Hemangioma secara klinis terasa halus, sessile (tidak bergerak, immobile) atau
berbandul, dan tidak nyeri. Hemangioma mungkin memliki permukaan halus atau
bulbous iregular. Warnanya bervariasi dari merah pekat sampai ungu dan tumor
memucat saat diberi tekanan. Tumor jinak pembuluh darah ini terkadang muncul di
mukosa palatal, dimana ia muncul sebagai tipe kapiler atau cavernous, bentuk yang
lebih umum. Secara periodontal, lesi ini sering muncul dari papilla gingival
interdental dan menyebar ke lateral untuk melibatkan gigi yang berdekatan.
LAPORAN KASUS
Pasien perempuan berusia 13 tahun, mendatangi Department of Periodontology, Govt.
Dental College and Hospital, Patiala, dengan keluhan utama pembengkakan di
mukosa palatal maksila anterior sejak empat sampai lima bulan lalu. Ia juga
mengeluhkan perdarahan lokal di area tersebut saat menyikat gigi. Namun, tidak ada
rasa nyeri, hanya sedikit rasa tidak nyaman saat makan. Riwayat terdahulu
menunjukan bahwa ia memiliki pembengkakan sembilan bulan lalu. Pembengkakan
tersebut awalnya berukuran kecil, secara perlahan bertambah besar dan menjadi stabil
setelah tiga sampai empat minggu sampai ukuran saat ini.
Pemeriksaan umum
Pasien memiliki kondisi normal untuk usianya tanpa defek pada postur atau gaya
berjalan. Tidak ada riwayat medis yang relevan.
Pemeriksaan Intra-oral
Pada pemeriksaan intra-oral, terdapat pertumbuhan massa gingiva lokal di antara
insisif sentral dan lateral kanan maksila di sisi palatal (Gambar 1). Lesi muncul dari
regio papilla interdental dan berbandung dengan tangkai yang ramping dan jelas. Lesi
berwarna merah terang, eritematous, dan memiliki dua lobul dengan margin berbatas
jelas. Dua lobul tersebut memiliki diameter berukuran 5x4 cm dan 3x2.5 cm. Lobul
tersebut padat dan kenyal. Tidak ada ulserasi atau infeksi sekunder yang terlihat.
Gingiva labial dari insisif sentral dan lateral kanan tampak normal, sedangkan
permukaan palatal dari insisif lateral menunjukan kedalam poket probing sebesar 4
mm dengan perdarahan saat probing. Insisif lateral memiliki mobiliti grade I.
Kebersihan mulut pasien cukup baik.
Investigasi
Hemogram lengkap, analisis urin, dan radiografi periapikal insisif sentral dan lateral
kanan maksila didapat. Pemeriksaan laboratorium darah dan urin berada dalam batas
normal. Secara radiografi, tidak tampak kehilangan tulang crestal dan lamina dura
masih utuh di sekitar akar insisif sentral dan lateral maksila, namun terdapat sedikit
penipisan trabekula tulang (Gambar 2).
Penatalaksanaan
Scaling dan root planing dilakukan, dan pasien menjalani fase pemeliharaan. Setelah
satu minggu, bedah eksisi lesi dilakukan dalam anestesi lokal sebagai bagian dari
biopsi eksisi. Benang diikatkan di sekitar tangkai lesi, dan ditarik kuat untuk
mengurangi sirkulasi darah ke lesi. Massa kemudian dieksisi bersamaan dengan
tangkai dan kuretase dilakukan di area tersebut. Lesi yang telah dieksisi disimpan
dalam formalin 10% ke laboratorium untuk pemeriksaan histopatologis. Periodontal
dressing ditempatkan di area operasi, dan pasien diberi instruksi pasca operasi; setelah
satu minggu dressing dilepas. Lesi telah sembuh sepenuhnya setelah satu bulan follow
up (Gambar 3).
Laporan Histopatologi
Pemeriksaan histopatologi memperlihatkan epitel squamous gepeng yang menunjukan
gambaran hipertrofi, hiperplasia dengan keratosis (Gambar 4). Pembuluh kapiler
berdinding tipis kecil dan besar terdapat di bawah sel epitel. Pembuluh kapiler dilapisi
oleh lapisan tunggal sel-sel endotel yang disokong oleh stroma jaringan ikat dengan
kepadatan yang beragam (Gambar 5). Limfosit tipis dan plasma sel terlihat menyebar
di seluruh stroma (Gambar 6).
Diagnosis
Dari riwayat pasien, pemeriksaan klinis, dan laporan histopatologis, diagnosis yang
ditegakan adalah capillary hemangioma.
DISKUSI
Lesi vaskular yang muncul sebagai proliferasi pembuluh vaskular adalah hamartoma
seperti tumor ketika muncul di masa kanak-kanak; pada orang dewasa (khususnya
lanjut usia), proliferasi vaskular jinak biasanya berupa varicositis. Sekitar 85%
hemangioma yang muncul saat masih kanak-kanak menghilang secara spontan setelah
pubertas, sedangkan varix yang muncul pada individu yang lebih tua, dan ketika
terbentuk, tidak menghilang. Hemangioma adalah tumor jinak kepala dan leher paling
umum pada anak-anak, tetapi kemunculannya di mukosa palatal sangat jarang. Dari
80% kasus, hemangioma terjadi sebagai lesi tunggal. Selain itu, hemangioma kapiler
memiliki rasio wanita dan pria sebesar 3:1 dan lebih sering terjadi pada ras Kaukasian
daripada kelompok ras lain.
REFERENSI
1. Chang MW. Updated classification of hemangiomas and other vascular anomalies.
Lymphat Res Biol 2003;1:259-65.
2. Shafer WG, Hine MK, Levy BM. A Textbook of Oral Pathology, 4 th ed.
Philadelphia: WB Saunders Co; 1983. p. 154-7.
3. Colyer JF, Sprawson E. Dental surgery and Pathology, 9 th ed. London: Butterworth
and Co; 1953. p. 1042-5.
4. Dilley DC, Siegel MA, Budnick S. Diagnosing and treating common oral
pathologies. Pediatr Clin North Am 1991;38:1227-64.
5. Lale AM, Jani P, Coleman N, Ellis PD. A palatal hemangioma in a child. J Laryngol
Otol 1998;112:677-8.
6. Braun IF, Levy S, Hoffman J. The use of transarterial microembolization in the
management of hemangiomas of the perioral region. J Oral Maxillofac Surg
1985;43:239-48.
7. Mueller BU, Mulliken JB. The infant with a vascular tumour. Semin Perinatol
1999;23:332-40.
8. Hand JL, Frieden IJ. Vascular birth marks of infancy: Resolving nosologic
confusion. Am J Med Genet 2002;108:257-64.
9. Chin DC. Treatment of maxillary hemangioma with a sclerosing 14. agent. Oral
Surg Oral Med Oral Pathol 1983;55:247-9.
10. Carranza FA. Glickmans Clinical Periodontology, 1st ed. Philadelphia:
Philadelphia: WB Saunders Co. London; 1990. p. 335-51. 15.
11. Greenberg MS, Glick M. Blue/purple vascular lesions. In: Burkets, editor. Oral
medicine diagnosis and treatment. Canada: BC Decker Inc; 2003. p. 127-8.
12. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral and Maxillofacial
Pathology, 2nd ed. Philadelphia: WB Saunders co; 2002. p. 467-8.