Lesi mungkin datar atau meninggi, berulserasi atau tidak berulserasi, dan
mungkin teraba minimal atau berindurasi. Hilangnya fungsi yang melibatkan lidah
dapat mempengaruhi fungsi bicara, penelanan, dan makan. Penyebaran limfatik
karsinoma oral biasanya melibatkan nodus submandibular dan digastrikus, nodus
servikal atas, dan, akhirnya node yang tersisa dari rantai nodus servikal. Nodus
yang paling sering terlibat adalah yang berada di sisi yang sama dengan tumor
primer, meskipun semakin dekat tumor dengan garis tengah dan semakin
posterior dalam rongga mulut atau orofaring, semakin sering terjadi adanya
keterlibatan nodus bilateral dan kontralateral. Keterlibatan nodus limfatikus
mungkin tidak terjadi secara teratur, dan menyeluruh, oleh karena itu pemeriksaan
wajib dilakukan. Kelenjar getah bening terkait dengan kanker menjadi membesar
dan firm sampai keras pada teksturnya. Nodus tidak kenyal kecuali terkait dengan
infeksi sekunder atau terdapat respon inflamasi, yang mungkin terjadi setelah
biopsi. Fiksasi nodus ke jaringan sekitar akibat invasi sel melalui kapsul adalah
kejadian tahap akhir dan bukti adanya penyakit yang agresif. Fiksasi tumor primer
ke jaringan sekitar yang menutup tulang di atasnya menunjukkan keterlibatan
periosteum dan kemungkinan penyebaran ke tulang. Penyebaran tumor sangat
penting untuk prognosis dan untuk pemilihan perawatan (Greenberg,2011).
Gambar 3. Lesi indurasi dan ulserasi lidah R anterior pada anak perempuan
berusia 15 tahun, menetap setelah pelepasan alat ortodontik, terbukti merupakan
karsinoma sel skuamosa pada hasil biopsi (Greenberg,2011)
Gambar 3. Massa di bukal dengan lesi tidak terasa sakit, exophytic indurated tidak
teratur dan ulserasi. Hasil histopatologi menunjukan karsinoma sel skuamosa
(Greenberg,2011)
Pembelahan sel pada keadaan normal terjadi di lapisan basal epitel, yang
terpisah dari jaringan ikat dibawahnya oleh membran basal. Sel-sel baru
bermigrasi ke atas melalui lapisan epitel untuk menggantikan sel yang terlepas
secara teratur di permukaan. Maturasi dan diferensiasi sel terjadi dalam proses ini,
dengan sel matur akhirnya berbentuk rata (squamoid) dan memiliki kemampuan
untuk memproduksi keratin. Produksi dan deposisi keratin hanya terjadi di
permukaan superficial jaringan yang terkeratinisasi. Seluruh proses regenerasi
epitel diatur dengan baik, dengan tampilan lapisan maturasi yang berbeda dapat
terlihat secara histologis (Bruch, 2010).
Gambar 3. Progres atypia dan dysplasia sel menjadi squamous cell carcinoma
invasive: a) dysplasia ringan, b) dysplasia sedang, c) dysplasia berat, dan d)
carcinoma invasive; terdapat kerusakan membran basal (Bruch, 2010)