Anda di halaman 1dari 4

Manifestasi Klinis

Manifestasi Klinis yang sering terjadi pada kanker payudara adalah adanya benjolan atau massa
pada payudara. Tidak adanya rasa sakit, adanya massa yang keras, bentuk benjolan irregular
(tidak beraturan Nampak seperti gejala kanker). Terkadang payudara yang terkena kanker dapat
memiliki gejala benjolan yang empuk, halus dan rata terkadang juga ada rasa nyeri.
Kemungkinan gejala kanker payudara yang lain adalah :
- Adanya pembengkakan pada seluruh atau sebagian payudara
- Adanya iritasi kulit atau cekungan
- Nyeri pada payudara atau putting
- Retraksi putting (putting menuju kea rah dalam)
- Kemerahan, scal atau penebalan pada payudara atau putting
- Adanya discharge yang berasal dari putting
- Ada luka di payudara yang susah sembuh
- Adanya perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut, iritasi, dan seperti kulit
jeruk
Terkadang kanker payudara dapat menyebar pada titik limfe di bawah lengan atau sekitar
tulang selangkah atau menyebabkan benjolan dan pembengkakam disana
(American cancer society, 2014)

Pemeriksaan diagnostic
1. Imaging test
- Mammografi
Mamografi adalah foto rontgen payudara dengan menggunakan sinar X dosis rendah.
Pemeriksaan ini sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5-10 menit.
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah
terbukti dapat mengurangi mortalitas pada kanker payudara.
- USG
USG mammae merupakan salah satu pemeriksaan ultrasonografi yang menghasilkan
gambaran struktur internal dari payudara. Pemeriksaan ini umumnya disarankan untuk
membantu mendiagnosis kelainan payudara yang terdeteksi oleh dokter selama
pemeriksaan fisik (seperti benjolan yang teraba pada payudara). Pemeriksaan dengan
USG dapat membedakan adanya kanker atau kista.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI menggunakan gelombang radio dan magnet. Energi daari gelombang radio akan
diserap lalu dikeluarkan oleh berbagai macam tipe jaringan tubuh dan penyakit tertentu.
Computer akan mengartikannya ke dalam gambar yang detail. Untuk MRI payudara
bertujuan untuk melihat sel-sel kanker, cairan gadolinium akan disuntikkan ke dalam
vena sebelum atau saat melakukan MRI, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
2. Pembedahan
Biopsi
Biopsy adalah suatu tindakan sederhana mengambil sedikit jaringan payudara yang
mengalami kelainan untuk menentukan ada tidaknya sel-sel kanker pada jaringan
tersebut. Biopsi dilakukan apabila ada suatu gambaran mamografi atau USG yang
mencurigakan. Tindakan biopsy dibedakan menjadi dua :
Tindakan biopsy tertutup
1) Biopsy jarum halus / Fine Needle Aspiration (FNA)
Prosedur biopsy yang menggunakan jarum sangat tipis yang melekat pada
jarum suntuk untuk menarik sejumlah kecil jaringan dari lesi abnormal
2) Biopsy jarum keras / Core Needle Biopsy (CNB)
Biopsy dengan jarum berongga yang digunakan untuk menarik silinder
(korus) jaringan dari area yang abnormal. Jarum dimasukkan 3 sampai 6 kali
untuk mendapatkan sampel atau korus
3) Biopsy dibantu vakum / Vacum Assisted Biopsy
Prosedur biopsy perkutan (melalui kulit) yang mengandalkan mamografi
stereotaktik menggunakan computer atau pencitraan USG untuk menentukan
lokasi yang teapt dari masa payudara berdasarkan mammogram (foto sinar-X)
yang diambil dari dua sudut berbeda
Tindakan biopsy dengan pembedahan (open biopsy)
1) Hock Wire Localization Biopsy (HWLB)
Pada tindakan ini sebuah dawai khusus dimasukkan ke daerah yang dicurigai
ada sel kanker untuk mendapatkan contoh jaringan payudara yang kecil untuk
digunakan sebagai petunjuk untuk melakukan eksisi tumor kecil yang belum
teraba
2) Biopsy eksisi
Pengambilan jaringan tanpa menyentuh tumor atau keseluruhan tuor dengan
batas bebas tumor. Biopsy ini bersifat diagnose bagi tumor ganas dan
penyembuhan bagi tumor jinak
3) Biopsy insisi
Pengambilan sebagian jaringan tumor. Murni menentukan diagnose hingga
tindakan keperawatan
3. Pemeriksaan hematocrit darah
Nilai HMT (hematocrit) yang normal adalah 33-38% bagi anak-anak, 40-48% pria
dewasa dan 37-43% wanita dewasa. Apabila terjadi penurunan HMT maka terjadi
anemia. Pada kasus kanker yang menyebar dapat merusak organ ginjal yang
menghasilkan hornmon eritropoetin.

4. Pemeriksaan leukosit darah


Jika terjadi peningkatan leukosit darah, maka membuktikan ada benda asing dan
mengaktifkan system imun yaitu memperbanyak sel darah putih untuk membantu
melawan infeksi.
5. Tumor Marker Test(
Untuk melihat suatu jenis zat kima yang ditemukan pada darah, urin atau jaringan tubuh.
Dengan adanya jumlah tumor marker yang terlalu tinggi/terlalu rendah dari normalnya,
mengindikasikan adanya suatu proses yang tidak normal di dalam tubuh akibat kanker.

6. SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri)


Hampir setiap kanker payudara ditemukan pertama kali oleh penderita sendiri daripada oleh
dokter. Karena itu, wanita harus mewaspadai setiap perubahan yang terjadi pada payudara.
Untuk mengetahui perubahan-perubahan tersebut dilakukan pemeriksaan sederhana yang disebut
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan secara teratur. Kebiasaan ini memudahkan kita untuk
menemukan perubahan pada payudara dari bulan ke bulan. Pemeriksaan optimum dilakukan
pada sekitar 7- 14 hari setelah awal siklus menstruasi karena pada masa itu retensi cairan
minimal dan payudara dalam keadaan lembut dan tidak membengkak sehingga jika ada
pembengkakan akan lebih mudah ditemukan.
SADARI dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : Berdirilah di depan cermin, pandanglah kedua payudara. Letakkan kedua tangan di
pinggang dan dorong siku ke depan agar otot-otot dada menegang. Perhatikan kemungkinan
adanya perubahan yang tidak biasa seperti cairan dari puting, pengerutan, penarikan atau
pengelupasan kulit.
Langkah 2 : Lebih arahkan perhatian ke cermin, tangkupkan kedua tangan di belakang kepala
dan tekan tangan ke depan.
Langkah 3 : Angkatlah lengan kanan. Pergunakan 3-4 jari tangan kiri untuk memeriksa payudara
kanan secara lembut, hati-hati dan secara menyeluruh. Dimulai dari bagian tepi sisi luar,
tekankan ujung jari tangan membentuk lingkaran-lingkaran kecil dan pindahkan lingkaran itu
secara lambat seputar payudara. Secara bertahap lakukan ke arah puting. Pastikan mencakup
seluruh payudara. Berikan perhatian khusus di daerah antara payudara dengan ketiak, termasuk
bagian ketiak sendiri. Rasakan untuk setiap ganjalan yang tidak biasa atau benjolan di bawah
kulit.
Langkah 4 : Dengan lembut, pijit puting susu dan lihat jika ada cairan yang keluar. Tidak normal
apabila keluar darah atau adanya cairan yang spontan.
Langkah 5 : Ulangi langkah (3) dan (4) dengan posisi berbaring. Berbaringlah di tempat dengan
permukaan rata. Berbaringlah dengan lengan kanan di belakang kepala dan bantal kecil atau
lipatan handuk diletakkan di bawah pundak. Posisi menyebabkan payudara menjadi rata dan
membuat pemeriksaan lebih mudah. Lakukan gerakan melingkar yang sama seperti pada tahap
(3) dan (4). Lakukan pula untuk payudara kiri.

Anda mungkin juga menyukai