali lakukan pemeriksaan kemungkinan ada
kebocoran.

PEMERIKSAAN PADA RADIATOR


1. PERIKSA RADIATOR (WATER OUTI.ETI CAP pompakan
Dengan mengunakan radiator cap tester'
Radiator cap tester
teste; sampai relief valve membuka'
bahwa relief valve terbuka pada 0,75 kg/cm2'
'Periksalah
sampai dengan 1,05 kg/cm2'
periksalan JaOa tekanln dibawah 0,6 kg/cm2 tidak ter-
dapat Penurunan tekanan'
Bila salah satu dari pemeriksaan tersebut di atas
tidak
Radiator cap sesuai dengan standar, gantilah tutup radiator.

2. MEMERIKSA KEBOCORAN SISTEM PENDINGINAN


(a}|silahradiatordenganairpendingindanpasangIah
radiator cap tester'
(b) Panaskan mesin.
l

(c}Pompa|ahhinggamencapail,2kg/cm2kemudian'
periksalarr temlngkinan adanya penurunan tekanan-
pada
Bila tekanannya menurun, periksa kebocoran
diluar
selang, radiator atau pompa air. Bila kebocoran
tidak.terjadi,periksa|ahheatercore'bloksiIinderdan
kePala silinder. 47
OVERHAUL MESIN Uraian, Instruksi Umum Tentang Overhaul Mesin

URAIAN
Overhaul mesin terdiri dari pemeriksaan, mem-
bongkar, memperbaiki atau mengganti bagian
yang rusak, merakit kembali dan penyetelan
yang diperlukan pada mesin. Overhaul mesin
narus dilakukan dengan benar dan sesuai de-
ngan pedoman reparasi. Pada bab ini diuraikan
point-point utama dari overhaul masin 4A-F.

INSTRUKSI UMUTJI TENIANG


OVERHAUL MESIN
Pada waktu melakukan overhaul mesin, per-
4. MENYUSUN KOMPONEN YANG
DIBONGKAR SECARA TERATUR
hatikanlah hal-hal sebagai berikut :
Komponen yang dibongkar disusun dengan ra-
1. MEMAHAMI MENGAPA MESIN DI pih pada tray. Mur dan baut yang tipenya ber-
OVERHOUL beda jangan dicampur adukan dengan baut-baut
Jangan mulai membongkar mesin bila belum lainnya. Hal ini agar menghemat waktu pada
mengetahui alasan mengapa dilakukan overhoul. saat merakit kembali.
Hal ini akan mempermudah anda menemukan \:
penyebab kerusakan selama membongkar dan
memeriksa.
5. MEMBERSIHKAN KOMPONEN YANG
2. PEMERIKSAAN SEBELUM MEM. DIBONGKAR
BONGKAR Bersihkanlah komponen yang telah dibongkar
Sebelum menurunkan mesin dari kendaraan, dari kotoran, pasir, debu oli atau gemuk.
periksalah bagian mesin untuk menentukan ba- Komponen yang telah dibersihkan akan lebih
gian yang manakah harus dibongkar dan di- mudah diperiksa dengan akurat dan untuk men-
periksa. Hal ini untuk memastikan anda untuk cegah kerusakan mesin.
menentu-kan apakah mesin perlu diturunkan dari
6. MERAKIT KEMBALI
:

ken-daraan atau tidak.


Rakitlah komponen dengan benar sesuai dengan-i
spesifikasi (pengerasan momen, nilai penyetelan, '

3. PEMERIKSAAN SELAMA MEMBONGI(AR dan lain-lain) yang dituniukkan dalam pedoman


Jangan membongkarbegitu saia. Periksalah tiap reparasi
komponen yang dibongkar dan periksa 'kotor-
annya, keausan dan kerusakan pada tiap korn- 7. MEMERIKSA DAN MENYETEL KOM.
ponen yang dilepaskan dari mesin. ' PONEN FUNGSIONAL
Gunakan pengukuran (gauge) atau tester yang
baik untuk memeriksa berfungsi atau tidaknya
komponen, dan lakukanlah penyetelan se'
perlunya.

4
OVERHAUL MESIN Sasaran, Persiapan
-

. o Menguasai prosedur membongkar dan memeriksa komponen selama


SASARAN
melakukan pembongkar
. Menguasai prosedur menyusun komponen yang telah dibongkar.
. Menguasai prosedur untuk memeriksa dan memperbaiki komponen yang
rusak.
o Mempelajari pentingnya komponen selama merakit dan menguasai prosedur
. merakit mesin.

PERSIAPAN
' ' Pedoman reparasi
o Mesin 4A-F
o Kit gasket overhaul mesin
. SST
09032-00100 Oil Pan seal cutter
09201-41020 Valve stem oil seal oil seal replacer
09201-70010 Valve guide bushing remover & replacer
09201-70010 Valve spring compressor
09205-16010 Cylimder head bolt wrench
09213-14010 Crankshaft pulley holding toll
09213-31021 Crankshaft pulley puller
09221-25024 Piston pin remover & replacer
09223-41020 Crankshaft rear oil seal replacer
09223-46011 Crankshaft front oil seel rcplacer
09228-06500 Oil filter wrench
09236-00101 Water pump over houl tool set
09330-OOO21 Companion flange holding tool
09517-30010 Rear axle shaft oil seal replacer
09550-10012 Replacer set '8"
O ALAT.ALAT O TESTER & PENGUKUR
Oli mesin Kunci momen (50-610 kg/cm)
Baut servis Dial indikator
Diameter ulir 6mm V-blocks
Pitch ulir 1,0 mm Straightedge
Panjang baut 16-20mm Thickness gauge (feeler gauge)
Tang Caliper gaug
Sikat kawat Vernier caliper
Sikat lembut Square
Reamer (6mm) Spring tester
Gerinda katuP Micrometer
Valve seat cutter Plastigage
(30o, 45o, 600) Valve laPPer Cylinder gauge
Cylinder ridge reamer Connecting rod aligner
Pision ring expander
Piston ring compressor O LAINNYA
Palu plastik Prussing blue
O PELUMAS Abrasive comPound
Oli mesin Seal packing (08826-00080) atau yang
Multipurpose grease sejenisnYa
Seal packing No. 1282 - 8 (08826-00100)
atau seienisnYa
Adhesiv e 1324 (08833 ' 00070)
Tfiree Bond 1324 atau seienisnya

49
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
MEMBONGKAR MESIN
PEMERIKSAAN SELAMA MEMBONGKAR
1. MEMERIKSA SAAT KERJA IGTUP
(a) Pasanglah untuk sementara baut crank pulley dan
putarkan poros engkol dua putaran dari silinder No.l
TMA/kompresi sampai silinder No. 1 TMA/kompresi.
CATATAN : Arah putaran selalu searah jarum jam.

(b) Periksalah saat kerja katup.


Pastikan bahwa pulley cocok dengan tanda seperti
pada gambar.

CATATAN : Bila tali pengerak (timing belt) digunakan


kembali, sebelum dilepas berikan tanda panah dan tanda
pada pulley dan taly (belt) seperti pada gambar.

MENGUKUR THRUST CLEARANCE CAMSHAFT


Dengan mengunakan dial indicator, ukurlah thrust
clearanse camshaft.
Dial indicator Celah Standar :
Intake 0,030 - 0,085 mm
Exhaust 0,035 - 0,090 mm
Celah maksimun : 0,11 mm
Bila celahnya melebihi maksimum gantilah camshaft
dan atau kepala silinder.

50
OVEBHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
(g) Cocokan tanda pada batang torak dan tutup. Pasang
dan keraskan mur dalam beberapa tahap'
Momen : 500 kg'cm
CATATAN :
' Jangan rnemutar Poros engkol pada alur baut dan
o Sebelumnya oleskan oli mesin
mur
(h) Lepaskan tutup batang torak
(i)Ukur|ahp|astigagepadatempatyangpa|ing|ebar
Celah oli standar :
sTD 0,020 - 0,051 mm
u/s 0,25 0,019 ' 0,073 mm
Celah oli maksimum : 0,08 mm
gantilah bantalan'
Bila celah oli melebihi maksimum,
aita pertu, bubut atau poros engkol diganti'
(i) Bersihkan Plastigage'

ganti|ah dengan
I .ATATAN : Bi|a banta|an harus diganti, bantalan' Ada
Plastigage yang nomornya sama seperti pada tutup
2' atau 3'
iigrirntalan standar yang bertanda 1'
Tebal bantalan ldinding tengah)
:

STD
No. 1 1,486 - 1,490 mm
No. 2 1,490 ' 1,494 mm
No. 3 1,494 - 1,498 mm .:{r
u/s
0,25 1,607 ' 1,613 mm

POROS ENGKOL
MENGUKUR THRUST CITARANCE
Densan menss unakan 1ill
;:::#:" ;;iY';;;;; obeng'
llgllill;ji:flJ}ffl
rit po'os ns ko I mai u m
e
ur und
"g
dengan mengunakan
Thrust clearance standar
i 0'02' 0'22 mm -
Thrust clearance maksimun
: 0'30 mm
.^oltah
gantilah r].rrrrct washer satu
thrust washer
B'a lebih dari maksimun,
pasan9.

6.MENGUKURCELAHoLIBANTALANPoRoSENGKoL
(a) LePaskan baut tutuP bantalan'
CATATAN:Kendorkanbautda|amtigatahapdandengan
urutan seperti gambar'

52
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
3. MENGUKUR THRUST CT.EARANCE BATANG TORAK
Dengan menggunakan dial indicator, ukurfah thrust
clearance sambil menggerakkan maju mundur.
Standar thrust clearance : 0,15 - 0,25 mm
Thtust cferance maksimum : 0,30 mm
Bila thrust clerance sudah melebihi maksimum, gantilah
batang torak. Bila perlu gantilah poros engkol.

4. MENGUKUR CELAH OLI BANTALAN BATANG TORAK


(a) Berikan tanda pada batang torak dan tutup ban-
talan untuk mempermudah pemasangan kembali

Tanda pemasangan (Contohl

Silinder No. 1 2 3 4
Batang torak o kosong
a OO
Tutup Bantalan o oa oo
o kosong

(b) Lepaskan mur tutup bantalan batang torak


(c) Pukullah baut batang torak dengan palu plastik dan
lepaskan tutup bantafan
CATATAN : Biarkan bantalan bawah menempef pada
tutup bantalan .

(d) Tutuplah baut batang torak dengan selang


agar tidak
merusak poros engkol.
(e) Bersihkan crank pin dan bantalan.

Hoses

(f) Tempelkan plastigage pada crank pin.

51
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
(b) Dengan mengunakan baut tutup bantalan, ungkitlah
tutup bantalan maju mundur, dan lepaskan,.bersama
dengan bantalan dan thrust washer (untuktutup No.3)
CATATAN: .

. Biarkan bantalan bawah tetap menempel pada tutup


o Susunfah tutup dan thrust washer sesuai urutannya
(cl Angkatlah poros engkol.
CATATAN : Biarkan bantalan atas dan thrust washer
(untuk tutup No. 3) tetap menempel pada blok silinder.
(d) Bersihkan setiap journal dan bentalan
(e) Tempatkan poros engkol pada blok silinder.
(fl Letakkan plastigage pada journal.
CATATAN : Jangan meletakkan plastigage pade lubang
poros engkol.

(g) Pasanglah bantalan bawah bersama tutup dan thrust


washer (untuk tutup No. 3) (lihat hal 73)
Mdmen : 610 kg-cm
CATATAN : Dalam melakukan ini jangan memutar poros
engkol.
(h) Lepaskan bantalan bawah bersama tutup den thrust
washer (untuk tutup No, 3) ( lihat hal 73).

(i) Ukurlah plastigage pada bagian paling lebar.


Celah oli standar
sTD 0,015 . 0,033 mm
u/s 0,25 0,013 - 0,053 mm
Celah otl maksimum : O10 mm
Undor size : U/S 0,25
CATATAN : Bila blok silinder diganti dengan yang baru,
maka celah bantalan standarnya :
Celah oli standar : 0,015 - 0,045 mm
Celah oli melebihi maksimum, gantilah bantalan.
Bila celah oli melebihi maksimum, gantilah bantalan.
Bila perlu, gerinda atau gantilah poros engkol.
(i) Bersihkan permukaan dari plastigage

53
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin

Cylinder B IATATAN : Bila bantalan diganti, gantilah dengan yang


I nomor nya sama. Bila nomor bantalan tidak terbaca lagi,
I pilihlah bantalan dari daftar di bawah menurut nomor
yang tercetak pada blok dan poros engkol'
//
No. 1---
No. 2--l 2 3 3 1 2 3
N Tanda blok silinder 1 1

No.3-f 19
N o Tanda poros engkol 0 0 0 1 1 2 2 2
No.4* N
N 4 3 I 5
No. 5.- Tanda bantalan 1 2 3 2

(Journal No.)
' CYlinder block main journal Contoh : Blok silinder No, 2
U6re STD size mark 1' 2 or 3 Poros engkol No. 1 = Bantalan No' 3

Crankshaft Ketebalan bantalan (dinding tengahl:


STD
Tanda 1 2,OOz 2,(X)5 mm
Tanda 2 2,005 2,(X)8 mm
Tanda 3 2,008 2,011 mm
Tanda 4 2,011 2,014 mm
No. 1 No' 2 No. No' 4
3 No.4 No' 5
No. Tanda 5 2'014 2,017 mm
(Journal No.) u/s 0,25 2,121 2,127 mm

Crankshaft main iournal


Ji"."ttt STD size mark O' 1 or 2 Referensi
Ukuran standar :

Bearings Lubang main journal Diameter main iournal


blok silinder poros engkol

52,025 - 52,031 47 ,994 - /[8,000


52,031 - 52,037 47,988 - 47,994
1, 2, 3,4 or 5
47 ,982 - 47,988
52,037 - 52,043
Bearing thickness STD
size mark

4
OVERHAUL MESIN Membongkar Mesin
-
MELEPAS KOMPONEN
1. MEI.EPAS CAMSHAFT, INTAKE DAN EXHAUST
CATATAN : Thrust clearance pada camshaft adbfah kecil,
ketika dilepas camshaft harus rata penekanahnya. Bila
tidak demikian kepala silinder yang menerima, shaft
thrust akan retak atau rusak, sehingga gamshaft aus atau
patah ketika mesin berputar. Untuk mencegah hal ini
perlu difakukan langkah langkah sebagai berikut :

(a) Putarlah intake camshaft gear dengan demikian


lubang service bolt berada di atas, seperti diper-
lihatkan pada gambar.
CATATAN : Hal ini memungkinkan cylinder cam lobe
No. 1 dan No. 3 intake camshaft dapat mendorong valve
lifter-nya sehingga secara bersama.
(b) Kendorkan tutup bantalan lN dan EX No. 1 sedikit
demi sedikit.
(c) Lepaskan dua tutup bantalan camshaft No. 1

(d) Keraskan sub gear ke main gear dengan baut servis.


Baut servis yang disarankan :
Diameter ulir 6 mm
Pitch ulir 1,0 mm
Paniang baut 16 - 20 mm
CATATAN : Bila melepas camshaft, pastikan bahwa deya
torsionat spring subgear telah dieliminasi oleh pekeriaan
tersebut di atas.

(e) Kendorkan baut tutup bantalan sedikit demi sedikit


dengan urutan seperti gada gambar.
(f) Lepaskan tutup bantalan camshaft intake dan cam'
shaft.
PERHATIAN : Jangan mencongkel camshaft dengan alat
atau lainnya.

CACATAN : Bila camshaft masih belum dapat dilepas,


keraskan kembali tutup bantalan No. 3 dan kendorkan
baut tutup bantalan secara bergantian sambil meng-
angkat gear.

55
OVERHAUL MESIN Mernbongkar Mesin
-
(o) Putarlah exhaust camshaft berlawanan iarum iam kira
Knock-through Pin '"' firr 1050 dengan kunci sampai posisi pin seperti pada
gambar.
1
CATATAN : Hal ini menyebabkan cam lobe No. dan
No. 3 menekan lifter secara bersamaan'
(h)Lepaskanexhaustcamshaftdengancarayangsama
seprtiha|nyapadaintakecamshaftyangtelah
dilePas.

2. MET.EPASKAN KEPAI.A SILINDER

(a) Dengan menggunakan SST, kendorkan dan lepaskan


baui kepala JiiinOer secara bertahap dengan urutan
seperti Pada gambar .
ssT 09205-16010.
PERHATIAN Urutan melepas baut Yang salah daPrt
:
rusalc
menyebabkan kePala silinder bengkok atau

1J)_\(11Y6

c1ti
(b) Angkatlah kepala silinder dari dowel-dowel Pada
balok:
indLr block, dan letakkan kepala silinder Pada
kayu.
dengan oben9
Bila kepala silinder sukar dilepas, yngltlt]th
;;it;-;linder dengan block proiection'
blot

Y$ PERHAT|AN:Janganmerusakkepa|asi|inderdan
pada sisi Yang ada gasketnya'

56
OVERHAUL MESIN Mernbongkar Mesin
-
3, MEI,.EPAS OIt PAN
(a) Lepaskan dua mur dan sembilan baut.
(b) Sisipkan blade SST diantara oil pan dan blok silinder,
. putuskan adhering sealer dan lepaskan oil pan.
ssT 09032-00100
PERHATIAN :
o Jangan menggunakan SST untuk pompa oli body. Bila
perlu gunakan obeng.
. Bila melepas oil pan, jangan merusak oil pan falnge.
o Bila melepas oil por, iangan membalikkan mo8in,
karena kotoran oli akan mengalir ke silinder.

57
OVEBHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN
PART YANG DIBONGKAR
MEMERIKSA TALI PENGGERAK
PERHATIAN :

' Jangan membengkokkan, memutar balik tali lbehl


o Jangan biarkan tali penggerak terkena oli, air atau
uap.
o Pada waktu memasang atau melepas set boh cam.
shaft timing pulley jangan dalam keadaan tegang. :

Periksalah hal-hal berikut. Bila terdapat kerusakan sepe6 i


pada gambar, gantilah tali penggerak dan carilah pe
nyebabnya.

KERUSAKAN TALI PENGGE RAK KEMUNGKINAN PENYEBAB


Terputus lebih awal Periksala h letak pemasangan
Periksalah kerusakan gasket tutup timing dan letak
pemasan9annya.

Gigi retak atau rusak Periksa apakah camshaft macet

Retak atau aus Pada Permukaan Periksa adanya tonjolan Pada idler PulleY
Periksa apakah idler pulley macet

Aus atau retak di bagian sisi belt Periksa penghantar tali penggerak dan kelurusan antara
pulley

Keausan Pada giginYa Periksa kerusakan tutuP


pemasangan
Perrksa a,3any'a benda asing pada gigi PulleY

58
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
MEMERIKSA KEBENGKOKAN
1. MEMER;KSA KEBENGKOKAN KEPAI.A SILINDER
Dengan menggunakan straight edge dan feeler gauger,
ukurlah kebengkokan permukaan yang bersinggungan
dengan blok silinder dan manifold.
Kebengkokan Maksimum :

Sisi blok sitinder 0.05 mm


Sisi manifold 0,10 mm
Bila kebengkokannya melebihi maksimum, gantilah ke-
pala silinder.

MEMERIKSA KEBENGKOKAN BAGIAN ATAS BLOK


SILINDER .

Ukurlah kebengkokan permukaanyang bersentuhan


dengan gasket kepala silinder dengan cara yang sama
dengan kepala silinder.
Keengkokan maksimum : 0,05 mm.
Bila kebengkokannya melebihi maksimum, gantilah blok
silinder.

Intake manifold 3. MEMERIKSA KEBENGKOKAN INTAKE DAN EXHAUST


MANIFOLD
Ukurlah kebengkokanpermukaan yang menyentuh gas-
ket manifold, dan cara sama dengan cara mengukur
kepela silinder.
Exhaust manifold
Kebengkokan Maksimum :
Intake manifold 0,2 mm
Exhaust manifold 0,3 mm
Bila kebengkokannya melebihi maksimum, gantilah ma-
nifold.

MEMERIKSA POROS ENGKOL


1. MEMERIKSA RUN OUT POROS ENGKOL
(a) Tempatkan.poros engkol pada V-block
(b) Dengan menggunakan dial indicator, ukurlah runout
pada journal tengah.
Runout maksimum : 0,06 mm
Bila runout melebihi maksimum, gantilah poros engkol.

OHP 30 59
OVERHAUL MESfN Pemenksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
2. MEMERIKSA MAIN JOURNAL DAN CRANK PIN

o (a) Ukurlah main journal dan crank pin dengan meng.


gunakan mikrometer.
Diameter main journal : 47,982 : f8,0(Xl mm
Diameter Crank pin : 39,985 - {0,(XX)mm
Bila diameternya di luar spesifikasi, periksalah celah oli.

H (b) Periksalah ketirusan out-of round dan main iournal


dan crank pin seperta pada gambar.
Ketirusan dan out-of-round maksimum : 0,02 mm
3
-OHP Bila ketirusan dan out-of-round melebihi maksimum,
bubut atau gantilah Poros engkol.

BILA PERLU BUBUTLAH CRANK PIN DAN MAIN JOUR'


NAL
Bubutlah Crank pin dan/atau journal sampai diameter
under size.
pasanglah pin baru dan/atau bantalan under size.
Ukuran bantalan {U/S 0,251
Diameter main iournal :
u/s 0,2 47,745' 47,755 mm
Diameter crank Pin :
u/s 0,25 39,745 - 39,755 mm
Limit tirus dan out-of'round : 0,02 mm

MEMERIKSA KOMPONEN YANG BERKAITAN DENGAN


KATUP
@ 1. MEMERIKSA KOMPONEN YANG BERKAITAN DENGAN
KATUP
(a) Ukurlah drameter pengantar katup (valve guide)
Diameter bushing pengantar : 6,01 '6,03 mm'

m
60
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(b) Ukurlah diameter batang katup dengan menggunakan
I
micrometer.
-o- Diameter batang katuP :
Intake 5,970 - 5,985 mm
Exhaust 5,965 - 5,980 mm
(q) Kurangi hasil ukur diameter batang katup dari diam-
eter bushing katup.
Celah oli standar :
Intake 0,025 - 0,060 mm
Exhaust 0,30 '0,065 mm
Celah oli maksirnum :
lntake 0,08 mm
Exhaust 0,10 mm
Bila celahnya melebihi maksirnum, gantilah katup dan
bushing.

2. MENGGANTI BUSHING KATUP


(a) Panaskan kepala silinder sampai 80-100oC
\\\\\\\\\\\\\\

(b)DenganmenggunakanSsTdanpa|u,ke|uarkan
bushing katup.
sSt. 09201 - 70010.
PERHATIAN : KEluarka bushing ke arrh rusng blktr,
faiena bushing dibagian rulng bakar lotor klrena ctr'
bon.

(c) Ukurlah lubang bushing dengan menggunakan caliper


(---- gauge.
Standar Lubang pengantar katup (dinginl :
"

1l,(x)o - 11,027 mm

61
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
Both intake and exhaust Bila lubang bushing pada kepala silincier melebihi 11,027

t1f1, maka borlah lubang hingga diperoleh ukural


Bushing bore mm (in.) Bushing size sebagai berikut dan pasanglah bushing oversize (O/t
11.OOO- 11.O27 0,05).
Use STD
(o.4331 - O.4341) Ukuran lubang bushing pada kepala silinder :

Over 11.O27 (0.4341) Use O/S 0.05 11,050 - 11,070 mm


Bila diameter lubang bushing pada kepala silinder
melebihi 11,070 mm gantilah kepala silinder.

(d) Panaskan kepala silinder sampai 80' 100oC.


(e) Dengan menggunakan SST dan palu, pasanglah
bushing hingga tonjolannya mencapai tertentu.
ssT 09201 - 70010
12.7 - 1

Tinggi.tonjolan ; 12,7 - 13,1 mm

tO.5OO - 0.516 in.l

(0 Dengan menggunakan reamer 26 m, kikislah bushing


hingga diperoleh celah tertentu antara bushing
dengan katup yang baru.
Celah katup masuk : 0,025 '0,060 mm :

Celah katup buang : 0,030 '0,065 mm

3. MEMERIKSA DAN MENGGERINDA MUR KATUP


(a) Gerindalah katupnya saia, untuk membersihkari Car;
bon yang melekat.
(bl Periksalah bahwa bagian katup bersinggung
dengan sudut Permukaan katup.
Sudut permukaan katup : tt5,5o
j::l
i;.'

*'l

(c) Memeriksa tebal margin kepala katup.


Tebal margin standar : 0,8 ' 1,2 mm
Tebal margin minimum : 0,5 mm
Bila tebalnya kurang dari minimum, gantilah katup.
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(d) Memeriksa panjang total katup.
Panjang total standar :
Intake 91,45 mm
Exhaust 91,90 mm
Paniang total minimum :
Length
lntake 90,95 mm
Exhaust 91,40 mm
Bila panjang katup kurang dari minimum, gantilah katup.

(e) Memeriksa keausan ujung batang katup.


Bila ujung batang katup aus, gerindalah atau gantilah
katup.
PERHATIAN : Jangan menggerinda hingga mengurangi
panjangnya katup kurang dari minimum (lihat di atasl.

MEMERIKSA DAN MEMBERSIHKAN DUDUKAN KATUP


(a) Dengan menggunakan carbide cutter yang bersudut
45o, gerindalah dudukan katup hanya cukup untuk
membersihkan dudukan.

(b) Memeriksa posisi dudukan katup.


oleskan prossian blue (atau white lead) pada
permukaan katup. Pasangkan katup. Tekanlah katup
terhadap dudukannya perlahan. Jangan mmutar
katup.
(c) Memeriksa permukaan katup dan dudukannya'
. Bila prussian blue membekas 3600 disekeliling
katup, artinya katup baik. Bila tidak, gantilah katup.
o Bila prussian blue membekas 3600, artinya
pengantar katup dan dudukannya konsentrik. Bila
tidak Perbaiki dudukan katuP'
. Periksalah bahwa singgungan katup berada di tengah
dudukannya dengan lebar sebagai berikut :
1,0 - 1,4 mm
Bila tidak, perbaikilah dudukan katup sebagai berikut
:

63
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(1) Bila singgungannya pada dudukan katuP terlalu ti
gunakanlah cuner 30o dan 45o untuk
dudukan.
G
,7
(+
I

(21 Bila singgungannya terlalu rendah, gunakanlah cut.


ter 600 dan 45o untuk memperbaiki dudukan.

(d) Dengan menggunakan valve lapper, geseklah


dan dudukannYa dengan comPound.
CATATAN :
' Batang katup jangan terkena compound
. Sebelumnya olesi batang katup dengan mi
mesin.
(e) Bersihkan katup dan dudukannya'

PEMERIKSAAN CAMSHAFT
bolt (Cl CATATAN : Ukurlah celah oli bantalan camshaft
K/tervice
i
periksa backlash camshaft gear setelah melepaskan
,ijp ? gear dari intake camshafat.
(a) Masukkan baut servis (A) dan (B) pada lubang
camshaft 5u[=gear.
(b) Putarkan sub gear searah iarum fam dengan (
dan lepaskan baut service (C).
PERHATIAN : Berhati-hatilah agar tidak merusak
shaft.
(c) Lepaskan komponen berikut :
o Snap ring
o Wave washer
' Camshaft sub-gear
o Camshaft gear sPring
(d) Pasanglah kembali sub'gear pada intake cam
setelah mengukur celah oli dan memeriksa backl
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
1. PEMERIKSAAN CEI.AH OLI CAMSHAFT
(a) Tempatkan exhaust camshaft pada kepala silinder.
(b) Letakan plastigage pada setiap iournal
CATATAN : Juga tempatkan plastigage di atas lubang
oli camshaft.

tc) Tempatkan tutup bantalan pada setiap journal dengan


tanda panah mengarah ke dePan.

- c!.
uJr
e)

(d) Keraskan baut tutup bantalan secara bertahap dengan


urutan seperti pada gambar.
Momen : 130 kg-cm.
CATATAN : Jangan memutar camshaft selama plastigage
terpasang.

(e) Lepaskan tutup bantalan (bearing capl


(f) Ukurlah plastigage pada tempat yang paling lebar.
Celah oli standar : 0,035 - 0,072 mm
Celah oli maksimum : 0,10 mm
Bila celahnya melebihi maksimm, gantlah camshaft' Bila
pertu gantiiah tutup bantalan dan kepald silinder satu
pasang.
(g) Lepaskan Plastigage seluruhnya'

(h) Ukurlah celah oli intake camshaft, dengan cara yang


sama sepertl exhaust camshaft'

65
ENGINE OVERHAUL Inspection and Repair of Disassembled Parts
2. PEMERIKSAAN BACKLASH GIGI CAMSHAFT.
(a) Pasanglah camshaft tanpa sub-gear. (Lihat halaman
75)
(b) Ukurlah backlash dengan menggunakan dial indica.
tor.
Backlash standar : 0,020 - 0,2(X) mm
Backlash maksimum : 0,30 mm
Bila backlas melebihi maksimum ganljlah camshaft.
(c) Lepaskan camshaft.

PENGUKURAN DIAMETER LUBANG SILINDER


@ Thrust
direction (a) Dengan menggunakan cylinder gauge, ukurlah si:
@ axiat linder pada posisi A, B dan C dengan arah meman'
direction jang dan ke samPing.
1O mm
Diameter maksimum :
(O.39 in.) STD 81,23 mm
Middle
o/s 0,050 81,73 mm
Bila diamter lebih besar dari maksimum, lakukan pe'
1O mm
(0.39 in.l ngeboran kembali, atau gantilah balok silinder.
OHP 33
CATATAN : Ada 3 ukuran standar silinder yang tercetak
(Cylinder No.) pada blok silinder.
Diameter standar :
STD
Tanda 1 81,00' 81,01 mm
tanda 2 81,01 - 81,02 mm
Tanda 3 81,02 ' 81,03 mm
O/S o,50 81,50 - 81,53 mm

Cyfinder bore STD size mark 1, 2 or 3

(b) Meratakan tonjolan di bagian atas silinder.


,---<
Bif a keausannya kurang dari 0,2 ffiffi, gunakanlah reamer
untuk membersihkan tonlolan 'di bagian atas silinder.
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar

PEMERIKSAAN PISTON
1. MEMERIKSA CELAH ANTARA PISTON DAN PIN
Gerakkan piston maju mundur terhadap piston pin, Bila
piston tidak dapat bergerak dengan lembut, atau bila
celahnya terlalu besar, gantilah piston dan pin satu
pasang.

MENGGANTI PISTON DAN PIN


(a) Dengan menggunakan SST, tekanlah pin keluar dari
piston.
ssT 09221 - 25024.
109221 -0050, 09221 -00 1 30, 09221 -001 40)

oHP 33-
(b) Olesilah piston pin dengan oli mesin.
(c) Luruskanlah tanda depan dari piston dan batang torak.

Front mark

(d) Dengan menggunakan ssT, tekanlah piston pin


masuk.
ssT 09221-25024
rc9221 -OOO5o, 09221-00 130, 09221-001 40)
(e) Periksalah bahwa piston bergerak maiu mundur
dengan lembut Pada Piston Pin'

3. MENGUKUR DIAMETER PISTON DAN CELAH OLI


(a) Dengan menggunakan mikrometer, ukurlah piston
dalam posisi terOaliL dan tegak lurus piston pin pada
farak tertentu.
Posisi Pengukuran 38,5 mm

67
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
CATATAN : Ada 3 ukuran torak standar yang bertanda 1,

Piston STD size mark


2 atau 3 seperti pada gambar.
|.1, 2 or 3) Diameter standar :
Front mark STD
Gavityl Tanda 1 80,93 - 80,94 mm
Front
Tanda2 80,94 - 80,95 mm
Tanda3 81,95 - 81,96 mm
- o/s 0,50 81,43 - 81,46 mm

(b) Ukurlah diameter silinderpada arah sisi. Kemudian


O Thrust
kurangilah diameter silinder minimum dengan hasil
direction
O Axiat ukur diameter piston.
direction Celah oli piston : 0,06 - 0,08 mm
10 mm
Bila celahnya diluar batas psesifikasi, gantilah keempat
(O.39 in.l piston. Bila perlu lakukan pengeboran keempat silindernys
atau gantilah blok silinder. Bila mengganti blok silinder,
Middle
pasanglah piston dengan tanda ukuran yang sama seperti
1O mm pada blor silinder (lihat halaman 66).
(O.39 in.)

PENGEBORAN SILINDER.SILINDER
CATATAN :
' Borlah semua silinder untuk diameter piston over'
size.
o Gantilah ring pistqn dengan ukuran yang sesuai pis'
ton oversize.

t. PILIHLAH PISTON OVERSIZE.


Diameter piston oversize :
o/s 0,50 81,43 - 81,46 MM
2. HITUNGIAH BESARNYA PENGEBORAN SILINDER
(a) Ukurlah diameter piston dengan mikrometer, tegsk
lurus lubang pin dan 38,5 mm dari uiung skirt.
(b) Hitunglah besarnya pengeboran silinder sebagri
berikut :
Besarnya pengeoboran = P + C - H
P = Diamter piston
C, = Celah piston
0,06 - 0,08 mm
H = Honing yang diizinkan
Kurang dari 0,02 mm
LAKUKAN PENGEBORAN DAN HONING SESUAI HASII
PERHITUNGAN
Besarnya honing : O,O2 mm maksimum
pERHATIAN : honing yang berlebihian akan meru$l
silinder.

68
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
PEMERIKSAAN RING PISTON
1. PEMERIKSAAN CE].AH ALUR RING PISTON
Dengan menggunakan feeler gauge, ukurlah celah antaro
ring piston baru dengan alur.
Celah alur ring piston :
No. t 0,04 - 0,08 mm
No. 2 0,03 - 0,07 mm
Bila celahnya diluar spesifikasi, gantilah piston

2. PEMERIKSAAN CEI.AH UJUNG RING PISTON


(a) Masukan ring ke dalam silinder.
Cylinder block surface
(bl Doronglah ring dengan menggunakan piston sampai
87 mm dari permukaan blok silinder-

(c) Ukurlah celah dengan menggunakan feeler gauge.


Celah uiung ring piston standar :
No. 1 a,25 - 0,35 mm
No. 2 0,15 - O,30 mm
oli 0,10 - 0,60 mm
Celah uiung ring piston maksimum :
No. 1 1,07 mm
No.2 1,02 mm
oli 1,62 mm

Bila celah telah melebihi maksimum gantilah ring piston .


Bila celah melebihi maksimum, meskipun ring pison baru,
bortah silinder dan gunakanlah ring piston OlS.

g 69
F
h
F.

kF
F
F

&
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
3. PEMASANGAN RING PISTON
(a) Pasanglah oil ring expander dan dua side rail dengal
tangan.

(b) Dengan menggunakan piston ring expandor,


pasanglah dua ring kompresi dengan tanda kode
fT--l No. 1 menghadap ke atas.

f_l No.2
Expander
\
Fsiderails

(c) Posisikan ring piston agar bagian ujung-ujungnyt


Side rail
(UPPer) seperti Pada gambar.
PERHATIAN :
Front mark
o Uiung-uiung ring piston jangan dipasang segaris satu
terhadap lainnya. :

Front
' Sebelum memasang piston ke silinder, periksalah
kembali posisi uiung'uiung ring piston. i

No. 1 and
Expander

PENGGANTIAN SEAL POMPA AIR,


ROTOR DAN BANTALAN
1. MEI.EPAS DUDUKAN PULI
Dengan menggunakan ssT dan mesin press, legaskan
dudukan pul I dari poros bantalan pompa air'
ssT 09236-00101 (09237-OOO1o, 09237-OO04o)

2. MELAPASKAN BANTALAN POMPA AIR


(a) Gerindalah rotor pompa air seperti pada gambar.
PERHATIAN: Jangan menggerinda poros bantalan
pomPa air.
f ()
..
I
)
Ir
i
I
lt' t..

70
OVERHAUL MESIN Pemeriksaan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(b) Panaskan Pompa air samPai 85oC

llllllllllll

(c) Dengan menggunakan SST dan mesin pres lepaskan


rotor pompa air dan bantalan.
ssT 09236-00101 (09237-00010 , 09237 -00040)
,(dl Lepaskan seal dari body pompa air.
PERHATIAN : Usahakan agar tidak terusak bodi pompa.

3. MEI.EPAS SEAL
Dengan memakai sst dan press, lepaskanlah seal.
sst 09236-00101 (09236-1 s010)

,MEMASANG BANTAI.AN POMPA AIR


1.
(a) Panaskan bodi pompa air sampai 85oC
(b) Dengan menggunakan ssT dan mesin pros,
pasanglah bantafan pompa yang baru pada bodi
pompa air.
ssT 09236-00101 (09237-00020)
CATATAN : Uiung bantalan harus rata dengan bodi.

5. MEMASANG SEAL
(a) oleskan seal packing No. 12828 pada seal yang baru
dan bodi PomPa
seal packing : Part No. 08826-00100 atau yang seienisnya'

71
OVERHAUL MESIN Pemeril.:saan dan Perbaikan Part Yang Dibongkar
-
(b) Dengan menggunakan ssT dan mesin pres pasanglah
seal ke bantalan PomPa air.
ssr 09236-00 1 0 1 (09237-00020)

-SST

MEMASANG DUDUKAN PULI


Dengan menggunakan SST dan pres, pasanglah dudukan
puli ke poros bantalan Pompa.
ssr 09236-001 01 (09237-00020)
CATATAN : Jarak dari dudukan puli ke permukaan body
adalah :
Jarak dudukan : 76,7 mm

7. MEMASANG ROTOR
(a) Pasanglah packing baru dan dudukan ke rotor.

(bl Oleskan LLC ke seal dan permukaan singgung rotor


*
t
i.
t
.t
t
{
.i

(c) Dengan menggunakan mesin pres,Pasanglah rotor


baru pada poros bantalan Pompa.
CATATAN : Jarak dan uiung rotor ke permukaan bodi
pompa adalah 6 mm.
6.0 mm
8. MEMERIKSA POMPA AIR
Setelah dirakit, periksalah bahwa rotor berputar dengan
lem but.

72
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
MERAKIT MESIN
PENGERASAN BAUT TUTUP BANTALAN POROS ENGKOL
(al Pasanglah tutup bentalan (bearing capl sesuai nomor
urutnya dengan tanda panah mengarah ke depan.
? (bl Pesanglah dan keraskan baut dalam beberdpa tahap
Front ' dan dengan urutan seperti pada gambar.
Momen : 610 kg-cm
(d) Perikselah bahwa poros engkol berputar dengan
lembut
(el Periksalah celah ke samping dari poros engkol.

MEMASANG PISTON DAN MERAK]T BATANG TORAK


(a) Lumasilah silinder dan rod iournal dengan oli mesin
yang bersih.
(b) Tutuplah baut batang torak dengan selang agar tidak
merusak Poros engkol.

(cl Teksnlah ring piston dengan menggunakan ring


komPresor.
Doronglah piston dan batang torak'

(d) cocokanlah tanda pada tutup bantalan dengan tanda


Front mark (Protrusion) pada batang torak.
(e) Pasangkan tutup bantalan dengan tanda menghadap
ke depan.
tanda
CATATAN : Luruskan tanda pada batang dengan
pada tutuP.

73
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(fl Oleskan minyak mesin pada ulir dan di bawah mq
tutup batang torak.
(g) Pasangkan dan keraskan mur tutup bantalan
bertahap.
Momen : 500 kg-cm
(h) Periksalah bahwa poros engkol berputar,dengal
lembut.
(i) Periksalah celah ke samping dari batang piston fiihat
hal 51).

PEMASANGAN OtL PAN


(a) Lepaskan bahan packing (FlpG) dan berhati-hati agar
permukaan singgung oil pan tidak terkena oli
o Bersihkanlah bahan packing (FlpG) dari permukaani'
gasket dengan menggunakan pisau dan gasketi
scraper.
' Bersihkan komponen.
o Bersihkan kedua permukaan perapat dengan
larut yang tidak mengandung residu (non-residue
solvent).
PERHATIAN : Jangan menggunakan pelarut
menrsak permukaan bagian yang bercat.

(b) Oleskan packing perapat pada oit pan seperti pad


gambar.

l', :":'
(0.12
8'ffi'"'
O.2O in.)
?
Seal packing : Part No. 08826-00080 atau yang sejenis
o Potonglah ujung nosel dari tempat packing
-
diperoleh lubang 3 sampai 5 mm.
B-B' CATATAN : Jangan mengoleskan terlalu banyak, khu-
--{ }-6mm
#
tl .
I
susnya dekat saluran oli.
' Setelah 3 menit dioleskan, komponen harus dirakit.
Bila tidak maka seal packing dilepas dan di ulang
pengolesannya.
' Segera lepaskan nosel dari tube dan pasangkan
kembali tutupnya
(c) Pasangkan oil pan dan keraskan baut dan mur.
Momen : 50 kg-cm.

:r

74
*
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
MEMASANG OIL SEAL KATUP
Exhaust QATATAN : oil seal katup masuk berwarna coklat,
lntake sedangkan oit seal katup buang berwarna hitam.
Painted black
Paintedbrown

(a) Masukkan katup ke dalam bushing pengantar katup.


Pastikanbahwakatupterpasangdenganbenar.
pada batang katup.
CATATAN : oleskan oli mesin
(b) Pasanglah oil seal baru pada bushing katup dengan
menggunakan SST'
ssT 09201-41020

MENGERASKAN BAUT KEPALA SILINDER


(a) Tempatkan kepala silinder pada posisi di atas gasket
ran kepala silinder'
CATATAN : oleskan oli mesin pada ulir baut dan
I di
bawah kepata baut sebelum dipasang ":

(b} Dengan menggunakan sST, pasangkan dan keraskan


baui kepala iiiinOet secara bertahap dengan urutan
seperti Pada gambar
ssT 09205-16010
Monien : 610 kg-cm

MASUK DAN
MEMASANG CAMSHAFT UNTUK KATUP
CATVTSXAFT UNTUK I(ATUP EUANG
camshbft
CATATAN : Pada waktu sedang memasang dari
harus ditahan mendatar, karenJ celah kesamping
camshaft adalah kecil'
dapat menye-
Bila camshaft tidak diposisikan mendatar,
dihidupkan'
babkan kepala silinder retak ketika mebin
untuk meicegan hat ini takukanlah langkah-langkah
sebagai berikut :
(a}Letakkanexhaustcamshaftpadakepa|asiIinder
Knock-through pin seperti Pada gambar'
Iobe si|inder No.
CATATAN : Ha| ini bertuiuan agar cam
ldanNo.3padaexhaustcamshaftbuangmenekanva|ve
lifter secara merata'

75
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(b) oleskan seal packing pada kepala silinder seperti '
pada gambar.
;

Seal packing : Part No. 08826'{n080 atau yang seienbny{


!

Seal packing

(c) Tempatkan tutup bantalan pada iournal dengan tanda


panah mengarah ke depan.

- *\
uJ!
6!
(dl Keraskan baut tutup bantalan secara bertahap
dengan urutan seperti pada gambar. .;
I
Momen : 130 kg-cm i
II
I
.:1

4 a

lrI
l
I
{E
(e) oleskan MP grease pada bibir oil seal baru jI-a
(0 Pasangkan oil seal camshaft dengan menggunakag
ssr. ,
SST 09223-4601 1 .aF

-\.
CATATAN : Berhati-hatilah agar letak oil seal tidak mirinil
-
j-

(g) Putarlah exhaust camshaft sampai pin posisinya


Knock-through Pin
seperti pada gambar.
CATATAN : Hal ini menyebabkan cam lobe silinder No'
4 dari exhaust camshaft menekan valve lifter'
l
..

.i
t"
I

I
I
4
'-
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(h) Kaitkan gigi intake camshaft dengan gigi exhaust
camshaft sambil meluruskan tanda pemasangan.
(i) Putarkan intake camshaft di atas iournal.
CATATAN : Hal ini memungkinkan cam lobe sifinder No.
1 dan No. 3 pada intake camshaft menekan valve lifter
secara merata.

(jl Tempatkan tutup bantalan pada iournal dengan tanda


panah mengarah ke depan.

(k) Keraskan baut tutup bantalan secara bertahap dan


dengan urutan seperti gada gambar.
Momen : 130 kg'cm

(l) Lepaskan baut servis (c)

(mlTempatkan tutup bantalan No. 1 pada intake cam-


shaft dengan tanda panah mengarah ke depan'
PERHATIAN : Bila tutup bantalan No. 1 tidak terpasang
dengan tepat,ungkitlah gigi camshaft ke arah belakang
dengan menggunakan obeng'
(n) Keraskan baut tutup secara bertahap
Momen : 130 kg-cm.

77
Merakit Mesin
-
(o) Putarkan exhaust camshaft sampai posisi pin sopg6
Knock'through Pin
pada gambar.

(p) Periksalah bahwa tanda timing keadaannya lurus.


Match marks
CATATAN : Match mark pada sisi depan gigi timing,
harus berada di atas

Timing marks

MEMASANG TIMING BELT


(a) Luruskan tanda tutup bantalan dan lubang kecil padr
timing pulley i
cATATAN:Bersihkantimingpu||eydario|iat8u8ir.
6ffi
:

.*
j
n
(b) Pasangkan untuk sementara baut puli engkol. "
1
(c) Luruskan tanda TMA pada body pompa oli dan pulii
CATATAN : Bersihkan puli dari oli dari air. :,'\.
,.i

,j

(d) Kendorkan baut Pulley idler.


(e) Aturlah pulley idler ke kiri seiauh mungkin don
keraskan untuk sementara.
CATATAN : Bersihkan pulley idler dari oli dan air dan
biarkan tetap bersih.

7a,
OVERHAUL MESIN Merakit Mesin
-
(f) Pasanglah timing belt
CATATAN : Bila timing belt bekas digunakan kembali,
luruskan tanda titik pada wahu membongkar dan tanda
panah sesuai arah Putaran mesin.
(g) Periksalah valve timing dan setel ketegangan taming
belt.

MEMERIKSA VALVE TIMING DAN KETEGANGAN


TIMING BELT
(a) Kendorkan baut PulleY idler

@ (b) Untuk sementara pasangkan baut pulley engkol dan

(ct
-.5-*g'
putarkan engkol 2 pvtaran dari TMA ke TMA'
CATATAN : Arah putaran searah iarum fam

(c) Periksalah valve timing. Pastikan bahwa tanda pada


puli lurus dengan tanda seperti pada gambar'
(d) Keraskan baut pengikat pulley idler'
Momen : 375 kg'cm.
(e) Lepaskan baut Puli engkol'

(Referensi)
(a) Ukurlah difleksi timing belt seperti Pada gambar.
Defleksi timing belt : 5 '6 mm pada 2 kg.
(b) Bila hasil Pengukur diluar standar, lakukanlah
,5-6mm penYetelan PulleY idler kembali.
2kg

79
MEMO

Anda mungkin juga menyukai