Anda di halaman 1dari 8

1.

Latar Belakang dan Tujuan beda potensial atau tegangan antara


kedua ujung pengantar tersebut.
Setiap mahasisiwa fisika dituntut untuk Hukum ohm menggambarkan
mengetahui listrik. Baik itu yang bagaimana arus, tegangan, dan tahanan
beraruskan searah (DC) atau bolak-balik berhubungan. George ohm menentukan
(AC). Hal ini dikarenakan listrik itu sering secara eksperimental bahwa jika tegangan
atau hampir di jumpai dalam kehidupan yang melewati sebuah tahanan
sehari-hari. Ketika pengukuran suatu bertambah nilainya maka arusnya juga
tegangan (V) dan hambatan ( ) akan akan bertambah nilainya. Begitu juga
sangat berpengaruh terhadap arus ( I ) sebaliknya.
listrik yang dihasilkan oleh sumber Hukum ohm dapat dituliskan dalam
tegangan listrik tersebut. Dalam hal ini rumus sebagai berikut
sangat ditentukan kepada sebuah V=IR
rangkaian listrik terhadap arus yang V= tegangan
dihasilkan. R= tahanan
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik I= kuat arus
terjadi ketika sebuah penghantar mampu Hukum ohm juga menyatakan bahwa
dialiri elektron bebas secara terus pada tegangan yang konstan, jika nilai
menerus. Aliran yang terus-menerus ini tahanan di perkecil maka akan diperoleh
yang disebut dengan arus, dan sering juga arus yang lebih kuat. Begitu juga
disebut dengan aliran, sama halnya sebaliknya dan dapat ditulis sebagai
dengan air yang mengalir pada sebuah berikut.
pipa. Untuk menemukan arti dari V
I=
ketetapan dari persamaan dalam R
rangkaian, kita perlu menentukan sebuah Hukum ohm dapat diterapkan dalam
nilai layaknya kita menentukan nilai masa, rangkaian tahana seri. Yang di maksud
isi, panjang dan bentuk lain dari dengan rangkaian tahanan seri adalah
persamaan fisika. Standar yang digunakan tahanan di hubungkan ujung tahanan
pada persamaan tersebut adalah arus yang ada pada rangkaian ke ujung atau
listrik, tegangan, dan hambatan. dalam suatu rantai. Untuk mencari arus
Perlunya pratikum hukum Ohm yaitu yang mengalir pada rangkaian seri dengan
dapat mengetahui hubungan tegangan tahanan lebih dar satu, diperlukan
dan kuat arus serta dapat digunakan jumalah total nilai tahanan tahanan
untuk menentukan suatu hambatan beban tersebut. Hal ini dapat di mengerti karena
listrik tanpa menggunakan Ohmmeter. setiap tahanan yang ada pada rangkaian
seri akan memberikan hambatan bagi arus
untuk mengalir. (Rusdianto,1999:19)
2. Tujuan Laporan Resistor merupakan elemen pasif
yang paling sederhana. Kita akan memulai
2.1. Menggambar grafik I (arus) bahasan kita dengan memperhatikan hasil
terhadap V (tegangan) dan I kerja fisikawan jerman, georg simon ohm,
1 yang pada tahun 1827 mempublikasikan
(arus) terhadap (1 per
R sebuah pamflet yang memaparkan hasil-
hanbatan). hasil dari usahanya mengukur arus dan
2.2. Menentukan nilai hambatan tegangan serta hubungan matematika di
dengan metode kuadrat terkecil. antara keduanya. Salah satu hasil yang
2.3. Menentukan tegangan diperoleh adalah pernyatan tentang relasi
dengan metode kuadat terkecil. fundamental yang saat ini kita sebut
sebagai hukum ohm. Meskipun hal ini
3. Landasan Teori telah ditemukan 46 tahun sebelumnya di
inggris oleh henry cavendish. Pamflet
Hukum ohm didefinisikan yaitu yang dipublikasikan oleh georg simon ohm
besarnya kuat arus yang timbul pada banyak menerima kritik yang tak pantas
suatu pengantar berbanding lurus dengan dan menjadi bahan tawaan selama
beberapa tahun setelah di publikasi
pertamanya akhirnya karya itu diterima Dari persamaan kelihatan bahwa R
beberapa tahun setelahnya. dinyatakan dalam satuan SI sebagai volt
Hukum ohm menyatakan bahwa ampere atau m2 kg s-1 C-2 , dan disebut
tegangan pada terminal-terminal material ohm (). Jadi satu ohm adalah tahanan
penghantar berbanding lurus terhadap suatu konduktor yang dilewati arus satu
arus yang mengalir melalui material ini, ampere ketika perbedaan potensialnya
secara matematika hal ini dirumuskan dijaga satu volt diujung-ujung konduktor
sebagai, tersebut.
V=IR (Alonso, 1992:76).
Dimana konstan proporsionalitas atau
kesebandinagn R disebut resistansi.
Satuan untuk resistansi adalah ohm, dan 4. Metodelogi
bisa disingkat dengan huruf besar omega
(). 4.1Alat dan Bahan
(Durbin, 2005:22) 1. Catu daya
Elektronelektron bebas bergerak 2. Multimeter
dalam suatu medan listrik yang 3. Kabel penghubung
memperagakan periode yang sama 4. Jepit buaya
sebagai lettice-nya. Selama gerakan 5. Papan PCB
gerakan mereka, elektron-elektron bebas 6. Resistor
ini sering sekali disebarkan oleh medan.
Uraian yang sesuai untu gerakan elektron 4.1 Langkah Percobaan
jenis ini harus menggunakan metode Hubungkan rangkaian ke catu
mekanika kuantum. Disini uraian yang daya (gunakan kabel penghubung),
termasuk sederhana sudah mencukupi. hubungkan catu daya ke sumber
Ketika tidak terdapat medan listrik tegangan, hidupkan catu daya.
eksternal, elekton-elektron tersebut Kemudian ukur tegangan yang keluar
bergerak kesegala arah dantidak ada dari catu daya menggunakan
transportasi muatan netto atau arus multimeter.
listrik. Tetapi jika digunakan sebuah Untuk penentuan hambatan, yaitu
medan listrik eksternal, terjadi aliran hambatan tetap, dengan tegangan
gerakan dari gerakan-gerakan elektron berbeda. Tegangan yang keluar diukur
sembarang sehingga terjadi arus listrik. secara berurutan, dari 1, 2, 3, 4,
Tampaknya alamiah untuk menganggap sampai 5 volt. Untuk hambatan,
kekuatan dari arus tersebut sesuai dengan menggunakan 100 . Baca kuat
medan listrik. arus yang mengalir pada multimeter
Untuk membuktikan hubungan ini, kita tersebut secara berurutan. Lalu catat
meninjau hasil-hasil percobaan yang telah hasil pengamatan di tabel pengamatan
dilakukan. Salah satu hukum fisika yang 1.
mungkin paling dikenal oleh para Untuk penentuan tegangan, yaitu
mahasiswa adalah hukum ohm, yang tegangan tetap, dengan hambatan
menyatakan bahwa untuk suatu konduktor berbeda, dengan nilai hambatan
logam pada suhu konstan, perbandingan secara berurutan 150, 180, 550, 700,
antara perbedaan antara perbedaan
potensial V antara dua titik dari
800 . Baca arus yang keluar
menggunakan multimeter secara
konduktor dengan arus listrik I yang
berurutan juga. Lalu catat hasil
melaui konduktor tersebut adalah konstan.
pengamatan di table pengamatan 2.
Konstan ini disebut tahanan listrik R dari
konduktor antara dua titik. Jadi hukum R
ohm bisa dinyatakan sebagai:
A
V V
=R atau I=
I R
Gambar : Rangkaian Untuk Penentuan
Hambatan dan Penentuan
Tegangan

5. Hasil Pengamatan
5.1Tabel
Penentuan Hambatan
Hambatan tetap, tegangan berbeda
V I V2 VA
1 V 0.01 A 1 0.01
2 V 0.02 A 4 0.04
3 V 0.03 A 9 0.09
4 V 0.04 A 16 0.16
5 V 0.05 A 25 0.25
15 V 0.15 A 55 0.55
2
1 1 1
R
R
I
( )
R R
I y
0.0067 0.020 0.00004 x2
150 0.0001333
A 44 x
0.0056 0.017 0.00003 xy
180
A 0.0000944
09
570
0.0018

0.005
A
0.00000
0.0000091

33
700
0.0014 0.004 0.00000
0.0000057

A 20
0.0013 0.003 0.00000
800
A 0.0000038
16
2
2400 0.0167 0.049 0.00008 0.00246 x
A 22 3
Penentuan Tegangan x 2
Tegangan tetap, hambatan berbeda

5.2 Analisis Data



Menggambar suatu grafik dengan c=
metode kuadart terkecil, dengan
rumus : Penetuan Nilai m dan c Hambatan
y=mx +c Hambatan tetap, tegangan berbeda
y=mx +c
xy V 1
I= I= V
x R R
y 1
m=
R

15 2

x2 5 ( 55 )
5 ( 0,55 )( 15)(0,15)
x 2 m=

2,752,25

275225

N 0,5

m= 50

m=0.01
1
=0.01
R
R= 100

2
55
5 ( 55 )
( 0,15 ) ( 55 )(15)( 0,55)
c=
8,258,25

275225

0

50

c=0

Penentuan Nilai m dan c Tegangan


Tegangan tetap, hambatan berbeda
y=mx +c
V 1
I = I =V
R R

m=V

0.0167 2
5 ( 0,0000082 )
5 ( 0.0002463 )( 0,0167)(0,049)
m=
0,0058
m=
0,00013

m=3.13
m=V
V =3. 13 volt

55 2
5 ( 55 )
( 0,049 ) ( 0,0000822) ( 0,0167 ) ( 0,002463 )
c=
0,0000082
c=
0,00013

c=0.001
dan hambatan. Hubungan tersebut
5.3Grafik disebut hukum ohm. Hubungan dalam
hukum ohm ini yaitu Besarnya arus listrik
yang mengalir sebanding dengan
Grafik I (arus) terhadap V(tegangan)
besarnya beda potensial (Tegangan).
y=mx +c Untuk sementara tegangan dan beda
y=0,01 . 2+ 0 potensial dianggap sama walau
y=0.02 sebenarnya kedua secara konsep
berbeda. Secara matematika di tuliskan I
0.06 V atau V I, Untuk menghilangkan
kesebandingan ini maka perlu
0.05 ditambahkan sebuah konstanta yang
f(x) = 0.01x + 0 kemudian di kenal dengan Hambatan (R)
0.04
sehingga persamaannya menjadi V = I.R.
0.03 Dimana V adalah tegangan (volt), I
Arus (I) adalah kuat arus (A) dan R adalah
0.02 hambatan (Ohm). Selain itu
0.01 perbandingan antara tegangan dengan
kuat arus merupakan suatu bilangan
0 konstan yang disebut hambatan listrik.
0 1 2 3 4 5 6 Secara matematika di tuliskan V/I = R
atau dituliskan V = I.R.
Tegangan (V) Ketika catudaya dihubungkan ke
rangkaian melalui kabel penghubung lalu
dihidupkan, maka didapatkan nilai kuat
1 arus dan tegangan. Besarnya tegangan
Grafik I (arus) terhadap dan kuat arus dapat dilihat dari angka
R
(1/hambatan) yang ditunjukkan oleh Voltmeter dan
Amperemeter. Dimana ampermeter di
y=mx +c rangki secara seri dan voltmeter
y=3.13 . 0.0067+(0.001) dirangkai secara paralel. Pada pratikum
y=0.0202 ini, sumber tegangan yang digunakan
12 yaitu 1, 2, 3, 4 , sampai 5 volt dalam
Penentuan Hambatan dengan hambatan
10 tetap, tegangan berbeda, sementara 3
volt untuk menentuan Tegangan, dengan
8 tegangan tetap, hambatan berbeda
Pada hasil pengukuran didapat
6 tegangan voltmeter nilainya mendekati
Arus (I)
teganagan sumber. Hal ini terjadi
4 kemungkinan ada hambatan alat yang
terdapat pada voltmeter, sehingga hasil
2 pengukuran yang didapat tidak sama
dengan tegangan sumber, tetapi nilainya
0 mendekati.
0 f(x)
0 =0 0 0.01 0.01 Untuk nilai hambatannya, dengan
menggunakan prinsip hukum ohm yang
1/R
secara matematis V=I.R.
Pada prinsipnya perbandingan antara
tegangan dengan kuat arus yang disebut
hambatan listrik merupakan bilangan
konstan. Pada hasil perhitungan
5.4Pembahasan hambatan listrik yang didapat nilainya
Pada pratikum ini ada hubungan mendekati konstan atau mendekati sama.
sangat penting antara tegangan, arus Hal ini terjadi kemungkinan adanya
hambatan alat yang yang terdapat
didalam alat. Sehingga hasil yang didapat
pada pengukuran maupun
perhitungannya nilainya mendekati
sama.
Untuk penentuan grafik dengan
metode kuadrat terkecil itu tergantung
dengan nilai m dan c, apbila nilai m=0
maka nilai y=c, untuk mendapatkan nilai
tersebut harus mencari dari jumlah
keseluruhan x untuk nilai tegangan
(penetuan hambatan) atau 1/hambatan
(R) (penentuan tegangan) dan nilai y
untuk nilai arus (I). Hal ini akan
menentuan linier dari grafik tersebut,
garis lurus (liner) untuk menyimpulkan
nilai y = mx + c, pada grafik pertama
(penetuan tegangan) nilai y= 0.01 . 2 +
0; berari nilai y = 0.02 (nilai arus) dan
seterusnya. Sementara untuk grafik ke-2
nilai y = 3.13 . 0.0067 + (-0.001); bearti
nilai y=0.0202 (nilai arus) dan
seterusnya.

6. Kesimpulan
Menentukan gambar dari suatu grafik
harus menggunakn metode kuadrat
terkecil, yang mana harus mencari
terlebih dahulu nilai hambatan dan
tegangan dari gardiennya (m) dan c,
setelah itu maka akan diketahui nilai
y=mx +c , pada tabel 1 grafik I (arus)
terhadap V (tegangan), nilai m 0.01 atau
m=1/R bearti nilai R=100 , sementara
nilai c = 0 yaitu maka nilai Arus; 0.01 ,
0.02. , 0.03 , 0.04 , 0.05 secara berurutan
terhadap nilai tegangan =1, 2, 3, 4, dan 5.
Sementara nilai y=mx +c pada tabel 2
grafik Arus (I) terhadap (1/R), nilai m =
3.13 atau m=V bearti V=0.001 volt,
sementara nilai c = -0.001 maka nilai arus
yaitu; 0.020, 0.017, 0.005, 0.004, 0.003
secara berurutan terhadap nilai hambatan
0.0067, 0.0056, 0.0018, 0.0014, dan
0.0013. hal ini bisa didapatkan setelah
nilai m dan c diketahui.
DAFTAR PUSTAKA Durbin, Dkk. 2005. Rangkaian Listrik.
Jakarta: Erlangga
Alonso, Dkk. 1979. Dasar-Dasar Fisika
Rusdianto, Eduard. 1999. Penerapan
Universitas. Jakarta: Erlangga
Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika.
Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai