Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Pada Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan
Departemen Teknologi Industri
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro
DISUSUN OLEH :
Kalpika Arhan Nugraha 21090116060005
A Haris D U 2109011606000
Bismillahirrohmanirrohim.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi
beserta isinya dengan begitu sempurna.Dan sungguh berkat limpahan rahmat dan hidayah
NYA kami kelompok sepuluh dapat menyelesaikan makalah ini demi memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar.Dan kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
terdapat,dan kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar kinerja kami lebih
baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi
yang bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Harapan berasal dari kata harap,yaitu keinginan supaya suatu terjadi atau
sesuatu yang belum terwujud.Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga
berangkat dari usaha.Harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu sesuatu yang
lebih baik,untuk meraih sesuatu yang lebih baik juga.Harapan dan rasa optimis juga
memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Maka bila manusia yang hidup
tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap
dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk
membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya,
harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih
sesuatu yang lebih baik.
Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap
hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita
punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan.
Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung
untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam
tentang manusia dan harapan
BAB II
PEMBAHASAN
Dan bukanlah satu hal yang berlebihan kalau dikatakan bahwa kepribadian massa
yang berbentuk dalam situasi semacam itu sekaligus didorong oleh nalurinya.Dalam
pandangan banyak ahli psikologi,dorongan naluri semacam itu hanyalah salah satu dari
dorongan naluri yang bisa berkembang dalam diri setiap manusia.Diluar itu masih banyak
lagi dorongan naluri seperti : dorongan untuk mempertahankan hidup,dorongan sex,dorongan
untuk mencari makan,dorongan untuk bergaul dengan sesamanya,dorongan untuk berbakti,
dorongan untuk meniru,dan ada juga dorongan untuk menikmati keindahan.
Mengutip pandangan A.F.C.Wallace dalam bukunya culture and personality,Mas Aboe
Dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian
yang merupakan sasaran dari kehendak,harapan,keinginan,dan emosi seseorang.
2.3.KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya,artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran.Kepercayaan adalah hal-hal yangberhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.Kepercayaan juga mengikat seseorang,sehingga dengan yakin melakukan hal
yang di percayainya tanpa ragu.Ada ucapan yang sering kita dengar :
1.Ia tidak pecaya pada diri sendiri.
2.Bagaimanapun juga kita harus percaya kepada pemerintah.
3.Kita harus percaya akan nasihat-nasihat kiai karena nasihat-nasihat itu diambil dari ajaran
Alquran dan sebagainya.
Dengan contoh bebagai kalimat diatas jelaslah bahwa dasarkepercayaan adalah
kebenaran.
Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas oarang lain itu disebabkan karena orang
lain itu dapat dipercaya.Yang diselidiki bukan lagi masalah orang yang diberitahukan itu
dapat dipercaya atau tidak.Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaanya
disebut kepercayaan.
Dalam beragama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan,artinya
diberitahukan langsung oleh Tuhan atau secara tidak langsung kepada manusia.Dalam hal
beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang
beragama itu.Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.Keyakinan itulah yang harus
dihormati,hak atas keyakinan pribadi merupakan dasar dan penghargaan diri dari semua
orang seagama dengan dia,disebut toleransi.
Sebelum kita berbicara lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui apa itu
kebenaran.Menurut Poejawiyatna didalam bukunya Filsafat Tingkah Laku,merupakan cita-
cita orang yang tahu.Tidak ada seseorang yang suka pada kekeliruan,itu nyata dalam usaha
ilmu untuk mencapai kebenaran.
Orang yang tahu sebenarnya menyatakan sesuatu terhadap sesuatu.Oleh karena tahu
akan sesuatu terhadap sesuatu maka secara mental akan memunculkan keputusan.Karena
putusan merupakan hasil dari tahu akan sesuatu terhadap sesuatu maka haruslah diucapkan
atau diakatakan baik melalui lisan maupun tulisan ataupun dengan perantara.Mungkin
putusan itu hanya terpendam dalam hati saja(seperti halnya bahwa budi dan kehendak ialah
dasar kemanusiaan.Itulah sebabnya manusia selalu memilih tindakan yang menurut
keyakinannya baik dan benar).Kalau putusan itu dikatakan maka pernyataan itu haruslah
benar karena sebagai alat komunikasi,putusan ini menunjuk maksud.
Persesuaian antara putusan dan keyakinan disebut kebenaran etis.Kebenaran etis
disebut juga kebenaran subjektif dan kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif.
Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkanya :
Didunia ini ada berbagai kepercayaan,tetapi semua kepercayaan harus berdasar pada
kebenaran dan sumber kebenaran berasal dari manusia, sesuai dengan contoh-contoh diatas
sehingga dalam hal ini kepercayaan dapat dibedakan atas:
1.Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri perlu ditanamkan pada setiap pribadi manusia karena
pada hakikatnya percaya pada diri sendiri adalah percaya pada Tuhan yang maha esa.Percaya
pada diri sendiri adalah menganggap diri tidak salah,dirinya mampu mengerjakan apa yang
yang diserahkan atau dipercayakan.Contoh :
Wibisana,adik Rahwana berkhianat kepada kakaknya dan bergabung dengan musuh
kakaknya yaitu Rama karena ia percaya bahwa dirinya benar.Ia memihak kepada kebenaran
dan kakaknya dianggap dipihak yang salah.
2.Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain bisa berupa percaya kepada saudara,guru,orangtua
atau siapa saja.Kepercayaan ini sudah tentu karena percaya kepada kata hatinya.Adasebuah
pepatah mengatakan orng itu dipercaya karena ucapannya.Misal orang berjanji sesuatu itu
dipenuhi,meskipun janji itu tidak didengar orang lain.Contoh :
Nyi Ratu kalinyamat bertapa telanjang hanya berkainkan rambut(tapa wudha sinjang
rikma),karena menginginkan kematian pangeran jipang,arya penangsang.Ia akan berhenti
bertapa,bila penangsang sudah terbunuh.Akhirnya arya penangsang dapat dibunuh oleh suta
wijaya(putra angkat sultan Pajang).
BAB III
PENUTUP
Manusia dan harapan itu ibarat ruh didalam tubuh manusia,tanpa harapan atau cita
cita manusia bagaikan mati sebelum ajal.Artinya semua manusia pasti mempunyai
harapan,entah itu diungkapkan atau tidak.Jadi harapan itu sifatnya manusiawi dan ada pada
setiap pribadi manusia.Intinya manusia dan harapan adalah satu ,tidak akan terpisah.
3.2.SARAN
Dengan mempelajari ilmu budaya dasar kita bisa mengetahui apa yang tidak pernah
kita tahu pada pribadi kita.Didalam ilmu budaya dasar kita mempelajari suatu bab tentang
manusia dan harapan,yang membahas tentang harapan,keyakinan dan sebagainya.Dari situlah
kita tahu bahwa manusia dan harapan adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan dengan
mempelajari itu kita menjadi orang yang optimis.Maka dari itu mempelajari ini adalah hal
yang sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://harun37.wordpress.com/2010/10/21/manusia-dan-harapan-kelompok/
2. http://odarockisthebest.blogspot.com/2011/03/makalah-manusia-harapan.html
1. http://harun37.wordpress.com/2010/10/21/manusia-dan-harapan-kelompok/
2. http://odarockisthebest.blogspot.com/2011/03/makalah-manusia-harapan.html