Anda di halaman 1dari 63

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor : 499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai

In
berikut dalam perkara antara :
A
1 PT. EFFENDI TEXTINDO, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
ah

serta tunduk pada ketentuan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di

lik
Jl. Industri Raya III Blok AE No. 20-21, Desa Bunder, Kecamatan Cikupa,
Kabupaten Tangerang, Banten, yang untuk selanjutnya disebut sebagai sebagai
am

ub
PENGGUGAT .I
2 PT. DJONI TEXTINDO, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
ep
k

serta tunduk pada ketentuan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di


JI. Industri Raya III Blok AE No. 20-21, Desa Bunder, Kecamatan Cikupa,
ah

R
Kabupaten Tangerang, Banten, yang untuk selanjutnya disebut sebagai

si
PENGGUGAT . II ;

ne
ng

Keduanya dalam hal ini diwakili oleh Indra Gunawan selaku Direktur Utama yang telah
memberi kuasa kepada MADDENLEO T. SIAGIAN, S.H, ANSITUS

do
SIMANGUNSONG, SH dan M. IBRAHIM F.SH. Para advokat yang berkantor pada
gu

MS PARTNERSHIP, ATTORNEYS AT LAW, beralamat di taman Chrysant 1 Blok


03/6, Kencana Loka sektor XII.3, Bumi Serpong Damai, Tangerang, berdasarkan Surat
In
A

Kuasa Khusus tanggal 12 Juni 2012, selanjutnya secara bersama-sama keduanya disebut
sebagai PARA PENGGUGAT;
ah

lik

MELAWAN
m

ub

1 PT. BANK CHINATRUST INDONESIA, suatu perseroan terbatas yang


ka

ep

didirikan berdasarkan serta tunduk pada ketentuan hukum Negara Republik


Indonesia, berkedudukan di Tamara Center 15-17th Floor, Jl. Jendral Sudirman
ah

Kav. 24, Jakarta Selatan 12920, dalam hal ini memberi kuasa kepada JANDRI
R

es

SIADARI, S.H, LL.M., ISKANDAR SIREGAR, SH., WAHYU HIDAYAT, SH.,


M

ADE LIANSAH, SH dan ERRY PRADITYA, SH Advokat dan Penasehat Hukum


ng

berkantor di kantor SIADARI & PARTNERS Law Firm, berkedudukan di


on

Hal 1 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV, Lantai 7, Ruang 718, Jalan Jenderal Gatot

R
Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, 10270, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal

si
8 Oktober 2012, yang untuk selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT ;

ne
ng
2 DEWI HIMIJATI TANDIKA, S.H., Notaris berkedudukan di Jakarta Utara,
beralamat di Jl. Boulevard Raya Blok QJ 3 No. 25, Kelapa Gading, Jakarta Utara,

do
gu yang untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT I
3 PT. BALAI LELANG STAR, beralamat di The Royal Palace Blok A 12-15, JI.
Prof. Dr. Soepomo, SH No. 178A, Jakarta 12810, yang untuk selanjutnya disebut

In
A
sebagai : TURUT TERGUGAT II

4 KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG


ah

lik
JAKARTA IV, beralamat di Jl. Prapatan No. 10, Jakarta Pusat, dalam hal ini
memberi kuasa kepada LESTARI, SH pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan
am

ub
Negara dan Lelang Jakarta IV berdasarkan Surat Kuasa Khusus Menteri Keuangan
No. SKU-554/MK.6/2012 tanggal 29 November 2012, yang untuk selanjutnya
ep
disebut sebagai TURUT TERGUGAT III
k
ah

si
Pengadilan Negeri tersebut ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan ;

ne
ng

Telah mendengar kedua belah pihak yang berperkara ;


Telah memperhatikan alat bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak yang

do
berperkara ;
gu

TENTANG DUDUKNYA PERKARA


In
A

Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 5


ah

lik

September 2012 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta


Selatan pada tanggal 6 September 2012 dibawah register perkara No. 499/Pdt.G/2012/
m

ub

PN.Jkt.Sel telah mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut :


1 Bahwa Penggugat I telah menandatangani suatu Perjanjian Kredit No. 32 tanggal
ka

ep

11 April 2007 sebagaimana terakhir kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi


No. 30 tanggal 6 September 2010 (Perjanjian Kredit No. 30/2010), dan
ah

Penggugat II telah menandatangani suatu Perjanjian Kredit No. 78 tanggal 20 Juli


R

es

2007 sebagaimana terakhir kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 36


M

tanggal 6 September 2010 (Perjanjian Kredit No. 36/2010), yang keduanya


ng

dibuat oleh Tergugat di hadapan Turut Tergugat I.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Bahwa dalam Perjanjian Kredit No. 30/2010 dinyatakan Penggugat I telah

R
diberikan fasilitas kredit berupa Pinjaman Jangka Menengah (Medium Term Loan)

si
maksimal sebesar USD 1,524,510.00 (satu juta lima ratus dua puluh empat ribu

ne
ng
lima ratus sepuluh Dollar Amerika Serikat), dan dalam Perjanjian Kredit No.
36/2010 dinyatakan bagi Penggugat II hal yang sama maksimal sebesar USD

do
1,852,470.00 (satu juta delapan ratus lima puluh dua ribu empat ratus tujuh puluh
gu Dollar Amerika Serikat), keduanya dengan jangka waktu hingga tanggal 6
September 2012

In
A
3 Bahwa pokok dalam perjanjian kredit tersebut adalah Para Penggugat diwajibkan
untuk mengembalikan sejumlah utang pokok kredit tersebut kepada Tergugat pada
ah

lik
saat telah jatuh waktu dan disertai dengan bunga pokok dan bunga keterlambatan
(denda).
am

ub
4 Bahwa secara tiba-tiba pada tanggal 18 Mei 2011, Tergugat secara sekaligus
mengirimkan 2 (dua) buah surat, yaitu surat nomor L.045/V/2011/CRU-CRMG
kepada Penggugat I dan surat nomor L.048/V/2011/CRU-CRMG kepada
ep
k

Penggugat II, keduanya perihal Surat Peringatan Pertama (Surat Peringatan),


ah

yang menyatakan Penggugat telah wanprestasi dan harus membayar seluruh


R

si
tunggakan utang pokok termasuk bunga dan denda.
5 Bahwa isi dari Surat Peringatan adalah Penggugat diperingatkan untuk membayar

ne
ng

seluruh tunggakan baik utang pokok, bunga dan denda, namun ternyata besarnya
tunggakan tersebut tidak jelas karena Tergugat menyatakan tunggakan Penggugat

do
gu

I adalah sebesar USD 1,443,514.24 (satu juta empat ratus empat puluh tiga ribu
lima ratus empat belas Dollar Amerika Serikat dan dua puluh empat sen) dan
In
tunggakan Penggugat II adalah sebesar USD 1,753,466.08 (satu juta tujuh ratus
A

lima puluh tiga ribu empat ratus enam puluh enam Dollar Amerika Serikat dan nol
delapan sen), yang mana jumlah tersebut belum termasuk bunga dan denda.
ah

lik

6 Bahwa dengan menyatakan jumlah tunggakan Para Penggugat yang demikian


belum termasuk bunga dan denda, Para Penggugat pun bingung karena tidak tahu
m

ub

berapa jumlah yang menjadi kewajibannya, namun Tergugat berkeras dan kembali
mengirim surat teguran yang terkahir kali dikirimkan kepada Tn. Indra Gunawan
ka

ep

selaku penjamin melalui surat nomor L.091/VIII/2011/CRU-CRMG dan surat


nomor L.088/VIII/2011/CRU-CRMG dengan tembusan kepada Para Penggugat,
ah

yang mengancam akan melakukan eksekusi terhadap aset jaminan melalui Balai
R

es

Lelang Swasta, termasuk dengan penjualan langsung.


M

ng

on

Hal 3 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7 Bahwa dalam keadaan yang tidak jelas seperti ini, Para Penggugat khawatir akan

R
perbuatan sewenang-wenang dari Tergugat tersebut, namun Para Penggugat masih

si
beritikad baik untuk menyelesaikan permasalahan dengan menawarkan untuk

ne
ng
menjual sendiri aset jaminan tersebut dan menyerahkan seluruh hasil penjualannya
kepada Tergugat, dimana ditanggapi positif oleh Tergugat dan meminta Para

do
Penggugat untuk mencari pembelinya.
gu 8 Namun demikian, setelah Para Penggugat menemukan calon pembeli aset jaminan
dengan harga yang wajar seperti dalam surat nomor 01/PMJ/ET/l/2012 tanggal 7

In
A
Februari 2012, dan Para Penggugat sudah mempersiapkan Notaris dan
menentukan tanggal transaksi, tibatiba Tergugat menolak kesepakatan tersebut dan
ah

lik
berkeras untuk melaksanakan eksekusi dengan nilai tunggakan yang tidak jelas
dan sewenang-wenang sesuai kehendaknya sendiri.
am

ub
9 Bahwa pada tanggal 31 Agustus 2012 melalui surat nomor L.012/VIII/2012/CRU-
CCRMG dan surat nomor L.009/VIII/2012/CRU-CCRMG, Tergugat serta merta
menyatakan kepada Para Penggugat akan melakukan Lelang Eksekusi Jaminan
ep
k

terhadap Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 142/jelambar, SHM No. 125/
ah

Jelambar, SHM No. 104/Jelambar dan SHM No. 88/Jelambar, tanpa


R

si
menyampaikan terlebih dahulu jumlah tunggakan yang jelas dan pasti (flxed).
Pelelangan dimaksud akan dilakukan oleh Turut Tergugat II dan Turut Tergugat

ne
ng

III pada tanggal 14 September 2012.


10 Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut merupakan perbuatan

do
gu

melanggar hukum dengan perlakuan sewenang-wenang, dimana Tergugat tetap


melaksanakan lelang eksekusi namun faktanya: (i) Tergugat tidak memberikan
In
jumlah dan dasar perhitungan yang jelas atas tunggakan Para Penggugat
A

dimaksud; dan (ii) tunggakan Para Penggugat tersebut belum jatuh tempo karena
belum mencapai tanggal 6 September 2012.
ah

lik

11 Bahwa perbuatan Tergugat yang sedemikian rupa termasuk ancaman-ancaman


eksekusi yang dilontarkan telah mengakibatkan kerugian bagi Para Penggugat
m

ub

karena mengakibatkan suatu keadaan yang rancu dan kekhawatiran bagi Para
Penggugat dan tentunya berpengaruh pada pelaksanaan perputaran bisnis
ka

ep

perusahaannya, serta tidak dapatnya Para Penggugat menikmati sisa fasilitas kredit
yang seharusnya dapat dinikmati dari Tergugat, yaitu sebesar USD 80,995.76
ah

(delapan puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh lima Dollar Amreika Serikat
R

es

dan tujuh puluh enam sen) bagi Penggugat I dan USD 99,003.92 (sembilan puluh
M

sembilan ribu tiga Dollar Amerika Serikat dan sembilan puluh dua sen).
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12 Bahwa lebih jauh lagi, ternyata hal ini dikarenakan Perjanjian Kredit No. 30/2010

R
dan Perjanjian Kredit No. 36/2010 yang dibuat oleh Tergugat di hadapan Turut

si
Tergugat I ternyata mengandung klausul-klausul yang melanggar ketentuan

ne
ng
hukum, khususnya mengenai jatuh tempo, serta besarnya bunga dan denda.
13 Bahwa baik dalam Perjanjian Kredit No. 30/2010 maupun Perjanjian Kredit No.

do
36/2010, terdapat salah satu klausul, yaitu Pasal 8.2, yang menyatakan jatuh
gu temponya utang adalah berdasarkan kehendak Tergugat sendiri, yakni dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Para Penggugat dengan alasan apapun.

In
A
Seperti dinyatakan dalam Pasal 8.2 kalimat ke2 yang dikutip sebagai berikut:
Bank dapat mengakhiri akta Restrukturisasi ini DENGAN ALASAN APAPUN
ah

lik
dengan memberikan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada Debitur 15.
(lima belas) Hari Kerja sebelumnya, dalam keadaan mana seluruh jumlah yang
am

ub
wajib dibayar pada setiap saat oleh Debitur berdasarkan akta Restrukturisasi ini
atau berdasarkan Surat Hutang-Surat Hutang atau instrument-instrumen lain yang
sejenis akan jatuh tempo dan wajib dibayar dalam jangka waktu 15 (lima belas)
ep
k

Hari Kerja setelah pengiriman pemberitahuan tersebut


ah

14 Bahwa sedangkan mengenai besarnya bunga walaupun telah ditentukan sebesar


R

si
6,8%, ternyata dalam Pasal 3.1 Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian
Kredit No. 36/2010, Tergugat dapat mengubah dan menentukan besaran bunga

ne
ng

tersebut berdasarkan pertimbangan Tergugat sendiri, tanpa pemberitahuan maupun


persetujuan dari Para Penggugat Berikut dikutip bunyi pasal tersebut:

do
gu

Pinjaman Jangka Menengah (Medium Term Loan) sebesar 6,8% (enam koma
delapan persen) per tahun mengambang dihitung dari posisi debet Debitur dan
In
wajib dibayar setiap bulan akan tetapi dengan ketentuan bahwa Bank berwenang
A

untuk menyesuaikan tingkat suku bunga tersebut dari waktu ke waktu ATAS
PERTIMBANGAN BANK SENDIRI, TANPA PEMBERITAHUAN TERTULIS
ah

lik

KEPADA ATAU PERSETUJUAN TERLEBIH DAHULU DARI DEBITUR,


dimana penyesuaian tersebut akan berlaku efektif segera pada saat diberitahukan
m

ub

oleh Bank kepada Debitur


15 Begitu pula dengan penalti yang dikenakan kepada Para Penggugat pun ternyata
ka

ep

dalam Pasal 3.2 Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010,
menjadi tidak pasti karena bergantung kepada suku bunga yang berlaku pada saat
ah

tertentu, seperti dikutip di bawah ini:


R

es

Apabila Debitur lalai untuk membayar setiap jumlah yang ditagih atau telah jatuh
M

tempo berdasarkan akta Restrukturisasi ini dan Ketentuan dan Syarat-syarat


ng

on

Hal 5 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Umum (baik pada saat jatuh tempo melalui percepatan atau dengan cara lain),

R
Debitur harus dalam batas yang diizinkan oleh hukum, pada saat ditagih,

si
membayar bunga atas jumlah yang telah lewat jatuh tempo tersebut seluruhnya

ne
ng
sampai dengan tanggal pembayaran sebesar 3% (tiga persen) DIATAS SUKU
BUNGA YANG BERLAKU atas pinjaman yang telah lewat jatuh tempo. Debitur

do
harus ... dst
gu 16 Bahwa ketiga klausul di atas, ternyata telah mengakibatkan suatu ketidak-jelasan
atau ketidak-pastian mengenai prestasi dalam pelaksanaan Perjanjian Kredit No.

In
A
30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010, dan oleh karenanya bertentangan
dengan Pasal 1333 kalimat kedua Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH
ah

lik
Perdata) yang mengatur bahwa suatu objek perjanjian harus dapat dihitung,
seperti dikutip di bawah ini:
am

ub
Tidaklah menjadi halangan bahwa jumlah barang tidak tentu, asal saja jumlah itu
terkemudian DAPAT DITENTUKAN atau DIHITUNG.
17 Bahwa ketentuan Pasal 1333 KUH Perdata merupakan penjelasan dari unsur
ep
k

objek tertentu dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang merupakan syarat sah
ah

perjanjian, artinya pelanggaran terhadap Pasal 1333 KUH Perdata mengakibatkan


R

si
tidak terpenuhinya unsur objek tertentu dalam perjanjian tersebut. Lebih lanjut,
sebagaimana ditentukan menurut hukum, unsur objek tertentu dalam Pasal 1320

ne
ng

KUH Perdata merupakan unsur objektif yang jika tidak dipenuhi maka
berimplikasi kepada suatu keadaan batal demi hukum.

do
gu

18 Dengan demikian, Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No.
36/2010 yang dibuat oleh Tergugat sebagaimana dimaksud dalam perkara a quo
In
terbukti tidak memenuhi unsur objektif Pasal 1320 KUH Perdata, yakni unsur
A

objek tertentu, dan oleh karenanya, termasuk perjanjian-perjanjian turunan


(accessoire) dari padanya, demi hukum harus dinyatakan batal.
ah

lik

Dengan demikian, kami mohon agar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan c.q. Ketua
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara perdata a quo mengeluarkan
m

ub

putusan sebagai berikut:


Dalam Provisi :
ka

ep

Memerintahkan kepada Tergugat, Turut Tergugat II, Turut Tergugat III, kuasanya, atau
pihak yang mewakilinya atau pihak yang menerima pengalihan hak dan wewenang
ah

darinya, atau pihak manapun, untuk tidak melakukan tindakan-tindakan hukum,


R

es

tindakan eksekusi maupun tindakan penagihan berdasarkan Perjanjian Kredit No.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010, maupun perubahan-perubahan terhadapnya,

R
hingga adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini.

si
Dalam Pokok Perkara :

ne
ng
1 Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2 Menyatakan Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April 2007 sebagaimana terakhir

do
kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 30 tanggal 6 September 2010
gu adalah batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat,
3 Menyatakan suatu Perjanjian Kredit No. 78 tanggal 20 Juli 2007 sebagaimana

In
A
terakhir kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 36 tanggal 6
September 2010 adalah batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum
ah

lik
yang mengikat;
4 Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi materiil sebesar USD
am

ub
179,999.68 (seratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh
sembilan Dollar Amerika Serikat dan enam delapan sen) dan ganti rugi imateriil
sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar Rupiah) kepada Para Penggugat.
ep
k

5 Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III untuk
ah

patuh terhadap putusan perkara ini;


R

si
6 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara
ini.

ne
ng

Atau;
apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan c.q. Ketua Majelis Hakim yang memeriksa

do
gu

dan mengadili perkara perdata a quo berpendapat lain, Para Penggugat mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
In
A

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk Para
Penggugat datang menghadap kuasanya seperti tersebut diatas, untuk Tergugat datang
ah

lik

menghadap kuasanya seperti tersebut diatas, dan untuk Turut Tergugat III telah datang
menghadap kuasanya seperti tersebut diatas, sedangkan untuk Turut Tergugat I dan
m

ub

Turut Tergugat II yang telah dipanggil dengan sah dan sepatutnya menurut Hukum
antara lain :
ka

ep

Untuk Turut Tergugat I :


Relaas Panggilan tanggal 27 September 2012 sidang tanggal 10 Oktober 2012 ;
ah

Relaas Panggilan tanggal 15 Oktober 2012 sidang tanggal 24 Oktober 2012 ;


es

Relaas Panggilan tanggal 30 Oktober 2012 sidang tanggal 14 Nopember 2012 ;


M

ng

Untuk Turut Tergugat II


on

Hal 7 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Relaas Panggilan tanggal 26 September 2012 sidang tanggal 10 Nopember 2012 ;

si
Relaas Panggilan tanggal 11 Oktober 2012 sidang tanggal 24 Oktober 2012 ;

Relaas Panggilan tanggal 1 Nopember 2012 sidang tanggal 14 Nopember 2012 ;

ne
ng
Ternyata Turut Tergugat I, dan Turut Tergugat II tidak hadir dan tidak pula
mengirimkan wakil/kuasanya yang sah untuk itu, serta tidak mengirimkan jawaban

do
gu sedangkan ketidak hadirannya bukanlah dikarenakan alasan yang sah, maka Turut
Tergugat I, dan Turut Tergugat II harus dianggap tidak menggunakan kesempatan untuk
membela kepentingan dalam perkara a quo dan oleh karena itu pemeriksaan dilanjutkan

In
A
tanpa dihadiri Turut Tergugat I, dan Turut Tergugat II ;
ah

lik
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah
pihak yang berperkara sesuai dengan ketentuan PERMA No. 1 Tahun 2008 dengan
am

ub
menunjuk ANDI RISA JAYA, SH., MHum sebagai Hakim Mediator, namun upaya
perdamaian tersebut tidak berhasil dan pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan
ep
membacakan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Para Penggugat ;
k
ah

Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat telah


R

si
mengajukan jawaban tertanggal 23 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut :
I. DALAM KONPENSI

ne
ng

DALAM EKSEPSI;
A. Eksepsi Gugatan Tidak Jelas/Kabur (Obscuur Libell)

do
gu

1 Bahwa menurut pendapat Tergugat, dari segi formil, gugatan yang diajukan
oleh Para Penggugat dalam perkara ini adalah tidak jelas atau kabur
In
A

(obscuur libell), karena uraian posita dan petitum gugatan tidak sinkron dan
tidak saling mendukung satu sama lain.
ah

lik

2 Bahwa sebagaimana diketahui, Penggugat telah menyusun dan


mengkonstruksikan gugatannya dalam bentuk gugatan Perbuatan Melawan
Hukum (PMH). Untuk lebih jelasnya kami tampilkan kutipan bagian dari
m

ub

posita dan petitum gugatan yang diajukan Para Penggugat, sebagai


ka

berikut:
ep

a. Posita Gugatan
ah

Pada salah satu bagian dari posita gugatan yang diajukan oleh Para
R

Penggugat telah didalilkan hal sebagai berikut:


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut merupakan

R
Perbuatan Melanggar Hukum dengan perlakuan sewenang-wenang ...

si
dst.

ne
ng
b. Petitum gugatan
Secara keseluruhan petitum gugatan Penggugat adalah berbunyi sebagai

do
berikut:
gu Dalam Pokok Perkara:
1. Menerima dan mengabulkan guagtan Para penggugat untuk

In
A
seluruhnya;
2. Menyatakan Pejanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April 2007
ah

lik
sebagaimana terakhir kali diperbaharui melalaui Akta
Restrukturisasi No. 30 tanggal 6 September 2010 adalah batal
am

ub
demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat;
3. Menyatakan Pejanjian Kredit No. 78 tanggal 20 Juli 2007
ep
k

sebagaimana terakhir kali diperbaharui melalaui Akta


ah

Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010 adalah batal


R

si
demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat;

ne
ng

4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi materiil


sebesar US$ 179,999.68 (seratus tujuh puluh sembilan ribu

do
gu

sembilan ratus sembilan puluh sembilan dollar dan enam puluh


delapan sen dan ganti rugi imateriil sebesar Rp. 30.000.000.000.-
In
(tiga puluh milyar rupiah) kepada Para Penggugat;
A

5. Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut


Tergugat III untuk patuh terhadap putusan ini;
ah

lik

6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam


perkara ini;
m

ub

Substansi dari posita atau dalil gugatan Para Penggugat tersebut yaitu Para
Penggugat bermaksud hendak menyatakan adanya Perbuatan Melawan
ka

ep

Hukum yang dilakukan yang oleh Tergugat (quad non). Oleh karena pada
bagian posita gugatan telah diuraikan dan dikemukakan adanya Perbuatan
ah

Melawan Hukum (PMH) yang dilakukan oleh Tergugat (quad non), maka
R

es

agar gugatan Penggugat paralel dan sinkron dengan petitum gugatan


M

seharusnya pada bagian petitum gugatan diakhiri dengan permintaan kepada


ng

on

Hal 9 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan agar Tergugat dinyatakan melakukan Perbuatan Melawan

R
Hukum. Akan tetapi ternyata, pada bagian petitum gugatannya, Para

si
Penggugat tidak menuntut agar Tergugat dinyatakan melakukan Perbuatan

ne
ng
Melawan Hukum. Hal ini dapat dilihat dari surat gugatan Para Penggugat
pada bagian petitum. Dengan mencermati seluruh petitum gugatan Para

do
Penggugat yang terdiri dari 6 (enam) butir tersebut, dapat diketahui dengan
gu jelas, bahwa tidak terdapat adanya petitum yang mentinta agar Tergugat
dinyatakan telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum sebagai rangkaian

In
A
dari posita gugatan yang mendalilkan adanya Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan Tergugat (quad non). Padahal petitum gugatan adalah
ah

lik
merupakan dasar yang menjadi landasan bagi pengadilan untuk dapat
menentukan status hukum atas suatu keadaan ataupun hak dalam putusannya
am

ub
dalam suatu berperkara.
Dengan kondisi demikian, jelas akan mengakibatkan posita gugatan Para
Penggugat bersifat mengambang, sebab tidak jelas arah dan sasarannya,
ep
k

karena tidak jelas apakah sesungguhnya gugatan tersebut dimaksudkan


ah

sebagai gugatan Perbuatan Melawan Hukum atau tidak.


R

si
Kemudian, dengan tidak adanya petitum yang memintakan agar Tergugat
dinyatakan telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum, maka Pengadilan

ne
ng

tidak bisa atau tidak dapat menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum dalam perkara ini, karena tidak dimintakan oleh

do
gu

Penggugat, sebab Pengadilan dilarang untuk mengabulkan sesuatu yang


tidak dituntut oleh Penggugat. Secara keseluruhan hal tersebut menjadikan
In
gugatan Para Penggugat menjadi sebuah gugatan tidak sempurna.
A

Sesuai kaidah ataupun ketentuan hukum acara perdata, konsekuensi hukum


dari sebuah gugatan yang tidak jelas atau kabur dan tidak sempurna, maka
ah

lik

gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima.


Oleh karena itu, dengan merujuk kepada kaidah atau ketentuan hukum yang
m

ub

dijelaskan tersebut, maka gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat dalam
perkara ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.
ka

ep

B. Penggabungan (Kumulasi) gugatan yang diajukan Para Penggugat dalam


perkara ini tidak memenuhi syarat hukum dan melanggar tertib hukum acara
ah

3 Bahwa berdasarkan fakta, dalam mengajukan gugatan perkara ini, Para


R

es

Penggugat telah melakukan penggabungan (kumulasi) gugatan, baik


M

menyangkut subjek maupun objek gugatannya.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Subjek Gugatan

R
Dari sisi subjek gugatan, subjek hukum yang menggugat dalam perkara

si
ini adalah Penggugat I dan Penggugat II yang bergabung dan bersatu

ne
ng
secara bersamasama mengajukan gugatan terhadap Tergugat.
b. Objek Gugatan

do
Dari sisi objek gugatan, yang menjadi objek gugatan Para Penggugat
gu dalam perkara ini yaitu berupa:
(1) Perjanjian Kredit No.32, tanggal 11 April 2007 yang

In
A
direstrukturisasi dengan Perjanjian No. 30, tanggal 6 September
2010 yang dibuat dan ditandatangani oieh dan di antara
ah

lik
Penggugat I dengan Tergugat;
(2) Perjanjian Perjanjian Kredit No.78, tanggal 20 Juli 2007 yang
am

ub
direstrukturisasi dengan Perjanjian Kredit No. 36, tanggal 6
September 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan di
antara Penggugat II dengan Tergugat;
ep
k

Kedua perjanjian kredit tersebut digabungkan dan disatukan oleh Para


ah

Penggugat sebagai objek gugatannya dalam perkara ini.


R

si
4 Bahwa jika dilihat dari sisi subjek gugatan, yaitu pihak yang menggugat,
inkasu Para Penggugat, pada faktanya antara Penggugat I dengan Penggugat

ne
ng

II, sesungguhnya tidak terdapat adanya hubungan hukum sama sekali,


karena hubungan hukum yang terjadi adalah masing-masing:

do
gu

Antara Penggugat I dengan Tergugat yaitu masing-masing sebagai


Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam Perjanjian Kredit No. 32,
In
tanggal 11 April 2007 yang direstrukturisasi dengan Perjanjian No. 30,
A

tanggal 6 September 2010.



ah

Dan kemudian antara Penggugat II dengan Tergugat, masing -masing


lik

sebagai Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam Perjanjian Kredit No.
78, tanggal 20 Juli 2007 yang direstrukturisasi dengan Perjanjian
m

ub

Kredit No. 36, tanggal 6 September 2010.


ka

Tidak ada atau tidak terdapat adanya perjanjian yang dibuat di antara
ep

Penggugat I dan Penggugat II sebagai bentuk hubungan hukum yang


mengatur hal-hal atau hak dan kewajiban Penggugat I dan Penggugat II yang
ah

berkaitan langsung dengan Tergugat.


es

5 Bahwa kemudian dari sisi objek gugatan, yaitu berupa Perjanjian Kredit No.
M

ng

32, tanggal 11 April 2007 yang direstrukturisasi dengan Perjanjian No. 30,
on

Hal 11 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 6 September 2010 dan Perjanjian Kredit No. 78, tanggal 20 Juli 2007

R
yang direstrukturisasi dengan Perjanjian Kredit No. 36, tanggal 6 September

si
2010.

ne
ng
Kedua perjanjian tersebut adalah dibuat secara terpisah dan berdiri sendiri
masing-masing sebagai berikut:

do
(1) Perjanjian Kredit No. 32, tanggal 11 April 2007 yang direstrukturisasi
gu dengan Perjanjian No. 30, tanggal 6 September 2010 dibuat dan
ditandatangani oleh dan di antara Penggugat I dengan Tergugat;

In
A
(2) Perjanjian Kredit No. 78, tanggal 20 Juli 2007 yang direstrukturisasi
dengan Perjanjian Kredit No. 36, tanggal 6 September 2010, dibuat dan
ah

lik
ditandatangani oleh dan di antara Penggugat II dengan Tergugat;
6 Bahwa oleh karena di antara Penggugat I dan Penggugat tidak terdapat
am

ub
hubungan hukum yang erat yang berkaitan dengan Tergugat, dan kemudian
peristiwa hukum inkasu Perjanjian Kredit yang menjadi objek gugatan Para
Penggugat dalam perkara ini juga berbeda dan dibuat secara terpisah serta
ep
k

berdiri sendiri, maka berdasarkan tertib hukum acara, pengajuan gugatannya


ah

tidak dapat disatukan atau dikumulasikan, akan tetapi haruslah diajukan


R

si
secara terpisah.
7 Bahwa menurut kaidah atau ketentuan yurisprudensi dinyatakan bahwa

ne
ng

untuk dapat mengajukan gugatan secara kumulasi, maka di antara gugatan


haruslah terdapat hubungan yang sangat erat (innerlijke samenhang) vide

do
gu

Putusan MA No. 343K/Sip/1975 dan Putusan Mahkamah Agung RI dalam


perkara No. 1975K/Sip/1984 yang disadur oleh Pakar Hukum M. Yahya
In
Harahap, SH dalam bukunya Hukum Acara Perdata halaman 107.
A

Kemudian M. Yahya Harahap, S.H, masih dalam bukunya pada halaman 107
tersebut menyatakan dan mengaskan pula sebagai berikut: Meskipun
ah

lik

gugatan yang digabung sejenis yaitu terdiri dari bebarapa utang piutang,
akan tetapi ternyata dan terbukti, masing-masing utang itu berdiri sendiri dan
m

ub

tidak terdapat hubungan erat antara yang satu dengan yang lain, karena itu
gugatan terhadapnya tidak bisa digabung .
ka

ep

8 Bahwa oleh karena berdasarkan fakta, tidak terdapat adanya hubungan erat
di antara gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat sebagai subjek hukum
ah

yang menggugat, dan objek gugatan juga merupakan dua peristiwa hukum
R

es

yang berbeda dan berdiri sendiri, maka berdasarkan kaidah yurisprudensi


M

dan pendapat pakar hukum M. Yahya Harahap, S.H., yang dijelaskan pada
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
poin 7 (tujuh) tersebut, gugatan yang diajukan Para penggugat dalam perkara

R
ini tidak dapat atau tidak memenuhi syarat untuk digabungkan atau

si
dikumulasikan, akan tetapi harus diajukan secara terpisah. Oleh karena itu

ne
ng
kumulasi gugatan yang diajukan Para Penggugat dalam perkara ini haruslah
dinyatakan tidak dapat diterima.

do
II. DALAM POKOK PERKARA
gu 1 Bahwa terlebih dahulu perlu ditegaskan, hal-hal yang telah dikemukakan
oleh Tergugat pada bagian eksepsi di atas mohon dianggap sebagai bagian

In
A
dan merupakan satu kesatuan yang integral dengan hal-hal yang akan
dikemukakan pada bagian pokok perkara ini.
ah

lik
2 Bahwa Tergugat pada prinsipnya membantah dan menolak dengan tegas
dalil-dalil gugatan Penggugat dalam perkara ini secara keseluruhan, kecuali
am

ub
yang diakui dengan tegas dan benar.
A. Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani Para Penggugat dan Tergugat
yang menjadi objek gugatan Para Penggugat dalam perkara ini adalah
ep
k

perjanjian yang dibuat secara sah dan tidak melanggar hukum ,


ah

3 Bahwa berdasarkan fakta, Para Penggugat dengan tegas mengakui telah


R

si
menandatangani Perjanjian yang menjadi objek gugatan Para Penggugat
dalam perkara ini, sebagaimana dikemukakan dan diakui oleh Para

ne
ng

Penggugat dalam dalil gugatannya pada poin 1, 2 dan 3. Dengan diakuinya


penandatanganan perjanjian oleh Para Penggugat, maka dari perspektif

do
gu

hukum, Para Penggugat haruslah dipandang telah mengetahui isi perjanjian


dan menyetujuinya, karena dengan demikian Para penggugat telah
In
menyatakan kehendak bebas dan persetujuannya atas perjanjian tersebut.
A

Sehingga seluruh klausula yang terdapat dalam akta perjanjian yang telah
ditandatangani Para Penggugat dan Tergugat berlaku dan mengikat bagi Para
ah

lik

Penggugat dan Tergugat.


Kemudian, perlu ditambahkan dan ditegaskan pula, bahwa Perjanjian yang
m

ub

dibuat dan ditandatangani Para Penggugat dan Tergugat tersebut telah


memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian sebagaimana yang diatur dalam
ka

ep

Pasal 1320 KUH Perdata, yaltu:


a. Adanya kesepakatan;
ah

b. Adanya kecakapan untuk membuat perikatan;


R

es

c. Adanya suatu hal tertentu;


M

d. Adanya suatu sebab yang halal.


ng

on

Hal 13 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Tentang adanya kesepakatan

R
Mengenai syarat adanya kesepakatan ini dapat dibuktikan dari fakta

si
pengakuan Para Penggugat yang menyatakan telah ditandatanganinya

ne
ng
perjanjian. Artinya dengan ditandatanganinya perjanjian oleh Para
Penggugat, maka Para Penggugat telah menyatakan kehendak bebas dan

do
persetujuannya atas perjanjian tersebut. Sehingga dalam hal ini tidak
gu terbantahkan lagi telah terdapat adanya kesepakatan kedua belah pihak
inkasu Para Penggugat dan Tergugat inkasu Tergugat dalam membuat dan

In
A
menandatangani perjanjian.
b. Tentang adanya kecakapan untuk membuat perikatan
ah

lik
Mengenai syarat keharusan adanya kecakapan untuk membuat perikatan ini
juga telah terpenuhi, hal ini dibuktikan berdasarkan fakta:
am

ub
Para Penggugat adalah direktur perseroan;
Mempunyai jasmani dan rohani yang sehat;
ep
Sehingga cakap bertindak menurut hukum. Oleh karena itu, terdapat adanya
k

kecakapan bertindak baik dari pihak Para Penggugat maupun Tergugat dalam
ah

Tergugat membuat dan menandatangai perjanjian. Dengan demikian, syarat


R

si
kecakapan membuat perikatan telah terpenuhi.
c. Tentang adanya suatu hal tertentu

ne
ng

Yang dimaksudkan oleh hukum adanya syarat suatu hal tertentu dalam
suatu perjanjian adalah objek perjanjian. Hal yang menjadi Objek perjanjian

do
gu

dalam perjanjian yang dibuat oleh dan diantara Para Penggugat dengan
Tergugat adalah berupa pemberian pinjaman kepada Para Penggugat dalam
In
A

bentuk fasilitas kredit, dengan beban bunga dan dengan suatu jangka waktu
tertentu, yaitu sebagai berikut:
ah

Perjanjian Restrukturisasi No. 30, tanggal 6 Desember 2010,


lik

yang dibuat oleh dan di antara Penggugat I selaku debitur dengan


Tergugat selaku kreditur di hadapan Notaris Dewi Himijati, SH,
m

ub

dinyatakan bahwa jumlah fasilitas kredit diberikan dengan


ka

Pinjaman Jangka Menengah (Medium Term Loan) sebesar US$


ep

1,524,5 10.00 (satu juta lima ratus dua puluh empat ribu lima
ratus sepuluh Dollar Amerika Serikat), beban bunga 6,8 %
ah

(enam koma delapan persen) per tahun, untuk jangka waktu


es

sampai dengan tanggal 6 September 2012.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perjanjian Restrukturisasi No. 36, tanggal 6 Desember 2010,

si
yang dibuat oleh dan di antara Penggugat II selaku debitur
dengan Tergugat selaku kreditur di hadapan Notaris Dewi

ne
ng
Himijati, SH, dinyatakan bahwa jumlah fasilitas kredit diberikan
dengan Pinjaman Jangka Menengah (Medium Term Loan)

do
gu sebesar US$ 1,852,470.00 (satu Juta delapan ratus lima puluh
dua ribu empat ratus tujuh puluh Dollar Amerika Serikat). beban
bunga 6,8 % (enam koma delapan persen) per tahun, untuk

In
A
jangka vaktu sampai dengan tanggal 6 September 2012.
Dari data-data dan fakta-fakta tersebut jelas bahwa objek perjanjian dalam
ah

lik
perjanjian yang dibuat oleh dan di antara Para Penggugat dengan Tergugat
adalah bersifat kongkrit, dapat ditentukan sifat dan jenisnya.
am

ub
Dengan demikian, dari sisi objek, syarat tersebut juga terpenuhi, karena
adanya suatu hal tertentu sebagai objek perjanjian, yaitu pinjaman uang
dalam bentuk uang pemberian fasilitas kredit dengan jumlah plafon yang
ep
k

kongkrit, beban bunga dan jangka waktu yang jelas.


ah

d. Tentang adanya suatu sebab yang halal


R

si
Suatu sebab yang halal mengandung pengertian, bahwa sesuatu yang
diperjanjikan tersebut tidak dilarang atau tidak bertentangan dengan hukum

ne
ng

ataupun kesusilaan. Pemberian pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit yang


diberikan oleh Tergugat kepada Para PenggugatI I tidak debitur tidak

do
gu

bertentangan dengan hukum ataupun perundangan-undangan, dan juga tidak


bertentangan dengan kesusilaan. Sehingga syarat adanya suatu sebab yang
In
halal yang diperjanjikan sebagaimana ditentukan oleh hukum juga telah
A

terpenuhi.
Oleh karena perjanjian yang dibuat telah memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian
ah

lik

maka eksistensi perjanjian yang meliputi seluruh klausula-klausulanya, termasuk


klausula mengenai jatuh tempo perjanjian, pembebanan bunga dan denda mengikat
m

ub

sebagai undang-undang bagi kedua belah pihak inkasu Para Penggugat dan Tergugat,
sesuai dengan bunyi Ketentuan pasal 1338 KUH Perdata. Oleh karenanya perjanjian
ka

ep

tersebut harus dilaksanakan dengan itikad baik dan tidak patut serta tidak ada alasan
hukum bagi Para Penggugat untuk menuntut pembatalannya.
ah

B. Pelaksanaan Lelang Eksekusi yang dilakukan Tergugat terhadap objek


es

jaminan hutang Para Penggugat bukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH),


M

ng

on

Hal 15 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena Lelang Eksekusi sudah dilakukan berdasarkan prosedur dan aturan

R
hukum yang berlaku

si
4 Bahwa Tergugat membantah dan menolak dengan tegas dalil gugatan

ne
ng
Penggugat poin 10 halaman 4 (empat), yang menyatakan bahwa Tergugat
telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) terkait tindakan

do
Tergugat dalam melakukan Lelang Eksekusi terhadap objek jaminan hutang
gu Para Penggugat. Tindakan Tergugat dalam melakukan Lelang Eksekusi
terhadap objek jaminan adalah sebagai bentuk perwujudan pelaksanaan hak

In
A
Tergugat yang diatur dalam perjanjian yang dibuat di antara Para Penggugat
dengan Tergugat dan juga diatur dalam ketentuan perundang-undangan dan
ah

lik
dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku.
5 Bahwa sebagaimana diketahui, Tergugat adalah merupakan pemegang
am

ub
jaminan yaitu pemegang pemegang Hak tanggungan. Sebagai pemegang
Jaminan Hak Tanggungan, berdasarkan ketentuan Pasal 6 UU No. 4 Tahun
1996, Tentang Hak Tanggungan, Tergugat berwenang melakukan Lelang
ep
k

Eksekusi atas objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri apabila debitur
ah

Wanprestasi. Berdasarkan fakta, Para Pengugat selaku debitur teiah


R

si
Wanprestasi terhadap Tergugat, sehingga hak Tergugat untuk melakukan
Lelang Eksekusi atas kekuasaan sendiri terhadap objek jaminan telah timbul.

ne
ng

Sebagai wujud pelaksanaan hak yang dimiliki Tergugat, maka tergugat


melakukan Lelang Eksekusi. Akan tetapi sebelum melaksanakan Lelang

do
gu

Eksekusi Tergugat menempuh prosedur hukum dengan terlebih dahulu


memberikan peringatan (somasi) kepada Para Penggugat agar memenuhi
In
kewajibannya untuk melunasi pinjamannya tersebut, akantetam pada
A

faktanya tidak dipenuhi Para Penggugat.


6 Bahwa karena surat peringatan (somasi) tidak dipenuhi oleh Para Penggugat,
ah

lik

maka Tergugat memberitahukan kepada Para Penggugat tentang rencana


Tergugat untuk melakukan Lelang Eksekusi terhadap objek jaminan yang
m

ub

hasilnya akan diambil oleh tergugat sebagai pembayaran hutang dari Para
Penggugat. Surat pemberitahuan untuk melakukan Lelang Eksekusi atas
ka

ep

objek jaminan yang disampaikan oleh Tergugat kepada Para Penggugat,


jelas bukan tindakan melawan hukum dan sewenang-wenang, akan tetapi
ah

adalah merupakan suatu tindakan yang lazim seharusnya dilakukan oleh


R

es

Kreditur terhadap seorang debitur yang melalaikan kewajibannya, khususnya


M

dalam dunia perbankan ketika menghadapi permasalahan kredit macet dari


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
debiturnya. Perbuatan Tergugat dalam hal ini jelas tidak dapat dikualifikasi

R
sebagai Perbuatan Melawan Hukum.

si
7 Bahwa sebelum pelaksanaan lelang eksekusi Penggugat menawarkan untuk

ne
ng
menjual sendiri aset jaminan dan menyerahkan seluruh hasil penjualannya
kepada Tergugat. Namun Tergugat menolak dilakukannya prosedur

do
semacam ini dengan pertimbangan:
gu a Berdasarkan Surat No. 01/PMI/ET/l/2012 tanggal 7 Februari 2012, Para
Penggugat akan menjual aset jaminan SHM No. 125/Jelambar Baru dan

In
A
SHM No. 142/Jelambar Baru dengan nilai Rp. 4.200.000.000,- (empat
milyar dua ratus juta Rupiah) kepada Hani Loekman.
ah

lik
b Harga tersebut jauh dari nilai pasar sesuai penilaian appraisal eksternal
(Appraisal Report No. APP-P/006.C/KJPP-MPR/IV/11 oleh
am

ub
Martokoesoemo, Prasetyo dan Rekan) yaitu sebesar Rp. 7,542,000,000
(tujuh milyar lima ratus empat puluh dua juta Rupiah).
c Hani Loekman sebagai pembeli dicurigai sebagai orang yang masih.
ep
k

mempunyai hubungan dengan manajemen Para Penggugat. Setelah


ah

Tergugat telusuri melalui berbagai sumber, Tergugat menemukan jika


R

si
Hani Loekman adalah General Manager dari PT. Djoni Textindo.
Walaupun hal itu masih berdasarkan kecurigaan, Tergugat tidak mau

ne
ng

gegabah dalam menyetujui tawaran Penggugat.


8 Bahwa untuk menilai ada atau tidaknya suatu Perbuatan Melawan Hukum

do
gu

yang dilakukan oleh seseorang atau subjek hukum, maka tolok ukur
penilaiannya haruslah mengacu pada pengertian Perbuatan Melawan Hukum
In
(PMH) itu sendiri. Seperti kita ketahui bersama, bahwa menurut
A

perkembangan yurisprudensi, kategori Perbuatan Melawan Hukum (PMH),


dinyatakan terdiri dari:
ah

lik

1. Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si-pelaku;


2. Perbuatan yang melanggar hak subjektif orang lain;
m

ub

3. Perbuatan yang melanggar kaidah tata susila;


4. Perbuatan yang melanggar azas kepatutan, ketelitian dan sikap hati-hati
ka

ep

yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan sesama warga


masyarakat atau terhadap harta kekayaan orang lain;
ah

9 Bahwa berdasarkan fakta, dari ke-empat kategori Perbuatan Melawan


R

es

Hukum yang disebutkan pada poin 5 (lima) di atas, tidak terdapat adanya
M

ng

on

Hal 17 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
satupun fakta perbuatan Tergugat yang memenuhi kategori Perbuatan

R
Melawan Hukum tersebut, karena:

si
a. Tergugat sama sekali tidak ada melakukan suatu perbuatan yang

ne
ng
bertentangan dengan kewajiban hukum Tergugat. Upaya hukum Lelang
Eksekusi atau melakukan penjualan terhadap Objek Jaminan. adalah

do
merupakan hak Tergugat yang lahir dari undang-undang, yaitu dari
gu adanya perjanjian pemberian kredit dan undang-undang, pemberian
jaminan dan juga dari Undang-undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun

In
A
1996. Tidak ada ketentuan hukum yang melarang atau mengharuskan
atau mewajibkan Tergugat untuk tidak melaksanakan Lelang Eksekusi
ah

lik
terhadap Objek Jaminan Pinjaman.
b. Tergugat tidak melakukan perbuatan yang melanggar hak subjektif
am

ub
orang lain, inkasu hak subjektif Tergugat. Tindakan Tergugat
melakukan lelang eksekusi atas objek jaminan adalah merupakan
menifestasi pelaksanaan hak Tergugat yang dituangkan dalam
ep
k

perjanjian dan juga merupakan hak yang diberikan undang- undang.


ah

Objek Jaminan telah diserahkan oleh pihak Penggugat kepada Tergugat


R

si
sebagai jaminan pelunasan hutangnya, sehingga jika objek jaminan
dilelang jelas tidak melanggar hak subjektif Para Penggugat.

ne
ng

c. Tergugat tidak melakukan perbuatan yang melanggar kaidah susila.


Tindakan melakukan lelang eksekusi jelas bukan perbuatan susila, akan

do
gu

tetapi adalah merupakan perbuatan atau tindakan hukum dibidang


keperdataan, sehingga Tergugat dapat dan diperkenankan oleh hukum
In
ataupun undang-undang melakukannya;
A

d. Tergugat tidak melakukan tindakan yang melangar azas kepatutan,


ketelitian dan sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam
ah

lik

pergaulan sesama warga masyarakat atau terhadap harta kekayaan


orang lain.
m

ub

Tindakan Tergugat melakukan Lelang Eksekusi adalah merupakan


tindakan yang sah dan berlandaskan hukum, yaitu sebagai Kreditur dan
ka

ep

juga sebagai Pemegang Hak Tanggungan. Tindakan Lelang Eksekusi


tersebut dilakukan Tergugat dikarenakan Para Penggugat telah
ah

melakukan perbuatan Ingkar Janji terhadap Tergugat.


R

es

Sebelum melakukan Lelang Eksekusi, Tergugat terlebih dahulu telah


M

memberikan peringatan kepada Para Penggugat agar memenuhi


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajibannya yaitu melunasi pembayaran hutang yang telah jatuh

R
tempo. Peringatan yang diberikan Tergugat dilakukan secara bertahap

si
mulai dari Peringatan Pertama sampai dengan Peringatan Ke-empat.

ne
ng
Tahapan pemberian peringatan yang dilakukan Tergugat ini adalah
jelas merupakan menifestasi dari sikap ketelitian, kehati-hatian dan

do
kepatutan yang dilakukan Tergugat.
gu Oleh karena pelaksanaan lelang eksekusi yang dilakukan oleh Tergugat
terhadap objek jaminan adalah berlandaskan hak dan prosedur hukum yang

In
A
berlaku, dan di samping itu tidak terdapat adanya perbuatan Tergugat yang
dapat dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum, maka dapatlah
ah

lik
disimpulkan bahwa:
(1) Tindakan Tergugat dalam melaksanakan Lelang Eksekusi atas objek
am

ub
jaminan tersebut bukan Perbuatan Melawan Hukum.
(2) Dalil gugatan Para Penggugat yang menyatakan perbuatan Tergugat
melakukan lelang eksekusi terhadap objek jaminan sebagai Perbuatan
ep
k

Melawan Hukum haruslah ditolak karena tidak cukup beralasan secara


ah

hukum.
R

si
C. Klausula jatuh tempo, bunga dan denda yang terkandung di dalam Perjanjian
Kredit yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Penggugat dan Tergugat

ne
ng

tidak melanggar hukum akan tetapi telah sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku

do
gu

10 Bahwa Tergugat membantah dan menolak dengan tegas dalil gugatan Para
Penggugat poin 12 (dua belas) halaman 4 (em pat) yang menyatakan
In
Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010 melanggar
A

ketentuan hukum.
Bahwa lebih jauh lagi, ternyata hal ini dikarenakan Perjanjian Kredit No.
ah

lik

30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010 yang dibuat oleh Tergugat
dihadapan Turut Tergugat I ternyata mengandung klausul-klausul yang
m

ub

melanggar ketentuan hukum, khususnya mengenai jatuh tempo, serta


besarnya bunga dan denda.
ka

ep

Sebelum menanggapi lebih jauh dalil Para Penggugat pada poin 12 (dua
belas) ini, Tergugat perlu mengoreksi dan meluruskan dalil Para Penggugat
ah

yang berbunyi:
R

es

Perjanjian kredit No. 36/2010 yang dibuat oleh Tergugat dihadapan Turut
M

Tergugat..dst.
ng

on

Hal 19 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bunyi dalil gugatan Para Penggugat yang demikian, memberikan kesan

R
seolah-olah yang membuat perjanjian adalah hanya Tergugat sendiri dan

si
tanpa keikutsertaan Para Penggugat sebagai pihak. Perjanjian tersebut bukan

ne
ng
dibuat oleh Tergugat sendiri, akan tetapi adalah dibuat oleh dan di antara
Para Penggugat dengan Tergugat.

do
11 Bahwa menurut pendapat Tergugat, dari perspektif hukum, perjanjian
gu Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dan di antara Para Penggugat dengan

In
A
Tergugat, tidaklah melanggar hukum, akan tetapi telah sesuai dengan
ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku.
ah

lik
Seperti telah dijelaskan pada poin 2 (dua) di atas, perjanjian yang dibuat dan
ditandatangani oleh dan di antara Para Penggugat dengan Tergugat tersebut
am

ub
telah memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian. Seluruh klausula perjanjian,
termasuk mengenai masalah jatuh tempo perjanjian maupun jumlah bunga
dan denda tidak melanggar ketentuan hukum. Klasula-klausula perjanjian
ep
k

yang mengatur mengenai jatuh tempo perjanjian maupun jumlah bunga serta
ah

denda adalah merupakan produk atau hasil kesepakatan Para Penggugat


R

si
dengan Tergugat. Kesepakatan tersebut lahir dari kehendak bebas dan
persetujuan dari Para Penggugat dan Tergugat.

ne
ng

Artinya, sebelum Akta Perjanjian ditandatangani, Para Penggugat sudah


terlebih dahulu mengetahui dan kemudian menyetujui dan menyepakati

do
gu

bahwa:
Tergugat dapat mengakhiri perjanjian rekstrukturisasi lebih awal
In
dari jangka waktu perjanjian. Sebagai pertimbangannya, Para
A

penggugat juga memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian setiap


tanggal pembayaran bunga;
ah

lik

Beban bunga yang akan dipikul atau dibebankan kepada Para


Penggugat atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Tergugat
m

ub

adalah ditentukan sebesar 6,8 % (enam koma delapan persen) per


ka

tahun mengambang yang sewaktu-waktu dapat disesuaikan


ep

dengan kondisi pasar tingkat suku bunga bank yang belaku.


Persetujuan Para Penggugat mengenai pengaturan dan
ah

pembebanan bunga pinjaman dapat dilihat dari bunyi Pasal 3


es

Perjanjian yang menyatakan sebagai berikut:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Debitur setuju untuk membayar bunga Pinjaman Jangka Menengah

R
(Medium Term Loan) sebesar 6,8 % (enam koma delapan persen) per

si
tahun mengambang ... dst.

ne
ng
Dari klausula perjanjian tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa Para
Penggugat telah menyatakan dengan tegas persetujuannya mengenai

do
pembebanan bunga perjanjian dengan kondisi yang dijelaskan dalam
gu perjanjian.
Demikian pula dengan denda, Para Penggugat juga sudah

In
A
mengetahuinya, menyadarinya dan menyetujuinya.
Setelah mengetahui, menyadari dan menyetujui kewajiban-kewajibannya
ah

lik
yang ditentukan sebelumnya selanjutnya barulah Para Penggugat bersama-
sama dengan Tergugat menandatangani Akta Perjanjian. Tidak ada paksaan
am

ub
dan tekanan dalam membuat dan menandatangani perjanjian. Sebagai produk
kesepakatan, maka dengan demikian seluruh klausula-klasula yang tertuang
dalam perjanjian menjadi mengikat dan berlaku sebagai undang-undang bagi
ep
k

Para Penggugat dan Tergugat.


ah

12 Bahwa persyaratan jatuh tempo yang dipermasalahkan Penggugat adalah


R

si
persyaratan jatuh tempo dipercepat. Persyaratan jatuh tempo dipercepat
mengkondisikan jika Para Penggugat sebagai debitur lalai/wanprestasi dalam

ne
ng

memenuhi kewajiban seperti yang dipersyaratkan dalam perjanjian,


perjanjian kredit akan seketika jatuh tempo dan hutang dapat ditagih.

do
gu

Sehingga bunyi pasal 8.2 perjanjian restrukturisasi tersebut berkaitan dengan


pelaksanaan dari klausula jatuh tempo dipercepat yang sudah jelas diatur di
In
pasal 1 Perjanjian Restrukturisasi masing-masing.
A

Bunyi klausula tersebut adalah:


... Apabila ada suatu sebab atau keadaan apapun yang timbul karena alasan
ah

lik

apapun berdasarkan pertimbangan mutlak Bank sendiri, bahwa tingkat


Kolektbilitas hutang debitur berkurang menjadi kurang lancar, meragukan
m

ub

atau macet, fasilitas kredit akan secara otomatis dibatalkan.


13 Bahwa klausula/persyaratan seperti ini diperbolehkan oleh hukum dan
ka

ep

praktik perkreditan. Hal ini didasarkan pada ketentuan yurisprudensi


maupun pendapat ahli hukum, sebagai berikut:
ah

a. Menurut Suni Widi Purwoko, halaman 70, ada dua jenis jangka waktu
es
M

di dalam perjanjian kredit yakni: (a) Pasal yang mengatur suatu periode
ng

waktu berlakunya perjanjian kredit, serta (b) Pasal yang mengatur


on

Hal 21 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perpendekan periode jangka waktu berlakunya perjanjian kredit karena

R
terpenuhinya unsur kelalaian sebagaimana diatur dalam perjanjian .

si
Dengan adanya klausula yang mengatur Jangka Waktu lebih cepat

ne
ng
karena adanya kelalaian ini, maka jika keadaan kelalaian itu terjadi,
Perjanjian seketika menjadi jatuh tempo.

do
b. Dalil tersebut diatas juga sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah
gu Agung No.43 K/N/1999 tanggal 3 Desember 1999, di mana dalam
pertimbangan hukumnya Majelis Hakim Agung dalam tingkat kasasi

In
A
yang menyatakan:
Bahwa memang dalam perjanjian sindikasi tersebut disebutkan
ah

lik
bahwa jatuh tempo pembayaran hutang adalah tanggal 19 Juli
2002, tetapi dalam perjanjian in casu telah dicantumkan klausula
am

ub
jatuh tempo hutang yang dipercepat. Sehingga tanpa
menunggu jatuh temponya, apabila debitur telah melakukan
wanprestasi yaitu tidak membayar hutang pokok dengan
ep
k

bunganya, maka Kreditur dapat mengakhiri fasilitas tanpa


ah

pemberitahuan secara khusus;


R

si
Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung No.02 PK/N/1999
tanggal 6 April 1999 juga telah mempertimbangkan adanya

ne
ng

klausula Ketentuan Percepatan Umum , yang intinya bahwa


jatuh tempo dapat diajukan bila terjadi perbuatan cidera janji

do
gu

(asalkan tentang hal percepatan ini diperjanjikan antara kedua


belah pihak);
In
A

14 Bahwa dengan demikian dapat disimpulkan dengan jelas, bahwa dari


perspektif hukum, Perjanjian Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian
ah

Kredit No. 36/2010. termasuk mengenai jatuh tempo, beban bunga dan
lik

denda yang tertuang dalam perjanjian tidak melanggar hukum, akan tetapi
telah memenuhi ketentuan hukum sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
m

ub

1320 KUH Perdata Jo Pasal 1338 KUH Perdata serta yurisprudensi.


ka

D. Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit yang dibuat oleh dan diantara Para
ep

Penggugat dengan tergugat tidak bertentangan dengan Pasal 1333 KUH


Perdata
ah

15 Bahwa Tergugat membantah dan menolak dengan tegas dalil/posita gugatan


es

Para Penggugat poin 16, 17 dan 18 di halaman 6, yang pada prinsipnya


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No.

R
26/2010 bertentangan dengan Pasal 1333 KUHPerdata.

si
Bahwa ketiga klausula di atas, ternyata telah mengakibatkan suatu ketidak

ne
ng
jelasan atau ketidakpastian mengenai prestasi dalam pelaksanaan Pejanjian
Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010, dan oleh karenanya

do
bertentangan dengan pasal 1333 kalimat kedua Kitab Undang-undang
gu Hukum Perdata (KUHPerdata) yang mengatur bahwa suatu objek
perjanjian harus dapat dihitung, seperti dikutip di bawah ini:

In
A
Tidaklah menjadi halangan bahwa jumlah barang tidak tentu, asal saja
jumIah itu terkemudian DAPAT DITENTUKAN atau DIHITUNG .
ah

lik
16 Bahwa menurut pendapat Tergugat, dalil/posita gugatan Para Penggugat
tersebut adalah keliru dan tidak benar. Ketentuan Pasal 1333 KUH Perdata
am

ub
memang adalah ketentuan hukum yang mengatur mengenai objek perjanjian.
Ketentuan hukum tersebut menjelaskan bahwa bahwa objek perjanjian
paling tidak harus dapat ditentukan jenisnya. Berdasarkan fakta, Perjanjian
ep
k

Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010, tidak bertentangan
ah

dengan ketentuan Pasal 1333 KUH Perdata, akan tetapi adalah sesuai dan
R

si
sejalan, karena objek perjanjian dalam perjanjian yang dibuat oleh dan di
antara Para Penggugat dengan Tergugat bersifat kongkrit dan dapat

ne
ng

ditentukan sifat atau jenis dan jumlahnya.


Seperti yang telah dijelaskan oleh Tergugat pada dalil jawaban poin 3 (tiga)

do
gu

di atas, bahwa hal yang menjadi objek perjanjian dalam perjanjian yang
dibuat oleh dan di antara Para Penggugat dengan Tergugat adalah transaksi
In
pemberian pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit dengan jumlah, beban
A

bunga dan jangka waktu tertentu. Untuk jelasnya kami kemukakan lagi,
yaitu sebagai berikut:
ah

lik

Perjanjian Restrukturisasi No. 30, tanggal 6 Desember 2010, yang


dibuat oleh dan di antara Penggugat I selaku debitur dengan Tergugat
m

ub

selaku Kreditur di hadapan Notaris Dewi Himijati, SH. Dalam


perjanjian ini dinyatakan bahwa jumlah fasilitas kredit diberikan
ka

ep

dengan Pinjaman Jangka Menengah (Medium Term Loan) sebesar USS


1,524,5 10.00 (satu juta lima ratus dua puluh empat ribu lima ratus
ah

sepuluh Dollar Amerika Serikat), beban bunga 6,8 % (enam koma


es

delapan persen) per tahun, untuk jangka waktu sampai dengan tanggal
M

ng

6 September 2012.
on

Hal 23 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perjanjian Restrukturisasi No. 36, tanggal 6 Desember 2010, yang

si
dibuat oleh dan di antara Penggugat II selaku debitur dengan Tergugat
selaku Kreditur dihadapan Notaris Dewi Himijati, SH. Dalam

ne
ng
perjanjian ini dinyatakan bahwa jumlah fasilitas kredit diberikan
dengan Pinjaman Jangka Menengah (Medium Term Loan) sebesar US$

do
gu 1,852,470.00 (satu juta delapan ratus lima puluh dua ribu empat ratus
tujuh puluh Dollar Amerika Serikat), beban bunga 6,8% (enam koma
delapan persen) per tahun, untuk jangka waktu sampai dengan tanggal

In
A
6 September 2012.
Jumlah atau limit pinjaman, persentase beban bunga dan jangka waktu
ah

lik
pinjaman yang ditentukan dan disepakati dalam perjanjian jelas
menunjukkan bahwa objek perjanjian dalam perjanjian yang dibuat dan
am

ub
disepakati oleh Para Penggugat dengan Tergugat tersebut dapat ditentukan
dan dihitung jumlahnya, karena mempunyai dasar perhitungan, yaitu
merujuk kepada jumlah pinjaman, beban bunga dan j angka waktu pinjaman.
ep
k

Dengan demikian, jelas bahwa dalil/posita gugatan Para Penggugat yang


ah

menyatakan Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No.


R

si
36/2010, bertentangan dengan ketentuan Pasal 1333 KUH Perdata adalah
tidak benar dan keliru, karenanya dalil/posita gugatan yang dikemukakan

ne
ng

para Penggugat tersebut haruslah ditolak.


E. Tuntutan ganti rugi material yang diajukan Para Penggugat dalam gugatan

do
gu

perkara ini tidak bersifat kongkrit dan/atau tidak berdasarkan fakta yang
sebenarnya, karenanya harus ditolak
In
17 Bahwa Tergugat menolak dalil-dalil posita dart petitum tuntutan ganti rugi
A

materiil sebesar US$ 179,999,68 (seratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan
ratus sembilan puluh sembilan Dollar dan enam puluh delapan sen) yang
ah

lik

dikemukakan dan diajukan oleh Para Penggugat di dalam surat gugatannya


dalam perkara ini, karena tidak berdasarkan fakta yang benar dan tidak
m

ub

beralasan secara hukum, dengan alasan-alasan sbb:


a Tidak terdapat adanya hubungan kausal dari kerugian (quad
ka

ep

non) yang diklaim dialami Para Penggugat dengan perbuatan


Tergugat yang didalilkan Para Penggugat. Sebagaiman
ah

dikemukakan pada posita gugatan poin 11, kerugian yang


es

dialami Para Penggugat akibat adanya ancaman-ancaman


M

ng

eksekusi yang dilakukan Tergugat. Pemberitahuan mengenai


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rencana melaksanakan Lelang Eksekusi bukanlah ancaman,

R
akan tetapi adalah merupakan suatu prosedur standar yang lazim

si
dilakukan oleh seorang kreditur terhadap debiturnya yang

ne
ng
wanprestasi, dan hal tersebut juga tidak ada korelasinya dengan
kerugian perusahaan. Kemudian, bentuk-bentuk atau wujud

do
kerugian yang dialami juga tidak digambarkan dengan jelas dan
gu terinci.
b Tidak terdapat adanya kerugian yang nyata-nyata yang dialami

In
A
Para Penggugat. Kerugian yang didalilkan tidak berdasarkan
fakta yang sesungguhnya. Tuntutan ganti rugi materiil sebesar
ah

lik
US$ 179,999,68 (seratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan
ratus sembilan puluh sembilan Dollar dan enam puluh delapan
am

ub
sen) adalah mengacu pada sisa fasilitas kredit yang belum
dicairkan sebagaimana juga didalilkan para Pengggat.
Karena sifatnya sebagai bagian fasilitas kredit yang diberikan oleh
ep
k

Tergugat, maka dengan demikian, jumlah uang tersebut adalah


ah

merupakan uang atau dana milik Tergugat yang belum dicairkan atau
R

si
belum ditarik Para Penggugat, bukan milik Tergugat dana yang
dikeluarkan Para Penggugat, sehingga tidak ada pengurangan terhadap

ne
ng

harta kekayaan atau harta yang dimiliki Para Penggugat. Kemudian,


sisa fasilitas kredit yang tidak dapat dicairkan tersebut adalah akibat

do
gu

dari tindakan Wanprestasi yang dilakukan oleh Para Penggugat


terhadap Tergugat, sehingga fasilitas kredit diakhiri oleh Tergugat
In
sesuai dengan hak Tergugat yang telah disepakati di dalam perjanjian.
A

Dengan demikian, jelas tidak ada kerugian faktual yang dialami Para
Penggugat. Kerugian yang terjadi justru adalah kerugian yang dialami
ah

lik

Tergugat sebagai akibat tindakan Wanprestasi yang dilakukan Para


Penggugat yang tidak membayar pengembalian fasilitas kredit yang
m

ub

telah jatuh tempo.


Oleh karena tidak terdapat adanya kerugian yang nyata-nyata yang dialami
ka

ep

Para Penggugat, maka dengan demikian tidak ada alasan hukum untuk
mengabulkan tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh Para Penggugat,
ah

sehingga gugatan ganti rugi tersebut haruslah ditolak.


R

es

F. Tuntutan ganti rugi immaterial yang diajukan oleh Para Penggugat dalam
M

perkara ini tidak berdasar hukum dan harus ditolak


ng

on

Hal 25 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18 Bahwa pada bagian petitum angka 4 (empat) dari surat gugatan Para

R
Penggugat, telah diajukan tuntutan kepada Tergugat agar dihukum untuk

si
membayar ganti rugi imateriil sebesar Rp. 30.000.000.000.- (tiga puluh

ne
ng
milyar Rupiah), sebagai berikut:
Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi imateriil sebesar Rp.

do
sebesar Rp. 30.000.000.000.- (tiga puluh milyar rupiah) kepada Para
gu Penggugat.
19 Bahwa akan tetapi ternyata, jika dicermati bagian posita dari gugatan yang

In
A
diajukan oleh Para Penggugat sama sekali tidak terdapat adanya posita yang
menyinggung mengenai kerugian immateriil yang dialami Para Penggugat
ah

lik
sebagai argumentasi untuk mengukuhkan tuntutan imateriil yang
diajukannya. Tuntutan kerugian immateriil yang diajukan Para Penggugat
am

ub
muncul tanpa dukungan posita, sehingga antara petitum dan posita gugatan,
inkasu tuntutan kerugian immateriil tidak saling mendukung.
20 Bahwa selain itu, tututan ganti rugi immaterlil yang diajukan oleh Para
ep
k

Penggugat adalah tidak kongkrit akan tetapi lebih cenderung bersifat


ah

imajinasi. Berdasarkan kaidah hukum yurisprudensi dinyatakan, bahwa


R

si
gugatan tidak kongkrit dan tidak terinci harus dinyatakan ditolak karena
tidak jelas.

ne
ng

21 Bahwa oleh karena tuntutan ganti ganti rugi immateniil yang diajukan, oleh
Penggugat tidak bersifat kongkrit dan disamping itu juga tidak didukung

do
gu

posita gugatan, maka tuntutan ganti rugi immateriil tersebut haruslah ditolak
karena tidak beralasan secara hukum.
In
G. Gugatan yang diajukan Para Penggugat dalam perkara ini dilandasi iktikad
A

tidak baik dan karenanya harus ditolak


22 Bahwa gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat terhadap Tergugat dalam
ah

lik

perkara ini pada dasarnya adalah dilandasi dengan itikad tidak baik sebagai
upaya serta siasat untuk menghindar dari kewajiban membayar utang dan
m

ub

menghalangi upaya penagihan utang yang dilakukan oleh Tergugat terhadap


Para Penggugat. Tergugat dapat mengemukakan fakta-fakta sebagai bukti
ka

ep

yang menjadi indikasi kuat adanya itikad tidak baik Para Penggugat dalam
mengajukan gugatan terhadap Tergugat dalam perkara ini, yaitu sebagai
ah

berikut:
R

es

a Para Penggugat dengan tegas mengakui telah menandatangani


M

Akta Restrukturisasi Kredit No. 30 tanggal 6 September 2010


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Akta Restrukturisasi Kredit No. 36 tanggal 6 September

R
2010 sesuai dengan dalil gugatan Para Penggugat poin 1 dan 2.

si
Artinya Para Penggugat telah sepakat dan setuju mengikatkan

ne
ng
diri kedalam perjanjian tersebut, sehingga Para Penggugat harus
dipandang telah mengetahui dan menyetujui seluruh klausula

do
perjanjian, karenanya seharusnya melaksanakannya dengan
gu iktikad baik;
b Dengan mengakui dan menyetujui perjanjian, selanjutnya Para

In
A
Penggugat telah menarik, mencairkan dan menikmati fasilitas
kredit yang diberikan Tergugat;
ah

lik
c Kemudian ternyata Para Penggugat tidak memenuhi
kewajibannya dengan baik sesuai dengan yang diperjanjikan,
am

ub
dengan pengertian lain, Para Penggugat telah melakukan
tindakan ingkar janji terhadap Tergugat;
d Berdasarkan fakta, Tergugat sedang menempuh upaya hukum
ep
k

Lelang Eksekusi atas objek jaminan kredit yang diberikan oleh


ah

Tergugat kepada para Penggugat terkait dengan tindakan


R

si
Wanprestasi yang dilakukan Para Penggugat dan Para
Penggugat keberatan terhadap upaya Tergugat tersebut.

ne
ng

Karena Para Penggugat telah mengakui menandatangani perjanjian. maka


Para Penggugat seharusnya menghormati eksistensi perjanjian dan

do
gu

melaksanakannya dengan iktikad baik dan secara moral malu menuntut


pembatalannya, apalagi Para penggugat sudah menarik, mencairkan dan
In
menikmati dana dari fasilitas kredit yang diberikan Tergugat. Kemudian Para
A

Penugugat juga tidak seharusnya menghalangi upaya Tergugat dalam


melakukan eksekusi lelang terhadap objek jaminan kredit yang diberikan
ah

lik

Tergugat, karena Para Penggugat telah Wanprestasi.


Namun ternyata Para Penggugat mengajukan gugatan terhadap Tergugat dengan
m

ub

alasan yang mengada-ada, yaitu:


Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melanggar
ka

ep

Hukum;
Menyatakan Perjanjian yang dibuat melanggar hukum ;
ah

Menyatakan Objek perjanjian tidak jelas;


es

Menyatakan Jatuh tempo pembayaran utang melanggar hukum;


M

ng

on

Hal 27 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Padahal Tergugat telah mengakui menandatangi perjanjian, karena Para Penggugat

R
sebelumnya telah mengetahui dan menyetujui klausula perjanjian tersebut.

si
Kemudian Para Penggugat juga telah menarik, mencairkan dan menikmati fasilitas

ne
ng
kredit yang diberikan.
Jika Para Penggugat mempunyai itikad baik dan beranggapan perjanjian tersebut

do
melanggar hukum dan objek perjanjiannya tidak jelas (quad non), maka idealnya
gu dari semula Para Penggugat seharusnya tidak perlu menandatangani perjanjian dan
Juga dengan menjunjung tinggi nilai etika dari moral tidak harus atau tidak perlu

In
A
menarik mencairkan dan menikmati dana fasilitas kredit tersebut.
Akan tetapi faktanya, Para Penggugat menyetujui dan menandatangani perjanjian
ah

lik
serta menarik, mencairkan serta menikmati dana fasilitas kredit yang diberikan
oleh Tergugat. Namun, ketika Tergugat sedang menjalankan upaya eksekusi atas
am

ub
objek jaminan kredit terkait tindakan Wanprestasi (Ingkar Janji) yang dilakukan
oleh Para Penggugat, sebagai p,mbayaran pelunasan kewajiban dari para.
Penggugat, ternyata Para Penggugat berupaya menghalanginya dengan cara
ep
k

mengajukan gugatan dengan tuntutan meminta Pembatalan Perjanjian, padahal


ah

sebagaimana dikemukakan di atas Para Penggugat telah menyetujui dan


R

si
menandatangani perjanjian serta telah menikmati dan memanfaatkan dana fasilitas
kredit.

ne
ng

Fakta-fakta yang dikemukakan tersebut di atas, jelas merupakan bukti dan indikasi yang
sangat kuat dan tidak dapat dibantah untuk menyatakan dan menyimpulkan bahwa benar

do
gu

gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat dalam perkara ini dilandasi dengan itikad
yang tidak baik.. Oleh karena itu sangat patut dan layak serta sangat beralasan secara
In
hukum untuk menolak gugatan Para Penggugat dalam perkara ini.
A

II. REKONPENSI
Dalam REKONPENSI ini, Para Penggugat Konpensi selanjutnya mohon disebut Para
ah

lik

Tergugat Rekonpensi, sedangkan Tergugat Konpensi selanjutnya mohon disebut


Penggugat Rekonpensi.
m

ub

1 Bahwa Penggugat Rekonpensi mohon agar hal-hal yang telah diuraikan dalam
Jawaban Tergugat Konpensi yang Relevan dengan gugatan Rekonpensi ini
ka

ep

dianggap sebagai satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
2 Bahwa berdasarkan fakta, Pengugat Rekonpensi dan Para Tergugat Rekonpensi
ah

telah menyepakati dan menandatangani Akta Perjanjian Restrukturisasi Kredit,


R

es

masing-masing sebagai berikut:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Akta Perjaniian Restrukturisasi No. 30 tanggal 6 September 2010, antara

R
Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat I Rekonpensi;

si
b. Akta Perjanjian Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010, antara

ne
ng
Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi II ;
Perjanjian Restrukturisasi Kredit ini tidak dibantah, bahkan telah diakui dan

do
dinyatakan dengan tegas oleh Para Tergugat Rekonpensi di dalam surat gugatan
gu Konpensi pada poin 1 (satu):
Untuk jelasnya kami kutip bunyi dalil gugatan Penggugat Konpensi tersebut

In
A
sebagai berikut:
Para Penggugat telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April
ah

lik
2007 sebagaimana terakhir kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 30
tanggal 6 September 2010 (Perjanjian Kredit No. 30/2010'), dan Penggugat II
am

ub
telah menandatangani suatu Perjanjian Kredit No. 78 tanggal 20 Juli 2007
sebagaimana terakhir kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 36
tanggal 6 September 2010 (Perjanjian Kredit No. 36/2010), yang keduanya
ep
k

dibuat oleh Tergugat di hadapan Turut Tergugat I.


ah

3 Bahwa tujuan dari Perjanjian Restrukturisasi tersebut pada dasarnya adalah untuk
R

si
memberikan kelonggaran kepada Para Tergugat Rekonpensi dalam memenuhi
kewajibannya untuk membayar hutangnya kepada Penggugat Rekonpensi, karena

ne
ng

pada perjanjian sebelumnya Para Tergugat Rekonpensi tidak dapat memenuhi


kewajibannya sesuai dengan perjanjian. Sehingga Penggugat rekonpensi

do
gu

memberikan kebijakan untuk merestrukturisasi fasilitas kredit yang TELAH


DITERIMA oleh Para Tergugat Rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi.
In
4 Bahwa berdasarkan Perjanjian Restruksisasi Kredit tersebut kepada Para Tergugat
A

Rekonpensi diberikan fasilitas pinjaman dan selanjutnya dinyatakan mempunyai


hutang masing-masing sebagai berikut:
ah

lik

a. Tergugat Rekonpensi I :
Pinjaman Jangka Menengah sebesar US$ 1,524,5 10.00 (satu juta lima
m

ub

ratus dua puluh empat ribu lima ratus sepuluh Dollar Amerika Serikat)
dengan jangka waktu 24 bulan sampai dengan tanggal 6 September
ka

ep

2012.
b. Tergugat Rekonpensi II:
ah

Pinjaman Jangka Menengah (Medium Term Loan) sebesar US$


es

1,852,470.00 (satu juta delapan ratus lima puluh dua ribu empat ratus
M

ng

on

Hal 29 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tujuh puluh Dollar Amerika Serikat) untuk jangka waktu 24 bulan

R
sampai dengan tanggal 6 September 2012.

si
5 Bahwa atas perjanjian restukturisasi kredit tersebut, Para Tergugat Rekonpensi

ne
ng
memiliki kewajiban:
a. Membayar hutang pokok secara mengangsur per-bulan dengan skema jadwal

do
pembayaran jatuh tempo dan besar pembayaran tiap bulannya yang telah
gu ditentukan dalam perjanjian restrukturisasi masing-masing.
b. Membayar bunga atas hutang pokok sebesar 6,8 % (enam koma delapan

In
A
persen) pertahun mengambang dihitung dari posisi debet debitur dan wajib
dibayar (jatuh tempo) setiap bulan hingga periode perjanjian selesai.
ah

lik
c. Membayar bunga keterlambatan 3 % (tiga persen) di atas suku bunga yang
berlaku atas pinjaman yang telah lewat jatuh tempo.
am

ub
d. Mengindemnifikasi dan mengganti kepada Bank seluruh ongkos-ongkos,
pengeluaran-pengeluaran dan kerugian-kerugian Bank yang disebabkan oleh
kelalaian debitur untuk membayar pada saat jatuh tempo setiap jumlah-
ep
k

jumlah pokok atau bunga.


ah

6 Bahwa skema jadwal jatuh tempo pembayaran hutang pokok dan besarnya tiap
R

si
bulan adalah sebagai berikut:
a. Tergugat Rekonpensi I:

ne
ng

Bulan pertama yang dimulai pada bulan Oktober 2010 sampai dengan
bulan ke delapan sebesar USS 13,500,00 (tiga belas ribu lima ratus

do
gu

Dollar Amerika Serikat) per bulan.


Bulan ke sembilan sampai dengan ke empat belas sebesar US$
In
A

18,000.00 (delapan belas ribu Dollar Amerika Serikat) per bulan.


Bulan ke lima belas sampai dengan ke dua pulu sebesar US$ 36,000.00
ah

(tiga puluh enam ribu Dollar Amerika Serikat) per bulan.


lik

Bulan ke dua puluh satu sampai dengan ke dua puluh tiga sebesar US$
18, 000.00 (delapan belas ribu Dollar Amerika Serikat) per bulan.
m

ub

Bulan ke dua puluh empat sebesar US$ 1,038,510.00 (satu juta delapan
ka

ribu lima ratus sepuluh Dollar Amerika Serikat).


ep

b. Tergugat Rekonpensi II:


ah

Bulan pertama yang dimulai pada bulan Oktober 2010 sampai


R

dengan bulan ke delapan sebesar US$ 16,500,00 (enam belas


es

ribu lima ratus Dollar Amerika Serikat) per bulan.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bulan ke sembilan sampai dengan ke empat belas sebesar US$

si
22, 000.00 per bulan.
Bulan ke lima belas sampai dengan ke dua pulu sebesar US$

ne
ng
44,000.00 (empat puluh empat ribu Dollar Amerika Serikat per
bulan.

do
gu Bulan ke dua puluh satu sampai dengan ke dua puluh tiga
sebesar US$ 22,000.00 (dua puluh dua ribu Dollar Amerika
Serikat) per bulan.

In
A
Bulan ke dua puluh empat sebesar US$ 1,258,470.00 (satu juta
dua ratus lima puluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh Dollar
ah

lik
Amerika Serikat).
7 Bahwa berdasarkan fakta, Para Tergugat Rekonpensi telah ternyata dan terbukti
am

ub
dengan jelas tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan.
Berdasarkan Loan Outstading Report 01BBX116 - Djoni Textindo, PT. (R) dan
ep
Loan Outstanding Report 01BBX115 Effendi Textindo, PT), Para Tergugat
k

mempunyai kewajiban hutang dengan rincian:


ah

a. Hutang Pokok jatuh tempo dan hutang Bunga Jatuh Tempo untuk Tergugat
R

si
Rekonpensi I adalah sebagai berikut:
Tergugat Rekonpensi I mulai tidak membayar hutang pokok pada 26 April

ne
ng

2011 sampai dengan 28 September 2012. Sedangkan untuk kewajiban bunga


mulai tidak membayar sejak 26 Agustus 2011.

do
gu

Jadwal Pembayaran Jumlah Hutang Pokok Jumlah Hutang


Bunga

26 Oktober 2010 Dibayarkan Dibayarkan


In
A

26 November 2010 Dibayarkan Dibayarkan


27 Desember 2010 Dibayarkan Dibayarkan
28 Januari 2011 Dibayarkan Dibayarkan
ah

lik

28 Februari 2011 Dibayarkan Dibayarkan


26 Maret 2011 Dibayarkan Dibayarkan
26 April 2011 USS 13,500.00
Dibayarkan
m

ub

26 Mei 2011 USS 13,500.00 Dibayarkan


27 Juni 2011 USS 18,000.00 Dibayarkan
ka

26 Juli 2011 US$ 18,000.00


ep

Dibayarkan
Dibayarkan
26 Agustus 2011 US$ 18,000.00
ah

US$18,000.00 US$ 7,978.28


es

26 September 2011
M

26 Oktober 2011 US$ 18,000.00 US$ 7,618.91


ng

28 November 2011 US$ 18,000.00 US$ 8,268.61


on

26 Desember 2011 US$ 36,000.00 US$ 6,920.59


Hal 31 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26 Januari 2012 US$ 36,000.00 US$ 7,451.28
27 Februari 2012 US$ 36,000.00 US$ 7,474.04

si
26 Maret 2012 US$ 36,000.00 US$ 6,349.39
26 April 2012 US$ 36,000.00 US$ 6,818.88
28 May 2012 US$ 36,000.00 US$ 6,821.24

ne
ng
26 Juni 2012 US$ 18,000.00 US$ 5,984.55
26 Juli 2012 US$18,000.00 US$ 6,088.91
27 Agustus 2012 US$ 18,000.00 US$ 6,386.04

do
gu 28 September 2012
TOTAL
US$ 1,038,514.24
US$ 1,443,514,24
US$ 6,277.24
US$ 98,521.64

b. Hutang Pokok jatuh tempo dan hutang Bunga Jatuh Tempo Tergugat

In
A
Rekonpensi II adalah sebagai berikut:
Tergugat Rekonpensi II mulai tidak membayar hutang pokok pada 26 April
ah

lik
2011 sampai dengan 28 September 2012. Sedangkan untuk kewajiban bunga
mulai tidak membayar sejak 26 Agustus 2011.
am

ub
Jadwal Pembayaran Jumlah Hutang Pokok Jumlah Hutang
Bunga
ep
26 Oktober 2010 Dibayarkan Dibayarkan
k

26 Nopember 2010 Dibayarkan Dibayarkan


ah

27 Desember 2010 Dibayarkan Dibayarkan


28 Januari 2011 Dibayarkan Dibayarkan
R

si
28 Februari 2011 Dibayarkan Dibayarkan
26 Maret 2011 Dibayarkan Dibayarkan
26 April 2011 US$ 16,500,00 Dibayarkan

ne
ng

26 Mei 2011 US$ 16,500,00 Dibayarkan


27 Juni 2011 US$ 22,000,00 Dibayarkan
26 Juli 2011 US$ 22,000,00 Dibayarkan

do
gu

26 Agustus 2011 US$ 22,000,00 US$ 9,816.64


26 September 2011 US$ 22,000.00 US$ 9,687.82
26 Oktober 2011 US$ 22,000.00 US$ 9.250.64
28 Nopember 2011 US$ 44,000,00 US$ 10.038.57
In
A

26 Desember 2011 US$ 44,000,00 US$ 8.401.32


26 Januari 2012 US$ 44,000,00 US$ 9.043.71
27 Februari 2012 US$ 44,000,00 US$ 9,069,48
ah

lik

26 Maret 2012 US$ 44,000,00 US$ 7,703,09


26 April 2012 US$ 44,000,00 US$ 8,270,77
28 May 2012 US$ 44,000,00 US$ 8,271,62
m

ub

26 Juni 2012 US$ 22,000,00 US$ 7,255,13


26 Juli 2012 US$ 22,000,00 US$ 7,380,64
27 Agustus 2012 US$ 22,000,00 US$ 7,739,71
ka

28 September 2012 US$ 1,258,466,08 US$ 7,606,73


ep

TOTAL US$ 1,753,466,08 US$ 119,535,77


ah

8 Bahwa total kewajiban PT. Effendi Textindo yang harus dibayarkan sampai
es

tanggal 14 Januari 2013 (dengan catatan jika perhitungan bunga, denda, dan
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penalty akan terus betambah selama belum terjadi pembayaran oleh debitur

R
kepada Bank) adalah sebagai berikut:

si
Pokok = US$. 1,443,514.24

ne
ng
Bunga = 151,103.85
Denda = 12,468.80

do
gu Penalty
Total = US$ 1,688,056.97
80,970.08+

(Satu juta enam ratus delapan puluh delapan ribu lima puluh enam point

In
A
sembilan puluh tujuh Dollar Amerika Serikat)
9 Bahwa total kewajiban PT. Djoni Textindo yang harus dibayarkan sampai tanggal
ah

lik
14 Januari 2013 (dengan catatan jika perhitungan bunga, denda, dan penalty akan
terus bertambah selama belum terjadi pembayaran oleh debitur kepada Bank)
am

ub
adalah sebagai berikut:
Pokok = US$. 1,753,466.08
ep
Bunga = 183,548.92
k

Denda = 981348.39
ah

R
Penalty = 15,128.22+

si
Total = USD 2,050,491.61

ne
ng

(Dua juta lima puluh ribu empat ratus sembilan puluh satu point enam puluh satu
Dollar Amerika Serikat)

do
10 Bahwa jangka waktu perjanjian restrukturisasi kredit adalah sampai dengan
gu

tanggal 6 September 2012, sehingga perjanjian telah jatuh tempo secara


keseluruhan, sedangkan sampai sekarang seluruh kewajiban hutang tersebut belum
In
A

dipenuhi.
11 Bahwa atas wanprestasi Para Tergugat Rekonpensi, Penggugat Rekonpensi telah
ah

lik

melayangkan empat kali somasi kepada masing-masing Para Tergugat Rekonpensi


dan Penjaminnya. Somasi ke-1 diberikan tanggal 18 Mei 2011, somasi ke-2
m

ub

tanggal 13 Juni 2011, somasi ke-3 tanggal 22 Juli 2011, dan somasi ke-4 tanggal 5
Agustus 2011. Namun Para Tergugat Rekonpensi tidak pernah memberikan
ka

tanggapan atas somasisomasi tersebut.


ep

12 Bahwa berdasarkan uraian di atas, sudah jelas tindakan Para Tergugat Rekonpensi
ah

atas perjanjian yang telah disepakatinya memenuhi unsur-unsur cidera janji/


R

wanprestasi sebagaimana yang diatur di pasal 1238 KUHPerdata yang


es
M

menyatakan:
ng

on

Hal 33 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah aha

R
sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini

si
menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yg

ne
ng
ditentukan.
Dan atas kelalaian tersebut Para Tergugat Rekonpensi harus dituntut untuk

do
memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga sesuai ketentuan pasal 1243
gu KUHPerdata yang menyatakan:
Penggantian biava, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan

In
A
mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk
memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya
ah

lik
hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui tenggang
waktu yang telah diten tukan.
am

ub
13 Bahwa atas wanprestasi Para Tergugat Rekonpensi, sudah seharusnya Penggugat
Rekonpensi berhak atas pelunasan hutang dari eksekusi lelang asset jaminan hak
tanggungan berdasarkan sertifikat hak tanggungan 3356/2007, Sertifikat Hak
ep
k

Tanggungan 7963/2010, Sertifikat Hak Tanggungan 79631/2010, dan Sertifikat


ah

Hak Tanggungan 7964/2010 atas Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 142/Jelambar,
R

si
SHM No. 125/Jelambar, SHM No. 104/Jelambar dan SHM No. 88/Jelambar.
Hal ini adalah berdasarkan ketentuan hukum:

ne
ng

a. Sertifikat Hak Tanggungan yang diatur dalam pasal 14 UUHT, fungsi


sertifikat tersebut adalah sebagai tanda bukti vang diterbitkan oleh Kantor

do
gu

Pertanahan dan sertifikat tersebut memuat irah-irah dengan kata-kata DEMI


KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA'.
In
Dengan adanya irah-irah tersebut, maka Sertifikat tersebut mempunyai
A

kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah


memperoleh kekuatan hukum tetap (pasal 14 ayat [3] UUHT).
ah

lik

b. Pasal 1 angka 1 UUHT merumuskan pengertian Hak Tanggungan, yaitu :


Hak Tanggungan atas Tanah beserta benda-benda Yang berkaitan dengan
m

ub

tanah, yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang
dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
ka

ep

Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria,


berikut atau tidak berikut bendabenda yang merupakan satu kesatuan dengan
ah

tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu yang memberikan kedudukan yang
R

es

diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Angka 4 Penjelasan Umum atas UUHT antara lain menyatakan : Hak

R
Tanggungan adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan hutang tertentu,

si
yang memberikan kedudukan diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap

ne
ng
kreditor-kreditor lain. Dalam arti, bahwa jika debitor cidera janji, kreditor
pemegang Hak Tanggungan berhak menjual melalui pelelangan umum tanah

do
yang dijadikan jaminan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
gu yang bersangkutan, dengan hak mendahulu daripada kreditor-kreditor lain.
14 Bahwa usaha pemblokiran yang dilakukan oleh Para Tergugat Rekonpensi sesuai

In
A
surat BPN RI nomor 2586/300-31.73.7/2012 tertanggal 12 September 2012, telah
hapus dengan sendirinya dengan memperhatikan ketentuan yang dinyatakan dalam
ah

lik
point 3 surat tersebut:
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 126 Peraturan Menteri Negara Agraria/
am

ub
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997, pencatatan blokir hapus
dengan sendirinya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pencatatan apabila tidak ditindaklanjuti dengan Sita Jaminan dari Pengadilan,
ep
k

namun karena sertiflikat Hak Milik No. 88, 104, 125 dan No. 142/Jelambar Baru
ah

dipasang Hak Tanggungan oleh PT. Bank Chinatrust Indonesia, maka berdasarkan
R

si
pasal 463 RV dinyatakan terhadap bidang tandah yang sudah dibebani Hak
Tanggungan, apabila juru uru sita akan melakukan penyitaan atas bidang tanah

ne
ng

tersebut harus dilakukan Sita Persamaan.


Sehingga dengan telah lewatnya waktu 30 hari sejak tanggal pencatatan dan belum

do
gu

adanya sita jaminan, maka pencatatan permohonan pemblokiran sementara telah


hapus dengan sendirinya.
In
15 Bahwa usaha pemblokiran yang dilakukan oleh Para Tergugat Rekonpensi tidak
A

menghalangi berlangsungnya kegiatan pelelangan aset jaminan, hal ini jelas diatur
di pasal 24 Peraturan Menteri Keuangan No: 93/PMK.06.2010 yang menyatakan:
ah

lik

Lelang yang akan dilaksanakan hanya dapat dibatalkan dengan permintaan


Penjual atau Penetapan Provisional atau Putusan dari Lembaga Peradilan Umum.
m

ub

16 Bahwa Para Tergugat Rekonpensi teiah berjanji untuk segera mengosongkan


setiap obyek hak tanggungan ketika terjadi wanprestasi atas perjanjian kredit,
ka

ep

sebagaimana janji tersebut jelas dinyatakan dalam setiap Akta Pemberian Hak
Tanggungan (APHT No: 801/2007 pasal 2.14, APHT No: 81/2007 pasal 2.15,
ah

APHT No: 91/2010 pasal 15, APHT No: 90/2010 pasal 15).
R

es

Atas cidera janji pengosongan tersebut Para Tergugat Rekonpensi berkewajiban


M

untuk membayar denda kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 1.000.000,00


ng

on

Hal 35 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(satu juta Rupiah) untuk setiap hari kelalaian. Oleh karena itu, sangatlah beralasan

R
apabila denda dihitung sejak tanggal pemberian surat peringatan pemberitahuan

si
lelang eksekusi jaminan No: L.009/VIII/2012/CRU-CCRMG tertanggal 31

ne
ng
Agustus 2012.
Sehingga total denda per 23 Januari 2013 adalah sebesar 145 hari x Rp. 1.000.000

do
x 4 aset jaminan hak tanggungan = Rp. 580.000.000,- (lima ratus delapan puluh
gu juta Rupiah)
Bahwa atas dasar alasan-alasan tersebut di atas, maka Tergugat dalam konpensi/

In
A
Penggugat dalam Rekonpensi mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara No.:
499/Pdt.G/2012/PN.JKT.S, untuk berkenan memeriksa Jawaban dan Gugatan
ah

lik
Rekonpensi yang diajukan oleh Tergugat dalam konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi,
dan selanjutnya menjatuhkan Putusan sebagai berikut:
am

ub
PRIMER
DALAM PROVISI.
Menolak permohonan putusan provisi dari Para Penggugat;
ep
k

DALAM KONPENSI
ah

DALAM EKSEPSI
R

si
1 Menerima dan mengabulkan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat untuk
seluruhnya.

ne
ng

2 Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan


gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).

do
gu

3 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara
ini.
In
DALAM POKOK PERKARA:
A

1 Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ATAU setidak-tidaknya dinyatakan tidak


dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
ah

lik

2 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara
ini.
m

ub

DALAM REKONPENSI
DALAM PROVISI:
ka

ep

Menyatakan Penggugat Rekonpensi berhak untuk melakukan lelang eksekusi terhadap


aset jaminan hak tanggungan dan melarang Para Tergugat Rekonpensi
ah

menghalanghalangi eksekusi hak tanggungan.


es

DALAM POKOK PERKARA:


M

ng

1 Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Menyatakan sah Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April 2007 sebagaimana

R
terakhir kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 30 tanggal 6

si
September 2010 dan Perjanjian Kredit No. 78 tanggal 20 Juli 2007 sebagaimana

ne
ng
terakhir kali diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 36 tanggal 6
September 2010.

do
3 Menyatakan bahwa Para Tergugat Rekonpensi telah melakukan perbuatan
gu wanprestasi atas perjanjian restrukturisasi kredit terhadap Akta Restrukturisasi No.
30 tanggal 6 September 2010 dan Akta Restrukturisasi No. 36 tanggal 6

In
A
September 2010.
4 Menghukum Para Tergugat Rekonpensi untuk memenuhi kewajibannya membayar
ah

lik
hutang pokok ditambah bunga, denda dan biaya lainnya sesuai perjanjian
restrukturisasi masing-masing sebesar USD 1,688,056.97 (Satu juta enam ratus
am

ub
delapan puluh delapan ribu lima puluh enam point sembilan puluh tujuh Dollar
Amerika Serikat) untuk Tergugat Rekonpensi I dan sebesar USD 2,050,491.61
(Dua juta lima puluh ribu empat ratus sembilan puluh satu point enam puluh satu
ep
k

Dollar Amerika Serikat) untuk Tergugat Rekonpensi II, secara sekaligus setelah
ah

dibacakannya putusan dalam perkara ini.


R

si
5 Menghukum Para Tergugat Rekonvensi membayar denda sebesar Rp. 500.000,-
(lima ratus ribu rupiah) per hari atas setiap hari keterlambatan memenuhi isi

ne
ng

putusan pengadilan perkara ini.


6 Menghukum Para Tergugat Rekonpensi untuk membayar denda kelalaian

do
gu

pengosongan atas 4 (empat) objek tanah yang dijaminkan secara hak tanggungan
sebesar Rp. 580.000.000,- (lima ratus delapan puluh juta Rupiah).
In
7 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.
A

8 Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voraad)
meskipun ada upaya hukum verzet atau banding
ah

lik

Atau apabila Majelis Hakim Yang Mulia mempunyai pendapat yang lain, kami mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)
m

ub

Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut Turut Tergugat III
ka

ep

telah mengajukan jawaban tertanggal 23 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai
berikut :
ah

Dalam Provisi
R

es

Bahwa pelaksanaan lelang eksekusi yang dilaksanakan pada tanggal 14 September


M

2012 adalah sah menurut hukum dan tidak dapat dibatalkan karena telah
ng

on

Hal 37 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang, dimana dokumen persyaratan

R
lelang telah dipenuhi oleh pemohon lelang dan sesuai jenis lelangnya.

si
Dalam Pokok Perkara

ne
ng
1 Bahwa pelaksanaan lelang tanggal 14 September 2012 dan penerbitan Risalah
Lelang No. 301/2010 adalah sah menurut hukum dan tidak ada alasan untuk

do
membatalkannya, hal-hal ini didasarkan pada alasan berikut :
gu a) Bahwa pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan adanya Permohonan
Penetapan Jadwal Lelang Hak Tanggungan an. PT. EFFENDI TEXTINDO

In
A
dari PT. Bank CHINATRUST INDONESIA No. L.025/VII/2012/CLD-ADM
tanggal 20 Juli 2012 untuk melaksanakan lelang atas barang jaminan berupa:
ah

lik
Sebidang tanah terletak di Jl. P. Tubagus Angke Blok F Kav 40,
46,38,40, 42, 44, dan 48 dan Blok E No. 45 Kelurahan Jelambar Baru,
am

ub
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat sesuai dengan SHM No.
142/Jelambar Baru luas 385 m2 atas nama Ny. CHILY LIANAWATI,
Bidang Tanah Ini Dibebani Hak Tanggungan Peringkat Pertama No.
ep
k

3356/2007 dan Peringkat Kedua No. 7964/2010 tercatat atas nama PT.
ah

Bank CHINATRUST INDONESIA berkedudukan di Jakarta Selatan;


R

si
Sebidang tanah terletak di JI. P. Tubagus Angke Blok F Persil No. 48
Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta

ne
ng

Barat sesuai dengan SHM No. 125/ Jelambar Baru, luas 77 m2 atas
nama Ny. CHILY LIANAWATI, Bidang Tanah Ini Dibebani Hak

do
gu

Tanggungan Peringkat Pertama No. 3356/2007 dan Peringkat Kedua


No. 7964/2010 tercatat atas nama PT. Bank CHINATRUST
In
A

INDONESIA berkedudukan di Jakarta Selatan;


Sebidang tanah terletak di Jl. P. Tubagus Angke RT 0016/010 Blok E
ah

No. 45 Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan,


lik

Jakarta Barat sesuai dengan SHM No. 104/Jelambar Baru luas 100 m2
atas nama INDRA GUNAWAN, Bidang Tanah Ini Dibebani Hak
m

ub

Tanggungan Peringkat Pertama No. 3307/2017 dan Peringkat Kedua


ka

No. 7963/2010 tercatat atas nama PT. Bank CHINATRUST


ep

INDONESIA berkedudukan di Jakarta Selatan;


Sebidang tanah terletak di Jl. P. Tubagus Angke Blok F Persil No.
ah

32&34 Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan,


es

Jakarta Barat sesuai dengan SHM No. 88/ Jelambar Baru, luas 177 m2
M

ng

atas nama Ny. CHILY LIANAWATI, Bidang Tanah Ini Dibebani Hak
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanggungan Peringkat Pertama No. 3356/2007 dan Peringkat Kedua

R
No. 7964/2010 tercatat atas nama PT. Bank CHINATRUST

si
INDONESIA berkedudukan di Jakarta Selatan;

ne
ng
b) Bahwa bersama dengan Permohonan Lelang tersebut, Tergugat I
melampirkan dokumen-dokumen persyaratan lelang sebagai berikut:

do
gu Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April
2007;
Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan No.3307/2007

In
A
tanggal 16 Mei 2007 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan
No. 80/2007 tanggal 03 Mei 2007;
ah

lik
Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan No.3356/2007
tanggal 16 Mei 2007 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan
am

ub
No. 81/2007 tanggal 03 Mei 2007
Salinan/fotocopy Sertifikat Hak Tanggungan No.7963/2010
ep
tanggal 26 Oktober 2010 dan Akta Pemberian Hak
k

Tanggungan No. 91/2010 tanggal 01 Oktober 2010;


ah

Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan No.7964/2010


R

si
tanggal 26 Oktober 2010 dan Akta Pemberian Hak

ne
ng

Tanggungan No. 90/2010 tanggal 01 Oktober 2010;


Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Milik No. 142/Jelambar Baru
atas nama Ny. CHILY LIANAWATI;

do
gu

Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Milik No. 125/ Jelambar Baru


atas nama Ny. CHILY LIANAWATI;
In
A

Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Milik No. 104/Jelambar Baru


atas nama INDRA GUNAWAN;
ah

lik

Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Milik No. 88/Jelambar Baru


atas nama Ny. CHILY LIANAWATI;
m

ub

Salinan/fotokopi Surat Keterangan No. L.026/VII/2012/CLD-


ADM tanggal 20 Juli 2012 yang menerangkan tentang
ka

ep

perincian jumlah hutang/ jumlah kewajiban kreditur;


Salinan/fotocopy Surat Peringatan Pertama No. L.048/
ah

V/2011/CRU-CRMG tanggal 18 Mei 2011;


R

es

Salinan/fotokopi Surat Peringatan Kedua No. L.057/VI/2011/


M

CRU-CRMG tanggal 13 Juni 2011;


ng

on

Hal 39 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Salinan/fotokopi Surat Peringatan Ketiga No. L.083/

si
VII/2011/CRU-CRMG tanggal 22 Juli 2011;
Salinan/fotokopi Surat Peringatan Keempat No. L.090/

ne
ng
VIII/2011/CRU-CRMG tanggal 5 Agustus 2011;
Salinan/fotokopi Surat Pernyataan No. L.028/VII/2012/CLD-

do
gu ADM tanggal 20 Juli 2012 yang menerangkan bahwa kreditur
selaku pemohon lelang akan bertanggung jawab apabila
terjadi gugatan pidana maupun perdata yang diajukan oleh

In
A
pihak manapun;
Salinan/fotokopi Surat Pemberitahuan Lelang dari Kreditur
ah

lik
kepada Debitur Nomor:
L.009/VIII/2012/CRU-CCRMG tanggal 31 Agustus 2012
am

ub
L.OI0/VIII/2012/CRU-CCRM-G tanggal 31Agustus 2012
L.011/VIII/2012/CRU-CCRMG tanggal 31 Agustus 2012
ep
k

L.012/VIII/2012/CRU-CCRMG tanggal 31 Agustus 2012


c) Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara formil terhadap dokumen yang
ah

R
dilampirkan, dan PT. BANK CHINATRUST INDONESIA (TERGUGAT I)

si
selaku Penjual / Pemohon Lelang telah memenuhi semua persyaratan yang

ne
ng

ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang


Petunjuk Pelaksanaan Lelang jo. Pasal 6 ayat (2) Perdirjen Piutang dan

do
Lelang Negara No. Per-03/KN/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
gu

Lelang, maka Turut Tergugat III mengeluarkan Surat No. S-2419/WKN.07/


KNL.04/2012 tanggal 10 Agustus 2012 tentang Penetapan Hari / Tanggal
In
A

Lelang;
d) Bahwa berdasarkan Pasal 7 Vendu Reglement jo. Pasal 12 PMK No.93/
ah

lik

PMK.06/2010 Turut Tergugat III tidak dapat menolak permohonan lelang


eksekusi hak tanggungan yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen
m

ub

persyaratan lelang telah memenuhi legalitas subyek dan obyek lelang;


e) Bahwa sebagai tindak lanjut dari rencana pelaksanaan lelang, dan sesuai
ka

dengan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996 Turut


ep

Tergugat III telah melakukan pengumuman pertama melalui selebaran pada


ah

tanggal 15 Agustus 2012 dan pengumuman kedua pada tanggal 30 Agustus


R

2012 melalui Harian Terbit yang terbit di Jakarta;


es
M

f) Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, lelang telah dilaksanakan sesuai


ng

ketentuan hukum yang berlaku, sehingga mempunyai kekuatan hukum yang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sah dan mengikat dengan demikian, Turut Tergugat III menolak dalil-dalil

R
Para Penggugat untuk seluruhnya;

si
g) Bahwa dikarenakan seluruh tahapan pra lelang telah dilakukan sesuai

ne
ng
ketentuan lelang yang berlaku maka lelang tetap dilaksanakan pada tanggal
14 September 2012,namun dalam pelaksanaan lelang tersebut tidak ada

do
peminatnya demikian belum laku terjual ;
gu h) Bahwa dikarenakan Lelang Tidak Ada Peminat (TAP) / belum laku terjual
maka secara hukum belum terjadi peralihan hak atas tanah atas objek

In
A
termaksud dan oleh karena itu, Turut Tergugat III mohon agar kiranya
Majelis Hakim mengeluarkan Turut Tergugat III dari para pihak dalam
ah

lik
perkara a quo;
Berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas, Terbantah I mohon agar Majelis Hakim
am

ub
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar memutus :
Dalam Pokok Perkara
Primair
ep
k

1 Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;


ah

2 Menyatakan pelaksanaan lelang tanggal 14 September 2012 sah menurut hukum;


R

si
3 Mengeluarkan Turut Tergugat III dari para pihak dalam perkara a quo;
4 Menghukum Para Penggugat membayar biaya perkara.

ne
ng

Sekuder
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain, mohon

do
gu

putusan yang seadil-adilnya (ex Aequ at bono). In


Menimbang, bahwa selanjutnya Para Penggugat telah mengajukan Replik
A

tertanggal 6 Februari 2013 dan Tergugat dan Turut Tergugat III telah mengajukan
Duplik masing-masing tertanggal 13 Februari 2013 ;
ah

lik

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah


m

ub

mengajukan bukti surat berupa :


1 Bukti PP-1 : Akta Perjanjian Kredit Nomor : 32 tanggal 11 April 2007
ka

ep

dibuat dihadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta Utara.(sesuai


dengan aslinya)
ah

2 Bukti PP-2 : Akta Restrukturisasi Nomor: 30 tanggal 6 September 2010


R

es

dibuat dihadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta Utara. (sesuai
M

dengan aslinya)
ng

on

Hal 41 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Bukti PP-3 : Akta Perjanjian Kredit Nomor : 78 tanggal 20 Juli 2007

R
dibuat dihadapan Dewi Himijati Tandika, S.H., Notaris di Jakarta Utara. (sesuai

si
dengan aslinya)

ne
ng
4 Bukti PP-4 : Akta Restrukturisasi Nomor: 36 tanggal 6 September 2010
dibuat dihadapan Dewi Himijati Tandika, S.H, Notaris di Jakarta Utara. (sesuai

do
dengan aslinya)
gu 5 Bukti PP-5 : Surat Nomor. 098/MSP/MD/IX/2012 tertanggal 11
September 2012, Perihal: Permohonan Penundaan Lelang atas SHM No. 142/

In
A
Jelambar, SHM No. 125/Jelambar, SHM No. 104/Jelambar dan SHM No. 88/
Jelambar. (copy)
ah

lik
6 Bukti PP-6 : Surat Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat
No. 2586/300- 31.73.7/2012 tanggal 12 September 2012. (sesuai dengan aslinya)
am

ub
7 Bukti PP-7 : Surat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Jakarta IV Nomor: S2675/WKN.07/KNL04/2012 tertanggal 12 September 2012,
Perihal: Permohonan Penundaan Lelang. (sesuai dengan aslinya)
ep
k

8 Bukti PP-8 : Surat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang


ah

Jakarta IV Nomor : S-2677/WKN.07/KNL04/2012 tertanggal 13 September 2012,


R

si
Perihal: Konfirmasi Pelaksanaan Lelang. (sesuai dengan aslinya)
9 Bukti PP-9 : Surat PT. Balai Lelang Utama Indonesia Nomor: 451/

ne
ng

BLUI/Lgl/XI/2012, Perihal: Pemberitahuan I (Pertama) Pra Lelang Atas Agunan


Kredit. (sesuai dengan aslinya)

do
gu

10 Bukti PP-10 : Surat PT. Balai Lelang Utama Indonesia Nomor. 452/
BLUI/Lgl/XI/2012, Perihal: Pemberitahuan I (Pertama ) Pra Lelang Atas Agunan
In
Kredit. (sesuai dengan aslinya)
A

11 Bukti PP-11 : Surat Nomor. 189/MSP/MD/XII/2012 tertanggal 21


Desember 2012, Perihal: Surat Tanggapan dan Peringatan. (copy)
ah

lik

12 Bukti PP-12 : Surat PT. Bank Chinatrust Indonesia Nomor L.088/


VIII/2011/CRU-CRMG tertanggal 5 Agustus 2011.
m

ub

13 Bukti PP-13 : Surat PT. Bank Chinatrust Indonesia Nomor L091/


VIII/2011/CRU-CRMG tertanggal 5 Agustus 2011.
ka

ep

14 Bukti PP-14 : Surat PT. Bank Chinatrust Indonesia Nomor L009/


VIII/2012/CRU-CCRMG tertanggal 31 Agustus 2011.
ah

15 Bukti PP-15 : Surat PT. Bank Chinatrust Indonesia Nomor L010/


R

es

VIII/2012/CRU-CCRMG tertanggal 31 Agustus 2011.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16 Bukti PP-16 : Surat PT. Bank Chinatrust Indonesia Nomor L012/

R
VIII/2012/CRU-CCRMG tertanggal 31 Agustus 2011.

si
17 Bukti PP-17 : Surat PT. Bank Chinatrust Indonesia .Nomor L04/II/2013/

ne
ng
CRU-CCRMG tertanggal 12 Februari 2013.
18 Bukti PP-18 : Surat PT. Bank Chinatrust Indonesia Nomor L07/II/2013/

do
CRU-CCRMG tertanggal 12 Februari 2013
gu Fotocopy surat-surat bukti tersebut telah dicocokkan dengan aslinya dan telah pula
dibubuhi materai secukupnya ;

In
A
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Para Penggugat tidak mengajukan saksi ;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya, Tergugat telah
am

ub
mengajukan bukti surat berupa :
1 Bukti T-1 : Perjanjian Kredit No. 32, tanggal 11 April 2007. (sesuai dengan
aslinya)
ep
k

2 BuktiT-2 : Perjanjian Kredit No. 78, tanggal 20 Juli 2007.(sesuai dengan


ah

aslinya)
R

si
3 BuktiT-3 : Akta Restrukturisasi No. 30, tanggal 6 September 2010; (sesuai
dengan aslinya)

ne
ng

4 BuktiT-4 : Akta Restrukturisasi No. 36, tanggal 6 September 2010;(sesuai


dengan aslinya)

do
gu

5 BuktiT-5 : Somasi II (kedua) No. L.057/VI/2011/CRU-CRMG, tanggal 13


Juni 2011, kepada PT Effendi Textindo (copy)
In
6 BuktiT-6 : Somasi III (tiga) No. L.083/VII/2011/CRU-CRMG, tanggal 22
A

Juli 2011, kepada PT. Effendi Textindo.(copy)


7 BuktiT-7 : Somasi IV (empat) No. L.090/VIII/2011 /CRU-CRMG,
ah

lik

tanggal 5 Agustus 2011, kepada PT. Effendi Textindo.(copy)


8 BuktiT-8 : Surat Pemberitahuan Pendaftaran Eksekusi Aset No. L.
m

ub

122/XI/2011 /CRU-C RMG, tanggal 10 November 2011, kepada PT. Effendi


Textindo.(copy)
ka

ep

9 BuktiT-9 : Somasi II (dua) No. L.060/VI/2011 /CRU-CRMG, tanggal


13 Juni 2011, kepada PT. Djoni Textindo.(copy)
ah

10 BuktiT-10 : Somasi III (tiga) No. L.080/VII/2011 /CRU-CRMG, tanggal 22


R

es

Juli 2011, kepada PT- Djoni Textindo.(copy)


M

ng

on

Hal 43 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11 BuktiT-11 : Somasi IV (empat) No: L.087/VIII/2011/CRU-CRMG, tanggal 5

R
Agustus 2011, kepada PT. Djoni Textindo.(copy)

si
12 BuktiT-12 : Surat Pemberitahuan Pendaftaran Eksekusi Aset No. L. 119/

ne
ng
XI/2011/CRU-CRMG, tanggal 10 November 2011, kepada PT. Djoni Textindo
(copy)

do
13 Bukti T-13 : Surat No: L-025/VII/2012/ CLD-ADM, tanggal 20 Juli 2012
gu perihal Permohonan Penetapan Tanggal Lelang dan Surat Pengantar SKPT.(copy)
14 Bukti T-14 : Surat Kementrian Keuangan RI Dirjen Kekayaan Negara

In
A
Kantor Wilayah VII DJKN Jakarta IV, KPKNL Jakarta IV, No. S-419/WKN.07/
KNL. 04/2012, tanggal 10 Agustus 2012, perihal penetapan hari/tanggal lelang.
ah

lik
(copy)
15 Bukti T-15 : Surat Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Hak Tanggungan,
am

ub
edisi tanggal 15 Agustus 2012.(sesuai dengan aslinya)
16 Bukti T-16 : Pengumuman lelang melalui surat kabar harian Terbit, hari kamis
tangga 30 Agustus 2012.(sesuai dengan aslinya)
ep
k

17 Bukti T-17 : Surat Pemberitahuan Lelang Eksekusi Jaminan, No. L.009/


ah

VIII/2012/CRU-CRMG, tanggal 31 Agustus 2012, kepada PT. Effendi Textindo.


R

si
(copy)
18 Bukti T-18 : Surat Pemberitahuan Lelang Eksekusi Jaminan No L.012/

ne
ng

VIII/2012/CRU-CRMG, tanggal 31 Agustus kepada PT. Djoni Textindo. (copy)


19 Bukti T-19 : Buku Tanah Hak Milik No. 142. (sesuai dengan aslinya)

do
gu

20 Bukti T-20 : Buku Tanah Hak Milik No. 125 (sesuai dengan aslinya)
21 Bukti T-21 : Buku Tanah Hak Milik No. 88. (sesuai dengan aslinya)
In
22 Bukti T-22 : Buku Tanah Hak Milik No. 104 (sesuai dengan aslinya)
A

23 Bukti T-23 : Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3356/2007, tanggal 3 Mei


2007 & Akta Pemberian Hak Tanggungan No: 81/2007, tanggal 3 Mei 2007.
ah

lik

(sesuai dengan aslinya)


24 Bukti T-24 : Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 3307/2007, tanggal 16 Mei
m

ub

2007 & Akta Pemberian Hak Tanggungan No: 80/2007, tanggal 3 Mei 2007.
(sesuai dengan aslinya)
ka

ep

25 Bukti T-25 : Sertifikat, Hak Tanggungan Nomor 7963/2010, tanggal 26


Oktober 2010 & Akta Pemberian Hak Tanggungan No: 90/2010, tanggal 1
ah

Oktober 2010; (sesuai dengan aslinya)


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26 Bukti T-26 : Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 7964/2010, tanggal 26

R
Oktober 2010 & Akta Pemberian Hak Tanggungan No: 91/2010, tanggal 1

si
Oktober 2010. (sesuai dengan aslinya)

ne
ng
27 Bukti T-27 : Appraisal Report No: APP- P/006.A/KJPP-MPR/IV/11 (sesuai
dengan aslinya)

do
28 Bukti T-28 : Appraisal Report No: APP- P/006.B/KJPP-MPR/IV/11. (sesuai
gu dengan aslinya)
29 Bukti T-29 : Appraisal Report No: APP-P/006.0/KJPP-MPR/IV/11. (sesuai

In
A
dengan aslinya)
30 Bukti T-30 : Surat No: 01/PMJ/ET/U20 12, tanggal 7 Februari 2012. (copy)
ah

lik
31 Bukti T-31 : Surat dari Badan Pertanahan Nasional RI Nomor
2596/300-31.73.7/2012, tanggal 12 September 2012, butir 3 dan butir 4.(copy)
am

ub
32 Bukti T-32 : Loan-Repayment Schedule tanggal 30 September 2010 kepada
PT. Effendi Textindo.(sesuai dengan aslinya)
33 Bukti T-33 : Loan-Repayment Schedule tanggal 30 September 2010 kepada
ep
k

PT. Djoni Textindo. (sesuai dengan aslinya)


ah

34 Bukti T-34 : Loan-Outstanding Report PT. Effendi Textindo per-tanggal 5


R

si
Maret 2013. (sesuai dengan aslinya)
35 Bukti T-35 : Loan-Outstanding Report PT. Djoni Textindo per-tanggal

ne
ng

5 Maret 2013. (sesuai dengan aslinya)


36 Bukti T-36 : Installment Loan (LN- Repayment-Insert) Effendi Textindo per-

do
gu

tanggal 14 Januari 2013.(sesuai dengan aslinya)


37 Bukti T-37 : Installment Loan (LN- Repayment-Insert) Djoni Textindo per-
In
tanggal 14 Januari 2013. (sesuai dengan aslinya)
A

38 Bukti T-38 : Jadwal Pembayaran PT. Effendi Textindo berdasarkan Perjanjian


Kredit Restrukturisasi No. 30 tanggal 6 September 2010.(sesuai dengan aslinya)
ah

lik

39 Bukti T-39 : Jadwal Pembayaran PT. Djoni Textindo berdasarkan Perjanjian


Kredit Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010. (sesuai dengan aslinya)
m

ub

Fotocopy surat-surat bukti tersebut telah dicocokkan dengan aslinya dan telah pula
dibubuhi materai secukupnya ;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya, Turut Tergugat III


ah

telah mengajukan bukti surat berupa :


R

es
M

ng

on

Hal 45 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 Bukti TT3-1 : Surat Tergugat No.L.025/VIU2012/CLD-ADM Tanggal 20 Juli

R
2012 tentang permohonan lelang eksekusi hak tanggungan PT. Effendi Textindo

si
(sesuai dengan aslinya)

ne
ng
2 Bukti TT3-2 : Surat Pernyataan Tergugat nomor L.026/VII/2012/CLD- ADM
tanggal 20 Juli 2012 (sesuai dengan aslinya)

do
3 Bukti TT3-3 : Surat Keterangan Tergugat nomor L.027NII/2012/CLD- ADM
gu tanggal 20 Juli 2012 (sesuai dengan aslinya)
4 Bukti TT3-4 : Surat Keterangan Tergugat nomor L.028/VII/2012/CLD-

In
A
ADM tanggal 20 Juli 2012 (sesuai dengan aslinya)
5 Bukti TT3-5 : Perjanjian Kredit Nomor 32 tanggal 11 April 2007 (copy)
ah

lik
6 Bukti TT 3-6a: Sertifikat Hak Milik No.142 seluas 385 m2 (copy)
7 Bukti TT3-6b : Sertifikat Hak Milik No.125 seluas 7 7 m2 (copy)
am

ub
8 Bukti TT3-6c : Sertifikat Hak Milik No.104 seluas 100 m2 (copy)
9 Bukti TT3-6d : Sertifikat Hak Milik No.88 seluas 177 m2 (copy)
10 Bukti TT3-7a : Sertifikat Hak Tanggungan No.3307/2007 (copy)
ep
k

11 Bukti TT3-7b : Sertifikat Hak Tanggungan No. 33 5- 6/2007 (copy)


ah

12 Bukti TT3-8 : Surat Turut Tergugat III No. S-2419/WKN.7/KNL.04/2012


R

si
tanggal 10 Agustus 2012 Hal: Penetapan Hari/Tanggal Lelang (sesuai dengan
aslinya)

ne
ng

13 Bukti TT3-9a : Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No.1487/


SKPT30031.73.7/2012 tanggal 13 September 2012 (copy)

do
gu

14 Bukti TT3-9b : Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No. 1488/SKPT-300-


31.73.7/2012 tanggal 13 September 2012 (copy)
In
15 Bukti TT3-9c : Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No. 1489/
A

SKPT-300-31.73.7/2012 tanggal 13 September 2012 (copy)


16 BuktiTT3-9d : Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No. 1490/SKPT-300-
ah

lik

31.73.7/2012 tanggal 13 September 2012 (copy)


17 Bukti TT3-10a: Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Hak Tanggungan di
m

ub

selebaran tanggal 15 Agustus 2012 (sesuai dengan aslinya)


18 Bukti TT3-10b: Pengumuman Kedua Lelang Eksekusi Harta Pailit di Harian
ka

ep

Terbit tanggal 30 Agustus 2012 (sesuai dengan aslinya)


19 Bukti TT3-11 : Surat Tergugat Nomor L.009/VII/2012/CRU-CCRMG tanggal 31
ah

Agustus 2012 hal : pemberitahuan lelang (copy)


R

es

20 Bukti TT3-12 : Surat Tergugat Nomor L.012/VIII/2012/CRU-CCRMG tanggal 31


M

Agustus 2012 hal pemberitahuan lelang (copy)


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21 Bukti TT3-13 : Risalah Lelang No. 251/2012 tanggal 14 September 2012 (sesuai

R
dengan aslinya)

si
ne
ng
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Tergugat maupun Turut Tergugat III
tidak mengajukan saksi ;

do
gu Menimbang, bahwa Penggugat, Tergugat dan Turut Tergugat III masing-
masing telah mengajukan Kesimpulan tertanggal 21 Maret 2013 ;

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya kedua belah pihak yang berperkara tidak
ah

lik
mengajukan sesuatu lagi dan mohon Putusan ;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu
yang tercantum dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;
ep
k
ah

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA


R

si
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat adalah

ne
ng

sebagaimana tersebut diatas ;


I DALAM PROVISI

do
gu

Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya telah mengajukan


In
A

permohonan Provisi yang kemudian ditindak lanjuti dengan surat No: 186/MSP/MD/
XII/12 tanggal 19 Desember 2012 ;
ah

lik

Menimbang, bahwa setelah mendengar dan memperhatikan keberatan Tergugat


dan Turut Tergugat III serta surat-surat bukti yang diajukan kedua belah pihak yang
m

ub

berperkara, Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela yang amarnya sebagai
ka

berikut :
ep

1 Menerima dan mengabulkan permohonan Provisi Para Penggugat


ah

2 Memerintahkan kepada Tergugat atau kuasanya atau pihak yang menerima


R

pengalihan hak dan wewenang darinya atau pihak manapun untuk tidak
es

melakukan tindakan-tindakan hukum terhadap tanah dan bangunan yang terdaftar


M

ng

dalam :
on

Hal 47 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SHM No. 88/Jelambar Baru atas nama Chily Lianawati seluas 177 m2

si
SHM No. 104/Jelambar Baru atas nama Indra Gunawan seluas 100 m2

SHM No. 125/Jelambar Baru atas nama Chily Lianawati seluas 77 m2

ne
ng
SHM No.142/Jelambar Baru atas nama Chily Lianawati seluas 385 m2
Hingga adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini.

do
gu 3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir dalam perkara pokok.

In
II. DALAM KONPENSI
A
DALAM EKSEPSI
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat telah mengajukan eksepsi
pada pokoknya sebagai berikut :
am

ub
A Eksepsi gugatan Tidak Jelas / Kabur (Obscuur Libel), dengan alasan uraian posita
dan petitum gugatan tidak sinkron dan tidak saling mendukung satu sama lain.
ep
k

B Penggabungan (Kumulasi) gugatan yang diajukan Para Penggugat dalam perkara


ini tidak memenuhi syarat-syarat hukum dan melanggar tertib hukum acara karena
ah

R
Para Penggugat telah melakukan penggabungan (kumulasi) gugatan, baik

si
menyangkut subyek maupun obyek gugatannya, sedangkan berdasarkan fakta

ne
ng

tidak terdapat adanya hubungan hukum yang erat diantara subyek hukum yang
menggugat dan obyek gugatan juga merupakan dua peristiwa hukum yang berbeda
dan berdiri sendiri, sehingga tidak memenuhi syarat untuk digabungkan atau di

do
gu

kumulasikan, oleh karena itu gugatan yang diajukan Para Penggugat dalam
perkara ini haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ;
In
A

Menimbang, bahwa setelah memperhatikan Replik Para Penggugat dan Duplik


ah

lik

dari Tergugat, terhadap eksepsi dari Tergugat tersebut diatas, Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut :
m

ub

Eksepsi gugatan tidak jelas / kabur (Obscuur Libel) dengan alasan uraian posita dan
petitum gugatan tidak sinkron dan tidak saling mendukung satu sama lain.
ka

ep

Menimbang, bahwa apabila dalam suatu gugatan dalam positanya didalilkan


ah

adanya suatu perbuatan melawan hukum sedangkan dalam petitumnya tidak disebutkan
R

suatu pernyataan Perbuatan Melawan Hukum, maka menurut Majelis Hakim hal tersebut
es
M

tidak menyebabkan gugatan menjadi cacat formil dan tidak jelas, dan seandainya dalam
ng

amar putusan disebutkan pernyataan adanya perbuatan melawan hukum hal tersebut
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukanlah menyebabkan terjadinya ultra posita sebagaimana dikemukakan dalam

R
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung tanggal 15 Juli 1975 No. 425 K/Sip/1975

si
yang menyebutkan bahwa mengabulkan lebih dari petitum di ijinkan asal saja sesuai

ne
ng
dengan posita.
Terlebih dalam perkara ini dalam positanya Para Penggugat telah mendalilkan bahwa

do
Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010 termasuk perjanjian-
gu perjanjian turunan daripadanya demi hukum harus dinyatakan batal dan dalam petitum
gugatan hal tersebut telah pula dijadikan sebagai salah satu dari petitum gugatan ;

In
A
Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi Tergugat dengan alasan seperti
ah

lik
tersebut diatas haruslah ditolak ;
Eksepsi dengan alasan Penggabungan (kumulasi) gugatan yang diajukan Para Penggugat
am

ub
dalam perkara ini tidak memenuhi syarat-syarat hukum dan melanggar tertib hukum
acara karena Para Penggugat telah melakukan penggabungan (kumulasi) gugatan, baik
menyangkut subyek maupun obyek gugatannya
ep
k
ah

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi dengan alasan tersebut, diatas, menurut


R

si
Majelis Hakim hal tersebut sudah memasuki pokok perkara karena berkaitan dengan
masalah fakta dan pembuktian, sehingga eksepsi Tergugat dengan alasan seperti tersebut

ne
ng

diatas haruslah ditolak ;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka eksepsi


dari Tergugat haruslah ditolak untuk seluruhnya ;
In
A

DALAM POKOK PERKARA


ah

lik

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebih lanjut


mengenai dalil gugatan dari Para Penggugat dan bantahan dari Tergugat, terlebih dahulu
m

ub

akan mempertimbangkan mengenai apakah antara Penggugat I dan Penggugat II


ka

mempunyai keterkaitan erat agar suatu gugatan dapat digabungkan, khususnya dalam
ep

perkara ini adalah Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April 2007 yang telah
direstrukturisasi oleh Perjanjian No. 30 tanggal 6 September 2010 dengan Perjanjian
ah

Kredit No. 78 tanggal 20 Juli 2007 yang telah direstrukturisasi oleh Perjanjian No. 36
es

tanggal 6 September 2010 ;


M

ng

on

Hal 49 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti PP-1, PP-2 , PP-3 dan PP-4 yang identik

R
dengan bukti T-1, T-3, T-2 dan T-4 berupa Perjanjian Kredit dan Akta Restrukturisasi

si
diperoleh fakta bahwa yang mengadakan perjanjian atas nama PT. EFFENDI

ne
ng
TEXTINDO dan PT. DJONI TEXTINDO adalah INDRA GUNAWAN selaku Direktur
Utama yang telah disetujui oleh Komisaris Perseroan yaitu HENDRA GUNAWAN ;

do
gu Menimbang, bahwa selain itu dalam Pasal 6 ayat (2) Perjanjian No. 30 tanggal
6 September 2010 yang dibuat oleh Penggugat I dengan Tergugat secara tegas

In
A
menyatakan suatu kondisi Gross Default terhadap PT. DJONI TEXTINDO (Penggugat
II), begitu pula dalam Pasal 6 ayat (2) Perjanjian No. 36 tanggal 6 September 2010 yang
ah

lik
dibuat antara Penggugat I dengan Tergugat yang mencantumkan kondisi Gross Default
terhadap PT. EFFENDI TEXTINDO (Penggugat I), dengan demikian maka
am

ub
penggabungan gugatan dalam perkara ini tidak melanggar tata tertib hukum acara karena
antara Penggugat I dan Penggugat II mempunyai keterkaitan yang erat ;
ep
k

Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya telah


ah

mendalilkan bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum pada saat
R

si
dibuatnya Perjanjian Kredit karena obyeknya yang tidak dapat dihitung serta belum
jatuh temponya fasilitas kredit yang diberikan oleh Tergugat ;

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya pada pokoknya menyatakan

do
gu

bahwa Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010 termasuk
mengenai jatuh tempo, beban bunga dan denda yang tertuang dalam perjanjian tidak
In
melanggar hukum, akan tetapi telah memenuhi ketentuan hukum sebagaimana diatur
A

dalam ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata Jo. Pasal 1338 KUHPerdata serta
Yurisprudensi dan tidak bertentangan dengan Pasal 1333 KUHPerdata ;
ah

lik

Menimbang, bahwa mengenai sahnya suatu perjanjian haruslah memenuhi


m

ub

syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu :


1 Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya ;
ka

ep

2 Kecakapan untuk membuat suatu perikatan ;


3 Suatu Hal tertentu ;
ah

4 Suatu Sebab yang halal ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa syarat yang pertama dan kedua merupakan syarat

R
subyektif yang apabila tidak dipenuhi dapat dibatalkan, sedangkan syarat ketiga dan

si
keempat merupakan syarat obyektif yang apabila tidak dipenuhi mengakibatkan batal

ne
ng
demi hukum ;

do
Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam gugatannya telah
gu mempermasalahkan mengenai salah satu klausul baik dalam Perjanjian Kredit No.
30/2010 maupun Perjanjian Kredit No. 36/2010 yaitu Pasal 3.1 yang menyatakan bahwa

In
A
Tergugat dapat mengubah dan menentukan besaran bunga tersebut berdasarkan
pertimbangan Tergugat sendiri, tanpa pemberitahuan maupun persetujuan dari Para
ah

lik
Penggugat, hal mana bertentangan dengan ketentuan Pasal 1333 KUHPerdata ;
am

ub
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1333 KUHPerdata disebutkan bahwa suatu
perjanjian harus mempunyai sebagai pokok yang paling sedikit ditentukan jenisnya
tidaklah menjadi halangan bahwa jumlah barang tidak tentu, asal saja jumlah itu
ep
k

terkemudian dapat ditentukan atau dihitung ;


ah

si
Menimbang, bahwa menurut dalil Penggugat ketentuan Pasal 1333
KUHPerdata merupakan penjelasan dari unsur Obyek tertentu dalam Pasal 1320

ne
ng

KUHPerdata yang merupakan syarat sahnya perjanjian yang apabila dilanggar dan tidak
dipenuhi berimplikasi kepada suatu keadaan batal demi hukum, dengan demikian

do
gu

Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010 yang dibuat Tergugat
sebagaimana dimaksud dalam perkara a quo terbukti tidak memenuhi unsur obyektif
In
Pasal 1320 KUHPerdata yakni unsur obyek tertentu oleh karenanya termasuk
A

perjanjian-perjanjian turunan daripadanya demi hukum harus dinyatakan batal ;


ah

lik

Menimbang, bahwa terlepas dari apakah Tergugat telah melakukan perbuatan


melawan hukum dalam membuat Perjanjian sebagaimana dalil Para Penggugat ataupun
m

ub

tidak, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenai syarat suatu
hal tertentu sebagaimana yang dipermasalahkan oleh Para Penggugat ;
ka

ep

Menimbang, bahwa suatu hal tertentu menurut Majelis Hakim adalah obyek
ah

dalam perjanjian harus jelas dan terpenuhi atau setidak-tidaknya dapat dipastikan ;
R

es
M

ng

on

Hal 51 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti PP-2 yang identik dengan bukti T-3

R
berupa Akta Restrukturisasi No. 30 tangga; 6 September 2010 dan bukti PP-4 yang

si
identik dengan bukti T-4 berupa Akta Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010

ne
ng
dalam Pasal 3.1 disebutkan bahwa Debitur setuju untuk membayar berupa Pinjaman
jangka menengah (Medium Term Loan) sebesar 6,8 % pertahun mengambang dihitung

do
dari posisi debet debitur dan wajib dibayar setiap bulan, akan tetapi dengan ketentuan
gu bahwa Bank berwenang untuk menyesuaikan tingkat suku bunga tersebut dari waktu ke
waktu atas pertimbangan Bank sendiri tanpa pemberitahuan tertulis kepada atau

In
A
persetujuan terlebih dahulu dari Debitur, dimana penyesuaian tersebut akan berlaku
efektif segera pada saat diberitahukan oleh Bank kepada Debitur ;
ah

lik
Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan Pasal 3.1 dalam Akta
am

ub
Restrukturisasi, menurut Majelis Hakim ketentuan bahwa Bank berwenang
menyesuaikan tingkat suku bunga berdasarkan atas pertimbangan Bank sendiri tanpa
persetujuan dari Debitur terlebih dahulu dapat menimbulkan ketidak pastian mengenai
ep
k

jumlah yang menjadi obyek dalam Perjanjian Kredit karena tidak diatur secara jelas atas
ah

dasar apa bank menyesuaikan tingkat suku bunga, lain halnya apabila disebutkan secara
R

si
tegas disesuaikan berdasarkan suku bunga ekonomi pasar perbankan yang berlaku ;

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat dalam bantahannya mendalilkan bahwa


Perjanjian Restrukturisasi Kredit yang dibuat dan ditanda tangani oleh Para Penggugat

do
gu

dan Tergugat dalam perkara ini tidak bertentangan dengan Pasal 1333 KUHPerdata
karena dari segi jumlah besarnya fasilitas kredit serta beban bunga yang dikenakan
In
sudah diatur dan dapat ditentukan serta dihitung ;
A

Menimbang, bahwa meskipun benar besarnya fasilitas kredit serta beban bunga
ah

lik

yang dikenakan dapat ditentukan serta dihitung namun menurut Majelis Hakim hal
tersebut dilakukan secara sepihak khususnya mengenai penentuan suku bunga yang
m

ub

harus dibayar oleh Para Penggugat tanpa persetujuan terlebih dahulu sehingga akibatnya
prestasi yang harus dilakukan oleh Para Penggugat berupa pembayaran hutang kepada
ka

ep

Tergugat tidak dapat dipastikan jumlahnya karena pembayaran hutang dari Para
Penggugat kepada Tergugat berupa hutang pokok, bunga dan denda serta penalti apabila
ah

terlambat membayar, sehingga ketidak jelasan atau ketidak pastian tersebut dengan
R

es

demikian bertentangan dengan ketentuan Pasal 1333 KUHPerdata ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Tergugat dalam dalil bantahannya menyatakan bahwa dari

R
perspektif hukum, Perjanjian Kredit No. 30/2010 dan Perjanjian Kredit No. 36/2010

si
termasuk mengenai jatuh tempo, beban bunga dan denda yang tertuang dalam Perjanjian

ne
ng
tidak melanggar hukum, akan tetapi telah memenuhi ketentuan hukum sebagaimana
diatur dalam ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata Jo. Pasal 1338 KUHPerdata serta

do
Yurisprudensi ;
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata dikenal

In
A
dengan Azas Kebebasan Berkontrak, namun dalam praktek sering ditemukan bahwa
kebebasan berkontrak sering menimbulkan ketidak adilan karena adanya posisi tawar
ah

lik
yang tidak berimbang dari para pihak, yang mana pihak yang membutuhkan atau
Debitur seringkali menerima semua persyaratan yang diajukan oleh pihak Kreditur
am

ub
dengan harapan kebutuhannya cepat terpenuhi, sehingga pada hakekatnya ada unsur
keterpaksaan dalam posisi tawar yang tidak seimbang tersebut ;
ep
k

Menimbang, bahwa kebebasan berkontrak yang menjadi prinsip umum


ah

perjanjian dapat tercapai apabila para pihak yang terlibat memiliki posisi bargaining
R

si
power yang seimbang agar pelaksanaan perjanjian tersebut dapat memberikan hasil yang
sesuai, patut dan adil ;

ne
ng

Menimbang, bahwa ketidak seimbangan kedudukan antara para pihak terjadi

do
gu

apabila pihak yang lebih kuat dapat memaksakan kehendaknya kepada pihak yang
lemah sehingga pihak yang lemah mengikuti saja syarat-syarat perjanjian yang diajukan
In
dan tidak dapat lagi meminta perubahan atas klausul-klausulnya, akibatnya prestasi dan
A

kontra prestasi yang dibebankan kepada para pihak tidak berimbang secara mencolok,
bahkan tidak patut ;
ah

lik

Menimbang, bahwa pihak yang memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dapat
m

ub

mendiktekan kemauannya kepada pihak lawannya dalam perjanjian sehingga hal


tersebut merupakan penyalah gunaan keadaan (Misbruik van omstandigheden) dalam
ka

ep

membuat perjanjian ;
ah

Menimbang, bahwa praktek peradilan telah menerima penyalah gunaan


R

es

keadaan sebagai salah satu alasan pembatalan perjanjian disamping alasan yang selama
M

ini telah dikenal yaitu :


ng

on

Hal 53 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perjanjian dibuat oleh mereka yang tidak cakap (Pasal 1330 KUHPerdata)

si
Perjanjian bertentangan dengan Undang-undang, Ketertiban Umum atau
Kesusilaan (Pasal 1337 KUHPerdata) ;

ne
ng
Perjanjian dibuat karena kekhilafan, paksaan atau penipuan (Pasal 1321
KUHPerdata)

do
gu Wanprestasi dalam pelaksaan Perjanjian (Pasal 1266 KUHPerdata)

Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan pembatalan perjanjian

In
A
dikarenakan adanya penyalah gunaan keadaan adalah sebagaimana tertuang dalam
Putusan Mahkamah Agung RI No. 3641 K/Pdt/2001 tanggal 1 September 2002 ;
ah

lik
Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim setelah mencermati Akte
am

ub
Restrukturisasi No. 30 tanggal 6 September 2010 dan Akte Restrukturisasi No. 36
tanggal 6 September 2010 dalam Pasal 8.2 dan Pasal 3.1 terlihat adanya ketidak
ep
seimbangan kedudukan antara para pihak, dimana Kreditur dalam hal ini Tergugat dapat
k

menyatakan jatuh tempo utang adalah berdasarkan kehendak Bank sendiri yakni dengan
ah

memberitahukan secara tertulis kepada Para Penggugat dengan alasan apapun dan
R

si
walaupun besarnya bunga telah ditentukan sebesar 6,8 % ternyata Tergugat dapat
mengubah dan menentukan besaran bunga berdasarkan pertimbangan Tergugat sendiri

ne
ng

tanpa pemberitahuan maupun persetujuan dari Para Penggugat, hal mana merupakan
cerminan adanya penyalah gunaan keadaan ;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas karena


In
A

perjanjian sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kredit No. 30 Tahun 2010 dan
Perjanjian Kredit No. 36 Tahun 2010 terbukti tidak memenuhi ketentuan Pasal 1333
ah

lik

KUHPerdata yang mengakibatkan tidak terpenuhinya unsur obyek tertentu yang


merupakan unsur obyektif dari Pasal 1320 KUHPerdata dan adanya penyalah gunaan
keadaan dalam klausul perjanjian maka Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April 2007
m

ub

yang diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi NO. 30 tanggal 6 September 2010 dan
ka

Perjanjian Kredit No.78 tanggal 20 Juli 2007 yang diperbaharui melalui Akte
ep

Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010 maka perjanjian tersebut menjadi batal
ah

demi hukum ;
R

es

Menimbang, bahwa Turut Tergugat III dalam jawabannya menyatakan bahwa


M

ng

pelaksanaan lelang tanggal 14 September 2012 adalah sah menurut hukum belum terjadi
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peralihan hak atas tanah obyek termaksud dan oleh karena itu mohon agar Turut

R
Tergugat III dikeluarkan dari para pihak dalam perkara a quo ;

si
ne
ng
Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam repliknya mengatakan bahwa Para
Penggugat sama sekali tidak mempersalahkan Tergugat atas tahapan yang ditempuh

do
dalam melaksanakan proses lelang eksekusi, sedangkan ditariknya Turut Tergugat I,
gu Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III dalam perkara ini semata-mata untuk
melengkapi pihak-pihak dalam berperkara demi berlangsungnya pemeriksaan peradilan

In
A
yang adil dan konprehensif ;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan replik Para Penggugat tersebut diatas dan
petitum gugatan angka 5 hanya minta agar Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut
am

ub
Tergugat III patuh terhadap putusan ini, maka tidak ada hal-hal yang perlu
dipertimbangkan atas jawaban Turut Tergugat III ; ep
k

Menimbang, bahwa karena Perjanjian Kredit dinyatakan batal demi hukum


ah

maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan petitum gugatan Penggugat


R

si
satu persatu ;

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 2 dan 3 karena Perjanjian Kredit


No. 32 tanggal 11 April 2007 dan Perjanjian Kredit No. 78 tanggal 20 Juli 2007 yang

do
gu

telah diperbaharui melalui Akte Restrukturisasi No. 30 tanggal 6 September 2010 dan
Akte Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010 dinyatakan batal demi hukum
In
dapat dikabulkan ;
A

Menimbang, bahwa karena Perjanjian Kredit dan Akte Restrukturisasi telah


ah

lik

dinyatakan batal demi hukum maka petitum angka 4 mengenai pembayaran ganti rugi
yang berkaitan dengan Perjanjian Kredit dan Akte Restrukturisasi haruslah ditolak ;
m

ub

Menimbang, bahwa mengenai Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut


ka

ep

Tergugat III agar dihukum untuk patuh terhadap putusan perkara ini karena beralasan
maka dapat dikabulkan ;
ah

es

Menimbang, bahwa dengan demikian maka gugatan Para Penggugat dapat


M

dikabulkan untuk sebagian dan ditolak untuk selain dan selebihnya ;


ng

on

Hal 55 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
III. DALAM REKONPENSI

si
DALAM PROVISI

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi dalam gugatan Rekonpensi telah
mengajukan tuntutan provisi agar Penggugat Rekonpensi dinyatakan berhak untuk

do
gu melakukan lelang eksekusi terhadap aset jaminan hak tanggungan dan melarang Para
Tergugat Rekonpensi menghalang-halangi eksekusi tanggungan ;

In
A
Menimbang, bahwa karena permohonan provisi dari Penggugat Konpensi
dikabulkan, maka permohonan Provisi dari Penggugat Rekonpensi haruslah ditolak ;
ah

lik
DALAM EKSEPSI
am

ub
Menimbang, bahwa Para Tergugat Rekonpensi atas gugatan Rekonpensi yang
diajukan oleh Penggugat Rekonpensi telah mengajukan eksepsi bahwa antara gugatan
ep
Konpensi dan gugatan Rekonpensi tidak memiliki koneksitas erat (innerlijke
k

samenhang) yang menghilangkan sifat adminissible dari gugatan Rekonpensi dan


ah

mengakibatkan harus dinyatakan tidak dapat diterima, selain itu karena perjanjian yang
R

si
menjadi tuntutan masih dalam sengketa maka gugatan Rekonpensi tidak dapat diterima
karena diajukan terlalu dini atau prematur serta karena Perjanjian Kredit yang menjadi

ne
ng

dasar tuntutan wanprestasi Penggugat Rekonpensi mengandung klausul-klausul yang


sedemikian rupa sehingga Para Tergugat Rekonpensi merasa tertipu hal tersebut

do
gu

termasuk dalam kategori Exceptie Dolimali yang mengakibatkan tuntutan dalam


gugatan Rekonpensi tidak dapat diterima ;
In
A

Menimbang, bahwa Perjanjian antara Para Tergugat Rekonpensi dan


ah

lik

Penggugat dinyatakan batal demi hukum bukan berdasarkan adanya perbuatan melawan
hukum ataupun wanprestasi melainkan karena tidak terpenuhinya syarat obyektif dalam
Perjanjian menurut ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata maka dengan demikian eksepsi
m

ub

Para Tergugat Rekonpensi haruslah dinyatakan ditolak ;


ka

ep

DALAM POKOK PERKARA


ah

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi dalam gugatan Rekonpensi telah


R

mendalilkan bahwa Para Tergugat Rekonpensi telah melakukan wanprestasi atas


es

Perjanjian Restrukturisasi Kredit terhadap Akta Restrukturisasi No. 30 tanggal 6


M

ng

September 2010 dan Akte Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Menimbang, bahwa Para Tergugat Rekonpensi dalam jawabannya menyatakan

si
bahwa gugatan Rekonpensi tidak patut dikabulkan menurut hukum sebab :

ne
ng
a Tuntutan wanprestasi tidak cukup alasan untuk dilakukan karena Perjanjian Kredit
tidak sah karena tidak memiliki unsur obyek tertentu yang mengakibatkan prestasi

do
Para Tergugat Rekonpensi menjadi tidak dapat diukur atau dihitung serta
gu perjanjian kredit tidak mengandung asas keseimbangan diantara para pihak
didalamnya yang mengakibatkan cacatnya unsur kesepakatan ;

In
A
b Jumlah tuntutan wanprestasi berupa hukuman pembayaran utang ditentukan
sepihak dengan cara sewenang-wenang oleh Penggugat Rekonpensi, serta
ah

lik
hukuman denda keterlambatan dan hukuman denda kelalaian pengosongan tidak
berdasar bahkan bertentangan dengan hukum yang berlaku ;
am

ub
Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat Rekonpensi didasarkan atas
Perjanjian Kredit dan Akte Restrukturisasi yang telah dinyatakan batal demi hukum
ep
k

maka Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkannya, namun berdasarkan et aequo et


ah

bono Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagaimana tersebut dibawah ;


R

si
Menimbang, bahwa Para Tergugat Rekonpensi dalam gugatan Konpensi telah

ne
ng

mendalilkan bahwa Para Penggugat Konpensi / Tergugat Rekonpensi telah mendapat


fasilitas kredit sebesar USD 1.524.510.00 (satu juta lima ratus dua puluh empat ribu lima

do
gu

ratus sepuluh Dollar Amerika Serikat) untuk Penggugat Konpensi I dan masih ada sisa
fasilitas kredit yang belum dinikmati sebesar USD 80.995.76 (Delapan puluh ribu
In
sembilan ratus sembilan puluh lima Dollar Amerika Serikat dan tujuh puluh enam sen)
A

sedangkan untuk Penggugat Konpensi II telah mendapat fasilitas kredit sebesar USD
1.852.470.00 (Satu juta delapan ratus lima puluh dua ribu empat ratus tujuh puluh Dollar
ah

lik

Amerika Serikat) dan masih ada sisa kredit yang belum dinikmati sebesar USD
99.003,92 (sembilan puluh sembilan ribu tiga Dollar Amerika Serikat sembilan puluh
m

ub

dua sen) ;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-38 berupa jadwal pembayaran PT.


EFFENDI TEXTINDO berdasarkan Perjanjian Kredit Restrukturisasi No. 30 tanggal 6
ah

September 2010 dan T-39 berupa Jadwal Pembayaran PT. DJONI TEXTINDO
R

es

berdasarkan Perjanjian Kredit Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010, serta


M

bukti T-34 berupa Loan Outstanding Report 01BBX115 Effendi Textindo PT dan
ng

on

Hal 57 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti T-35 berupa Loan Outstanding Report 01BBX116 disebutkan bahwa hutang

R
pokok Tergugat Rekonpensi I adalah USD 1.443.514,24 (satu juta empat ratus empat

si
puluh tiga ribu lima ratus empat belas Dollar Amerika Serikat dua puluh empat sen ) dan

ne
ng
Tergugat Rekonpensi II telah menerima uang dari Penggugat Rekonpensi sebesar USD
1.753.466.08 (Satu juta tujuh ratus lima puluh tiga ribu empat ratus enam puluh enam

do
Dollar Amerika Serikat delapan sen) ;
gu
Menimbang, bahwa dalam KUHPerdata Buku III, Bab III tentang Perikatan

In
A
yang lahir karena Undang-undang dalam Pasal 1359 KUHPerdata disebutkan bahwa :
Tiap-tiap Pembayaran memperkirakan adanya suatu utang, apa yang telah dibayarkan
ah

lik
dengan tidak diwajibkan, dapat dituntut kembali
Sedangkan dalam Pasal 1360 KUHPerdata disebutkan bahwa Barangsiapa secara
am

ub
khilaf atau dengan mengetahuinya telah menerima sesuatu yang tidak harus dibayarkan
kepadanya, diwajibkan mengembalikan barang yang tak harus dibayarkan itu kepada
orang dari siapa ia telah menerimanya
ep
k
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal-pasal tersebut diatas, maka


R

si
Para Tergugat Rekonpensi wajib mengembalikan uang yang telah diterimanya dari
Penggugat Rekonpensi dan uang tersebut semula berasal dari pinjaman berdasarkan

ne
ng

Perjanjian Kredit yang dengan demi hukum perjanjian kredit tersebut batal demi hukum
maka pinjaman tersebut menjadi hutang yang timbul berdasarkan perikatan karena

do
gu

undang-undang yang harus dibayar oleh Para Tergugat Rekonpensi yang waktunya
terhitung sejak Putusan mempunyai kekuatan hukum tetap secara sekaligus ;
In
A

Menimbang, bahwa dalil Tergugat I Rekopensi yang tidak dibantah oleh


Penggugat Rekonpensi bahwa Plafond Kredit Tergugat I Rekonpensi adalah USD
ah

lik

1.524.510,00 yang belum diterima sebesar USD 80.995,76 dengan demikian hutang
Tergugat I Rekonpensi sebesar : USD 1.524.510,00 - USD 80.995,76 = USD
m

ub

1.443.514,24 (satu juta empat ratus empat puluh tiga ribu lima ratus empat belas Dollar
Amerika Serikat dua puluh empat sen) ;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan T-38, hutang pokok yang sudah dibayar oleh
ah

Tergugat I Rekonpensi adalah USD 13.500,00 x 6 = USD 81.000,00 (delapan puluh satu
R

es

ribu Dollar Amerika Serikat) ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa bunga yang sudah dibayar oleh Tergugat I Rekonpensi

R
adalah :

si
USD 7.487,06

ne
ng
USD 8.847,83
USD 8.768,78

do
USD 8.409,41
gu USD 9.166,21
USD 7.705,99

In
A
USD 7.907,25
USD 8.103,41
ah

lik
USD 8.562,04
USD 7.660,75 +
am

ub
USD 82.618,73 (Delapan puluh dua ribu enam ratus delapan belas Dollar Amerika
Serikat tujuh puluh tiga sen) ep
k

Menimbang, bahwa jumlah hutang pokok dan bunga yang sudah dibayar oleh
ah

Tergugat I Rekonpensi adalah USD 81.000 + USD 82.618,73 = USD 163.618,73


R

si
(Seratus enam puluh tiga ribu enam ratus delapan belas Dollar Amerika Serikat tujuh
puluh tiga sen)

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan T-39 hutang pokok yang sudah dibayar oleh

do
gu

Tergugat II Rekonpensi adalah USD 16.500,00 x 6 = USD 99.000,00 (sembilan puluh


sembilan ribu Dollar Amerika Serikat)
In
A

Menimbang, bahwa bunga yang sudah dibayar oleh Tergugat II Rekonpensi


adalah :
ah

lik

USD 9.097,67
USD 10.750,60
m

ub

USD 10.653,98
USD 10.216,81
ka

ep

USD 11.135,64
USD 9.361,15
ah

USD 9.605,10
R

es

USD 9.842,81
M

USD 10.399,26
ng

on

Hal 59 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
USD 9.303,82 +

R
USD 100.366,64 (Seratus Ribu tiga ratus enam puluh enam Dollar Amerika Serikat

si
enam puluh empat sen)

ne
ng
Menimbang, bahwa jumlah hutang pokok dan bunga yang sudah dibayar oleh

do
Tergugat II Rekonpensi adalah :
gu USD 99.000,00
USD 100.366,64

In
A
USD 199.366,64 (Seratus sembilan puluh sembilan ribu tiga ratus enam puluh enam
Dollar Amerika Serikat enam puluh empat sen)
ah

lik
Menimbang, bahwa dengan demikian sisa hutang yang harus dibayar oleh
am

ub
Tergugat I Rekonpensi adalah :
USD 1.443.514,24
USD 163.618,73 -
ep
k

USD 1.279.895,51 (Satu juta dua ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sembilan
ah

puluh lima Dollar Amerika Serikat lima puluh satu sen)


R

si
Menimbang, bahwa sisa hutang yang harus dibayar oleh Tergugat II

ne
ng

Rekonpensi adalah :
USD 1.753.466,08

do
gu

USD 199.366,84
USD 1.554.099,24 (Satu juta lima ratus lima puluh empat ribu sembilan puluh sembilan
In
Dollar Amerika Serikat dua puluh empat sen)
A

Menimbang, bahwa terhadap surat-surat bukti baik yang diajukan Para


ah

lik

Penggugat maupun Tergugat yang tidak digunakan sebagai pembuktian oleh Majelis
Hakim, haruslah dikesampingkan dan tidak dipertimbangkan ;
m

ub

DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI


ka

ep

Menimbang, bahwa karena gugatan Konpensi dari Para Penggugat Konpensi


dikabulkan sebagian, demikian pula gugatan Penggugat Rekonpensi juga dikabulkan,
ah

maka dirasa adil apabila biaya yang timbul dalam perkara ini ditanggung secara bersama
R

es

oleh Para Penggugat Konpensi / Para Tergugat Rekonpensi dan Tergugat Konpensi /
M

ng

Penggugat Rekonpensi masing-masing separuhnya ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Mengingat ketentuan dari Pasal-pasal dalam KUHPerdata, HIR dan Peraturan

si
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

ne
ng
MENGADILI:

do
gu I. A. DALAM PROVISI PARA PENGGUGAT
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Provisi Para Penggugat ;

In
A
2. Memerintahkan kepada Tergugat atau kuasanya atau pihak yang
menerima pengalihan hak dan berwenang darinya atau pihak manapun
ah

lik
untuk tidak melakukan tindakan-tindakan hukum terhadap tanah dan
bangunan yang terdaftar dalam :
am

ub
- SHM No.88/Jelambar Baru atas nama Chily Lianawati seluas 177 M2 ;
- SHM No.104/Jelambar Baru atas nama Indra Gunawan seluas 100
M2 ;
ep
k

- SHM No.125/Jelambar Baru atas nama Chily Lianawati seluas 77 M2 ;


ah

- SHM No.142/Jelambar Baru atas nama Chily Lianawati seluas 385


R

si
M2 ;

ne
ng

hingga adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam perkara
ini ;
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir dalam perkara pokok ;

do
gu

B. DALAM PROVISI TERGUGAT


In
A

- Menolak permohonan Provisi Tergugat ;


ah

lik

II. DALAM KONPENSI


- Dalam Eksepsi
m

ub

- Menolak Eksepsi Tergugat ;


- Dalam Pokok Perkara
ka

- Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian ;


ep

- Menyatakan Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 11 April 2007 yang


ah

diperbaharui melalui Akta Restrukturisasi No. 30 tanggal 6 September


R

2010 dan Perjanjian Kredit No. 78 tanggal 20 Juli 2007 yang diperbaharui
es
M

melalui Akta Restrukturisasi No. 36 tanggal 6 September 2010 batal demi


ng

hukum ;
on

Hal 61 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III

R
untuk patuh terhadap putusan perkara ini ;

si
- Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;

ne
ng
III. DALAM REKONPENSI

do
gu - Dalam Eksepsi
- Menolak Eksepsi Para Tergugat Rekonpensi ;
- Dalam Pokok Perkara

In
A
- Menyatakan Tergugat I Rekonpensi telah menerima uang sebagai hutang
dari Tergugat I Rekonpensi kepada Penggugat Rekonpensi sebesar USD
ah

lik
1.279.895,51 (satu juta dua ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus
sembilan puluh lima dollar Amerika Serikat lima puluh satu sen) ;
am

ub
- Menyatakan Tergugat II Rekonpensi telah menerima uang sebagai hutang
dari Tergugat II Rekonpensi kepada Penggugat Rekonpensi sebesar USD
ep
1.554.099,24 (satu juta lima ratus lima puluh empat ribu sembilan puluh
k

sembilan dollar Amerika Serikat dua puluh empat sen) ;


ah

- Menghukum Tergugat I Rekonpensi untuk membayar hutang kepada


R

si
Penggugat Rekonpensi sebesar USD 1.279.895,51 (satu juta dua ratus
tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sembilan puluh lima dollar

ne
ng

Amerika Serikat lima puluh satu sen) secara sekaligus sejak putusan
mempunyai kekuatan hukum tetap ;

do
gu

- Menghukum Tergugat II Rekonpensi untuk membayar hutang kepada


Penggugat Rekonpensi sebesar USD 1.554.099,44 (satu juta lima ratus
In
A

lima puluh empat ribu sembilan puluh sembilan dollar Amerika Serikat
empat puluh empat sen) secara sekaligus sejak putusan mempunyai
ah

kekuatan hukum tetap ;


lik

IV. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI


m

ub

- Menghukum Para Penggugat Konpensi/Para Tergugat Rekonpensi dan


ka

Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara


ep

sebesar Rp. 1.316.000,- (satu juta tiga ratus enam belas ribu rupiah) masing-
ah

masing separuhnya ;
R

es

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


M

ng

Negeri Jakarta Selatan pada hari SELASA tanggal 2 APRIL 2013 oleh H A R I O N O,
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SH. selaku Hakim Ketua Majelis, U S M A N, SH. dan YUNINGTYAS UPIEK. K,

si
SH.MH. masing-masing selaku Hakim Anggota Majelis, putusan mana pada hari
RABU tanggal 17 APRIL 2013 diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh

ne
ng
H A R I O N O, SH. selaku Hakim Ketua Majelis, didampingi oleh U S M A N, SH.
dan YUNINGTYAS UPIEK.K,, SH.MH. masing-masing selaku Hakim Anggota

do
gu Majelis, dibantu oleh SUPANDI, SH.MH., selaku Panitera Penggangi dihadiri oleh
Kuasa Para Penggugat, tanpa dihadiri oleh Kuasa Tergugat, Turut Tergugat I, Turut

In
Tergugat II dan Kuasa Turut Tergugat III ;
A
ah

HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS,

lik
am

ub
1 U S M A N, SH
H A R I O N O, SH
ep
k
ah

1 YUNINGTYAS UPIEK.K,, SH.MH


R

si
Panitera Pengganti

ne
ng

SUPANDI, SH.MH

do
gu

Biaya - biaya :
Pencatatan Rp. 30.000,-
Materai Rp. 6.000,-
In
A

Redaksi Rp. 5.000,-


ATK Rp. 75.000,-
Panggilan Rp. 1.200.000,-
ah

lik

Jumlah Rp. 1.316.000,-


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal 63 dari 63 Hal Putusan No.499/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63

Anda mungkin juga menyukai