Anda di halaman 1dari 24

STUDY KELAYAKAN BISNIS USAHA PRODUKSI PUPUK ORGANIK

KABUPATEN BENER MERIAH ACEH

Tugas

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Praktikum Mata Kuliah

Study Kelayakan Bisnis

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Putih

Disusun Oleh :

HENDRIANTO
NPM : 12 020 1040

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH TENGAH

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GAJAH PUTIH TAKENGON

TAHUN AKADEMIK 2014


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya kepada penulis sehingga di beri kemudahan dan kelancaran senantiasa mengiringi di

setiap langkah penyusunan Tugas Penelitian ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada

Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, orang-orang yang mengikutinya sampai hari

pembalasan.

Usaha dan upaya untuk senantiasa melakukan yang terbaik atas setiap kerja

menjadikan awal dari pelaksanaan penelitian yang terwujud dalam bentuk penulisan

penelitian dengan judul Study Kelayakan Bisnis Usaha Pupuk Organik Penelitian ini

disusun untuk memenuhi sebagai Tugas Akhir mata kuliah Study Kelayakan Bisnis di

Fakultas Ekonomi Program Study Manajemen Universitas Gajah Putih Takengon.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

Ruhdiansyah, SE Selaku Dosen Pemimbing Mata kuliah Study Kelayakan Bisnis, Penulis

menyadari bahwa sesungguhnya Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

segala masukan, saran, bahkan kritikan yang bersifat konstruktif sungguh sangat penulis

harapkan.

Takengon, 16 Juni 2014

Penulis

HENDRIANTO
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Gambaran umum gagasan usaha

BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Bentuk Pasar

B. Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran

C. Situasi Persaingan di Lingkungan Industri

D. Manajemen Pemasaran

BAB III ASPEK PRODUKSI TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

A. Kapasitas produk yang di rencanakan

B. Sumber bahan baku dan pembantu

C. Jenis teknologi yang dipilih

D. Jenis dan jumlah barang modal yang diperlukan

BAB IV ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang di perlukan

B. Struktur organisasi

C. Sumber pengadaan tenaga kerja

D. Program trening yang di perlukan


BAB V ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

A. Jumlah Kebutuhan Dana Modal Tetap (perkiraan ivestasi) dan modal kerja

awal yang di perlukan

B. Perhitungan biaya penyusutan investasi

C. Struktur Modal)

D. Perhitungan biaya bunga dan pokok pinjaman

E. Neraca

F. Perkiraan Pendapatan

G. Proyeksi laba rugi

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perhatian masyarakat di Kabupaten Bener Meriah terhadap soal pertanian dan

lingkungan akhir-akhir ini menjadi meningkat. Keadaan ini disebabkan karena

pengaruh bahan kimia bagi peningkatan produktivitas tanaman pertanian di kabupaten

tersebut yang semakin dirasakannya dampak negatifnya bagi lingkungan, dan jika

dibandingkan dengan dampak positifnya yang tidak sebanding. Bahan-bahan kimia

yang selalu digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian ternyata saat ini

lebih banyak menimbulkan dampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan

lingkungan sekitarnya.

Melihat mayoritas penduduknya yang bekerja sebagai petani, maka untuk

meningkatakan produktivitas hasil pertaniannya para petani membutuhkan yang

namanya pupuk. Akan tetapi, penggunaan pupuk pestisida dan bahan kimia lainnya

yang terus menerus dapat merusak kesuburan tanah, serta dapat merubah kandungan

vitamin dan mineral beberapa komoditi sayuran dan buah. Hal ini tentunya jika

dibiarkan lebih lanjut akan berpengaruh fatal bagi siklus kelangsungan kehidupan,

bahkan jika sayuran atau buah yang telah tercemar tersebut dimakan oleh manusia

secara terus menerus, tentunya akan menyebabkan kerusakan jaringan bahkan

kematian.

Saat ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi sayuran dan buah terutama

komoditi sayuran dan buah segar yang mulus namun banyak disemprot bahan kimia

daripada membeli sayuran dan buah yang bolong-bolong tetapi segar yang bebas bahan

kimia. Bertitik tolak dari hal tersebut, saya turut perihatin melihat kecenderungan

masyarakat tersebut karena jika kebiasaan yang seperti itu teru menerus dilakukan
maka bukan tidak mungkin akan menimblkan gangguan kesehatan bagi yang

mengkonsumsinya, untuk menanggulangi hal seperti itu salah satu upaya yang dapat

dilakukan dalam bidang pertanian adalah mengembangkan pertanian dengan sistem

pertanian organik yang prinsip pengelolaannya kembali ke alam.

Dalam pelaksanaannya, pertanian organik adalah membatasi ketergantungan

petani pada penggunaan pupuk anorganik dan bahan kimia pertanian lainnya. Pupuk

anorganik yang selalu digunakan petani dapat diganti dengan pupuk organik yang dapat

dibuat sendiri dari bahan-bahan alami seperti penggunaan pupuk organik yang dibuat

dari kotoran ternak dan sampah rumah tangga.

B. Gambaran Umum Gagasan Usaha

Pada saat ini telah banyak produksi pertanian segar yang dijual langsung

kepasar, sebab masyarakat tidak pernah terlepas dari hasil pertanian, seperti membeli

sayur dan buah. Melihat kondisi tersebut, ada sebuah peluang usaha yaitu membuat PT.

Gayo Organik yaitu perusahaan yang bergerak dibidang produksi pupuk organik.

sekarang masyarakat mulai tertarik pada hal-hal yang organik . Keinginan setiap orang

untuk hidup sehat dengan menkonsumsi produk organik dan para petani yang banyak

baralih pada pertanian organik dapat dijadikan sebagai salah satu faktor pendukung

memulai usaha. Mengkonsumsi yang organik sudah menjadi suatu tren dalam suatu

masyarakat. Dalam hal pertanian, petani membutuhkan pupuk organik untuk

menciptakan hasil yang organik sesuai keinginan. Semakin tinggi angka konsumsi

produk organik dari masyarakat maka akan semakin banyak petani yang menghasilkan

produk oraganik. Maka, dapat dilihat peluang usaha untuk membuat pupuk organik

sangat besar. Selain itu usaha pupuk ini tidak membutuhkan banyak keahlian, status

pemasarannya yang cukup besar, juga mendukung kebersihan lingkungan dan


kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu menjadi suatu gagasan usaha baru untuk

membuat usaha pupuk organik. Sekaligus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bisnis yang akan saya lakukan ini dikelola dan dikembangkan bersama

beberapa orang teanaga kerja dan tiap orang memiliki tugas masing-masing. Yaitu: 4

orang sebagai menciptakan produk ,1 orang sebagai mengatur keuangan dan 1 orang

sebagai promotion (pemasaran).

Jenis produk yang dihasilkan adalah berupa pupuk organik padat dan juga

pupuk organik cair yang terbuat dari dedauan, kotoran ternak dan sisa sampah rumah

tangga yang mudah terurai, Untuk Di Kabupaten Bener Meriah sendiri Persaingan

usaha pupuk organik mungkin belum terlalu ketat. Karena usaha ini belum banyak

memiliki pesaing sehingga kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan

usaha.

Jika dengan mengacu terhadap kebijakan pemerintah terhadap ketahan pangan

pada saat sekarang ini yang mengarah pada arus impor beberapa komoditas hasil

pertanian, tentunya hal ini akan memberikan peluang lebih untuk mendirikan usaha

pupuk organik, ini karena akan menunjang produktivitas pada sektor pertanian yang

akan berdampak pula terhadap ketahanan pangan pada suatu daerah sehingga

pemerintah secara belahan akan menghentikan impor hasil pertanian dari luar daerah

atau dari luar negeri.


BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Bentuk Pasar

Untuk pendistribusian produksi pupuk organik ini saat sekarang ini melihat

keadaan pasar cukup meyakinkan untuk mengembangkan usaha ini. Karena pupuk

selalu dibutuhkan oleh semua orang yang memiliki tanaman, perkebunan dan

sebagainya. Ukuran pasar tidak terbatas , produk dapat berjalan atau berkembang dalam

daerah maupun luar daerah.

Yang menjadi hal terpenting dan kunci utama yang pelu diperhaitkan adalah

target pasar atau konsumen dari hasil produksi usaha pupuk organik tersebut. Target

pasar atau konsumennya adalah semua petani yang ada di sekitar Kabupaten Bener

Meriah maupun Kabupaten sekitarnya baik itu petani dengan lahan luas maupun lahan

kecil dan rumahan. Target pasar dapat diperluas yaitu distributor-distributor pupuk

yang banayak tersebar di kabupaten Bener Meriah maupun Kabupaten sekitarnya

seperti Kabupaten Aceh Tengah dan Bireun . Karena pupuk ini tidak hanya untuk

tanaman petani di kebun saja, juga untuk tanaman bunga hias dan tanaman rumahan

sebagainya.

B. Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran

1. Permintaan

a. Permintaan di masa sekarang

Perkembangan permintaan terhadap pupuk organik pada saat ini kalau di cermati

semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan juga untuk

menjaga kesuburan tanah jika menggunakan pupuk organik yang mempunyai


manffat baik bagi lingkungan dibandingkan dengan menggunakan pupuk

anorganik yang banyak dampak negatifnya bagi lingkungan.

b. permintaan di masa yang akan datang

Dengan membanjirnya berbagai macam jenis produk pupuk organik dipasaran

serta persebarannya dimasyarakat akan menyebabkan kondisi persaingan produk

pupuk organik tersebut mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya

persaingan pada industri teresebut. Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik

dimana akan ditandai dengan berkurngnya permintaan akan produk tersebut, dan

konsumen beralih ke produk lain yang sejenis yang nonkimia.

2. Penawaran

a. Penawaran dimasa sekarang

Perkembangan penawaran disektor usaha produksi pupuk organik pada saat ini

memang relatif masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor

usaha ini belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar usaha ini

menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai

lebih bagi konsumen.

b. Penawaran dimasa yang akan datang

Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha produksi pupuk organik pada

masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan

nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif

maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi

informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli

dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi

pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif

untuk menarik pasar.


C. Situasi Persaingan di Lingkungan Industri

Pesaing dalam usaha ini untuk di seputaran Kabupaten Bener Meriah

kemungkinan tidak ada ataupun belum ada. Namun kemungkinan besar dimasa yang

akan datang atau setelah berjalannya usaha ini, bisa saja akan muncul usaha usaha baru

yang serupa dan mungkin lebih inovatif yang mampu bersaing lebih dalam

produksinya, hal yang demikian tidak mungkin di pungkiri apalagi meliha prospek

usaha yang akan didirikan ini kedepannya mungkin saja akan menjadi pesaing bagi

pupuk-pupuk anorganik atau yang mengandung unsur kimia di dalam pemasarannya.

Walaupun mungkin konsumen sudah mengenal produk ini terlebih dahulu, akan tetapi

didalam persaingan setiap usaha atau perusahaaan pasti mempunyai strategi masing-

masing untuk bersaing, sehigga potensi persaingan di pasar untuk kedepannya atau

dimasa yang akan datang bisa saja terjadi seiring berkembangnya usaha dan

berjalannya waktu.

D. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran terbagi atas empat kebijakan pemasaran yang biasa

disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran atau 4p terdiri

dari Produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Berikut

uraian dari ke empat bauran pemasaran tersebut :

Produk

Produk berupa pupuk organik yang merupakan barang produksi yang biasa

digunakan untuk membantu proses pertanian dalam meningkatka produktifitas

hasi pertanian.

Price

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga

berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana dengan mencari


keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu

untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam penetapan harga PT Gayo Organik

menetapkan harga produk yaitu menjual pupuk kemasan sak 25 Kg dengan

harga jual Rp 20.000 dan kemasan sak 50 Kg dengan harga jual Rp 45.000

Place

Tempat yang dipergunakan untuk melakukan proses produksi pupuk organik

adalah lokasi yang mudah di jangkau oleh petani. Karena dengan survei

maupun perkiraan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa, konsumen

khususnya para petani paling banyak membeli produk pupuk di toko toko atau

distributor penjualan pupuk terdekat di sekitar kabupaten Bener Meriah

maupun sekitarnya sehingga jika tempat produksinya dekat dengan distrributor

atau toko-toko penyaluran, maka akan mempermudah proses pemasaran

produk pupuk organik kepada konsumennya.

Promotion

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di

media masa cetak, blog pribadi dan iklan facebook, maupun dengan

menggunakan iklan di radio yang ada di daerah pemasaran produk tersebut.

\
BAB III

ASPEK PRODUKSI TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

A. Kapasitas Produk yang di rencanakan

Untuk produk yang ditawarkan oleh PT Gayo Organik atau perusahaan pupuk

organik adalah pupuk organik padat yang di jual dengan kemasan sak 25 Kg dan 50

Kg. Disetiap kemasan produk tersebut di sertakan label yang mencantumkan komposisi

bahan baku maupun bahan penolong yang terkandung dalam produk tersebut. Label

tersebut digunakan untuk memberikan keterangan pada konsumen bahwa bahan-bahan

yang dipergunakan benar-benar alami dan berwawasan lingkungan.

B. Sumber Bahan Baku dan Pembantu

Bahan utama yang digunakan untuk pengembangan produksi pupuk organik

adalah daun-daunan dan kotoran ternak serta sampah rumah tangga yang mudah terurai,

dalam hal produksinya bahan bahan yang akan digunakan dikumpulkan dari berbagai

daerah yang ada di seputaran kabupaten Bener Meriah dan sekitarnya, sementara bahan

pembantu yang digunakan adalah air yang berasal dari PDAM/PAM yang ada di daerah

produksi.

C. Jenis Teknologi yang dipilih

Dalam proses kegiatan produksi pupuk organik teknologi yang di gunakan

berupa mesin-mesin untuk membantu pembuatan pupuk organik, di antaranya yaitu :

1. Mesin penggiling

Digunakan untuk menggiling kotoran hewan kering dan juga daun-daunan serta

sampah rumah tangga agar menjadi lebih halus dengan ukuran yang seragam atau

sama.
2. Mesin pengayak/penyaring

Digunakan untuk menyaring kotoran hewan ataupun daun-daunan dan sampah

rumah tangga yang telah di haluskan agar dapat memperoleh hasil yang pas.

3. Peralatan pendukung lainnya seperti gerobak, cangkul/skop, timbangan, dan

mesin jahit kemasan.

D. Jenis dan Jumlah barang modal yang diperlukan

Dalam membantu proses produksi pupuk organik, PT Gayo Organik

memerlukan beberapa modal dasar modal yang termuat dalam tabel 1 yaitu sebagai

berikut:

No Jenis Barang Modal Jumlah satuan


1 Tanah 1 hektare
2 Gedung 1 unit
3 Laptop/Komputer 1 unit
4 mesin penggiling 1 unit
5 mesin penyaring/pengayak 1 unit
6 mesin jahit kemasan 1 unit
7 Timbangan 1 unit
8 Gerobak 2 unit
9 cangkul/skop 6 Unit
10 Mobil 1 Unit
BAB IV

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Kerja Yang di perlukan

Tabel 3 Berikut adalah kualifikasi tenaga kerja atau karyawan yang diperlukan

dalam proses produksi pupuk organikn PT Gayo Organik.

No Keterangan Jumlah Pendidikan Terakhir Usia Jenis


(orang) Kelamin
1 Pimpinan/pemilik 1 S2 Ekonomi Manajemen 25 Laki-Laki
2 Manajer 1 S1Akuntansi 21 Wanita
Keuangan &
Administrasi
3 Operator Mesin 2 D3 Tehnik Otomotif 21 & 23 Laki-Laki
4 Operator 2 SMA/SLTA sederajat 20 & 24
Pengolahan Bahan
Baku & produksi
5 Manajer 1 S1 Manajemen 24 Laki-Laki
Pemasaran

B. Struktur Organisasi

Berikut Merupakan struktur organisasi PT. Gayo Organik :

Pimpinan
Bertanggung jawab atas
perencanaan,pengkoordinasian,pe
ngarahan,serta pengawasan.

Manajer keuangan & Manajer produksi Manajer


administrasi pemasaran
Melakukan pengolahan
Mengatur arus kas yang bahan makanan dari Melakukan pemasaran &
masuk dan bahan mentah menjadi mengontrol kegiatan
keluar,menghitung bahan jadi,untuk pemasaran yang
pendapatan dipasarkan. dilakukan anggotanya
perhari,perbulan,& pertahun
C. Sumber Pengadaan Tenaga Kerja

Dalam usaha pembuatan pupuk organik ini,saya merekrut tenaga kerja dari

masyarakat seputaran Kabupaten Bener Meriah dan Sekitarnya. Tenaga kerja yang

diperlukan dalam pembuatan Pupuk ini tidak memerlukan keahlian khusus. Dalam hal

ini hanya tenaga kerja Laki-Laki yang dapat dipekerjakan pada semua tahap

pembuatan. Sementara tenaga kerja Wanita ditempatkan pada bagian keuangan untuk

mengatur keuangan.

D. Program trening yang di perlukan

Setiap tenaga kerja atau kryawan baru yang sudah direkrut,maka akan
dilakukan sebuah training terlebih dahulu atau diberi pelatihan-pelatihan yang sesuai
dengan tugas atau bidang yang mereka pilih, untuk beberapa tenaga kerja atau
karyawan butuh training yang khusus dan di sesuaikan dengan bidangnya tersebut.
Berikut uraian proses training atau pelatihan tenaga kerja :
Untuk Tenaga Kerja dibidang Proses penyiapan bahan baku

Proses penyiapan bahan baku adalah persiapan dimana daun daunan,

kotoran ternak dan sampah rumah tangga, adalah bahan utama yan akan di gunakan

untuk memproduksi pupuk organik, sehingga bagi karyawan baru dalam hal ini kan

di berikan pelatihan untuk memilih serta mensortir bahan bahan tersebut agar tidak

tercampur dengan bahan kimia lainnya yang isa merusak kualitas pupuk yang akan

di hasilkan..

Untuk Tenaga Kerja Dibidang Operator Mesin

Mesin merupakan elemen terpenting dalam proses pembuatan pupuk

organik, dalam proses ini tenaga kerja atau karyawan baru akan deberikan pelatihan

bagaimana mengoperasikan mesin mesin pembantu pembuatan pupuk. Misanya cara

penggunaan mesin penggiling, penggunaan mesin pengayak/penyaring, dan juga

penggunaan mesin jahit kemasan agar nantinya bisa mengurangi resiko kecelakaan
kerja maupun kesalahan elementer dalam melakukan proses produksi pupuk organik

tersebut.

Untuk Tenaga Kerja / Karyawan di bagian Keuangan & Administrasi

Dalam hal ini, pelatihan yang akan diberikan adalah mengarahkan kepada

karyawan bagai mana proses mengatur keuangan, baik itu pengeluaran maupun

pendapatan yang bertujuan agar Karyawan baru tidak canggung dalam

penghitungan keuangan di dalam perusahaan, karena sektor keuangan adalah

bagian terpenting dalam proses keberlangsungan usaha ini berjalan.

Untuk Tenaga Kerja dibidang Pemasaran

Sama halnya dengan sektor atau bagian sebelumnya, pada bagian

pemasaran juga memerlukan pelatihan tersendiri. Hal ini bertujuan agar ketika

produk sudah melalui tahapan akhir, maka untuk pendistribusian ataupun

penyaluran hasil produksi kepada konsumen akan terlaksana dengan efektif

sehingga perusahaan akan di anggap berhasil dalam produksinya.


BAB V

ASPEK EKONOMIS DAN KEUANGAN

A. Jumlah Kebutuhan Dana Modal Tetap (Perkiraan Ivestasi) Dan Modal Kerja Awal

Yang Di Perlukan.

Tabel 4. Rincian Penggunaan Peralatan Pada Industri Pupuk Organik PT


Gayo Organik. Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014.

Harga
Jumlah
No Jenis Barang Modal Jumlah Satuan (Rp)/
Biaya (Rp)
Satuan
A Modal Tetap
a. Tanah 1 Hektare 150.000.000 150.000.000
b. Mobil 1 Unit 95.000.000 95.000.000
c. Gedung 1 Unit 75.000.000 75.000.000
d. Laptop/Komputer 1 Unit 3.500.000 3.500.000
e. Mesin Penggiling 1 Unit 3.000.000 3.000.000
f. Mesin
Penyaring/Pengayak 1 Unit 2.000.000 2.000.000
g. Mesin Jahit Kemasan 1 Unit 1.500.000 1.500.000
h. Timbangan 1 Unit 500.000 500.000
i. Gerobak 2 Unit 275.000 550.000
j. Cangkul/ sekop 6 Unit 50.000 300.000
k. Drum/wadah
penampung 3 Unit 120.000 360.000
Jumlah Modal Tetap 331.710.000
B Modal Kerja Awal
1.Biaya Bahan Baku
a. Kotoran ternak 500 Kg 100 100.000
b. Daun Daunan 600 Kg 500 300.000
c. Sampah Rumah tangga 150 Kg 500 75.000
d. Air PDAM/PAM 1.500 Liter 3 4.500
e. Kapur 50 Kg 1.500 75.000
f. Aktivator Penguraian 50 Kg 2.000 100.000
g. karung plastik 500 Unit 1.000 500.000
2. Biaya Tenaga Kerja
a. Operator Mesin dan
Produksi 4 Orang 4.000.000 16.000.000
b. Manajer Keuangan &
Pemasaran 2 Orang 1.500.000 3.000.000
3. Biaya Alat dan
Bahan Penolong
Sepatu Booth 5 Pasang 20.000 100.000
Sarung Tangan 5 Pasang 3.000 15.000
Masker 5 Buah 1.500 7.500
Helm/Topi Pengaman 5 Buah 15.000 75.000
Jumlah Modal Kerja 20.352.000
TOTAL MODAL AWAL 352.062.000

Tabel 4 diatas menjelaskan bahwa biaya pembelian Tanah merupakan

komponen biaya terbesar dalam usaha Produksi pupuk organik yang kemudian diikuti

oleh biaya pembelian Mobil. Tingkat upah tenaga kerja ditentukan per bulan, pada

setiap bulannya untuk biaya tenaga kerja bagian operasi mesin yang dikerjakan oleh 4

orang tenaga kerja sebesar Rp 4.000.000. untuk satu orang Tenaga Kerja biaya yang di

keluarkan perbulan adalah Rp 1.000.000 sedangkan untuk karyawan di bidang

manajemen keuangan serta pemasaran, biaya yang dikeluarkan perbulannya adalah

Rp3.000.000 untuk 2 orang karyawan yang masing masing Rp1.500.000 untuk satu

orang karwannya. Untuk Biaya alat dan penolong itu sendiri nilai totalnya adalah Rp

197.500 yang meliputi alat alat perlengkapan keamanan kerja. Secara keseluran jumlah

biaya yang harus dikeluarkan oleh PT Gayo Organik adalah sebesar Rp 352.062.000

B. Perhitungan Biaya Penyusutan Investasi

Untuk Modal tetap sendiri, di akumulasikan kembali kedalam biaya

penyusutan investasi yang didalamnya meliputi aktiv tetap atau peralatan yang jika

digunakan mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Adapun rincian nilai

penyusutan investasi dapat di lihat pada tabel 5 berikut.

Tabel 5. Rincian Biaya Penyusutan Investasi Pada Industri Pupuk Organik PT


Gayo Organik. Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014

Harga Jumlah Nilai


Jenis Barang Umur Nilai Sisa
No Jumlah Satuan (Rp) Biaya Penyusutan
Modal Ekonomis (Rp)
Satuan (Rp) (Rp/Tahun)
1 Mobil 1 Unit 95.000.000 95.000.000 10 45.000.000 5.000.000
2 Gedung 1 Unit 75.000.000 75.000.000 10 20.000.000 5.500.000
3 Laptop/Komputer 1 Unit 3.500.000 3.500.000 5 1.000.000 500.000
Mesin
3.000.000 3.000.000 5 800.000 440.000
4 Penggiling 1 Unit
5 Mesin Penyaring 1 Unit 2.000.000 2.000.000 5 400.000 320.000
Mesin Penjahit
1.500.000 1.500.000 5 250.000 250.000
6 Kemasan 1 Unit
7 Timbangan 1 Unit 500.000 500.000 5 100.000 30.000
8 Gerobak 2 Unit 275.000 550.000 5 75.000 40.000
9 Cangkul / Sekop 6 Unit 50.000 300.000 5 15.000 7.000
Drum / Wadah 120.000 360.000 5 60.000 12.000
10 Penampung 3 Unit
JUMLAH 12.099.000

Tabel 5 diatas memperlihatkan bahwa total biaya penyusutan Investasi,yang

dikeluarkan oleh PT Gayo Organik dalam proses produksi pupuk organik adalah

sebesar Rp 12.099.000. per tahunnya.

C. Struktur Modal

Modal awal yang di perlukan oleh PT Gayo Organik dalam memproduksi

Pupuk organik adalah modal milik sendiri namun pada pelaksanaanya perusahaan ini

juga membutuhkan beberapa modal asing yang di pinjam oleh perbankan yang ada di

kabupaten Bener Meriah, Berikut adalah Rincian Modal awal yang digunakan oleh

perusahaan pupuk organik :

Tabel 6 : Rincian Struktur Modal awal dalam produksi pupuk organik


PT.Gayo Organik Kabupaten Bener Meriah tahun 2014

No Modal Investasi Jumlah Biaya (Rp)


1 Modal Sendiri 140.824.800
2 Modal Asing 211.237.200
JUMLAH 352.062.000

Dari tabel 6 di atas dapat di ketahui bahwa modal investasi yang digunakan

untuk keperluan usaha produksi pupuk organik .Berdasarkan penelitian ini,untuk

memperoleh sumber dana maka saya sebagai pengusaha harus mencari jalan untuk
memperoleh dana dari pihak bank, disini saya meminjam kepada Bank Aceh,dengan

meminjam kepada perbankan sejumlah 60 %,dengan tingkat bunga 11 % setahun atau

sebesar Rp 211.237.200 . dipinjam selama 3 tahun. dan sisa nya merupakan modal

sendiri,yaitu sebesar Rp 140.824.800 dari usaha ini diharapkan mampu mendatangkan

keuntungan keuntungan yang maksimal.

D. Perhitungan Biaya Bunga dan Pokok Pinjaman

Untuk melihat besarnya bunga dan jumlah cicilan pada pihak perbankan setiap
tahunnya selama 5 tahun,maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

i
R = An -n
1(1+i)

Jika suku bunga pada Bank Aceh Adalah 11 % , Maka untuk melihat besarnya jumlah cicilan

untuk 3 tahun dapat kita hitung sebagai berikut :

0,11
R = 211.237.200 -5
1(1+0,11)

0,11
= 211.237.200 0,405648672

= 211.237.200 x 0,271170615

= 57.281.321

Dari perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa besarnya cicilan

pinjaman yang harus dibayarkan selama setahun adalah Rp 57.281.321


E. Neraca

Tabel 7. Neraca Industri Pupuk Organik PT Gayo Organik. Kabupaten


Bener Meriah Tahun 2014

PT. Gayo Organik

Neraca

17 Agustus 2014

Aktiva Pasiva

a) Aktiva tetap
Tanah Rp 150.000.000 Utang Rp 140.824.800
Mobil Rp 95.000.000
Modal Rp 211.237.200
Gedung Rp 75.000.000
Laptop/Komputer Rp 3.500.000
Mesin Penggiling Rp 3.000.000
Mesin Penyaring/Pengayak Rp 2.000.000
Mesin Jahit Kemasan Rp 1.500.000
Timbangan Rp 500.000
Gerobak Rp 550.000
Cangkul/skop Rp 300.000
Drum/wadah penampung Rp 360.000

Jumlah Harta Tetap Rp 331.710.000

b) Aktiva lancar

Kas -
Piutang dagang -
Biaya Bahan Penolong Rp 197.500
Biaya Tenaga kerja Rp 19.000.000
Biaya Bahan Baku Rp 1.154.500
Jumlah aktiva lancar Rp 20.352.000

Jumlah aktiva Rp 352.062.000 jumlah pasiva Rp 352062.000

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa besarnya produksi yang dikeluarkan

oleh PT Gayo Organik pada tahun 2014 adalah Rp 352.062.000. didalamnya terdapat

Jumlah pengeluaran sama dengan jumlah modal dan hutang yang di gunakan dalam

produksi pupuk organik.


F. Perkiraan Pendapatan

Dengan penggunaan bahan baku utama yaitu kotoran ternak, daun daunan dan

sampah rumah tangga, proses produksi pupuk organik dilakukan dalam 1 bulan empat

kali proses produksi. Dalam produksinya PT Gayo Organik menjual pupuk dalam dua

kemasan sak yaitu ukuran 25 Kg yang dijual dengan harga Rp 20.000 dan kemasan sak

50 Kg yang dijual dengan harga Rp 45.000. berikut adalah perkiraan pendapatan dari

hasil penjualan pupuk organik tahun 2014.

Tabel 8. Rincian Produksi dan Harga Jual produksi pupuk organik PT Gayo Organik
Tahun 2014
Ukuran Penjualan Penjualan Harga Jual Penjualan Penjualan
Kemasan/sak (sak/bulan) (Kg/tahun) (Rp/Sak) (Rp/bulan) Rp/tahun
25 kg 250 3.000 20.000 5.000.000 60.000.000
50 Kg 400 4.800 45.000 18.000.000 216.000.000
Total Pendapatan/Tahun 276.000.000

G. Proyeksi Laba Rugi

PT Gayo Organik
Laporan Laba / Rugi
Tgl,17 Agustus 2015

Penjualan Rp.276.000.000
Biaya biaya usaha :
Biaya gaji Rp.19.000.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 197.500
Biaya Bahan Baku Rp.1.154.500
Rp.20.352.000
Harga pokok penjualan Rp.20.000
Rp. 45.000
Laba kotor Rp.20.287.000
Biaya penyusutan Rp. 12.099.000
Biaya Bunga Rp. 57.281.321
Rp.69.380.321
Total biaya Rp. 89.667.321

Laba Bersih Rp. 186.332.679


BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hasil analisis terhadap

aspek non finansial, yaitu analisis aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan

teknologis, maka perusahaan pupuk organik di Kabupaten Bener Meriah ini layak

untuk dijalankan. Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, peluang pasar masih sangat

terbuka karena tingginya permintaan. Berdasarkan aspek tekis dan teknologis, proses

produksi pupuk organik ini menggunakan teknik dan peralatan yang sangat sederhana.

Usaha produksi pupuk organik merupakan usaha pembuatan pupuk yang

bertujuan untuk memudahkan para petani dalam hal pertaniansss, ini tidak terlepas dari

kebiasaan petani yang memakai pupuk kimia yang dapat merubah kontur kesuburan

tanah. Karena jika ditinjau dari aspek ekonomi dan lingkungannya, perusahaan pupuk

organik ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat.

Produksi pupuk organik ini mempunyai peluang yang besar untuk

dikembangkan. untuk menciptakan lapangan pekerjaaan sehingga mengurangi

pengangguran..

Setelah dilakukan penelitian terhadap rencana pembuatan Usaha produksi

pupuk organik di Kabupaten Bener Meriahdapat disimpulkan bahwa dalam analisis ini

menggunakan kredit (investasi dan modal kerja) sebesar 60 % yaitu Rp.211.237.200

merupakan modal asing yang dipinjam dari Bank Aceh, jangka waktu selama 5 tahun,

dengan suku bunga 11% pertahun nya. selebih nya merupakan modal sendiri yaitu

sebesar Rp 140.824.800
B. Saran

Dalam menjalankan usaha penjualan Pupuk Organik yang perlu diperhatikan

adalah bagaimana menjaga stabilitas pasokan pupuk yang berkualitas dan mencari

segmen yang tepat, penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan pupuk

organik di pasaran.

.Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan dan mengembangkan usaha

produksi pupuk organik, dikarnakan usaha ini mampu memberikan kemudahan bagi

petani dalam mengakses pasar untuk pembelian pupuk yang berguna sebagai pembantu

penigkatan pertumbuhan dan peningkatan di sektor pertanian yang akan menunjang

perekonomian penduduk khususnya di daerah.

Bagi pelaku usaha, bisnis usaha produksi pupuk organik ini sangat berpeluang

besar untuk dijadikan sebuah usaha produksi nasional maupun global atau

internasional, mengingat dengan seiring perkembangan zaman dan waktu, telah banyak

konsumen mengkonsumsi segala sesuatu yang kimia, sehingga dengan adanya usaha

pupuk organik ini maka akan mampu mengubah pola hidup agar lebih sehat tidak

mengandung unsur kimia yang dapat menganggu kesehatan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada investor yang

akan menanam modal dalam pengambilan keputusan terhadap rencana pendirian usaha

pupuk organik di Kabupaten Bener Meriah.

Anda mungkin juga menyukai