Anda di halaman 1dari 11

RENCANAAN PROGRAM PELAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING (RPPBK)

SEKOLAH : SMK KESEHATAN BHAKTI


INDONESIA MEDIKA
KELAS/ SEMESTER : X / GENAP (2)
TAHUN PELAJARAN : 2011 / 2012

A. Tugas Perkembangan : Memantapkan pengetahuan bahaya


penyalahgunaan NAPZA.
B. Standar Kompetensi : Pemahaman bahaya penggunaan NAPZA,
pencegahan serta penanggulangannya.
C. Kompetensi Dasar : Memiliki pemahaman bahaya penggunaan
NAPZA, pencegahan serta penanggulangan
dengan tanggung jawab, religius, disiplin,
peduli lingkunga.
D. Materi Layanan/ Bahasan : Penyalahgunaan NAPZA
E. Bidang Bimbingan : Pribadi
F. Jenis Layanan : Informasi
G. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan
H. Tujuan yang ingin dicapai : Siswa mampu memahami bahaya
penggunaan NAPZA, pencegahan serta
penanggulangannya dengan tanggung
jawab, religius, disiplin, peduli
lingkungan.
I. Uraian Kegiatan :
1. Strategi Pelayanan/ Penyajian : ceramah, tanya jawab, diskusi, pemutaran film
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal (Pembukaan)
- pembinaan hubungan baik (salam,
presensi siswa, pembicaraan topik netral)
- menyampaikan materi penghubung
dengan topik yang akan disampaikan
- menginformasikan kegiatan dan tujuan
b. Kegiatan Inti
- Menjelaskan materi
- Memutar film tentang bahaya NAPZA
- Memberikan kesempatan tanya jawab/
\ diskusi
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Kesimpulan
Konselor berkolaborasi dengan siswa
untuk menarik kesimpulan mengenai
materi yang telah diberikan.
- Evaluasi
Memberikan tugas.
2. Materi : a. Pengertian NAPZA
b. Sejarah penyebaran NAPZA
c. Jenis NAPZA
d. Ciri-ciri pengguna NAPZA
e. Penyebab penyalahgunaan NAPZA
f. Cara mencegah penyalahgunaan NAPZA
J. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
K. Alokasi Waktu : 2 x 80 menit
L. Alat dan Perlengkapan : LCD, laptop, papan tulis, spidol dan buku
sumber
M.Rencana Penilaian : Observasi atau angket
N. Rencana Tindak Lanjut : Menilai wawasan siswa mengenai bahaya
penyalahgunaan NAPZA..
O. Catatan Khusus : (Guru Pembimbing/ konselor mencatat hal-hal
khusus yang terjadi selama kegiatan pelayanan
berlangsung)
Mojokerto, 16 April 2012
Mengetahui, Guru Pembimbing
Kepala Sekolah

Dr. M. Zainul Arifin, M.Kes Dwi Silvia Hidayati, S.Pd


NIP. 01 03 001
MATERI PENYALAHGUNAAN NAPZA

A. PENGERTIAN NAPZA

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Napza adalah
singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22,


tahun 1997 narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Alkohol adalah minuman
yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil
pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara Heroin
fermentasi dan distilasi atau fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara
memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain
atau tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan
etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.

Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :


1. Golongan Opiat : heroin, morfin, madat dan lain-lain.
2. Golongan Kanabis : ganja, hashish.
3. Golongan Koka : kokain, crack.
Daun ganja
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Zat Adiktif Lainnya adalah bahan
lain bukan narkotika atau psikotropika yang Berbagai macam ecstasy
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika menurut
Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-shabu, LSD,
obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.
Zat psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :
1. Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil
alkohol).
2. Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.
3. Kanabinoida : Ganja, hashish.
4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.
6. Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu-shabu.
7. Halusinogenika : LSD, mushroom, mescalin.
8. Tembakau (mengandung nikotin).
9. Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan lem.
10. Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-
shabu, alkohol dan obat tidur.
Zat adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem, nikotin, kafein).

B. SEJARAH PENYEBARAN NAPZA

Ganja
Ganja telah digunakan sekitar 8000 tahun yang lalu sebagai tanaman
yang dapat menghasilkan serat untuk membuat benang, tali dan tekstil. Ganja
mulai dikenal di Eropa melalui abad ke 19 melalui prajurit yang pulang
bertugas dari mesir. Awal 1900-an, ganja mulai dikenal di Amerika Serikat
dan digunakan secara luas oleh anak muda pada tahun 1960 sampai dengan
tahun 1970-an. Ganja mulai digunakan di Indonesia mulai tahun 1960an
sampai sekarang. Ganja yang umumnya beredar berasal dari Sumatra
terutama Aceh.
Golongan Opoida(Candu, Morfin dan Heroin)
Tanaman candu ( papaver somniferum ) telah digunakan bangsa Simeria di
timur tengah kira-kira 6000 th lalu. Candu digunakan untuk mengobati dan
untuk dinikmati. Mereka juga menanam dan memperdagangkannya ke negara
tetangga yang kemudian menyebar ke mesir dan Yunani. Candu telah dikenal
di Indonesia sebelum perang dunia II dan dipakai oleh sebagian imigran
Tiongkok.
Kokain dan Daun Koka
Daun koka yang mengandung kokain telah digunakan bangsa Inca,
penduduk asli Amerika Selatan sejak tahun 2500 SM. Orang Bolivia
mengunyah koka sebagai obat untuk mengatasi mabuk karena darah tinggi.
Sedativa/Hiponortika ( Obat penenang tidur )
Sedativa adalah golongan obat yang dipakai untuk mengobati
kecemasan dan sebagai obat tidur. Obat ini ditemukan pada tahun 1900-an.
Amphetamine Type Stimulan ( ATS ). Bermula dari pemakaian ATS sebagai
penekan nafsu makan, saat ini pemakaian ATS, yang bersifat sintetis
meningkat, pertama ekstasi dan shabu. Ekstasi sintetis pertama kali
ditemukan oleh ahli farmasi berkebangsaan Jerman tahun 1914. Belanda dan
Belgia adalah produsen ekstasi sehingga peredarannya meningkat di Eropa
dan Amerika. Sekarang China dan Myanmar berkembang menjadi produsen
ATS dunia.
Nikotin
Nikotin terdapat pada tanaman tembakau yang diduga berasal dari
Argentina.Nikotin berasal dari nama Jean Nicot, orang pertama yang
memperkenalkan manfaat zat tersebut di bidang kedokteran. Columbus
memperkenalkan tembakau ke Eropa, lalu menyebarkan ke Afrika dan Asia.
Daun Koka yang mengandung kokain telah digunakan bangsa Inca,
penduduk asli Amerika Selatan, sejak tahun 2500 M. Orang Bolivia
mengunyah daun koka sebagai obat untuk mengatasi mabuk karena darah
tinggi.
Alkohol

Alkohol sudah dikenal sejak 5000 tahun yang lalu. Pertama kali orang
mengenal minuman mengandung alkohol secara tidak sengaja. Alkohol
didapat melalui minuman yang terbuat dari sari buah yang telah lama dibuat.
Minuman tersebut kemudian tercemar bakteri ragi, minuman tersebut
mengalami proses fermentasi sehingga menghasilkan etanol atau etil alkohol.
C. JENIS NAPZA
1. Narkotika
Heroin (putaw): Berasal dari bahan pokok morfin dan merupakan
opioda semi sintetis berupa serbuk putih yang berasa pahit.
Opium (candu): Diperoleh dari bunga poppy/ papaver.
Morphine (morfin): Merupakan opioda alamiah yang berbentuk
kristal, berwarna putih dan berubah menjadi kecoklatan. Morgfin tidak
berbau.
Cocain: Berasal dari daun tumbuhan coca.
2. Psikotropika
Ecstasy: Bentuknya berupa tablet dengan aneka warna. Efek samping
dapat menimbulkan rasa senang yang berlebihan.
Methamphetamine: bentuknya berupa serbuk kristal dan cairan. Cara
penggunaan dihisap dengan bantuan alat (bong).
Benzodiazepin: Termasuk kategori obat penenang atau obat tidur.
ATS: Mertupakan nama sekelompok zat atau obat yang mempunyai
khasiat sebagai stimulan susunan syaraf pusat.
3. Bahan Adiktif
Bahan adiktif adalah bahan atau zat yang tergolong narkoba, akan tetapi
tidak diatur dalam UU narkotika ataupun psikotropika. Bahan adiktif juga
berbahaya, sebab jika disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan.
Contoh bahan adiktif:
a. Nikotin, yang terdapat pada tembakau.
b. Kafein, yang terdapat pada kopi, teh dan minuman penyegar.
c. Minuman yang mengandung alkohol sehingga menghilangkan
kesadaran dalam jangka waktu tertentu.
d. Bahan pelarut bagi keperluan rumah tangga, industri dan kantor seperti
lem, tiner, dan bensin.

D. CIRI-CIRI PENGGUNA NAPZA

Ciri-ciri pengguna narkotika dan napza adalah sebagai berikut:

1. Fisik
Berat badan turun drastis.
Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman.
Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk
dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di
tempat bekas suntikan.
Buang air besar dan kecil kurang lancar.
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
2. Emosi
Sangat sensitif dan cepat bosan.
Bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang.
Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara
kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya.
Nafsu makan tidak menentu.
3. Perilaku
Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya.
Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga.
Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa
pamit dan pulang lewat tengah malam.
Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan
menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan
barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang.
Selalu kehabisan uang.
Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang,
ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya.
Takut air, jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka jadi malas
mandi.
Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat
gejala putus zat.
Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada
maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat.
Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan.
Bicara cedal atau pelo.
Jalan sempoyongan
Mengalami jantung berdebar-debar.
Sering menguap.
Mengeluarkan air mata berlebihan.
Mengeluarkan keringat berlebihan.
Sering mengalami mimpi buruk.
Mengalami nyeri kepala.
Mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi.
E. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA
a. Mencari pengalaman yang menyenangkan
Mereka mencari sensasi dan ingin merasa nyaman serta gembira. Mereka
ingin sesuatu yang baru, yang menggairahkan dan menyerempet bahaya.
Mereka juga didorong oleh rasa ingin tahu. Yang tidak kalah kuatnya
adalah dorongan untuk menghilangkan perasaan jenuh.
b. Mengatasi stress
Narkoba memberikan perasaan santai sehingga dapat melupakan masalah
yang dihadapi. Mereka memakai narkoba agar merasa rileks atau tenang
darisituasi yang menegangkan. Narkoba menghindari rasa sedih, tertekan
atau marah. Narkoba juga digunakan untuk meredakan rasa takut dan tidak
percaya diri.
c. Menanggapi masalah sosial
Menggunakan narkoba menjadikan remaja dianggap lebih jantan, dewasa
atau keren. Mereka ingin diterima dan diakui oleh kelompok sebayanya.
Mereka ingin meniru apa yang dilakukan oleh idola mereka. Media massa
juga sering menggambarkan kebutuhan untuk merasa high sebagai
bagian dari gaya hidup dengan merokok, minum alkohol, dan memakai
narkoba.

F. CARA MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NAPZA


Tidak pernah ada kata terlalu awal untuk mencegah anak anda dari tindakan
mencoba-coba narkoba. Membuat beragam bentuk perlindungan, seperti
membiarkan anak anda tahu bahwa anda peduli, memiliki peranan yang
penting untuk melindungi dirinya terhadap narkoba. Tips-tips berikut ini kami
ketengahkan untuk membantu anda berkomunikasi tentang narkoba dengan
anak.
Waktu-waktu kebersamaan
Gunakan setiap kesempatan untuk membangun jalinan komunikasi dengan
anak anda. Usahakan untuk melakukan beberapa kegiatan secara bersama-
masa, misalnya: makan malam keluarga, membaca, bermain, berolahraga,
atau menghadiri berbagai acara kerohanian. Perlihatkan kepada mereka
bahwa untuk memperoleh kesenangan, mereka tidak perlu
menggunakan/melibatkan narkoba.
Siap mendengarkan
Perhatikan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan anak anda. Dengarkan
keluhan dan kekhawatiran dirinya. Ketahui pesta apa yang ia tuju, dengan
siapa ia pergi, dan apa saja yang akan disajikan di sana.
Belajar terlebih dahulu
Anak-anak sekarang ini sudah lebih canggih dari pada anak-anak tempo dulu.
Karena itu, anda perlu belajar terlebih dahulu sebelum memberikan pelajaran
tentang bahaya penggunaan narkoba kepada anak anda. Dalam banyak kasus,
anda dan anak anda dapat duduk bersama dan belajar mengenai risiko-risiko
penggunaan narkoba.
Pendidikan setiap bulan
Luangkan waktu dengan anak anda minimal 30 menit setiap bulan untuk
menjelaskan tentang beberapa fakta sederhana bagaimana narkoba dan
alkohol dapat merusak dan menghancurkan impian-impiannya.
Peduli kepadanya
Luangkan waktu sedikitnya beberapa menit sehari untuk mengatakan dan
menunjukkan kepedulian anda kepadanya. Pastikan dirinya tahu bahwa anda
ingin agar ia bebas dari narkoba. Jelaskan bahwa anda akan selalu berada di
sisinya walau apapun yang terjadi. Pastikan ia langsung menemui anda jika
sedang membutuhkan informasi ataupun bantuan. Jangan lupa, keluarga
memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seorang anak.
Awasi anak anda
Waspadai tanda dan gejala bila anak anda mungkin terlibat dalam penggunaan
narkoba. Pastikan dirinya mendapat pertolongan sebelum terlibat semakin
jauh. Bila perlu, anda dapat meminta bantuan kepada seorang dokter anak
ataupun psikiater.
Tentukan batasan dalam keluarga
Dengan menentukan beberapa batasan mengenai sikap dan perilaku yang
dapat ditolerir, anda telah memperlihatkan kepedulian anda kepadanya dan
ingin membantu mengarahkan dirinya agar memiliki masa depan yang aman
dan bebas dari narkoba. Buatlah aturan seperti: "keluarga ini tidak
menggunakan narkoba" atau "keluarga ini tidak bergaul dengan orang-orang
yang terlibat narkoba". Tekankan batasan-batasan tersebut kepadanya. Jika
anda mengatakan TIDAK pada narkoba ataupun minuman keras, maka aturan
tersebut juga berlaku untuk anda sebagai orang tua. Cobalah untuk bersikap
konsisten.
Terlibat dalam lingkungan
Pencegahan yang efektif meluas dari rumah ke lingkungan di sekitarnya. Buat
diri anda terlibat dalam lingkungan tempat tinggal anda. Pastikan jalan-jalan,
taman bermain, serta sekolah-sekolah di lingkungan tempat tinggal anda
bebas dari narkoba. Mulailah membentuk atau bergabung dengan kelompok
pemantau lingkungan atau koalisi lingkungan anti-narkoba. Berperan aktiflah
dalam POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru), dan berbagai kegiatan
kerohanian.
Memimpin dan menjadi teladan
Para remaja menyadari apa yang anda katakan dan lakukan. Jangan hanya
mengucapkan hal-hal yang bagus, namun tidak melakukannya. Berikanlah
contoh-contoh yang baik kepada anak anda. Jika anda sendiri memiliki
masalah dengan narkoba, carilah pertolongan dengan segera.

Anda mungkin juga menyukai