Anda di halaman 1dari 5

Oral squamous cell carcinoma

Tanda dan Gejala

Ketidaknyamanan adalah gejala yang paling umum yang dikeluhkan


pasien untuk mencari perawatan. Pasien juga mungkin mengeluhkan adanya
massa di mulut atau leher. disfagia, odynophagia, otalgia, pergerakan yang
terbatas, perdarahan dari mulut, terdapat massa di leher, dan penurunan berat
badan dapat terjadi pada tahap lanjut (Greenberg,2011).

Pemeriksaan rongga mulut dilakukan setelah melakukan pemeriksaan


nodus limfatikus servikal dan submandibular dengan teliti. Pemeriksaan rongga
mulut tidak boleh mengabaikan daerah manapun. Lokasi dengan resiko tinggi
untuk karsinoma mulut antara lain bibir bawah, dasar mulut bagian anterior, dan
perbatasan lateral lidah. Penilaian yang dilakukan adalah apabila terdapat
perubahan jaringan seperti lesi merah, putih, atau campuran lesi merah-putih;
perubahan tekstur permukaan menjadi halus, granular, kasar, atau crusted atau
adanya massa atau ulserasi (Greenberg,2011).

Lesi mungkin datar atau meninggi, berulserasi atau tidak berulserasi, dan
mungkin teraba minimal atau berindurasi. Hilangnya fungsi yang melibatkan lidah
dapat mempengaruhi fungsi bicara, penelanan, dan makan. Penyebaran limfatik
karsinoma oral biasanya melibatkan nodus submandibular dan digastrikus, nodus
servikal atas, dan, akhirnya node yang tersisa dari rantai nodus servikal. Nodus
yang paling sering terlibat adalah yang berada di sisi yang sama dengan tumor
primer, meskipun semakin dekat tumor dengan garis tengah dan semakin
posterior dalam rongga mulut atau orofaring, semakin sering terjadi adanya
keterlibatan nodus bilateral dan kontralateral. Keterlibatan nodus limfatikus
mungkin tidak terjadi secara teratur, dan menyeluruh, oleh karena itu pemeriksaan
wajib dilakukan. Kelenjar getah bening terkait dengan kanker menjadi membesar
dan firm sampai keras pada teksturnya. Nodus tidak kenyal kecuali terkait dengan
infeksi sekunder atau terdapat respon inflamasi, yang mungkin terjadi setelah
biopsi. Fiksasi nodus ke jaringan sekitar akibat invasi sel melalui kapsul adalah
kejadian tahap akhir dan bukti adanya penyakit yang agresif. Fiksasi tumor primer
ke jaringan sekitar yang menutup tulang di atasnya menunjukkan keterlibatan
periosteum dan kemungkinan penyebaran ke tulang. Penyebaran tumor sangat
penting untuk prognosis dan untuk pemilihan perawatan (Greenberg,2011).
Gambar 3. Lesi indurasi dan ulserasi lidah R anterior pada anak perempuan
berusia 15 tahun, menetap setelah pelepasan alat ortodontik, terbukti merupakan
karsinoma sel skuamosa pada hasil biopsi (Greenberg,2011)

Gambar 3. Massa di bukal dengan lesi tidak terasa sakit, exophytic indurated tidak
teratur dan ulserasi. Hasil histopatologi menunjukan karsinoma sel skuamosa
(Greenberg,2011)

Gambar 3. Lesi erosi, erythroluekoplakic, berindurasi di sepertiga posterior kanan


batas lateral lidah didiagnosis sebagai sel skuamosa karsinoma (Greenberg,2011)
Histopatologis

Pemeriksaan mikroskopis diperlukan untuk menegakkan diagnosis.


Displasia atau atypia dijelaskan sebagai adanya beberapa kelainan seluler seperti
perubahan ukuran sel dan morfologi, meningkatnya mitosis, hyperchromatism,
dan perubahan orientasi dan maturasi sel. Deskripsi displasia sedang dan berat
tergantung pada kelainan epitel berdasarkan berbagai tingkat keparahan. Pada
kelainan yang melibatkan seluruh ketebalan epitel, diagnosisnya adalah karsinoma
in situ. Pada kasus jika membran basement terlewati, diagnosis karsinoma dapat
ditegakkan. Well-diferentiated carcinoma mungkin mempertahankan beberapa
struktur anatomi sel epitel dan dapat mempertahankan kemampuan untuk
memproduksi keratin, sedangkan poor-diferentiated carcinoma kehilangan pola
anatomi dan fungsi epitel (Greenberg,2011)

Pembelahan sel pada keadaan normal terjadi di lapisan basal epitel, yang
terpisah dari jaringan ikat dibawahnya oleh membran basal. Sel-sel baru
bermigrasi ke atas melalui lapisan epitel untuk menggantikan sel yang terlepas
secara teratur di permukaan. Maturasi dan diferensiasi sel terjadi dalam proses ini,
dengan sel matur akhirnya berbentuk rata (squamoid) dan memiliki kemampuan
untuk memproduksi keratin. Produksi dan deposisi keratin hanya terjadi di
permukaan superficial jaringan yang terkeratinisasi. Seluruh proses regenerasi
epitel diatur dengan baik, dengan tampilan lapisan maturasi yang berbeda dapat
terlihat secara histologis (Bruch, 2010).

Gambar 3. Histologi normal muksa mulut berkeratin. A) lapisan keratin B) lapisan


spinosus C) lapisan basal, membran basal ditunjukan oleh panah dan jaringan ikat
ditunjukan oleh panah putus-putus (Bruch, 2010)
Perubahan sel dan atypia terlihat pada displasia epitel, dengan tanda adanya
pembelahan sel yang abnormal, hiperplasia lapisan sel basal, crowding sel, dan
hilangnya pola stratifikasi normal (Bruch, 2010).

Gambar 3. Progres atypia dan dysplasia sel menjadi squamous cell carcinoma
invasive: a) dysplasia ringan, b) dysplasia sedang, c) dysplasia berat, dan d)
carcinoma invasive; terdapat kerusakan membran basal (Bruch, 2010)

Pematangan sel terganggu, dengan tampilan sel memproduksi keratin atau


tumpukan keratin (keratin pearl) di lapisan yang lebih dalam dan sel-sel yang
belum matang terdapat di permukaan (Bruch, 2010).

Gambar 3. Histopatologi squamous cell carcinoma menunjukan permukaan


displastik epitelium dan pulau tumor invasif dengan pembentukan keratin pearl
(panah) (Bruch, 2010)

Displasia merupakan diagnosis histologis, dan keparahannya ditentukan sesuai


dengan proporsi epitel yang menunjukkan tampilan abnormal. Displasia ringan
melibatkan lapisan yang lebih dalam saja, umumnya diperkirakan tidak lebih dari
1/3 dari total ketebalan epitel. Displasia berat melibatkan seluruh ketebalan epitel
tanpa gangguan dari membran basal, dan dianggap setara dengan karsinoma in
situ. Setelah membran basal pemisah antara epitel dan jaringan ikat telah
dilanggar oleh sel-sel abnormal, lesi ditentukan sebagai karsinoma invasif dan
memiliki potensi untuk menyebar (metastasis) melalui sistem limfatik atau
pembuluh darah. Temuan mungkin bersifat reversibel pada tahap awal beberapa
kasus jika penyebab dapat diidentifikasi dan dihilangkan (Bruch, 2010).

Anda mungkin juga menyukai