Anda di halaman 1dari 6

Review Jurnal Spesiasi 5 Komponen Arsenik dalam Urin

menggunakan HPLC/ICP-MS
Anis Sanjaya 14151000091; Danang Triawan N. 1415100095; Tsabita A.F.A 1415100100; Virezo Georgian 1415100116
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

I. Pendahuluan
HPLC yang diintegrasikan dengan IC-MS menjadi sebuah alat analisis yang
sangat baik untuk penentuan jenis senyawa arsenik (Spesiasi). Spesiasi arsenik
dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang Interaksi biokimia arsenik
dan untuk mengevaluasi risiko toksisitasnya. Beberapa senyawa arsenik yang sering
ditemukan dan kadar toksisitasnya dalah sebagai berikut.

Sampel dengan
kandunga klorin tinggi
seperti urine, dapat menyebabkan tumpang tindih pada spectra di ICP-MS dikarenakan
beberapa atom yang massanya sama, yaitu dari 40Ar35Cl+, yang memiliki nilai sama m/z
sebagai 75As. Beberapa peneliti telah menemukan solusi mengenai puncak ArCl + dari
Spesies arsenik dengan mengoptimalkan parameter kromatografi dengan menggunakan
Dinamic Reaktion Cell (DRC) yaitu teknologi untuk "memindahkan" ion arsen dari ArCl +
dengan mereaksikan ion arsenik dengan oksigen untuk membentuk ion 75As16O+ yang
terukur pada m/z 91.
Teknik analisis yang diterapkan untuk analisis spesies arsenik, yaitu Metode
Kromatografi Cair (HPLC) yang digabungkan ke ICP-MS. Metode ini memberikan
beberapa keuntungan yang signifikan dan metode ini termasuk sangat baik untuk
melakukan pemisahan dengan tingkat spesivitas unsur yang tinggi dari HPLC dan batas
deteksi yang sangat rendah dari ICP-MS. Selain itu, sistem ini benar-benar terpadu dan
otomatis dalam memberikan presisi yang sangat baik dengan kemudahan analisis.
Dua metode diselidiki untuk menentukan lima spesies arsenik yang paling banyak
ditemukan pada urin manusia: satu menggunakan konfigurasi standar ICP-MS dengan
program HPLC gradien elusi, dan metode kedua yang menggunakan teknologi DRC ICP-
MS dengan HPLC isokratik yang lebih sederhana dan lebih cepat.
II. Eksperimen
II.1 Instumen
Sistem HPLC yang digunakan untuk program gradien terdiri dari PerkinElmer Series 200
Quaternary Pump dan Series 200 Autosampler dengan kolom pertukaran anion Hamilton
PRP-X100 (4,1 mm x 250 mm, 10 m). Untuk metode isokratik, PerkinElmerSeries 200
Micro Pump digunakan sebagai pengganti pompa kuartener. Model PerkinElmer SCIEX
6100ICP-MS dan ELAN DRC II ICP-MS digunakan untuk semua pengukuran arsenic.

II.2 Bahan
Air deionisasi 18 M murni, Arsenic (III) oxide, Sodium Arsenate (V) dibasic, Cacodylic
acid (dimethylarsenic acid, DMA), and Arsenobetaine , Monosodium acid methane
arsonate (MMA) ammonium bicarbonate and ammonium sulfate ammonium phosphate,
nitric acid and ammonium hydroxide (kemurnian tinggi)
II.3 Preparasi Standar
Standar stok untuk setiap spesies disiapkan dengan pengenceran serial dari senyawa awal
di laboratorium air murni. Standar campuran dari lima konsentrasi berikut dibuat: 1000,
500, 250, 100, 25 ng / L. Ini disiapkan dengan mencampur standar spesies stok individu
dan disiapkan setiap hari. Semua standar diverifikasi untuk kandungan arsenik total yang
tepat dengan aspirasi langsung ICP-MS.
II.4 Preparasi Sampel
Sampel urin diperoleh dari berbagai sukarelawan dan disimpan pada suhu 4 C. Untuk
metode gradien, sampel diencerkan 1:10 di 18 M air deionisasi sesaat sebelum analisis.
Untuk metode DRC, sampel urin diencerkan 1: 5 dengan fase gerak buffer
III. Hasil
III.1 Gradient HPLC Using Conventional ICP-MS: 75As+ Detection
Metode gradien dengan standar ELAN 6100 ICP-MS, proses deteksi deteksi memberikan
hasil pemisahan yang baik, puncak teridentifikasi melalui analisis menggunakan 1
komponen standar. Komponen yang berperan sebagai elemen elusi pada proses ini adalah
AsB, As(III), DMA, MMA, dan As (V).

Pada Fig.2 menunjukan As (V) pada fasa gerak mengalami kontaminasi

Pada Fig.3 yaitu kurva kalibrasi semua spesi memiliki keterkaitan yaitu nilai koefisien
0,99 kecuali As(V) ini disebabkan adanya kontaminasi di fasa gerak, dengan standar ICP-
MS detection puncak ArCl+ muncul pada sampel urin diantara puncak MMA dan As(V)
pada fig.4 puncak ArCl+ memiliki potensi untuk overlap dengan puncak spesi arsenic.
Pada tabel 5
diatas menunjukan
spesiasi analisis urin
sampel , pada sampel
sebelumnya
volunter A mengonsumsi seafood hasilnya sampel A memiliki kandungan Arseno betaine
yang tinggi Arseinic non toxic dimiliki ikan yang hidup di laut dengan kedalaman tinggi.
Pada urine B memiliki kandungan arsenic yang rendah. Pada tabel tersebut juga terdapat
spike recovery test. Terdapat 5 mikrogram/L pada As. Lalu dicairkan untuk dianalisis.
Recovery As (III) dan DMA menunjukan hasil yang bagus, MMA memberikan hasil yang
kurang baik karena dipengaruhi overlap puncak ArCl+ dan As (V) tidak dapat terdeteksi.

III.2 Isocratic HPLC with DRC ICP-MS: AsO+ Detection (m/z 91)
Metode ini memanfaatkan pertukaran anion yang sama pada pH 9,4. ELAN DRC
menggunakan oksigen untuk bereaksi, Analite Arsenic ion bereaksi dengan oksigen.

Chromatogram dari spesi arsenic sama yaitu 1000 ng/L


Grafik diatas menunjukan chromatogram sampel urin dengan metofe standar dan
DRC. Terlihat perbedaan pada puncak MMA Chromato dari sampel C, Tidak ada
puncak klorida.

Pada Fig.8 kurva kalibrasi mempunyai hubungan yaitu nilai koefisien 0,99 pada semua
spesi kecuali As(V) karena puncak spesi tersebut 100 ng/l dan untuk standar 250 ng/L
dan hal tsb menunjukan adanya kontaminasi.

IV. Kesimpulan
Telah dilakukan analisis mengenai kandungan arsenik pada urin manusia dengan
2 metode menggunakan prinsip HPLC/ICP-MS. Metode pertama dengan menggunakan
konfigurasi standar ICP-MS dengan program HPLC gradien elusi didapatkan hasil yang
kurang baik karena masih ditemukan spesies ArCl+ yang merupakan isobar dari As+
sehingga analisis yang dihasilkan kurang baik. Selain itu, kerugian dari metode ini adalah
analisis sampel yang lama, yaitu 30 menit per sampel.
Metode kedua menggunakan teknologi DRC ICP-MS dengan HPLC isokratik
diperoleh hasil analisi yang lebih baik dimana tidak ditemukannya ion ArCl + karena ion
arsen dari ArCl+ diubah dengan mereaksikan ion arsenik dengan oksigen untuk
membentuk ion 75As16O+ yang terukur pada m/z = 91 dan analisis yang tidak terlalu lama.
Berikut hasil kuantitatif komposisi 5 spesies arsenic yang ditemukan dalam urin manusia.

V. Pustaka

Reuter, W., Davidowski, Lee., Neubauer, Ken. Speciation of Five Arsenic Compounds in
Urine by HPLC/ICP-MS. PerkinElmer Life & Analytical Sciences 710 Bridgeport
Avenue Shelton, CT 06484 USA.

Anda mungkin juga menyukai