Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NAPZA (NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF


LAINNYA)

Oleh:
Profesi Ners STIKES Bina Usada Bali

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif


lainnya)
Sub Pokok Bahasan :Definisi NAPZA, Jenis-jenis NAPZA, Penyebab
Penyalahgunaan NAPZA, Gejala Dini Penggunaan
NAPZA, Pengaruh NAPZA Pada Tubuh Manusia
Dan Lingkungan, Upaya Pencegahan
Penyalahgunaan NAPZA
Sasaran : Seluruh Masyarakat di Desa Selat
Waktu Pelaksanaan : 07 November 2021
Tempat : Desa Selat
Penyuluh : Profesi Ners STIKES Bina Usada Bali

A. Analisis Intruksional
Para Masyarakat Banjar Dama yang menjadi peserta penyuluhan
akan mengetahui tentang Definisi NAPZA, Jenis-jenis NAPZA, Penyebab
Penyalahgunaan NAPZA, Gejala Dini Penggunaan NAPZA, Pengaruh
NAPZA Pada Tubuh Manusia Dan Lingkungan, Upaya Pencegahan
Penyalahgunaan NAPZA
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Setelah diberikan materi penyuluhan mengenai NAPZA
diharapkan : Diharapkan masyarakat Banjar Dama dapat
memahami, mengerti dan mengetahui apa yang harus dilakukan
apabila ada anggota keluarga yang terkena NAPZA
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan para masyarakat Banjar
Dama dapat:
1. Mengetahui Definisi NAPZA
2. Mengetahui Jenis-jenis NAPZA
3. Mengetahui Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
4. Mengetahui Gejala Dini Penggunaan NAPZA
5. Mengetahui Pengaruh NAPZA Pada Tubuh Manusia Dan
Lingkungan
6. Mengetahui Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
C. Pokok Bahasan
a. Materi Penyuluhan:
1. Definisi NAPZA
2. Jenis-jenis NAPZA
3. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
4. Gejala Dini Penggunaan NAPZA
5. Pengaruh NAPZA Pada Tubuh Manusia Dan Lingkungan
6. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

b. Kegiatan Penyuluh:
1. Menjelaskan Definisi NAPZA
2. Menjelaskan Jenis-jenis NAPZA
3. Menjelaskan Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
4. Menjelaskan Gejala Dini Penggunaan NAPZA
5. Menjelaskan Pengaruh NAPZA Pada Tubuh Manusia Dan
Lingkungan
6. Menjelaskan Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

D. Sasaran dan Target


Sasaran : Seluruh Remaja yang ada di Banjar Dama
Target : Para remaja Banjar Dama

E. Metode
Ceramah dan diskusi

F. Media
Media yang digunakan adalah leaflet dan instruktur (mahasiswa yang
terlatih)
Kegiatan :
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
PENYULUHAN PESERTA
1. Pre Mempersiapkan materi,
Interaksi (5 alat, tempat, kontrak
menit) waktu dengan peserta
2. Tahap Pembukaan:
Orientasi (5 a. Moderator a. Menjawab
menit) mengucapkan salam
salam b. Doa bersama
b. Doa bersama c. Mendengarkan
c. Memperkenalkan d. Memperhatikan
diri
d. Menyampaikan
maksud dan tujuan
3. Tahap Pelaksanaan : Peserta
Kerja a. Menjelaskan Definisi mendengarkan
Penyuluhan NAPZA penjelasan penyaji
(15 menit) b. Menjelaskan Jenis- dengan seksama
jenis NAPZA
c. Menjelaskan Penyebab
Penyalahgunaan
NAPZA
d. Menjelaskan Gejala
Dini Penggunaan
NAPZA
e. Menjelaskan Pengaruh
NAPZA Pada Tubuh
Manusia Dan
Lingkungan
f. Menjelaskan Upaya
Pencegahan
Penyalahgunaan
NAPZA
4 Terminasi Kegiatan menutup a. Peserta
(5 menit) penyuluhan: menjawab
a. Mengajukan pertanyaan
pertanyaan sebagai yang diberikan
evaluasi b. Peserta yang
b. Member reward pada aktif
peserta yang aktif mendapatkan
bertanya dan reward
menjawab c. Penserta
c. Menyimpulkan mendengarkan
materi yang telah penjelasan
disampaikan d. Peserta
d. Mengucapkan salam menjawab
penutup salam

G. Setting Tempat Penyuluhan

Keterangan:
: Penyaji
: Fasilitator
: Peserta
: Observer
: Moderator

H. Evaluasi
1. Evaluasi Standar
a. Kesiapan materi.
b. Kesiapan SAP.
c. Kesiapan media : Leaflet
d. Peserta hadir di tempat penyuluhan.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-7.
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan maksimal 15 orang.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu :
a. Menjelaskan dan memahami Definisi NAPZA
b. Menjelaskan dan memahami Jenis-jenis NAPZA
c. Menjelaskan dan memahami Penyebab Penyalahgunaan
NAPZA
d. Menjelaskan dan memahami Gejala Dini Penggunaan NAPZA
e. Menjelaskan dan memahami Pengaruh NAPZA Pada Tubuh
Manusia Dan Lingkungan
f. Menjelaskan dan memahami Upaya Pencegahan
Penyalahgunaan NAPZA

I. Job Description
1. Moderator
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
d. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.
e. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
e. Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.
Lampiran

MATERI

A. Definisi NAPZA
Napza adalah akronim Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif
lainnya. Istilah lain yang sering digunakan adalah Narkoba dan zat
psikoaktif. Definisi narkotika menurut Undang-Undang No. 35 tahun
2009 tentang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Sedangkan yang dimaksud psikotropika menurut
Undang-Undang No. 5 tahun 1997 adalah zat atau obat , baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Menurut para ahli
pengertian zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila
dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja
biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus.
Jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar
biasa. Contoh zat adiktif lainnya adalah alkohol, inhalansia (lem,
bensin, tiner), kafein, nikotin.
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran,
perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik
dan psikologi. Yang termasuk dalam  NAPZA adalah : Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

B. Jenis-jenis NAPZA
1. Narkotika : Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah : zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, ada 3 golongan :
a. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan  pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain,
Ganja.  
b. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan,
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam
terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai  potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
c. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak  digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan
ilmu  pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
2. Psikotropika : Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah :
zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat  psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
a. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai  potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : Ekstasi.  
b. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
c. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak  digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
d. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam
( BK, DUM ).
3. Zat Adiktif Lainnya : Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah :
bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan
Psikotropika, meliputi :
a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi
bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan
tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam
tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
1) Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
2) Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai
minuman anggur )
3) Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca,
Manson House, Johny Walker ).  
b. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah
menguap  berupa senyawa organik, yang terdapat pada
berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem,
Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
c. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin
sangat luas di masyaraka

C. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA


Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1. Faktor individual : Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab
pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi
maupun sosial yang pesat. Ciri –  ciri remaja yang mempunyai
resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak   
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif 
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Kemampuan komunikasi yang rendah
j. Putus sekolah
k. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
2. Faktor Lingkungan : Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga
dan lingkungan pergaulan  baik sekitar rumah, sekolah, teman
sebaya, maupun masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga :
1) Komunikasi orang tua dan anak kurang baik 
2) Hubungan kurang harmonis
3) Orang tua yang bercerai, kawin lagi
4) Orang tua terlampau sibuk, acuh
5) Orang tua otoriter 
6) Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
b. Lingkungan Sekolah :
1) Sekolah yang kurang disiplin
2) Sekolah terletak dekat tempat hiburan
3) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa
untuk  mengembangkan diri secara kreatif dan positif 
4) Adanya murid pengguna NAPZA
c. Lingkungan Teman Sebaya :
1) Berteman dengan penyalahguna
2) Tekanan atau ancaman dari teman
d. Lingkungan Masyrakat / Sosial :
1) Lemahnya penegak hukum
2) Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung

D. Gejala Dini Pengunaan NAPZA


1. Tanda Fisik 
a. Kesehatan fisik menurun  
b. Penampilan diri menurun
c. Badan kurus, lemah, malas
d. Pernapasan lambat dan dangkal
e. Suhu badan tidak beraturan
f. Pupil mata mengecil
g. Tekanan darah menurun
h. Tejang otot
i. Kesadaran makin lama makin menurun  j
j. Selera makan berkurang
2. Tanda-tanda di rumah
a. Membangkang terhadap teguran orang tua  
b. Semakin jarang ikut kegiatan keluarga
c. Mulai melupakan tangung jawab rutinnya di rumah
d. Sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman
e. Sering pergi ke diskotik, mall atau pesta
f. Pola tidur berubah: pagi susah dibangunkan, malam suka
begadang g. Bila ditanya, sikapnya defensive atau penuh
kebencian
g. Menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang
(bokek)
h. Mering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah,
dan ini sering tidak diketahui.  
i. Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan
berbagai alas an (pandai-pandailah mengecek apakah uang
yang dimintanya untuk bayar ini dan itu di sekolah, betul-betul
diminta oleh sekolah dan dibayarkan).
j. Malas mengurus diri (tidak mau membereskan tempat tidur,
malas menggosok gigi, kamar berantakan, malas membantu).
k. Sering tersinggung dan mudah marah m. Menarik diri, sering di
kamar dan mudah marah
l. Sering berbohong
m. Bersikap lbih kasar terhadap angota keluarga lainnya
dibandingkan dengan sebelumnya.  
n. Sekali-kali dijumpai dalam keadaan mabuk, bicara pelo (cedal)
dan  jalansempoyongan
o. Ada obat-obatan, kertas timah, bau-bauan yang tidak biasa di
rumah (terutama kamar mandinya atau kamar tidurnya), atau
ditemukan  jarum suntik namun ia mengatakan barang-barang
itu bukan miliknya.

E. Pengaruh NAPZA pada tubuh manusia dan lingkungan


1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang
banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gangguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan
baik /  buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru
( Bronchopnemonia ). pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh
darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum
suntik, hubungan seksual
e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko
tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi
mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit
Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ),
raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga  pengguna NAPZA yang
mengunakan jarum suntik secara bersama –  sama membuat
angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. Penyakit
HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan
seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke
janin.
f. Kulit Terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang
menggunakan jarum suntik, sehingga mereka sering
menggunakan baju lengan panjang.
g. Komplikasi pada kehamilan : - Ibu : anemia, infeksi vagina,
hepatitis, AIDS - Kandungan : abortus, keracunan kehamilan,
bayi lahir mati - Janin : pertumbuhan terhambat, premature,
berat bayi rendah.
2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
1) Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga
terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah
tersinggung.
2) Orang tua resah karena barang berharga sering hilang. -
Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong,
mencuri, tidak  tertib, hidup bebas) dan menjadi aib
keluarga.
3) Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan
dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak
kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
4) Orang tua menjadi putus sak arena pengeluaran uang
meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.  
b. Di Lingkungan Sekolah :
- Merusak disiplin dan motivasi belajar.
- Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran
pelajar.
- Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara
sesama teman sebaya.
c. Di Lingkungan Masyarakat :
- Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang
mencari  pengguna / mangsanya.
- Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau
siswa yang telah menjadi ketergantungan.
- Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan,
pencurian,  pembunuhan sehingga masyarkat menjadi
resah.
- Meningkatnya kecelakaan

F. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA


1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi
penyalahgunaan  NAPZA dan melakukan intervensi.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi
menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA
Cara pencegahan :
a. Ketahuilah bahwa obat tersebut sangat berbahaya jangan
sekali-kali mencoba.
b. Bina hubungan yang harmonis dengan orang tua sehingga
perilaku kita lebih terkontrol.
c. Katakan tidak bila ada yang menawari.
d. Berhati-hatilah dalam bergaul.
e. Perkuat keimanan kepada Tuhan.
f. Buat para orangtua : ciptakan keluarga yang harmonis, jalin
komunikasi yang bersahabat dengan putra-putri Anda.
g. Buat remaja : jadilah remaja yang aktif dan menyenangkan,
berprestasi tinggi, tahan uji, mandiri, ikuti kegiatan positif dan
bermanfaat

DAFTAR PUSTAKA

Indonesian Florence Nightingale Foundation. 2019. Kiat Penanggulangan dan

Penyalahgunaan Ketergantungan NAPZA. Jakarta.

Tom, Kus, Tedi. 2019. Bahaya NAPZA Bagi Pelajar , Bandung :Yayasan Al-

Ghifari

Sumiani. 2020. NAPZA .http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-zatadiktif-

jenis-macam-dampak-efek-ketergantungan-pada-organisme-hidup.

Riyanto, Hendro. 2018. Penegakan Diagnosa terhadap Penyalahgunaan  NAPZA.

Jakarta: EGC
Johan.2018. Dampak dari Penyalahgunaan NAPZA. http://www.kemensos.or.id.

Diakses tanggal 05 Oktober jam 8.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai