FISIKA KELAS XI
Adriyanto,S.Pd.
BAB 1
KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
Adriyanto,S.Pd 1
Adriyanto,SPd.
BAB 1
KINEMATIKA
DENGAN ANALISIS VEKTOR
Kompetensi Dasar
Adriyanto,S.Pd 2
Indikator
Menganali
sis gerak
lurus
menurut Adriyanto,SPd.
besaran-
besaran
kinematis
nya
mengguna
kan notasi
vektor.
Menganali
sis gerak
parabola
menurut
besaran-
besaran
kinematis
nya
mengguna
kan notasi
vektor.
A. Posisi, Kecepatan dan Percepatan Partikel
Menganali pada Gerak Lurus
sis gerak
melingkar
menurut
Amatilah gerakan mobil balap yang sedang
besaran-
besaran
berjalan! Bilakah sebuah mobil dikatakankinematis
bergerak?
nya semula?
Bagaimana kedudukan mobil terhadap tempat
mengguna
Bagaimana kedudukan mobil terhadap kansopirnya?
notasi
vektor.
Bagaimana kedudukan sebuah mobil terhadap mobil lain
yang berada di sekitarnya? Semua permasalahan tersebut
Mobil balap formula 1
menuntut adanya penjelasan tentang gerak mobil.
Kinematika, sebagai cabang dari fisika, mempelajari gerak suatu benda, tanpa
memperhatikan gaya penyebabnya. Dengan demikian berapa kekuatan atau daya yang
dihasilkan oleh mobil tersebut tidak dibahas dalam kajian kali ini. Pada kajian ini hanya
dipelajari tentang kedudukan benda, perubahan kedudukan benda terhadap suatu titik
acuan, yang sering disebut dengan perpindahan. Juga pada kajian ini dibahas segala
permasalahan gerak yang dikaitkan dengan notasi vektor.
Adriyanto,S.Pd 3
Adriyanto,SPd.
sebagai titik acuan. Tanpa kerangka acuan, atau penentuan posisi awal yang dijadikan
acuan, maka pengertian perpindahan akan sulit dipahami.
Saat pilot pesawat terbang akan mendarat di sebuah pelabuhan udara, tentu ia
akan memberi laporan kepada petugas penjaga menara. Pilot akan menginformasikan
kedudukan pesawat tersebut terhadap bandara dan kecepatan pesawat serta berbagai hal
yang berkaitan dengan persiapan pendaratan. Dengan adanya informasi dari pilot
tersebut, petugas menara akan memberi instruksi teknis tentang pendaratan pesawat.
Dengan demikian, informasi tentang posisi atau kedudukan dari suatu titik, seperti pada
keadaan ilustrasi tersebut, sangat diperlukan.
Gambar 1:
Pesawat yang akan mendarat selalu melaporkan
posisinya kepada petugas menara
Agar dapat dipandu pendaratannya.
Posisi pesawat dikontrol pilot melalui sistem navigasi
dalam pesawat
Pada umumnya, posisi atau kedudukan suatu titik ditunjukkan dengan sebuah
koordinat. Sebuah koordinat memiliki suatu titik acuan, atau suatu kerangka acuan.
Berdasarkan kerangka acuan tersebut, akan dapat digambarkan kedudukan suatu titik
dalam koordinat tersebut. Data bahwa pesawat berada pada jarak 20 km akan tidak
bermakna, jika tidak disertai arah petunjuk dan titik acuannya. Namun angka 20 km akan
menjadi informasi penting jika dikatakan, bahwa pesawat berada 20 km sebelah timur
dari menara kontrol. Begitu juga dalam koordinat kartesius, yang umumnya
menempatkan koordinat (0,0) sebagai pusat acuannya. Misalkan dalam koordinat
kartesius titik A berada pada koordinat (2,4), dan titik B pada koordinat (-2,3).
Jika digambarkan titik (0,0) yang dijadikan sebagai titik acuan, maka titik A dan
B dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2 :
Grafik kartesius yang menggambarkan
koordinat A (2,4) dan B (-2,3)
Selain menggunakan grafik kartesius, posisi suatu partikel dapat pula ditunjukkan
dengan menggunakan grafik koordinat polar (r , ). Di mana r adalah jarak suatu titik ke
pusat koordinat, dan adalah sudut dari sumbu x positif dalam koordinat kartesius
menuju titik materi dengan arah berlawanan arah jarum jam. Hubungan antara koordinat
kartesius dan koordinat polar adalah :
Adriyanto,S.Pd 4
Adriyanto,SPd.
x = r . cos y = r . sin
y
r= x2 y2 tan =
x
Misalnya, suatu titik berjarak 10 cm dari titik pusat koordinat dan membentuk
sudut 37 terhadap sumbu x positif, maka gambaran posisi titik tersebut dalam koordinat
polar adalah seperti berikut ini.
Gambar 3:
Grafik polar yang menunjukkan kedudukan
(10, 37)
Kedudukan dalam koordinat polar dapat diubah dalam koordinat kartesius. Besar
nilai x dan y adalah :
x = r . cos y = r . sin
x = 10 . cos 37 y = 10 . sin 37
x = 10 . 0,8 y = 10 . 0,6
x = 8 satuan y = 6 satuan
Kedudukan atau posisi suatu benda dinyatakan dalam vektor satuan. Adapun
persamaan umum vektor posisi dalam dua dimensi adalah :
Penulisan suatu vektor satuan dinyatakan dalam huruf miring. Misalnya vektor
satuan yang searah sumbu x dinyatakan dengan i. Vektor itu sendiri diwakili dengan
huruf tebal, seperti vektor kedudukan atau vektor pisisi suatu titik dalam dua dimensi
adalah r. Prinsip penulisan lambang seperti tersebut tidak baku namun lazim digunakan
secara umum. Jika ingin dibuat suatu teknik penulisan yang lain, dan telah disepakati,
maka hal itu dapat dilakukan, seperti penulisan vektor posisi dengan memberi tanda
panah di atas suatu lambang vektor, atau pemberian harga mutlak pada suatu lambang
vektor untuk melambangkan besar dari suatu vektor.
Contoh :
1. Kedudukan suatu titik D ditunjukkan oleh koordinat kartesius (3,6). Nyatakan
koordinat titik tersebut dalam koordinat polar !
Jawab :
6
r = 32 6 2 = 3 5 dan tan = maka = 63,4
3
Adriyanto,S.Pd 5
Adriyanto,SPd.
Tugas Individual
Buatlah grafik perpindahan yang kamu lakukan saat kamu berangkat dari rumah menuju
sekolah! Gunakan skesta dan acuan arah mata angin. Jika perlu, gunakan kertas
milimeter blok, agar lebih teliti!
2. Perpindahan
Pengertian perpindahan perlu dibedakan dengan jarak. Sebagai sebuah ilustrasi,
seandainya ada seorang anak yang berjalan ke timur sejauh10 m, kemudian kembali ke
arah barat 4 m, maka dikatakan bahwa perpindahan anak tersebut adalah 6 m, namun
jarak yang ditempuhnya sebesar 14 m. Dengan demikian, coba simpulkan perbedaan
perpindahan dan jarak itu!
Adanya perbedaan pengertian perpindahan dan jarak, akan berimplikasi terhadap
pengertian akan kecepatan (velocity) dan kelajuan (speed). Perpindahan yang ditempuh
oleh suatu benda tiap satuan waktu akan menunjukkan kecepatan, dan besarnya jarak
yang ditempuh oleh suatu benda tiap satuan waktu disebut dengan kelajuan.
Adriyanto,S.Pd 6
Adriyanto,SPd.
Suatu benda dikatakan melakukan perpindahan jika posisi dari benda tersebut
mengalami perubahan terhadap titik acuan. Seorang kondektur bus - saat meminta karcis
penumpang dari baris kursi terdepan menuju kursi belakang - dikatakan telah melakukan
perpindahan. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa perpindahan tidak
sama dengan jarak yang ditempuh. Jika perpindahan sebagai suatu besaran vektor
memperhatikan arah, sedang jarak adalah lintasan total yang dilakukan benda tanpa
memperhatikan arah gerakan benda.
Dalam sistem koordinat kartesius, misalkan suatu titik N, mula-mula saat t = 0
berada di titik (1,1) m, kemudian saat t = 4 s berada pada titik (4,5) m, maka besaran-
besaran yang berkaitan dengan vektor perpindahan adalah :
rN = 32 4 2 =5m
y
tan =
x
4
tan =
3
maka = 53,1 terhadap sumbu x positif dengan arah berlawanan arah jarum jam.
Suatu vektor posisi dapat pula dinyatakan dalam sebuah persamaan yang
mengandung unsur t, seperti vektor posisi T = 5t i + 2 t2 j . Sehingga misalkan
ditanyakan vektor posisi titik T saat t = 3 s adalah T = 5 (3) i + 2 (3)2 j = 15 i + 18 j.
Contoh :
Adriyanto,S.Pd 7
Adriyanto,SPd.
1. Titik R pada saat t = 1 s berada pada posisi (2,1) m, dan pada t = 4 s pada posisi
(6,4) m. Tentukan :
a. vektor perpindahannya
b. komponen vektor perpindahan pada sumbu x
c. komponen vektor perpindahan pada sumbu y
d. besar perpindahannya
e. arah perpindahannya
Jawab :
a. rR = (6 i + 4 j) (2 i + 1 j) = 4 i + 3 j
b. rRx = 4 m
c. rRy = 3 m
d. r = 4 2 3 2 = 5 m
rRy 3
e. tan = = maka = 37
rRx 4
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok minimal terdiri atas 3 orang, maksimal 5 orang. kemudian diskusikan
tentang berbagai perpindahan yang telah kamu lakukan pada hari ini! Apakah dapat
dikatakan bahwa kamu telah melakukan perpindahan, jika kamu dari kelas pergi ke
belakang, dan kemudian kembali lagi ke kelas?
Uji Kompetensi
Adriyanto,S.Pd 8
Adriyanto,SPd.
3. Kecepatan
Bila suatu partikel mengalami perubahan kedudukan dalam suatu selang waktu
tertentu maka besar perubahan kedudukan dalam selang waktu tesebut disebut kecepatan.
Sebagai misal, jika seorang anak pergi ke arah timur sejauh 8 m dalam 4 sekon, maka
dikatakan kecepatan anak tersebut 2 m/s. Hal ini akan memiliki makna yang berbeda,
Adriyanto,S.Pd 9
Adriyanto,SPd.
jika dalam 4 sekon berikutnya, anak tersebut kembali ke arah barat 8 m, maka kedudukan
anak tersebut berada di titik semula, sehingga dapay dikatakan anak tersebut tidak
melakukan perpindahan, sehingga kecepatannya nol.
a. Kecepatan rata-rata
kecepatan rata-rata dinyatakan sebagai hasil bagi perpindahan terhadap selang
waktu dari perpindahan itu dan dirumuskan:
r r2 r1
v = =
t t 2 t1
Dengan memperhatikan uraian sebelumnya tentang vektor posisi dari suatu titik,
maka vektor kecepatan rata-rata dapat ditentukan.
Contoh:
Titik materi D pada detik t = 1 s berada pada posisi (2,0) m dan pada t = 4 s berada pada
posisi (8,8) m. Tentukan :
a. vektor kecepatan rata-ratanya
b. komponen vektor kecepatan rata-rata pada sumbu x
c. komponen vektor kecepatan rata-rata pada sumbu y
d. besar vektor kecepatan rata-rata
e. arah kecepatan rata-ratanya
Jawab :
a. rD1 = 2 i + 0 j
rD2 = 8 i + 8 j
r = rD2 rD1 = 6 i + 8 j dan t = t2 t1 = 4 s 1 s = 3 s
r 6i 8 j
v = = = ( 2 i + 4/3 j ) m/s
t 3
b. v x = 2 m/s
c. vy = 4/3 m/s
2
= 2 2
4
d. v = 2,4 m/s
3
vy 4 / 3
e. tan = = = 0,666 maka = 33,7
vx 2
b. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata untuk selang waktu t
yang mendekati nol, yang bila dinyatakan dalam persamaan limit dirumuskan :
lim lim x
v = t 0 v = t 0
t
Adriyanto,S.Pd 10
Adriyanto,SPd.
Jika perpindahan suatu titik dilambangkan dalam sumbu x, dan waktu dalam
sumbu y, maka kecepatan sesaat pada suatu perpindahan ditunjukkan oleh kemiringan
garis singgung pada titik tersebut. Perhatikan gambar berikut!
Dengan grafik berikut, tentukan kecepatan saat t = 2 s !
Gambar 4:
Grafik x t yang menjelaskan hubungan antara
perpindahan terhadap waktu, yang digunakan untuk
menentukan kecepatan sesaat
Untuk menentukan kecepatan sesaat dari suatu grafik x t, yang menunjukkan hubungan
antara perpindahan x terhadap waktu t, maka kecepatan sesaat ditunjukkan dari
kemiringan garis singgung pada titik yang dimaksud. Pada contoh soal di atas,
kemiringan garis singgung pada t = 2 s digambarkan oleh grafik sebagai berikut :
Gambar 5:
Menganalisis kecepatan sesaat dari
kemiringan suatu grafik x - t
3
v = tan = = 1 m/s
3
Jika dalam suatu penentuan kecepatan sesaat dari suatu grafik bernilai negatif,
berarti arah kecepatan tersebut berlawanan dengan arah gerakan benda atau arah
perpindahan benda. Juga jika kecepatan saat itu adalah nol, maka benda dikatakan tidak
berpindah.
Selain kecepatan sesaat ditentukan dari kemiringan garis singgung di suatu titik,
kecepatan sesaat juga dapat diturunkan dari sebuah persamaan perpindahan.
Contoh:
1. Titik Y melakukan perpindahan dengan vektor perpindahan : r = ( 2 t 2 i + 5 t j ) m.
Tentukan :
a. vektor kecepatan sesaat
b. komponen sumbu x vektor kecepatan
c. komponen sumbu y vektor kecepatan
d. vektor kecepatan saat t = 2 s
e. besar kecepatan saat t = 2 s
Adriyanto,S.Pd 11
Adriyanto,SPd.
Jawab :
dr
a. v=
dt
v = ( 4 t i + 5 j) m/s
b. vx = 4 t m/s
c. vy = 5 m
d. Saat t = 2 s , maka vektor kecepatan sesaat adalah : v = ( 4 (2) i + 5 j) m/s
v = ( 8 i + 5 j) m/s
e. v = 82 52 = 89 m/s
Jika vektor kecepatan sesaat dari suatu titik diketahui, maka vektor perpindahan
dapat ditentukan dari kebalikan turunan, yaitu dengan mengintegralkannya. Jadi dengan
melakukan integral dari suatu vektor kecepatan sesaat, maka akan diperoleh vektor posisi
dari suatu titik.
(8ti 2t
2
r = (2i + 3 j) + j) dt
2 3
r = (2i + 3 j) + (4 t2 i - t j)
3
2
Saat t = 2 s maka r = (2i + 3 j) + (4 (2)2 i - (2)3 j)
3
7
r = ( 18 i - j ) m/s
3
Adriyanto,S.Pd 12
Adriyanto,SPd.
Gambar :
Menginterpretasikan sebuah persamaan
kecepatan dalam sebuah grafik, dapat dilakukan
dengan membuat tabel antara t dan v, kemudian
menyusunnya dalam sebuah gambar grafik.
3t 12 dt
2
Perpindahan =
0
Perpindahan = t 3
12t 3
0
3t 12 dt + 3t 12 dt
2 2
Jarak = -
0 2
- t 3 12t 0 + t 3 12t 2
2 3
Jarak =
Jarak = - {[23 12.2] [03 12.0]} + {[33 12.3] [23 12.2]}
Jarak = - {[8 24] [0 0]} + {[27 36] [8 24]}
Jarak = - { - 16 } + {7 }
Jarak = 23 m
Contoh 8 :
Fitri mengendarai sepeda dengan kecepatan seperti grafik berikut :
Gambar 6:
Grafik hubungan v dan t yang
menggambarkan gerakan sepeda
yang dilakukan Fitri.
Tentukan :
Adriyanto,S.Pd 13
Adriyanto,SPd.
Tugas Kelompok
Gambarlah ruang kelasmu dalam sebuah kertas milimeter blok dan tunjukkan posisi meja
masing-masing temanmu! Selanjutnya, tentukanlah jarak dan perpindahan meja teman-
temanmu dalam satu kelas terhadap meja guru! Kumpulkan denah ruang kelasmu pada
guru untuk dinilai. Denah yang terbaik, layak untuk dipasang di dinding.
Pekerjaan Rumah
Adriyanto,S.Pd 14
Adriyanto,SPd.
Uji Kompetensi
Jawablah soal-soal berikut bersama dengan benar!
1. Titik N pada t = 0 berada pada posisi (2,5) m, kemudian pada t = 2 s berada pada
posisi (2,8) m. Tentukan besar vektor kecepatan rata-ratanya!
2. Titik A berada dititik (0,0) saat t = 0 s. Jika pada t = 4 s, berada di (3,4) maka
tentukan vektor kecepatan rata-ratanya!
3. Titik R melakukan gerak dan digambarkan dalam grafik hubungan antara
perpindahan (x) dengan waktu (t). Tentukan besar kecepatan saat t = 5 s !
Gambar 8:
Grafik hubungan perpindahan terhadap waktu.
Gambar 9:
Grafik v t dari gerak titik
materi P
Tentukan :
a. Jarak yang ditempuh setelah t = 2 s
b. Jarak yang ditempuh setelah t = 4 s
c. Jarak yang ditempuh setelah t = 5 s
d. Jarak yang ditempuh setelah t = 6 s
e. Jarak yang ditempuh setelah t = 7 s
Adriyanto,S.Pd 15
Adriyanto,SPd.
4. Percepatan
a. Percepatan rata-rata
Adapun pengertian percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang
waktu tertentu. Semakin besar perubahan kecepatan yang dilakukan, maka tentu
percepatan yang dihasilkan semakin besar. Begitu juga jika selang waktu yang digunakan
untuk melakukan perubahan semakin sempit, maka besar percepatan yang dilakukan
semakin besar. Adapun besar dari percepatan rata-rata dirumuskan :
v v 2 v1
a = =
t t 2 t1
Contoh :
1. Hafidz menaiki motor dengan persamaan kecepatan v = ( 2t2 i + 8 t j ) m/s.
Tentukan:
a. vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s
b. komponen sumbu x percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s
c. komponen sumbu y percepatan rata-rata t = 1 s hingga t = 3 s
d. besar percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s
e. arah percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s
Jawab:
v v 2 v1
a. a = =
t t 2 t1
b. ax = 8 m/s2
c. ay = 8 m/s2
d. a = 82 82 = 8 2 m/s2
Adriyanto,S.Pd 16
Adriyanto,SPd.
8
e. tan = maka = 45
8
b. Percepatan sesaat
Percepatan sebagai perubahan kecepatan terhadap waktu dapat ditentukan dengan
analogi seperti kecepatan sesaat, maka percepatan sesaat dapat ditentukan dengan
menentukan kemiringan garis singgung pada kurva v - t.
Selain dengan menentukan kemiringan suatu grafik v - t, vektor percepatan dapat
juga ditentukan dengan menurunkan fungsi v terhadap t. Dengan demikian terdapat dua
cara yang dapat digunakan dalam menentukan percepatan sesaat, yaitu melalui
kemiringan grafik, atau dengan cara menurunkan fungsi dari kecepatan sesaat.
Contoh:
1. Tentukan percepatan saat t = 2 s, berdasar grafik v - t berikut ini:
Gambar 10:
Grafik v - t untuk menentukan
percepatan rata-rata.
Jawab:
Jika dianalisis, saat t = 2 s maka kemiringan garis singgungnya adalah:
Gambar 11:
Menganalisis grafik v-t untuk
menentukan percepatan rata-rata
melalui kemiringan grafik pada suatu
titik.
a = tan
9
a= = 0,9 m/s2
10
Adriyanto,S.Pd 17
Adriyanto,SPd.
Gambar 12:
Grafik hubungan v - t untuk
menetukan percepatan sesaat.
Adriyanto,S.Pd 18
Adriyanto,SPd.
t = ? V = 50 m/s
a = 4t 2
2t 2 2t 40 0
dv = a dt
t 2 t 20 0
v t
(t 5) (t 4) 0
Vo
dv
to
dt
t 5 0 V t 4 0
t
V V0
to
( 4t 2) dt t 5det, t 4det
50 10 2t 2 2t t
o
(M) (TM)
40 2t 2
2t 0 0
4. Suatu titik zat bergerak pada sumbu x secara GLBB dengan percepatan 5m/s2. Pada
saat bergerak 2 sekon kecepatannya 20 m/s. Mulai berangkat kedudukannya di x =
-15m. Tentukan persamaan posisi titik zat tersebut.
dx v dt
dv adt
dv adt dx v dt
x (5t 10)dt
v 5t
5 2
v 5t c x t 10
2
t 2 v 20 m/s
t 2 v 20 m/s
20 5.2 c
20 5.2 c
c 10
c 10
v 5t 10
v 5t 10
Persamaan posisi :
5
r ( t 2 10t 15)i
2
5. Sebuah partikel bergerak lurus dengan percepatan a = 12-3s dengan a dalam m/s2 dan
s dalam m.
Cari hubungan antara kecepatan dan perpindahan jika s = 2 m, v = 4 m/s
vdv ads
1 2
v (12s 3s)ds
2
1 2 3
v 12s s 2
2 2
s2v4
1 2 3
.4 12.2 2 2 c
2 2
8 24 6 c
c 10
1 2 3
v 12s s 2 10
2 2
v 24s 3s 20
2
v 24s 3s 2 20
Adriyanto,S.Pd 19
Adriyanto,SPd.
Jika dalam permasalahan yang ditemui adalah penentuan kecepatan dari grafik a t atau
penentuan kecepatan dari fungsi percepatan, maka kecepatan suatu titik, dapat
ditentukan dari integral fungsi dari percepatan tersebut. Secara matematis, fungsi integral
tersebut senilai dengan luas daerah di bawah grafik. Dengan demikian, jika kita
mengetahui luas daerah dibawah grafik percepatan terhadap waktu maka nilai kecepatan
sesaat dapat ditentukan.
Persamaan vektor kecepatan dapat ditentukan dengan mengintralkan persamaan vektor
percepatan, sehingga persamaan vektor kecepatan
v = vX i + vY j vX = v0X + aX dt
vY = v0Y + aY dt
Contoh:
1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan v = ( t2 -5t) m/s
Tentukan percepatan mobil saat t = 4 s !
Jawab :
dv
a =
dt
a = 2t - 5 m/s2 = 2.4 5 = 3 m/s2
jadi a = 3 m/s2
2. Percepatan yang dimiliki mobil eko dalah a = t 3i + 3 t2 j
Jika kecepatan awal adalah 2i, tentukan vektor kecepatan mobil tersebut dan
besarnya kecepatan ketika t = 4 s !
Jawab :
v = vo + ( t 3i + 3 t2 j ) dt
1 4 1 4
v=2i+ t i + t3 j v = (2 + 4 ) i + 43 j v = 68 i +64 j
4 4
Vektor kecepatan mobil v = 68 i +64 j dan
besarnya v = 68 2 64 2 = 8720 = 93,4 m/s.
Demikian pula penentuan posisi dari grafik v t atau penentuan posisi dari fungsi
kecepatan, maka posisi suatu titik, dapat ditentukan dari integral fungsi dari kecepatan
tersebut. Secara matematis, fungsi integral tersebut senilai dengan luas daerah di bawah
grafik. Dengan demikian, jika kita mengetahui luas daerah dibawah grafik kecepatan
terhadap waktu maka nilai posisi dapat ditentukan.
Rumus menentukan posisi dengan mengintegralkan kecepatan sebagai berikut.
r=xi+yj dimana x = x0 + vx dt dan y = y0 + vy dt
atau r = ro + v dt
Adriyanto,S.Pd 20
Adriyanto,SPd.
Contoh:
1. Suatu benda dari keadaan diam dan mengalami percepatan seperti grafik berikut
ini.
Gambar 13:
Grafik a t untuk menentukan
kecepatan sesaat.
(2t i t j)
2
r = (i + 2 j) + dt
2 3 1 2
r = (i + 2j) + ( t i- t j)
3 2
Adriyanto,S.Pd 21
Adriyanto,SPd.
2 1 2 1
Ketika t = 1 s maka r = (i + 2 j) + ( (1)3 i - (1)2 j) = 1 i - 1 j
3 2 3 2
5 3
r=( i- j ) m/s
3 2
dv = a.dt dx = V.dt
V t x t
dv adt Xo
dx
to
V.dt
Vp to
t
t x - xo = to
(4t 20)dt
V - Vo = 4dt t
tp
x 10 = 2t2 + 20t ]
o
t
V 20 = 4t ] x 10 = 2t2 + 20t 0 0
o
x = (2t2 + 20t +10) m
V 20 = 4t 0
V = (4t + 20) m/s
4. Suatu titik zat bergerak pada bidang datar pada sumbu cartesius yang
kecepatannya merupakan fungsi dari waktu dengan persamaan sebagai berikut :
vx = 4t + 4 (untuk t = 0 x = 1)
vy = 4 (untuk t = 0 y = 2)
Tentukan persamaan posisi titik zat tersebut.
Tentukan pula posisi pada t = 1 sekon
Jawab : dy
Vy
dx dt
Vx
dt dy
4
dx dt
4t + 4 =
dt dy = 4 dt
dx = ( 4t + 4) dt dy = 4t + C
dx = (4t + 4) dt t=0y=2
x = 2t2 + 4t + c 2= 4.0 + C
t=0x=1 C=2
1 = 2.02 + 4 + 1 Maka y = 4t + 2
C=1
Maka x =2t2 + 4t +m 1
Adriyanto,S.Pd 22
Adriyanto,SPd.
r=x+yj
r = (2t2 + 4t + 1) + (4t +2)j
xo
dx (4t 4)dt
to
yo
dy to
4dt
t
x-xo = 2t2 + 4t ] to 0 y yo = 4t ] tto 0
Uji Kompetensi
Gambar 14 :
Grafik v t untuk menentukan
percepatan sesaat, dengan
menentukan kemiringan dari grafik
pada suatu saat.
Adriyanto,S.Pd 23
Adriyanto,SPd.
Gambar 15:
Grafik a t untuk menentukan
kecepatan sesaat dengan menghitung
luas daerah di bawah kurva
Adriyanto,S.Pd 24
Adriyanto,SPd.
B. Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan kombinasi dua gerak sekaligus, yaitu gerak mendatar
dengan kecepatan tetap, artinya tanpa percepatan, dan gerak vertikal yang merupakan
gerak berubah beraturan, yang artinya mempunyai percepatan tetap.
Gerak parabola dapat diamati pada pertandingan sepak bola. Saat kiper
melakukan tendangan gawang, umumnya kiper akan melakukan tendangan yang jauh ke
depan, menuju daerah lawan dengan menggunakan tendangan yang menghasilkan
lintasan berupa gerak parabola atau gerak peluru. Pada sudut berapakah tendangan kiper
tersebut akan mencapai jarak tendangan yang terjauh? Diskusikanlah bersama teman
sebangkumu!
Kegiatan Kelompok :
Lakukanlah kegiatan kelompok sebagai berikut :
1. Ambil dua bola ping pong!
2. Letakkan dua bola ping pong tersebut di tepi sebuah meja yang cukup tinggi!
3. Jatuhkan secara bersamaan kedua bola tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bola pertama jatuh bebas dari tepi meja
b. Bola kedua diberi kecepatan mendatar sejajar meja
4. Catat waktu yang diperlukan bola pertama dan kedua untuk sampai di tanah!
5. Buat perbandingan kesimpulan dari kedua waktu tibanya kedua bola di tanah!
6. Analisislah gerakan kedua bola tersebut!
Adriyanto,S.Pd 25
Adriyanto,SPd.
vy
tan =
vx
Keterangan :
1. vo = kecepatan awal (m/s)
2. vox = kecepatan awal pada sumbu x (m/s)
3. voy = kecepatan awal pada sumbu y (m/s)
4. vx = kecepatan pada sumbu x (m/s)
5. vy = kecepatan pada sumbu y (m/s)
6. v = kecepatan pada suatu saat (m/s)
7. x = kedudukan atau posisi pada sumbu x (m)
Adriyanto,S.Pd 26
Adriyanto,SPd.
Diskusi Kelompok
Adriyanto,S.Pd 27
Adriyanto,SPd.
v 0 sin
b. Waktu untuk mencapai titik tertinggi atau tinggi maksimum tP =
g
Waktu untuk mencapai jarak mendatar terjauh atau jatuh kembali ke tanah tJ = 2. tP
Contoh :
1. Sebuah panah dilepaskan dari busur dengan kecepatan awal 100 m/s dan sudut
elevasi 37 Tentukan :
a. vektor posisi panah saat t = 1 s
b. vektor posisi ketika panah mencapai titik tertinggi.
c. vektor posisi di titik mendatar terjauh
d. vektor kecepatan dan besarnya saat t = 1 s
e. arah kecepatan saat t = 1 s
Jawab :
a. x = vo . cos . t = 100 . cos 37 . 1 = 100 . 0,8 = 80 m
y = vo . sin . t g t 2 = 100 . sin 37 . 1 .10.12 = (100 .0,6 5) = 55 m
Jadi vektor posisi panah setelah 1 s adalah r = (80 i + 55 j) m
b. Pada titik tertinggi vy = 0 sehingga :
vy = vo sin g . t
0 = 100 . sin 37 10 . t maka diperoleh nilai t
t=6s
Nilai t tersebut kemudian dimasukkan pada
x = vo . cos . t = 100 . cos 37 .6 = 100 . 0,8 . 6 = 480 m
y = vo . sin . t . g . t 2 = 100 . sin 37 6 .10. (6)2 = 360 180 =180 m
Jadi vektor posisi panah pada titik tertinggi adalah r = (480 i + 180 j) m
c. Pada titik mendatar terjauh y = 0, kemudian nilai t tersebut dimasukkan ke x
y = vo . sin . t . g . t 2
0 = 100 . sin 37 . t .10. t2 0 = 60 t 5 t2
- 60 t = - 5 t2 t = 12 sekon
maka x = vo . cos . t = 100 . cos 37 .12 = 720 m
Jadi vektor posisi panah di titik mendatar terjauh adalah r = (720 i + 0 j) m
Adriyanto,S.Pd 28
Adriyanto,SPd.
Jadi posisi bola pada titik tertinggi adalah (20, 10) m/s.
c. Pada titik terjauh y = 0, kemudian nilai t tersebut dimasukkan ke x
Adriyanto,S.Pd 29
Adriyanto,SPd.
y = vo . sin . t . g . t 2
0 = 20 . sin 45 . t .10. t2
maka diperoleh nilai t = 0 atau t = 2 2 s. Gunakan t = 2 2 s maka
x = vo . cos . t = 20 . cos 45 . 2. 2 = 40 m
Jadi posisi bola di titik terjauh adalah (40 , 0) m
d. vx = vo . cos = 20 . cos 45 = 10 2 m/s
vy = vo . sin g . t = 20 . sin 45 10 . 1 = (10 2 - 10) m/s
v = v x2 v 3y = 10 2 2
10 2 10 2
= 10 52 2 m/s
vy (10 2 10)
e. tan = = = 0,293 maka = 16,3
vx 10 2
4. Dari puncak gedung setinggi 125 m, Arsa melempar bola mendatar dengan
kecepatan 10 m/s. Tentukan :
a. waktu yang diperlukan bola untuk mencapai tanah
b. jarak mendatar yang ditempuh bola
Jawab :
a. vox = 10 m/s dan voy = 0 m/s
y = vo . sin . t + . g . t 2
125 = 0 + . 10 . t 2 maka t = 5 s
b. x = vox . t = 10 . 5 = 50 m
Uji Kompetensi
1. Sebuah anak panah dilepaskan dari busur dengan kecepatan awal 50 m/s dan sudut
elevasi 60. Tentukan vektor posisi ketika anak panah menyentuh tanah.
2. Jika sebuah rudal kendali dijatuhkan dari pesawat pada ketinggian 1000 m di atas
permukaan tanah, dengan kecepatan mendatar 100 m/s, maka tentukan jarak
mendatar yang ditempuh rudal kendali.
3. Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 50 m/s dengan sudut elevasi 53
membentuk lintasan gerak parabola dengan percepatan gravitasi bumi g =10 m/s.
Tentukan :
a. vektor posisi bola ketika t = 2 sekon.
b. vektor posisi dan kecepatan bola ketika mencapai titik tertinggi.
c. vektor kecepatan dan besar kecepatan bola saat t = 4 sekon.
d. arah kecepatan bola ketika t = 4 sekon.
e. vektor posisi bola ketika mencapai tanah.
f. waktu untuk mencapai tanah.
Adriyanto,S.Pd 30
Adriyanto,SPd.
1,5 m
Kegiatan Kelompok
Bentuklah sebuah kelompok yang beranggotakan 3 5 orang!
Diskusikan dalam kelompokmu tentang beberapa jenis gerak yang ada di sekitar kita
yang termasuk gerak parabola! Apakah gerakan pesawat terbang saat naik termasuk
gerak parabola? Apakah gerak bom atom saat dijatuhkan dari pesawat pengebom di
Hirosima termasuk gerak parabola? Apakah gerakan roket Eksoset saat diarahkan ke
pesawat tempur merupakan gerak parabola? Apakah gerak peluru yang ditembakkan
ke atas merupakan gerak parabola?
Pekerjaan Rumah
1. Yanti memukul shuttle cock dengan kecepatan awal 20 m/s dan sudut elevasi 60.
Tentukan jarak terjauh yang ditempuh shuttle cock tersebut !
2. Sebuah bom dijatuhkan dari pesawat di ketinggian 2.000 m di atas permukaan
tanah, dengan kecepatan mendatar 200 m/s. Tentukan jarak mendatar yang
ditempuh bom!
3. Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 10 m/s sehingga mengenai dinding
setinggi 20 m dan jarak mendatar 40 m. Tentukan sudut elevasinya !
4. Kopral Jono menembakkan peluru dengan sudut elevasi 45 dan kecepatan awal
100 m/s. Tentukan koordinat titik tertingginya!
5. Dimas melempar bola dengan vektor posisi r = 5 t i + (2 t2 -1) j, tentukan vektor
posisi titik tertinggi yang dicapai bola.
Adriyanto,S.Pd 31
Adriyanto,SPd.
C. Posisi Sudut, Kecepatan Sudut, dan Percepatan Sudut pada Gerak Melingkar
1. Posisi Sudut
Posisi sudut akan menggambarkan kedudukan dari suatu sudut dalam gerak
melingkar beraturan. Tentu saja pusat gerak melingkar tersebut akan dijadikan sebagai
pusat titik acuan. Seperti telah disampaikan terdahulu, bahwa semua gerak tetap
memerlukan suatu titik acuan.
Besarnya sudut yang ditempuh gerak melingkar tersebut tiap satuan waktu disebut
dengan kecepatan sudut. Dalam hal ini, satuan dari kecepatan sudut dapat dinyatakan
dalam rad/s atau putaran per menit (rpm). Perubahan kedua satuan tersebut didasarkan
bahwa satu putaran senilai dengan 2 radian.
Sedangkan percepatan sudut adalah laju perubahan kecepatan sudut yang terjadi
tiap satuan waktu. Semakin besar perubahan kecepatan sudut yang terjadi, maka akan
semakin besar pula kecepatan sudut yang terjadi pada gerak melingkar tersebut.
Demikian juga jika semakin besar pengurangan kecepatan sudut yang dilakukan gerak
melingkar maka semakin besar nilai perlambatan sudut dari gerak melingkar itu.
2. Kecepatan Sudut
Jika kita memperhatikan seorang pesenam di atas lantai es yang licin saat ia
melakukan gerak melingkar, maka gerakan tubuhnya yang semula bergerak melingkar
beraturan akan berubah menjadi bergerak melingkar berubah beraturan semakin cepat
saat ia mengubah posisi dari tangannya, serta memberikan sejumlah gaya pada dirinya.
a. Kecepatan sudut rata-rata
Kecepatan sudut rata-rata sebagai hasil bagi perpindahan sudut dengan selang
waktu yang ditempuh dapat dirumuskan:
=
t
b. Kecepatan sudut sesaat
Sedang kecepatan sudut sesaat adalah turunan pertama dari posisi sudut, atau dapat
pula ditentukan dari kemiringan garis singgung grafik posisi sudut terhadap waktu.
Kecepatan sudut sesaat dirumuskan:
d
dt
3. Percepatan Sudut
Adriyanto,S.Pd 32
Adriyanto,SPd.
Contoh :
1. Posisi sebuah sudut ditentukan oleh persamaan :
= (3 t2 + 2) rad, maka tentukan :
a. posisi sudut saat t = 0 s
b. posisi sudut saat t = 2 s
c. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 2 s
d. kecepatan sudut saat t = 3 s
Jawab :
a. = (3 (0)2 + 2) = 2 rad
b. = (3 (2)2 + 2) = 14 rad
(14 2)
c. = = ( 2 0) = 6 rad/s
t
d
d. = = (6 t ) = ( 6 . 2 ) = 12 rad/s
dt
2. Posisi sebuah sudut ditentukan oleh persamaan:
= (2 t2 + 5) rad, maka tentukan :
a. posisi sudut saat t = 0 s
b. posisi sudut saat t = 3 s
c. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 3 s
Adriyanto,S.Pd 33
Adriyanto,SPd.
Uji Kompetensi
1. Posisi sudut sebuah titik yang berada pada ujung roda sepeda ditentukan oleh
persamaan :
= (2 t3 + 2t) rad, maka tentukan :
a. posisi sudut saat t = 3 s
b. posisi sudut saat t = 4 s
Adriyanto,S.Pd 34
Adriyanto,SPd.
5 3
persamaan = ( t + 5 t2 + 4) rad, maka tentukan kecepatan sudut saat t = 4
6
sekon!
Pekerjaan Rumah
Posisi sudut suatu fungsi dapat juga ditentukan dari pengintegralan persamaan
kecepatan sudut dengan rumus :
= 0 + t dt
Persamaan kecepatan sudut dapat ditentukan dengan pengintegral persamaan percepatan
sudut.
Adriyanto,S.Pd 35
Adriyanto,SPd.
= 0 + dt t
Contoh:
1. Jika kecepatan sudut sebuah roda dinyatakan dalam sebuah persamaan :
= (3 t2 + t ) rad/s, tentukan:
a. kecepatan sudut saat t = 1 s
b. kecepatan sudut saat t = 4 s
c. percepatan sudut rata-rata dari t = 1 s hingga t = 4 s
d. percepatan sudut saat t = 5 s
e. posisi sudut saat t = 2 s, jika posisi sudut awal 2 rad
Jawab :
a. = (3 (1)2 + 1 ) = 4 rad/s
b. = (3 (4)2 + 4 ) = 52 rad/s
(52 4)
c. = = ( 4 1) = 16 rad/s
t
d
d. = (6 t + 1) maka saat t = 5 s besar
dt
(3t t ) dt
2
e. = o +
= 2 + t3 + t2 , saat t = 2 s, maka diperoleh
= 12 rad
(4t 2t ) dt
3
e. = o +
= 5 + t4 + t2 , saat t = 2 s, maka diperoleh
Adriyanto,S.Pd 36
Adriyanto,SPd.
= 25 rad
Uji Kompetensi
1. Kecepatan sudut sebuah roda dinyatakan dalam sebuah persamaan :
= ( t3 + 2t +3 ) rad/s, maka tentukan :
a. kecepatan sudut saat t = 0 s
b. kecepatan sudut saat t = 4 s
c. percepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 4 s
d. percepatan sudut saat t = 2 s
e. posisi sudut saat t = 2 s, jika posisi sudut awal 2 rad
2. Percepatan sudut sebuah titik yang bergerak melingkar dinyatakan dengan
= 3t + 2.dan kecepatan sudut awal 3 rad/s sedangkan posisi mula-mula 2
rad
Tentukan :
a. Persamaan kecepatan sudut sebagai fungsi waktu
b. Percepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 3 s
c. Persamaan vektor posisi sebagai fungsi waktu.
d. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 2 s.
Ulangan BAB 1
Soal-soal Uraian
Jawablah soal-soal berikut dengan tepat!
1. Kedudukan suatu titik D ditunjukkan oleh koordinat kartesius (4,6). Nyatakan
koordinat titik tersebut dalam koordinat polar!
2. Kedudukan titik Y ditunjukkan oleh koordinat polar (2, 135). Nyatakan koordinat
tersebut dalam koordinat kartesius!
3. Suatu titik A mempunyai kedudukan yang ditunjukkan koordinat kartesius (2,-4).
Tentukan vektor posisi titik tersebut!
4. Titik H mempunyai kedudukan (10, 60). Tentukan vektor posisi titik tersebut!
5. Titik N pada saat t = 0 s berada pada posisi (2,1) m, dan pada t = 4 s pada posisi
(5,5) m. Tentukan:
a. vektor perpindahannya
b. komponen vektor perpindahan pada sumbu x
c. komponen vektor perpindahan pada sumbu y
d. besar perpindahannya
e. arah perpindahannya
6. Titik A mempunyai vektor posisi r = t 2 i + 2 t j. Tentukan:
Adriyanto,S.Pd 37
Adriyanto,SPd.
Tentukan :
a. Jarak yang ditempuh setelah sepeda Fitri bergerak 7 s
b. Jarak total yang ditempuh Fitri selama 8 s
14. Partikel D melakukan perpindahan sesuai vektor perpindahan :
r = ( 2 t2 i + t j ) m. Tentukan :
a. Vektor kecepatan sebagai fungsi waktu
b. Besar vektor kecepatan saat t = 2 s
Adriyanto,S.Pd 38
Adriyanto,SPd.
Grafik v - t
Tentukan :
a. Jarak yang ditempuh setelah t = 1 s
b. Jarak yang ditempuh setelah t = 3 s
c. Jarak yang ditempuh setelah t = 5,5 s
16. Pak Karta menaiki motor dengan persamaan kecepatan
v = ( 2t2 i + 8 t j ) m/s Tentukan:
a. vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s
b. besar percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s
17. Percepatan yang dimiliki motor Dydy adalah a = t2 i + 3 t2 j
Jika kecepatan awal motor Dydy adalah nol, tentukan kecepatan motor Dydy saat
t=2s!
18. Suatu benda dari keadaan diam dan mengalami percepatan seperti grafik berikut
ini.
Adriyanto,S.Pd 39
Adriyanto,SPd.
40 m/s. Tentukan:
a. koordinat titik tertinggi
b. koordinat titik terjauh
21. Jika bola ditendang dengan kecepatan awal 20 m/s sehingga mengenai dinding
setinggi 40 m dan jarak mendatar 40 m, maka tentukan sudut elevasinya!
22. Jika Nambuhan menembakkan peluru dengan sudut elevasi 45 dan kecepatan awal
200 m/s, maka tentukan koordinat titik terjauhnya!
23. Jika Hafidz melempar bola dengan vektor posisi r = 8 t i + (2 t2 -2) j, maka
tentukan vektor posisi titik tertinggi yang dicapai bola.
24. Posisi sebuah sudut ditentukan oleh persamaan:
= (4 t2 + 5) rad, maka tentukan :
a. posisi sudut saat t = 0 s
b. posisi sudut saat t = 3 s
c. kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 3 s
d. kecepatan sudut saat t = 3 s
25. Posisi sudut sebuah titik yang bergerak melingkar dinyatakan:
= (2 t3 + 3 t2 + 2 t + 2 ) rad
Tentukan :
a. Kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 4 s
b. Percepatan sudut rata-rata dari t = 0 hingga t = 4 s
c. Kecepatan sudut saat t = 2 s
d. Percepatan sudut saat t = 2 s
Adriyanto,S.Pd 40
Adriyanto,SPd.
Adriyanto,S.Pd 41
Adriyanto,SPd.
b. 81 m e. 3 m
c. 54 m
9. Sebuah peluru ditembakkan sehingga mempunyai persamaan perpindahan sebagai
berikut : r = 30 t i + (30 3 t 5 t2) j, dengan r dalam meter, t dalam sekon, tinggi
maksimum yang dicapai peluru adalah ....
a. 135 m d. 180 3 m
b. 135 3 m e. 270 m
c. 180 m
10. Sebuah benda bergerak dengan persamaan kecepatan v = 2t + 5 , di mana v dalam
m/s dan t dalam sekon. Bila saat t = 0 benda berada pada x = 4 m, maka posisi
benda saat t = 4 s adalah ....
a. 20 m d. 35 m
b. 25 m e. 40 m
c. 30 m
11. Roda sepeda berputar pada porosnya dengan persamaan posisi sudut = 3 t + 2 t2,
di mana dalam radian, dan t dalam sekon. Posisi sudut saat t = 2 sekon adalah ....
a. 3 rad d. 14 rad
b. 5 rad e. 18 rad
c. 12 rad
12. Jika roda mobil berputar dengan persamaan posisi sudut = 2 t + 2 t2, di mana
dalam radian, dan t dalam sekon, maka kecepatan sudut roda mobil saat t = 2 sekon
adalah ...
a. 4 rad/s d. 12 rad/s
b. 7 rad/s e. 15 rad/s
c. 10 rad/s
13. Jika persamaan kecepatan sudut suatu gerak melingkar dinyatakan dalam = 3
t2 + 2 t + 2, di mana dalam rad/s dan t dalam sekon, jika posisi sudut awal gerak
melingkar 2 rad, maka posisi sudut gerak melingkar saat t = 1 s adalah ....
a. 6 rad d. 3 rad
b. 5 rad e. 2 rad
c. 4 rad
14. Sebuah peluru yang ditembakkan dengan kecepatan awal vo dan sudut elevasi
pada saat mencapai tinggi maksimum ...
a. tenaga kinetiknya maksimum
b. tenaga potensialnya maksimum
c. tenaga potensialnya minimum
d. tenaga totalnya maksimum
e. kecepatannya maksimum
Adriyanto,S.Pd 42
Adriyanto,SPd.
15. Terhadap koordinat x horisontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak
mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen kecepatan yang ....
a. besarnya tetap pada arah x dan berubah-ubah pada sumbu y
b. besarnya tetap pada arah y dan berubah-ubah pada arah x
c. besarnya tetap, baik pada arah x maupun pada arah y
d. besarnya berubah-ubah, baik pada arah x maupun pada arah y
e. besar dan arah terus-menerus berubah terhadap waktu
16. Sebuah kapal laut sejauh 10 km dengan arah 53 timur laut. Jika arah timur
dijadikan sumbu x positif, maka vektor perpindahannya adalah....
a. r = (0,6 i + 0,8 j) d. r = (60 i + 80 j)
b. r = (0,8 i + 0,6 j) e. r = (80 i + 60 j)
c. r = (6 i + 8 j )
17. Posisi suatu partikel memenuhi persamaan r = 3t + 2t2 dengan r dalam meter dan t
dalam sekon.Kecepatan partikel saat t = 5 sekon adalah ....
a. 28 m/s d. 15 m/s
b. 25 m/s e. 12 m/s
c. 23 m/s
18. Posisi ketinggian sebuah balon udara dinyatakan dalam persamaan : y = 50 t 5t 2,
dengan y dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan awal balon adalah ....
a. 2 m/s d. 20 m/s
b. 5 m/s e. 50 m/s
c. 10 m/s
19. Sebuah anak panah meluncur dengan persamaan kecepatan v = 3t 2 6t 9, dimana
v dalam m/s dan t dalam s. Jarak yang ditempuh mobil mainan antara t = 1 s hingga
t = 4 sekon adalah ....
a. 10 m d. 45 m
b. 20 m e. 47,5 m
c. 23 m
20. Seekor burung terbang dengan persamaan lintasan y = 20 t t 2, dimana y dalam
meter dan t dalam sekon. Tinggi maksimum burung adalah ....
a. 100 m d. 16 m
b. 20 m e. 3 m
c. 19 m
21. Sebuah peluru ditembakkan sehingga mempunyai persamaan perpindahan sebagai
berikut : r = 30 t i + (20 t 5 t2) j, dengan r dalam meter, t dalam sekon, tinggi
maksimum yang dicapai peluru adalah ....
a. 13 m d. 80 m
b. 20 m e. 200 m
Adriyanto,S.Pd 43
Adriyanto,SPd.
c. 60 m
22. Sebuah benda bergerak dengan persamaan kecepatan v = 2t + 10 , dimana v dalam
m/s dan t dalam sekon. Bila saat t = 0 benda berada pada x = 6 m, maka posisi
benda saat t = 2 s adalah ....
a. 20 m d. 35 m
b. 25 m e. 40 m
c. 30 m
23. Roda sepeda berputar pada porosnya dengan persamaan posisi sudut = 4 t + 2 t 2,
dimana dalam radian, dan t dalam sekon. Posisi sudut ketika kecepatan sudut
mencapai maksimum adalah adalah ....
a. 3 rad d. 14 rad
b. 6 rad e. 18 rad
c. 12 rad
24 . Jika persamaan kecepatan sudut suatu gerak melingkar dinyatakan dalam = 3 t2
+ 2, dimana dalam rad/s dan t dalam sekon, jika posisi sudut awal gerak
melingkar 3 rad, maka posisi sudut gerak melingkar saat t = 1 s adalah ....
a. 6 rad d. 3 rad
b. 5 rad e. 2 rad
c. 4 rad
25. Gerak sebuah benda memiliki persamaan posisi r = (8t 4 ) i + (-3t 2 + 6 t ). Semua
besaranmenggunakan satuan dasar SI. Dari pernyataan berikut :
1. benda bergerak lurus berubah beraturan
2. memiliki koordinat awal ( -4, 0)m
3. setelah 1 s perpindahannya 5 m
4. setelah 1 s kecepatannya menjadi 8 m/s.
Pernyataan yang benar adalah :
a. 1, 2 dan 3 c. 1 dan 4
b. 1 dan 3 d. 2 ,3 dan 4
e. 2 dan 4
26. Posisi sudut sebuah partikel pada tepi sebuah roda yang sedang berputar dinyatakan
oleh = 4 t 3 t2 + t3 , dengan dalam radian dan t dalam sekon. Kecepatan
sudut ratarata antara t = 0 sampai t = 2 sekon adalah ...rad/s
a. 1 b. 2 c.3 d. 4 e. 5
27. Sebuah peluru ditembakan dengan sudut elevasi 370 dan kecepatan awal 50 m/s.
Maka perbandingan tinggi peluru ketika t= 1s dan t = 2s adalah .....
a. 1/5 b. c. 3/4 d. 3/5 e. 5/8
Adriyanto,S.Pd 44
Adriyanto,SPd.
Adriyanto,S.Pd 45