Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS DIFERENSIAL: BIAYA RELEVAN

dan KEPUTUSAN MANAJEMEN

Disusun Oleh :
Kelompok 4

1. Achmad Khotim (105030200111083)


2. Angky Anggraeni N (105030200111089)
3. Ahmad Rizky Naim P (105030203111031
(105030203111031))
4. Nurul Lianawati (105030209
(105030209111012
111012))

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
MALANG
2013
1. PENDAHULUAN

L
aba yang dilaporkan oleh perusahaan dalam tahun tertentu merupakan
refleksi beragam keputusan yang dibuat oleh manajer selama tahun tersebut
dan tahun- tahun sebelumnya. Dan keputusan yang diambil oleh menajer
hari ini akan mempunyai dampak terhadap laba tahun berikutnya, dan mungkin pula
pada laba untuk beberapa tahun berikutnya, dan mungkin pula pada laba untuk beberapa
tahun setelahnya. Dalam pengambilan keputusan, biaya merupakan faktor kunci.
Masalahnya adalah bahwa beberapa biaya yang berkaitan dengan sebuah alternatif
mungkin saja tidak relevan dengan keputusan yang dibuat.

2. BIAYA RELEVAN
Pengaruh biaya dari alternatif keputusan di masa yang akan datang relevan bagi
keputusan dan dapat dievaluasi dari segi perbedaannya. Jumlah perbedaan itu disebut
diferensial. Analisis diferensial memekai pendapatan dan biaya relevan untuk mengambil
keputusan. Aturan keputusan analisis diferensial adalah menetapkan pilihan yang
mengucurkan laba inkremental terbesar. Laba inkremental merupakan perbedaan antara
pendapatan relevan dan biaya relevan setiap alternatif pilihan.

A. Analisis Diferensial
Analisis diferensial merupakan pendekatan kepada analisis biaya relevan yang
terfokus pada biaya yang berbeda dalam serangkaian alternatif. Biaya relevan
adalah biaya masa depan yang berbeda di antara alternatif-alternatif yang ada.
Segala keputusan berkaitan dengan masa depan, oleh karena itu, hanya biaya
masa yang akan datang saja yang relevan bagi keputusan yang akan diambil.
Perbedaan antara biaya relevan dua atau lebih alternatif disebut biaya diferensial.
Karena pendapatan dan beban dapat mempengaruhi laba usaha, perubahan
pendapatan sepatutnya disertakan pula dalm definisi biaya relevan. Perbedaan
antara pendapatan relevan dua atau lebih alternatrif disebut pendapatan
diferensial.
Bahwasanya biaya relevan dapat diubah oleh keputusan manajer menyiratkan
bahwa biaya relevan adalah biaya masa depan, atau biaya yang belum
dikeluarkan. Biaya ini didasarkan ekspektasi manajemen, dan bukan merupakan
kenyataan historis.
B. Definisi Relevan
Dalam tahap akhir pproses pengambilan keputusan, manjer membandingkan dua
atau lebih rangkaian alternatif tindakan. Keputusan berlandaskan pada prediksi
perbedaan kinerja mendatang pada setiap alternatif yang ada. Informasi relevan
adalah prediksi biaya dan pendapatan mendatang yang akan berlainan di antara
alternatif-alternatif yang tersedia.
4 pertimbangan penting tentang informasi menjadi persoalan keputusan, yaitu :
1) Berkaitan dengan masa depan
Informasi harus berkaitan dengan masa yang akan datang, kerena semua
keputusan bertalian dengan masa yang akan datang.
2) Berbeda di antara alternatif-alternatif
Informasi relevan membuat suatu perbedaan dalam suatu keputusan,
namun informasi tidak relevan membuat perbedaan tersebut. Sekiranya
suatu biaya yang akan datang sama untuk lebih dari satu alternatif, biaya
tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan. Biaya semavam
itu jelas tidak relevan.
3) Kebutuhan akan Prediksi
Dalam membuat prediksi tersebut, akuntan manajemen acapkali memakai
estimasi perilaku biaya berdasarkan historis. Informasi relevan melibatkan
biaya dan manfaat yang akan direalisasikan di masa yang akan datang.
Sekalipun demikian, prediksi akuntan manajemen terhadap biaya dan
manfaat tersebut kerapkali menggunakan masa lalu.
4) Keputusan Unik Vs Repetitif
Keputusan unik jaranmg muncul. Penghimpunan data untuk keputusan
unik pada umumnya membutuhkan analisis khusus oelh akuntan
manajemen. Keputusan repetitif dilakukan hampir setiap harinya.

C. Relevansi dan Akurasi


Informai akurat adalah informasi yang persis atau eksak, informasi relevan adalah
informai yang berhubungan dengan masa yang akan datang dan berbeda di antara
alternatif-alternatif yang dipertimbangkan.
Taraf relevansi dan akurasi informasi acapkali tergantung pada derajat kualitatif
atau kuantitatif informasinya. Aspekkualitatif adalah aspek yang terhadapnya
pengukuran terhadap rupiahsulit dilakukan dan tidak akurat, aspek kuantitatif
adalah aspek yang terhadapnya pengukuran mudah dan tepat. Banyak faktor
keputusan dalam terminologi kuantitatif karena ancangan ini mengurangi
banyaknya faktor kualitatif yang dinilai. Dalam pengambilan keputusan, relevansi
lebih krusial daripada presisi sehingga aspek kualitatif mendapatkan bobot yang
lebih tinggi dibandingkan suatu imbas finansial terukur (kuantitatif) dalam
banyak keputusan.

D. Pengidentifikasian Biaya Relevan


Setiap biaya yang terhindarkan relevan untuk pengambilan keputusan. Biaya
terhindarkan adalah biaya yang dapat dihilangkan (sebagian atau semua) sebagai
akibat memilih alternatif ketimbang alternatif lainnya dalam suatu situasi
pengambilan keputusan. Biaya terhindarkan terdiri dari gaji departemen dan
biaya lainnya yang dapat dihapus denagan tidak mengoperasikan departemen
tertentu. Biaya tidak terhindarkan adalah biaya yang terus berlanjut meskipun
suatu kegiatan dihentikan, dan sifatnya relevan terhadap pengambilan keputusan.
Biaya tidak terhindarkan meliputi banyak biaya bersama, yakni biaya fasilitas dan
jasa yang digunakan bersama oleh beberapa departemen. Contoh biaya tidak
terhindarkan adalah penyusutan toko, biaya penyejuk udara, dan biaya
administrasi. Semia biaya dianggap terhindar kecuali, biaya terbenam dan biaya
masa depan yang tidak berada dia antara alternatif alternatif yang tersedia.
Setiap biaya masa depan yang tidak berada diantara alternatif-alternatif dalam
situasi keputusan bukanlah biaya relevan. Satu satunya cara di mana biaya masa
depan bisa membantu dalam proses pengambilan keputusan adalah dengan
menjadi berbeda di antara alternatif alternatif yang dipertimbangkan.

E. Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berlainan


Dalam setiap situasi, manajer perlu mencermati data yang ada lantas mengambil
langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memilah mana biaya yang relevan.
Jikalau tidak, manajer itu barangkali akan dihadapkan pada resiko disesatkan oleh
data yang tidak relevan.

3. BIAYA TERBENAM BUKAN MERUPAKAN BIAYA RELEVAN

Biaya terbenam adalah biaya yang dikeluarkan dalam periode akuntansi


sebelumnya yang tidak dapat diubah lagi. Biaya terbenam tidak mempengaruhi biaya di
masa yang akan datangdan tidak bisa pula diubah oleh tindakan sekarang ataupun di
masa depan. Biaya terbenam tidak relevan terhadap pengambilan keputusan karena tidak
deferensial.contoh biaya terbenam adalah nilai buku perlengkapan lama. Nilai buku
perlengkapan lama adalah biaya perolehan perlengkapan dikurangi akumulasi
penyusutan.,yang merupakan penjumlahan beban penyusutan pada periode sebelumnya.
Biaya terbenam merupakan biaya masa lalu. Biaya tersebut senantiasa sama untuk
alternatif sehingga tidak relevan.manajer biasanya sulit menerima kenyataan bahwa
biaya terbenam tidak relevan dalam keputusannya. Tendensi memasukkan biaya
terbenam dalam kerangka acuan keputusan biasanya kuat dalam hal nilai buku
perlengkapan lama.

4. KEPUTUSAN MENYEWAKAN ATAU MENJUAL

Manajemen barangkali dihadapkan pilihan antara menyewakan atau menjual


perlengkapan yang tidak lagi diperlukan dalam bisnis. Ketika memutuskan opsi mana
yang paling jitu, manajemen dapt mngaplikasikan analisi diferensial. Keputusan yang
sedang dipertimbangkan adalah menyewakan atau menjual perlengkapan tadi. Faktor
relevan yang dipertimbangkan adalh pendapatan dan biaya diferensial yang berhubungan
dengan keputusan menyewakan atau menjual. Biaya perolehan yang belum disusutkan
tidak relevan dalam keputusan seperti ini.

5. KEPUTUSAN PESANAN PENJUALAN KHUSUS

Perusahan kadangkala mesti memutuskan apakah akan menerima pesanan khusus,


biasanya dengan harga murah daripada harga jual normal. Contoh keputusan pesanan
penjualan khusus antara lain :
a) Menghasilkan penjualan dengan harga diskon guna memanfaatkan kapasitas
produksi yang berlebih.
b) Menerima penjualan yang hanya menutup biaya tunai denga tujuan
mempertahankan tenaga kerja supaya tetap bekerja selama masa resesi.
c) Melakukan penjualan sekali waktu untuk memindahkan barang dagangan yang
berangsur usang.
d) Menanggapi permintaan akan ciri khusus produk dari seorang pelanggan
reguler.
e) Menentukan harga untuk memasuki pasar kompetitif baru.

Hal pokok yang harus dilakukan oleh manajer dalah tidak langsung menolak pesanan
khusus tersebut hanya karena harga beli yang ditawarkan oleh pembeli lebih rendah
daripada harga jual normal yang diberlakukan oleh perusahaan. Manajer perlu
mengevaluasi tawaran pesanan khusu secara lebih cermat.
Aturan keputusan untuk pesanan penjualan khusus adalah melakukan penjualan
khusus manakala perusahaan dapat memperoleh marjin kontribusi positif dari penjualan
khusus tadi. Analisis diferensial dapat diterapkan untuk mengevaluasi pendapatan dan
biaya. Diferensial yang berkaitan dengan penjualan khusus.
Terdapat beberapa kondisi / asumsi yang diperlukan supaya pesanan khusus dapat
dipertimbangkan secara serius :
a) Terdapat kelebihan kapasitas produktif, dengan tiadanya alternatif
penggunaan kapasitas tersebut. Biaya kesempatan untuk penggunaa
kapasitas berlebih tersebut. Biaya kesempatan untuk penggunaan kapasitas
berlebih tersebut adalah nol atau sangat rendah.
b) Penjualan khusus tidak boleh mengganggu penjualan rehuler. Penjualan
khusus harus berasal dari segmen pasar yang berbeda dengan yang biasanya
dilayani oleh perusahaan.
c) Penjualan khusus merupakan pesanan sekali waktu dan tidak boleh menjadi
bisnis yang berulang-ulang.

6. KEPUTUSAN MENAMBAH ATAU MENGHAPUS LINI PRODUK DAN


SEGMEN LAINNYA

Keputusan berkenaan dengan apakah lini produk lama atau segmen perusahaan
lainnya harus dihapus atau ditambah merupakan salah satu keputusan paling rumit yang
harus diambil oleh manajer. Proses pengambilan keputusan untuk menambah atau
menghapus produk dapat pula diperluas ke lini produk, departemen, atau segmen bisnis
lainnya seperti sebuah toko, pabrik, atau cabang perusahaan. Contoh keputusan semacam
itu meliputi :
a) Pembukaan atau penutupan sebuah cabang atau toko eceran.
b) Penambahan atau penghapusan sebuah produk atau keseluruhan lini
produk.
c) Penambhan atau penghapusan layanan khusus di sebuah rumah sakit.
d) Penggabunga departemen pembelian di dalam dua unit pabrik ke dalam
sebuah unit.

Penghapusan lini produk merupakan keputusan yang sangat signifikan dan


mendapat perhatian sangat besar dari manajemen. Penyikapan yang paling tepat untuk
menganalisis permasalahan ini adalah dengan menghitung perubahan laba yang
diakibatkan oleh penghapusan lini produk tadi.

7. KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MENGELOLAH LEBIH LANJUT

Biaya yang dikeluarkan sebelum titik batas memberikan manfaat kepada semua
produk, dan disebut biaya bergabung. Biaya yang dikeluarkan setelah titik pisah batas
yang memberikan manfaat hanya kepada satu produk disebut biaya terpisah. Banyak
produk yang dapat dijual dengan titik pisah batas dengan harga tertentu, atau produk tadi
diolah lebih lanjut dan dijual dengan harga yang lebih tinggi. Aturan keputusan dalam
keputusan menjual atau mengelola lebih lanjut adalah mengolah lebih lanjut manakala
pendapatan inkremental pengelolahan lebih lanjut lebih besara daripada biaya
inkrementalnya. Pedoman mendasar dalam situasi ini adalah :
a) Semua biaya pengolahan tambahan diasumsikan bersifat inkremental.
b) Biaya yang dikeluarkan sebelum titik pisah batas adalah biaya bersama bagi
pilihan menjual atau menolah lebih lanjut, dan tidak relevan bagi keputusan
lebih jauh.
c) Keputusan ini terlepas dari penentuan biaya pokok produk menyertakan
semua biaya produk ke unit produk, hanya pendapatan dan biaya sekarang
serta masa depanlah yang dianggap relevan.
d) Keputusan mengasumsikan bahwa produk dapat dijual sebagaimana adanya
maupun diolah lebih lanjut.

8. KEPUTUSAN MEMBUAT ATAU MEMBELI

Keputusan membuat atau membeli adalah keputusan manajemen menyangkut


apakah sebuah komponen (suku cadang) harus dibuat secara internal ataukah dibeli dari
pemasok luar. Karena berbagai macam alasan, sebuah perusahaan dapat memproduksi
sebuah produk atau suatu jasa lebih murah daripada perusahaan lain. Tarif gaji, skala
ekonois, spesialisi, tingkat birokrasi, motivasi, struktur imbalan, kompetensi teknologis,
taraf otomasi, dan banyak faktor terkait dengan biaya lainnya berbeda antara perusahaan
yang satu dengan yang lain. Akibatnya, perusahaan mungkin membeli sebuah produk
atau jasa dengan harga di bawah biaya pembuatan atau penyediaan produk. Manajer
mempertimbangkan keputusan membuat atau membeli kerena bebagai alasan, termasuk
di antaranya :
a) Memangkas biaya.
b) Memanfaatkan atau membebaskan kapasitas.
c) Memperbaiki mutu atau kinerja pengiriman.
d) Mendorong produktivitas kegiatan internal yang lebih tinggi dengan
memaksa persaingan dengan pihal luar.
e) Mengadopsi teknologi baru.
f) Membebaskan dana investasi langka bagi keperluan lainnya.

Biaya tunai merupakan biaya relevan dalam keputusan membuat atau membeli.
Biaya pembuatan yang relevan adalah biaya langsung untuk memproduksi sebuah unsur
ditambah biaya kesempatan. Biaya pembelian yang relevan adalah harga beli barang,
biaya pengiriman dan penanganan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk membuat
barang yang dibeli tadi dalam bentuk siap digunakan. Sasaran keputusan membuat atau
membeli sudah sepatutnya adalah utilisasi optimal sumber-sumber daya finansial.

9. KEPUTUSAN TERHADAP BAURAN PRODUK DENGAN KENDALA SUMBER


DAYA

Sumber daya langka itu merupakan batasan/ limitasi bagi tujuan pengambilan
keputusan karena membatasi bagaimana perusahaan beroperasi. Aturan keputusan untuk
sumber daya langka adalah mengoptimalkan laba dari sumber daya langka dengan cara
memilih produk atau jasa yang memiliki marjin kontribusi tertinggi per unit dari sumber
daya langka tersebut.
Bauran produk yang paling menguntungkan ditentukan dalam situasi beraneka
produk dengan menghubungkan marjin kontribusi produk yang dimiliki dengan kendala
yang dihadapi perusahaan. Pedoman untuk memilih produk yang paling menguntungkan
dari bauran produk adalah :
a) Perusahaan mesti mengetahui banyaknya sumber daya langka yang
dibutuhkan untuk mengahsilkan sebuah unit produk.
b) Produk dengan marjin kontribusi per unit paling tinggi dari sumber daya
langkalah yang akhirnya dipilih, lantas yang menduduki peringkat kedua,
dan seterusnya sampai sumber daya langka tersebut terpakai penuh.
c) Analisis pada umumnya menggunakan marjin kontribusi variabel.
d) Biaya tetap tidak langsung, bersama, atau dialokasikan tidaklah relevan
dalam situasi keputusan semacam ini.

10. ANALISIS DIFERENSIAL DAN KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA

Manajer bisnis sering harus mengambil keputusan penentuan harga dalam upaya
memastikan bahwa produk atau jasa perusahaan dikenakan harga secara kompetitif dan
menguntungkan. Keputusan penentuan harga memainkan peranan penting dalam
keberhasilan perusahaan. Ada dua pendekatan dalam untuk menentukan hrga jual
normal:
1) Metode Pasar
Manajer mengacu kepada pasar eksternal untuk menentukan harga. Manajer
memakai metode berdasarkan permintaan menetapkan harga menurut permintaan
terhadap produk.
Manajer yang memakai metode berdasarkan kompetisi menetapkan harga menurut
harga yang ditawarkan oleh pesaingnya.
2) Metode Laba Sasaran
Manajer mengidentifikasi suatu laba sasaran dan mengenakan harga produk untuk
mencapai laba sasaran tadi. Dengan mengadopsi ancangan ini, manajer menentukan
harga produk dengan menambahkan suatu jumlah tertentu ke biaya pokok produk.
Jumlah tertentu tadi disebut markup.
Metode Laba sasaran meliputi 4 metode, yaitu :
a) Metode Jumlah Biaya Ditambah Markup
Langkah pertama dalam menerapkan metode jumlah biaya adalah dengan
menentukan jumlah biaya pabrikasi produk. Langkah berikutnya adalah
menambahkan taksiran beban penjualan dan administratif dengan jumlah
biaya pabrikasi produk. Angka biaya pokok per unit lantas dihitung dengan
cara membagi jumlah biaya dengan jumlah unit yang diproyeksikan akan
diproduksi akan dijual.
Setelah angka biaya produk ditentukan, angka rupiah markup dapat
ditetapkan. Markup dinyatakan sebagai suatu presentasi biaya pokok.
Presentase ini lalu dikalikan dengan angka biaya pokok per unit. Untuk
menghitung harga jual, maka angka rupiah markup lantas ditambahkan ke
angka biaya pokok per unit. laba dikehendaki
presentasemarkup=
Presentase markup untuk jumlah jumlah
konsepbiaya
biaya ditetapkan dengan
menerapkan rumus berikut :

b) Metode Biaya Produk Ditambah Markup


Dalam metode ini, hanya biaya pabrikasi produk yang disebut biaya produk
yang dimasukkan dalam angka biaya yang terhadapnya markup
ditambahkan. Metode ini kadang-kadang disebut metode penentuan harga
aborsi ke dalam komponen markup. Presentase markup ditentukan dengan
menerapkan rumus berikut :
Laba dikehendaki+ jumlah beban penj .admt
Presentase Markup=
jumlah biaya pabrikasi

c) Metode Biaya Variabel Ditambah Markup


Dalam metode ini, hanya biaya variabel saja yang disertakan dalam angka
biaya pokok yang terhadapnya markup ditambahkan. Metode ini adakalanya
disebut ancangan penentuan harga kontribusi. Semua biaya pabrikasi variabel
serta beban penjualan dan administrastif dimasukkan ke dalam angka biaya
pokok. Biaya pabrikasi tetap, beban penjualan dan administratif tetap, dan
laba dimasukkan dalam komponen markup.
markup. Presentase markup ditentukan
dengan menerapkan rumus ini :

Laba Dikehendaki+ Jumlah Biaya Tetap


Presentase Markup=
Jumlah Biaya Variabel
d) Penentuan Harga Berdasarkan Target Imbalan atas Investasi
Dalam pendekatan ini manajemen perlu menentukan laba yang dikehendaki
dan investasi aset yang diperlukan untuk meraup laba. Imbalan atas investasi
(return of investment, ROI) adalah laba bersih dibagi investasi dalam aset
yang digunakan untuk meraup laba bersih. Begitu ROI yang dikehendaki
ditentukan, maka jumlah biaya yang terlibat dalam produk atau jasa lantas
ditambahkan kepada ROI yang dikehendaki sudah ditentukan, maka jumlah
biaya yang terlibat dalam produk atau jasa lantas ditambahkan kepada ROI
tadi untuk mencari harga yang akan menutupi biaya yang dikeluarkan dan
menghasilkan laba usaha yang memadai.
Manajer perlu mengetahui bahwasanya penentuan harga berorientasi biaya
mempunyai keterbatasan sangat tergantung pada akurasi proyeksi volume
penjualan. Biaya tetap unit, target laba unit, dan harga jual unit produk akan
bervariasi menurut ramalan volume penjualan. Sekiranya dipakai prakiraan
penjualan yang sangat optimistik, maka harga jual dikenakan terlalu rendah
sehingga perusahaan tidak dapat mencapai target laba. Sebaliknya, prakiraan
penjualan rendah yang tidak realistik dapat menyebabkan harga jual tinggi
yang tidak kompetitif di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai