Rekonstruksi Lipatan
Rekonstruksi Lipatan
Rekonstruksi Lipatan
BAB VIII
REKONSTRUKSI LIPATAN
8.1. Tujuan
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
Gambar 8.1
Lipatan (Fold)
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
2. Bending (Pelengkungan)
Bending disebabkan oleh adanya gaya tekan yang arahnya tegak
lurus permukaan lempeng.
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
Gambar 8.3
Bending
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
Gambar 8.4
Parallel Fold
2. Similar Fold
Similar Fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan
yang terlipat atau dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke
dalam.
Gambar 8.5
Similar Fold
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
3. Supratenuous Fold
Supratenuous Fold adalah lipatan yang terbentuk karena adanya
perbedaan kompaksi sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung
bukit.
Berdasarkan bentuk lengkungannya, lipatan dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu antiklin dan sinklin.
1. Antiklin
Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav
dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Gambar 8.6
Antiklin
2. Sinklin
Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav
dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut
inti sinklin.
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
Gambar 8.7
Sinklin
Gambar 8.8
Lipatan Tegak
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
Gambar 8.9
Lipatan Miring
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
3. Lipatan Menggantung
Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring, tetapi
bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti
menggantung.
Gambar 8.10
Lipatan Menggantung
4. Lipatan Isoklinol
Lipatan isoklinol adalah lipatan dengan sayap sejajar yang
disebabkan oleh tekanan yang terus menerus.
Gambar 8.11
Lipatan Isoklinol
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
5. Lipatan Rebah
Lipatan rebah adalah lipatan yang mendapat tekanan terus menerus,
dan menyebabkan puncaknya melandai seperti rebahan.
Gambar 8.12
Lipatan Rebah
6. Lipatan Kelopak
Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya
tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis.
Gambar 8.13
Lipatan Kelopak
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
Selain yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi jenis-jenis lipatan
yang lainnya, antara lain :
1. Lipatan disharmonik, yaitu lipatan yang tidak teratur karena lapisannya
tersusun dari bahan-bahan yang berlainan.
2. Lipatan ptigmatik, yaitu lipatan yang terbalik terhadap sumbunya.
3. Lipatan chevron, yaitu lipatan bersudut dengan bidang planar.
4. Lipatan klin bands, yaitu lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar.
5. Lipatan Seretan (drag fold), yaitu lipatan yang terbentuk sebagai akibat
seretan suatu sesar.
Ada juga struktur lipatan akibat adanya tegasan ekstensional, yang
dimaksud tegasan ekstensional adalah sebenarnya bukan merupakan akibat
langsung dari aktifitas tekotniknya namun merupakan akibat sekunder karena
adanya gaya berat dari tubuh batuan itu sendiri. Struktur lipatan ini selalu
terjadi pada zona sesar normal.
Berdasarkan genetiknya lipatan dapat terbentuk dari gaya tektonik atau
non tektonik tetapi kedua hal tersebut memiliki perbedaan yaitu karena lipatan
yang dibentuk akibat aktifitas tektonik seringkali pola lipatannya teratur, pada
permukaan bidang lapitan bebatuan sering dijumpai sejumlah slicken side dan
pembentukannya setelah batuan tersebut terbentuk. Sedangkan lipatan yang
terbentuk akibat non tektonik umumnya pola lipatannya tidak teratur, tida
dijumpai slicken side pada permukaan bidang lapisan batuan dan
pembentukannya terjadi pada saat pengendapan (slump structure), atau dapat
juga terjadi setelah batuannya terbentuk.
Unsur-unsur struktur lipatan, yaitu :
1. Antiklin, adalah puncak lipatan.
2. Sinklin, adalah lembah lipatan.
3. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
4. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai
pada antiklin.
5. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan.
6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
15. Axial line (hinge line), adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik
pelengkungan maksimum pada setiap permukaan lapisan dari suatu
struktur lipatan.
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
16. Axial surface (hinge surface), adalah bidang yang khayal dimana terdapat
semua axial line dari suatu lipatan. Pada beberapa lipatan, bidang ini dapat
merupakan suatu bidang planar dan dinamakan axial plane.
17. Crystal line, adalah suatu garis khayal yang terdapat pada setiap
permukaan suatu antiklin.
18. Crystal surface, adalah suatu bidang khayal dimana terletak semua crystal
line dari suatu antiklin.
19. Trough line, adalah suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik
terendah pada suatu sinklin.
20. Trough surface, adalah suatu bidang khayal dimana terletak semua trough
line dari semua sinklin.
21. Plunge, adalah sudut penunjaman dari axial line terhadap bidang
horisontal dan diukur pada bidang vertikal.
22. Bearing, adalah sudut horisontal yang dihitung terhadap arah tertentu dan
merupakan arah dari penunjaman suatu axial line.
23. Rake, adalah sudut antara axial line atau hinge line dengan bidang
atau garis horisontal yang diukur pada axial surface.
Lipatan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya kemiringan
dari axial plane menjadi 3, yaitu recumbent fold, inclined fold dan upright fold,
yaitu :
1. Bentuk recumbent fold utamanya diperlihatkan dengan posisi axial
plane yang horisontal, walupun tidak murni horisontal memang. Sudut
yang dibentuk oleh axial plane ini sendiri berkisar antara 00-100.
2. Bentuk inclined fold ditunjukkan oleh posisi axial plane yang yang miring
dan membentuk sudut 100-700.
3. Bentuk upright fold, sudut yang dibentuk adalah 700-900yang itu berarti
posisi dari axial plane tersebut hampir vertikal. Walaupun sebagian besar
dari struktur lipatan memiliki anticlinal maupun synclinal axes yang relatif
membulat, ada juga beberapa dari struktur lipatan tersebut yang tajam serta
bersiku-siku. Struktur yang demikian ini disebut dengan chevron folds.
Lipatan berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya
terbagi atas 12 jenis, yaitu :
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
7. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar.
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
Tabel 8.1.
Hinge Surface dan Hinge Line
Plunge of Hinge
Angel Term Dip of Hinge Surface
Line
0
0 Horizontal Recumbent fold Horizontal fold
10 100 Subhorizontal Recumbent fold Horizontal fold
100 300 Gentle Gentle inclined fold Gentle flunging fold
Moderately inclined Moderately plunging
300 600 Moderate
fold fold
600 800 Steep Steeply inclined fold Steeply plunging fold
800 890 Subvertical Upright fold Vertical fold
900 Vertikal Upright fold Vertical fold
M. Faisal Amiruddin
H1C112251
Praktikum Geologi Struktur
Rekonstruksi Lipatan
M. Faisal Amiruddin
H1C112251