Anda di halaman 1dari 41

PENDAFTARAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


1/5
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI
Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006

1. Pasien baru adalah pasien yang belum pernah/pertama kali


Pengertian datang berobat ke RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin untuk
rawat jalan, rawat inap maupun rawat darurat, baik yang
membawa dokumen (surat rujukan) ataupun tanpa membawa
surat rujukan.
2. Pasien lama adalah pasien yang sudah pernah datang berobat ke
RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin untuk rawat jalan,
maupun rawat inap.
3. Pasien umum adalah pasien dari masyarakat umum.
4. Proses Triage adalah suatu proses seleksi terhadap keluhan pasien
atau penderita dalam situasi sehari hari.
1. Agar data riwayat klinis tercatat sejak pasien pertama kali
Tujuan & Fungsi berobat di RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin.
2. Untuk pembuatan Kartu Berobat pasien (sekurang kurangnya
berisikan nama, nomor RM dan alamat pasien).
3. Sebagai bahan informasi untuk membuat Kartu Indeks Utama
Pasien (KIUP).
4. Sebagai Sarana untuk memudahkan pasien yang ingin berobat
lagi.
5. Menghindari terjadinya dua atau lebih nomor rekam medis
pasien.
1. Setiap pasien baru harus memperoleh Kartu Berobat Pasien yang
Kebijakan akan digunakan sebagai kartu pengenal, berisi satu nomor
rekam medis yang harus dibawa setiap kunjungan berikutnya,
baik untuk beroba jalan atau rawat inap.
2. Apabila pasien lupa membawa Kartu Berobat Pasien, tidak
boleh dibuatkan Kartu Berobat Pasien yang baru, tetapi harus
dicarikan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) untuk mendapatkan
nomor rekam medis.
3. Untuk pasien gawat darurat, pasien ditolong terlebih dahulu baru
penyelesaian administrasi.
PENDAFTARAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/5
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN

PROSEDUR TETAP
1. Pasien Baru (pertama kali datang ke RSGM Gusti Hasan Aman
Persyaratan Banjarmasin.
2. Dokumen Rujukan (jika pasien datang membawa surat rujukan)
Pasien Baru
Sarana 1. Formulir Pendaftaran pasien rawat jalan (jika pasien baru).
2. Kartu Berobat Pasien
3. Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)
4. Status Rekam Medis baru.
Pasien Lama
1. Kartu Berobat Pasien
2. Kertas Tracer rekam medis
- Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/MenKes/Per/III/2008
Prasarana - Peraturan Menteri Kesehatan RI No.749a/Menkes/Per/III/1989
- Petunjuk Teknis Sistem Administrasi Pasien
- Petunjuk Teknis Rekam Medis

1. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)


Unit Terkait 2. Poliklinik Triage (Kamar Terima)
3. Poliklinik Konservasi Gigi
4. Poliklinik Pedodontik Gigi
5. Poliklinik Periodontik Gigi
6. Poliklinik Bedah Mulut
7. Poliklinik Orthodontik
8. Poliklinik Prostodontik
9. Instalasi Gawat Darurat

PENDAFTARAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
3/5
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
A. PASIEN BARU
Prosedur

PASIEN UMUM
1. Pasien yang datang berobat harus menuju pendaftaran untuk
mendaftar kemudian pasien menuju poliklinik Triage.
2. Pasien menuju Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ) dan Pasien yang telah bayar ke kasier kemudian
memberikan kuitansi pembayaran adminstrasi kepada
petugas pendaftaran rawat jalan baru.
3. Pasien mengisi formulir identitas diri yang diisi sesuai KTP
atau kartu tanda pengenal lainnnya, kemudian menyerahkan
kepada petugas rekam medis.
4. Apabila pasien tidak mampu mengisi formulir
(Anak/lansia/ganguan mental), maka keluarga berhak
mengisi identitas pasien.
5. Petugas rekam medis membuatkan Kartu Berobat Pasien
kemudian diserahkan kepada pasien.
6. Petugas membuat Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP).
7. Setelah Pasien menerima Kartu berobat yang diberikan oleh
petugas pendaftaran, pasien langsung masuk dikamar
terima/poli Triage.
8. Status pasien dan kuitansi pembayaran administrasi dikirim
ke kamar terima/poli Triage.

PENDAFTARAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
4/5
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
B. PASIEN LAMA
Prosedur

PASIEN UMUM
1. Pasien yang datang berobat harus menuju pendaftaran untuk
mendaftar langsung menuju poliklinik yang ingin dituju.
2. Pasien menuju Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ) rawat jalan lama.
3. Pasien menunjukan Kartu Berobat Pasien beserta Kuitansi
pembayaran adminstrasi kepada petugas pendaftaran rawat
jalan lama.
4. Setelah Pasien membeikan kuitansi, pasien langsung menuju
poliklinik yang ingin dituju seperti Oral Medik, Konservasi
Gigi, Pedodontik Gigi, Bedah Mulut, Periodentik Gigi,
Orthodentik Gigi atau Prostodentik Gigi.
5. Status Pasien akan dicari ke ruang filing rekam medis,
kemudian di antar oleh petugas distribusi ke poliklinik
tujuan.
C. PASIEN DENGAN SISTEM PERJANJIAN (BOOKING)
1. Syarat pasien baru, dokter COASS atau pendaftar yang
mendaftarkan harus membawa KTP pasien atau kartu tanda
pengenal lainnya secara lengkap.
2. Syarat pasien lama, harus didaftarkan dengan cara datang ke
pendaftaran rawat jalan lama dan memberikan Kartu Berobat
Pasien.
3. Pasien janjian dicatat dibuku register pasien lama dengan
memberi keterangan pasien janji dan ditulis jam, tanggal
pasien berobat.
PENDAFTARAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
PEMERINTAH PROVINSI 5/5
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN
MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax
(0511) 3260818
BANJARMASIN
D. PENDAFTARAN PASIEN GAWAT DARURAT UMUM &
Prosedur
GAWAT DARURAT GIGI
1. Pasien ditangani terlebih dahulu sesuai dengan prosedur.
2. Setelah kondisi pasien sudah memungkinkan untuk dilakukan
administrasi :
- Jika pasien lama, perawat IGD meminta pasien/keluarga
menunjukan Kartu Berobat Pasien.
- Jika pasien baru, perawat IGD meminta keluarga pasien
mendaftar terlebih dahulu ditempat pendaftaran pasien
(bagian administrasi IGD) untuk membuat Kartu Berobat
Pasien, sesuai prosedur pendaftaran pasien baru.
3. Petugas pendaftaran IGD menulis identitas pasien dan nomor
rekam medis pada status IGD dan diberikan kepada perawat
atau dokter jaga.
4. Dokter jaga menulis riwayat penyakit, hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi pada status IGD.
5. Perawat IGD menuliskan identitas, diagnose, dan terapi yang
diberikan pada buku register.
6. Jika Pasien diperbolehkan pulang/rujuk,
- Pasien Umum dan Gigi : Perawat membuat kuitansi
(administrasi + tindakan + konsul dokter) dan menyerahkan
kepada pasien/keluarga untuk dibayarkan di kasier.
7. Apabila pasien Masuk Rumah Sakit, harus mengikuti
prosedur alur penanganan pasien rawat inap.
8. Data pasien dan biaya tindakan diinput pada komputer IGD.

PENCATATAN DATA PASIEN


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/1
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI
Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006
Pencatatan data pasien dilakukan pada pasien baru yang datang ke
Pengertian RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin.
1. Agar data awal riwayat klinis tercatat sejak pasien pertama kali
Tujuan & Fungsi berobat di RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin.
2. Untuk pembuatan Kartu Berobat Pasien (yang berisikan nama,
nomor rekam dan alamat).
3. Sebagai bahan informasi untuk membuat Kartu Indeks Utama
Pasien (KIUP).
Setiap pasien yang berobat pertama kali di RSGM Gusti Hasan
Kebijakan Aman Banjarmasin harus dimasukan kedalam buku register pasien
baru atau lama dan juga komputer.
A. PASIEN BARU
Prosedur PASIEN UMUM
1. Pasien mengisi formulir data diri dan menyerahkan kepada
petugas pendaftaran.
2. Petugas menginput data pasien kedalam komputer dan status
rekam medis pasien baru, yaitu :
- Nomor rekam medis - Poliklinik Tujuan
- Tempat/Tanggal Lahir dan Umur
- Nama lengkap pasien - Pekerjaan
- Nama Ayah Kandung dan Nama Ibu Kandung
- Suku Bangsa - Status Kawin
- Agama
- Nomor Telpon - Alamat Pasien
- Wali dari pasien (Ayah, Ibu, Suami, Istri atau Marga).

B. PASIEN LAMA
PASIEN UMUM
1. Petugas pendaftaran mencatat nomor rekam medis, nama
pasien dan poliklinik tujuan kedalam komputer dan buku
register pasien rawat jalan lama.
Unit Terkait Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ).

INDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/3
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI
Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006
Identifikasi Pasien adalah cara melakukan indentifik pasien,
Pengertian termasuk cara penomoran pasien, penamaan dan pendataan pasien.
1. Agar data pasien teridentifikasi dengan lengkap dan tidak ada
Tujuan & Fungsi penduplikasian pada status rekam medis.
2. Penyeragaman cara penomoran, penamaan dan data pasien.
Setiap pasien harus mempunyai Kartu Berobat Pasien yang akan
Kebijakan digunakan sebagai kartu pengenal, berisi satu nomor rekam medis
yang harus dibawa setiap kunjungan berikutnya, baik untuk berobat
jalan, rawat inap maupun gawat darurat.
Sistem Penomoran
Prosedur 1. Sistem penomoran yang dilakukan di RSGM Gusti Hasan Aman
Banjarmasin adalah pemberian Nomor Unit (Unit Numbering
System).
2. Identifikasi pasien dilakukan secara lengkap dengan menginput
semua data pasien pada komputer, kemudian pasien diberikan
nomor rekam medis tunggal, yaitu pasien memperoleh satu
nomor rekam medis saat pertama kali berobat yang tertera pada
Kartu Berobat Pasien.

Sistem Penamaan
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatatan adalah
nama pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua kata.
Dalam sistem penamaan, diharapkan :
1. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang
disempurnakan.
2. Sebagai pelengkap, diakhir nama lengkap, setelah tanda koma (,)
ditambah Tn./Ny./Nn./Ny./By./An./Sdr. Sesuai dengan statusnya.
Contoh : Afiqa Zahra (nama sendiri, usia 6 tahun) Diindeks :
AFIQA ZAHRA, An.
3. Pencantuman title selalu diletakan sesudah nama lengkap pasien
dalam tanda kurung.

IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/3
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
Adapun cara penulisan nama pasien adalah sebagai berikut :
Prosedur 1. Nama Orang Indonesia
Khusus untuk penyeragaman penamaan di RSGM Gusti Hasan
Aman Banjarmasin, karena nama sendiri untuk orang Indonesia,
khususnya daerah Banjarmasin lebih familiar menggunakan nama
sendiri daripada menggunakan nama keluarga/marga, maka sistem
penamaan yang digunakan adalah :
a. Jika nama sendiri terdiri atas 2 kata, diindeks berdasarkan nama
sendiri.
- Contoh : Muhammad Irfan (Irfan adalah nama sendiri)
Diindeks : MUHAMMAD IRFAN, Tn.
b. Jika nama sendiri hanya terdiri atas 1 kata, maka ditambahkan
nama keluarga/marga/nama ayah/nama suami dibelakang nama
sendiri.
- Contoh : Suwito Mangunkausastro (Mangunkusastro adalah
nama keluarga)
Diindeks : SUWITO MANGUNKUSASTRO, Tn.
- Contoh : Marzella Harahap (Harahap adalah nama marga)
Diindeks : MARZELLA HARAHAP, Nn.
- Contoh : Anna Matovani (Matovani adalah nama ayah)
Diindeks : ANNA MATOVANI, Ny.
- Contoh : Suci Ramdani (Ramdani adalah nama suami)
Diindeks : SUCI RAMDANI, Ny.
c. Gelar gelar bangsawan adalah merupakan bagian dari indeks
seperti nama suci, baptis, atau haji diletakkan dibelakang nama.
- Contoh : H. Ahmad Suriansyah
Diindeks : AHMAD SURIANSYAH, Tn. (H.)
- Contoh : Hj. Rina Maryati Suriansyah
Diindeks : RINA MARYATI SURIANSYAH, Ny. (Hj.)
d. Gelar kesarjanaan seperti dr., Dr., SH, dsb ditempatkan di
belakang nama dalam tanda kurung ( )
- Contoh : Drs. H. Ahmad Suriansyah
Diindeks : AHMAD SURIANSYAH, Tn. (Drs., H.)

IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
3/3
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
e. Pangkat dan jabatan tidak termasuk gelar, jika hal tersebut benar
Prosedur benar diperlukan dapat diindeks sebagai berikut :
- Contoh : Mayor Jendral Sukamta Lubis(Lubis nama keluarga)
Gubernur Rudi Arifin (Arifin nama sendiri)
Dra. Hj. Anni Yudhoyono (Yudhoyono nama suami)
Diindeks : SUKAMTA LUBIS, Tn. (MAYOR JENDRAL)
RUDI ARIFIN, Tn. (GUBERNUR)
ANNI YUDHOYONO, Ny. (DRA., Hj.)

Sistem Pendataan
1. Pasien/keluarga mengisi formulir data identitas diri dan
menyerahkannya kepada petugas pendaftaran.
2. Data identitas diriberisi nama lengkap pasien, tempat/tanggal
lahir, nama ayah kandung, nama ibu kandung, suku, agama,
alamat, no.telpon, suami.
3. Data diinput oleh petugas ke komputerisasi dan statu rekam medis
4. Data pasien disimpan selamanya pada database komputer. Dari
database ini, data dari masing masing pasien dibuat back-up
berupa Kartu Indeks Utama Pasien(KIUP). KIUP tersebut
disimpan ke rak lemari berdasarkan abjad yang akan disimpan
selamanya.
Unit Terkait Tempat Pendaftaran Pasien

INDENTIFIKASI BERKAS REKAM MEDIS


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman

Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006
Identifikasi Berkas / Dokumen Rekam Medis (DRM) adalah cara
Pengertian melakukan identifik DRM, termasuk cara penomoran dan penamaan
pada DRM.
1. Agar pasien mempunyai satu nomor rekam medis untuk semua
Tujuan & Fungsi status rekam medisnya,baik status rawat jalan, rawat inap, IGD.
2. Penyeragaman cara penomoran dan penamaan pada berkas
dokumen rekam medis.
Semua pasien mempunyai satu nomor rekam medis untuk semua
Kebijakan status rekam medisnya, baik status rawat jalan, rawat inap, IGD.
Prosedur Sistem Penomoran
1. Saat pasien pertama kali berobat, pasien memperoleh satu nomor
rekam medis yang tertera pada Kartu Berobat Pasien, kemudian
dibuatkan status poliklinik gigi jika pasien berobat rawat jalan,
status IGD jika pasien berobat di IGD, atau status rawat inap jika
pasien dirawat inap, dengan nomor rekam medis tersebut.
2. Apabila pasien berobat selanjutnya di instalasi pelayanan lain,
misalnya saat pertama kali berobat, pasien berobat dipoliklinik
gigi (OM, KG, PD, PR, BM, Pros atau Orth). Pada saat tersebut,
pasien telah memiliki nomor rekam medis dan status poliklinik
gigi. Setelah itu pasien berobat kembali di IGD beberapa hari
kemudian, maka dengan tetap menggunakan nomor rekam medis
yang sama, pasien dibuatkan status IGD. Begitu pula jika
kemudian pasien dinyatakan dirawat, pasien akan dibuatkan
status rawat inap dengan nomor rekam medis yang sama.
3. Apabila setelah rawat inap, pasien disuruh kontrol kembali ke
poliklinik gigi, maka pasien cukup menunjukkan Kartu Berobat
Pasien kepada petugas pendaftaran rawat jalan lama, yang berisi
nomor rekam medis pasien. Dengan nomor rekam medis ini
dicarikan status poliklinik gigi yang telah dibuat sebelumnya.
Apabila diperlukan status IGD dan status rawat inap dapat pula
dicarikan dengan menggunakan nomor rekam medis yang sama.
4. Jika pasien tersebut lupa membawa Kartu Berobat Pasien atau
lupa nomor rekam medisnya, tidak boleh dibuatkan Kartu
Berobat Pasien/Nomor Rekam Medis yang baru, akan tetapi
pasien hanya menyebutkan nama lengkap beserta nama lengkap
Suami/Ayah/Keluarga/Marganya, kemudian dicarikan di Kartu
Indeks Utama Pasien (KIUP), baik data komputer atau buku
IDENTIFIKASI BERKAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/2
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN
MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax
(0511) 3260818
BANJARMASIN
register pasien untuk mendapatkan nomor rekam medis yang
Prosedur lama, sehingga pasien hanya mempunyai satu nomor rekam
medis. Dengan data nomor rekam medis ini dapat dicarikan
status poliklinik umum, status IGD, maupun status rawat inap
terdahulu.

Sistem Penamaan
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas adalah nama
pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua kata. Dalam
sistem penamaan, diharapkan :
- Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang
disemupurnakan.
- Sebagai pelengkap, diakhir nama lengkap, setelah tanda koma
(,) ditambah Tn./Ny./Nn./Sdr./An./By. sesuai dengan statusnya.
- Pencatuman title selalu diletakkan sesudah nama lengkap
pasien tanda kurung.
- Pencantuman gelar bangsawan merupakan bagian dari indeks
seperti nama suci, baptis, haji diletakkan dibelakang nama.
Contoh :
1. Nama Pasien : Rizky Abdillah (nama sendiri, usia 6 tahun)
Nama Ayah : Sulaiman
Ditulis di status
Nama Pasien : RIZKY ABDILLAH, An.
Nama Keluarga : SULAIMAN, Tn.
2. Nama Pasien : Dra. Hj. Anni Maryati
Nama Suami : Ir. H. Bahriansyah
Ditulis di status
Nama Pasien : Anna Maryati, Ny. (Dra., Hj.)
Nama Keluarga : Bahriansyah,Tn. (Ir., H.)
ALUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/3
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI
Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006

Alur Penanganan pasien rawat jalan adalah jalur penanganan pasien


Pengertian yang berobat jalan di RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin.
Memudahkan pelayanan pasien rawat jalan serta tertib administrasi
Tujuan & Fungsi
1. Setiap pasien yang akan berobat jalan harus mendafatar lebih
Kebijakan dahulu ke kasir kemudian ke tempat penerimaan pasien rawat
jalan.
2. Jika pasien belum pernah berobat, maka dibuatkan nomor rekam
medisnya.
3. Setiap pasien yang akan berobat, harus mempunyai hanya satu
nomor rekam medis.
1. Setiap pasien yang akan berobat jalan di RSGM Gusti Hasan
Prosedur Aman Banjarmasin, baik datang sendiri, rujukan (dari dokter
praktek, puskesmas, atau dari rumah sakit lain), harus mendaftar
lebih dahulu ditempat penerimaan pasien rawat jalan.
2. Ditempat penerimaan pasien rawat jalan, pasien ditanya apakah
sudah pernah berobat atau tidak.
3. Jika pasien sudah pernah berobat, pasien mendaftar sesuai
prosedur pendaftaran pasien lama.
4. Jika pasien belum pernah berobat, pasien dibuatkan nomor
rekam medis dan mendaftar sesuai prosedur pendaftaran pasien
baru.
5. Jika pasien baru, status pasien harus dikirimkan petugas ke
poliklinik Triage. Sedangkan pasien lama, status pasien
dikirimkan kepoliklinik yang dituju sesuai keluhan pasien dan
pasien dipersilahkan menunggu dipoliklinik.
6. Petuagas poliklinik memanggil nama pasien sesuai giliran
berobat.
7. Dokter menganamnesa dan memeriksa pasien.
8. Jika diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter menuliskan
pemeriksaan penunjang yang diminta pada blanko yang
disediakan, kemudian menyerahkan kepada pasien
9. Pasien menuju tempat pemeriksaan penunjang.
10. Setelah pemeriksaan, pasien diberi kuitansi pembayaran untuk
membayar dikasir.
11. Setelah pemeriksaan kuitansi yang telah tandatangan operator
kasir, hasil pemeriksaan penunjang diberikan kepada pasien.
ALUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
PEMERINTAH PROVINSI 2/3
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN
MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax
(0511) 3260818
BANJARMASIN
12. Pasien kembali ke dokter untuk menyerahkan hasil pemeriksaan
Prosedur penunjang.
13. Dokter kemudian mencatat hasil anamnesis, pemeriksaan gigi,
pemeriksaan penunjang, dan terapi yang diberikan pada status
poliklinik.
14. Dokter memutuskan apakah :
a. Pasien pulang dengan dberi resep
b. Pasien pulang dengan diberi resep dan surat kontrol jika
diperlukan kontrol kembali.
c. Pasien dirujuk, diberi surat rujukan dengan terapi sementara
atau tanpa terapi.
d. Pasien masuk rumah sakit (rawat inap).
15. Perawat poliklinik mencatat pada register.
16. Jika pasien masuk rumah sakit, pasien diberi surat pemasukan
pasien rawat inap dari poliklinik. Kemudian pasien mengikuti
prosedur alur pasien rawat inap.
17. Setelah pasien rawat inap,untuk follow up hasil perawatan dapat
control kembali ke poliklinik dengan dibekali surat control oleh
dokter yang merawat.
ALUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
3/3
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
Prosedur Pasien Datang Sendiri Pulang

Dari dokter Praktek Dirujuk ke RS lain

Rujukan Puskesmas

Rujukan RS Lain
Pasien Menuju Kasir

Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)

Belum ada No.RM Ada No.RM

Pasien Baru Pasien Lama

Pasien harus ke Poli Triage Rujuk Ke


Poliklinik TRIAGE

Rujuk Ke

Lantai 1 Lantai 1
Poliklinik ORAL MEDIK Poliklinik ORAL MEDIK
Poliklinik TRIAGE

Lantai 2 Lantai 2
Poliklinik KONSERVASI GIGI Poliklinik KONSERVASI GIGI
Poliklinik PEDODONTIK GIGI Poliklinik PEDODONTIK GIGI

Lantai 3 Lantai 3
Poliklinik BEDAH MULUT Poliklinik BEDAH MULUT
Poliklinik PERIODONTIK GIGI Poliklinik PERIODONTIK GIGI

Lantai 4 Lantai 4
Poliklinik PROSTODENTIK GIGI Poliklinik PROSTODENTIK GIGI
Poliklinik ORTHODENTIK GIGI Poliklinik ORTHODENTIK GIGI

Pemeriksaan
Penunjang

APOTEK
RADIOLOGI (DEPO OBAT)

Unit Terkait Pendaftaran, Poliklinik Triage, Oral Medik, Konservasi Gigi, Pedodontik
Gigi, Bedah Mulut, Periodontik Gigi, Prostodontik Gigi, Orthodontik Gigi
ALUR BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/2
PEMERINTAH PROVINSI Tanggal Terbit : Disahkan oleh
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
MULUT
GUSTI HASAN AMAN Tanggal Revisi :
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006

Pengertian Alur berkas rekam medis rawat jalan adalah alur berkas rekam
medis dari pasien yang masuk berobat jalan di RSGM Gusti Hasan
Aman Banjarmasin.
1. Menjamin kelancaran dan kelengkapan catatan-catatan medis.
Tujuan & Fungsi 2. Menjamin pengelolaan berkas rekam medis sesuai standar yang
telah ditetapkan.
Kebijakan Semua staf medis dan para medis harus mengisi berkas rekam
medis dengan jelas, benar, lengkap dan tepat waktu.
Prosedur 1. Setiap pasien yang berobat di poliklinik Oral Medik,
Konservasi, Pedodontik, Bedah Mulut, Periodontik,
Prostodentik dan Orthodentik dicatat dalam register
polikliniknya baik secara manual ataupun komputerisasi.
2. Semua status yang datang dari poliklinik yang diatas diantar ke
Instalasi Rekam Medis Rawat Jalan dengan batas waktu 1 x 24
jam.
3. Kemudian status rekam medis rawat jalan dilakukan perakitan
(Assembling) sesuai prosedur assembling.
4. Setelah itu dilakukan analisis kuantitatif dan kualitatif
(Checking/CrossCheck) sesuai prosedur cheking.
5. Apabila status rekam medis tidak lengkap, dicatat di buku
pengecekan Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medis
(KLPCM) di kembalikan ke poliklinik untuk melengkapi
dengan disertai SLIP pengembalian status/ketidaklengkapan
pengisian catatan medis.
6. Jika status rekam medis lengkap, maka dilakukan pengkodean
diagnose penyakit (Koding) sesuai prosedur koding.
7. Kemudian dilakukan pengindeksan (Indexing). Indeks yang
dilakukan dirawat jalan adalah indeks pasien, indeks penyakit,
serta indeks dokter.
8. Setelah selesai baru dilakukan penyimpanan (Filling) status
rekam medis sesuai prosedur filing.
9. Berkas rekam medis harus selesai dilengkapi poliklinik
dikembalikan ke Instalasi Rekam Medis Rawat Jalan.
10. Berkas rekam medis yang telah lengkap, dilakukan koding,
indexing dan filing.

ALUR BERKAS REKAM MEDIS IGD


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/2
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
ProsedurKODING FLOW CHART PELAYANAN BERKAS
LENGKAP
REKAM MEDIS

STATUS MASUK DARI SEMUA POLIKLINIK


INDEXING FILLING

ASSEMBLING
(perakitan Form RM)

ANALISIS BERKAS REKAM MEDIS SECARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF


(Cross Check/Checking)

TIDAK LENGKAP

DICATAT PADA BUKU PENGECEKAN KETIDAKLENGKPAN PENGISIAN C

DIKEMBALIKAN KE POLIKLINIK UNTUK DILENGKAPI (Dengan

Unit Terkait 1. Instalasi Rekam Medis


2. Staff Medis dan Paramedis

ALUR BERKAS REKAM MEDIS IGD


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/6
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN Tanggal Revisi :
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP
NIP. 19710924 200003 2 006

Pengertian Alur penanganan berkas rekam medis IGD adalah alur penanganan
berkas rekam medis dari pasien yang masuk berobat di Instalasi
Gawat Darurat RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin.
Keadaan Gawat Darurat adalah suatu keadaan musibah akibat
bencana, kecelakaan atau penyakit yang terjadi secara mendadak
(diperkirakan atau tidak) yang menimpa seseorang/kelompok orang
sehingga tidak berdaya, terancam jiwa serta anggota badannya
cacat.
Proses triase pasien adalah suatu proses seleksi terhadap keluhan
pasien atau masalah penderita dalam situasi sehari-hari atau korban
akibat adanya bencana.
Klasifikasi pasien :
1. Pasien Gawat Darurat
Adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat
darurat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau
anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya.
2. Pasien Gawat Tidak Darurat
Adalah pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
3. Pasien Darurat tetapi tidak Gawat
Adalah pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat
dangkal.
4. Pasien tidak gawat tidak darurat
Pasien akibat sakit sudah lama dan penanganan tidak harus
secepatnya.
Misalnya : Pasien ulkus tropikum, TBC kulit, gangren pada kaki
stadium awal.
Death On Arrival (DOA) adalah pasien yang telah meniggal saat
datang di IGD.
Meninggal di IGD adalah pasien gawat darurat yang meninggal
dalam perawatan di IGD.
Tujuan & Fungsi 1. Menjamin kelancaran dan kelengkapan catatan-catatan medik
2. Menjamin pengelolaan berkas rekam medis sesuai standar yang
ditetapkan.

ALUR BERKAS REKAM MEDIS IGD


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
PEMERINTAH PROVINSI 2/6
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN
MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax
(0511) 3260818
BANJARMASIN
Kebijakan 1. Semua staf medis dan para medis yang bertugas di IGD harus
mengisi berkas rekam medis secara jelas, benar, lengkap, dan
tepat waktu.
2. Warna berkas rekam medis/status IGD disesuaikan dengan
kebijakan atasan RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin.
3. Apabila pasien menolak perawatan di IGD / pulang atas
permintaan sendiri, pasien/keluarga harus menandatangani
permintaan pulang APS pada tempat yang telah disediakan pada
status IGD.
4. Semua dokter dan perawat IGD yang menangani pasien di IGD
harus membubuhkan tanda tangannya pada status pasien yang
bersangkutan.
5. Untuk semua pasien yang berobat di IGD harus dibuatkan status
rekam medisnya.
Prosedur 1. Pasien yang datang ke IGD ditriase oleh dokter jaga IGD
dibantu oleh perawat.
2. Setelah pasien ditangani, dibuatkan status IGD oleh perawat
IGD.
3. Pasien/keluarga mendaftar sesuai dengan prosedur pendaftaran
pasien IGD untuk mendapatkan Kartu Berobat Pasien.
4. Pasien/keluarga menunjukkan Kartu Berobat Pasien kepada
perawat IGD. Apabila pasien belum pernah dirawat maka
petugas IGD wajib membuatkan Kartu Berobat Pasien.
5. Perawat IGD menuliskan nomor rekam medik, identitas, dan
keterangan pasien pada status IGD dan menandatangani status.
6. Dokter IGD menuliskan riwayat penyakit, hasil pemeriksaan,
diagnosa, dan terapi yang dilakukan pada status IGD dan
menandatanganinya.
7. Identitas, diagnosa, dan keterangan pasien dicatat dalam register
IGD.
ALUR BERKAS REKAM MEDIS IGD
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
3/6
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN

Prosedur JIKA PASIEN DINYATAKAN DIRAWAT INAP


8. Jika pasien dinyatakan dirawat inap, maka dokter IGD
membuatkan surat pemasukan rawat inap.
9. Keluarga pasien diarahkan untuk mendatangi tempat
penerimaan pasien rawat inap untuk pendaftaran rawat inap dan
mendapatkan status rawat inap. Di tempat penerimaan pasien
rawat inap, setelah menuliskan identitas pasien pada status
rawat inap, surat pemasukan pasien rawat inap disatukan
dengan status rawat inap. Status rawat inap dibawa ke IGD oleh
petugas pengantar pasien.
10. Di IGD, status IGD disatukan dengan status rawat inap.
11. Kemudian pasien diantar ke ruangan perawatan.
12. Pasien ditangani di ruang perawatan rawat inap sesuai prosedur
alur penanganan pasien rawat inap.
13. Setelah pasien pulang, status pasien diserahkan ke Instalasi
Rekam Medik Rawat Inap.
14. Data pada status IGD kemudian dicek pada data register IGD.
15. Status IGD dicek kelengkapan pengisian catatan mediknya
(Checking).
16. Jika lengkap, status IGD di koding sesuai dengan prosedur
koding.
17. Setelah itu diindeks berdasarkan indeks penyakit, indeks dokter,
dan indeks kematian sesuai dengan prosedur indexing.
18. Baru kemudian dilakukan penyimpanan (Filling) pada rak status
IGD berdasarkan sistem middle digit filling.
19. Jika tidak lengkap, status dikembalikan ke IGD dengan disertai
slip ketidaklengkapan pengisian catatan medik untuk
dilengkapi.
20. Status harus sudah selesai dilengkapi dan dikembalikan ke
Instalasi Rekam Medik paling lambat 14 hari setelah diserahkan
ke IGD.
21. Untuk status IGD dari pasien yang dirawat inap tetap disatukan
dengan status rawat inapnya.

ALUR BERKAS REKAM MEDIS IGD


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
4/6
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN

Prosedur JIKA PASIEN DINYATAKAN PULANG / DIRUJUK /


MENINGGAL DUNIA
22. Jika pasien dinyatakan pulang, dokter menuliskan resep.
23. Jika pasien dinyatakan dirujuk, dokter membuatkan surat
rujukan.
24. Jika pasien meninggal di IGD, dokter IGD harus menuliskan
tanggal dan jam kematian serta sebab kematian.
25. Status IGD dari hari yang bersangkutan dikumpulkan.
Keesokan harinya diserahkan ke Instalasi Rekam Medik pukul
08.00 WITA.
26. Data pada status IGD kemudian dicek pada data register IGD
kemudian di input ke komputer di rekam medik.
27. Status IGD dicek kelengkapan pengisian catatan mediknya
(Checking).
28. Jika lengkap, status IGD di koding sesuai dengan prosedur
koding.
29. Setelah itu diindeks berdasarkan indeks penyakit, indeks dokter,
dan indeks kematian sesuai dengan prosedur indexing.
30. Baru kemudian dilakukan penyimpanan (filling) pada rak status
IGD berdasarkan sistem middle digit filling.
31. Jika tidak lengkap, status dikembalikan ke IGD dengan disertai
slip ketidaklengkapan pengisian catatan medik untuk
dilengkapi.
32. Status harus sudah selesai dilengkapi dan dikembalikan ke
Instalasi Rekam Medik paling lambat 14 hari setelah diserahkan
ke IGD.
ALUR BERKAS REKAM MEDIS IGD
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
5/6
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN

Prosedur FLOW CHART ALUR PENANGANAN


BERKAS REKAM MEDIS IGD

STATUS IGD DIBUAT

REGISTER

MRS PULANG/DIRUJUK/
MENINGGAL

PASIEN DIRAWAT STATUS


DIKUMPULKAN

PASIEN PULANG
DISERAHKAN KE IRM
KEESOKAN PAGINYA

STATUS MASUK IRM


MENGANALISIS KELENGKAPAN
PENGISIAN CATATAN MEDIK
(CHECKING)

LENGKAP TIDAK LENGKAP

DICATAT DIBUKU
PENGECEKAN
KODING KETIDAKLENGKAPAN
PENGISIAN CATATAN
MEDIK (KLPCM)

INDEXING

DIKEMBALIKAN KE IGD
UNTUK DILENGKAPI
FILLING

ALUR BERKAS REKAM MEDIS IGD


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
6/6
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
1. Instalasi Gawat Darurat.
Instalasi Terkait 2. Tempat pendaftaran pasien / Tempat Penerimaan Pasien Rawat
Inap.
3. Instalasi Rekam Medik Rawat Inap.
ASSEMBLING
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/1
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI
Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006

Pengertian Assembling adalah cara perakitan berkas rekam medis sesuai tata
urutan yang telah ditentukan.
1. Menjamin kelengkapan lembaran-lembaran catatan medik.
Tujuan & Fungsi 2. Menjamin pengelolaan berkas rekam medis sesuai standar yang
ditetapkan.
1. Berkas rekam medis harus disusun berdasarkan tata urutan yang
Kebijakan telah ditentukan.
2. Bertanggung jawab menyusun berkas rekam medis sesuai tata
urutan yang ditentukan adalah staf medis dan paramedis diruang
perawatan.
3. Petugas rekam medis hanya bertugas membantu menyusun jika
ada susunan berkas rekam medis yang tidak benar.
1. Perakitan Rekam Medis Rawat Jalan (poliklinik gigi)
Prosedur - Surat rujukan (jika ada)
- Status poliklinik (Gigi)
- Surat konsul (permintaan dan jawaban konsul)
- Hasil pemeriksaan penunjang
- Lembaran odontogram
- Salinan resep

ANALISIS BERKAS REKAM MEDIS SECARA


KUALITATIF & KUANTITATIF (CHECKING)
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman

PEMERINTAH PROVINSI
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
KALIMANTAN SELATAN Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006

Analisis kuantitatif adalah analisis yang ditujukan kepada jumlah


Pengertian lembaran-lembaran rekam medis sesuai dengan lamanya perawatan
meliputi kelengkapan lembaran medis, para medis, dan penunjang
sesuai dengan ketentuan Assembling.
Analisis Kualitatif adalah analisa yang ditujukan kepada mutu dari
setiap berkas rekam medis.
1. Untuk memperoleh rekam medis yang bermutu.
Tujuan & Fungsi 2. Mutu rekam medis yang baik akan mencerminkan baiknya mutu
pelayanan rumah sakit.
3. Agar rekam medis lengkap dan dapat digunakan bagi referensi
pelayanan kesehatan, melindungi minat hokum, sesuai dengan
peraturan yang ada.
4. Menunjang informasi untuk aktifitas penjamin mutu (quality
assurance)
5. Membantu penetapan diagnosis dan prosedur pengkodean
penyakit.
6. Bagi riset medis, studi administrasi, dan penggantian biaya
perawatan.
1. Pihak medis yang melaksanakan rekaman medis harus mengisi
Kebijakan lembaran-lembaran rekam medis dengan benar dan lengkap, para
perawat yang menyatukan lembaran-lembaran formulir dan
kronologis, jangan sampai ada lembaran yang berceceran.
2. Petugas instalasi rekam medik berkewajiban menemukan hal-hal
yang kurang dalam perekaman yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.

ANALISIS BERKAS REKAM MEDIS SECARA


KUALITATIF & KUANTITATIF (CHECKING)
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/2
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
1. Setelah dilakukan assembling, baru dapat diketahui jika ada
Prosedur lembaran-lembaran yang kurang (analisis kuantitatif)
2. Petugas rekam medik menganalisis satu-persatu lembaran catatan
medik, dan segi tulisan yang tidak jelas / tidak lengkap, catatan
diagnose yang kurang, resume medik, tanda tangan dokter, dan
lain-lain sesuai dengan ketentuan pengisian catatan medik
(analisis kualitatif).
3. Jika status lengkap, dilakukan koding, indeksing, dan filling.
4. Jika status tidak lengkap, dicatat di buku pengecekan pengisian
catatan medik (KLPCM) dikembalikan ke poliklinik / ruang rawat
inap untuk dilengkapi dengan disertai slip ketidaklengkapan
pengisian catatan medik.
Instalasi Terkait 1. Staf medis dan para medis.
2. Instalasi Rekam Medik Rawat Jalan.
3. Instalasi Rekam Medik Rawat Inap.

PENGKODEAN PENYAKIT (KODING)


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman

PEMERINTAH PROVINSI Tanggal Terbit : Disahkan oleh
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP
NIP. 19710924 200003 2 006

Pengkodean (Koding) adalah pemberian penetapan kode dari


Pengertian diagnose penyakit / tindakan dengan menggunakan huruf atau
angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen
data.
Sebagai acuan penetapan langkah untuk pengisian indeks penyakit
Tujuan & Fungsi dan indeks operasi untuk :
1. Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap rumah sakit
(RL.4a)
2. Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan rumah sakit
(RL.4b)
3. Rangking 10 penyakit terbanyak rawat jalan dan rawat inap.
4. Laporan Kegiatan Rumah Sakit (RL.3).
Setiap diagnosa dari semua pasien yang berobat di RSGM Gusti
Kebijakan Hasan Aman Banjarmasin harus dicantumkan kode penyakit yang
sesuai berdasarkan klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health
Organization) menggunakan ICD 10 (International Statistical
Classification Diseases and Health Problem 10th Revision). Baik
rawat jalan, rawat inap, maupun IGD.

PENGKODEAN PENYAKIT (KODING)


No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/2
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
STATUS RAWAT INAP
Prosedur 1. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) harus mencantumkan
diagnose kerja penyakit, diagnosa utama, dan diagnosa lainnya pada
status rekam medic rawat inap (ringkasan masuk dan keluar).
2. Petugas Instalasi Rekam Medik Rawat Inap harus mencantumkan kode
penyakit yang sesuai berdasarkan klasifikasi penyakit oleh WHO
(World Health Organization) menggunakan ICD 10 (International
Statistical Classification Diseases and Health Problem 10 th Revision)
dan diindeks berdasarkan Data Tabulasi Dasar (DTD).
3. Jenis tindakan / operasi yang dilakukan terhadap pasien juga harus
dicantumkan pada status, disertai dengan kode ICD 9 CM.
4. Petugas harus mengentri kode penyakit ini pada register rekam medic
secara komputerisasi berdasarkan golongan umur yang ditentukan.
5. Petugas jaga harus mengentri kode tindakan pada register operasi secara
komputerisasi.

STATUS RAWAT JALAN


1. Dokter poliklinik gigi harus mencantumkan diagnose penyakit pada
status poliklinik.
2. Oleh petugas rekam medik rawat jalan dicantumkan kode penyakit yang
sesuai berdasarkan klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health
Organization) menggunakan ICD 10 (International Statistical
Classification Diseases and Health Problem 10 th Revision) dan di
indeks berdasarkan Data Tabulasi Dasar (DTD).
3. Petugas harus mengentri kode penyakit ini pada register poliklinik gigi
secara komputerisasi berdasarkan golongan umur yang ditentukan.

STATUS IGD
1. Dokter jaga IGD harus mencantumkan diagnosa penyakit pada status
IGD.
2. Petugas Instalasi Rekam Medik Rawat Inap harus mencantumkan kode
penyakit yang sesuai berdasarkan klasifikasi penyakit oleh WHO
(World Health Organization) menggunakan ICD 10 (International
Statistical Classification Diseases and Health Problem 10 th Revision)
dan diindeks berdasarkan Data Tabulasi Dasar (DTD).
3. Petugas harus mengentri kode penyakit ini pada register IGD secara
komputerisasi berdasarkan golongan umur yang ditentukan.
Instalasi Terkait - Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
- Dokter Poliklinik Gigi
- Dokter Jaga IGD
- Instalasi Rekam Medik Rawat Jalan
- Instalasi Rekam Medik Rawat Inap
INDEXING
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/3
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
PEMERINTAH PROVINSI Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN Tanggal Revisi :
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006

Pengertian 1. Peng-indexsan adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode


yang sudah dibuat ke dalam indeks-indeks.
2. Indeks pasien adalah satu kartu katalog yang berisi nama semua
pasien yang pernah berobat di rumah sakit.
3. Indeks penyakit dan indeks operasi adalah katalog yang berisi
kode penyakit dan operasi pasien yang berobat di rumah sakit.
4. Indeks dokter adalah katalog yang berisi nama dokter yang
memberikan pelayanan medis kepada pasien.
5. Indeks kematian adalah katalog yang berisi nama pasien yang
meninggal.
Tujuan & Fungsi 1. Sebagai acuan penerapan langkah untuk pengisian :
Laporan data morbiditas pasien rawat inap rumah sakit
(RL.4a).
Laporan data morbiditas pasien rawat jalan rumah sakit
(RL.4b).
Rangking 10 penyakit terbanyak rawat jalan dan rawat inap.
Laporan Kegiatan Rumah Sakit (RL.3).
Indikator Klinik.
2. Menilai kualitas pelayanan rumah sakit
3. Menilai pekerjaan dokter
4. Bukti pengadilan
5. Statistik menilai mutu pelayanan dasar
6. Untuk perencanaan menambah dan meningkatkan
peralatan/tenaga
INDEXING
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/3
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
1. Indeks pasien mutlak dibuat untuk memudahkan mencari nomor
Kebijakan rekam medis pasien, jika pasien lupa membawa Kartu Berobat
Pasien.
2. Indeks dokter tidak mutlak diprint untuk efisiensi, akan tetapi
cukup laporan rekapnya harus dilaporkan.

Prosedur INDEKS PASIEN


1. Index pasien dibuat secara otomatis menggunakan SIM-RS saat
pasien mendaftar pertama kali berobat.
2. Dari SIM-RS ini diprint back-up indeks pasien berupa KIUP
(Kartu Indeks Utama Pasien) setiap harinya untuk semua pasien
baru yang berobat pada hari yang bersangkutan.
3. KIUP ini kemudian disimpan selamanya berdasarkan abjad.
4. Apabila pasien lupa membawa Kartu Berobat Pasien yang berisi
nomor rekam medis pasien, pasien cukup memberitahukan
nama lengkap, nama suami / nama keluarga, maka akan
dicarikan indeksnya pada komputer atau dicarikan pada KIUP.

INDEKS PENYAKIT
1. Petugas mengentri kode penyakit pada register rekam medik
rawat inap / register rekam medis rawat jalan (poliklinik gigi)
berdasarkan golongan umur.
2. Masing-masing kode penyakit ini disortir dan dibuatkan indeks
penyakit. Satu kode penyakit satu indeks penyakit.
3. Diprint back-upnya.
4. Dari masing-masing indeks penyakit ini dimasukkan datanya ke
dalam formulir RL.4a, RL.4b, Rangking 10 penyakit terbanyak.

INDEKS OPERASI
1. Untuk semua status dari pasien yang menjalani operasi yang
masuk ke Instalasi Rekam Medik Rawat Inap dimasukkan ke
dalam register operasi.
2. Petugas mengentri kode tindakan operasi dan golongan operasi
pada register operasi.
3. Dari register operasi ini, disortir spesialisasi untuk dimasukkan
ke dalam indeks operasi. Satu spesialisasi satu indeks operasi.
4. Diprint back upnya.
5. Dari masing-masing indeks operasi ini dimasukkan datanya ke
dalam formulir Laporan Kegiatan Rumah Sakit (RL.3)

INDEXING
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
3/3
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN

Prosedur INDEKS DOKTER


1. Data diri register rekam medik dan register IGD disortir
berdasarkan nama dokter.
2. Indeks dokter tidak perlu diprint, tetapi rekap jumlahnya harus
dilaporkan setiap bulanan dan dalam laporan tahunan.
Instalasi Terkait - Instalasi Rekam Medik Rawat Jalan.
- Instalasi Rekam Medik Rawat Inap.
PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN STATUS
REKAM MEDIK PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/4
PEMERINTAH PROVINSI
Tanggal Terbit : Disahkan oleh
KALIMANTAN SELATAN Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP NIP. 19710924 200003 2 006

1. Sentralisasi adalah cara pengurusan penyimpanan rekam medis


Pengertian seorang pasien dalam satu kesatuan, baik catatan-catatan
kunjungan poliklinik maupun catatan-catatan selama pasien
dirawat.
2. Desentralisasi adalah cara pengurusan penyimpanan rekam medis
seorang pasien dimana terjadi pemisahan antara rekam medis
poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat.
3. Middle Digit Filling adalah sistem penyimpanan dokumen rekam
medis, dimana angka tengah tetap, yang diurut angka depan,
kemudian angka akhir.
4. Pengambilan rekam medis merupakan tata cara peminjaman
rekam medis yang akan digunakan yang berhak peminjaman.
1. Menyediakan rekam medis secara utuh atau secara lengkap
Tujuan & Fungsi apabila sewaktu-waktu diperlukan.
2. Menghindari pemborosan waktu dan tenaga dalam penemuan
kembali.
3. Memanfaatkan tempat atau sarana penyimpanan.
4. Menjaga informasi (kerahasiaan) yang terkandung di dalamnya.

1. Hanya petugas Rekam Medis yang dibenarkan menangani


Kebijakan Rekam Medis.
2. Pengamatan terhadap penyimpanan harus dilakukan secara
periodik setiap 3 bulan, untuk menemukan salah simpan dan
menemukan kartu pinjaman yang Rekam Medisnya masih belum
dikembalikan.
3. Rekam Medis dari pegawai-pegawai Rekam Medis itu sendiri
atau Rekam Medis yang berkenan dengan proses hokum, tidak
boleh disimpan di tempat penyimpanan biasa, akan tetapi harus
disimpan ditempat khusus di ruangan pimpinan bagian Rekam
Medis, sedang ditempat penyimpanan biasa diberi petunjuk.

PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN STATUS


REKAM MEDIK PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/4
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
4. Tidak satupun Rekam Medis boleh keluar dari ruang Rekam
Kebijakan Medis, tanpa tanda keluar/kartu permintaan. Peraturan ini tidak
hanya berlaku bagi orang-orang diluar ruang Rekam Medis,
tetapi juga bagi petugas-petugas Rekam Medis sendiri.
5. Rekam Medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit,
kecuali atas perintah pengadilan.
6. Seorang yang menerima / meminjam Rekam Medis,
berkewajiban untuk mengembalikan dalam keadaan baik dan
tepat waktunya (setiap akhir jam kerja).
7. Untuk permintaan darurat dapat dipenuhi per telepon, kemudian
petugas sendiri yang mengisi surat permintaan.

Prosedur PENYIMPANAN STATUS


1. Dokumen rekam medis setelah selesai proses, disimpan pada
rak penyimpanan.
2. Instalasi rekam medis menyimpan berkas-berkas rekam medis
pasien menurut nomor RM nya berdasarkan sistem Middle
Digit Filling. Sistem pengarsipan yang dipakai adalah
sentralisasi, sehingga berkas rekam medis rawat inap dan berkas
rekam medis rawat jalan dan rekam medis Instalasi Gawat
Darurat disimpan di ruangan yang sama.
3. Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang 90 cm.
4. Dilakukan penyortiran untuk mencegah kesalahan letak.
5. Pengamatan terhadap penyimpanan harus dilakukan secara
periodik, untuk menemukan salah simpan dan menemukan
kartu pinjaman yang Rekam Medisnya masih belum
dikembalikan.
6. Ketepatan penyimpanan dimulai pada masing-masing rak dan
posisi urutan nomor.
7. Pada deretan map-map Rekam Medis yang disimpan dirak
harus diberi tanda penunjuk guna mempercepat pekerjaan
menyimpan dan menemukan Rekam Medis.
8. Untuk map-map Rekam Medis yang tebalnya sedang diberi
penunjuk setiap 50 map.
9. Makin tebal map-map Rekam Medis makin banyak penunjuk
harus dibuat.
10. Rekam Medis yang aktif lebih banyak memerlukan penunjuk
daripada Rekam Medis yang kurang aktif.
PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN STATUS
REKAM MEDIK PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
3/4
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
11. Pada setiap penunjuk ditulis 2 angka (angka tengah)
Prosedur 12. Rekam Medis yang sampulnya rusak atau lembarannya lepas, harus
segera diperbaiki untuk mencegah makin rusak/hilangnya lembaran-
lembaran yang diperlukan.
13. Rekam Medis dari pegawai-pegawai Rekam Medis itu sendiri atau
Rekam Medis yang berkenan dengan proses hukum, jangan disimpan
di tempat penyimpanan biasa, harus disimpan ditempat khusus di
ruangan pimpinan bagian Rekam Medis, sedang ditempat
penyimpanan biasa diberi petunjuk.
14. Rekam Medis sangat tebal harus dijadikan 2 atau 3 jilid.

PENGAMBILAN STATUS

POLIKLINIK
1. Setelah pasien registrasi dengan menunjukan kartu berobat pasien
yang berisi nomor rekam medis pasien, dicarikan status poliklinik
pasien.
2. Pada tempat keluarnya status dibuatkan kartu penunjuk keluarnya
status. Pada petunjuk keluar ini dicantumkan : No urut, No RM, nama
pasien, tanggal keluar, tanggal kembali, nama peminjam, serta
keperluan (karena permintaan rutin poliklinik ditulis rutin).
3. Petunjuk keluar ini harus dibuat menonjol, agar jika ada status yang
tidak kembali dapat diketahui dengan mudah.
4. Setelah status kembali, penunjuk keluar dikeluarkan, diganti dengan
status. Pada petunjuk keluar dilingkari nomor dari status yang telah
kembali.

KEPERLUAN PASIEN RAWAT ULANG


1. Setiap permintaan rekam medis harus menggunakan surat, yang
disebut kartu permintaan.
2. Kartu permintaan dibuat rangkap 3 (tiga), satu copy ditempel pada
rekam medis, satu copy diletatakkan pada rak penyimpanan sebagai
tanda keluar, dan satu copy sebagai arsip yang meminta.
3. Apabila rekam medis yang dipinjam sudah kembali, kedua copy kartu
permintaan tersebut dibuang.
4. Pada tempat keluar status digantikan dengan petunjuk keluar.
Petunjuk keluar berupa bahan keras dan kuat yang dilengkapi dengan
kantong tempel tempat menyimpan surat pinjam.

PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN STATUS


REKAM MEDIK PASIEN
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
4/4
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
5. Menuliskan No.urut, No.RM, nama pasien, tanggal keluar,
Prosedur tanggal kembali, nama peminjam, serta keperluan pada buku
peminjaman status.
6. Diambil oleh petugas ruangan atau keluarga pasien yang
bersangkutan.

KEPERLUAN PENELITIAN DOKTER / MAHASISWA PRAKTEK /


PERAWAT
1. Membawa surat permohonan peminjaman.
2. Status tidak boleh dibawa keluar dari ruang instalasi rekam medis.
3. Peminjaman bias dilayani mulai pukul 08.30 sampai 15.00 wita
pada hari senin-kamis pukul 08.30 sampai 11.30 wita pada hari
jumat dan pukul 08.30 sampai 14.00 wita pada hari kerja.

KEPERLUAN KLAIM VISUM DAN JASA RAHARJA


1. Membawa surat klaim visum atau jasa raharja
2. Melampirkan surat keluar rumah sakit yang asli atau nama pasien
yang bersangkutan yang sudah diisi dengan lengkap.

Instalasi Terkait - Instalasi Rekam Medik


- Poliklinik gigi
- IGD
PENYUSUTAN REKAM MEDIK
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/2
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Tanggal Terbit : Disahkan oleh
GUSTI HASAN AMAN Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
Tanggal Revisi :
PROSEDUR TETAP
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
NIP. 19710924 200003 2 006

Pengertian 1. Penyusutan rekam medis dari pasien yang tidak pernah lagi
berkunjung ke RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin selama
lebih dari 5 tahun secara berturut-turut, kecuali ada
pertimbangan tertentu sesuai dengan jadwal retensi arsip.
2. Jadwal retensi arsip merupakan jadwal yang berisikan sekurang-
kurangnya jenis arsip dan jangka waktu penyimpanannya sesuai
dengan kegunaannya yang wajib dimiliki oleh setiap badan
pemerintah sebagai pedoman dalam penyusutan arsip.
1. Membedakan status rekam medis yang aktif menjadi in aktif.
Tujuan & Fungsi 2. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat
penyimpanan berkas rekam medis baru.
3. Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan mempercepat
penyiapan rekam medis jika sewaktu-waktu diperlukan.
4. Menyelamatkan arsip yang bernilai guna tinggi serta
mengurangi yang tidak bernilai guna/nilai guna rendah atau nilai
gunanya telah menurun.
5. Memudahkan rencana pemusnahan status rekam medik.
1. Hanya rekam medis dari pasien yang tidak pernah berkunjung
Kebijakan ke RS lebih dari 5 (lima) tahun secara beturut-turut rekam
medisnya dinyatakan in-aktif.
2. Pasien lama yang datang kembali namun berkasnya sudah
diinaktifkan, akan dibuat berkas baru dengan nomor rekam
medik lama.
1. Pembentukan suatu kepanitiaan yang terdiri dari unsur Panitia
Prosedur Rekam Medis, Instalasi Rekam Medis, dan Instalasi pelayanan
yang benar-benar memahami kearsipan, fungsi dan nilai arsip
Rekam Medis.
2. Pembuatan jadwal Retensi Arsip (JRA) oleh panitia tersebut.
3. Mengajukan JRA kepada Direktur RSGM Gusti Hasan Aman.
4. Jika telah mendapat persetujuan Direktur dijadikan pedoman
resmi JRA yang akan berlaku di rumah sakit.
PENYUSUTAN REKAM MEDIK
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/2
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN

Prosedur 5. Pemilihan rekam medis in-aktif berdasarkan tahun kunjungan


6. Hanya rekam medis dari pasien yang tidak pernah berkunjung ke
RS lebih dari 5 (lima) tahun secara berturut-turut rekam medisnya
dinyatakan in-aktif.
7. Pemisahan rekam medis in-aktif dari rekam medis aktif.
8. Pada saat diambilnya bagian rekam medis yang tidak aktif, di
tempat semula harus diletakkan tanda keluar, hal ini mencegah
pencarian yang berlarut-larut pada sewaktu-waktu rekam medis
tidak aktif tersebut diperlukan.
9. Penjajaran rekam medis pada rak in-aktif secara middle digit
filling.

JADWAL RETENSI ARSIP BERKAS REKAM MEDIS

1. Rekam Medis Khusus Gigi dan Mulut


Penyusutan dilakukan pada berkas rekam medis dari pasien yang
selama 5 tahun tidak lagi datang berobat.
2. KIUP, Buku register, Indeks, disimpan permanen/selamanya
3. Retensi Berkas Rekam Medis berdasarkan penggolongan
penyakit : Berdasarkan keputusan Panitia Rekam Medik dibuat
tim untuk menentukan jadwal retensi arsip yang lebih lama dari
ketentuan umum yang ada, dengan pertimbangan nilai guna
administrasi, hukum, keuangan, IPTEK, Pembuktian, Sejarah
yang antara lain untuk :
Riset dan Edukasi
Kasus-kasus terlibat hukum (legal aspek) minimal 23 tahun
setelah ada ketetapan hukum
Tertib Administrasi
Instalasi Terkait 1. Subkomite Rekam Medik
2. Instalasi Rekam Medik
3. Kepala Instalasi Pelayanan Medik
PEMUSNAHAN REKAM MEDIK
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
1/2
PEMERINTAH PROVINSI Tanggal Terbit : Disahkan oleh
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Direktur RSGM Gusti Hasan Aman
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511) Tanggal Revisi :
3260818
BANJARMASIN
drg. Sapta Rianta Hutasoit, Sp.Ort
PROSEDUR TETAP
NIP. 19710924 200003 2 006

Pemusnahan rekam medik adalah suatu proses kegiatan


Pengertian penghancuran secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir
fungsi dan nilai gunanya. Penghancuran harus dilakukan secara
total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur ulang
sehingga tidak dapat lagi dikenal lagi isi maupun bentuknya.
1. Menghilangkan tumpukan berkas rekam medis sesuai ketentuan
Tujuan & Fungsi yang berlaku
2. Menyiapkan fasilitas yang cukup, sehingga tersedia tempat
penyimpanan rekam medis yang baru.
1. Hanya berkas rekam medis dari pasien yang tidak pernah
Kebijakan berkunjung ke RS lebih dari 5 (lima) tahun secara berturut-turut
rekam medisnya dinyatakan in-aktif, kecuali ada pertimbangan
tertentu sesuai dengan jadwal retensi arsip.
2. Pemusnahan dilakukan terhadap berkas rekam medis in-aktif
yang tidak pernah digunakan lagi dan telah disimpan selama
beberapa tahun sesuai dengan daftar retensi arsip.
3. Khusus untuk berkas Rekam Medis yang sudah rusak / tidak
terbaca dapat langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu
membuat pernyataan diatas kertas segel oleh Direktur.
4. Rekam medis mempunyai nilai guna tertentu tidak dimusnahkan
tetapi disimpan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
jadwal retensi arsip.
5. KIUP, Buku register, Indeks, disimpan permanen/selamanya
PEMUSNAHAN REKAM MEDIK
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
2/2
PEMERINTAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
GUSTI HASAN AMAN
Jl. Simpang Ulin No. 28, Telp/Fax (0511)
3260818
BANJARMASIN
Prosedur TATA CARA PENILAIAN BERKAS REKAM MEDIS DALAM
PROSES PEMUSNAHAN

1. ALUR PROSES

BERKAS
REKAM MEDIS
LEMBAR RM
YANG DIPILIH

Ringkasan
KETENTUAN Masuk &
Keluar
Resume Medis
- UMUM
- GIGI Laporsn Operasi
- KHUSUS Persetujuan
- TERTENTU Tindakan
Medis

DILESTARIKAN

LEMBAR RM
SISA ( setelah
TIM PEMUSNAH diambil lembar
tersebut diatas )

DIMUSNAHKAN

BERKAS RM
RUSAK / TIDAK
TERBACA

BERKAS RM
TERTENTU

2. TATA CARA PEMINDAHAN BERKAS RM AKTIF MENJADI


INAKTIF
a. Dilihat dari tanggal kunjungan terakhir.
b. Setelah 5 tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas RM
dipisahkan di ruang lain / terpisah dari berkas RM aktif.
c. Berkas RM inaktif dikelompokkan sesuai dengan tahun terakhir
kunjungan.

Anda mungkin juga menyukai