Anda di halaman 1dari 1

Nama : Intan Septiarini Pratiwi

NIM : 10514052

Tugas Pengantar Penelitian Kimia Organik


Proses Pemurnian Bahan Alam : Minyak Atsiri dari Nilam

Nilam (Pogostemon cablin BENTH) salah satu dari famili Labiatae, merupakan
minyak atsiri yang cukup penting. Minyak nilam terdiri dari campuran senyawa terpen yang
bercampur dengan alkohol, aldehid dan ester-ester yang memberikan aroma yang khas dan
spesifik. Senyawa-senyawa tersebut antara lain, sinamaldehid, benzaldehid, patchoulen,
patchouli alkohol dan eugenol benzoat. Patchouli alkohol merupakan komponen utama
minyak nilam.Untuk pemurnian minyak nilam bisa dilakukan dengan menggunakan senyawa
pengkhelat dan penghilangan senyawa terpen (terpeneless).
Daun Nilam yang sudah berwarna hijau tua dipanen dicuci dengan air mengalir,
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian dirajang. Distilasi minyak atsiri
dilakukan dengan metode distilasi air dan uap. Pemurnian minyak menggunakan Na-EDTA
(di Natrium Ethylene Diamine Tetra acetic acid) 0,05 M dengan perbandingan 1 : 1 dan
pengadukan selama 5 menit akan menghilangkan kandungan Fe (besi) sekitar 95 %
( (Mostafa et al., 1990). Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dengan penurunan kadar
logam, terjadi perubahan warna minyak yang sangat signifikan yaitu dari coklat tua menjadi
kuning jernih. Dari hasil penelitian terpeneless menggunakan alkohol encer terhadap minyak
nilam, ternyata dapat meningkatkan kadar patchouli alkohol dari 31,69 %menjadi 55,29 %
(Hernani et al., 2002).

Proses Pemurnian Bahan Alam : Flavonoid dari bunya Teratai Putih

Teratai putih (Nymhaea alba) adalah salah satu tanaman air. Beberapa senyawa
kimia yang telah ditemukan adalah alkaloid, tannin, glikosida nymphalin dan flafonoid.
Flavonoid dari teratai putih didapatkan dari bagian bungannya. Sebanyak 2 kg bunga
dipisahkan dan diekstraksi sebanyak 4 kali dengan MeOH panas. Setiap ekstraksi dilakukan
selama 5 jam. Kemudian digunakan Et2O (9,6 g) dan AcOEt (23 g) pada fraksi yang
mengandung flavonoid. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan kolom selulosa yang
dielusi oleh air, lalu campuran metanol-air dari metanol 5% hingga metanol 95%. Metanol
dipisahkan di poliamida menggunkaan metanol-aseton : 5%, 50%, 75% dan aseton murni.
Eluat dianalisis kromatografi sedangkan fraksi yang tidak homogen dikromatografi ulang
setelah sipisahkan.

Sumber :
Hernani, Munazah dan Mamun. 2002. Peningkatan kadar patchouli alcohol dalam minyak nilam
(Pogostemon cablin Benth.) melalui proses deterpenisasi. Prosiding Simposium Nasional II
Tumbuhan Obat dan Aromatik. Kerjasama Kehati, LIPI, Apinmap, Unesco, Jica, Bogor : 225-
228.
Jerzy, Jambor dan Skrzypczak, Lutoslawa. 1991. Flavonoids from flower of Nymphaea alba L.
Poland: Acta societatis botanicorum poloniae Vol 60, 1-2;119-125.
Moestafa, A; E. Suprijatna dan Gumilar. 1990. Pengaruh kepekatan larutan garam EDTA (Disodium
Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid) dan lama pengadukannya terhadap pengikatan ion besi
dalam minyak nilam. Warta IHP. 7 (1) : 23-26.

Anda mungkin juga menyukai