Terms of Reference
Diskusi Ekonomi
Rapat Kerja Wilayah IMEPI 2016
Diskusi ekonomi merupakan bagian baru dari acara rapat kerja wilayah
Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia (IMEPI). Tujuannya
diadakan diskusi ekonomi agar memperkuat keahlian mahasiswa dalam
mengasah argumen berdasarkan data dan realita ekonomi sehari-hari.
Selain itu, diskusi ekonomi juga diharapkan menjadi ajang untuk bertukar
pendapat dan memperkaya khazanah pengetahuan.
Tema besar dalam diskusi ini: Ketimpangan Ekonomi dan Sosial:
Urgensi Pemerintahan Saat Ini
Latar Belakang
Ketimpangan merupakan salah satu permasalahan yang dibahas oleh para
ekonom akhir-akhir ini. Perkembangan ketimpangan (baik ekonomi dan
sosial) khususnya Indonesia mengkhawatirkan, dikarenakan angka koefisien
gini yang terus naik dari tahun ke tahun. Data dari WIDER menunjukkan
bahwa ketimpangan di Indonesia pada tahun 2015 hampir sama dengan
ketimpangan pada kondisi pra-krisis 1998. Walaupun klaim pemerintah
terdapat penurunan dari koefisien gini, majalah tempo mencatat bahwa
penurunan tersebut diakibatkan oleh kekayaan kelas atas yang mengalami
penurunan, sehingga kelas bawah belum menikmati kekayaan yang
meningkat, pada periode 2010-2014. Kondisi tersebut menimbulkan
pertanyaan tentang asas keadilan dalam masyarakat Indonesia. Laporan
dari World Bank terbaru (Indonesias Rising Divide) menunjukkan bukan
saja kekayaan yang mengalami ketimpangan, tetapi dari sisi konsumsi,
Indonesia juga mengalami perbedaan yang jauh. Pada tahun 2002,
konsumsi 10 persen orang terkaya ekuivalen dengan 40 persen orang
termiskin. Kondisi ini berubah pada tahun 2014 dimana konsumsi yang
sama ekuivalen dengan 54 persen orang termiskin di Indonesia
Dengan ketimpangan yang tinggi tentu saja akan terdapat permasalahan
pembangunan, karena ketimpangan akan menghambat ekonomi (Stiglitz,
2012) dan menyebabkan instabilitas sosial, ekonomi, dan berujung pada
Susunan Kegiatan
Durasi Keterangan
10 menit Latar belakang ketimpangan, dan
pembacaan peraturan diskusi
ekonomi
5 menit/ universitas Pembacaan kajian ilmiah singkat
per universitas
30 menit Diskusi terbuka untuk audiens
Peraturan Diskusi
1. Setiap universitas menentukan tema kajian ilmiahnya sesuai tiga tema
turunan diatas yaitu,
a. Perbedaan kesempatan sejak lahir (inequality of opportunity)
dalam hal kesehatan dan pendidikan
b. Situasi ketimpangan pendapatan (income inequality) dari
pekerja
c. Perbedaan kekayaan (wealth inequality) antara kelas bawah,
menengah dan atas
2. Kajian ilmiah tersebut akan dibacakan secara lisan dalam diskusi
ekonomi, ada baiknya kajian tersebut dalam bentuk tertulis agar
dapat dipertanggungjawabkan sumbernya.
3. Asas saling menghormati merupakan bagian paling penting dari
diskusi, sehingga dibutuhkan saling pengertian walaupun berbeda
pendapat.
4. Kajian ilmiah wajib menggunakan data, fakta, maupun realitas yang
ada di lapangan. Hal ini bisa meliputi,
a. Data sekunder: Badan Pusat Statistik (SUSENAS, SAKERNAS),
World Bank (Povcal, WIDER), IFLS, dan data terkait
b. Tinjauan pustaka: Skripsi, Jurnal (American Economic Review,
Quarterly Journal of Economics, Journal of Development
Economics, atau Bulletin of Indonesian Economic Studies)
c. Media massa: Kompas, Tempo, maupun Kontan
5. Dalam diskusi terbuka, diharapkan untuk memakai bahasa yang
efektif (singkat, padat, dan jelas), serta sopan.
Referensi
Bourguignon (2015). The Globalization of Inequality. New Jersey: Princeton
University Press
Keefer, P. (2002), Polarization, politics, and property rights: Link between
Inequality and growth. Public Choice, Vol. 111:127-154