Manrisk w2
Manrisk w2
Unilever Indonesia
Oleh Kelompok 4 :
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Latar Belakang PT Unilever
Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen yang
bermarkas di Rotterdam,Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun1930.Perusahaan ini
mempekerjakan 207.000 pekerja.Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen
pribadi.Beberapa merek terkenal milik Unilever adalah: Rinso, Sunsilk, Dove, dan Clear.
PT Anugrah Lever didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe da nsaus-saus lain dengan
merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
PT Technopia Lever didirikan padatahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor
dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos
PT Sara Lee
IDENTIFIKASI RISIKO
Pengidentifikasian risiko adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum
pengukuran risiko. Secara umum langkah-langkah dalam identifikasi dan pengukuran
risiko adalah:
1. Mengidentifikasi risiko dan mempelajari karakteristik risiko.
2. Mengukur risiko dengan melihat seberapa besar dampak risiko tersebut
terhadap kinerja perusahaan, dan menentukan prioritas risiko.
Siklus Mapping risiko (Siklus Manajemen Risiko)
MEMAHAMI
IDENTIFIKA
EVALUASI
SI
REVISIT PRIORITAS
KELOLA
Pertama kali yang dilakukan adalah risiko perlu diidentifikasi
Kemudian kita perlu mempelajari karakteristik risiko serta melakukan
evaluasi
Pemahaman terhadap karakteristik yang baik akan bermanfaat untuk
merumuskan metode yang tepat untuk mengelola risiko
Langkah berikutnya adalah melakukan prioritisasi risiko, dimana kuatifikasi
risiko merupakan salah satu komponen penting karena kita bisa mengukur
tinggi rendahnya risiko dan bagaimana dampah risiko tersebut terhadap
kinerja perusahaan.
Selanjutnya memfokuskan pada risiko yang paling relevan ( mempunyai
dampak yang paling besar dan probabilitas yang besar) bagi perusahaan.
Langkah selanjutnya dalam mengelola risiko ( pembahasan lebih lanjut ada
bab 13-20)
Langkah selanjutnya adalah revisit yaitu mengevasluasi ulang langkah-
langkah yang sudah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas manajemen
risiko.
Ada beberapa teknik yang bisa digunakan dalam mengidentifikasi bahwa perusahan
atau organisasi memiliki eksposur terhadap risiko:
1. Analisis Sekuen Risiko
Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya kerugian
karena resiko tersebut.
Sekuen risiko ( risiko kebakaran )
Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya
kerugian karena risiko tsb. Conoth, ada sumber risiko yaitu api. Api bisa
menyebabkan kebakaran. Kemudian ada faktor risiko yang menjadi katalis, yaitu
mempercepat/memperbesar kemungkinan munculnya kejadian yg tidak
diinginkan.Misal.Minyak tanah ditaruh dekat kompor.Situasi tsb meningkatkan
kemungkinan terjadinya kebakaran. Jika terjadi kebakaran maka gedung yang
ditempati kompor akan terbakar. Dengan kata lain, gedung tersebut menghadapi
eksposur thd risiko kebakaran, kemudian terjadi peril (kejadian yg tidak diinginkan)
yaitu kebakaran yg mengakibatkan kerugian.
Melalui analisis sekuen tsb, kita bisa melakukan pencegahan munculnya peril
dengan fokus pada sekuen yg terjadi. Contoh, api mungkin tidak bisa dihilangkan,
tapi kita bisa mengendalikan risiko dengan menjauhkan minyak tanah dari kompor,
atau menggunakan kompor listrik, atau memasang tabung pemadam kebakaran, atau
memasang alarm asap kebakaran.
MENGUKUR RISIKO