Patofisiologi Tripanosomiasis
Patofisiologi Tripanosomiasis
mamalia dan artropoda. Siklus kehidupan dimulai ketika Trypanosoma masuk selama darah
dihisap oleh lalat tsetse dari reservoir manusia (West African Trypanosomiasis) maupun
reservoir hewan (East African Trypanosomiasis). Trypanosoma memperbanyak diri dalam
periode dua sampai 3 minggu dalam saluran pencernaan vektor dan bermigrasi ke kelenjar
salivanya dan menjadi metacyclic trypomastigotes (Odero, 2013).
Manusia akan terinfeksi oleh T. brucei setelah terkena gigitan lalat yang membekas
membentuk sebuah ruam. Parasit yang sudah masuk akan menjadi matang dan membelah diri
dalam darah dan sistem limfatik yang menyebabkan malaise, demam, ruam dan
limfadenopati. Reaksi hipersensitivitas dapat menyebabkan masalah pada kulit seperti
urtikaria persisten dan edema wajah. Pada akhirnya, parasit mencapai CNS yang
menyebabkan perubahan perilaku dan gangguan saraf seperti meningoencepahalitis dan
edema cerebri yang dapat menyebabkan kematian. Bahkan sebelum parasit masuk kedalam
CNS, fibrosis sering terjadi pada miokardium sehingga fungsi jantung akan terganggu dan
menyebabkan aritmia dan gagal jantung (Odero, 2013).