Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH TERAPI MEMBACA AL QURAN (Surah Ar-Rahman) TERHADAP

DEMENSIA PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL WENING WARDOYO


UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

Haeroni
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRACT

Dementia is an intellectual and memory dysfunction caused by brain disorder, which is not
associated with impaired level of consciousness. One of the methods to cope with dementia in the
elderly people is by reading Al-Quran. Reading Al-Quran delivers a number of sound vibrations to
the ear, flowing into the brain cells and then bringing an effect through the electronic fields born in
the cells. Then the cells will respond to the fields and counterbalance its resonance. This study aims
to find the therapeutic effect of reading Al-Qur'an (Surah Ar-Rahman) toward dementia in the elderly
people at Wening Wardoyo Social Rehabilitation Unit Ungaran.
This study used quasi-experimental method with pretest-posttest control group design. The
population in this study was 63 people. The samples in this study were 36 respondents sampled by
using purposive sampling technique divided into the intervention and control groups. The data
instrument used questionnaires of Mini Mental State Examination (MMSE). The univariate analysis
used the frequency distributions and bivariate analysis use the Uji T- test
The results of this study indicated that the mean of the scor difference of dementia in the
intervention group and the control group after the intervention therapy of reading Al-Qur'an (Surah
Ar-Rahman) was 0.036, so there is an influence of reading Al-Qur'an (Surah Ar-Rahman) toward
dementia in the elderly people at Wening Wardoyo Social Rehabilitation Unit Ungaran.
The employees at Wening Wardoyo Social Rehabilitation Unit Ungaran are expected to apply
the therapy of Reading Al-Quran as an intervention in coping with dementia in the elderly people.

Keywords: Reading Al-Quran therapy, Dementia in elderly people

PENDAHULUAN usia yang sangat ketergantungan dan sakit-


sakitan (Nugroho, 2008: hal. 2).
Lanjut usia merupakan siklus terakhir Lanjut usia menurut WHO digolongkan
perkembangan manusia. Masa lansia adalah menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan
masa dimana semua orang berharap akan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun,
menjalani hidup dengan tenang, damai serta lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74
menikmati masa pensiun bersama anak dan tahun, lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun,
cucu tercinta dengan penuh kasih sayang. Pada dan usia sangat tua (very old) lebih dari 90
kenyataanya sering kali keberadaan lanjut usia tahun. Menurut UU No.4 tahun 1965 pasal 1
dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai seorang dapat dinyatakan sebagai seorang
beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. jompo atau lanjut usia setelah yang
Kenyataan ini mendorong semakin bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak
berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua mempunyai atau tidak berdaya mencapai
itu identik dengan semakin banyaknya masalah nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya
kesehatan yang dialami oleh lanjut usia. Lanjut sehari-hari dan menerima nafkah dari orang
usia cenderung dipandang masyarakat tidak lain (Azizah, 2011 : hal. 2).
lebih dari sekelompok orang yang sakit- Penduduk Lansia usia diatas 60 tahun
sakitan. Persepsi ini muncul karena tumbuh dengan sangat cepat bahkan tercepat
memandang lanjut usia hanya dari kasus lanjut dibanding kelompok usia lainnya. Tahun 2020

Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia 1


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
diperkirakan akan terjadi ledakan jumlah Demensia prasenilis ( 60 tahun). Sekitar 56,8
penduduk lanjut usia. Hasil prediksi % lansia mengalami demensia dalam bentuk
menunjukkan bahwa persentase penduduk demensia Alzhemeir (4 % dialami lansia yang
lanjut usia akan mencapai 11,34 % dari total telah berusia 75 tahun, 16 % pada usia 85
penduduk pada tahun 2020 dan menjadi 414 % tahun, dan 32 % pada usia 90 tahun). Sampai
pada tahun 2025 (Darmodjo, 2006). saat ini diperkirakan 30 juta penduduk dunia
Kabupaten Semarang merupakan salah mengalami demensia dengan berbagai sebab.
satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Dimensia merupakan masalah besar dan
Berdasarkan proyeksi penduduk pada tahun serius yang dihadapi oleh negara-negara maju,
2013, jumlah penduduk Semarang tercatat dan telah pula menjadi masalah kesehatan
765.240 jiwa, terdiri dari 370.645 laki-laki yang mulai muncul di negara-negara
dan 394.595 perempuan. Jumlah penduduk berkembang seperti Indonesia. Hal ini
lanjut usia di Ungaran mulai dari usia 55 disebabkan oleh makin mengemukanya
sampai 75 tahun ke atas sebanyak 115.306 penyakit-penyakit degeneratif (yang beberapa
orang, dengan perincian jumlah penduduk laki- di antaranya merupakan faktor risiko
laki 73.435 orang dan jumlah penduduk timbulnya dimensia) serta makin
perempuan 81.871 orang (BPS Kabupaten meningkatnya usia harapan hidup di hampir
Semarang tahun 2013). seluruh belahan dunia. Studi prevalensi
Menua identik terjadi pada lanjut usia. menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, pada
Proses menua merupakan suatu proses populasi di atas umur 65 tahun, persentasi
menghilangnya secara perlahan-perlahan orang dengan penyakit Alzheimer (penyebab
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri terbesar demensia) meningkat dua kali lipat
(mengganti) diri dan mempertahankan struktur setiap pertambahan umur 5 tahun. Tanpa
dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat pencegahan dan pengobatan yang memadai,
bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan jumlah pasien dengan penyakit Alzheimer di
memperbaiki kerusakan yang diderita negara tersebut meningkat dari 4,5 juta pada
(Darmodjo, 2006). tahun 2000, Demensia pada dasarnya adalah
Kondisi lansia mengalami berbagai penyakit kaum lansia dan penuaan populasi,
penurunan atau kemunduran baik fungsi dianggap sebagai faktor yang memiliki
biologis, mental maupun psikis. Lansia dampak paling besar pada munculnya epidemi
mengalami kemunduran secara biologis global penyakit ini. Secara global, diketahui
diantaranya yaitu jumlah sel menjadi sedikit bahwa pada tahun 2012 penderita dimensia
dan lebih besar ukurannya, daya pendengaran sebanyak 6,7 juta jiwa di dunia menderita
mengalami penurunan, menurunnya demensia. Dan pada tahun 2050 menjadi 13,2
penglihatan, kemampuan jantung dalam juta orang. Biaya yang dikeluarkan untuk
memompa darah menurun, temperatur tubuh merawat pasien dengan penyakit Alzheimer
menurun, otot-otot pernafasan kehilangan juga sangat luar biasa, sekitar US$83,9 milyar
kekuatan, banyak gigi yang tanggal, indra sampai US$100 milyar pertahun (data di
pengecap menurun, sensitifitas lapar menurun, Amerika Serikat tahun 1996). Biaya-biaya
kulit mengerut atau keriput dan sebagainya. tersebut selain meliputi biaya medis,
Lansia juga mengalami perubahan mental yaitu perawatan jangka panjang (long-term care),
perubahan pada memori dan I.Q. Sedangkan dan perawatan di rumah (home care), juga
secara psikis yaitu adanya penurunan perlu diperhitungkan hilangnya produktivitas
kemampuan beradaptasi terhadap perubahan pramuwerdha (caregivers). Dari segi sosial,
dan stress. Perubahan dan stresor itu meliputi keterlibatan emosional pasien dan keluarganya
pensiunan yang terpaksa, kemunduran juga patut menjadi pertimbangan karena akan
kemampuan atau kekuatan fisik dan menjadi sumber morbiditas yang bermakna,
kemunduran kesehatan serta penyakit fisik, antara lain akan mengalami stress psikologis
kedudukan sosial, keuangan, penghasilan dan yang bermakna. (Sudoyo, dkk, 2006 : hal.
rumah tinggal (Azizah, 2011: hal. 8). 1364).
Berdasarkan sejumlah hasil penelitian Berobat dengan Al-Quran adalah perkara
diperoleh data bahwa demensia sering kali yang sudah ditetapkan dalam syariat. Berapa
terjadi pada lansia yang telah berumur 60 banyak pasien terserang penyakit dan tidak ada
tahun. Demensia dibagi menjadi dua kategori, obatnya secara medis, tetapi dapat
yaitu; 1) Demensia senilis ( 60 tahun), 2) disembuhkan dengan rahmat dan kasih sayang

2 Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Allah, dan itu terjadi dengan media bacaan masing selama 15 menit, 3 kali seminggu
ayat-ayat Al-Quran, sehingga Allah selama 4 minggu berturut-turut, yang
menyembuhkan mereka dengan berkah kitab- diperdengarkan dengan tape recorder.
Nya. Al-Quran adalah penyembuh dan rahmat Seminggu setelah intervensi selesai, skor
bagi orang yang mengimani serta kesehatan mental diukur kembali pada kedua
mengamalkannya. Para shalafus shalih (orang- grup. Hasilnya, terjadi peningkatan skor
orang shaleh generasi terdahulu) biasa berobat kesehatan mental yang signifikan pada case
dengan Al-Quran, sampai- sampai Ibnu Al- group. Kesimpulan penelitian ini
Qayyim Al Jauziyah berkata,Siapa yang menunjukkan, dengan mendengarkan Al-
belum disembuhkan oleh Al-Quran maka ia Qur'an dapat dijadikan cara untuk
tidak akan mendapatkan kesembuhan Allah meningkatkan kesehatan mental mahasiswa.
(Septiari, 2012: hal.27). (Sukaca, 2010).
Terapi pembacaan Al-Quran dapat Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula
mempercepat penyembuhan, hal ini telah oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh
dibuktikan oleh Ahmad Al-Qhadi tahun 2010, dokter yang berbeda. Laporan sebuah
direktur utama Islamic Medicine Institute for penelitian yang disampaikan dalam Konferensi
Education and Research di Florida, Amerika Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun
Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu
Ikatan Dokter Amerika, wilayah missuori AS, mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi
Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi mereka yang membacanya (Yusri, 2006).
tentang hasil penelitianya dengan tema Terapi membaca Al-Quran dengan
Pengaruh Al-Quran pada Manusia dalam tempo yang lambat serta harmonis dapat
Perspektif Fisiologi dan Psikologi. Ia meneliti menurunkan hormon-hormon stres,
pengaruh Al-Qur'an pada manusia dalam mengaktifkan hormon endorfin alami
perspektif fisiologi dan psikologi. Penelitian (serotonin). Mekanisme ini dapat
dilakukan dalam 2 tahapan. Tahap pertama, meningkatkan perasaan rileks, mengurangi
bertujuan untuk meneliti kemungkinan adanya perasaan takut, cemas, gelisah, dan tegang,
pengaruh Al-Qur'an pada fungsi organ tubuh serta memperbaiki sistem kimia tubuh
sekaligus mengukur intensitasnya jika memang sehingga menurunkan tekanan darah,
ada. Tahap kedua, diarahkan untuk mengetahui memperlambat pernafasan, detak jantung,
apakah efek yang ditimbulkan benar-benar denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak
karena Al-Qur'an atau bukan. Hasil (Heru, 2008).
eksperimen menunjukkan, bacaan Al-Qur'an Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
menimbulkan efek relaksasi hingga 65%. Hasil peneliti tanggal 28 April 2014 di Unit
ini juga menunjukkan, Al-Qur'an memiliki Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran,
pengaruh positif yang cukup signifikan dalam diperoleh data bahwa jumlah lansia yang ada
menurunkan ketegangan (stres) pada di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
pengukuran kualitatif maupun kuantitatif. saat ini yaitu sebanyak 100 orang karena
Pengaruh ini tampak dalam bentuk perubahan- kapasitas maksimum yang diterima oleh Unit
perubahan yang terjadi pada arus listrik di otot, Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo hanya
juga perubahan pada daya tangkap di kulit sebanyak 100 orang dan dari 100 lansia
terhadap konduksi listrik, perubahan pada tersebut didapatkan jumlah lansia yang
sirkulasi darah, serta perubahan pada detak beragama Islam sebanyak 80 orang. Ketua
jantung, kadar darah yang mengalir pada kulit Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
yang kesemuanya saling terkait dan paralel mengatakan bahwa sebagian besar lansia di
dengan perubahan-perubahan pada aspek lain Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
(Sukaca, 2010). mengalami demensia. Peneliti mengajukan
Penelitian lain, Kazemi dkk melakukan wawancara (pertanyaan) pada 8 orang lansia
penelitian yang mirip terhadap 107 mahasiswa dan 5 orang laki-laki dan 3 orang perempuan,
keperawatan Rafsanjan University of Medical dimana 3 orang mengalami perubahan perilaku
Sciencies dengan metode kuasi eksperimental. menjadi keras kepala dan cepat marah.
Mereka dibagi ke dalam 2 grup, grup kontrol Terdapat 2 orang mengatakan sering lupa akan
dan case group. Skor kesehatan mental diukur kejadian-kejadian yang di alami, seperti lupa
pada kedua grup dengan 12 item kuesioner. tempat menaruh benda. Terdapat 2 lansia yang
Case group mendengarkan Al-Qur'an masing- mengatakan tidak mengalami demensia. Dan

Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia 3


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
terdapat 1 orang lansia mengalami kemampuan Sampel
berkonsentrasi menurun dan cenderung harus Pada penelitian ini sampel untuk
mengulang pertanyaan beberapa kali, bahkan kelompok eksperimental sejumlah 18 orang
ada yang mengalami halusinasi. lansia sebanding dengan kelompok kontrolnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan yaitu 18 orang lansia sehingga totalnya adalah
kepala Unit Rehabilitasi Sosial Wening 36 responden.
Wardoyo mengatakan bahwa dalam Tehnik sampling yang digunakan pada
mengatasai demensia tersebut pihak panti penelitian ini adalah purposive sampling yaitu
mengadakan kegiatan rekreasi setiap satu tehnik yang digunakan dengan pertimbangan
tahun sekali, mengadakan kegiatan kerohanian tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
tiga kali seminggu, terapi membaca dan berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang
bimbingan konseling. Akan tetapi terapi yang sudah diketahui sebelumnya.
di sebutkan di atas belum dapat mengatasi Kriteria sampel dalam penelitian
dimensia pada lansia di unit Rehabilitasi sosial keperawatan dapat meliputi kriteria inklusi dan
Wening Wardoyo Ungaran, hal ini terbukti kriteria eksklusi.
masih ada 6 orang lansia yang masih Kriteria inklusi pada penelitian ini antara
mengalami dimensia. Terapi membaca Al- lain: 1) Responden yang mengalami demensia;
Quran belum pernah dilakukan sebagai terapi 2) Responden yang berusia mulai dari 60
demensia untuk membantu melatih ingatan tahun; 3) Responden yang beragama Islam; 4)
pada lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Lansia yang bersedia menjadi responden, 5)
Wardoyo. Melihat fenomena di atas maka Lansia yang bisa membaca Al-Quran; 6)
peneliti tertarik untuk melalakukan penelitian Lansia yang tidak minum obat selama
mengenai pengaruh pemberian terapi membaca pemberian terapi; 7) Lansia yang tidak
Al-Quran terhadap demensia pada lansia di mengikuti pemberian terapi yang lain seperti
Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo terapi musik, terapi reksreasi, aromaterapi dan
Ungaran. gerak dan latihan otak.
Untuk kriteria eksklusi, peneliti
METODOLOGI PENELITIAN menetapkannya sebagai berikut: 1) Lansia
yang tidak bisa membaca Al-Quran; 2) Lansia
Desain Penelitian yang berusia kurang dari 60 tahun; 3) Lansia
Desain penelitian yang digunakan dalam yang mengalami gangguan penglihatan dan
penelitian ini adalah Quasy Eksperimental gangguan pendengaran.
Design yaitu suatu desain penelitian yang tidak
mempunyai pembatasan yang ketat terhadap Tempat dan Waktu Penelitian
randomisasi, pada saat yang sama dapat Penelitian ini akan dilakukan di Unit
mengontrol ancaman-ancaman dan tidak Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
memiliki ciri-ciri rancangan yang sebenarnya dan dilaksanakan pada tanggal 05 - 11Agustus
karena variabel-variabel yang seharusnya tahun 2014.
dikontrol (Notoatmodjo, 2010: hal. 56).
Penelitian ini tujuannya adalah untuk Pengumpulan Data
mengetahui apakah intervensi yang berupa Alat pengumpulan data yang digunakan
terapi membaca Al-Quran dapat berpengaruh dalam penelitian terapi membaca Al-Quran ini
terhadap demensia atau tidak menggunakan yaitu dengan cara membaca Al-Quran surrah
rancangan Non Equivalent Control Group. Arrahman secara bersama-sama dan akan
diulang selama 2 kali dan diberikan sebanyak 1
Populasi dan Sampel kali sehari. Peneliti akan memberikan terapi
membaca Al-Quran surrah Arrahman
Populasi sebanyak 7 hari. Kuesioner Mini Mental State
Populasi pada penelitian ini adalah Examination (MMSE), alat ini merupakan alat
seluruh lansia yang berusia 60 tahun ke atas untuk menguji aspek-aspek kognitif dan fungsi
dan yang beragama Islam di Unit Rehabilitasi mental yang terdiri dari 30 poin pertanyaan itu
Sosial Wening Wardoyo Kecamatan Ungaran untuk mengkaji secara luas faktor yang
Kabupaten Semarang yaitu sebanyak 63 orang. berhubungan dengan daya ingat (demensia),
setiap komponen skor memiliki nilai 0-5 (ada
3), ada yang 0-3 (ada 3), ada yang 0-2 (ada 1),

4 Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
dan ada yang 0-1 (ada 4), sehingga jumlah yaitu variabel independen dengan variabel
keseluruhan skor 30 poin. dependen. Hal ini berguna untuk membuktikan
Metode pengumpulan data dalam atau menguji hipotesis yang telah dibuat.
penelitian ini meliputi kegiatan observasi dan Menguji komparatif rata-rata dua sampel
wawancara. dengan menggunakan uji statistik parametrik
karena datanya berbentuk interval.
Analisa Data Uji hipotesis yang digunakan untuk
mengetahui perbedaan tingkat demensia pada
Analisa Univariat lansia yang mengalami demensia di Unit
Analisis univariat yang akan digunakan Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
dalam penelitian ini adalah distribusi pada awal dan akhir penelitian pada kelompok
frekuensi. Adapun variabel yang dianalisis intervensi dan kelompok kontrol menggunakan
adalah demensia pada lansia sebelum dan uji statistik parametrik t-test dependent karena
sesudah diberikan terapi membaca Al-Quran data yang dikumpulkan berasal dari dua
di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo sampel yang saling tergantungan dan memiliki
Ungaran. distribusi data normal.

Analisa Bivariat
Analisis ini dilakukan dengan tujuan
untuk menguji variabel-variabel penelitian

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Jenis Kelamin
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia yang Beragama Islam di Unit Sosial
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 3 16,7 4 22,2
Perempuan 15 83,3 14 77,8
Jumlah 18 100 18 100

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui pada kelompok kontrol sebagian besar juga
bahwa dari 18 responden lansia kelompok berjenis kelamin perempuan sejumlah 14 orang
intervensi sebagian besar berjenis kelamin (77,8%).
perempuan sejumlah 15 orang (83,3%), dan

Pendidikan
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Lansia yang Beragama Islam di Unit Sosial
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Pendidikan
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
SD 6 33,3 8 44,4
SMP 8 44,4 7 38,9
SMA 4 22,2 3 16,7
Jumlah 18 100 18 100

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui sejumlah 8 orang (44,4%), dan pada kelompok
bahwa dari 18 responden lansia kelompok kontrol lebih banyak berpendidikan SD
intervensi lebih banyak berpendidikan SMP sejumlah 8 orang (44,4%).

Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia 5


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Analisis Univariat

Tingkat Demensia pada Lansia Sebelum Dilakukan Terapi Membaca Al-Quran pada Kelompok
Intervensi dan Kontrol
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Demensia pada Lansia Sebelum Dilakukan Terapi
Membaca Al-Quran pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di Unit Sosial Rehabilitasi Sosial
Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Tingkat Dimensia
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Ringan 6 33,3 5 27,8
Sedang 10 55,6 12 66,7
Berat 2 11,1 1 5,6
Jumlah 18 100 18 100

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui kelompok kontrol sebagian besar juga


bahwa sebelum diberikan terapi membaca Al- mengalami dimensia sedang sejumlah 12 orang
Quran, sebagian besar lansia kelompok (66,7%).
intervensi mengalami dimensia sedang
sejumlah 10 orang (55,6%), sedangkan pada

Tingkat Demensia pada Lansia Sesudah Dilakukan Terapi Membaca Al-Quran pada Kelompok
Intervensi dan Kontrol
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Demensia pada Lansia Sesudah Dilakukan Terapi
Membaca Al-Quran pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di Unit Sosial Rehabilitasi Sosial
Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Tingkat Dimensia
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Ringan 13 72,2 8 44,4
Sedang 5 27,8 9 50,0
Berat 0 0,0 1 5,6
Jumlah 18 100 18 100

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui sejumlah 13 orang (72,2%), sedangkan pada


bahwa sesudah diberikan terapi membaca Al- kelompok kontrol sebagian besar masih tetap
Quran, sebagian besar lansia kelompok mengalami dimensia sedang sejumlah 9 orang
intervensi sudah mengalami dimensia ringan (50,0%).

Analisis Bivariat

Perbedaan Tingkat Dimensia Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Membaca Al-Quran pada
Kelompok Intervensi
Tabel 5.
Perbedaan Tingkat Dimensia pada Lansia Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Membaca
Al-Quran pada Kelompok Intervensi di Unit Sosial Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
Ungaran, 2014
Variabel Perlakuan n Mean SD T p-value
Dimensia Sebelum 18 18,28 5,245 -6,107 0,000
Sesudah 18 22,33 4,311

Berdasarkan uji t-dependen, didapatkan (0,05), ini menunjukkan bahwa ada


nilai t hitung sebesar -6,107 dengan p-value perbedaan yang signifikan tingkat dimensia
sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000 <

6 Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
pada lansia sebelum dan sesudah diberikan intervensi di Unit Sosial Rehabilitasi Sosial
terapi membaca Al-Quran pada kelompok Wening Wardoyo Ungaran.

Perbedaan Tingkat Dimensia Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelompok Kontrol
Tabel 6.
Perbedaan Tingkat Dimensia pada Lansia Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelompok
Kontrol di Unit Sosial Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Variabel Perlakuan n Mean SD T p-value
Dimensia Sebelum 18 18,39 4,381 -0,524 0,607
Sesudah 18 18,50 4,287

Berdasarkan uji t dependen, didapatkan perbedaan yang signifikan tingkat dimensia


nilai t hitung sebesar -0,524 dengan p-value pada lansia sebelum dan sesudah perlakuan
sebesar 0,607 Terlihat bahwa p-value 0,607 > pada kelompok kontrol di Unit Sosial
(0,05), ini menunjukkan bahwa tidak ada Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran.

Pengaruh Terapi Membaca Al-Quran terhadap Demensia pada Lansia


Tabel 7.
Pengaruh Tingkat Deimensia pada Lansia Sesudah Diberikan Terapi Membaca Al-Quran
antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Unit Sosial Rehabilitasi Sosial Wening
Wardoyo Ungaran, 2014
Variabel Kelompok n Mean SD T p-value
Dimensia Intervensi 18 22,33 4,311 2,675 0,011
Kontrol 18 18,50 4,287

Berdasarkan uji t independen, didapatkan dijawab oleh lansia rata-rata yang mengalami
nilai t hitung 2,675dengan p-value sebesar demensia sedang mereka mengalami kesulitan
0,011. Terlihat bahwa p-value 0,011 < melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari dan
(0,05), ini menunjukkan bahwa ada pengaruh menunjukkan gejala sangat mudah lupa
yang signifikan tingkat dimensia pada lansia terutama untuk peristiwa yang baru dan
sesudah diberikan terapi membaca Al-Quran nama orang.
antara kelompok intervensi dan kelompok Dapat diartikan bahwa sebagian besar
kontrol di Unit Sosial Rehabilitasi Sosial lansia yang tinggal di panti mengalami
Wening Wardoyo Ungaran. demensia. Demensia adalah ganggun fungsi
intelektual dan memori didapat yang
PEMBAHASAN disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak
berhubungan dengan gangguan tingkat
Analisis Univariat kesadaran. Demensia merujuk pada sindrom
klinis yang mempunyai bermacam penyebab.
Gambaran Demensia Pada Lansia Sebelum Pasien dengan demensia harus mempunyai
Terapi Membaca Al-Quran (Surrah Ar- gangguan memori selain kemampuan mental
Rahman) pada kelomok intervensi dan kontrol lain seperti berpikir abstrak, penilaian,
di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo kepribadian, bahasa, praksis, dan visuospasial.
Ungaran Kabupaten Semarang.
Berdasarkan Tabel 3, dapat disimpulkan Gambaran Demensia Pada Lansia Setelah
bahwa dari 36 responden baik kelompok Terapi Membaca Al-Quran (Surrah Ar-
intervensi maupun kelompok kontrol lansia Rahman) pada kelompok intervensi dan
yang berada di Unit Rehabilitasi Sosial kontrol di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Wening Wardoyo Ungaran sebagian besar Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang.
mengalami tingkat demensia sedang yakni Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
sejumlah 10 orang (55,6%) pada kelompok perbedaan yang signifikan tingkat demensia
intervensi dan 12 orang (66,7%) pada pada kelompok intervensi yaitu kelompok
kelompok kontrol. Hasil kuesioner yang yang diberikan terapi membaca Al-Quran,

Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia 7


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
dimana sesudah melakukan terapi membaca mengambil pelajaran dan focus pada tujuan.
Al-Quran didapatkan rata-rata skor tingkat Hadirnya suasana khusuk dalam
demensia sebesar 22,33 (72,2%) yang mendengarkan bacaan Al-Quran pada lansia
sebelumnya didapatkan hasil rata-rata skor dapat menurunkan demensia yang melanda
tingkat demensia sebesar 18,28 (55,6%). jiwa lansia, bahkan ia pun bereaksi lebih cepat
Sedangkan pada kelompok kontrol yang hanya daripada obat kimia jenis apa pun. Karena
diperkenankan melihat tidak memiliki khusuk dalam membaca Al-Quran akan
perbedaan yang signifikan yaitu pada awal mengaktifkan area sensitif pada otak dengan
penelitian didapatkan rata-rata skor tingkat kadar keaktifan yang besar dan menstabilkan
demensia sebesar 18,39 (50,0%), dan pada kerusakan-kerusakan yang diakibatkan
akhir penelitian sebesar 18,50 (66,7%). olehnya.
Disini lansia kelompok intervensi setelah Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
diberikan terapi membaca Al-Quran lansia penelitian Sasongko (2013) nilai t hitung =
mengalami peningkatan skor karena kelompok 1,831 (t hitung < t tabel), selain itu tidak
intervensi diberikan terapi membaca Al- terdapat perubahan mean yang signifikan
Quran. Demensia (pikun) adalah kemunduran (0,15) yaitu dari 6,00 menjadi 5,85, dari uji
kognitif yang sedemikian beratnya sehingga statistik t test menunjukkan p value 0,083
mengganggu aktivitas hidup sehari-hari dan yang berarti p value > 0,05. Hal ini berarti
aktivitas sosial. Kemunduran kognitif pada tidak ada perbedaan yang signifikan antara
demensia biasanya diawali dengan pemberian terapi sebelum dan sesudah
kemunduran memori / daya ingat (pelupa). pengamatan pada kelompok kontrol.
Demensia terutama yang disebabkan oleh
penyakit alzheimer berkaitan erat dengan usia Analisa Bivariat
lanjut (Nugroho, 2008).
Pengobatan dengan Al-Quran adalah Perbedaan tingkat demensia pada lansia
metode paling utama dan paling mudah untuk sebelum dan sesudah diberikan terapi
mengembalikan keseimbangan sel yang membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman)
tertimpa berbahaya, karena Allah SWT adalah pada kelompok intervensi di Unit Rehabilitasi
yang menciptakan sel, dan dialah Dzat yang Sosial Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten
meletakkan di dalamnya program-program Semarang.
rumit ini, dan dialah yang Maha mengetahui Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
apa yang patut untuk sel itu. Dan ketika Tuhan dengan cara pemberian terapi membaca Al-
Yang Maha Tinggi memberitahu kita bahwa Quran (Surrah Ar-Rahman) selama 15 menit
sesungguhnya Al-Quran adalah obat dalam sehari yaitu pada pagi hari jam 10.00
(Kaheel,2013: hal. 8). WIB yang diberikan selama tujuh hari pada
Lansia yang mengalami demensia pada lansia yang mengalami demensia di Unit
kelompok intervensi diberikan perlakuan yaitu Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
pemberian terapi membaca Al-Quran selama Kabupaten Semarang. Setelah diberikan terapi
15 menit dalam sehari yang diberikan selama membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman)
tujuh hari. Terapi lantunan Al-Quran adalah selama 15 menit dalam sehari selama tujuh
bentuk pengobatan yang irit biaya, bahkan tak hari, kelompok intervensi mengalami
memerlukan biaya sedikit pun. Ia merupakan penurunan skor tingkat demensia. Dan ada
pengobatan tanpa efek samping dan bisa perbedaan skor tingkat demensia antara
didapatkan setiap saat, di mana pun, dan dalam sebelum dan sesudah pemberian terapi
keadaan bagaimana pun (Al-Kaheel, 2012: hal. membaca Al-Quran pada lansia yang
12). Efek minimal yang dapat diperoleh mengalami demensia di Unit Rehabilitasi
dengan mengikuti terapi membaca Al-Quran Sosial Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten
adalah bahwa lansia merasa nyaman, tentram, Semarang.
damai, tidak keras kepala, dan merasakan Bacaan Al-Qur,an merupakan sejumlah
bahwa kasih saying Allah begitu luas. getaran suara yang sampai kepada telinga,
Terapi dengan Al-Quran sangat efektif mengalir ke dalam sel otak lalu membawa efek
pada lansia yang mengalami gangguan jiwa kepadanya melalui medan elektronik yang
seperti depresi, demensia, insomnia dan lain- dilahirkan dalam sel-sel. Kemudian sel-sel itu
lain. Al-Quran juga mengiringi dengan upaya akan merespons medan-medan tersebut dan
perenungan, penghayatan, serta proses mengimbangi getarannya. Perubahan getaran

8 Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
inilah yang kita temukan dan kita pahami selama 15 menit dalam sehari yaitu pada pagi
setelah melalui pengalaman panjang dan hari jam 10.00 WIB yang dilakukan selama
berulang-ulang (Al-Kaheel, 2012: hal. 50). tujuh hari di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
wardoyo Ungaran. Setelah diberikan terapi
Perbedaan tingkat demensia pada lansia membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman)
sebelum dan sesudah perlakuan pada selama tujuh hari, kelompok intervensi
kelompok kontrol di Unit Rehabilitasi Sosial mengalami penurunan skor tingkat demensia.
Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten Ada perbedaan skor tingkat demensia pada
Semarang. lansia antara sebelum dan setelah diberikan
Pada kelompok kontrol rata-rata skor terapi membaca Al-Quran (Surrah Ar-
tingkat demensia responden sebelum perlakuan Rahman) di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
sebesar 18,39 kemudian sedikit berubah Wardoyo Ungaran.
menjadi 18,50 setelah perlakuan. Hasil uji t-tes Disini dapat disimpulkan bahwa dengan
dependent didapatkan bahwa p-value 0,607 > membaca Al-Quran itu dapat membawa
(=0,05) yang berarti bahwa tidak ada sejumlah getaran suara yang sampai kepada
perbedaan yang signifikan tingkat demensia telinga, mengalir ke dalam sel otak lalu
lansia sebelum dan sesudah perlakuan pada membawa efek kepadanya melalui medan
kelompok kontrol di Unit Rehabilitasi Sosial elektronik yang dilahirkan dalam sel-sel.
Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten Kemudian sel-sel itu akan merespons medan-
Semarang. medan tersebut dan mengimbangi getarannya.
Disini kelompok kontrol sedikit Perubahan getaran inilah yang kita temukan
mengalami peningkatan karena kelompok dan kita pahami setelah melalui pengalaman
kontrol tidak diberikan terapi mebaca Al- panjang dan berulang-ulang (Al-Kaheel, 2012:
Quran berbeda dengan kelompok intervensi hal. 50).
yang banyak mengalami peningkatan karena Memasuki usia tua banyak mengalami
kelompok intervensi diberikan terapi membaca kemunduran misalnya kemunduran fisik yang
Al-Quran selama 7 hari sedangkan kelompok ditandai dengan kulit menjadi keriput karena
kontrol tidak diberi perlakuan selama 7 hari berkurangnya bantalan lemak, rambut
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil memutih, pendengaran berkurang, penglihatan
penelitian Sasongko (2013) nilai t hitung = memburuk, gigi mulai ompong, aktivitas
1,831 (t hitung < t tabel), selain itu tidak menjadi lambat, nafsu makan berkurang dan
terdapat perubahan mean yang signifikan kondisi tubuh yang lain juga mengalami
(0,15) yaitu dari 6,00 menjadi 5,85, dari uji kemunduran (Padila, 2013). Proses penuaan
statistik t test menunjukkan p value 0,083 menimbulkan beberapa perubahan, meliputi
yang berarti p value > 0,05. Hal ini berarti perubahan fisik, mental, spiritual, psikososial
tidak ada perbedaan yang signifikan antara adaptasi terhadap stres mulai menurun.
tingkat depresi sebelum dan sesudah Menurut Maramis (1995) dalam Azizah
pengamatan pada kelompok kontrol. (2011), pada lanjut usia permasalahan yang
menarik adalah kurangnya kemampuan dalam
Pengaruh pemberian terapi membaca Al- beradaptasi secara psikologis terhadap
Quran (Surrah Ar-Rahman) terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya.
demensia pada lansia kelompok intervensi dan Penurunan kemampuan beradaptasi terhadap
kelompok kontrol di Unit Rehabilitasi Sosial perubahan dan stres lingkungan sering
Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten menyebabkan gangguan psikososial pada
Semarang. lansia. Salah satu masalah kesehatan jiwa yang
Hasil uji t-test independent didapatkan sering muncul pada lansia adalah demensia.
bahwa p value sebesar 0,036 < (=0,05), maka Akan tetapi Meskipun demikian, ada beberapa
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi
signifikan pemberian terapi membaca Al- resiko penurunan kemampuan untuk
Quran terhadap tingkat demensia pada lansia mengingat kejadian-kejadian yang sering
di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo dialami di usia senja. Salah satunya adalah
Ungran Kabupaten Semarang. dengan melakukan kegiatan keagamaan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara membaca Al-Quran selama 15
dengan cara pemberian terapi membaca Al- menit dalam sehari yang sangat efektif untuk
Quran (Surrah Ar-Rahman) pada lansia

Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia 9


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
membantu menurunkan tingkat demensia pada Sosial Wening Wardoyo Ungaran dengan p
lanisia. value 0,011 < (0,05).
Pengaruh terapi membaca Al-Quran
berupa, adanya perubahan-perubahan arus SARAN
listrik di otot, perubahan sirkulasi darah, Bagi Perawat, Tenaga Kesehatan lainnya
perubahan detak jantung, dan kadar darah dan Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo,
pada kulit. Perubahan tersebut menunjukan terapi membaca Al-Quran (Surrah Ar-
adanya relaksasi atau penurunan ketegangan Rahman) sebagai salah satu alternatif
saraf yang mengakibatkan terjadinya dilatasi intervensi yang dapat dimanfaatkan oleh
pembuluh darah dan perfusi darah dalam kulit, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan
diiringi dengan penurunan frekuensi detak lainnya untuk membantu menurunkan
jantung (Faradisi, 2009). demensia lansia.
Hal ini relevan dengan penelitian yang Lansia dapat menggunakan terapi
dilakukan oleh Ahmad al Khadi, direktur membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman)
utama Islamic Medicine Institute for Education untuk menghindari terjadinya demensia,
and Research di Florida, Amerika Serikat. mengusir segala kegundahan dalam hati serta
Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan untuk menciptakan suasana hati yang tenang
Dokter Amerika, wilayah missuori AS, Ahmad dan tentram.
Al-Qadhi melakukan presentasi tentang hasil Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
penelitianya dengan tema pengaruh Al-Quran pemberian terapi membaca Al-Quran (Surrah
pada manusia dalam perspektif fisiologi dan Ar-Rahman) demensia pada lansia dapat
psikologi. Ia meneliti pengaruh Al-Qur'an pada dilakukan dengan ikut meneliti faktor-faktor
manusia dalam perspektif fisiologi dan yang mempengaruhi terjadinya demensia.
psikologi.
DAFTAR PUSTAKA
Keterbatasan Penelitian [1] Abdullah, M. M. (2010). Sembuhkan
Penelitian ini tentunya memiliki Penyakitmu Dengan Al-Quran. Alih
keterbatasan yaitu peneliti tidak dapat Bahasa Muhammad Muhisyam.
melakukan pengawasan secara intensif Yogyakarta: Beranda Publishing.
terhadap faktor yang dapat menurunkan atau
[2] Al-Kaheel, A. D. (2012). Lantunan Quran
meningkatkan tingkat demensia seperti,
untuk Penyembuhan. Yogyakarta: Pustaka
aktifitas keagamaan, olahraga, terapi dan
Pesantren.
kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan di
Unit Rehabiltasi Sosial Wening Wardoyo [3] Azizah, L. (2009). Keperawatan Lanjut
Ungaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
mengetahui apakah ada pengaruh terapi [4] Bandiyah. (2009). Lanjut Usia dan
membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha
terhadap dimensia pada lansia. Medik.
KESIMPULAN [5] Cholil, A. A. (2014). Dahsyatnya Al-
Quran. Jakarta: AMP Press.
Ada perbedaan yang signifikan tingkat [6] Darmodjo, et al.2006. Buku Ajar:
demensia pada lansia pada kelompok Geriatrik (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
intervensi setelah pemberian terapi membaca Jakarta: FKUI
Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) di Unit
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran [7] Dempsey, P. A., & Dempsey, D. A.
dengan p value 0,000 < (0,05). (2005). Riset keperawatan buku ajar dan
Tidak ada perbedaan yang signifikan latihan. Jakarta: EGC.
tingkat demensia pada lansia kelompok kontrol [8] Dinkes Provinsi Jateng. (2009). Profil
pada akhir penelitian di Unit Rehabilitasi Jawatengah. Diakses pada tanggal 25
Sosial Wening Wardoyo Ungaran dengan p Oktober
value 0,607 > (0,05). 2013dari:http//www.dinkesjatengprov.go.i
Ada pengaruh pemberian terapi membaca d/dokumen/profil/2009/profil_2009 br.pdf.
Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) terhadap
demensia pada lansia di Unit Rehabilitasi

10 Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
[9] Faradisi.2009. Perbedaan Efektifitas [18] Nugroho, H. W. (2008). Keperawatan
Pemberian Terapi Murotal Dengan Terapi Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Musik Klasik Terhadap Penurunan
[19] Padila. (2013).. Keperawatan Gerontik.
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre
Yogyakarta: Nuha Medika.
Operasi Fraktur Ekstremitas Di Rumah
Sakit Dr. Moewardi Surakarta.Surakarta: [20] Saryono. (2011). Kumpulan Instrumen
Universitas Muhammadiah Surakarta. Penelitian Kesehatan. Bantul: Nuha
Medika.
[10] Giriwijoyo, Santosa., dan Sidik, Dikdik
Zafar. (2013). Ilmu Kesehatan Olahraga. [21] Septiari, Bety. B.2012. Mencetak Balita
Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.
Yogyakarta : Nuha Medika.
[11] Heru.2008. Ruqyah Syari Berlandaskan
Kearifan Lokal: http://trainermuslim. [22] Shihab, M. Q. (2007). Tafsir al-mishbah.
com/feed/rss. Diperoleh tanggal 30 Volume 13. Jakarta : Lentera Hati.
Maret 2013. [23] Sudoyo & dkk. (2006). Ilmu Penyakit
[12] Kaheel, A. (2013). Sembuhkan Sakitmu Dalam. Edisi IV Jilid III. Jakarta. FKUI.
Dengan Al-Quran. Yogyakarta: Laras [24] Sugiyono. (2013). Metode penelitian
Media Prima. kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
[13] Kusuma, R. (2013). Berdamai dengan Alfabeta.
Alzheimer. Jogjakarta: Kata Hati. [25] Sukaca, A.2010. Membaca Al-Quran :
[14] Malcolm, R. Brain scans as lie detectors : Kebiasaan yang menyehatkan. Retrieved
Ready for court use?. Retrieved 29 4 Oktober,2011, from http://www.suara-
January,2006, from muhammadiyah.com.
www.livescience.com. [26] Syeikh Shaduq. (2008). Tsawabul amal
[15] Maryam & dkk. (2011). Mengenal Usia wa iqabul amal .228. Maktabah Ash-
Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Shaduq : Teheran.
Salemba Medika. [27] Yusri, A. M. (2006). Meditasi dengan Al-
[16] Misbach, J. (2007). Diagnosa Dini dan Quran. Retrieved 5 Oktober,2011, from
Penatalaksanaan Demensia: Jakarta. http://www.mail-
PERDOSSI. archive.com/mayapadaprana@yahoogrou
ps.com.
[17] Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.

Pengaruh Membaca Al-Quran (Surrah Ar-Rahman) Terhadap Demensia Pada Lansia 11


Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran

Anda mungkin juga menyukai