Laporan Instalasi Penerangan
Laporan Instalasi Penerangan
Disusun oleh
Kelompok 5 :
1. Galih Purwandaru
2. Mila Retno Wulan
3. Onie Pratama A.
4. Yusuf Dzulkarnain
2010
1. DESKRIPSI
1. Saklar seri S1 (a) berfungsi untuk menyalakan lampu L1 dan L2 dimana rangkaian
diamankan oleh pengaman fuse (F1) dan disuplai oleh fasa R.
2. Saklar tunggal S1 (b) berfungsi untuk menyalakan coil pada kontaktor A1 dan A2
dimana rangkaian diamankan oleh pengaman fuse (F2) dan disuplai oleh fasa S.
3. Saklar tunggal S3 (c) berfungsi untuk menyalakan lampu L3 melalui kontak utama
NO pada kontaktor dimana rangkaian diamankan oleh pengaman fuse (F3) dan
disuplai oleh fasa T.
4. Kotak kontak 1 fasa diamankan oleh pengaman MCB 1fasa dan disuplai oleh fasa
R.
5. Kotak kontak 3 fasa diamankan oleh MCB 3 Fasa dan di suplai fasa R,S,T.
STANDART OPERATIONAL PROCEDURE
PENERANGAN
I. RUANG LINGKUP
Proses kegiatan praktikun mata kuliah Desain Instalasi Listrik 2, dengan materi
instalasi Penerangan Industri.
II. TUJUAN
Untuk menginstalasi penerangan Industri.
11 Multi 9 TL 1 Buah
12 - 5 Buah
2. Panjang kabel 200cm * 2(kabel PE dan N) PHB menuju kotak kontak 1fasa.
3. Panjang kabel 140cm * 1(kabel fasa T) PHB menuju kotak kontak 1fasa.
Phasa S = 580cm
Phasa T = 655cm
1710cm
2. COMMISSIONING
Keterangan komponen
1 PHB 1 bh Baik
Saklar seri
2 Saklar tunggal 1 bh Baik
Kotak kontak 1fasa
3 Kotak kontak 3fasa 2 bh Baik
Fitting duduk
4 Fuse set 1 bh Baik
MCB 1fasa
5 1 bh Baik
MCB 3fasa
6 Kontaktor 3 bh Baik
Impuls switch
7 Terminal 3 bh Baik
9 1 bh Baik
10 1 bh Baik
11 1 bh Baik
12 5 bh Baik
13 25 m Baik
Keterangan : Kabel sumber yang digunakan berwarna hitam untuk semua selubung
penghantar, tetapi pada hal ini sudah kami identifikasi sesuai penandaannya masing-
masing serta telah diberi penandaan pada seriap selubung penghantar.
Tabel Pengukuran
Kondisi : Baik
1 R Red
2 S White
3 T Blue
Keterangan : Melalui hasil pengecekan dengan phasa meter, arah putaran searah dengan
arah pada phasa detector. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa urutan phasa sudah benar.
1 RS 380 V (L L) 395 V
2 RT 380 V (L L) 390 V
3 TS 380 V (L L) 395 V
4 RN 220 V (L N) 225 V
5 SN 220 V (L N) 230 V
6 TN 220 V (L N) 225 V
Keterangan : Tegangan Line (L L) 390-395V dan tegangan fasa (L- N) 225-230 V,
maka tegangan tersebut masih memenuhi batas toleransi dari tegangan.
Merk : KYORITSU
= 2 M
2 F1 (isolasi) H1 ~ Saklar S1
F1 (isolasi) H2 ~ Saklar S1
H1 H2 ~ Saklar S1
F1 (sumber) H1 ~ Saklar S1
F1 (sumber) H1 ~ Saklar S1
3 F3 (isolasi) H3 ~ Saklar S2
F3 H3 ~ Saklar S2
4 F5 isolasi ~ Saklar S3
F5 koil ~ Saklar S3
6 N isolasi ~
L1 N ~
L2 N ~
L3 N ~
Keterangan : Dari pengecekan tahanan isolasi, maka dapat disimpulkan bahwa tahanan
isolasi dinyatakan dalam keadaan baik dan tidak ada kebocoran.
Gambar rangkaian lampu TL
2. Balast .
Spesifikasi : BBC
Cos : 0,50
C : 3,6 F 4%
Keterangan : Balast ini berfungsi dengan baik.
3. Starter.
4. Armatur.
6. Terminal conector.
Gambar rangkaian lampu HPS
2. Kapasitor.
3. Preffered Selection
Lampu SON
Dengan kapasitor
Sebelum terminal : 1,4A
Setelah terminal : 2,5A
Tanpa kapasitor
Sebelum terminal : 3,7 A
Setelah terminal : 2,5A
2. Multimeter
Spesifikasi :
- Merk : Kaise ELECTRIC WORKS.LTO
- Model : SK 5000A
- Acc : 2%
Lampu TL
Lampu SON
Start : 1,9A
Kesimpulan :
Dari penggunaan dua alat yaitu tang meter dan multimeter terjadi perbedaan nilai,
hal ini terjadi karena tingkat ketelitian dari sebuah alat ukur dan masih dapat
ditoleransi.
Lampiran
Setelah bangunan mulai jadi (tembok telah seperti gambar tetali belum dipelur), siapkan
rancangan instalasi listrik pada bangunan tersebut.
Pasang pipa pvc, t dos, in bow dos, dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi in plaster.