Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok :

1. Aqila Sheila Zhafira


2. Aulia Dhiya Almas
3. Haidar Imam Madani XI MIPA 5
4. Habib Adani Riswanto
5. Muhammad Kemal
6. Meilyand Evriyan Timor

XI MIPA 5
DAFTAR ISI
Daftar Isi1
Kata Pengantar...2
Bab 1 Pendahuluan.3
1.1 Latar Belakang.3
1.2 Rumusan Masalah4
1.3 Tujuan Penulisan..4
1.4 Manfaat Penulisan4
Bab 2 Landasan Teori.5
Bab 3 Pembahasan.6
1.1 Pengertian Pemanasan Global..6
1.2 Penyebab Pemanasan Global...7
1.3 Bencana yang Ditimbulkan Pemanasan Global...9
1.4 Solusi Pemanasan Global...11
Bab 4 Penutup..13
1.1 Kesimpulan 13
1.2 Saran...13
1.3 Daftar Pustaka13

KATA PENGANTAR

5
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang bisa tepat pada waktunya, yang berjudul Bopengnya Muka Bumi.

Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian pemanasan global atau yang lebih
khususnya memberi pengertian tentang pemanasan global dalam kehidupan. Di harapkan
makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pemanasan global.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

Bengkulu, Mei 2015

Penyusun

BAB 1

5
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia
telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah
kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman meolitikum, neolitikum. Peradaban
manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama perkembangan itu, manusia
menjalani kehidupan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Dengan orientasi kehidupan
tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-
baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia pula. Dan pada
saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang
menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup
tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan
manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan
lingkungannya.
Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak, baik positif maupun
negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut
pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi
lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh
para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan
kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan
secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan
merugikan lingkungan tempat tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya. Para ahli
lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan
dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat
ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai
Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih
diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming
adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun
masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli
lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini tidaklah dapat dipungkiri untuk
diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusi
Untuk itu, Karya Tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan
kebenaran mengenai masalah pemanasan global ini dengan berdasarkan studi literature dari

5
berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Pembahasan dan penjelasan yang
dilakukan pun akan ditinjau dari sudut pandang pihak yang pro dan pihak yang kontra.
Dalam karya tulis ini pun akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan
masalah pemanasan Global ini.
Selain itu juga, kita sebagai umat manusia harus lebih bersahabat dan melestarikan
alam. Melestarikan alam dengan penanaman pohon, tidak menebang pohon sembarangan,
meminimalkan penggunaan peralatan yang banyak mengeluarkan gas-gas efek rumah kaca
dan mengupayakan pencegahan global warming.

1.2Rumusan Masalah
1. Apa itu pemanasan global?
2. Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
3. Apa saja bencana yang ditimbulkan oleh pemanasan global?
4. Bagaiman cara mencegah terjadinya pemanasan global?

1.3Tujuan Penulisan
1.Memberikan wawasan kepada pembaca tentang pemanasan global.
2.Memberikan wawasan kepada pembaca akan penyebab terjadinya pemanasan global.
3.Memberikan wawasan kepada pembaca akan bencana yang ditimbulkan oleh pemanasan
global.
4.Memberikan wawasan kepada pembaca bagaimana cara mencegah terjadinya pemanasan
global.

1.4 Manfaat Penulisan


1.Memberikan wawasan kepada pembaca terhadap dampak dari pemanasan global yang
telah kita rasakan saat ini.
2. Mendorong bagi pembaca untuk melakukan perubahan dalam mengatasi dampak
pemanasan global.
3. Pencegahan dampak pemanasan global sejak dini akan berdampak positif untuk masa yang
akan datang
BAB II
LANDASAN TEORI
Kita tinggal di bumi, satu-satunya planet yang mempunyai banyak kekayaan sehingga
dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam
sistem tata surya. Bumi juga mempunyai lapisan-lapisan yang melindungi bumi dari sinar

5
matahari secara langsung. Salah satunya adalah lapisan ozon. Lapisan ozon adalah gas
beracun, sehingga bila dekat dengan permukaan tanah akan berbahaya, bila terhisap dapat
merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi agar
bumi terlindung dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Lapisan ozon
ini dapat rusak oleh bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai
media pendingin dan gas pendorong spray aerosol. Bahan kimia ini memberikan ancaman
terhadap lapisan ozon. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah
oleh sinar matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-
molekul ozon. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, lapisan ini akan menipis dan dapat
membahayakan kehidupan di muka bumi.

Inilah yang disebut global warming. Di mana bumi mulai mengalami pemanasan.
Pemanasan global atau yang lebih sering kita sebut dengan global warming, merupakan
pemanasan bumi di tingkat rata-rata normal. Global warming ini disebabkan oleh menipisnya
lapisan ozon di atas permukaan bumi. Global warming ini disebabkan oleh aktifitas manusia.
Contohnya, pengunaan energi listrik yang berlebihan, penggunaan bahan bakar emisi yang
berlebihan, penebangan hutan secara besar-besaran, dan juga efek rumah kaca.

Jika dibiarkan, pemanasan global akan terus mengancam kehidupan di bumi. Aktifitas
manusia pun akan terganggu dengan adanya pemanasan global ini. Perubahan iklim di
Indonesia, dan cuaca ekstrim merupakan segelintir contoh bahwa global warming sudah
semakin mengancam kita. Maka dari itu, kita harus menyelamatkan bumi kita dari global
warming. Berikut ada beberapa cara untuk mencegah dampak yang ditimbulkan dari global
warming, di antaranya :
1. Menghemat pemakaian listrik.
2. Reuse (menggunakan kembali)
3. Reduce (mengurangi/menghemat)
4. Recycle (mendaur ulang)
5. Penghijauan
6. Menggunakan transportasi umum.
7. Jangan memakai kantong plastik.
8. Menggunakan pupuk organik.
Pencegahan yang kita lakukan tentu tidak lepas dari peran serta pemerintah dan kesadaran
masyarakat itu sendiri. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan demi
keselamatan bumi kita.
BAB III
PEMBAHASAN

1.1Pengertian Pemanasan Global

5
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74
0.18 Cselama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih
terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 C (2.0 hingga 11.5
F) antara tahun 1990 dan 2100.
Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model
sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode
hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut
selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang
lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global
yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan.Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah
pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta
perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang
lain.
Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa,
jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan
lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian
besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan
meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

1.2Penyebab Pemanasan Global

Global warming telah menjadi permasalahan dunia saat ini. Pemanasan global atau
global warming merupakan pemanasan bumi di atas rata-rata normal. Global warming

5
bukan hanya mengancam masa depan bumi kita, namun dapat merusak kehidupan di bumi
bila tidak segera diatasi.
Saat ini, banyak kejadian atau bencana hebat yang ditimbulkan akibat pemanasan
global ini. Perubahan iklim, cuaca ekstrim, naiknya permukaan laut, banjir rob, bahkan
mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan merupakan segelintir contoh dampak yang
timbul akibat pemanasan global. Mungkin alam telah marah kepada kita. Tentu saja semua
itu akibat ulah manusia yang tak pernah bersyukur akan apa yang telah di berikan kepada
manusia itu sendiri. Secara umum, penyebab pemanasan global dapat digolongkan ke
dalam dua jenis yakni faktor alam dan faktor penghuninya.
A. Faktor Alam
Planet bumi kita ini sudah berusia 4,6 miliar tahun. Sudah banyak kejadian dahsyat
yang terjadi di sini. Sudah banyak pula spesies yang lahir dan punah di planet ini. Dari
semua memori bumi kita ini, ada satu hal yang menarik menyangkut pemanasan
global. Suhu di bumi bisa naik dan bisa turun secara berkala dalam waktu yang sangat
lama.
Contoh sederhana saja zaman es. Karena kenaikan suhu bumi, maka zaman es
tersebut berakhir. Tetapi hal ini sudah cukup menunjukkan kepada kita bahwa bumi
ini pernah mengalami perubahan suhu secara global. Pada saat ini, bumi juga
mengalami hal yang sama. Hanya saja, kalau dahulu perubahannya adalah dari yang
dingin menjadi lebih hangat alias sejuk. Kalau sekarang dari yang hangat menjadi
semakin panas.
Perubahan yang terjadi itu adalah sesuatu yang terjadi secara alamiah, sesuai
kaidah-kaidah hukum alam. Tak ada yang bisa disalahkan.

B. Faktor Penghuninya
Saat ini manusia yang tinggal di bumi sudah berjumlah 7 miliar. Belum lagi
makhluk hidup lainnya yang juga tak kalah banyaknya. Dan semuanya itu saling
terlibat dalam mempercepat atau meningkatkan efek global warming. Secara umum,
penyebab-penyebab terjadinya pemanasan global yang diakibatkan oleh penghuninya
adalah sebagai berikut:
1.Meningkatnya emisi gas karbon
Bumi ini pada dasarnya memang memproduksi gas karbon secara alami, tetapi
masih dalam kadar yang rendah dan masih dapat diatasi oleh bumi itu sendiri. Tetapi
saat ini, tingkat produksi gas tersebut sudah sangat berlebihan. Jangan hanya

5
menyalahkan pabrik dan industri yang menghasilkan polusi yang besar itu, tetapi semua
populasi manusia juga bersalah. Pabrik-pabrik dan industri itu hanya memenuhi
tuntutan pasar atau masyarakat yang semakin meningkat dan semakin menggila sifat
konsumtifnya.
Energi matahari yang memasuki atmosfer bumi ini sebenarnya tidak semuanya
dapat diserap dan dimanfaatkan oleh bumi. Sisa energi yang tidak diserap tersebut
seharusnya dipantulkan lagi ke luar dari atmosfer bumi. Tetapi dikarenakan banyaknya
gas polutan (gas karbon) di dalam atmosfer, maka energi tersebut menjadi tertahan.
Karena gas karbon tersebut memiliki sifat alami untuk menahan energi (panas) yang
melewatinya. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca.
2.Bocornya lapisan ozon
Sebelum energi matahari mencapai bumi, energi tersebut akan difilter terlebih
dahulu oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer. Tetapi hasil penelitian menunjukkan
telah terjadinya penipisan lapisan ozon. Sudah bisa ditebak apa akibat yang terjadi jika
lapisan ozon ini rusak atau bahkan berlubang.
Salah satu penyebab penipisan lapisan ozon ini adalah meningkatnya pemakaian
Chloro Flouro Carbon (CFC). CFC dipakai dalam kehidupan sehari-hari pada lemari es,
air conditioner, bahan pendorong pada penyembur, pembuat buih, dan sebagai bahan
pelarut.
3.Berkurangnya konverter gas karbon
Sebelum era modern, di mana industri belum berkembang, kehidupan di planet
ini sudah memproduksi gas karbon. Tetapi jumlahnya tidak sedahsyat sekarang. Apalagi
masih banyak konverter gas karbon yang tersedia yang masih mampu mengkonversi
semua gas karbon tersebut menjadi gas yang ramah lingkungan, bahkan dibutuhkan
oleh kehidupan, seperti oksigen.
Salah satu konverter tersebut adalah hutan. Hutan merupakan rumah bagi pohon
dan tumbuhan lain yang dianugerahi kemampuan untuk mengkonsumsi gas karbon
tersebut dan menghasilkan gas oksigen. Tetapi akibat meningkatnya populasi yang
diiringi dengan meningkatnya kebutuhan akan lahan pemukiman, lahan industri, lahan
pertanian, lahan untuk fasilitas umum seperti jalan dan gedung, menyebabkan jumlah
hutan berkurang drastis. Belum lagi permintaan pasar akan kayu yang semakin
melambung tinggi.
Di Indonesia saja, kerusakan hutan terjadi sebesar 1,8 juta hektar per tahun. Dan
dengan itu mengangkat Indonesia masuk Guinness Book of World Records sebagai
negara dengan kerusakan hutan terbesar di dunia.

1.3Bencana yang ditimbulkan Pemanasan Global


Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan
sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para
ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global
terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan
kesehatan manusia.

5
1. Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-
daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah
yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur
pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari
lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan
meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan
karena uap air merupakangas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan
efek insulasi pada atmosfer.Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi
lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
2. Tinggi muka laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang
stabil secara geologi. Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang
lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 25 cm (4 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC
memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 88 cm (4 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.
Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen
daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan
meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar
untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya
dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai.
Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai
di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan
dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari Florida Everglades.
3. Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih
banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari

5
lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian
tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat
menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir
alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan
dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4. Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan
ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi
terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau
lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara
cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang
terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan
pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia
tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;
persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-
penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam
dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya
insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan
memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

1.4 Solusi Pemanasan Global


Kita memang tidak bisa menghindar dari global warming ini. Tapi, setidaknya, kita
dapat mencegah dampak yang ditimbulkannya. Agar bumi dan kehidupannya dapat
terselamatkan dari global warming. Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk
mencegah dampak dari global warming. Upaya tersebut tidak lepas dari peran serta
pemerintah dan juga kesadaran masyarakat itu sendiri.
Berikut ada beberapa langkah mudah untuk mengurangi dampak global warming:
1. Menghemat pemakaian listrik
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakaian listrik seperti:
a. mematikan lampu dan listrik ketika sedang tidak digunakan,
b. menggunakan lampu hemat energi,
c. matikan pemanas nasi selama beberapa jam untuk mengurangi penggunaan listrik,
d. jangan sering memasukkan makanan panas langsung ke dalam kulkas dan,

5
e. jangan sering-sering membuka pintu kulkas terlalu lama.
2. Reuse (menggunakan kembali)
Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan,
membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, membeli produk-produk yang
bisa diisi ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus barang.
3.Reduce (mengurangi atau menghemat)
Misalnya, membeli barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar
dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari
membeli produk dari hewan atau tumbuhan langka, dan kurangi produksi limbah rumah
tangga.
4. Recycle (mendaur ulang)
Mulailah gunakan pakaian yang cukup ramah bagi lingkungan, gunakan botol-botol
bekas untuk keperluan lain, sperti menjadikannya vas bunga. Kreasikan barang bekas
menjadi barang yang memiliki nilai jual, pisahkan sampah organik dan anorganik, dan
buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun atau ranting pohon yang bertebaran
di sekitar rumah.
5.Melakukan penghijauan atau reboisasi
Salah satu cara termudah adalah dengan menanam pohon pelindung di sekitar rumah
atau membuat taman di sekitar rumah agar rumah tampak hijau.
6.Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi
Jika memungkinkan untuk naik angkutan umum, lebih baik menggunakan angkutan
umum. Selain menghemat bahan bakar, juga dapat mengurangi jumlah polusi udara
yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang telah menyebabkan semakin seringnya
terjadi hujan asam yang merusak lingkungan.
7. Gunakan pupuk organik
Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian
berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek gas rumah kaca 320 kali lebih besar dari
pada CO2. Jika hobi berkebun, gunakanlah pupuk organik. Di samping pupuk organik
harganya murah, juga aman dalam pemakaiannya.
8.Batasi Penggunaan kertas
Jika kita menggunakan selembar kertas, berarti kita telah menebang sebatang pohon.
Oleh karena itu gunakan kertas seefektif mungkin. Misalnya dengan mencetak print out
bolak balik pada setiap kertas. Bila mengeprint sesuatu yang tidak terlalu penting,
gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
Masih banyak upaya untuk mencegah dampak yang ditimbulkan dari global warming.
Pencegahan dini akan menyelamatkan bumi dari bahaya global warming.

5
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pemanasan global yang dapat dimaknai sebagai kejadian meningkatnya suhu rata-
rata atmosfer, lautan, dan permukaan bumi.pemanasan global dapat disebabkan
beberapa faktor yang banyak dilakukan oleh aktifitas manusia. Oleh sebab itu peran
manusia dalam proses menghambat pemanasan global sangat diperlukan. Pemanasan
global juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, yang dapat mengancam
kesehatan manusia, serta merusak system lingkungan yang ada.
Upaya mencegah dampak global warming yang dapat kita lakukan adalah :
1. Menghemat pemakaian listrik
2. Reuse (menggunakan kembali)
3. Reduce (mengurangi atau menghemat)
4. Recycle (mendaur ulang)
5. Melakukan penghijauan atau reboisasi
6. Jangan sering-sering naik kendaraan pribadi
7. Gunakan pupuk organik
8. Batasi penggunaan kertas

1.2 Saran
1. Satu langkah kecil yang kita ambil untuk menyelamatkan bumi dari global warming
akan menyelamatkan kehidupan semua makhluk bumi.

5
2. Mengajak sesama manusia untuk melakukan pencegahan terhadap dampak global
warming.

1.3 DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-itu-pemanasan-global.htm
http://infopemanasanglobal.wordpress.com/2009/03/08/penyebabpemanasanglobal/
http://firmansyah11.wordpress.com/50-tips-mengurangi-global-warming/
http://www.anneahira.com/global-warming.htm

Anda mungkin juga menyukai