Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN MALARIA

No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SOP Halaman : 1/2
PUSKESMAS
SUKARAMI Lukman Hakim,SKM
NIP:19760530199603 1 003

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi Buku panduan pelatihan diagnosa mikroskopis malaria.


Cetakan I tahun 2014

5. Prosedur Alat dan Bahan


1. Kapas alkohol 70%
2. Kapas kering / kain kasa 2x2
3. Slide Frosted end (Cara pembersihan slide lihat
dibawah)
4. Pensil (untuk memberi label pada slide)
5. Lanset steril
Persiapan
Membersihkan slide:
1. Buka paket slide baru.
2. Masukkan slide ke dalam bak berisi air sabun (gunakan
Sabun cair standar) dan rendam selama 6 jam.
3. Bilas slide dengan air mengalir.
4. Keringkan setiap slide dengan kassa atau handuk
Lembut. Simpan dalam kotak slide plastik tertutup.

Langkah-langkah Prosedur:
1. Tulis nama, tanggal, jam (penusukan jari atau
Pengambilan darah melalui vena) dan nomer pasien
pada slide.
2. Bersihkan jari pasien dengan kapas alkohol.
3. Diamkan paling tidak 10 detik sehingga alkohol kering.
Pegangi terus tangan pasien selama proses ini.
4. Dengan menggunakan lanset, tusuk bagian ujung jari
yang telah dibersihkan tersebut.
5. Bersihkan tetes darah pertama dengan kapas kering.
6. Bekerja dengan cepat, siapkan 3 slide sesuai prosedur
berikut:
a) Pegang bagian jari yang ditusuk menghadap ke
bawah, ambil slide yang sudah ditulisi dan teteskan
darah sebanyak 3 tetes untuk sediaan darah tebal
(kira-kira 20 l) dan satu tetes kecil untuk sediaan
darah tipis (kira-kira 2 l).
PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SPO Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Lukman Hakim,SKM
SUKARAMI
NIP:19760530199603 1
003

b) Pegang slide menghadap ke atas dan letakan pada


permukaan yang rata. Setelah darah diambil untuk
ketiga slide, tekan daerah tusukan dengan kapas
kering dan minta pasien untuk memegang dan
menekannya selama kurang lebih 1 menit.
c) Gunakan slide bersih sebagai pendorong: Letakan
ujung slide bersih dengan posisi membentuk sudut 45
derajat dengan slide yang ada darahnya di depan
satu tetes darah untuk sediaan darah tipis.
Perlahan mundurkan slide bersih sambil memegang
slide sampel dengan tangan yang satu lagi. Sentuh
tetesan darah dan saat darah menyebar secara
lateral di sepanjang ujung slide bersih, segera
dorong slide bersih ke depan dengan cepat dan
mantap, pastikan untuk mempertahankan kontak
secara terus menerus antara pendorong dan
permukaan slide dan jangan berhenti sampai slide
bersih pendorong berakhir di ujung slide sample
darah.
d) Catatan: Gunakan slide pendorong bersih lainnya
untuk setiap sediaan darah darah yang disiapkan

e) Gunakan sudut slide bersih yang sama untuk


PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SOP Halaman : 1/2
PUSKESMAS
SUKARAMI Lukman Hakim,SKM
NIP:19760530199603 1 003

membuat sediaan darah


tebal dengan mengaduk 3 tetes darah dengan
gerakan memutar untuk membentuk sediaan darah
darah dengan ketebalan yang merata.
f) Letakan slide di atas permukaan yang rata dan kering
sampai slide benar-benar kering sebelum melakukan
pewarnaan atau menyimpannya dalam kotak slide.
Jangan dipanaskan supaya kering lebih cepat kecuali
ada ijin dari supervisor klinik. Memanaskan slide
tidak boleh terlalu panas sehingga tidak dapat
disentuh. Lindungi slide yang sudah kering dari lalat
dan debu.
Catatan Prosedur
1. Selalu pegang slide bersih pada ujungnya.
2. Slide yang dipakai untuk mendiagnosa malaria harus
diwarnai secepatnya.

PEWARNAAN SLIDE UNTUK MIKROSKOPI MALARIA

Alat dan Bahan


A. Alat
Rak Staining
Pipet
B. Bahan :
Pewarna Giemsa (dibuat dari cairan stok)
Methanol Absolut.
Aquadest

Pewarna Giemsa: (10% atau pengenceran 1: 10)


10 ml cairan Giemsa stok
90 ml air minum botolan, pH = 7.0 7.2
Catatan: Lama pewarnaan untuk pengenceran 10% adalah
25 menit. Siapkan cairan baru yang telah
diencerkanencerkan untuk setiap kali proses
pewarnaan. Pewarna Giemsa yang sudah
diencerkan tidak boleh digunakan lebih dari 3 jam.

Pembuatan campuran untuk pewarnaan Giemsa:


A. Pengenceran 5% (1:20)
1 Ambil 0.5 ml cairan Giemsa Stokr
2. Tambahkan 9.5 ml air mineral dan campuran ini siap
digunakan untuk pewarnaan.
3. Lama perendaman untuk pengenceran 5% ini adalah
45 menit.

B. Pengenceran 10% (1:10)


PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SPO Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Lukman Hakim,SKM
SUKARAMI
NIP:19760530199603 1
003

1. Ambil 1 ml cairan Giemsa Stok


2. Tambahkan 9 ml air mineral dan campuran ini siap
digunakan untuk pewarnaan.
3. Lama perendaman untuk pengenceran 10% ini adalah
25 menit.

C. Pengenceran 20% (1:5)


1. Ambil 2 ml cairan Giemsa Stok
2. Tambahkan 8 ml air mineral dan campuran ini siap
digunakan untuk pewarnaan.
3. Lama perendaman untuk pengenceran 20% ini adalah
15 menit.

Kondisi Penyimpanan
Semua reagent harus disimpan dan dipakai pada suhu
ruangan.

Langkah-langkah Prosedur:
Fiksasi
a) Pastikan bahwa slide sudah kering dengan sempurna.
Sediaan darah tebal TIDAK BOLEH difiksasi.

b) Sediaan darah tipis harus difiksasi dengan methanol


absolut sebelum diwarnai.

Pegang slide agak miring dengan posisi sediaan darah tipis


lebih rendah dan teteskan beberapa tetes methanol
menggunakan pipet pada sediaan darah tipis, biarkan
terendam selama 2-3 detik. Cara lain, khususnya untuk
proses batch dengan banyak sediaan darah darah, celupkan
setiap slide ke dalam kontainer berisi methanol sebentar
saja (1 sampai 2 detik saja!) dengan posisi sediaan darah
tipis dibawah. Methanol tidak boleh mengenai sediaan darah
tebal.
PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SOP Halaman : 1/2
PUSKESMAS
SUKARAMI Lukman Hakim,SKM
NIP:19760530199603 1 003

Pewarnaan / Staining
Biarkan sediaan darah tipis kering sempurna (kurang lebih 1
menit) dengan meletakkan slide pada posisi vertikal dimana
sediaan darah tebal berada di atas. Kontaminasi methanol
dalam campuran pewarna akan menggangangu
dehemoglobinisasi sediaan darah tebal.
Pewarnaan sistim tetes:

a) Siapkan cairan Giemsa 10% baru (pH 7.2).

b) Letakkan slide di rak pewarnaan dan teteskan cairan


Giemsa menggunakan pipet sampai seluruh sediaan
darah tebal dan tipis tertutup cairan tersebut.

c) Diamkan selama 25 menit, jauhkan dari sinar matahari.

d) Bilas perlahan dan hati-hati dengan air bersih.

e) Biarkan slide mengering dengan posisi berdiri (posisi


sediaan darah tebal di bawah). Lindungi slide dari
serangga dan debu.

PEMBACAAN SLIDE MALARIA


Alat dan Bahan:

Mikroskop dengan pembesaran obyek 100x dan ocular


10x;
Alat hitung dengan dua tally;
Minyak Immersion;
Sinar/cahaya yang optimal.

Langkah-langkah Prosedur
A. Pembacaan Sediaan darah Tipis

1. Sediaan darah tipis biasanya digunakan untuk


konfirmasi diagnosa spesies atau untuk mendapat
gambaran lebih jelas mengenai morfologi parasit.

2. Bila diperlukan, periksa sediaan darah tipis selama 30


menit untuk mencapai paling sedikit 100,000 erythrosit.

3. Metode Persen untuk menghitung parasitemia:

Metode Persen (sediaan darah tipis).


Metode ini memperkirakan persentasi sel darah merah yang
terinfeksi parasit malaria. Metode ini didasarkan atas jumlah
PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SPO Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Lukman Hakim,SKM
SUKARAMI
NIP:19760530199603 1
003

sel darah merah yang mengandung parasit yang ditemukan


pada sediaan darah tipis, dan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Tentukan lokasi pada sediaan darah tipis dimana sel
darah merah saling berdekatan tetapi tidak saling
betindihan.
2. Periksa dengan metode sistematik (gunakan kontrol
fase mikroskop untuk memeriksa satu lapang
pandang pemeriksaan).
3. Hitung jumlah total sel darah merah dalam setiap
lapang pandang. Pada waktu yang sama, hitung juga
jumlah sel darah merah yang mengandung parasit.
4. Hitung sampai mencapai total 1000-5000 sel darah
merah.
5. Bagi jumlah parasit dengan jumlah total sel darah
merah yang dihitung dan kalikan hasilnya dengan 100
untuk menghasilkan perkiraan persentasi sel darah
merah yang terinfeksi parasit:

Sel Darah Merah yang terinfeksi X 100 = n Persen Sel


Darah Merah yang terinfeksi Total hitung Sel
Darah Merah
6. Jika parasit ditemukan selama pemeriksaan tetapi
tidak ada yang teridentifikasi selama proses
penghitungan 1000-5000 sel darah merah, maka nilai
persentasi sel darah merahnya kurang dari 1%. Yang
harus mendapat perhatian secara klinis adalah jika
nilainya 3% atau lebih.

7. Perkiraan jumlah sel darah merah yang terinfeksi


parasit kurang dari 1% biasanya dapat diabaikan
karena tidak ada nilai prediktif klinis yang diperoleh,
kecuali jika ditemukan Plasmodium falciparum
stadium trophozoit atau schizont yang berarti infeksi
berat.

B. Pembacaan Sediaan darah Tebal

1. Baca slide secara zig-zag menggunakan mikroskop


lengkap dengan pembesaran obyek 100x dan okular 10x
menggunakan minyak immersi.
PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SOP Halaman : 1/2
PUSKESMAS
SUKARAMI Lukman Hakim,SKM
NIP:19760530199603 1 003

2. Catat jumlah parasit per mm3, sesuai petunjuk berikut:

Menghitung parasit per mm3l

Berikut adalah metode praktis dengan akurasi yang


adekuat. Metode ini didasarkan atas jumlah parasit per
mm3l darah pada sediaan darah tebal, yang dihitung
sesuai dengan jumlah sel darah putih yang telah
ditentukan. Standarnya adalah 8000 leukosit per mm 3.
Meskipun terdapat ketidak akuratan karena adanya
variasi jumlah leukosit pada individu sehat dan sakit,
standar ini memungkinkan perbandingan yang masuk
akal. Sebelum mulai menghitung, sejumlah 0.25 l darah
(kira-kira 100 lapang pandang menggunakan
pembesaran obyek 100x dan okular 10x dengan minyak
immersion) harus diperiksa pada sediaan darah tebal
untuk menentukan jenis dan stadium parasit yang
mungkin ada. Bila sudah pasti maka metode
penghitungan untuk sediaan darah yang positif adalah
sebagai berikut:
a. Alat penghitung dua tally diperlukan untuk
menghitung jumlah parasit dan leukosit secara
terpisah.

b. Hitung 200 leukosit dan semua parasit. Catat


jumlah parasit per 200 leukosit.

c. Pada setiap kasus, hitungan parasit yang


berhubungan dengan hitungan leukosit dapat
diubah menjadi parasit per l dengan formula
matematik yang sederhana:

Jumlah parasit x 8000 = parasit per mm3

Jumlah leukosit

CATATAN: Ini berarti bahwa jika 200 leukosit dihitung


maka jumlah parasit dikalikan 40.

d. Hitung semua parasit yang ada. Masukkan jumlah


parasit stadium aseksual saja.

e. Hitung fase seksual (gametosit) secara terpisah


menggunakan metode penghitungan yang sama
seperti telah dijelaskan di atas.
Pelaporan Hasil
1. Catat hasil positif berdasarkan jumlah parasit aseksual per
200 WBC
PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SPO Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Lukman Hakim,SKM
SUKARAMI
NIP:19760530199603 1
003

2. Catat jumlah parasit fase gametosit secara terpisah per


200 WBC.
3. Catat slide Negatif sebagai Neg

Contoh : Jika ditemukan parasit P. falciparum bentuk ring


27 dan 8 gametosit per 200 leukosit, maka ditulis
PF R27, G8.
Berarti setara dengan 1080 parasit malaria/mm 3
darah dan 320 gametosit/mm3 darah.

6. Unit terkait Laboratorium


PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SOP Halaman : 1/2
PUSKESMAS
SUKARAMI Lukman Hakim,SKM
NIP:19760530199603 1 003

7. Diagram Alir Bagan Alir


Mendaftarkan pasien di
loket

Pasienkepolitujuan

Melakukan
anamnesis

Melakukan pemeriksaan
fisik

Menegakkan
diagnosis

Memberikan informasi rencana


layanan

Tindakan
medis
ya beresiko
tinggi?

Tandatangan
inform consen
tidak

Persetujuan
secara lisan

Pasienp
erlu Rujuk ke
dirujuk? Rumah Sakit
ya

tidak

Memberikan konseling
dan / terapi

Pasien mengambil
obat di apotik

Mencatat di rekam medis

Mencatat di
register pasien
PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
No. Revisi : Kepala Puskesmas
Tanggal Terbit : Sukarami
Tanggal Efektif :
SPO Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Lukman Hakim,SKM
SUKARAMI
NIP:19760530199603 1
003

8. Hal-hal yang perlu Pastikan ketetapan dalam pemberian prosedur


diperhatikan
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Register Pasien
10. Unit terkait 1. Petugas Loket
2. Poli Umum
3. Poli gigi
4. Poli KIA/KB
5. Apotek

Anda mungkin juga menyukai