Laporan Praktikum Hukum OHM New2
Laporan Praktikum Hukum OHM New2
5. Hasil Pengamatan
5.1Tabel
Penentuan Hambatan
Hambatan tetap, tegangan berbeda
V I V2 VA
1 V 0.01 A 1 0.01
2 V 0.02 A 4 0.04
3 V 0.03 A 9 0.09
4 V 0.04 A 16 0.16
5 V 0.05 A 25 0.25
15 V 0.15 A 55 0.55
2
1 1 1
R
R
I
( )
R R
I y
0.0067 0.020 0.00004 x2
150 0.0001333
A 44 x
0.0056 0.017 0.00003 xy
180
A 0.0000944
09
570
0.0018
0.005
A
0.00000
0.0000091
33
700
0.0014 0.004 0.00000
0.0000057
A 20
0.0013 0.003 0.00000
800
A 0.0000038
16
2
2400 0.0167 0.049 0.00008 0.00246 x
A 22 3
Penentuan Tegangan x 2
Tegangan tetap, hambatan berbeda
5.2 Analisis Data
Menggambar suatu grafik dengan c=
metode kuadart terkecil, dengan
rumus : Penetuan Nilai m dan c Hambatan
y=mx +c Hambatan tetap, tegangan berbeda
y=mx +c
xy V 1
I= I= V
x R R
y 1
m=
R
15 2
x2 5 ( 55 )
5 ( 0,55 )( 15)(0,15)
x 2 m=
2,752,25
275225
N 0,5
m= 50
m=0.01
1
=0.01
R
R= 100
2
55
5 ( 55 )
( 0,15 ) ( 55 )(15)( 0,55)
c=
8,258,25
275225
0
50
c=0
m=V
0.0167 2
5 ( 0,0000082 )
5 ( 0.0002463 )( 0,0167)(0,049)
m=
0,0058
m=
0,00013
m=3.13
m=V
V =3. 13 volt
55 2
5 ( 55 )
( 0,049 ) ( 0,0000822) ( 0,0167 ) ( 0,002463 )
c=
0,0000082
c=
0,00013
c=0.001
dan hambatan. Hubungan tersebut
5.3Grafik disebut hukum ohm. Hubungan dalam
hukum ohm ini yaitu Besarnya arus listrik
yang mengalir sebanding dengan
Grafik I (arus) terhadap V(tegangan)
besarnya beda potensial (Tegangan).
y=mx +c Untuk sementara tegangan dan beda
y=0,01 . 2+ 0 potensial dianggap sama walau
y=0.02 sebenarnya kedua secara konsep
berbeda. Secara matematika di tuliskan I
0.06 V atau V I, Untuk menghilangkan
kesebandingan ini maka perlu
0.05 ditambahkan sebuah konstanta yang
f(x) = 0.01x + 0 kemudian di kenal dengan Hambatan (R)
0.04
sehingga persamaannya menjadi V = I.R.
0.03 Dimana V adalah tegangan (volt), I
Arus (I) adalah kuat arus (A) dan R adalah
0.02 hambatan (Ohm). Selain itu
0.01 perbandingan antara tegangan dengan
kuat arus merupakan suatu bilangan
0 konstan yang disebut hambatan listrik.
0 1 2 3 4 5 6 Secara matematika di tuliskan V/I = R
atau dituliskan V = I.R.
Tegangan (V) Ketika catudaya dihubungkan ke
rangkaian melalui kabel penghubung lalu
dihidupkan, maka didapatkan nilai kuat
1 arus dan tegangan. Besarnya tegangan
Grafik I (arus) terhadap dan kuat arus dapat dilihat dari angka
R
(1/hambatan) yang ditunjukkan oleh Voltmeter dan
Amperemeter. Dimana ampermeter di
y=mx +c rangki secara seri dan voltmeter
y=3.13 . 0.0067+(0.001) dirangkai secara paralel. Pada pratikum
y=0.0202 ini, sumber tegangan yang digunakan
12 yaitu 1, 2, 3, 4 , sampai 5 volt dalam
Penentuan Hambatan dengan hambatan
10 tetap, tegangan berbeda, sementara 3
volt untuk menentuan Tegangan, dengan
8 tegangan tetap, hambatan berbeda
Pada hasil pengukuran didapat
6 tegangan voltmeter nilainya mendekati
Arus (I)
teganagan sumber. Hal ini terjadi
4 kemungkinan ada hambatan alat yang
terdapat pada voltmeter, sehingga hasil
2 pengukuran yang didapat tidak sama
dengan tegangan sumber, tetapi nilainya
0 mendekati.
0 f(x)
0 =0 0 0.01 0.01 Untuk nilai hambatannya, dengan
menggunakan prinsip hukum ohm yang
1/R
secara matematis V=I.R.
Pada prinsipnya perbandingan antara
tegangan dengan kuat arus yang disebut
hambatan listrik merupakan bilangan
konstan. Pada hasil perhitungan
5.4Pembahasan hambatan listrik yang didapat nilainya
Pada pratikum ini ada hubungan mendekati konstan atau mendekati sama.
sangat penting antara tegangan, arus Hal ini terjadi kemungkinan adanya
hambatan alat yang yang terdapat
didalam alat. Sehingga hasil yang didapat
pada pengukuran maupun
perhitungannya nilainya mendekati
sama.
Untuk penentuan grafik dengan
metode kuadrat terkecil itu tergantung
dengan nilai m dan c, apbila nilai m=0
maka nilai y=c, untuk mendapatkan nilai
tersebut harus mencari dari jumlah
keseluruhan x untuk nilai tegangan
(penetuan hambatan) atau 1/hambatan
(R) (penentuan tegangan) dan nilai y
untuk nilai arus (I). Hal ini akan
menentuan linier dari grafik tersebut,
garis lurus (liner) untuk menyimpulkan
nilai y = mx + c, pada grafik pertama
(penetuan tegangan) nilai y= 0.01 . 2 +
0; berari nilai y = 0.02 (nilai arus) dan
seterusnya. Sementara untuk grafik ke-2
nilai y = 3.13 . 0.0067 + (-0.001); bearti
nilai y=0.0202 (nilai arus) dan
seterusnya.
6. Kesimpulan
Menentukan gambar dari suatu grafik
harus menggunakn metode kuadrat
terkecil, yang mana harus mencari
terlebih dahulu nilai hambatan dan
tegangan dari gardiennya (m) dan c,
setelah itu maka akan diketahui nilai
y=mx +c , pada tabel 1 grafik I (arus)
terhadap V (tegangan), nilai m 0.01 atau
m=1/R bearti nilai R=100 , sementara
nilai c = 0 yaitu maka nilai Arus; 0.01 ,
0.02. , 0.03 , 0.04 , 0.05 secara berurutan
terhadap nilai tegangan =1, 2, 3, 4, dan 5.
Sementara nilai y=mx +c pada tabel 2
grafik Arus (I) terhadap (1/R), nilai m =
3.13 atau m=V bearti V=0.001 volt,
sementara nilai c = -0.001 maka nilai arus
yaitu; 0.020, 0.017, 0.005, 0.004, 0.003
secara berurutan terhadap nilai hambatan
0.0067, 0.0056, 0.0018, 0.0014, dan
0.0013. hal ini bisa didapatkan setelah
nilai m dan c diketahui.
DAFTAR PUSTAKA Durbin, Dkk. 2005. Rangkaian Listrik.
Jakarta: Erlangga
Alonso, Dkk. 1979. Dasar-Dasar Fisika
Rusdianto, Eduard. 1999. Penerapan
Universitas. Jakarta: Erlangga
Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika.
Yogyakarta: Kanisius