Tajwid
Isi kandungan
Secara umum QS. Al-Isra (17) ayat 32 mengandung pesan-pesan sebagai berikut:
a. Perintah Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki
masing-masing seratus kali.
Nyusun ayat
QS al maidah : 48
QS az zumar : 39
QS at taubah : 105
Menentukan ayat sesuai perilaku
Ayat toleransi
Al kafirun (1-6)
Yunus (40-41)
Al-kahfi (29)
an-Nisa: 23
al-Araf: 65
Shad: 23
al-Hujurat: 10
al-maidah : 32
al-anam : 151
yunus : 40-41
melengkapi ayat
Arti ayat
Selalu berusaha mencari dan memohon hidayah kepada Allah. Bersyukur dengan
cara banyak berbagi ilmu.
Berusaha secara maksimal untuk mencari rezeki yang baik dan halal.
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar dilapangkan di alam kubur dan
diringankan dari siksa kubur.
Selalu memiliki niat baik, dalam segala perbuatan, baik ucapan maupun perbuatan.
Menjauhi niat buruk, perkataan yang kotor, perbuatan yang jelek dan menjauhi
perilaku tercela.
Selalu memohon kepada Allah Swt. agar masuk surga dengan aman. Menciptakan
kedamaian dan ketentraman di dunia ini.
Selalu memohon kepada Allah Swt.agar terhindar dari siksaan api neraka.
Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki
kedudukan di atas segala kitab yang lain
Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain
yang meremehkannya
Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu
permasalahan
Pemikiran tentang terjadinya hari kiamat menurut ilmu pengetahuan dibahas dalam
beberapa teori.
Beberapa pendapat tersebut sebagai berikut :
a. Prof. Achmad Baiquni, MSc. PhD.
Dalam buku Al-Qur'an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi beliau mengemukakan
bahwa ada beberapa skenario tentang terjadinya kiamat menurut sains, yaitu :
1) PERTAMA
- Menggambarkan habisnya bahan bakar termonuklir, yaitu hydrogen di dalam
matahari.
- Menjadikan reaksi nuklir makin berkurang, matahari akan menjadi dingin dan
bumi akan membeku.
- Bila begitu tidak ada tanaman yang mampu tumbuh dan kehidupan di bumi akan
berakhir. Waktu yang di perlukan matahari untuk menghabiskan bahan bakarnya
sekitar lima miliar tahun.
2) KEDUA
- Menggambarkan habisnya hidrogen di bumi.
- Semua makhluk hidup akan mati membeku seperti skenario pertama.
3) KETIGA
- Evolusi matahari akan mengikuti kehidupan bintang-bintang lainnya, yaitu bila ia
telah padam ia akan menyusut terus menjadi kecil sampai pada suatu saat ketika
energi gravitasi berubah menjadi panas dan mengubahnya menjadi bintang raksasa
merah.
- Pada kondisi itu sistem tata surya sebagian (termasuk bumi kita) akan tertelan
oleh apinya.
- Semua makhluk hidup akan mati terbakar.
- Menggambarkan mengembangnya matahari.
- Matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi kita yang letaknya paling dekat
dengan bumi, yang pada dasarnya merupakan satelit matahari.
b. Sir James Jeinz
Astronom ini berpendapat dalam buku Bintang-bintang dalam Perjalanannya
bahwa bulan itu akan mendekati bumi sedikit demi sedikit, hingga kedekatan itu
mengancam keselamatan bumi. Pada saat itu hari pembalasan akan segera tampak
dan bulan akan berbelah. Tanpa diragukan lagi bahwa terbelah dan terjatuhnya
bulan terjadi akibat rusaknya gaya tarik-menarik antara bintang, matahari
berbenturan dengan bumi atau dengan apa saja yang tidak kita ketahui dan tidak
bisa kita bayangkan. Kejadian itu merupakan tanda terjadinya hari kiamat.
1. Hari Kiamat menurut Al-Quran
Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Quran, kita dapat memahami bahwa pada tahap
pertama kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi
terjadi per-ubahan yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu
terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang tidak mungkin dapat kita
ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat manusia akan dibangkitkan
secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan Allah SWT sampai
manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan
mereka di dunia ini, yang kemudian mereka akan menempati surga atau neraka
selama-lamanya.
Ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan masalah ini banyak sekali,
sementara pembahasan tentangnya memerlukan waktu dan tempat yang cukup,
untuk itu pada kesempatan ini kami akan menjelaskannya secara singkat saja.
2. Hari kiamat menurut ilmu GEOLOGI
Menurut ilmu geologi, bumi ini terdiri dari semacam gas panas (nebula).Didalam
perut bumi,masih tersimpan gas-gas panas yang karakternya berkembang dan
mendesak keluar.Bumi tidak meletus akibat desakan ini karena diimbangi oleh
tekanan atmosfir dari luar.suatu saat tekanan dari dalam itu akan lebih kuat
sehingga terjadi gempa dan letusan gunung. Namun, suatu saat tekanan gas dari
dalam melemah dan habis sama sekali karena gas yang ada lambat laun menjadi
cair dan beku.sementara itu, tekanan dari luar semakin kuat sehingga bumi akan
hancur dan isinya berhamburan.
3. Hari kiamat menurut ilmu ASTRONOMI
Kiamat adalah salah satu misteri ilahi yang terjaga kerahasiaannya. Dan saya yakin
sampai sekarangpun tidak bisa diprediksi dan tidak bisa ditemukan dalam
prespektif (pandangan) manapun.
Ahli astronomi menjelaskan bahwa planet-planet beredar diangkasa mengelilingi
matahari.Peredaran ini berjalan rapi tanpa terjadi tabrakan dan benturan karena
adanya daya tarik-menarik tersebut tidak selamanya utuh.Daya itu semakin lama
semakin habis. Bisa kita bayangkan, seandainya suatu saat nanti keseimbangan itu
tidak ada lagi, bumi akan meluncur dengan kekuatan yang mahadahsyat menubruk
matahari. Dengan demikian,hancurlah bumi ini.
4. Hari kiamat menurut ilmu FISIKA
Letak matahari diperkirakan 150*1000000 kilometer jauhnya dari bumi.Sinar
matahari akan sampai ke bumi dalam waktu 8 menit 20 detik.Para fisikawan telah
menghitung energi matahari yang dipancarkan sama dengan 5,7*
1000000000000000000000000000 kalori per menit dan mampu menyala selama
50 miliar tahun.Dengan demikian, waktu menyala bagi matahari juga terbatas dan
pada suatu hari nanti, matahari tidak akan bersinar lagi.
Siapa saja umat Islam yang mengaku dirinya beriman pasti yakin kiamat akan
tiba. Kiamat adalah keniscayaan meskipun hal itu artinya ras manusia harus punah.
Mengacu pada Alquran dan hadis, banyak sudah gambaran ciri-ciri manakala hari
kiamat akan tiba. Tetapi ahli fisika Febdian Rusydi punya penjelasan ilmiah
mengenai bagaimana terjadinya kiamat. "Yang pertama itu kiamat di bumi.
Skenario kiamat yang bisa diprediksi oleh sains terjadi di bumi,". Bumi terdiri dari
lapisan-lapisan. Paling dalam adalah inti yang bentuknya solid dan cair. Lapisan
berikutnya adalah mantel yang terdiri dari silikat, gabungan silikon dan air. Mantel
adalah lapisan tempat panas bumi berada. Panas ini berputar di dalam mantel dan
bisa menggerakkan bagian kerak (crust) bumi sehingga muncul gempa. Febdian
mengatakan kiamat terjadi di bumi ketika sistem gravitasi yang ada menjadi kacau
oleh aliran panas bumi di lapisan mantel. Saat itulah terjadi pergerakan lempengan
bumi yang ditandai dengan munculnya gempa. Saat terjadi gempa orang akan sulit
sekali berjalan. "Saat normal, gravitasi seragam di setiap permukaan bumi. Tapi
saat gempa gravitasi tidak lagi seragam di daerah gempa," ujarnya. Pergerakan
lempeng di bumi itu terus berlanjut alias berevolusi. Bukti ilmiah menunjukkan
dulu di bumi hanya ada satu kontinen besar sebelum akhirnya terpecah-pecah
menjadi yang sekarang ini. Pengaruh gaya gravitasi itu begitu besar. Sehingga bila
terjadi gempa dengan skala yang luar biasa maka efek yang dihasilkannya pun
besar pula. "Gunung pun bisa tercungkil atau dengan kata lain bisa terangkat dan
terbalik. Itulah skenario kiamat di bumi," terangnya. Dan gunung-gunung seperti
bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S. Al Qariah:5) Febdian mengatakan soal
waktu tepatnya kiamat terjadi tetap hanya Allah yang tahu. Tetapi Allah juga telah
memerintahkan untuk belajar dan mencari tahu tentang misteri alam atau
lingkungan.
B. PRASANGKA BAIK
Adalah berprasangka baik terhadap segala sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah.
Adalah berprasangka baik terhadap sesama dan tidak meragukan kemampuan atau
tidak bersikap apriori.
Adalah mensyukuri bahwa segala sesuatu yang melekat pada diri manusia, baik
disukai ataupun tidak, merupakan pemberian Allah yang terbaik untuk manusia.
Husnudzan kepada diri sendiri akan menumbuhkan sikap inisiatif, gigih, dan rela
berkorban. Cara menumbuhkan sikap-sikap tersebut antara lain:
C. PERSAUDARAAN (UKHUWAH)
Bentuk-bentuk ukhuwah
Taat Peraturan
Isi Kandungan :
1. Taat kepada Rasul dan Ulil Amri dalam ayat ini bersifat mutlak, selama Ulil
Amri tidak memerintahkan kepada yang dilarang oleh Allah swt.
Taat memiliki arti tunduk, sedangkan Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang
harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau
perbuatan yang telah dibuat. Dalam agama islam, Peraturan dibuat oleh Allah Swt,
nabi, ulil amri, atau yang lainnya. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang
dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Quran. Aturan dibuat dengan tujuan
agar tercipta ketertiban dan ketenteraman.
Selain taat kepada Allah SWT dan Nabi, islam juga memerintahkan umatnya untuk
taat kepada pemimpin, karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin (selama
tidak maksiat), akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran. Jika
kita melanggar peraturan, maka kita akan mendapatkan sanksi seperti dosa,
hukuman atau yang lain. Contoh perbuatan taat peraturan dalam agama islam yaitu
Menjalankan sholat lima waktu, puasa, dan melaksanakan perintah-perintah Allah
yang lain
Kompetisi dalam kebaikan
Isi Kandungan :
Agama atau umat yang ada di dunia ini bermacam-macam, tetapi semua agama
tersebut pasti memiliki ajaran yang mengajak ke arah yang kebenaran dan juga
kebaikan.
Sebagai umat Islam kita harus memiliki sikap yang rajin, bersunguh-sungguh, giat,
beramal dan berlomba-lomba dalam mengerjakan suatu kebaikan atau amal shalih,
karena kebaikan ini adalah bekal kita untuk di akhirat nanti.
Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa yang akan mengumpulkan kita semua di
Yaumul Akhir nanti untuk mendapatkan balasan atas apa yang telah kita kerjakan
selama hidup di dunia ini.
Dalam kompetisi pasti akan muncul rasa iri, tapi Allah memperbolehkan 2 rasa iri
terhadap dua perkara, yaitu
iri kepada seseorang yang diberi Allah berupa harta lalu dibelanjakanannya
pada sasaran yang benar, dan
iri kepada seseorang yang diberi Allah berupa ilmu dan kebijaksanaan lalu ia
menunaikannya dan mengajarkannya.
Kerja keras
Isi Kandungan :
1. Setiap umat Islam diperintahkan untuk bekerja keras, sehingga menjadi umat
yang mampu (kuat ekonominya).
3. Umat Islam yang mampu dan beriman, dapat menyelamatkan dirinya sendiri
dan umat Islam lain yang masih lemah dari ancaman kekafiran.
4. Allah swt. Akan menampakan dan memberi balasan dari setiap amal
perbuatam manusia kelak di akhirat.
Kerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh -
sungguh dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Dalam islam
kerja keras adalah bekerja atau bersungguh - sungguh untuk mencapai tujuan atau
prestasi kemudian disertai dengan doa dan berserah diri kepada Allah SWT
Allah menyuruh kita untuk kerja keras karena setiap Muslim sesungguhnya
dituntut untuk bekerja keras dalam segala usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, mencari rejeki, menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan agar dapat
rnencapai kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. kerja keras
merupakan ibadah, tapi kerja keras yang termasuk ibadah yaitu
Dan hal yang lain yang bersifat positif dan yang diridhohi oleh Allah SWT.
AL QURAN
Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
HADITS
IJTIHAD
Fungsi ijtihad ialah untuk menetapkan hukum sesuatu,yang tidak ditemukan dalil
hukumnya secara pasti di dalam Al-Quran dan Hadis.
1.Zakat
Zakat (kalau dalam bahasa Arab lughat) berarti membersihkan atau mensucikan
(QS At-Taubat :10). Selain itu arti lain dari zakat ini adalah tumbuh, berkembang,
dan berkah. Zakat ini sifatnya wajib dan memiliki ketentuan atau jumlah batasan
harta yang diberikan, dan ada aturan juga untuk siapa saja yang harus
menerimanya. Untuk persen yang musti dikeluarkan adalah 2,5% dari harta atau
penghasilan yang mencapai nisab. Atau biar nggak ribetnya, biasanya sih yang
dibayarkan selama satu tahun.
2. Infaq
Infaq ini berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan harta untuk
kepentingan sesuatu. Jika zakat tadi harus mencapai nisab (atau batasan tertentu)
untuk mengeluarkannya, infaq ini tidak memiliki batasan, jadi sifatnya sukarela
berapapun. Infaq ini dikeluarkan oleh siapapun, baik orang yang memiliki harta
berlebih maupun orang yang berkecukupan (QS Al Imran 134)
3.Wakaf
Kalau dari segi bahasa, wakaf artinya menghentikan atau menahan. Dalam arti
luas, wakaf ini berarti membekukan hak milik terhadap harta atau benda tertentu
untuk kepentingan umum. Nah, ketentuannya dalam berwakaf adalah memberikan
sesuatu yang tidak ada habisnya (atau tidak boleh dijual). Misalnya untuk wakaf ini
adalah memberikan Al Quran kepada masjid-masjid yang membutuhkan.
c. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak
mana pun. (Lihat Q.S. An-Nisa 4: 29!)
d. Islam mewajibkan agar setiap transaksi, dilandasi dengan niat yang baik dan
ikhlas karena Allah SWT, sehingga terhindar dari segala bentuk penipuan, dst.
Hadis Nabi SAW menyebutkan: Nabi Muhammad SAW melarang jual beli yang
mengandung unsur penipuan. (H.R. Muslim)
e. Adat kebiasaan atau urf yang tidak menyimpang dari syara, boleh
digunakan untuk menentukan batasan atau kriteria-kriteria dalam transaksi.
Misalnya, dalam akad sewa-menyewa rumah.
Insya Allah jika asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam dilaksanakan, maka
tujuan filosofis yang luhur dari sebuah transaksi, yakni memperoleh mardatillah
(keridaan Allah SWT) akan terwujud.
Macam transaksi ekonomi dlm islam (bisa di buka delink dibaawah iniii. Karena
tak bisa dicopas :p. isi link e lengkap)
http://sharedatacenter.blogspot.co.id/2016/04/macam-macam-kerjasama-ekonomi-
islam.html
Memandikan Jenazah
Mengkafani Jenazah
Menshalatkan Jenazah
Menguburkan Jenazah
Taziya
MEMANDIKAN JENAZAH.
a. Orang yang berhak memandikan jenazah.
1. Jika mayyit telah mewasiatkan kepada seseorang untuk memandikannya, maka
orang itulah yang berhak.
2. Jika mayyit tidak mewasiatkan, maka yang berhak adalah ayahnya atau
kakeknya atau anak laki-lakinya atau cucu-cucunya yang laki-laki (kalau mayatnya
laki-laki, kalau perempuan maka dari jenis putri).
3. Jika tidak ada yang mampu, keluarga mayyit boleh menunjuk orang yang
amanah lagi terpercaya buat mengurusnya.
MENGKAFANI JENAZAH.
a. Ukuran kain kafan yang digunakan.
Ukurlah lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya 30 cm, maka lebar kain kafan
yang disediakan adalah 90 cm. 1 : 3.
b. Ukurlah tinggi tubuh jenazah.
1. Jika tinggi tubuhnya 180 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 60 cm.
2. Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 50 cm.
3. Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 40 cm.
4. Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 30 cm.
5. Tambahan panjang kain kafan dimaksudkan agar mudah mengikat bagian atas
kepalanya dan bagian bawahnya.
c. Tata cara mengkafani.
1. Jenazah laki-laki.
Jenazah laki-laki dibalut dengan tiga lapis kain kafan. Berdasar dengan hadits.
Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dikafani dengan 3 helai kain sahuliyah
yang putih bersih dari kapas, tanpa ada baju dan serban padanya, beliau dibalut
dengan 3 kain tersebut.
a. Cara mempersiapkan tali pengikat kain kafan.
1. Panjang tali pengikat disesuaikan dengan lebar tubuh dan ukuran kain kafan.
Misalnya lebarnya 60 cm maka panjangnya 180 cm.
2. Persiapkan sebanyak 7 tali pengikat. ( jumlah tali usahakan ganjil). Kemudian
dipintal dan diletakkan dengan jarak yang sama diatas usungan jenazah.
b. Cara mempersiapkan kain kafan.
3 helai kain diletakkan sama rata diatas tali pengikat yang sudah lebih dahulu ,
diletakkan diatas usungan jenazah, dengan menyisakan lebih panjang di bagian
kepala.
c. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
1. Sediakan kain dengan panjang 100 cm dan lebar 25 cm ( untuk mayyit yang
berukuran lebar 60 cm dan tinggi 180 cm), potonglah dari atas dan dari bawah
sehingga bentuknya seperti popok bayi.
2. Kemudian letakkan diatas ketiga helai kain kafan tepat dibawah tempat duduk
mayyit, letakkan pula potongan kapas diatasnya.
3. Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dan kain
kafan yang langsung melekat pada tubuh mayyit.
d. Cara memakaikan kain penutup auratnya.
1. Pindahkan jenazah kemudian bubuhi tubuh mayyit dengan wewangian atau
sejenisnya. Bubuhi anggota-anggota sujud.
2. Sediakan kapas yang diberi wewangian dan letakkan di lipatan-lipatan tubuh
seperti ketiak dan yang lainnya.
3. Letakkan kedua tangan sejajar dengan sisi tubuh, lalu ikatlah kain penutup
sebagaimana memopok bayi dimulai dari sebelah kanan dan ikatlah dengan baik.
e. Cara membalut kain kafan :
1. Mulailah dengan melipat lembaran pertama kain kafan sebelah kanan, balutlah
dari kepala sampai kaki .
2. Demikian lakukan denngan lembaran kain kafan yang kedua dan yang ketiga.
f. Cara mengikat tali-tali pengikat.
1. Mulailah dengan mengikat tali bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian
atas yang lebih itu dilipat kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
2. Kemudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang
lebih itu dilipat kekakinya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
3. Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perlu
diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan ikatannya
terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan
kesisi sebelah kanan dalam kubur.
4. Mengkafani jenazah wanita.
Jenazan wanita dibalut dengan lima helai kain kafan. Terdiri atas : Dua helai kain,
sebuah baju kurung dan selembar sarung beserta kerudungnya. Jika ukuran lebar
tubuhnya 50 cm dan tingginya 150 cm, maka lebar kain kafannya 150 cm dan
panjangnya 150 ditambah 50 cm.
Adapun panjang tali pengikatnya adalah 150 cm, disediakan sebanyak tujuh utas
tali, kemudian dipintal dan diletakkan sama rata di atas usungan jenazah.
Kemudian dua kain kafan tersebut diletakkan sama rata diatas tali tersebut dengan
menyisakan lebih panjang dibagian kepala.
a. Cara mempersiapkan baju kurungnya.
1. Ukurlah mulai dari pundak sampai kebetisnya, lalu ukuran tersebut dikalikan
dua, kemudian persiapkanlah kain baju kurungnya sesuai dengan ukuran tersebut.
2. Lalu buatlah potongan kerah tepat ditengah-tengah kain itu agar mudah
dimasuki kepalanya.
3. Setelah dilipat dua, biarkanlah lembaran baju kurung bagian bawah terbentang,
dan lipatlah lebih dulu lembaran atasnya (sebelum dikenakan pada mayyit, dan
letakkan baju kurung ini di atas kedua helai kain kafannya ).lebar baju kurung
tersebut 90 cm.
b. Cara mempersiapkan kain sarung.
Ukuran kain sarung adalah : lebar 90 cm dan panjang 150 cm. Kemudian kain
sarung tersebut dibentangkan diatas bagian atas baju kurungnya.
c. Cara mempersiapkan kerudung.
Ukuran kerudungnya adalah 90 cm x90 cm. Kemudian kerudung tersebut
dibentangkan diatas bagian atas baju kurung.
d. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
1. Sediakan kain dengan panjang 90 cm dan lebar 25 cm.
2. Potonglah dari atas dan dari bawah seperti popok.
3. Kemudian letakkanlah diatas kain sarungnya tepat dibawah tempat duduknya,
letakkan juga potongan kapas diatasnya.
4. Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dan kain
sarung serta baju kurungnya.
e. Cara melipat kain kafan.
Sama seperti membungkus mayat laki-laki.
f. Cara mengikat tali.
Sama sepert membungkus mayat laki-laki.
Catatan :
1. Cara mengkafani anak laki-laki yang berusia dibawah tujuh tahun adalah
membalutnya dengan sepotong baju yang dapat menutup seluruh tubuhnya atau
membalutnya dengan tiga helai kain.
2. Cara mengkafani anak perempuan yang berusia dibawah tujuh tahun adalah
dengan membalutnya dengan sepotong baju kurung dan dua helai kain.
MENYOLATKAN JENAZAH.
Dari Abu Hurairoh Rodhiyallohu Anhu bersabda Rosululloh Shollallohu Alaihi
Wasallam : Barangsiapa yang menghadiri penyelenggaraan jenazah hingga ikut
menyalatkannya, maka ia memperoleh pahala satu qiroth. Adapun yang
menghadirinya sampai jenazah tersebut dikebumikan, maka ia memperoleh pahala
dua qirath. Ditanyakan kepada beliau apakah dua qirath itu?. Beliau menjawab
Seperti dua gunung besar. (H.R. Bukhori Muslim).
1. Tata cara menyolatkan jenazah.
a) Kepala jenazah berada disebelah kanan imam dengan menghadap kiblat.
b) Jika jenazah laki-laki imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah, jika
perempuan imam berdiri sejajar dengan pusar jenazah.
c) Kalau jenazah lebih dari satu dan berlainan jenis kelamin, maka posisinya
sebagai berikut :
Barisan pertama dari imam adalah jenazah laki-laki, kemudian anak laki-laki
kemudian jenazah wanita kemudian anak perempuan.
2. Sholat jenazah dilakukan dengan empat takbir, dan dianjurkan mengangkat
tangan disetiap takbir.
a) Takbir pertama baca taawudz dan surat Al Fatihah.
b) Takbir kedua baca sholawat seperti yang dibaca dalam tasyahud.
Ya Alloh, Ampunilah kami baik yang hidup maupun yang mati, yang hadir
maupun yang tidak hadir, yang kecil maupun yang besar, yang laki-laki maupun
yang perempuan, Engkau Maha Tahu tempat kami kembali dan tempat istirahat
kami. Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Alloh, Barang siapa yang
Engkau hidupkan diantara kami, maka hidupkanlah diatas islam, dan barangsiapa
yang Engkau wafatkan kami, maka wafatkanlah kami dalam keadaan diatas iman.
c) Takbir keempat membaca doa :
Ya Alloh, janganlah Engkau tahan pahala bagi kami, dan jangan Engkau
timpakan musibah sepeninggalnya atas kami. Anugrahkanlah Ampunan Mu bagi
kami dan baginya.
d) Kemudian salam kekanan dan kekiri. Kalau jenazah wanita maka gantilah kata
Hu menjadi Ha
MENGUBURKAN JENAZAH.
1. Tata cara menggali kubur.
a). Untuk orang besar adalah panjang 200 cm, kedalaman 130 cm, lebar 75 cm,
kedalaman lahat 55 cm, lebar lahat 50 cm, yang menjorok ke dalam dan keluar 25
cm.
b). Besar kecil ukuran kuburan tergantung jenazahnya (disesuaikan).
2. Tata cara menguburkannya.
Hendaklah dua-tiga orang turun keliang kubur, dan hendaklah orang yang kuat,
lalu dua lagi diatas tepat di sisi kubur sebelah kiblat untuk membantu menurunkan
jenazah. Ketika menurunkan hendaklah berdoa Bismillahi wa ala millati
rasulullah Dengan nama Alloh dan menurut sunnah Rosululloh Shollallohu
Alaihi Wasallam.
Jenazah dibaringkan diatas tubuhnya sebelah kanan dalam posisi miring, dengan
dihadapkan kearah kiblat, kenudian letakkan bantalan dari tanah atau potongan
batu bata dibawah kepalanya, setelah itu buka tali pengikatnya dan singkaplah kain
kafan yang menutupi wajahnya, kemudian lahat ditutup dengan batu atau cor-coran
atau sejenisnya dan usahakan kalau bisa jangan yang mudah terbakar seperti kayu
atau sejenisnya, lalu diturunkan kembali galian tanah kuburan. Boleh diberi sedikit
gundukan, tapi tidak boleh lebih dari satu jengkal, lalu berilah tanda dari batubata
pada arah kepala dan kaki, selanjutnya taburkan batu kerikil dan perciki dengan air
supaya tanah menjadi lengket dan padat.
Hukum Nikah
Hukum menikah dalam islam adalah sunah muakad, tetapi bisa berubah sesuai
dengan kondisi dan niat seseorang. Jika seseorang menikah dengan diniatkan
sebagai usaha untuk menjauhi dari perzinahan, hukumnya sunah. Akan tetapi, jika
diniatkan untuk sesuatu yang buruk, hukumnya menjadi makruh, bahkan haram.
Salah satu ayal alquran yang berisi perintah menikah yaitu sebagai berikut yang
artinya : "Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi kaum yang berpikir". (Q.S. Ar-Rum, 30:21)
Rukun Nikah
Rukun nikah merupakan hal-hal yang harus dipenuhi agar pernikahan menjadi sah.
Rukun nikah dalam islam itu ada 5, yaitu sebagai berikut.
Syarat Nikah
Dalam pernikahan, yang dimaksud dengan ijab kabul adalah seorang wali atau
wakil dari mempelai perempuan mengemukakan kepada calon suami anak
perempuannya/perempuan yang dibawah perwaliannya, untuk menikahkannya
dengan lelaki yang mengambil perempuan tersebut sebagai istrinya. Lalu lelaki
yang bersangkutan menyatakan menerima pernikahannya itu.
Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa: Sahl bin Said berkata, seorang
perempuan datang kepada Nabi saw. untuk menyerahkan dirinya, dia berkata,
"Saya serahkan diriku kepadamu." Lalu ia berdiri lama sekali (untuk menanti).
Kemudian seorang laki-laki berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah kawinkanlah
saya dengannya jika engkau tidak berhajat kepadanya." Lalu Rasulullah saw.
bersabda "Aku kawinkan engkau kepadanya dengan mahar yang ada padamu."
(H.R. Bukhari dan Muslim).
Menurut jumhur ulama, akad nikah minimal dihadiri oleh dua orang saksi. Saksi
dalam akad nikah harus memenuhi syarat-syarat berikut.
-Cakap bertindak secara hukum (balig dan berakal).
-Minimal dua orang.
-Laki-laki.
-Merdeka.
-Orang yang adil.
-Muslim.
-Dapat melihat (menurut ulama mazhab Syafii).
Adanya wali.
Dari Abu Musa r.a., Nabi saw. bersabda, "Tidaklah salahsatu pernikahan tanpa
wali." (H.R. Abu Dawud dan disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam sahih Sunan
Abu Dawud no. 1.836). Wali yang mendapat prioritas pertama di antara sekalain
wali-wali yang ada adalah ayah dari pengantin wanita. Kalau tidak ada barulah
kakeknya (ayahnya ayah), kemudian saudara lelaki seayah seibu atau seayah,
kemudian anak saudara lelaki. Sesudah itu barulah kerabat-kerabat terdekat yang
lainnya atau hakim.
Wali nikah harus memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat wali nikah tersebut adalah
antara lain sebagai berikut.
-Laki-laki.
-Balig dan berakal sehat.
-Beragama islam.
-Merdeka.
-Memiliki hak perwalian.
-Tidak ada halangan untuk menjadi wali.
-Adil
Syarat-syarat untuk sahnya perkawinan diatur dalam Bab II dari pasal 6 sampai
dengan pasal 12 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. Syarat perkawinan dibagi
menjadi dua (2) yaitu:
a. Syarat materiil
b. Syarat formal
Adalah tata cara atau prosedur melangsungkan perkawinan menurut agama dan
undang-undang, disebut juga syarat obyektif.
Talak
ISTERI masih dalam ikatan suami isteri yang sah atau dalam masa iddah
talak raj,i
SHIGAT TALAQ
Qashdu (disengaja)
Iddah
Iddah menurut syara adalah masa menunggu yang ditetapkan oleh syara bagi
wanita yang dicerai oleh suminya baik karena cerai mati atau cerai hidup dan masa
iddah ini hanya berlaku bagi isteri yang sudah di gauli oleh suminya (QS.Al-
Ahzab/33: 49)
Ruju
. ISTERI
Talaq yang dijatuhkan adalah talaq RajI bukan talaq bain,khulu dan fasakh
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki
3. Bapak
4. Kakek / ayahnya ayah
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudara laki-laki sebapak
7. Saudara laki-laki seibu
8. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
9. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
10. Suami
11. Paman sekandung
12. Paman sebapak
13. Anak dari paman laki-laki sekandung
14. Anak dari paman laki-laki sebapak
15. Laki-laki yang memerdekakan budak
Selain yang disebut di atas termasuk dzawil arham, seperti paman dari pihak ibu,
anak laki-laki saudara seibu dan paman seibu, dan anak laki-laki paman seibu dan
semisalnya tidak mendapat harta waris. Lihat Muhtashar Fiqhul Islami, hal. 775-
776
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari anak laki-laki
3. Ibu
4. Nenek / ibunya ibu
5. Nenek / ibunya bapak
6. Nenek / ibunya kakek
7. Saudari sekandung
8. Saudari sebapak
9. Saudari seibu
10. Isteri
11. Wanita yang memerdekakan budak
Semua keluarga wanita selain ahli waris sebelas ini, seperti bibi dan seterusnya
dinamakan dzawil arham, tidak mendapat harta waris. Lihat Muhtashar Fiqhul
Islam, hal. 776
Catatan.
1. Bila ahli waris laki-laki yang berjumlah lima belas di atas masih hidup semua,
maka yang berhak mendapatkan harta waris hanya tiga saja, yaitu : Bapak, anak
dan suami. Sedangkan yang lainnya mahjub (terhalang) oleh tiga ini.
2. Bila ahli waris perempuan yang berjumlah sebelas di atas masih hidup semua,
maka yang berhak mendapatkan harta waris hanya lima saja, yaitu : Anak
perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, ibu, isteri, saudari sekandung
3. Jika semua ahli waris laki-laki dan perempuan masih hidup semuanya, maka
yang berhak mendapatkan harta waris lima saja, yaitu : Bapak, anak, suami, atau
isteri, anak perempuan, dan ibu.
PERINCIAN BAGIAN SETIAP AHLI WARIS DAN PERSYARATANNYA.
Bagian Ayah
1. Mendapat 1/6, bila si mayit memiliki anak laki atau cucu laki. Misalnya si mati
meninggalkan anak laki dan bapak, maka harta dibagi menjadi 6, Ayah mendapat
1/6 dari 6 yaitu 1, sisanya untuk anak.
2. Mendapat ashabah, bila tidak ada anak laki atau cucu laki. Misalnya si mati
meninggalkan ayah dan suami, maka suami mendapat dari peninggalan
isterinya, bapak ashabah (sisa).
3. Mendapat 1/6 plus ashabah, bila hanya ada anak perempuan atau cucu
perempuan dari anak laki-laki. Misalnya si mati meninggalkan ayah dan satu anak
perempuan. Maka satu anak perempuan mendapat , ayah mendapat 1/6 plus
ashabah.
Bagian Kakek
1. Mendapat 1/6, bila ada anak laki-laki atau cucu laki-laki, dan tidak ada bapak.
Misalnya si mati meninggalkan anak laki-laki dan kakek. Maka kakek mendapat
1/6, sisanya untuk anak laki-laki.
2. Mendapat ashabah, bila tidak ada ahli waris selain dia
3. Mendapat ashabah setelah diambil ahli waris lain, bila tidak ada anak laki, cucu
laki dan bapak, dan tidak ada ahli waris wanita. Misalnya si mati meninggalkan
datuk dan suami. Maka suami mendapatkan , lebihnya untuk datuk. Harta dibagi
menjadi 2, suami =1, datuk = 1
4. Kakek mendapat 1/6 dan ashabah, bila ada anak perempuan atau cucu
perempuan dari anak laki-laki. Misalnya si mati meninggalkan kakek dan seorang
anak perempuan. Maka anak perempuan mendapat , kakek mendapat 1/6
ditambah ashabah (sisa).
Dari keterangan di atas, bagian kakek sama seperti bagian ayah, kecuali bila selain
kakek ada isteri atau suami dan ibu, maka ibu mendapat 1/3 dari harta waris, bukan
sepertiga dari sisa setelah suami atau isteri mengambil bagianya.
Adapun masalah pembagian kakek, bila ada saudara dan lainnya, banyak
pembahasannya. Silahkan membaca kitab Mualimul Faraidh, hal. 44-49 dan Tashil
Faraidh, oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, hal. 28 dan kitab
lainnya.
Bagian Suami
1. Mendapat , bila isteri tidak meninggalkan anak atau cucu dari anak laki.
2. Mendapat , bila isteri meninggalkan anak atau cucu. Misalnya, isteri mati
meninggalkan 1 laki-laki, 1 perempuan dan suami. Maka suami mendapat dari
harta, sisanya untuk 2 orang anak, yaitu bagian laki-laki 2 kali bagian anak
perempuan
Bagian Isteri
1. Mendapat , bila tidak ada anak atau cucu
2. Mendapat 1/8, bila ada anak atau cucu
3. Bagian atau 1/8 dibagi rata, bila isteri lebih dari satu
Bagian Ibu
1. Mendapat 1/6, bila ada anak dan cucu
2. Mendapat 1/6, bila ada saudara atau saudari
3. Mendapat 1/3, bila hanya dia dan bapak
4. Mendapat 1/3 dari sisa setelah suami mengambil bagiannya, jika bersama ibu
dan ahli waris lain yaitu bapak dan suami. Maka suami mendapat , ibu mendapat
1/3 dari sisa, bapak mendapatkan ashabah (sisa)
5. Mendapat 1/3 setelah diambil bagian isteri, jika bersama ibu ada ahli waris lain
yaitu bapak dan isteri. Maka isteri mendapat , ibu mendapat 1/3 dari sisa, bapak
mendapatkan ashabah (sisa).
Sengaja no. 4 dan 5 dibedakan, yaitu 1/3 dari sisa setelah dibagikan kepada suami
atau isteri, bukan 1/3 dari harta semua, agar wanita tidak mendapatkan lebih tinggi
daripada laki-laki. Lihat Muhtashar Fiqhul Islami, hal. 778-779 dan Al-Mualimul
Faraidh, hal. 35
Bagian Nenek
Nenek yang mendapat warisan ialah ibunya ibu, ibunya bapak, ibunya kakek.
1. Tidak mendapat warisan, bila si mati meninggalkan ibu, sebagaimana kakek
tidak mendapatkan warisan bila ada ayah.
2. Mendapat 1/6, seorang diri atau lebih, bila tidak ada ibu. Lihat Muhtashar Fiqhul
Islami, hal. 780
Hikmah mawaris
Mendistribusikan harta peninggalan secara adil dan merata kepada para pihak
anggota keluarga yang menjadi ahli waris.
2. Menghindarkan diri dari perselisihan dan perpecahan, bahkan pertengkaran
akibat rebutan harta peninggalan.
3. Dapat memahami hukum-hukum alloh yang berkaitan dengan pembagian harta
peninggalan.
4. Terhindar adanya kelangkaan orang yang faham dalam pembagian harta warisan
di suatu tempat.
Cara ini ditempuh oleh Rasulullah karena beliau yakin, bahwa masyarakat jahiliah,
masih kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi leluhur mereka. Sehingga
mereka bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankannya.
Pada masa dakwah secara sembunyi sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru
untuk masuk Islam, orang orang yang berada dilingkungan rumah tangganya
sendiri dan kerabat serta sahabat dewkatnya.
1.Khadijah binti Khuwalid (Istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari
kenabian)
2.Ali bin Abu Thalib (Saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah
dengannya, masuk islam pada umur 10 tahun)
3.Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H/625 M)
4.Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW, yang hidup dari tahun
573 634 M)
Berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah SAW, tetapi juga kewajiban para
pengikutnya (umat Islam).
Maka, Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan
disegani banyak orang,karena budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuannya
yang luas, dan pandai bergaul telah meneladani Rasulullah SAW, yakni berdakwah
secara sembunyi sembunyi.
Dakwah secara terang terangan dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni
setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu
dilaksanakan secara terang terangan. Wahyu tersebut berupa ayat
Rasulullah SAW memberi peringatan kepada semua yang hadir agar segera
meninggalkan penyembahan terhadap berhala berhala dan hanya menyembah
atau menghambakan diri kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Pencipta dan
Pemelihara alam semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika peringatan yang
disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih ridha Ilahi, bahagia di dunia
dan di akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat murka
Allah SWT, sengsara di dunia dan di akhirat.
Menanggapi dakwah Rasulullah SAW tersebut diantara yang hadir ada kelompok
yang menolak disertai reiakan dan ejekan, ada kelompok yang diam saja lalu
pulang. Bahkan Abu Lahab, bukan hanya mengejek, tetapi berteriak teriak bahwa
Muhammad orang gila, seraya ia berkata: Celakalah engka Muhammad, untuk
inikah engkau mengumpulkan kami? Sebagai balasan terhadap kutukan Abu
Lahab itu Turunlah ayat Al-Quran yang berisi kutukan Allah SWT terhadap Abu
Lahab , yakni surah Al-Lahab, 111: 1-5
Pada periode dakwah secara terang terangan ini juga telah menyatakan diri
masuk Islam dua orang kuar dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu:
1.Hamzah bin Abdul Muthalib (Paman Nabi Muhammad SAW) masuk Islam pada
tahun ke-6 dari kenabian
2.Ummar bin Khattab (581-644 M), tidak lama setelah sebagian kaum muslimin
berhijrah ke Habasyah atau Ethiopia pada tahun 615 M.
Sejarah mencatat bahwa penduduk diluar kota Mekah yang masuk Islam, antara
lain:
qAbu Zar Al-Ghiffari, seorang tokoh dari kaum Ghiffari, yang bertempat tinggal
disebelah barat laut Mekah atau tidak jauh dari laut Merah, menyakatan diri
dihadapan Rasulullah SAW masuk Islam. KeIslamannya itu kemudian diikuti oleh
kaumnya.
q Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus yang
bertempat tinggal diwilayah barat kota Mekah, menyatakan diri masuk Islam
dihadapan Rasulullah SAW. KeIslamannya itu diikuti oleh bapak, istri,
keluarganya, serta kaumnya.
Pada gelombang ketiga ini telah datang ke Mekah untuk berziarah dan menemui
Rasulullah SAW, umat Islam penduduk Yatsrib yang jumlahnya mencapai 73 orang
diantaranya 2 orang wanita. Waktu itu ikut pula berziarah ke Mekah, orang orang
Yatsrib yang belum masuk Islam. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr,
pimpinan kaum Salamah, yang kemudian menyatakan diri masuk Islam dihadapan
Rasulullah SAW.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini,
terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Baiatul Aqabah. Istilah
Baiatul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka
akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Walaupun untuk itu mereka harus
mengorbankan tenaga, harta, bahkan jiwa. Selain itu, mereka memohon kepada
Rasulullah SAW dan para pengikutnya berhijrah ke Yatsrib.
Sedangkan Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a, dan Ali bin Abu
Thalib masih tetap tinggal di Mekah, menunggu perintah dari Allah SWT untuk
berhijrah. Setelah datang perintah dari Allah SWT, kemudian Rasulullah berhijrah
bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a, meninggalkan kota Mekah tempat
kelahirannya menuju Yatsrib. Peristiwa hijrah Rasulullah SAW ini terjadi pada
bulan Rabiul Awal tahun pertama hijrah (622 M). Sedangkan Ali bin Abu Thalib,
tidak ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW, karena beliau disuruh Rasulullah
SAW untuk mengembalikan barang barang orang lain yang dititipkan kepadanya.
Setelah perintah Rasulullah SAW itu dilaksanakan, kemudia Ali bin Abu Thalib
menyusul Rasulullaj SAW berhijrah ke Yatsrib.
a) Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama kaum muslimin; kedua belah
fihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
b) Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong menolong untuk melawan
siapa saja yamg memerangi mereka. Orang Yahudi memikul belanja mereka
sendiri begitu pula kaum muslimin juga memikul belanja mereka sendiri.
c) Kaum muslimin dan kaum yahudi wajib nasehat menasehati, tolong menolong,
melaksanakan kebajikan dan keutamaan.
d) Bahwa kota Madianah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka
yang terikat dengan perjanjian itu. Kalau terjadi perselisihan antara kaum Yahudi
dengan kaum Muslimin, maka urusannya hendaklah diserahkan kepada Allah dan
Rasullullah SAW.
e) Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah wajib
dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang-orang yang zalim dan bersalah, sebab
Allah SWT menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.
Perjanjian politik yang dibuat oleh Nabi Muhammada SAW tersebut telah
menjamin kemerdekaan beragama dan menjamin kehormatan jiwa dan harta dari
golongan yang bukan Islam. Ini adalah merupakan peristiwa yang baru dalam
dunia politik dan peradaban manusia. Sebab waktu itu diberbagai pelosok dunia
masih terjadi perkosaan dan perampasan hak-hak asasi manusia.
Orang Yahudi sejak sebelum masehi sudah hidup di Madinah, mereka terdiri dari 3
suku yaitu Bani Qainuqa, Bani Quraidhah dan Bani Nadzir. Mereka semua
mempercayai akan kedatangan nabi akhir zaman sebagaimana dijelaskan dalam
kitab suci mereka. Akan tetapi ketika nabi yang ditunggu-tunggu itu datang,
mereka mengingkarinya karena mereka menduga dan menghendaki bahwa nabi
yang ditunggu-tunggu itu berasal dari golongan mereka yaitu keturunan Israel.
Apalagi setelah bangsa Arab memeluk agama Islam mendahului mereka.
Kekecewaan mereka sudah tak bias disembunyikan lagi. Lihat Q.S. Al-Baqoroh :
89. Mereka memang pernah mengikat perjanjian dengan kaum muslimin, akan
tetapi tidak dilandasi dengan ketulusan hati yang jujur dan mereka mengira bahwa
kaum muslimin adalah kelompok yang lemah yang tidak akan mampu menghadapi
kekuatan kafir Quraiys. Mereka terkejut ketika Rasulullah SAW dan para
pengikutnya berhasil memporak-porandakan tentara Quraiys dalam perang Badar
17 Ramadhan 2 H.
Sikap permusuhan kafir Quraiys terhadap Islam tidak berhenti dengan kepindahan
Rasulullah SAW dan para sahabatnya ke Madinah. Atas sikap mereka itu Allah
SWT menurunkan ayat yang mengizinkan umat Islam mengangkat senjata untuk
membela diri, karena mereka sungguh dianiaya (biannahum dzulimu), lihat Q.S.
Al-Ahzab : 39-40. Ini adalah ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT
mengenai perang. Ayat ini menjadi alasan bagi Rasulullah SAW untuk membentuk
pasukan yang dipersiapkan untuk terjun ke medan pertempuan. Pasukan yang
pertama dibentuk adalah untuk berjaga-jaga menghadapi serangan dari suku-suku
Badui dan kafir Quraiys serta sekutunya. Orang yang boleh diperangi adalah orang
yang telah merampas hak, baik harta maupun jiwa dan menghalangi untuk beriman
kepada Allah SWT dan melaksanakan ajarannya (lihat Q.S. Al-Baqoroh : 190-191).
Perang sebagai jawaban atas permusuhan kafir Qurisy terjadi pertama kali
dilembah Badar pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Dalam Al-Quran peristiwa ini
disebut dengan yaumul furqon, yakni hari pemisah antara yang hak dan yang
bathil. Kendatipun pasukan Islam jauh lebih kecil (sekitar 300 orang) namun
berhasil meraih kemenangan dari pasukan kafir Quraiys yang jumlahnya sekitar
1000 orang. Hal ini membuat orang-orang Yahudi geram dan kecewa. Mereka
mulai menunjukkan sikap tidak bersahabat dengan orang muslim dan berusaha
menusuk dari belakang. Sementara itu kafir Quraiys berusaha membalas kekalahan
dengan mempersiapkan 3000 pasukan dengan perbekalan dan persenjataan yang
lengkap berangkatlah menuju kota Madinah. Turut ambil bagian dalam pasukan
kafir ini adalah suku Arab Tihamah, Kinanah, Bani Harist, Bani Haun dan Bani
Musthaliq. Pada bulan Syaban 3 H terjadilah perang Uhud, dalam peperangan ini
kaum muslimin menderita kekalahan akibat keluarnya sebagian pasukan muslimin
yang diprovokasi oleh orang munafik bernama Abdullah bin Ubay sehingga kaum
muslimin yang berjumlah 1000 orang tinggal kurang lebih dua pertiganya. Dalam
peperangan ini dari kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada 70 orang,
termasuk paman Nabi SAW yang bernama Hamzah bin Abdul Muthalib.
Kesempatan ini membuat kesempatan orang Yahudi bani Nadzir untuk
menghancurkan kaum muslimin. Mereka berusah membunuh Rasulullah SAW,
namun gagal sehingga mereka di usir dari Madinah. Pada bula syawal 5 H kurang
lebih 14.000 tentara kafir termasuk 4000 kafir Quraiys di bawah pimpinan Abu
Sofyan menyerbu Madinah. Menghadapi serbuan ini Rasulullah SAW memilih
bertahan di kota. Atas saran Salman Al-Farisi kaum muslimin membuat parit-parit
di setiap lorong untuk masuk ke kota Madinah. Tidak ada pilihan lain bagi kafir
untuk mengepung kota Madinah. Akan tetapi setelah 25 hari pengepungan,
perasaan jenuh mulai muncul terutama pada kelompok-kelompok yang tidak
mempunyai kepentingan karena yang jelas punya kepentingan adalah kaum kafir
dan orang Yahudi. Pada saat yang sama seorang pemimpin Arab Nuaim bin
Masud menghadap Rasulullah SAW dan menyatakan masuk Islam. Tepat pada
saat yang menyulitkan kaum muslimin, datanglah badai padang pasir yang
mematikan disertai hujan lebat yang menyapu bersih kemah dan perbekalan
mereka (lihat Al-Ahzab : 9). Akhirnya terpaksa mereka kembali dan
menyelamatkan diri tanpa membawa apa-apa (lihat Al-Ahzab : 25). Perang ini
dikenal dengan nama perang Khandaq, karena kaum muslimin menggunakan parit
(khandaq) untuk pertahanan mereka. Dikenal pula dengan sebutan perang Ahzab
karena musuh yang menyerang madinah terdiri dari berbagai golongan yang
bersekutu (Al-Ahzab). Dalam perang ini gugur 6 sahabat Rasululllah SAW
termasuk Saad bin Muadz, mereka gugur sebagai syuhada. Demikian kaum
muslimin mempertahankan diri dan serangan yang dilakukan tetap tidak keluar
dari kerangka mempertahankan diri.
Fase perjuangan setelah Perang Ahzab. Pada bulan Dzulqodah 6 H
Rasulullah SAW beserta 10.000 orang sahabatnya berangkat ke Makkah untuk
menunaikan umroh dan haji. Mereka sudah mengenakan pakaian ihrom sejak
berangkat dan membawa hewan-hewan yang akan disembelih di Mina agar tidak
dicurigai oleh kaum Quraisy. Akan tetapi kafir Quraisy tidak menghendaki kaum
muslimin memasuki kota Makkah, karena apapun alasannya berarti itu
kemenangan bagi kaum muslimin. Oleh karena itu kafir Quraiys mengirim pasukan
di bawah pimpinan Khalid bin Walid untuk menghadang kaum muslimin. Kaum
muslimin dapat menghidari pertemuan dengan pasukan Khalid bin Walid dengan
menempuh jalan lain, sehingga ketika masuk bulan haram mereka sudah sampai di
Hudaibiyah, beberapa mil dari kota Makkah. Rasulullah SAW bermusyawrah
dengan para sahabatnya kemudian mengutus Usman bin Affan untuk menemui
kaum kafir Quraisy guna menyampaikan maksud kedatangan mereka ke Makkah.
Akan tetapi Usman bin Affan malah di tahan oleh mereka dan muncul desas desus
bahwa Usman mau di bunuh. Rasulullah SAW dengan para sahabatnya
mengadakan sumpah setia untuk berperang sampai tercapai kemenangan. Sumpah
setia ini terkenal dengan nama Baiah Ar-Ridwan (sumpah yang diridhai Allah
SWT). Sumpah ini menggetarkan nyali kaum musyrikin Quraiys sehingga Usman
bin Affan dibebaskan dan mereka mengutus Suhail bin Amr untuk mengadakan
perjanjian dengan kaum muslimin. Perjanjian inilah yang kemudian terkenal
dengan nama Perjanjian Hudaibiyah yang pokok-pokok isinya antara lain :
b) Setiap orang Quraiys yang datang kepada kaum muslimin tanpa seijin
walinya harus di tolak dan dikembalikan.
c) Setiap orang Islam yang menyerahkan diri kepada fihak Quraiys tidak akan
dikembalikan.
d) Setiap kabilah yang ingin bersekutu dengan kaum Quraiys maupun dengan
kaum muslimin tidak boleh dihalang-halangi oleh salah satu fihak.
e) Kaum muslimin tidak boleh memasuki kota Makkah pada tahun itu, namun
diberi kesempatan pada tahun berikutnya dengan syarat tidak membawa senjata
kecuali pedang dalam sarungnya dan tidak boleh tinggal di Makkah lebih dari 3
hari.
Dalam peristiwa ini Rasulullah SAW menunjukkan kemampuannya sebagai
seorang politikus yang pandai berdeplomasi. Perjanjian ini menunjukkan
pengakuan Quraiys terhadap eksistensi kaum muslimin dan ini berarti kemenangan
bagi umat Islam. Sepintas lalu perjanjian tersebut memang berat sebelah dan
merugikan kaum muslimin. Akan tetapi selama gencatan senjata banyak tokoh
Qurays yang masuk Islam seperi Kholid bin Walid, Amr bin Ash dan Usman bin
Thalhah. Selama genjatan senjata berlangsung, Rasulullah SAW mulai
mendakwahkan Islam kepada kabilah-kabilah Arab lainnya, dan mengirimkan surat
kepada Kaisan Romawi, Kisra Persia, Gubernur Yaman, Kaisan Habsyi, Gubernur
Ghassaniah (Basro di bawah kekuasaan Romawi) dan gubernur Mesir. Kisra dari
Persia dengan keangkuhannya merobek-robek surat dari Rasulullah SAW dan
menghina serta mengusir pembawanya. Dalam pada itu Harits bin Umar yang di
utus Rasulullah SAW kepada Gubernur Ghassaniyah di tolak dengan kasar dan
kemudian di bunuh. Penghinaan yang dilakukan Gubernur Ghassaniyah dan
pembunuhan atas Harits bin Umar memicu berkorbannya perang Mutah. Dalam
perang ini panglima muslim Zaid bin Haritsah gugur sebagai syahid.
Kepemimpinannya dilanjutkan oleh Abdullah bin Ruwahah namun iapun gugur.
Demikian pula Jafar bin Abi Thalib yang menggantikan Abdullah gugur di tangan
tentara Romawi. Khalid bin Walid yang tampil menggantikan Jafar, dengan naluri
seorang panglima berpengalaman memberi komando kepada pasukannya supaya
mundur dan kembali ke Madinah. Ini terjadi pada tahun 8 H. Peristiwa ini
menyadarkan kepada kaum muslimin bahwa di utara ada musuh yang tidak bisa di
remehkan. Pada tahun ketika terjadi perang Mutah orang-orang Quraiys
membantu sekutu mereka Bani Bakar yang berselisih dengan Bani Khuzaah
(sekutu kaum muslimin).
Nama asli beliau adalah Abdullah Muhammad Bin Musa Al-Kahawarizmi. Lahir
pada tahun 164 H (780 M) di daerah Khawarizmi (Asia Tengah) dan wafat pada
tahun 232 H (847 M) di Baghdad (Irak), meski ada juga beberapa literatur yang
menyatakan bahwa beliau wafat pada tahun 235 H (850 M).
Dari semua pemikir besar yang telah memperkaya berbagai cabang Ilmu
Pengetahuan, kedudukan Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi sangat menonjol
pada permulaan era Islam. Beliau menjadi salah seorang ilmuwan terbesar
sepanjang masa, dan yang paling termasyhur pada zamannya. Khawarizmi adalah
seorang yang jenius dan mahir dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
banyak menyumbangkan karya abadinya dalam bidang Matematika, Musik,
Geografi, dan Sejarah.
PENEMUAN-PENEMUAN AL-KHAWARIZMI
Di Bidang Matematika
Al-Khawarizmi merupakan orang yang pertama kali menjelaskan tentang
kegunaan angka-angka, termasuk angka NOL. Melalui dialah, bangsa Eropa dan
Barat belajar menggunakan angka nol dan nihil yang pemakaiannya memudahkan
penerapan berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Buku karangannya tentang
metode berhitung India telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Adelard
pada abad ke-12 dan dinamakan De Numere Indico. Buku tersebut masih ada,
walaupun naskah asli arabnya sudah lenyap.
Di Bidang Al-Jabar
Di Bidang Sejarah
Dalam ilmu sejarah Al-Khawarizmi adalah seorang ahli sejarah yang sangat
berprestasi. Hasil karyanya tentang sejarah adalah ia menulis buku Kitab al-
Tarikh yang menjadi sumber bagi Masud dan Tabri dalam mengisahkan
perjalanan kembalinya Khalifah Al-Mamun ke Baghdad.
Dia bernama asli Abu Musa Jabir bin Hayyan bin Abdullah Al-Azdi. Lahir di kota
Thus (Iran) pada tahun 101 H (720 M) dan wafat di kota yang sama pada tahun
197 H (813 M).
Jabir bin Hayyan dikenal sebagai Bapak Kimia Modern. Bersama Zakaria Razi, ia
dipandang sebagai yang terbesar dalam catatan sejarah ilmu kimia. Jabir bin
Hayyan menerima pendidikan dari Raja bani Umayyah, Khalid Ibnu Yazid Ibnu
Muawiyyah dan dari Imam Jafar Sadiq yang sangat terkenal.
Dalam bukunya History of the Arabs, Phillip K. Hitti mengakui kebesaran bangsa
Arab dalam cabang ilmu kimia ini. Hitti mengatakan : Sesudah ilmu kedokteran,
astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangan yang terbesar di
bidang kimia. Dalam mempelajari ilmu kimia dan fisika lainnya, bangsa Arab
memperkenalkan eksperimen obyektif, suatu keinginan memperbaiki ketidak
jelasan spekulasi Yunani.
Jabir berhasil memadukan asam hidroklorik (senyawa garam) dengan asam netrik.
Kemudian campuran yang dihasilkan dari perpaduan ini dikenal dengan nama air
emas atau air raksa, karena kemampuannya untuk mencairkan emas. Cara
pemaduan berikutnya adalah dengan meneteskan campuran garam makanan (clorit
sodium) dan kaca biru atau kaca ciprus. Jabir menyifati zat asam ini sebagai air
keras karena zat ini dapat mencairkan logam.
Jabir adalah orang pertama yang mengetahui zat asam organic (kolik, limonik, dan
tatrik).
Jabir berhasil memisahkan arsenic dan sulfite arsenic dan mampu memisahkan
antimony dari sulfat antimony.
Jabir adalah orang yang mampu membedakan antara zat asam dengan alkalis.
Jabir berhasil menemukan beberapa cara yang efektif untuk memurnikan logam
dan mencampur baja untuk keperluan industri serta menjaga besi dari karat.
Jabir adalah orang yang merumuskan cara pembuatan tinta dari sulfite besi yang
dicampur emas, sehingga bisa mengganti air emas (yang mahal harganya) untuk
membuat tulisan dari tinta emas.
Jabir menulis buku dan makalah sebanyak 500 buah dalam bidang ilmu Kimia dan
cermin. Di antara karya tulisnya yang terkenal adalah :
Al-Khawash Al-Kabir, buku ini adalah buku yang sangat terkenal yang
manuskripnya tersimpan di musium Inggris.
Kitab As-Sabin dan Kitab Ar-Rahmah. Kedua kitab tersebut merupakan kitab
terlaris sehingga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad
pertengahan.
3. AL-KINDI
Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Bin Ishaq Bin Ash-Shabah Bin Imran Bin Al-
Asyats Bin Qais. Ia lahir di Kufah pada tahun 188 H (804 M) dan wafat pada
tahun 260 H (874 M). Sedangkan menurut sumber lain, ia lahir pada tahun 186 H
(802 M) dan wafat pada tahun 260 H (874 M). Ada pula yang mengatakan, bahwa
Al-Kindi lahir pada tahun 185 H (801 M) dan wafat pada tahun 252 H (866 M).
Al-Kindi adalah seorang filsuf pertama dalam Islam dan salah satu seorang
pembesar filsafat. Dia juga seorang ilmuwan besar muslim dalam bidang
kedokteran dan pemilik salah satu pemikiran terbesar yang dikenal sepanjang
peradaban manusia. Al-Kindi adalah seorang ensiklopedis, memberikan
sumbangan yang tidak ternilai terhadap perkembangan matematika, astrologi,
astronomi, fisika, optic, musik, pengobatan, farmasi, filsafat, dan logika.
PENEMUAN-PENEMUAN AL-KINDI
Di Bidang Ilmiah
Ia adalah ilmuwan terbesar setara dengan Ibnul Haitsam dan Al-Biruni. Kumpulan
buku-buku yang dikarangnya dalam bidang filsafat, logika, dan berbagai macam
ilmu lainnya mencapai 230 buku.
Di Bidang Astronomi
Al-Kindi sangat berjasa dalam bidang pengamatan posisi bintang, planet, letak dan
dampaknya terhadap bumi. Salah satu penemuannya yang sangat menakjubkan
adalah hipotesanya tentang pasang dan surut air.
Di Bidang Fisika
Al-Kindi adalah orang yang pertama kali membuat tesis tentang biru langit. Ia
menjelaskan bahwa biru langit bukanlah warna langit itu sendiri, melainkan warna
dari pantulan cahaya lain yang berasal dari penguapan air dan butir-butir debu yang
bergantung di udara. Tesis ini mendekati penafsiran ilmiah yang benar, dan yang
kita ketahui hingga masa sekarang.
Dia menulis buku sebanyak 12 buku berpengaruh dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Alam. Kitab-kitab tersebut antara lain : Kitab Ilmu Ar-Radiwa Al-Barqi wa Ats-
Tsalji wa Ash-Shawaiq wa Al-Mathar, Fil Al-Bashariyyat, Risalah Fi Zarqati As-
Sama, Kitab Fi Al-Ajraam Al-Ghaishah. Kitab-kitab tersebut menafsiri tentang
fenomena alam.
Dia menemukan ilmu mekanik, yaitu ilmu yang secara khusus berhubungan
dengan alat-alat, rangkaian, dan menjalankan fungsinya. Dia telah menjadi
insinyur peradaban Islam dan turut serta dalam berbagai pelaksanaan proyek-
proyek pembangunan, seperti proyek penggalian kanal untuk membuka sungai
Dajlah dan Furat.
Dia adalah penemu berbagai ilmu tentang pembuatan aroma parfum, aroma kimia
untuk membuat kaca, warna, dan besi. Sebuah tesisnya yang berhubungan dengan
pembuatan parfum adalah dia berhasil menciptakan berbagai jenis aroma dari
parfum itu, seperti pembuatan minyak kasturi, dan lain-lain. Ia juga berhasil
menjelaskan secara rinci proses kimia lainnya, seperti penyaringan dan
penyulingan.
Di Bidang Matematika
Di Bidang Musik
Al-Kindi memiliki 7 karya dalam bidang musik. Salah satu bukunya Risalah
Tartib An-Nagham berisikan tentang tinggi-rendahnya melody biola. Ilmu ini jauh
berabad-abad sudah ditemukan Al-Kindi sebelum ditemukan oleh bangsa Eropa.
Al-Kindi juga berjasa dalam bidang ilmu kedokteran, filsafat, dan logika.
4. AR-RAZI (ABU BAKAR AR-RAZI)
Abu Bakar Ar-Razi dilahirkan di Provinsi Rayy, Iran pada tahun 240 H (854 M).
Tentang tahun wafatnya, ada dua pendapat, pendapat yang pertama (menurut Ibnu
Katsir dalam Al-Bidayah) disebutkan bahwa Ar-Razi wafat pada tahun 311 H
(923 M), sedang pendapat yang lain menyebutkan kalau Ar-Razi wafat pada tahun
364 H (975 M).
Abu Bakar Ar-Razi atau Zakaria Ar-Razi atau di Barat lebih dikenal dengan
sebutan Rhazes merupakan dokter muslim terbesar dan guru besar Islam dalam
ilmu kedokteran bagi dunia Islam dan Eropa.
PENEMUAN-PENEMUANAR-RAZI
Ar-Razi merupakan pelopor dalam bidang klinik kedokteran dan orang yang
pertama kali melakukan eksperimen pengobatan kepada hewan sebelum
dipraktikan kepada manusia.
Ar-Razi adalah orang yang mampu membedakan antara penyakit cacar biasa
dengan cacar air yang hampir serupa pada dua gejala ini.
Ar-Razi adalah dokter yang pertama kali membedakan antara mulas di usus kecil
dengan gangguan usus besar.
Ar-Razi adalah orang yang paling unggul dalam bidang kedokteran dan operasi
mata.
Ar-Razi adalah orang yang pertama kali menemukan alergi (hipersensitivitas) dan
orang yang pertama kali mengamati pengaruh cahaya pada selaput mata.
Ar-Razi berhasil menemukan benang jahit untuk operasi yang terbuat dari bahan
selaput hewan.
Ar-Razi adalah orang yang pertama kali menjelaskan penggunaan perban gypsum
pada pengobatan patah tulang.
Beberapa Karya Ar-Razi di Bidang Kedokteran
Kitab Al-Asrar. Buku ini berisi tentang obat-obatan secara medis dan cara serta
teknik pencampurannya.
Kitab Al-Jadari wa Al-Hishbah. Buku ini berisi penjelasan tentang penyakit cacar
dan bagaimana cara mendiagnosanya sejak dini dan membedakannya dengan
penyakit cacar air. Buku ini sudah dicetak lebih dari 40 kali dalam bahasa Inggris
pada tahun 1498 s.d 1866 M.
Kitab Manafi Al-Aghdziyah. Dalam buku ini dijelaskan tentang pengaruh makanan
bagi kesehatan secara umum serta bahayanya dalam keadaan mengudap penyakit
tertentu. Buku ini merupakan buku kedokteran pertama dalam bidang makanan.
5. IBNU SINA
Dia bernama lengkap Abu Ali Al-Husin bin Abdullah bin Sina. Dilahirkan di desa
Avansa dekat provinsi Bukhara-sekarang Uzbekistan, Persia pada tahun 370 H
(980 M) dari seorang ayah asli Balkan, wafat pada tahun 428 H (1037 M) di
Hamdzan-sekarang Iran, dalam usia 58 tahun.
Ibnu Sina telah hafal Al-Quran dalam usia 10 tahun, dia dikenal dengan gelar
Asy-Syaikh Ar-Rais, karena kemampuan ilmunya dan ketokohannya. Oleh
orang-orang Eropa dan Barat, nama dia dikenal dengan sebutan Avicenna.
Ibnu Sina adalah ilmuwan terbesar kedua di bidang kedokteran, setelah Ar-Razi.
Dia juga dikenal sebagai filsuf terbesar muslim yang pemikirannya paling banyak
berpengaruh di Barat. Bahkan sebagian buku menyebut dia dengan gelar Amirul
Athibba (pemimpim para dokter). Ibnu Sina diakui sebagai orang terbesar yang
pernah dimiliki dunia.
Dalam Cara Pengobatan. Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan
cara pengobatan bagi orang sakit dengan cara menyuntikkan obat ke bawah kulit.
Dalam Mengobati Penyakit pada Kepala. Ibnu Sina mengetahui hakekat ilmiah
penting, bahwa tulang tempurung kepala apabila pecah tidak dapat melekat
kembali seperti tulang lainnya pada badan, melainkan ia akan tetap terpisah dan
hanya terikat dengan selaput yang kuat. Ibnu Sina membagi pecahnya tepurung
kepala menjadi dua macam berdasarkan ada atau tidak adanya luka pada kepala.
Pecah Tertutup
Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya tidak disertai luka, akan tetapi
ini sangat berbahaya karena ia bisa berubah menjadi tumor dan menyebabkan
tertahannya darah dan nanah. Apabila dilakukan pengobatan pada tumor dan tidak
dibelah, maka ia akan merusak tulang dari bawah, sehingga si penderita akan
kehilangan akal dan gejala lainnya, sehingga perlu untuk dibelah.
Pecah Terbuka
Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya disertai luka, parah tidaknya,
tergantung kepada besarnya luka dan kerasnya benturan pada tulang tempurung
kepala yang menyebabkan pecah. Karena itu, dalam mengobati luka seperti ini,
Ibnu Sina menyarankan untuk mengetahui gangguan yang dirasakan oleh
penderita. Seperti, diam, mata terbelalak, ngelantur dalam berbicara, tidak keluar
bicara, dan sebagainya.
Ibnu Sina adaalah orang pertama kali yang mampu mendiagnosa secara akurat
antara peradangan pada paru-paru dan pembengkakan pada hati. Dia adalah orang
yang pertama kali berhasil mengobati kram pada perut yang disebabkan oleh faktor
psikologis. Dia pulalah yang mampu membedakan antara mulas pada ginjal dan
mulas pada lambung.
Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan cacing Ancylostoma atau
yang disebut cacing lingkar. Ini berarti Ibnu Sina telah mendahului dokter ahli dari
Italia yang menemukan cacing jenis ini, karena dokter dari Italia itu baru
menemukannya pada tahun 1838 M, atau sembilan abad setelah masa Ibnu Sina.
Ibnu Sina juga merupakan orang yang pertama kali dalam hal menemukan :
kedokteran makanan dan penyakit perut, tentang penyakit ginjal dan saluran
kencing, tentang penyakit khusus wanita, tentang penyakit saraf, tentang penyakit
kejiwaan, di bidang kedokteran mata, dalam mengobati tumor, dalam hal
pembiusan, pengukuran denyut nadi, dsb.
6. AL-BIRUNI
Abu Ar-Raihan Al-Biruni merupakan salah satu dari dua ilmuwan besar muslim
dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Dia dilahirkan pada tahun 362 H (973 M) di
salah satu pinggiran kota Kats yang merupakan pusat kota Khawarizm di Asia
Tengah. Inilah yang menyebabkan dia disebut Al-Biruni, karena Birun dalam
bahasa Persia artinya pinggiran kota. Para sejarahwan sepakat bahwa Al-Biruni
wafat pada tahun 440 H (1048 M).
Al-Biruni menguasai banyak bahasa yang umum dipakai pada saat itu, di samping
memiliki kemampuan intelektualitas yang sangat istimewa. Ini semua telah
membantunya dalam melakukan penelitian dan menulis karya-karyanya. Selain ia
bisa bahasa Arab dan Persia, Al-Biruni juga menguasai bahasa Liberia, Suryani,
dan Sangsekerta. Terakhir, dia menguasai bahasa India, sehingga banyak buku-
bukunya yang ditulis dengan bahasa India. Namun, perlu diberitahukan dengan
khusus, bahwa pada dasarnya Al-Biruni sangat menyukai bahasa Arab dan paling
banyak dipergunakan dalam menulis karya-karyanya.
Aljabar
Geometri
Dia berhasil menyelesaikan soal-soal yang dikenal dengan sebutan soal-soal Al-
Biruni, yaitu soal-soal yang tidak dapat diselesaikan dengan penggaris dan jangka.
Trigonometri
Kalkulus
Al-Biruni berhasil membuat rumus kalkulus yang ditemukan oleh Tsabit bin Qurah
dengnan menggunakan bukti-bukti geometris. Penemuan ini akhirnya diklaim
sebagai penemuan Issac Newton oleh orang Barat.
Al-Biruni memiliki beberapa buku yang dikarangnya dalam konsep aritmatik. Dia
juga menulis tentang sejarah angka India dan perpindahannya ke Arab dan
pengembangan- nya seperti yang kita kenal sekarang.
Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika)
Dia menerangkan fenomena khusus yang berhubungan dengan tekanan zat cair,
gas, dan keseimbangannya. Dia juga yang menjelaskan mengapa air yang menguap
dan mata air yang naik ke atas dengan menggunakan rumus-rumus hidrostatistik.
Dia adalah orang paling awal yang mengatakan bahwa kecepatan cahaya melebihi
kecepatan suara.
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Hasan bin Al-Hasan bin Al-Haitsam. Dilahirkan
pada tahun 354 H (965 M) di kota Bashrah, Iraq, dan wafat pada tahun 430 H
(1039 M) di Kairo. Dia lebih dikenal dengan panggilan Al-Bashri. Namun di Barat
dia lebih dikenal dengan nama Al-Hazen.
Karya optiknya mempengaruhi ilmuwan Barat terbesar, dan meratakan jalan bagi
penemuan dan pengembangan ilmu optik di kemudian hari. Secara khusus, Ibnu
Haitsam menonjol pada beberapa bidang berikut :
Ilmu Matematika, yang meliputi : ilmu hitung, al-jabar, geometri, dan
trigonometri.
Ilmu Pengetahuan Alam, terutama tentang ilmu optik yang oleh Ibnu Haitsam
disebut Ilmu Al-Munazir.
Ilmu Falak atau ilmu astronomi sebagaimana yang dikatakan oleh para
ilmuwan Islam.
8. IBNUL BAITHAR
Nama lengkap dia adalah Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad Al-Baithar
Dhiauddin Al-Maliqi Al-Andalusi. Lahir pada tahun 589 H (1193 M) di sebuah
perkampungan bernama Malaga yang terletak di sebelah selatan Andulusia, dan
wafat pada tahun 646 H (1248 M) di kota Damaskus, Syiria dalam usianya ke lima
puluh sembilan.
Karya utama Al-Baithar adalah Kitab AlJami fi Adwiya Al-Mufrada. Kitab ini
merupakan sebuah karya botanical terkemuka dalam bahasa Arab. Berisi kumpulan
ramuan obat-obatan. Buku ini pada hakikatnya, adalah yang terpenting selama
seluruh periode dari Dioscorides sampai abad ke-16. Buku ini adalah suatu karya
ensiklopedi tentang ramuan obat-obatan. Mengungkapkan lebih dari 1.400 obat-
obatan medical.
9. IBNU RUSYD
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Walid Muhammad bin Abu Qasim bin Abu Al-
Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Dikalangan orang Barat ia lebih dikenal
dengan sebutan Averroes. Lahir pada tahun 520 H (1126 M), dan wafat pada tahun
595 H (1198 M). Dia mendapatkan gelar Asy-Syarih Al-Azham atau penerjemah
besar. Oleh Sarton (sejarawan ilmu), ia pernah dipuji dengan penilaian sebagai
berikut : Ketenaran Ibnu Rusyd dalam filsafat hamper menutupi penemuan dan
prestasinya di dunia kedokteran. Padahal, sebenarnya ia adalah seorang dokter
ternama pada masanya. Ibnu Rusyd dikenal sebagai bintang intelektual muslim
berkebangsaan Spanyol yang paling cemerlang selama abad-abad pertengahan.
Juga dalam beberapa bukunya, Ibnu Rusyd telah menjelaskan susunan mata.
Dia juga menyebutkan suatu realita ilmiah yang berisikan bahwa manusia hanya
akan terkena penyakit cacar sekali dalam seumur hidup. Dia pernah bekomentar
tentang anatomi, Siapa yang mempelajari tentang anatomi, keimanannya kepada
Allah akan bertambah.
Nasir Ad-Din Thusi, adalah salah seorang pemikir Islam terbesar. Ia adalah seorang
yang mempunyai kemampuan hebat, yang karya ensiklopedinya meliputi hamper
semua cabang ilmu pengetahuan, termasuk astronomi, matematika, sains, optic,
geografi, obat-obatan, filsafat, logika, musik, mineralogy, teologi, dan etika.
Nama lengkap dia adalah Abu Jafar Muhammad Ibnu Muhammad Al-Hasan Nasir
Ad-Din Al-Thusi Al-Muhaqqiq. Lahir pada 18 Februari 1201 Mdi Thus, sebuah
kota di Korasan Iran, dan wafat pada 26 Juni 1274 M, di Baghdad.
Nasir Ad-Din Thusi adalah seorang ensiklopedia terkemuka dengan otak yang
tajam. Dia penulis yang banyak berkarya, tak kurang dari 56 karyanya terdaftar
pada Brockelmann. Di bidang astronomi, Nasir Ad-Din Thusi memperoleh
kemasyhuran besar, dan telah memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang
kekal. Dia menulis sejumlah risalah astronomi, yang terpenting di antaranya adalah
Kitab At-Tazkira fil Ilmi Al-Haia (Memorial Astronomi), seuatu penyelidikan
bidang astronmi selengkapnya. Buku tersebut telah ditulis ulang oleh banyak
sarjana dan diterjemahkan dalam banyak bahasa, termasuk dalam bahasa Timur
dan bahasa Barat. At-Tazkira, merupakan tonggak dalam perkembangan astronomi,
memenangkan popularitas luas di seluruh Timur dan Barat.
Kemasyhuran Nasir Ad-din Thusi di bidang astronomi terutama terletak pada
penelitian- penelitian astronominya yang dilakukan observatorium Maragha.
Observatorium yang selesai didirikan pada tahun 1259 M ini peninggalannya
masih ada sampai sekarang. Observatorium ini dilengkapi dengan instrument-
instrumen terbaik yang bisa didapat, termasuk satu peta bola langit yang terdiri dari
cincin-cincin, kuadran dinding, dan cincin-cincin penghentian matahari yang
mungkin di bawa dari Baghdad dan Almut. Juga disediakan sebuah perpustakaan
yang memiliki 400.000 buku.
Nasir Ad-Din Thusi juga memainkan peranan yang tidak kecil dalam bidang
perkembangan ilmu trigonometri. Karya-karya di bidang ini menandai puncak
kemajuan ilmu trigonometri. Dialah yang mengarang Kitab Shakl Al-Qatta
(Risalah tentang Kuadrilateral), sebuah karya dengan keaslian luar biasa. Buku
yang menguraikan trigonometri bulatan ini sangat terkenal, dan mungkin
merupakan karya terbaik yang pernah ditulis sepanjang abad pertengahan.
1. masa kedatangan Islam (kemungkinan sudah terjadi sejak abad ke-7 sampai
2. masa penyebaran Islam (mulai abad ke-13 sampai dengan abad ke-16
3. masa perkembangan Islam (mulai abad ke-15 Masehi dan seterusnya melalui
kerajaan-kerajaan Islam).
Strateginya:
1. Saluran Perdagangan
Saluran yang digunakan dalam proses islamisasi di Indonesia pada awalnya
melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu lintas pelayaran
dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7 sampai dengan abad ke- 16,
antara Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, dan Cina.
Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini dipercepat oleh situasi politik
beberapa kerajaan Hindu pada saat itu, yaitu adipati-adipati pesisir berusaha
melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-
pedagang muslim itu banyak menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk
perkampungan muslim. Salah satu contohnya adalah Pekojan.
2. Saluran Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin baik.
Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa
serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis-gadis setempat dengan syarat
mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Saluran
islamisasi lewat perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar
atau ulama Islam berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau
adipati sudah masuk Islam, rakyatnya pun akan mudah diajak masuk Islam.
3. Saluran Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal
magis. Oleh karena itu, para ahli tasawuf biasanya mahir dalam soal-soal magis
dan mempunyai kekuatan menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia
diperkirakan sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli
tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam.
4. Saluran Pendidikan
Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain
Pesantren Sunan Ampel di Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan
Ampel) dan Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku
(daerah Hitu). Raja-raja dan keluarganya serta kaum bangsawan biasanya
mendatangkan kiai atau ulama untuk menjadi guru dan penasihat agama. Misalnya,
Kiai Ageng Selo adalah guru Jaka Tingkir; Kiai Dukuh adalah guru Maulana Yusuf
di Banten; Maulana Yusuf adalah penasihat agama Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Saluran Seni Budaya
Berkembangnya agama Islam dapat melalui seni budaya, misalnya seni bangunan
(masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, dan seni sastra. Seni bangunan
masjid, mimbar, dan ukir-ukirannya masih menunjukkan seni tradisional
bermotifkan budaya IndonesiaHindu, seperti yang terdapat pada candi-candi
Hindu atau Buddha. Hal itu dapat dijumpai di Masjid Agung Demak, Masjid
Sendang Duwur Tuban, Masjid Agung Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten,
Masjid Baiturrahman Aceh, dan Masjid Ternate. Pintu gerbang pada kerajaan Islam
atau makam orang-orang yang dianggap keramat menunjukkan bentuk candi bentar
dan kori agung. Begitu pula, nisan-nisan makam kuno di Demak, Kudus, Cirebon,
Tuban, dan Madura menunjukkan budaya sebelum Islam. Hal itu dimaksudkan
untuk menunjukkan bahwa Islam tidak meninggalkan seni budaya masyarakat
yang telah ada, tetapi justru ikut memeliharanya. Seni budaya yang tetap dipelihara
dalam rangka proses islamisasi itu banyak sekali, antara lain perayaan Garebek
Maulud (Sekaten) di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.
Islamisasi juga dilakukan melalui pertunjukkan wayang yang telah dipoles dengan
unsur-unsur Islam. Menurut cerita, Sunan Kalijaga juga pandai memainkan
wayang. Islamisasi melalui sastra ditempuh dengan cara menyadur buku-buku
tasawuf, hikayat, dan babad ke dalam bahasa pergaulan (Melayu).
6. Saluran Dakwah
Gerakan penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dengan peranan Wali
Songo. Istilah wali adalah sebutan bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkat
pengetahuan dan penghayatan agama Islam yang sangat dalam dan sanggup
berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena itu, para wali menjadi
sangat dekat dengan Allah sehingga mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat
dikasihi Allah). Sesuai dengan zamannya, wali-wali itu juga memiliki kekuatan
magis karena sebagian wali juga merupakan ahli tasawuf.
Para Wali Sanga yang berjuang dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah
di Pulau Jawa adalah sebagai berikut.
2. Sunan Ampel
3. Sunan Drajad
4. Sunan Bonang
5. Sunan Giri
6. Sunan Kalijaga
7. Sunan Kudus
8. Sunan Muria
Bentuk2 bangunan
Bentuk masjid
Pesantren dll
Takdir muallaq : qada dan qadarnya masih digantungkan pada usaha atau
ikhtiar(dpt diubah). Cnth : ingin kaya, pintar, sehat
Takdir mubram : qada dan qadar sdh ditentukan oleh Allah(tdk dpt diubah lagi).
Cnth : kematian,kelahiran,bntk fisik
- Menhindari peperangan//perpecahan
- Memperkuat iman
- Mempererat hub manusia
- Dpt menyelesaikan masalah dgn musyawarah
- Dpt mengendalikan sikap egois