Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa yang berada di dua tempat, diikuti oleh setiap siswa di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Karena merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Uji
Kompetensi (Uji Kompetensi) dan Ujian Nasional (UN).
Kegiatan Prakerin diharapkan dapat memberikan gambaran kepada siswa SMK
khususnya mengenai Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI) setelah mereka lulus pendidikan
dari Sekolah Menengah Kejuruan tersebut. Sehingga nantinya mereka akan lebih siap
menghadapi dunia kerja.
Selain itu, dengan adanya kegiatan Prakerin ini diharapkan akan menambah
pengetahuan dan keterampilan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya
siswa pada Program Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, disamping
pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan di bangku sekolah.

1.2 Tujuan Prakerin


Kegiatan yang dilakukan ini mempunyai tujuan. Adapun tujuan dari Prakerin ini adalah
sebagai berikut :

1. Mewujudkan program pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


2. Mempraktikkan teori yang telah dipelajari di sekolah ke dalam Dunia Industri.
3. Membiasakan hidup disiplin dan mandiri.
4. Membiasakan diri dalam menghadapi Dunia Industri.
5. Menambah pengalaman siswa.

C. Sistematika Laporan
1. Urutan halaman bagian persiapan.
a. Lembar judul
b. Lembar pengesahan
c. Kata pengntar
d. Daftar isi
e. Daftar gambar
f. Daftar lampiran
2. Bab I PENDAHULUAN
Yaitu menerangkan masalah pokok yang hedak dibahas, yang terdiri dari: Latar
belakang masalah, tujuan pembuatan laporan dan sistematika penulisan.

1
3. Bab II LANDASAN TEORI
Menerangkan teori-teori yang berkaitan dengan pengambilan judul laporan yang terdiri
dari: konsep dasar dan peralatan yang mendukung.

4. Bab III PEMBAHASAN


Menerangkan tentang kegiatan praktik kerja lapangan yang terdiri dari: tinjauan
perusahaan, persiapan kerja, proses kerja, pemeliharaan peralatan, dan keselamatan
kerja.

5. Bab IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dari keseluruhan isi laporan serta saran-saran yang diajukan untuk
perusahaan dan sekolah.

BAB II
LANDASAN TEORI

2
2.1 Konsep Dasar
a. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner)
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang
memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di
gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di
pipa yang ditekan dan dihisap oleh kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di sirkulasikan,
yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-ubah, yang berbentuk
cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor berasal dari gas refrigerant yang di
tekan oleh kompressor sehingga bahan tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic
Expantion Valve pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di perkecil, sehingga tekanannya
semakin meningkat dan pada pipa evaporator menjadi dingin.

2.2 Peralatan Pendukung

Seorang tukang service atau jasa yang melakukan pekerjaan hampir setiap hari tentu
mempunyai alat-alat yang harus dia miliki untuk membantu pekerjaannya.

Salah satunya adalah tukang service AC atau jasa service AC dalam melakukan
pekerjaannya sehari-hari harus mempunyai peralatan, perlengkapan atau tools utama yang
diperlukan untuk membantu dan menyelesaikan pekerjaannya dalam perawatan atau
perbaikan mesin pendingin ruangan ditempat pelanggan.

Yang diperbaiki atau dirawat merupakan AC rumahan, gedung, atau pun kantor.
Dalam pengerjaannya pun seorang tukang service sudah berpengalaman atau terlatih dalam
pekerjaannya atau bidangnya.

Berikut ini alat-alat atau perlengkapan yang harus dimiliki oleh seorang tukang
service AC:

a. Peralatan Tangan

1. Tang (Plier)
Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat dari baja dan
pemegangnya dilapisi dengan karet keras.

3
Jenis-jenis Tang :
a. Tang kombinasi.
Tang kombinasi digunakan untuk memegang, memuntir dan memotong benda kerja, misal
kawat penghantar ( kabel ). Penggunaan tang kombinasi tidak boleh memotong kabel
dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan merusak palu

b. Tang potong
Tang potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.
c. Tang lancip
Tang lancip digunakan untuk memegang benda kerja yag kecil, bisa juga digunakan untuk
membuat mata sambungan. Biasanya tang lancip juga dilengkapi dengan pemotong kabel

Gambar 2.10 Tang Kombinasi, Potong dan Lancip

2. Obeng (Screwdriver)
Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng dibuat
dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti kayu,plastik,atau
karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu obeng pipih ( minus ) dan
obeng bintang ( plus ).

Gambar 2.11 Obeng Minus dan Plus

4
3. Test Pen
Test Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen hanya sekedar
untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar listrik, tidak untuk
mengetahui besar teganganlistrik.

Gambar 2.12 Test Pen

4. Palu
Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja, misalnya paku.
Palu terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastik, karet,
kayu, tembaga. Tangkai umumnya dibuat dari kayu.

Macam palu :

a. Palu paku ( Nail Hammer )


Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk memukul paku,
sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.
b. Palu bulat
Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan untuk memukul
benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk membuat cekungan pada
benda kerja.

Disamping itu, ada juga palu karet, palu plastik, palu keling dan lain-lain

Gambar 2.13 Macam-macam Palu

5
5. Kunci
Kunci adalah alat untuk membuka dan memasang mur-baut. Macam-macam kunci
yaitu: kunci ring, kunci pas dan kunci ring pas dengan berbagai nomor ukuran.

Gambar 2.14 Macam-macam kunci Ring Pas

6. Solder Listrik
Pada pekerjaan instalasi, solder listrik digunakan untuk menyolder sambungan kawat
dan mata itik,agar sambungannya sempurna.

Gambar 2.15 Solder Listrik

7. Bor Listrik
Pengertian BorBor adalah salah satu mesin perkakas, yang secara umum digunakan
untuk mengebor suatubenda kerja. Pada mesin ini juga dapat dilakukan
pekerjaan pekerjaan yang lainnya seperti,memperluas lubang,

Gambar 2.16 bor listrik

8. Multimeter
6
Cara menggunakan multimeter analog dan multimeter digital pada dasarnya hampir
sama. Apabila menggunakan multimeter digital hasil ukur langsung ditampilkan
dalam bentuk angka digital sehingga langsung terbaca, maka pada multimeter analog
hasil ukur ditunjukan oleh jarum, sehingga perlu di hitung kembali sesuai dengan
batas ukur atau faktor pengali yang digunakan.

Gambar 2.17 Bagian-bagian multimeter

b. Peralatan Khusus AC

1. Thermometer

Gambar 2.18 Thermometer

Thermometer mempunyai fungsi sebagai pengukur suhu. Sistem kerja dari


thermometer ini berdasarkan dari efek pemuaian dan penyusutan oleh air raksa, pengetesan
yang dilakukan terhadap air raksa ini merupakan thermometer manual.

Sedangkan thermometer digital dalam pengetesannya tidak menggunakan air raksa,


akan tetapi menggunakan sebuah sensor panas dan pembacaannya pun diperlihatkan atau
ditampilkan dalam digit angka.
7
Dalam pembacaan thermometer yang sering digunakan untuk mengecek mesin
pendingin Air Conditioner atau AC dan Refrigerant ada 2 macam jenis skala, yaitu skala
Celsius dan skala Fahrenheit.

Untuk mengukur suhu di dalam refrigerator seperti pada sebuah lemari es atau freezer,
bisa menggunakan thermometer yang memiliki bulb dengan pipa kapiler yang panjang,
thermometer ini biasanya thermometer yang bermodel manual.

Namun thermometer yang bermodel digital hanya mempunyai sensor atau bulb yang
diletakkan di lemari es saja, sedangkan suhunya bisa dibaca dari luar.

2. Peralatan Cuci AC

Gambar 2.19 Alat Cuci AC

Peralatan cuci Air Conditioner atau AC ini terdapat 3 macam yang perlu dimiliki,
diantaranya adalah:

1. Jet Pump atau mesin steam bertekanan tinggi yang fungsinya untuk mencuci unit AC
indoor atau bagian evaporator dan outdoor atau pada bagian kondensor.
2. Plastik steam Air Conditioner atau AC seperti plastik untuk cor. Plastik ini gunanya
untuk melindungi atau mengalirkan bekas sir cucian unit Air Conditioner atau AC
yang kotor setelah terkena berbagai macam kotoran atau debu.
3. Ember atau bak air. Peralatan ini digunakan untuk menampung air bekas pencucian
AC ketika sedang membersihkan yang perlu dibersihkan.

8
3. Gauge Manifold

Gambar 2.20 Gauge Manifold

Gauge manifold merupakan salah satu alat untuk service yang digunakan untuk
mengukur tekanan pada refrigerant atau Freon di dalam sebuah sistem pendingin Air
Conditioner atau AC. Selain pada pendingin AC, alat ini juga untuk mengukur tekanan pada
refrigerator seperti pada sebuah kulkas atau freezer baik itu pada saat pengisisan atau pun
pada saat beroperasi.

Pada alat Gauge Manifold yang bisa dilihat dari alat ini hanya tekanan evaporator atau
tekanan isap / suction kompresor, dan juga tekanan pada kondensor atau tekanan
keluaran / discharge kompresor.

Gauge Manifold ini terdapat dua macam jenis yang diantaranya adalah gauge manifold
dua laluan dan gauge manifold empat laluan.

Pada dasarnya gauge manifold sebenarnya hanya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi yang
tekanannya rendah serta sisi yang tekanannya tinggi. Masing-masing dari alat ini
dihubungkan dengan sisi isap dan keluaran dari kompresor melewati selang
penghubung atau bisa disebut dengan hose.

Selain itu pada setiap sisi alat ini dipasang sebuah pengukur tekanan atau bisa disebut
dengan pressure gauge.

9
Pada alat gauge yang bermodel dua laluan mempunyai dua katup yang fungsinya
untuk mengatur aliran, katup ini merupakan katup yang berwarna biru pada sisi
tekanan rendah dan katup yang berwarna merah pada sisi tekanan tinggi.

Pada saat melakukan pengosongan refrigeran dari sebuah sistem dan sebuah proses
vakum, kedua katup terbuka sehingga refrigerant dari bagian sisi isap bisa mengalir
melewati selang penghubung yang berwarna biru dan refrigerant dari bagian sisi
keluaran kompresor akan melewati sebuah selang penghubung yang berwarna merah
memasuki gauge manifold dan keluar menuju pompa vakum melewati sebuah selang
penghubung yang berwarna kuning, atau bisa melewati menuju sebuah tangki
penampung mesin recovery.

Dalam melakukan pengosongan refrigerant bisa dilakukan juga pada satu sisi dengan
cara membuka katup pada satu sisi saja. Pengsisian ini dilakukan dengan cara yang
sama, yaitu dengan membuka katup salah satu sisi.

4. Pompa Vakum

Gambar 2.21 Mesin Pompa Vakum

Kegunanaan dari alat ini untuk mengosongkan refrigerant dari sistem pendingin
sehingga bisa menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti uap air atau udara.
Hal tersebut dilakukan supaya mesin refrigerasi saat bekerja tidak terganggu.

Karena jika di dalam mesin Refrigerator dan mesin pendingin AC terlalu berlebihan
oleh uap air bisa memperpendek umur operasi filter drier serta bisa juga menyebabkan
penyumbatan khusus pada bagian sisi tekanan rendah semisal di katup ekspansi atau pada
sebuah pipa kapiler freezer atau pun kulkas.

10
Dengan adanya sebuah gas-gas dan uap air yang tidak terkondensasi di dalam
sistem, bisa menghalangi perpindahannya panas di bagian evaporator dan kondensor, serta
dapat menaikkan tekanan keluaran atau discharge.

Terdapatnya air juga bisa menyebabkan penimbunan kerak, meyebabkan korosi,


serta menyebabkan pelumas sistem pada pendingin AC menjadi asam juga. Dalam
melakukan proses vakum yang baik dan benar, pompa vakum haruslah mampu
mengosongkan sampai dengan tekanan 20 hingga 50 mikron air raksa.

Untuk bisa melihat tekanan vakum diperlukannya alat pengukur tekanan vakum yang
bisa mengukur tekanan dari ukuran 5 hingga 500 mikron Hg.

Jika tidak mempunyai alat pengukur vakum ini, maka sistem yang harus dipompa
dengan menggunakan pompa vakum ini kurang lebih selama setengah jam setelah penunjuk
tekanan di gauge manifold menunjukan angka di -30 inci atau -760 mmHg/0 milibar.

5. Tang Amperemeter

Gambar 2.22 Tang Amperemeter

Tang Amperemeter ini berfungsi untuk mengukur besarnya arus (a) dan tegangan (v)
pada sebuah kompresor Air Conditioner atau AC, kulkas, dan freezer.

6. Las (Brander)

11
Gambar 2.23 Las

Las atau brander ini berfungsi sebagai penambal, melepas atau menyambung
sambungan pipa pada sistem refrigerator dan sistem pendingin AC. Dan untuk menyambung
sambungan ini menggunakan perak atau timah.

Brander ini bisa dengan gas LPG, kompor minyak tanah, camping gas, dan juga bisa
menggunakan gas karbid atau acetyline.

7. Pemotong Pipa (Tubing Cutter)

Gambar 2.23 Pemotong Pipa

Alat pemotong ini terdapat dua macam jenis yang diantaranya adalah tubing cutter
dan hacksaw atau kita sebut dengan gergaji. Selain itu yang paling penting untuk
diperhatikan adalah ketika memotong pipa jangan sampai serpihan-serpihan bekas
memotong masuk ke dalam mesin sistem pendingin AC, karena bisa menyebabkan mesin
pendingin ini rusak.

Nah untuk memotong pipa dengan menggunakan tubing cutter, hendaknya masukkan
terlebih dahulu pipanya antara roller dan cutting wheel. Selain itu juga tightening knob
berfungsi sebagai penyesuaian dengan diameter pipa yang dipotong.

12
Tubing cutter pun juga bisa berlaih fungsi apabila cutting wheel pada alat tersebut
ditukar dengan roda penekan yang tumpul.

Fungsi dari alat di atas untuk menekan pipa tembaga hingga beberapa bagian dari
pipa tersebut diameternya mengecil sampai bisa disambung dengan pipa yang memiliki
diameter lebih besar. Setelah itu pada bagian sela-selanya diisi dengan las tembaga atau
perak.

8. Refrigerant atau Freon

Gambar 2.24 Refrigerant (Freon)

Refrigerant terdapat tiga jenis yang biasa digunakan untuk melakukan perbaikan.
Nah, refrigerant R22 biasanya digunakan untuk perbaikan pada AC split, sedangkan
refrigerant R134a biasanya digunakan untuk perbaikan pada freezer atau kulkas. Dan jenis
terakhir ini merupakan refrigerant model lama yang biasanya masih menggunakan R12.

Sesuai dengan jenis refrigerant pada spesifikasi pendingin yang dikerjakan, karena
jenis refrigerant yang digunakan atau akan dipakai sudah terdapat pada name plate mesin
pendingin, jadi tinggal sesuaikan saja tanpa harus ribet milih-milih terlebih dahulu.

9. Pembesar Pipa (Swaging tool) dan Pengembang Pipa (Flaring tool)

Gambar 2.25 Swaging tool

13
Pembesar pipa atau Swaging tool ini berfungsi untuk membesarkan ujung pipa,
supaya dua pipa yang memiliki diameter sama bisa disambungkan dengan solder timah, las
tembaga, dan las perak.
Pengembang pipa atau Flaring tool ini fungsinya sebagai pengembang ujung pipa
agar bisa disambungkan dengan sambungan berulir atau flare fitting. Pengembang pipa ini
terdiri dari dua buah blok yang disatukan dengan baut serta mur kupu-kupu atau nama
lainnya adalah wing nut.
10. Pembengkok Pipa (Bending tool)

Gambar 2.26 Pembengkok Pipa

Pembengkok atau pembelok pipa ini digunakan untuk membengkokkan pipa AC,
Refrigerator, Freezer, Kulkas supaya tidak mudah gepeng atau pun tidak mudah rusak.
Biasanya yang sering dipakai untuk membengkokkan pipa pada sistem pendingin
merupakan pembengkokan pipa dengan gas.

Pembengkokan pipa gas terdapat dua jenis yang diantaranya adalah pembengkokan
pipa pegas di dalam (inside spring) dan pembengkokan pipa pegas di luar (outside spring).

11. Pembantu Pipa (Pinch Off Plier)

Gambar 2.27 Pembantu Pipa

14
Pembantu ipa ini berfungsi sebagai penggencet pipa pada mesin pendingin supaya
buntu, akan tetapi pipa tidak boleh patah atau bocor sama sekali.

12. Mesin Recovery, Recycle dan Recharging (mesin 3R)

Mesin ini mempunyai tiga fungsi kegunaan yaitu sebagai penangkap dan
mengeluarkan refrigerant, mendaur ulang refrigerant yang tertangkap dengan cara
memisahkan dari pelumas, serta menyaring kotoran padat.

Selain itu juga bisa mengisikan kembali refrigerant yang dtampung dalam satu mesin
supaya tidak ada refrigerant yang terlepas ke atmosfer sebagai penyebab adanya pergantian
pipa selang pada setiap proses.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Perusahaan


a. Sejarah Giant Ekstra

Giant adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia.
Selain department store yang menjual produk sandang seperti makanan, Giant juga
memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan sandang, barang
kebutuhan hidup dan sehari-hari.

Kini sahamnya dimiliki oleh Hero Supermarket Group. Hingga Agustus 2010, telah
dibuka 46 hypermarket Giant dan 104 gerai Supermarket Giant di Indonesia.

15
Pada tanggal 22 September 2015 Tempat perbelanjaan Giant Ekstra
hadir di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Dul, Kecamatan Pangkalanbaru,
Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pada saat launching Giant Ekstra tersebut diresmikan oleh Bupati


Bangka Tengah, Erzaldi Rusman Djohan bersama Group Counsel dan Legal
Director PT Hero Supermarket Tbk, Hadrianus Trikusumo, disaksikan
jajaran manajemen PT Hero Supermarket Tbk, tokoh masyarakat, dan
unsur Muspida.

Kehadiran Giant Ekstra Soekarno-Hatta di Kepulauan Bangka Belitung


tersebut tidak hanya demi memperluas jangkauan bisnis semata. Namun
melalui ritel modern, Hero Group mewujudkan tanggung jawab sosial
perusahaan melalui program satu toko satu sekolah. Bahkan Giant Ekstra
merangkul pengusaha UKM lokal untuk bekerjasama menjadi pemasok di
gerai Giant.

b. Profil Giant Ekstra

Giant Hypermarket

16
Jenis Perusahaan publik

Industri/jasa Ritel

Didirikan Keluargan Teng, Kuala Lumpur (1944)

Kantor pusat Shah Alam, Selangor Darul


Ehsan, Malaysia

Tokoh penting Keluarga Teng (19441999), Pendiri


Ronald J. Floto, CEO
Simon Keswick, Ketua
Howard Mowlem,

Produk Supermarket

Pemilik Hero Supermarket Group (2002-


sekarang)
Dairy Farm International
Holdings (2010-sekarang)

Situs web http://www.giant.com.my

c. Visi & Misi Perusahaan

Misi

Mengelola hotel berbintang dengan pelayanan terbaik di Indonesia.


Visi
Dikenal sebagai hotel pilihan di Indonesia.

d. Struktur organisasi Soll Marina Hotel


Di bawah ini adalah struktur organisasi dari Giant Ekstra yang berada di wilayah
Kepulauan Bangka Belitung.

17
3.2 Macam-Macam AC
Beberapa macam AC yang paling sering digunakan di rumah, Mall, Sekolah,
Perkantoran, Perusahaan, dan lain-lain adalah sebagai berikut:
1. AC Split Wall

AC Split Wall merupakan AC yang umum dipakai pada rumah, kantor atau berbagai
instansi di Indonesia. Banyak di gunakan karena mudah nya dalam perawatan dan
support.

AC seperti ini dibagi menjadi dua bagian yakni dalam ruangan (indoor) dan luar
ruangan (outdoor). Pada indoor merupakan bagian yang mengeluarkan hawa dingin
sedangkan outdoor merupakan bagian / tempat dimana mesin berada.

18
Gambar 2.1 AC Split Wall

2. AC Window

AC Window merupakan AC yang memiliki bentuk fisik kota dan dalam penggunaannya
tidak memerlukan remote karena tombol control telah terintegrasi dengan AC ini. Namun
AC Window sudah tidak di produksi lagi dikarenakan mungkin sudah di anggap
ketinggalan zaman dan karena tidak adanya unit outdoor yang membuat AC ini lebih
praktis.

Gambar 2.2 Gambar AC Window

3. AC Standing Floor
AC Standing Floor merupakan AC yang unit indoornya berdiri dan mudah dipindahkan.
Karena praktis AC ini sering dipakai dalam acara acara seperti acara ulang tahun,
pernikahan, hajat maupun acara lain.

19
Gambar 2.3 AC Standing Floor

4. AC Casette

AC Cassete bagian dalam nya menempel di atas plafon. Jenis AC Cassete memiliki
beberapa ukuran mulai dari 1.5 PK sampai dengan 6 PK.

Cara memasang AC Cassete ini memerlukan keahlian khusus serta tenaga yang lebih
extra, tidak seperti memasang AC rumah maupun AC Split, yang dipasang sendirian.

Gambar 2.4 AC Casette

5. AC Split Duct / Central

AC Split Duct / Central adalah AC yang cara pendistribusian hawa dinginnya memakai
sistem Ducting. Ini artinya AC Split Duct tidak mempunyai pengatur suhu sendiri-sendiri
melainkan dikontrol pada satu titik. Tipe AC Split Duct seperti ini biasanya dipakai di mall
maupun gedung-gedung yang mempunyai ruangan luas.

20
AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting
dalam sistem AC sebagai alat penghantar yang telah dikondisikan dari sumber dingin
maupun panas ke ruang yang akan dikondisikan.

Perkembangan desain Ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh
tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang serta perawatan.

Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki
bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya
peletakkan pada bagian indoornya. AC Central ini dipasang pada bagian atas
dekat ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di pasang dalam keadan
tergantung.

AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan untuk menghisap suhu
dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya ke ruangan yang telah
ditentukan. AC ini biasanya diberi corong udara/dakting pada depan blowernya,
sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju ruangan. AC ini memiliki filter,
yang dipasang pada bagian belakang blower.

Gambar 2.5 AC Split Duct/ AC Central

6. AC VRV

AC VRV merupakan AC yang bisa dibilang canggih untuk saat ini. AC VRV Daikin
mempunyai satu outdoor dan beberapa unit Indoor dengan berbagai tipe seperti split
wall, Cassete, Standding Floor, dll.

21
VRV singkatan dari Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja refrigerant
yang berubah-ubah. VRV sistem ialah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan
CPU dan Computer Inverter serta sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi,
melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Central, AC Split atau pun AC
Split Duct. Jadi dengan VRV sistem, 1 Outdoor bisa dipakai untuk lebih dari 2 Indoor AC
dan bisa mengatur jadwal dan temperatur AC yang di inginkan secara tercomputerisasi.

Gambar 2.6 AC Variable Refrigerant Volume (VRV)

3.3 Bagian-Bagian AC Central

1. Unit Pendingin ( Chiller )

Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya
terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya
tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor
dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative
cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan
tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang
mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara
(AHU) menuju koil pendingin.

22
Gambar 2.7 Unit Pendingin (Chiller)

2. AHU (Air Handling Unit)

Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan
udara (AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja
yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :

a. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya
sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan
berdasarkan kelas-kelasnya.

b. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk


mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

c. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur


udara.

23
Gambar 2.8 AHU (Air Handling Unit)

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara
dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan
(fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara
tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah
itu udara yang telah mengalami penurunan temperature didistribusikan secara merata
ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu
sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan
dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara
sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya
harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.

3. Cooling Tower

Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah
cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya sebagai alat untuk
mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan
udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas.

Konstruksi cooling tower terdiri dari sistem pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower,
bak penampung, casing, dsb. Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk
sistem AC sentral dengan sistem kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi,
ekspansi dan evaporasi.

24
Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa
refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen
ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled
condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigeran.

Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki
shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam
tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa
menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air
yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi
untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan
kembali atau didinginkan pada cooling tower.

Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower melewati
system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying
atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung sementara itu udara
atmosfer dialirkan melalui atau berlawanan dengan arah jatuhnya air panas karena
pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower.

Untuk mengungkapkan 1 kg air diperlukan kira-kira 600 kcl dengan mengeluarkan kalor
laten, dengan mengungkapkan sebagian dari air maka bagian besar dari air pendingin
dapat didinginkan, jdi misalnya 1 % dari air dapat di uapkan , air dapat diturunkan
temperaturnya sebanyak 6o C dengan menara pendingin.

Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya
sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan
temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju
kondensor yang berada di dalam chiller.

Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber
air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika
proses evaporative cooling tersebut.

Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam range dan approach, dimana
range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah
selisih antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor
yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh.

25
Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan
tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling
tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi
pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini
tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan cooling tower sehingga
memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu juga biaya perawatan
cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.

Gambar 2.9 Cooling Tower

Persyaratan Bagi Menara Pendingin ( Cooling Tower )

Kondisi nominal dari menara pendingin

Kapasitas menara pendingin 1 ton refrigrasi di standarisasikan menurut The Jap


Anese Cooling tower Industry Association, sebagai berikut :

- 1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada kondisi :

- temperature bola basah 27o C

- temperature air masuk 37o C

- temperature air keluar 32o C

- Vlomue aliran air 13 liter/menit.


26
- Harga standartersebut diatas menentukan prestasi menara pendingin.

4. Pompa Sirkulasi

Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :

a. Pompa sirkulasi air dingin (Chilled Water Pump) berfungsi mensirkulasikan air
dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.

b. Pompa Sirkulasi air pendingin (Condenser Water Pump).


Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk
mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan
seterusnya.

Gambar 2.10 Pompa Sirkulasi

d. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem AC Sentral

Kelebihan :

1. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hamper tidak mempengaruhi ruangan

27
2. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah

3. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh
satu system ( unit ) saja.

4. Kelembapan udara dapat diatur

Kekurangan :

1. Harga mula cukup tinggi

2. Biaya operasional yang cukup mahal

3. Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman- kuman dari
ruangan untuk penderita penyakit menular ( melalui saluran udara balik ) dapat
disebarkan ke ruangan ruangan lain.

4. Jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup

5. Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus
pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.

4.3 Perawatan Pada AC Central

1. Mempersiapkan Perawatan Mesin

a. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP
yang ditentukan,

b. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien


mungkin,

c. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar
efektif sesuai kebutuhan.

28
d. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ;
bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.

e. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat
bekerja dengan baik dan aman.

2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar

a. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan.

b. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti

c. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan


mesin.

d. Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan
setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.

e. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara
kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan

f. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki

g. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat
tersebut.

h. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang
diperlukan.

3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan

a. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran


refrijeran.

b. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai
prosedur yang Ditentukan

29
c. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.

d. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang


ditentukan

e. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat
sesuai ketentuan

f. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa,
kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan

g. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta
dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat

h. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan


barang.

i. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.

j. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk


meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat

k. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak
mengulangi pekerjaan.

l. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam


kontrak kerja

4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan

a. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak
terjadi pengulangan pekerjaan.

b. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau


seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.

c. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku
perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
30
d. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan
sesuai dengan yang diharapkan

e. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya.

4.4 Keamanan Dan Keselamatan Kerja ( K3 )


K3 merupakan suatu kunci untuk keadaan yang dapat menjamin suatu keselamatan dan
kesehatan orang, baik itu pegawai maupun bukan pegawai yang berada ditempat kerja
secara maksimal.

Kecelakaan dapat menyebabkan lima kerugian, yaitu:


1. kecelakaan
2.Keluhan dan kesedihan,
3.Kelainan dan cacat, dan
4.Kematian

Dengan hal tersebut disampaikan diatas dengan tujuan untuk Mengembangan dan
mengaplikasi K3 di perusahaan bertujuan untuk :
Meningkatkan derajat kesehatan kerja di perusahaan.
Melindungi pekerja atau karyawan dari semua gangguan kesehatan.

Meningkatkan produktifitas perusahaan.

Serta dapat memberikan manfaat untuk Pengembangan dan aplikasi K3 di perusahaan agar:
Para pekerja atau karyawan mendapat rasa aman.
Lingkungan kerja sehat dan ramah lingkungan.

Mencegah kecelakaan kerja.

Meningkatkan produktifitas kerja.

Beberapa Elemen dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keselamatan dan


kesehatan kerja agar pelaksanaan program pengembangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dalam perusahaan dapat berjalan efektif.

Adapun tahapan dan langkah-langkah Penerapan Sistem Manajemen K3, yaitu :

31
1. Tahap persiapan, Merupakan tahapan atau langkah awal yang harus dilakukan suatu
organisasi/perusahaan. Langkah ini melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah
personel, mulai dari menyatakan komitmen sampai dengan menetapkan kebutuhan
sumber daya yang diperlukan.

2. Tahap Penerapan, tahapan ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
organisasi/perusahaan dengan melibatkan banyak personel, mulai dari
menyelenggarakan penyuluhan dan melaksanakan sendiri kegiatan audit internal
serta tindakan perbaikannya sampai dengan melakukan sertifikasi.

Pengawasan Pelaksanaan K3 meliputi :


Safety Patrol : Suatu team yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli
selama lebih kurang 2 jam (tergantung lingkup proyek). Dalam patroli masing-masing
anggota safety patrol mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan/yang mempunyai
resiko kecelakaan. Ketentuan/tolok ukurnya adalah : Safety Plan, Panduan pelaksanaan
K3 dan hal-hal yang secara teknis mengandung resiko.
Safety Supervisor : Petugas yang ditunjuk oleh Manager Proyek yang secara terus menerus
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3 : Safety
Supervisor berwenang menegur dan memberikan instruksi langsung terhadap para
pelaksana di lapangan.
Safety Meeting : Rapat membahas hasil/laporan dari safety patrol maupun hasil/laporan dari
safety supervisor. Yang paling utama dalam safety meeting adalah perbaikan atas
pelaksanaan kerja yang tidak sesuai K3 dan perbaikan system kerja untuk mencegah
penyimpangan tidak terulang kembali.
Pelaporan dan Penanganan Kecelakaan : Pelaporan dan Penanganan kecelakaan terdiri
dari kecelakaan ringan, kecelakaan berat, kecelakaan dengan korban meninggal dan
kecelakaan peralatan berat.

Perlengkapan Diri (APD)


Helmet: Alluminium, Standard (CIC)
Sepatu lapangan : kulit, karet
Jas hujan
Masker las
Kaca mata las
Sabuk pengaman
Tali pengaman
Masker hidung
Penutup telinga
Sarung tangan

32
Handy Talky
Senter
Tas Pinggang
Kartu pengenal.

Perlengkapan K3
Tandu Orang
Alat pemadam kebakaran
Rambu-rambu petunjuk
Spanduk K3
MCK
Pompa air
Mushola
Bedeng pekerja
Ruang Klinik
P3K
Papan pengumuman.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah mengikuti Prakerin selama tiga bulan di Bengkel Bubut Akhi ada beberapa hal
yang dapat penyusun simpulkan, diantaranya adalah:

1. Prakerin merupakan kewajiban bagi setiap siswa Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK), karena merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi sebagai
syarat kelulusan
2. Dengan mengikuti Prakerin, pengetahuan dan keterampilan siswa menjadi
bertambah, selain yang siswa dapatkan di bangku sekolah.
3. Prakerin akan dapat meningkatkan disiplin siswa dan rasa tanggung jawab yang lebih
dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Prakerin memberikan gambaran mengenai kondisi yang ada di Dunia Usaha / Dunia
Industri (DU/DI), sehingga peserta Prakerin dituntut untuk lebih mempersiapkan diri
guna memenuhi tuntutan dunia kerja.
5. Bila kita ingin menge-tap, pastikan alat tersebut pada posisi rata atau tidak miring,
karena dapat menghindari kerusakan pada mesin tap.

33
B. Saran
Beberapa hal yang ingin penulis sarankan untuk pelaksanaan Prakerin selanjutnya
adalah:

1. Pelaksanaan Prakerin yang penulis jalani selama 3 (tiga) bulan terasa singkat.
Hendaknya pelaksanaan Prakerin selanjutnya lebih lama, kurang lebih lima bulan.
Agar pengalaman yang peserta Prakerin dapatkan lebih maksimal.
2. Ilmu yang siswa peroleh di sekolah akan dapat lebih berkembang jika siswa mencari
ilmu di luar sekolah. Diantaranya dengan mengikuti Prakerin ini dengan sungguh-
sungguh.
3. Peserta Prakerin hendaknya dapat mengikuti aturan yang berlaku pada perusahaan
dimana ia ditempatkan. Karena itu akan dapat menjaga nama baik dirinya sendiri,
orang tua, dan sekolahnya.
4. Dalam melakukan setiap pekerjaan, kita harus selalu mengutamakan Keselamatan
Kerja dan mengikuti Standard Operational Procedure (SOP) agar terhindar dari
kecelakaan kerja.

34
DAFTAR PUSTAKA

35

Anda mungkin juga menyukai