BAB III
PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS
Area pabrik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu area proses dan area non
proses. Pada area proses ditempatkan peralatan dan bangunan untuk proses
produksi termasuk utilitas, tankfarm, pusat pengendali, serta pengemasan,
pengisian truk tangki dan gudang penyimpanan produk.
Pada area non proses ditempatkan kantor administrasi, laboratorium, klinik,
kantor, kantin, bengkel, gudang bahan baku dan suku cadang serta pos
pengamanan yang tidak semuanya berhubungan langsung dengan proses produksi.
PT Ecogreen Oleochemicals merupakan salah satu produsen di dunia yang
menghasilkan fatty alcohol alami dengan kapasitas produksi 90000 MT/tahun.
Bisnis yang mendunia ini diorganisir dari sebuah kantor pemasaran di Singapura.
Pabrik ini mendapat ISO 9001 dari SGS yarsley international certification
services ltd. Sementara plant di Jerman mendapatkan ISO 14001 diperoleh oleh
plant di Batam pada bulan Januari 1998 dari BVQI.
4. Asam clorida
5. Natrium hidroksida
6. Larutan besi (III) klorida
7. Filter acid
Fatty Alkohol merupakan hasil lanjut dari pengolahan Fatty Acids yang
terleih dahulu di proses melalui Methylester.
3. Fatty Amino (Lemak Amino)
Fatty Amino digunakan sebagai bahan industry plastic, elumas, tekstil, dan
surfaktan.
4. Methylester
Methylester dihasilkan melalui proses Waterfikasi pada lemak yang diberi
Methanolatau Etanol dengan pemisahan katalisator Nametoksi. Contohnya
bahan pembuatan sabun.
5. Gliserin
Gliserin merupakan pemisahan dari Fatty Acids pada proses Hidrolisasi.
Contohnya untuk industri kosmetik, bahan pelarut, pengatur kekenyalan
shampoo, obat kumur, pasta gigi, industry rokok, permen karet, adesip,
plester, cat dan sabun.
Suhu: 230-270 C
Tekanan: 40 bar
Catalyst: Tembaga Seng (CuZn)
5. Carbonyl Removal
Oleokimia adalah produk antara yang berasal dari minyak nabati atau lemak
hewan. Secara umum, Oleochemicals mengacu pada asam lemak, fatty alkohol
dan Methyl Ester. Oleokimia akhirnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti:
deterjen dan produk perawatan pribadi, kesehatan, antioksidan, rasa dan
wewangian, pelumas, logam agen cetakan, penstabil busa, dll.
atmosfer inert.
2. Section 125 Instrument Air Compressor
Section ini bertugas untuk menyediakan udara bertekanan yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pabrik. Ini proses hanyalah mengkompresi
udara dengan kompresor hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Perlakuan
lain adalah penyaringan pengotor yang terbawa bersama udara dan juga
pemisahan udara dari uapa air.
3. Section 129 Cooling Water Plant
Section ini terdiri dari dua bagian, yaitu cooling water (merupakan
sirkulasi terbuka), dan bagian water cooling tempered (merupakan sirkulasi
tertutup).
a. Cooling water (CW)
Bagian ini menghasilkan air bertekanan 4 bar dengan temperature 32 0C.
Setelah dimanfaatkan untuk proses pendinginan pada bagian produksi,
rata-rata tekannanya menjadi 2,8 bar dan temperaturnya menajdi 420C.
Air dikontakkan dengan udara luar sehingga bagian air akan
terevaporasi, dengan demikian temperature air akan turun. Oleh sebab
itu diberi air tambahan dimana air yang digunakan adalah utility water.
Dalam system ini di lakaukan penambahan berberapa zat yang
berfungsi sebagai:
a. Antikorosif , Memberikan penambahan corrosion inhibitor berupa
Na3PO4 yang bersifat magnetic sehingga akan menempel dan
melapisi di dinding pipa.
b. Anti Scale, Melakukan penambahan dispersion, biodispersan dan
oxidizing biozide. Dispersan berfungsi untuk mengontrol ketebalan
inhibitor, biodispersan berfungsi untuk mendispersikan kerak-
kerakyang menempel pada dinding pipa. Oxidizing berfungsi untuk
mematikan mikroorganisme.
c. Anti fouling, Mengurangi endapan kotoran yang terkandung dalam
air yang akan mengganggu efisien het exchanger.
WCT disediakan pada tekanan 4.8 bar dan temeperatur 40-45 0C. WCT
yang telah dimanfaatkan oleh proses produksi akan dikembalikan ke
section ini untuk diolah kembali. Setelah digunakan, diperkirakan
tekanan WCT turun 3.6 bardan temperatur menjadi 65 0C. Sistem
sirkulasi WCT merupakan system tertutup. Tidak ada kontak setiap saat
dalam sirkulasi dengan udara luar. Pendinginan WCT menggunakan 4
buah vent cooler. Udara dihembuskan pada dinding luar pipa sehingga
terjadi perpindahan panas antara air dalam pipa dan udara melalui
dinding pipa.
Seksi 501 adalah seksi pengolahan air mentah yang erasal dari air lagoon
(pengolahan awal). Pengolahan air bertujuan untuk menghilangkan padatan
tersuspensi, zat terlarut serta mikroorganisme. Seksi ini terbagi atas dua bagian,
yang pertama adalah bagian ayng menghisalkan air utilitas dan yang kedua
adalah bagian yang menghasilkan air demin.
N2H4 + O2 2H2O + N2
PAC
Limbah berupa campuran minyak air dari proses ditampung di kolam oil
water separator. Tujuannya adalah untuk memisahkan antara air dengan
minyak dengan memanfaatkan perbedaan densitasnya saja. Minyak yang
terpisah dan terpulihkan ditampung untuk kemudian dibakar incinerator.
Terkadang untuk memisahkan minyak dari air diperlukan penambahan asam
karena kelarutan minyak dalam air akan berkurang seiring dengan penurunah
PH.
9. Section 516 Anaerob Plant
Pengolahan limbah pada section ini merupakan pengolahan limbah secara
biologis. Terdapat 2 macam pengolahan secara anaerob dilanjutkan dengan
pengolahan secara aerob.
Setiap harinya dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan
bahwa air limbah yang dibuang masih dalam batas baku air limbah yaitu
kandungan COD harus berada pada rentang 100-300 ppm (berdasarkan
kepmen LH No, KEP 51/MENLH/10/1995).
30
Methanogenesis
10. Limbah
Keseluruhan proses produksi yang ada di PT. Ecogreen Oleochemical
menghasilkan tiga jenis limbah, yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah
padat. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah tersebut diolah terlebih dahulu
agar tidak merusak lingkungan.
Limbah gas, Limbah yang dihasilkan berupa gas hasil pembakaran, gas
hydrogen, uap metanol, serta gas-gas dari seksi 109 dan dari produksi
nitrogen seperti CO, CO3 dan CH 4 . Gas hasil pembakaran
dibuang ke udara luar melalui cerobong, agar konsentrasi gas
dipermukaan tanah menjadi rendah. Gas-gas keluaran section 109
dialirkan ke flare untuk menjadi bahan bakar.
Limbah Cair, Limbah cair yang berasal dari section 102
deacidification, section 104 fractionation dan distilasi metilester,
section 106 fractionation dan distilasi fatty alcohol, diolah pada section
507 pengolahan air limbah. Kandungan yang terdapat pada air limbah
cair diantaranya oil, fat, metanol, dan katalis.
Limbah Padat, Limbah padat dihasilkan dari section 101 preatment,
103 transesterification, 105 hydrogenation, 111 glyserine distilation
and bleaching dan 507 waste water treatment. Limbah padat yang
dihasilkan berupa filter cake, bleaching earth, dan sisa katalis. Untuk
pengolahan fipembakaran pada lter cake dan bleaching earth dilakukan
31