Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembuatan laporan ini , kami mengambil contoh kasus Asuhan
Keperawatan Pada Tn. P dengan Gangguan Kebutuhan Aktivitas Sehari-hari
Sehubungan dengan Fraktur Tibia Sinistra di Gedung Topaz RSU dr. Selamet
Garut. Laporan ini dibuat untuk menunjang salah satu tugas mata kuliah Mulok
KDM.
Semoga apa-apa yang penulis lampirkan dalam laporan ini dapat dijadikan
suatu bahan pertimbangan dan dapat berguna bagi penulis juga yang membaca
laporan ini.

B. Rumusan Maslah
Dalam penulisan laporan ini penulis menjelaskan tentang bagaimana asuhan
keperawatan pada klien fraktur tibia sinistra.

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mulok KDM.
b. Untuk menjelaskan ASKEP pada klien dengan Fraktur Tibia Sinistra.

D. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan dan sistematika penulisan
Bab II Tinjauan Teoritis
Bab III Tinjauan Kasus

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. DEFINISI
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
atau tulang rawan yang umumnya di sebabkan oleh rudapaksa.
Fraktur dapat di bagi menjadi:
1. Fraktur tertutup (closed) bila tidak terdapat hubungan antara pragmen tulang
dengan dunia luar.
2. Fraktur terbuka (Open/ Conpound) bila terdapat hubungan antara pragmen
tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit .
Fraktur terbuka di bagi atas tiga derajat;yaitu:
a) Derajat I
1) Luka <1 cm
2) Kerusakan jaringan lunak sedikit ada tanda luka remuk
3) Fraktur sederhana, Tranversal ,oblik, atau kominutif ringan
4) Kontaminasi minimal
b) Derajat II
1) Laserasi > 1 cm
2) Kerusakan Jaringan lunak, tidak luas ,flap/avulse
3) Fraktur komonutif sedang
c) Derajat III
Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas ,meliputi struktur kulit,otot,
dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi .
Fraktur derajat tiga di bagi atas :
1) Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun mendapat
laserasi luas, atau fraktur segmental atau sangat komonitif yang di
sebabkan oleh trauma yang berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran
luka.
2) Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau
kontaminasi massif.

2
3) Luka pada pembuluh arteri atau saraf perifer yang hanya diperbaiki tanpa
medical kerusakan jaringan lunak.

B. DESKRIPSI FRAKTUR
Untuk menjelaskan keadaan fraktur, hal-hal yang perlu di deskripsikan
adalah:
1. Komplit atau tidak komplit
a. Fraktur komplit , bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau
melalui ke dua kortek tulang.
b. Fraktur tidak komplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang.
2. Bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma
a. Garis patah melintang :trauma angulasi atau langsung
b. Garis patah oblik : trauma angulasi
c. Daris patah spiral : trauma rotasi
d. Fraktur kompresi : trauma aksial / fraksi otot pada insersinya di tulang .
misalnya fraktur fatela.
3. Jumlah garis patah
a. Fraktur kominutif :Garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan
b. Fraktur sigmental : Garis patah lebih dari satu tetapi tidak berhubungan
c. Fraktur mutifel : Garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang
berlainan tempatnya.misalnya : fraktur femur ,kruris, dan fraktur tulang
belakang.
4. Bergeser / tidak bergeser
a. Fraktur undisfleed , (tidak bergeser) garis patah komplit tetapi kedua pragmen
tidak bergerser ,periosteumnya masih utuh.
b. Fraktur disfleed (bergeser) terjadi pergeseran fragmen fraktur yang juga di
sebut lokasi fragmen.
5. Terbuka - tertutup
6. Komplikasi tanpa komplikasi ,dapat berupa komplikasi dini atau lambat, local
atau sistemik ,oleh trauma atau akibat pengobatan.

3
C. DIAGNOSIS
1- Anamnesis
Bila tidak ada riwayat trauma , berarti fraktur fatologis.trauma harus
diperinci kapan terjadinya, jenisnya ,berat ringan trauma dan posisi pasien atau
ektremitas yang bersangkutan .
2. Pemeriksaan umum
Di cari kemungkinan komplikasi umum seperti shock pada fraktur
multifel, tanda tanda sepsis.
3. Pemeriksaan status lokalis
Tanda-tanda klinis pada fraktur tulang panjang. Tindakan pada frakur
terbuka harus di lakukan secepat mungkin penundaan waktu dapat mengakibatkan
komplikasi infeksi. waktu yang optimal untuk bertindak sebelum 6-7 jam. berikan
toksoid, anti tetanus (ATS) ,atau tetanus human globulin. berikan anti biotic untuk
human gram positif dan negatip dengan dosis tinggi
Teknik debridemen adalah sebagai berikut :
a. Lakukan narcosis umum atau anastesi local bila luka ringan dan kecil.
b. Bila luka cukup luas , pasang dulu torniket
c. Cuci seluruh ektremitas selama 5-10 menit kemudian lakukan pencukuran.luka
di irigasi dengan cairan NaCL steril atau air matang 5-10 menit sampai bersih.
d. Lakukan tindakan disinfeksi dan pemasangan dule.
e. Eksisi luka lapis demi lapis , mulai dari kulit hingga otot.
f. Luka fraktur terbuka selalu di biarkan terbuka dan bila perlu di tutup satu
minggu kemudian setelah edema menghilang atau dapat juga hanya di jahit
situsi bila luka tidak terlalu lebar (jahit luka jarang).

4
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN POLA


AKTIVITAS SEHARI-HARI SEHUBUNGAN DENGAN FRAKTUR TIBIA
SINISTRA DI GEDUNG TOPAZ R.S.U dr. SLAMET GARUT

A. PENGKAJIAN

1. Biodata

a. Biodata Klien
Nama : Tn. P
Umur : 61 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Sunda ( Indonesia )
Status Kawin : Kawin
Tanggal Masuk : 10 Oktober 2010
Tanggal pengkajian : 11 Oktober 2010
No CM : 01330403
Alamat : Kp. Pasir Des. Samida .Kec. Selaawi

b. Biodata Penanggung Jawab


Nama : Ny. E
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda ( Indonesia )
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Pasir Des. Samida .Kec. Selaawi

5
Hubungan Dengan Klien : Adik
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada daerah kaki kiri bagian bawah.

b. Riwayat Kesehatan Sekarang


Menurut penutuan klien pada saaat dikaji, klien jatuh dari atap rumah.
Klien mengalami luka dan patah tulang pada kaki bagian kiri. Klien langsung
dibawa ke RS dr. Slamet untuk diberikan perawatan yang intensif. Klien
merasa sakit apabila kakinya digerakan, apalagi kalo mencoba di tekukan.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu


Menurut penuturan klien ,klien sebelumnya belum pernah mengalami
keadaan seperti sekarang ini ,tetapi klien pernah mengalami truma otot seperti
keseleo.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Menurut penuturan klien,di antara keluarganya tidak ada yang
mengalami penyakit seperti yang di rasakan klien sekarang ini .juga tidak ada
yang mengalami penyakit menular atau penyakit keturunan seperti TBC,
DM,dan lain-lain.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Penempilan Umum : Klien tampak lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :T : 110/70 mmH
P : 96 x/menit
R : 24x/menit
S : 36,2 C

6
b. Integumen
1. Rambut
Warna : Hitam keputihan ( beruban )
Tekstur : Halus
Kerontokan : Tidak terjadi kerontokan
Penyebaran : Mulai kurang terjadi pertumbuhan rambut
Kondisi Kepala : Tidak terdapat nyeri
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

2. Kulit
Warna : Sawo matang
Tekstur : Kasar
Kebersihan : Bersih tidak ada kotoran
Kelembaban : Lembab
Turgor : Baik,saat di cubit kulit kembali kesemula dalam
waktu dua detik
3. Kuku
Warna Dasar : Transparan
Tekstur : Halus
Bentuk : Cembung membentuk sudut 160 derajat
CRT : Pada saat ditekan pengisian kafiler kembali
dalam waktu 2 detik
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

c. Kepala
Posisi : Simetris dengan batang tubuh
Keluhan : Tidak ada
Keadaan : Tidak tampak benjolan
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

d. Mata
Kesimetrisan : Simetris antara bola mata kanan dan kiri

7
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih kemerahan
Pergerakan bola mata : Dapat di gerakan ke segala arah
Fungsi penglihatan : Klien dapat membaca papan nama mahasiswa
pada jarak 30 cm

e. Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara telinga kanan dan kiri
Tekstur : Halus
Warna : sama dengan kulit muka
Fungsi Pendengaran : Klien dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan
pertanyaan ,tanpa mengulang pertanyaan kembali
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

f.Hidung
Kesimetrisan : Simetris
Tekstur : Halus
Fungsi Penciuman : Dapat membedakan bau parpum dan alkohol
Kebersihan : Tidak tampak adanya secret

g. Mulut
1. Bibir
Tekstur : Halus
Kelembaban : Lembab
Stomatitis : Tidak ada
Warna : hitam kemerahan

2. Gigi
Warna : Putih kekuning-kuningan
Jumlah : 27 Buah
Caries : Tidak ada
Kebersihan : Tidak tampak adanya sisa makanan

8
3. Lidah
Warna : Merah muda
Pergerakan : Dapat di gerakan kesegala arah
Fungsi pengecapan : Dapat membedakan rasa manis dan pahit
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

h. Leher
Kesimetrisan : Simetris
KGB : Tidak tampak pembesaran
JVP : Tidak tampak peninggian
Thyroid : Tidak tampak pembesaran
Pergerkan : Dapat di gerakan kesegala arah
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

i. Dada
Kesimetrisan : Simetris
Bunyi Paru : Vesikuler
Bunyi Jantung : Reguler
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

j.Abdomen
Permukaan : Datar
Bising Usus : 12 x/menit
Nyeri Tekan : Tidak ada
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran

k. Genetalia : Tidak terkaji karena klien menolak untuk dikaji


l. Ekstremitas
1. Atas
Oedema : Tidak ada
Pergerakan : Tangan kanan terpasang infuse RL 20 tetes/menit
sehingga pergerakan terbatas

9
2. Bawah
Oedema : Tidak ada
Pergerakan : Kaki kanan dapat di gerakan ,keuali kaki kiri
karena terdapat fraktur
Keadaan : Kaki kiri terdapat fraktur dan luka tersebut
tampak tampak masih basah di balut dengan
verban ,dan betadine.

2. Pola Aktifitas Sehari-hari

NO Jenis Aktifitas Sebelum Sakit Saat Sakit


1 Pola Makan
a. Makan
Jenis Nasi,Lauk Pauk,+Sayur Puasa
Porsi Habis 1 Porsi Puasa

Frekuensi 3 x 1 Porsi/Hari Puasa

Cara Mandiri -

b. Minum
Air Putih + Air Teh Air Putih
Jenis
Kurang Lebih Kurang Lebih 1200
Volume
1800cc/Hari cc/Hari
Mandiri Di Bantu
Cara
2 Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1-2 x /hari 1 x /hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning

Bau Khas peses Khas peses

Konsistensi Lembek Lembek


Mandiri Di Bantu
Cara
b. BAK

10
Frekuensi 4-5 x/hari 1 x/hari
Warna Kuning Jernih Kuning Jernih

Bau Khas Amoniak Khas Amoniak

Cara Mandiri Di Bantu

3 Persinal Hygine
Gosok Gigi 2 x/hari 1 x/hari
Ganti Baju Tidak tentu 1 x/hari

Mandi 2 x/hari 1 x/hari

Cara Mandiri Di Bantu


4 Pola Istirahat
Tidur Siang 1-3 jam/hari < 1 jam/hari
Tidur Malam 7-8 jam/hari < 6 jam/hari

Keluhan Nyenyak Klien mengeluh susah


tidur karena nyeri yang
di rasakan pada daerah
fraktur kaki kiri bagian
bawah

3. Data Psikologis, Sosial dan Spiritual

a. Data Psikologis
Klien mengatakan cemas dengan keadaannya penyakitnya,dan selalu
menanyakan penyakitnya,klien tampak gelisah dan ekpresi wajah klien tampak
murung tampak banyak pikiran.

b. Data Sosial

11
Klien dalam berhubungan sangat baik dengan keluarganya dan
masyarakat ,terbukti dengan banyaknya kerabat yang menjunguk ke rumah
sakit .Klien juga dapat berhubungan baik dengan tim kesehatan baik dokter
maupun perawat ,terbukti klien dapat bekerja sama dalam semua tindakan
keperawatan. Klien juga suka kelihatan melamjun karena klien memikirkan
pekerjaanya.

c. Data Spiritual
Klien beragama islam ,Klien selalu berdoa untuk ksembuhannya. Klien
juga mengatakan bahwa kejadian ini adalah cobaan dari Allah bagi dirinya.

4. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium 11 Oktober 2010
NO Jenis Pemeriksaan Hasil Normal

1 Haemoglobin 8,3 gr/dl P : 12-16 gr/dl L: 14-18 gr/dl


2 Leukosit 7.600 mm3 5.000-10.000 mm3
3 LED 30/42 mm/jam P: <20 mm/jam L:15 mm/jam
4 Trombosit 172.000 mm3 150.000 350.000 mm3
5 Hematokrit 23 % P: 40-50 % L: 35-45 %

b. Diagnosa Medis :Fraktur Tibia Sinistra


c. Teraphy Parenteral
Infus : RL 20 tetes/menit
Analgetik : Kaltrofen 3x 1 Amp/Im 2 cc
Teraphy : Cefotaxsim 2x 1 Flakon /Im/Iv
Gentamisin 2x 80 mg
Ketorolak 2x 1 Amp

B. ANALISA DATA

12
N Symptom Etiologi Problem
O
1 DS: Terputusnya kontinuitas jaringan Gangguan rasa
Klien mengeluh nyeri tulang nyaman nyeri
pada kaki kiri bagian
bawah Zat kimia mengeluarkan
DO: serotin,histamin,bradikinin,dan
- Klien tampak frostagladin
meringis
- Tampak luka Hipotalamus
fraktur
- Luka masih basah Cortex Serebry
- Nyeri yang di
rasakan dalam Di persepsikan sebagai nyeri
skala 3
2 DS: Dengan adanya luka fraktur Gangguan pola
aktivitas sehari-
Klien mengeluh tidak
Sakit waktu bergerak hari
bisa bergarak
DO:
Aktivitas terlambat
- Klien tampak
ADL terjaga
lemas
- Tonus otot
lemas
- Aktivitas
terhambat
3 DS: Kurangnya pengetahuan klien Gangguan rasa
Klien sering tentang perawatan luka dan aman cemas
menanyakan tentang kurangnya informasi keadan
keadaan penyakitnya penyakitnya
DO:
- Klien tampak cemas Timbul perasaan cemas
- Klien tampak gelisah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

13
1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan terputusnya kontinutas jaringan
tulang yang di tangai dengan :
DS : - Klien mengeluh nyeri pada kaki kiri bagian bawah
DO : - Tampak luka fraktur
- Luka masih basah
- Nyeri yang di rasakan klien dalam sekala 3
- Klien tampak meringis

2. Gangguan pemenuhan aktivitas sehari-hari sehubungan dengan fraktur kaki kiri


bagian bawah yang di tandai dengan :
DS: - Klien mengeluh tidak bisa bergerak secara bebas atau leluasa
DO: - Klien tampak lemah
- Tonus otot lemah
- Aktivitas di Bantu

3. Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan nyeri pada kakinya yang di tandai
dengan :
DS: - Klien sering menanyakan tentang keadaan penyakitnya
DO: - Klien tampak cemas
- Klien tampak gelisah

14
D. PROSES KEPERAWATAN

Nama : Tn. P Nama : 01330403


Umur : 61 Tahun Gedung : Topaz
Jenis Kelamin : Laki-laki DX : Fraktur Tibia Sinistra

PR O S E S K E PE R AW AT AN
N Diagnosa Keperawatan P E R E N C AN AAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
O
1. Gangguan rasa nyaman Rasa nyaman nyeri 11/10/10 15.30 WIB 11/10/10 20.00 WIB
nyeri sampai dengan dapat teratasi dengan - Ajarkan klien - Teknik relaksasi - Mengajarkan S : klien masih
terputusnya kontinuitas criteria: untuk melakukan dapat teknik relaksi kpd mengeluh nyeri
jaringan tulang yang di -Tujuan jangka relaksasi menghilangkan rasa klien O : luka klien masih
tandai dengan: pendek nyeri berkurang basah
DS : 1. Klien mengatakan A : Gg. Rasa nyaman
Klien mengeluh nyeri nyeri pada kaki kiri - Atur posisi - Posisi yang nyaman - Menganjurkan nyeri belum
pada kaki kiri bagian bagian bawah senyaman dapat mengurangi klien untuk teratasi
bawah berkurang mungkin. pergerakan mengatur posisi P : lanjutkan
DO : 2. Klien tidak semi fowler dan intervensi
- Tampak luka fraktur meringis telentang
- Luka masih basah 3. Luka tampak
- Nyeri yang dirasakan kering
pada skala 3

15
- Klien tampak - Berikan teraphy - Obat analgetik 11/10/10 16.00 WIB
meringis sesuai order berfungsi untuk - Melakukan
dokter untuk mengurangi rasa pemberian obat
pemberian nyeri pada klien analgetik sesuai
analgetik order dokter
melalui iv

2. Gg. Pola aktivitas sehari- Gg. Pola aktivitas 11/10/10 20.30 WIB
hari sehubungan dengan sehari-hari dpt - Anjurkan klien - Mobilisasi dapat 11/10/10 16.30WIB S : klien mengatakan
fraktur kaki kiri bagian teratasi dg kriteria : untuk mobilisasi membantu/ - Membantu klien bias menggerakan
bawah yang ditandai DS : ringan menghindari untuk mobilisasi kakinya sedikit-
dengan : - Klien dapat ketegangan otot dan ringan sedikit
DS : menggerakan persendian O : klien dapat
- klien tidak bisa kakinya menggerakan
menggerakan kakinya DO : kakinya
DO : - Klien tampak segar A : pola aktivitas
- Klien terlihat lemah - Aktivitas klien sehari-hari dapat
- Aktivitas klien tidak lagi di bantu teratasi sebagian
terhambat P : lanjutkan
- Tonus otot lemah intervensi
12/10/10 20.00 WIB
3. Rasa aman cemas Gg. Rasa aman S : klien mengatakan
sehubungan nyeri pada cemas dapat teratasi - Ciptakan - Lingkungan tenang 12/10/10 15.00 WIB rasa cemasnya
16
4. kakinya yang ditandai dg dengan criteria : lingkungan yang dapat membuat klien - Menciptakan berkurang
: DS : tenang lebih nyaman dan lingkungan yang O : klien tampak
DS : - Klien tidak tidak ada tekanan tenang dengan tenang
- Klien merasa khawatir khawatir lagi membatasi jumlah A : gangguan rasa
dengan keadaanya dengan keadaanya pngunjung aman cemas
- Klien sering DO : maksimal 2 orang teratasi
menanyakan tentang - Klien tampak - Membantu klien - Guide imagenery P : lanjutkan
keadaanya tenang untuk melakukan dapat - Membantu klien intervensi
DO : - Klien tampak segar guide imagenery menghilangkan rasa untuk melakukan
- Klien terlihat cemas nyeri guide imagenery
- Klien tampak gelisah

17
E. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn. P Ruang : Topaz


Alamat : 61 Tahun DX : Fraktur Tibia Sinistra
Jenis Kelamin : Laki-laki No CM : 01052657
N Tanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana
O
1 11-10-2010 I S : Klien mengeluh nyeri masih ada Sandi Irwan S
pada kaki kiri bagian bawah
O : luka klien masih basah
A : Gangguan rasa nyaman nyeri
sehubungan dengan terputusnya
konstinuitas jaringan tulang
P : - Anjurkan klien untuk melakuakn
relaksasi
- luka kering
I :
- Menganjurkan klien untuk melakukan
relaksai
- Mengganti balutan dengan teknik
septic dan aseptic
- Memberkan therapy analgetik dan
antibiotiksesuai advis dokter
E : Rasa nyaman nyeri belum teratasi
I : lanjutkan intervensi

2 12-10-2010 II S : Klien mengatakan dapat Sandi Irwan S


menggerakan kakinya walaupun
sedikit-sedikit
O : klien dapat menggerakan kakinya

18
tanpa bantuan
A : Gangguan pemenuhan aktivitas
P : - anjurkan klien untuk relaksasi
- Atur posisi senyaman mungkin
- Anjurkan klien untuk mobilisasi
I : - Membantu aktivitas klien dalam
mobilisasi ringan
- Menganjurkan klien untuk posisi
semi fowler
E : Masalah teratasi sebagian
I : Lanjutkan intervensi
3 13-10-2010 III S : klien mengatakan rasa cemasnya Sandi Irwan S
berkurang
O : - Klien tampak tennang
A : Gangguan rasa aman cemas
P : - ciptakan lingkungan yang tenang
- Berikan support mental
- membantu klien u/ melakukan
guide imagery
I : - Memberikan informasi secara lisan
- Memberikan support mental
E : Masalah teratasi sebagian
I : lanjutkan intervensi

19

Anda mungkin juga menyukai