Anda di halaman 1dari 14

18

BAB III
PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS

3.1 Profil Perusahaan


PT Ecogreen Oleochemicals berdiri pada tahun 1991, dimana sebelumnya
bernama PT Batamas Megah. Nama Ecogreen melambangkan profil dari
perusahaan ini, yaitu memiliki produk yang berhasil. Minyak kelapa, yang ramah
terhadap ekologi dan lingkungan.
Warna hijau menyala pada daun muda di logo menggambarkan kehidupan
baru suatu permulaan. Tetapi permulaan ini di bangun atas hubungan yang erat
dengan konsumen dan rekan kerja yang akan terus berlanjut bahkan meningkat
pada abad 21 ini.
PT. Ecogreen Oleochemichals sebelumnya bernama PT. Aribhawana
Utama Belawan yang didirikan oleh salah seorang pengusaha Indonesia yang
bergabung dalam kelompok usaha Salim Group yang berlokasi di
Belawan, Sumatra utara. Seiring dengan perkembangan industri yang terjadi dan
permintaan pasar yang semakin meningkat, maka dilakukan ekspansi di Pulau
Batam.
Pabrik Oleochemichal di Batam mulai beroperasi pada bulan Oktober tahun
1994 dengan nama perusahaan PT. Batamas Megah. Pada tahun 2000 terjadi
pengalihan kepemilikan dari Salim Group ke sebuah konsorsium yang terdiri dari
PT. Wings Lautan Luas dan PT. Djarum. Sehingga terjadi penggantian nama pada
tanggal 21 April 2001 menjadi PT. Ecogreen Oleochemicals Batam Plant.
PT Ecogreen Oleochemicals merupakan salah satu pabrik oleokimia yang
memproduksi fatty alcohol (alkohol lemak) terbesar di dunia. Oleokimia adalah
bahan-bahan yang diperoleh dari pemisahan dan pengolahan minyak, baik minyak
nabati dan hewani maupun dari minyak bumi. Produk ini digunakan sebagai
bahan tambahan dalam pembuatan deterjen, sampo, kosmetik dan produk-produk
lainnya yang sangat diperlukan oleh konsumen. Disamping untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dalam negeri, produk ini juga di ekspor ke berbagai negara.
Fatty alcohol merupakan bahan yang akan terus dibutuhkan dan berkembang
sampai kapanpun.
19

Area pabrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu area proses dan area non
proses. Pada area proses ditempatkan peralatan dan bangunan untuk proses
produksi termasuk utilitas, tankfarm, pusat pengendali, serta pengemasan,
pengisian truk tangki dan gudang penyimpanan produk.
Pada area non proses ditempatkan kantor administrasi, laboratorium, klinik,
kantor, kantin, bengkel, gudang bahan baku dan suku cadang serta pos
pengamanan yang tidak semuanya berhubungan langsung dengan proses produksi.
PT Ecogreen Oleochemicals merupakan salah satu produsen di dunia yang
menghasilkan fatty alcohol alami dengan kapasitas produksi 90000 MT/tahun.
Bisnis yang mendunia ini diorganisir dari sebuah kantor pemasaran di Singapura.
Pabrik ini mendapat ISO 9001 dari SGS yarsley international certification
services ltd. Sementara plant di Jerman mendapatkan ISO 14001 diperoleh oleh
plant di Batam pada bulan Januari 1998 dari BVQI.

3.1.1 Bahan Baku dan Bahan Penunjang


Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi fatty alcohol adalah :
1. Minyak inti kelapa sawit (CPKO)
2. Gas NG dan methanol
Bahan baku metanol untuk memproduksi metilester didatangkan dari pasar
bebas di Singapura. Minyak dan metanol merupakan bahan baku pembuatan
metilester yakni produk antara dalam pembuatan fatty alcohol. NG merupakan
bahan baku pembuatan gas hidrogen, yang digunakan untuk menghidrogenasi
metilester menjadi fatty alcohol.
Bahan bakar yang digunakan sebagai sumber energi untuk membangkitkan
sistem dan tenaga listrik yang dibutuhkan pabrik adalah ADO (Automotive Diesel
Oil).
Bahan penunjang adalah bahan lain selain bahan baku yang perlu ditambahkan
untuk proses sehingga didapat produk dengan kualitas baik. Bahan-bahan tersebut
adalah :
1. Asam fosfat
2. Bleaching earth
3. Activated carbon
20

4. Asam clorida
5. Natrium hidroksida
6. Larutan besi (III) klorida
7. Filter acid

3.1.2 Pemilihan Lokasi Pabrik


PT. Ecogreen Oleochemical Batam Plant berlokasi di tepi laut bagian tenggara
pulau Batam atau terletak di daerah Kabil dengan suhu rata-rata sekitar 29 C dan
kelembaban sekitar 85 %. Berada di tepi jalan raya sekitar 1 KM dari dermaga dan
terminal minyak sawit (Indoterminal). Tersedianya dermaga maka transportasi
produk dan bahan baku melalui jalur laut menjadi lebih mudah.
Pabrik berdiri di atas lahan seluas 80 hektar, dengan luas bangunan sekitar 20
hektar, terdiri dari dua plant yang memproduksi fatty alcohol dengan metoda
yang berbeda yaitu Ecogreen Oleochemicals Batam I (EOB I) dan Ecogreen
Oleochemicals Batam II (EOB II). Sebagian lahan disediakan untuk ekspansi
pabrik yaitu EOB 3 yang akan segera dibangun.

3.1.3 Kapasitas Produksi


PT Ecogreen Oleochemicals merupakan salah satu produsen fatty alcohol di
dunia dengan kapasitas produksi 90000 MT/tahun.

3.1.4 Produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan oeh PT. Ecogreen berupa fatty alcohol (alkohol lemak)
dan glycerine.
1. Fatty Acid (Asam Lemak)
Secara umum Fatty Acid dihasilkan dari proses Raw Material (CPKO,
RBDPS, PKO, RBDPO) dipompakan ke splitting dimana terjadi proses
Hidrolisis yang menghasilkan Fatty Acid dan Glyserin, setelah itu proses
Hidrogenisasi yaitu untuk menghasilkan Fatty Acid yang jenuh dengan
membaerikan Hydrogen, kemudian proses Destilasi selanjutnya proses
Fraksinasi dan akhirnya dihasilkan Fatty Acids.
2. Fatty Alkohol (Lemak Alkohol)
21

Fatty Alkohol merupakan hasil lanjut dari pengolahan Fatty Acids yang
terleih dahulu di proses melalui Methylester.
3. Fatty Amino (Lemak Amino)
Fatty Amino digunakan sebagai bahan industry plastic, elumas, tekstil, dan
surfaktan.
4. Methylester
Methylester dihasilkan melalui proses Waterfikasi pada lemak yang diberi
Methanolatau Etanol dengan pemisahan katalisator Nametoksi. Contohnya
bahan pembuatan sabun.
5. Gliserin
Gliserin merupakan pemisahan dari Fatty Acids pada proses Hidrolisasi.
Contohnya untuk industri kosmetik, bahan pelarut, pengatur kekenyalan
shampoo, obat kumur, pasta gigi, industry rokok, permen karet, adesip,
plester, cat dan sabun.

PT. Ecogreen mengekspor sebagian besar produknya ke seluruh dunia dengan


pusat pemasaran di Asia Pasifik, Amerika Serikat, Amerika Latin dan Eropa. Pusat
pemasaran ini diorganisir oleh kantor pusat pemasaran di Singapura yang juga
mengkoordinasi aktivitas pemasaran global dengan dua kantor regional yang
terdapat di dusseldorf, Jerman.
Usaha pemasaran PT. Ecogreen Oleochemicals dilakukan oleh jaringan
distributor dan agen lebih dari 20 negara yang menyediakan bantuan distribusi
lokal, penyimpanan dan hubungan dengan konsumen. Sebagai penyempurnaan
jaringan pasokan global untuk bisnis fatty alcohol, PT Ecogreen Oleochemicals
menggunakan fasilitas penyimpanan yang besar di Rofferdam (Belanda) untuk
pasar Eropa di Houston, Texas, New Jersey untuk Amerika Serikat dan Shanghai
untuk Cina. Fasilitas penyimpanan ini memastikan pasokan yang berkelanjutan
dan pengiriman yang terjadwal bagi konsumen.
22

3.2 Deskripsi Proses


3.2.1 Blok Diagram

Gambar 3.1 Turunan dari Oleochemicals Produk

Gambar 3.2 EOB 2 Process (Fatty Acid Route

3.2.2 Uraian Proses


Ecogreen Oleochemicals memiliki tiga pabrik di Indonesia, yaitu :
1. Ecogreen Oleochemicals Medan (EOM)
2. Ecogreen Oleochemicals Batam 1 (EOB 1)
3. Ecogreen Oleochemicals Batam 2 (EOB 2)

Dalam EOB 2 ada 5 cara memperoleh fatty alcohol:


1. Oil Hydrolysis
23

Gambar 3.3 Proses Pemisahan Minyak


Proses ini terjadi pada temperature 220-240 C dan Tekanan berkisar antara
50-55 bar.

2. Fatty Acid Esterification

Gambar 3.4 Esterifikasi Asam Lemak


Proses esterifikasi ini berlangsung pada suhu 120-130C dengan Catalyst:
Kuat Keasaman Polystyrene Resin

3. Methyl Ester Hydrogenation


24

Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Hidrogenasi Metil Ester


Reaksi yang terjadi adalah :

Suhu: 230-270 C
Tekanan: 40 bar
Catalyst: Tembaga Seng (CuZn)

4. Methyl Ester Removal

Gambar 3.6 Proses Perpindahan Metil Ester


25

Di dalam reaktor tejadi proses transesterifikasi yang berlangsung pada


suhu 230-270 C dan tekanan 40 bar dengan menggunakan katalis Titanate
BiP. Parameter metil ester dengan konten (dari GC) <0,1%. Jika nilai metil
ester tinggi hal ini menunjukkan kegagalan dalam proses removal.

5. Carbonyl Removal

Gambar 3.7 Diagram proses Carbonil Removal


Carbonil Removal merupakan proses aldehida hidrogenasi pada suhu 100-
130C dan tekanan senilai 25 - 30 bar, menggunakan Nikel (Ni) sebagi katalis dan
Parameter: COV max. 20. Jika diperoleh nilai tinggi dari COV hal ini akan
mempengaruhi warna, AV, dan stabilitas produk.

Oleokimia adalah produk antara yang berasal dari minyak nabati atau lemak
hewan. Secara umum, Oleochemicals mengacu pada asam lemak, fatty alkohol
dan Methyl Ester. Oleokimia akhirnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti:
deterjen dan produk perawatan pribadi, kesehatan, antioksidan, rasa dan
wewangian, pelumas, logam agen cetakan, penstabil busa, dll.

3.3 Utilitas dan Unit Pendukung


Utilitas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses produksi
dimana utilitas berfungsi sebagai penunjang terlaksannanya proses produksi.
Bagian utilitas berfungsi untuk memasok energy listrik, air, steam, udara, serta gas
yang dibutuhkan selama pabrik beroperasi, untuk mengolah limbah proses
sebelum dibuang ke lingkungan.
1. Section 124 Nitrogen Production
Section ini berfungsi untuk menghasilkan nitrogen murni untuk keperluan
pabrik. Gas nitrogen dipakai untuk blanketing, purging, dan pembentukan
26

atmosfer inert.
2. Section 125 Instrument Air Compressor
Section ini bertugas untuk menyediakan udara bertekanan yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pabrik. Ini proses hanyalah mengkompresi
udara dengan kompresor hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Perlakuan
lain adalah penyaringan pengotor yang terbawa bersama udara dan juga
pemisahan udara dari uapa air.
3. Section 129 Cooling Water Plant
Section ini terdiri dari dua bagian, yaitu cooling water (merupakan
sirkulasi terbuka), dan bagian water cooling tempered (merupakan sirkulasi
tertutup).
a. Cooling water (CW)
Bagian ini menghasilkan air bertekanan 4 bar dengan temperature 32 0C.
Setelah dimanfaatkan untuk proses pendinginan pada bagian produksi,
rata-rata tekannanya menjadi 2,8 bar dan temperaturnya menajdi 420C.
Air dikontakkan dengan udara luar sehingga bagian air akan
terevaporasi, dengan demikian temperature air akan turun. Oleh sebab
itu diberi air tambahan dimana air yang digunakan adalah utility water.
Dalam system ini di lakaukan penambahan berberapa zat yang
berfungsi sebagai:
a. Antikorosif , Memberikan penambahan corrosion inhibitor berupa
Na3PO4 yang bersifat magnetic sehingga akan menempel dan
melapisi di dinding pipa.
b. Anti Scale, Melakukan penambahan dispersion, biodispersan dan
oxidizing biozide. Dispersan berfungsi untuk mengontrol ketebalan
inhibitor, biodispersan berfungsi untuk mendispersikan kerak-
kerakyang menempel pada dinding pipa. Oxidizing berfungsi untuk
mematikan mikroorganisme.
c. Anti fouling, Mengurangi endapan kotoran yang terkandung dalam
air yang akan mengganggu efisien het exchanger.

d. Anti mikroorganisme, Mematikan bakteri-bakteri penyebab korosi


dan scalling dengan zat kimia berupa NaCl.

b. Water Cooling Tempered (WCT)


27

WCT disediakan pada tekanan 4.8 bar dan temeperatur 40-45 0C. WCT
yang telah dimanfaatkan oleh proses produksi akan dikembalikan ke
section ini untuk diolah kembali. Setelah digunakan, diperkirakan
tekanan WCT turun 3.6 bardan temperatur menjadi 65 0C. Sistem
sirkulasi WCT merupakan system tertutup. Tidak ada kontak setiap saat
dalam sirkulasi dengan udara luar. Pendinginan WCT menggunakan 4
buah vent cooler. Udara dihembuskan pada dinding luar pipa sehingga
terjadi perpindahan panas antara air dalam pipa dan udara melalui
dinding pipa.

4. Section 501 Water Treatment Plant

Seksi 501 adalah seksi pengolahan air mentah yang erasal dari air lagoon
(pengolahan awal). Pengolahan air bertujuan untuk menghilangkan padatan
tersuspensi, zat terlarut serta mikroorganisme. Seksi ini terbagi atas dua bagian,
yang pertama adalah bagian ayng menghisalkan air utilitas dan yang kedua
adalah bagian yang menghasilkan air demin.

5. Section 502 Common Boiler


Seksi 502 bertanggungjawab untuk memasok listrik dan steam jenuh 4 bar
serta 15 bar untuk keperluan pemansan dan proses keseluruhan kompleks plant,
dan tekanan tinggi 45 bar yang dimanfaatkan untuk memutar generator listrik.
Air umpan boiler yang berupa kondensat dari proses, dicampur dengan air
make up sebagai umpan boiler. Air yang digunakan untuk umpan boiler ini
adalah air demin. Pencampuran ini dilakukan dalam suatu alat daerator. Alat ini
bertujuan untuk menghilangkan gas-gas terlarut dalam air umpan boiler
melalui proses fisik (menambahkan steam bertekanan rendah) dan melalui
proses kimia (penambahan N2H4).
Selain befungsi untuk mengurangi jumlah oksigen yang terlarut dalam air
umpan boiler, steam juga berfungsi untuk ikut memanaskan air. Penambahan
N2H4 (hydrazine) berfungsi untuk mengikat oksigen dan membentuk air beserta
gas N2. Reaksinya sebagai berikut :
28

N2H4 + O2 2H2O + N2

Air umpan boiler lalu ditambahkan Na3PO4 sebagai pencegah korosi


sebelum dialirkan menuju boiler. Boiler memanaskan air dan meningkatkan
tekanan hingga didaptkan steam tekanan tinggi. Steam tekanan tinggi ini lalu
dilewatkan dalam turbin pemutar generator. Keluaran turbin pertama adalah
steam tekanan menengah. Untuk menghasilkan steam tekanan rendah, steam
tekanan menengah ini dicampur dengan air umpan boiler, sehingga tekanan
akan turun. Steam tekanan rendah ini akan dialirkan ke bagian proses yang
membutuhkan.

6. Section 503 MP boiler


Pada kondisi darurat, seksi ini bertanggung jawab untuk memberikan
energy listrik dan steam. Untuk pasokan energy listrikterdapat duah buah
generator set yaitu:
1. Caterpillar Generator Set
2. Motor Turbin Unit (MTU) Generator Set

7. Section 506 Fire Fughting Pump


Merupakan unit yang bertugas untuk mengatasi kalau terjadi kebakaran
pada area plant.
8. Section 507 Waste Water Treatmen
Proses pada section 507 merupakn awal dari pengolahan limbah cair yang
dihasilkan oleh seluruh proses di pabrik yang memiliki kadar COD tinggi.
Limbah cair akan diolah dengan proses kimia, fisika, dan proses biologis.
Section ini terintegrasi dengan section (Anaerobic Digester) dan bekerja
bersama-sama untuk mengolah limbah.
29

PAC

Gambar 3.8 Diagram alir sederhana untuk section 507

Limbah berupa campuran minyak air dari proses ditampung di kolam oil
water separator. Tujuannya adalah untuk memisahkan antara air dengan
minyak dengan memanfaatkan perbedaan densitasnya saja. Minyak yang
terpisah dan terpulihkan ditampung untuk kemudian dibakar incinerator.
Terkadang untuk memisahkan minyak dari air diperlukan penambahan asam
karena kelarutan minyak dalam air akan berkurang seiring dengan penurunah
PH.
9. Section 516 Anaerob Plant
Pengolahan limbah pada section ini merupakan pengolahan limbah secara
biologis. Terdapat 2 macam pengolahan secara anaerob dilanjutkan dengan
pengolahan secara aerob.
Setiap harinya dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan
bahwa air limbah yang dibuang masih dalam batas baku air limbah yaitu
kandungan COD harus berada pada rentang 100-300 ppm (berdasarkan
kepmen LH No, KEP 51/MENLH/10/1995).
30

Methanogenesis

Gambar 3.9 Proses reaksi yang terjadi di dalam bioreactor anaerobik.

10. Limbah
Keseluruhan proses produksi yang ada di PT. Ecogreen Oleochemical
menghasilkan tiga jenis limbah, yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah
padat. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah tersebut diolah terlebih dahulu
agar tidak merusak lingkungan.
Limbah gas, Limbah yang dihasilkan berupa gas hasil pembakaran, gas
hydrogen, uap metanol, serta gas-gas dari seksi 109 dan dari produksi
nitrogen seperti CO, CO3 dan CH 4 . Gas hasil pembakaran
dibuang ke udara luar melalui cerobong, agar konsentrasi gas
dipermukaan tanah menjadi rendah. Gas-gas keluaran section 109
dialirkan ke flare untuk menjadi bahan bakar.
Limbah Cair, Limbah cair yang berasal dari section 102
deacidification, section 104 fractionation dan distilasi metilester,
section 106 fractionation dan distilasi fatty alcohol, diolah pada section
507 pengolahan air limbah. Kandungan yang terdapat pada air limbah
cair diantaranya oil, fat, metanol, dan katalis.
Limbah Padat, Limbah padat dihasilkan dari section 101 preatment,
103 transesterification, 105 hydrogenation, 111 glyserine distilation
and bleaching dan 507 waste water treatment. Limbah padat yang
dihasilkan berupa filter cake, bleaching earth, dan sisa katalis. Untuk
pengolahan fipembakaran pada lter cake dan bleaching earth dilakukan
31

dengan pembakaran pada section 301 Incenarator.


Limbah dari section-section diatas mempunyai kadar COD bervariasi
tergantung pada fraksi yang dijalankan dalam plant. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya fraksi ringan yang terikat pada sistem vakum. Keluaran sistem
vakum ini berupa waster water dan kandungan hidrokarbon sehingga
meningkatkan kadar COD.

11. Section 301 incenerator


Unit pembakaran limbah ini digunakan untuk membakar limbah berupa
lumpur sisa-sisa hasil proses yang sudah tidak bisa digunakan lagi.
Kemampuan kapasitas pembakaran limbah ini berkisar 400 kg campuran
limbah/ jam tergantung pada kadar air dan minyak dalam lumpur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai