Anda di halaman 1dari 6

Nama:Rizka Amalia(A1A020215)

Kelas:E IESP

UTS:Metode Penelitian

1. Apa itu penelitian ilmiah dan apakah ada penelitian tidak ilmiah? Jelaskan dengan contoh
penelitiannya.

Penelitian ilmiah merupakan sebuah kegiatan, yang dilakukan secara sistematik dan objektif, untuk
mempelajari dan memecahkan suatu masalah. Untuk melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus
memiliki pedoman dari teori-teori, atau jurnal yang sudah ada dalam penelitian sebelumnya.Penelitian
ilmiah juga memerlukan sebuah fakta, untuk menambah dan menyempurnakan penelitian yang sudah
ada, mengenai sebuah masalah yang harus dikaji dan dicari jalan keluarnya.Penelitian ilmiah juga
menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu
berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah sering kali mengalami
retroduksi. Penelitian ilmiah menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh orang
banyak.penelitian tidak ilmiah benar adanya sering di sebut penelitian non ilmiah yang di mana cirinya
sebagai berikut 1.tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.

2.masalah tidak selalu dapat diukur secara empiris.

3.jawaban tidak berdasarkan atas data.

4.keputusan tidak berdasarkan logika yang benar.

5.kesimpulan yang dihasilkan tidak untuk diuji ulang oleh orang lain.

Sebagai contoh penelitian tidak ilmiah atau non ilmiah adalah dongen,cerpen,drama,novel

2. Apa pentingnya dalam pengambilan keputusan diperlukan penelitian. Jelaskan.

Hal ini penting agar ketika ada pihak yang menanyakan kebijakan yang dibuat pada hasil penelitian misal
DJKN dapat menjawabnya secara ilmiah. "Bukan menjawabnya dengan zaman dahulu sudah ada.
Bagaimana pun kebijakan harus dibuat berdasarkan fakta yang ada di lapangan," tutur Dirjen Kekayaan
Negara.

3. Buatlah dua contoh judul skripsi, masing-masing buatkan rumusan masalahnya satu sampai dua
variabel.

*Judul
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP
PENGANGGURAN DI INDONESIA

*Rumusan masalah

1.Berapa besar Petumbuhan Ekonomi berpengaruh terhadap

pengangguran di Indonesia?

2. Berapa besar Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

berpengaruh terhadap Pengangguran di Indonesia?

*Judul

PENGARUH PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA SEKTOR UKM DI INDONESIA

*Rumusan masalah

1.Bagaimana pengaruh variabel perkembangan UKM (tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM,
dan investasi UKM) terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia dari tahun 2000
sampai 2009. Yang ditinjau dari 3 sektor UKM : (1) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; (2)
Pertambangan dan penggalian, (3) Industri pengolahan.

4. Apa pentingnya teori dalam menyusun hipotesis dan buatlah satu contoh hipotesis serta jelaskan
kenapa hipotesis itu lahir.

Pentingnya teori dalam menyusun Hipotesis atau anggapan dasar adalah karna jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.Dugaan
jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian.Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul
tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja
dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala.Kesengajaan ini disebut percobaan atau
eksperimen.

Contoh hipotesis

Terdapat hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan target empat
tahun kuliah selesai.

5. Buatlah proposal mini (maksimal lima halaman) berisi pendahuluan, rumusan masalah, tujuan, daftar
pustaka dan metode penelitian. Daftar pustaka minimal 5 jurnal penelitian.

PENGARUH PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA SEKTOR UKM DI
INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

Pembanguan ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam suatu negara, terutama dalam
meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Indonesia telah
menikmati masa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang, hingga
datangnya krisis nilai tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.
(Tejasari, 2008) Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan dari kolapsnya
ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Krisis ini telah mengakibatkan
kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu pailit karena bahan baku
impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah
terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi. Sektor perbankan yang ikut terpuruk turut
memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi
meneruskan usaha karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan UKM yang sebagian besar tetap
bertahan, bahkan cendrung bertambah. (Departemen Koperasi, 2008) Adapun alasan-alasan UKM dapat
bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis yaitu karena: pertama; sebagian besar
UKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan
yang rendah. Kedua; sebagian besar UKM mempergunakan modal sendiri dan tidak mendapat modal
dari bank. Implikasinya pada masa krisis keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga tidak
berpengaruh terhadap UKM. Ketiga; dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan
sektor formal banyak memberhentikan pekerjanya. Sehingga para penganggur tersebut memasuki
sektor informal dengan melakukan kegiatan usaha yang berskala kecil, akibatnya jumlah UKM
meningkat (Partomo dan Soejodono, 2004). Di Indonesia harapan untuk membangkitkan ekonomi
rakyat sering kita dengarkan karena pengalaman ketika krisis multidimensi tahun 1997-1998 usaha kecil
telah terbukti mampu mempertahankan kelangsungan usahanya, bahkan memainkan fungsi
penyelamatan di beberapa sub-sektor kegiatan. Fungsi penyelamatan ini segera terlihat pada sektor-
sektor penyediaan kebutuhan pokok rakyat melalui produksi dan normalisasi distribusi. Bukti tersebut
paling tidak telah menumbuhkan optimisme baru bagi sebagian besar orang yang menguasai sebagian
kecil sumberdaya akan kemampuannya untuk menjadi motor pertumbuhan bagi pemulihan ekonomi.
Peranan UKM dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu di indikasikan dengan pertumbuhan PDB
UKM. Pertumbuhan PDB UKM dipengaruhi oleh beberapa variabel yang berkaitan dengan
perkembangan UKM yang terdiri dari:
1. Tenaga kerja UKM
2. Ekspor UKM
3. Jumlah unit UKM
4. Investasi UKM.
Pasar tenaga kerja di Indonesia dapat dapat dibedakan atas sektor informal dan formal. Dalam hal ini
sektor informal merupakan indikasi dari UKM. (Cahyono, 1983). UKM di Indonesia sangat penting
terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Argumentasi ini didasarkan pada kenyataan bahwa,
disatu pihak, jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat berlimpah mengikuti jumlah penduduk yang
besar, dan dipihak lain, UB (Usaha Besar) tidak sanggup menyerap semua pencari pekerjaan.

B. Perumusan Masalah
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat pengujian teori tentang pengaruh perkembangan UKM
terhadap PDB pada sektor UKM dengan pendekatan data panel. Berdasarkan uraian dan penjelasan di
atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variabel
perkembangan UKM (tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM) terhadap
pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia dari tahun 2000 sampai 2009. Yang ditinjau dari 3
sektor UKM : (1) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; (2) Pertambangan dan penggalian,
(3) Industri pengolahan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Dari uraian pokok di atas, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perkembangan UKM
seperti (tenaga kerja UKM, , jumlah unit UKM, dan investasi UKM) terhadap pertumbuhan ekonomi
pada sektor UKM di Indonesia dari tahun 2000 sampai 2009. Yang ditinjau dari 3 sektor UKM : (1)
Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; (2) Pertambangan dan penggalian, (3) Industri
pengolahan.

2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
a. Bagi para aparat pemerintahan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk mendukung
pembuatan keputusan atau kebijakan dalam mengembangkan sektor UKM.
b. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pustaka sebagai pengetahuan
khususnya dalam hal perkembangan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi, serta dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
c. Bagi publik, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya UKM dan menjadikan
masyarakat ikut berperan dalam meningkatkan sektor UKM.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Usaha Kecil Menengah (UKM)
1. Definisi UKM
Membicarakan masalah kelompok usaha yang termasuk dalam usaha kecil dan menengah disingkat
UKM tidak mudah. Banyak istilah yang muncul dalam hubungannya dengan usaha kecil dan menengah.
Ada yang menyebut golongan ekonomi lemah (GEL) atau pengusaha ekonomi lemah (pegel), usaha
mikro ada juga yang menggunakan istilah industri kecil dan sedang, serta ada juga menyebut dengan
industry rumah tangga. Dalam studi ini digunakan istilah UKM. (Astawa, 2007)
a. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM):
Usaha Kecil (UK) termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki
penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan
entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp
200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari beberapa variabel perkembangan UKM
seperti tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi pada sektor UKM terhadap
pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia dari tahun 2000 sampai 2009.

B. Metode Penentuan Sampel


Sampel dalam penelitian ini adalah PDB pada sektor UKM di Indonesia dari tahun 2000 samapai
2009.Pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu dengan cara purpose sampling. Purpose sampling
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan karakteristik anggota yang disesuaikan dengan maksud
dan tujuan penelitian. Jadi, sampel diambil berdasarkan pertimbangan kriteria tertentu karena pada
tahun 2007 total nilai PDB Indonesia mencapai Rp 3.957,4 triliun, dimana UKM memberikan kontribusi
sebesar Rp 2.121,3 triliun atau 53,6 persen dari total PDB Indonesia (Berita Resmi Statistik, BPS No.
28/05/Th XI, 30 Mei 2008), serta berdasarkan pengalaman sejarah sektor UKM merupakan salah satu
sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil estimasi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM) ditemukan bahwa ekspor UKM, jumlah
unit UKM, dan investasi UKM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM
di Indonesia pada tahun 2000 sampai 2009. Sedangkan tenaga kerja UKM tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia pada tahun 2000 sampai 2009.
2. Dalam penelitian ini, variabel paling dominan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada
sektor UKM di Indonesia adalah ekspor UKM, hal ini sejalan dengan teori beberapa ahli ekonomi David
Ricardo, Adam Smith dan Mill yang telah menunjukan bahwa perdagangan luar negeri dapat
memberikan beberapa sumbangan yang pada akhirnya akan mempercepat perkembangan ekonomi
suatu negara.

DAFTAR PUSTAKA

Ates, Aylin and Umit Bititci. 2007. Strategy management in small to medium-sized
enterprises: Evidence from UK manufacturing SMEs. Strathclyde Institute for
Operations Management, University of Strathclyde, Glasgow UK.
Bank Indonesia. 1997-2007. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Jakarta:
Bank Indonesia.
Badan Pusat Statistik. 2008. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS.
Cahyono, B. 1983. Pengembangan Kesempatan Kerja. Yogyakarta: BPFE.
Departemen Koperasi. 2008. PDB, Investasi, Tenaga Kerja, Nilai Ekspor UKM di
Indonesia. Depkop. Jakarta.
Daryanto, Arief dan Yundy Hafizrianda. 2010. Model-model Kuantitatif untuk
Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah: Konsep dan Aplikasi. Bogor:
IPB Press.
Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hanum, Wirda. 2010. Analisis Pengaruh Perkembangan Industri UKM terhadap
Pertumbuhan Sektor Industri Sumatera Utara [Skripsi]. Fakultas
Ekonomi.Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai