Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KOPERASI

Disusun oleh kelompok I yang beranggotakan,

1. Endriyanto 15.1000.5530.087
2. Nining Surya Praja 15.1000.5530.081
3. Angga Prajuna 15.1000.5530.078
4. Orin Oktarin 15.1000.5530.075

Dengan judul bahasan Karakteristik Koperasi Indonesia.

Dosen Pembimbing, Febriani, SE, M.Si

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TAMAN SISWA PADANG
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Karakteristik Koperasi Indonesia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan bersumber dari buku dan internet
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ekonomi
ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Karakteristik Koperasi Indonesia ini
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Tim Penyusun
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar isi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumuskan Masalah
C. Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
B. Landasan-landasan Koperasi
C. Prinsip-prinsip Koperasi
D. Fungsi Koperasi
E. Azas Koperasi di Indonesia
F. Sejarah Koperasi

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. badan
usaha yang mengorganisasi pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para
anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan
taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan materi mengenai Karakteristik Koperasi Indonesia kami akan mengangkat
rumusan masalah yaitu,

1. Apakah pengertian koperasi?


2. Bagaimana landasan-landasan koperasi?
3. Apa prinsip-prinsip koperasi?
4. Apa saja fungsi koperasi?
5. Apa azas koperasi di Indonesia?
6. Bagaiman sejarah koperasi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui pengertian koperasi


2. Untuk mengetahui landasan-landasan koperasi
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip koperasi
4. Untuk mengetahui fungsi koperasi
5. Untuk mengetahui azas koperasi di Indonesia
6. Untuk mengetahui sejarah koperasi

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi

Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu co dan operation. Co berarti
bersama. Operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka menjadi usaha bersama.
Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun
1992 pasal 1 yang isinya: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.

a) Secara umum
Koperasi adalah perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah
badan usaha yang dikelola secara demokratis.
b) PSAK No.27 Tahun 2004
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisasi pemanfaatan dan pendayagunaan sumber
daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi
untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada
umumnya. Dengan demikian, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru
perekonomian nasional.
c) UU No.25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

B. Landasan-landasan Koperasi

Untuk menjadikan koperasi sebagai saka guru perekonomian Indonesia, maka diperlukan suatu
landasan yang kuat agar bangunan koperasi tidak akan roboh bila menghadapi tantangan.
Landasan merupakan tempat berpijak untuk tumbuh dan berkembang mencapai tujuan yang
dicita-citakan. Landasan koperasi ada 4 yaitu : Landasan idiil, landasan konstitusional, landasan
mental, dan landasan operasional. Pembahasan selengkapnya sebagai berikut :

1. Landasan idiil

Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Dengan demikian semua kegiatan koperasi harus
menerapkan sila-sila dalam Pancasila.

2. Landasan konstitusional
Landasan konstitusional koperasi Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal 33 ayat (1)
ditegaskan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Memang dalam pasal tersebut secara eksplisit tidak menyebutkan koperasi
sebagai salah satu pilar dalam struktural perekonomian Indonesia, namun kata-kata asas
kekeluargaan jelas menjamin keberadaan koperasi Indonesia karena asas kekeluargaan
merupakan asas koperasi.

3. Landasan mental

Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Sifat inilah
yang harus senantiasa ada dalam aktivitas koperasi. Setiap anggota koperasi harus memiliki rasa
kesetiakawanan dengan anggota koperasi yang lain. Namun rasa kesetiakawanan harus diikuti
oleh kesadaran diri untuk maju dan berkembang, guna meningkatkan kesejahteraan anggota
koperasi.

4. Landasan operasional

Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh anggota,
pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam melakukan tugas masing-
masing di koperasi.

Landasan operasional berupa undang-undang dan peraturan-peraturan yang disepakati secara


bersama. Berikut ini landasan operasional koperasi Indonesia :

a. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.

b. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

C. Prinsip-prinsip Koperasi

- Prinsip Munkner

Hans H. Munkner menyajikan 12 prinsip :

Keanggotaan bersikap sukarela


Keanggotaan terbuka
Pengembangan anggota
Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis
Koperasi sebagai kumpulan orang-orang
Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak di bagi
Efisiensi ekonomi dan perusahaan koperasi
Perkumpulan dengan sukarela
Kebebasan dalam menggambil keputusan dan penetapan tujuan
Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
Pendidikan anggota

- Prinsip Rochdale
Adapun unsur-unsur koperasi Rochdale ini menurut bentuk aslinya adalah sebagai
berikut:
Pengawasan secara demokratis (democratic control)
Keanggotaan yang terbuka ( open membership)
Bunga atas modal di batasi ( a fixedor limited interest on capital)
Pembagian SHU sebanding dengan jasa masing-masing anggota (the distribution of
surplus in devidend to the members in proportion to their purchases)
Penjualan sepenuhnya dengan tunai ( trading strictly on a cash basis)
Barang yang di jual harus asli dan tidak di palsukan ( selling only pure and anadulterated
goods)
Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip koperasi
( providing the education of the members in cooperative principles)
Netral terhadap politik dan agama ( political and religious neutrality)

- Prinsip Reiffeisen
Freidrich William Reiffeisen (1818-1888) adalah walikota Flammershelt di Jerman.
Prinsip reiffeisen adalah sebagai berikut:
Swadaya
Daerah kerja terbatas
SHU untuk cadangan
Tanggung jawab anggota tidak terbatas
Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
Usaha hanya kepada anggota
Keanggotaan berdasarkan watak, bukan uang

- Prinsip Herman Schulze


Di Delitzsch Jerman seorang ahi hukum bernama Herman Schulze (1800-1883) tertarik
untuk memperbaiki kehidupan para pengusaha kecil seperti pengrajin, wirausahawan
industri kecil, pedagang eceran dan usaha-usaha lainnya. Inti dari prinsip Herman
Schulze adalah sebagai berikut:
Swadaya
Daerah kerja tak terbatas
SHU untuk cadangan dan dibagikan untuk karyawan
Tanggung jawab anggota terbatas
Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
Usaha tidak terbatas tidak hanya kepada anggota

- Prinsip ICA
Sidang ICA di wina pada tahu 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi di rinci sebagai
berikut:
Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang di buat-buat ( open
and voluntarily membership)
Pemimpin yang demokratis atas dasar satu orang satu suara (democratic control one
member one vote)
Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada (limited interest of capital)
SHU di bagi 3: sebagai usaha cadangan, sebagian untuk masyarakat, sebagian dibagikan
kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing
Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus (promotion of
education)
Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di tingkat regional,
nasional maupun international (intercooperative network)

- Prinsip koperasi indonesia versi UU No. 12 tahun 1967

Sifat keanggotaan sukarela dan terbatas dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam
koperasi
Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing
Adanya pembatasan modal dan bunga
Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percara pada diri
sendiri

- Prinsip koperasi indonesia versi UU No. 25 tahun 1992


Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 dan yang berlaku pada saat ini di
indonesia adalah sebagai berikut:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakulan secara demokratis
Pembagian SHU di lakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota
Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerja sama antar koperasi

D. Fungsi Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki
fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh
perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan
kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa

Dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1967, Bagian 2, pasal 4, tentang fungsi Koperasi
Indonesia telah diperinci sebagai berikut :

1. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi


kesejahteraan rakyat.

2. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional.

3. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa
Indonesia.

4. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pembina insan msyarakat untuk memperkokoh
kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana
perekonomian rakyat.

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi
sebagai berikut:

- Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya;
- Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
- Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
- Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
- Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar

E. Azas Koperasi di Indonesia

Sesuai dengan Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 bahwa koperasi berasaskan kekeluargaan. Asas ini
sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Asas kekeluargaan berarti bahwa segala
sesuatu di dalam koperasi dikerjakan oleh semua anggota. Karena koperasi dibentuk dari adanya
tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, maka usaha koperasi adalah
usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota.

Adapun azas koperasi berkaitan dengan tujuannya seperti tertuang dalam Bab II Pasal 3 UU No.
25 Tahun 1992 adalah : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta memajukan tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

F. Sejarah Koperasi

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan
hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya.
Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial
yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan
dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya
sendiri dan manusia sesamanya.

Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan
sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk
menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan
pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit
model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil
mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang
sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para
petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga
menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan
lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan
memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan
lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu
berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan
Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank bank
Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia
(BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:

1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan
dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan
politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu.

Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah Hindia


Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan
Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula
Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi
golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan
Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu,
hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan
Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada
tataran kehidupan berkoperasi.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe
Cooperatieve.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi
untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah
drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat
Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi
sedang diduduki oleh tentara Belanda).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Prinsip koperasi menurut saya adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi
yang dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi sehingga membedakan koperasi dengan
organisasi ekonomi lainnya.
Berikut adalah penjabaran mengenai prinsip-prinsip koperasi menurut pendapat saya:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


Maksudnya koperasi bersifat sukarela terhadap siapapun yang membutuhkan bantuan
dalam koperasi dan bersifat terbuka kepada para anggota dan yang lain (mau membaur atau tidak
menutup diri dengan anggota koperasi maupun yang lainnya).

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi


Koperasi adalah organisasi yang demokratik, anggotanya bebas memberikan pendapat atau
aspirasinya sendiri secara melibatkan diri dengan aktif dalam keputusan.Bagi koperasi setiap
anggota mempunyai hak mengundi yang sama (satu anggota satu undi) dan koperasi di lain
peringkat juga diuruskan secara demokratik.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing- masing
anggota.
SHU dibagikan secara rata sesuai dengan seberapa besarnya jasa anggota tersebut sehingga tidak
menimbulkan rasa iri terhadap para anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal


Setiap pinjaman yang dipinjam oleh anggota harus disesuaikan dengan modal yang ditanam
didalam koperasi.

5. Kemandirian
Koperasi bersifat mandiri maksudnya tidak tergantung pada pinjaman atau modal dari pihak lain
tetapi semata-mata hanya dari anggota saja

6. Pendidikan perkoperasian
Koperasi menyediakan pendidikan dan latihan untuk anggotanya, lembaga yang dipilih,
pengurus dan pekerja agar mereka boleh menyumbang secara berkesan kepada kemajuan
koperasi.

7. Kerja sama antar koperasi


Koperasi membantu anggotanya secara lebih berkesan di samping mengukuhkan gerakan
koperasi dengan cara bekerja bersama-sama di peringkat tempatan, wilayah, nasional dan
antarabangsa.

niningsuryapraja@gmail.com

081261551883

prajunaangga@yahoo.co.id

081266317318

Anda mungkin juga menyukai