Anda di halaman 1dari 1

Di dalam menyusun kalimat, kita harus cermat dalam memilih kata dari segi ketepatan bentuk,

ketepatan makna gramatikal (nosi), dan ketepatan makna leksikalnya.


Ketidakcermatan terhadap ketiga hal tersebut sering menimbulkan kesalahan berbahasa sehingga
kalimat yang kita susu menjadi tidak efektif (tidak baku), contoh:
Salah Benar
Mencat Mengecat
Membom Mengebom
Mengenyampingkan Mengesampingkan
Mengerapkan Menerapkan
Mentik Mengetik
Menyolok Mencolok
Selain itu, penggunaan kata-kata berimbuhan yang tidak tepat dapat juga menyebabkan kelasahan.
Contoh:
Salah : Pak Yoga mengajar bahasa Indonesia kepada murid-muridnya.
Benar : Pak Yoga mengajarkan bahasa Indonesia kepada murid-muridnya.
Kata ulang resiprokal (bermakna saling) yang masih ditambah kata saling, para, atau kata jamak
sehingga menjadi pleonasme, juga menimbulkan kesalahan berbahasa. Contoh:
Salah Benar
Saling pandang memandang Pandang memandang/saling memandang
Para hadiri sekalian Hadirin
Para alumni Alumni
Beberapa siswa-siswa Siswa-siswa/beberapa siswa
(Yang terpengaruh bahasa daerah)
Rumahnya Nisa direnovasi Rumah Nisa direnovasi
Komputer itu harganya mahal Harga komputer itu mahal
Tinggian Syarif daripada Syafiq Lebih tinggi Syarif daripada Syafiq

Idiom
Idiom atau ungkapan adalah kata atau rangkaian kata-kata yang maknanya tidak diturunkan
dari m akna kata atau kata-kata yang membentuknya, tetapi menghasilkan makna khusus atau
makna kiasan.
Sebuah kata akan berubah maknanya apabila telah menjadi bagian/unsur sebuah ungkapan/idiom.
Contoh : darah biru
Kata darah dan biru sebagai kata lepas maknanya tidak sama bila kedua kata tersebut menjadi
bagian sebua ungkapan/idiom, darah biru.
Ungkapan darah biru berarti bangsawan, buka darah yang berwarna biru.

B. Memanfaatkan Sinonim dan Parafrasa


sinonim
Pengertian sinonim berasal dari sin (sama atau serupa) dan akar kata onim (yang bermakna).
Dalam istilah bahasa, sinonim adalah kata-kata yang mengandung makna pusat yang sama tetapi
berbeda dalam nilai rasa. Dengan kata lain sinonim adalah kata-kata yang memiliki denotasi yang
sama tetapi berbeda dalam konotasi.
Contoh :
Pintar, pandai, cerdik, cerdas, banyak akal, mahir
Cantik, molek, bagus, baik, indah, permai
Kata-kata di atas memiliki arti umum (denotasi) yang sama tetapi memiliki konotasi berbeda.
Contoh
Wanita itu cantik
Gadis itu permai
Kalimat di atas tidak lazim, diubah menjadi:
Wanita itu cantik
Gadis itu molek
Parafrasa
Parafrasa merupakan pengungkapan kembali suatu tuturan dari suatu tingkatan atau macam
bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian. Parafrasa digunakan untuk menghindari
pengulangan kata sehingga tidak membosankan. Parafrasa juga digunakan untuk membuat kalimat
menjadi bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai