Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Harus diakui bahwa pengenalan dan pengertian masyarakat yang masih minim
terhadap keberadaan etiket sebagai suatu ilmu yang mandiri membuat etiket ataupun etika
dan moral seringkali diperbandingkan secara sama dengan istilah-istilah yang kelihatannya
sama padahal sama sekali berbeda sekalipun masih memiliki kaitan. Berbagai istilah seperti
etiket, kode etik, moral sering terdengar sering disamakan dengan pengertian etika. Di sinilah
letak pentingnya kita memahami dan menggunakan berbagai istilah seperti ini secara
maksimal dan proporsional.
Perlunya kita memahami apa saja prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam
melakukan asuhan keperawatan terhadap klien/pasien dan keluarganya. Hal ini dilakukan
agar apa yg kita lakukan sesuai dengan apa yg klien butuhkan . agar tidak merugikan pasien
dan keluarganya.

B. Rumusan masalah
1. Apa yg dimaksud dengan etiket perawat ?
2. Apa saja prinsip-prinsip etiket perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
klien dan keluarganya ?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari etiket perawat
2. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip-prinsip etiket perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap klien dan keluarganya

D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini ditulis secara metode pustaka yaitu metode yang dilakukan
dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan
buku.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etiket
Istilah etiket berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang
lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dalam perkembangan
selanjutnya, istilah etiket berubah bukan lagi berarti kartu undangan yang dipakai raja-raja
dalam mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara
berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara menerima tamu dirumah maupun di kantor dan
sopan santun lainnya. Jadi, etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
Dalam pergaulan hidup, etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik dalam
menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-
peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap
orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional melalui tingkah laku individual
dalam masyarakat beradab, merupakan tatacara formal atau tata krama lahiriah untuk
mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status social masing-masing individu. Etiket
didukung oleh berbagai macam nilai, antara lain;
1. nilai-nilai kepentingan umum
2. nilai-nilai kehjujuran, keterbukaan dan kebaikan
3. nilai-nilai kesejahteraan
4. nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai
5. nilai diskresi (discretion: pertimbangan)
Diatas dikatakan bahwa etiket merupakan kumpulan cara dan sifat perbuatan yang
lebnih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket juga sering disebut tata krama, yakni
kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat.
Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Sedangkan krama berarti sopan santun, kebiasaan
sopan santun atau tata sopan santun. Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia
yang bersikap jasmaniah maupun yang bersikap rohaniah. Kesadaran manusia terhadap
kesadaran baik buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral
.
B. Prinsip Etiket dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap klien dan
keluarganya
1. Respect (Rasa hormat), dalam etiket kita harus mempunyai sikap respect yaitu rasa
hormat, menghargai, peduli, dan dapat memahami orang lain. Jadi sikap respect
sangat penting sehingga apabila kita bersikap respect kepada orang lain, maka orang
lain pun akan respect kepada kita.
2. Empati, adalah pondasi dari semua interaksi hubungan antar manusia. Mampu
merasakan kondisi emosional orang lain. Empati dapat mengontrol sikap, perilaku,
dan perkataan kita. Empati membuat kita dapat turut merasa senang dengan
kesenangan orang lain, juga turut berduka dengan kesusahan orang lain. Dengan
bersikap empati kita bisa menjadi lebih bijaksana bersikap dan beretiket dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Jujur, adalah kunci sukses dalam menjalin sebuah hubungan yang baik. Dengan
berkata jujur, kita akan menjadi pribadi yang apa adanya tanpa perlu ada yang
ditutup-tutupi.

Selain 3 prinsip tersebut, sebelum melakukan asuhan keperawatan perlu


memperhatikan prinsip-prinsip seperti:
1. Otonomi (Autonomy/Self Determination)
Prinsip otonomi didasarkan pada hak seseorang untuk membuat keputusan sendiri.
Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih
dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Prinsip ini berkaitan dengan
kewajiban melakukan yang terbaik dan tidak merugikan orang lain.
Tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan senantiasa memberikan
yang terbaik sehingga anggota profesi selalu bersikap untuk meningkatkan mutu yang
lebih baik dalam memberikan pelayanan.

3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan
dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
4. Tidak Merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Mengerjakan sesuatu dengan teliti, hati-hati, cermat, dan tidak sembarangan.
5. Jujur (Veracity/Truth Telling)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban untuk menyampaikan atau mengatakan
sesuatu yang benar, tidak berbohong apalagi menipu. Perawat menerapkan prinsip ini
selalu berbicara benar, terbuka dan dapat dipercaya.
6. Komitment (Fedelity/Keeping Promise)
Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban untuk setia, loyal dengan kesepakatan atau
tanggung jawab yang diemban. Perawat akan bertanggungjawab sungguh-sungguh
terhadap tugas yang diembannya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari uraian yang telah dibahas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Istilah etiket
berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-
raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etiket
berubah bukan lagi berarti kartu undangan yang dipakai raja-raja dalam mengadakan pesta.
Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara
berpakaian, cara menerima tamu dirumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya. Jadi,
etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam etiket perawat, yaitu :
1. Respect
2. Empati
3. Jujur

Selain 3 prinsip tersebut, sebelum memberikan asuhan keperawatan perlu memperhatikan


prinsip-prinsip lain seperti:
1. Otonomi (Autonomy/Self Determination)
2. Berbuat baik (Beneficience)
3. Keadilan (Justice)
4. Tidak Merugikan (Nonmaleficience)
5. Jujur (Veracity/Truth Telling)
6. Komitment (Fedelity/Keeping Promise)

ETIKET PERAWAT
PRINSIP ETIKET PERAWAT DALAM MEMBERIKAN
ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP KLIEN DAN
KELUARGANYA

Disusun oleh:
1. Handika Gayuh Pratama
2. Hidayanti
3. Ikka Meilita Sari
4. Nuraini Habibah
5. Nova Triska Purnama Sari
6. Oya Nadia Lisa Cariza

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
2015/2016

Anda mungkin juga menyukai