Anda di halaman 1dari 11

MANUSIA DAN HARAPAN

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Pada Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan
Departemen Teknologi Industri
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro

DISUSUN OLEH :
Kalpika Arhan Nugraha 21090116060005

Agung Wahyu Nugroho 21090116060006

Rika Anggun 21090116060008

Yaumil Furqon 21090116060022

A Haris D U 2109011606000

Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan


Departemen Teknologi Industri
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro
2017
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi
beserta isinya dengan begitu sempurna.Dan sungguh berkat limpahan rahmat dan hidayah
NYA kami kelompok sepuluh dapat menyelesaikan makalah ini demi memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar.Dan kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
terdapat,dan kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar kinerja kami lebih
baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi
yang bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 15 Mei 2017

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Harapan berasal dari kata harap,yaitu keinginan supaya suatu terjadi atau
sesuatu yang belum terwujud.Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga
berangkat dari usaha.Harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu sesuatu yang
lebih baik,untuk meraih sesuatu yang lebih baik juga.Harapan dan rasa optimis juga
memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Maka bila manusia yang hidup
tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap
dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk
membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya,
harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih
sesuatu yang lebih baik.
Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap
hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita
punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan.
Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung
untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam
tentang manusia dan harapan

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembatassan masalah diatas,kami menerangkan beberapa rumusan
masalah yang diangkat antara lain :
1. Pengertian dan makna harapan.
2. Harapan sebagai fenomena nasional.
3. Kepercayaan.
4. Manusia dan harapan.
5. Harapan terakhir.

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah mengenai manusia dan tanggung jawab ini mempunyai tujuan
antara lain :
Mengetahui dan memahami makna harapan
Mengetahui dan memahami makna harapan sebagai fenomena nasional
Mengetahui dan memahami makna kepercayaan
Mengetahui dan memahami makna manusia dan harapan
Memahami makna nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur

BAB II
PEMBAHASAN

.2.1. Pengertian Harapan


Harapan berasal dari kata harap,artinya keinginan supaya sesuatu terjadi.Yang
mempunyai harapan atau keinginan itu hati.Putus harapan berarti putus asa.
Contoh :
a).Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,Ia belajar rajin dengan
harapan didalam ujian semester memperoleh nilai A.1
Dari contoh diatas terlihat apa yang diharapkan Budi ialah terjadinya buah keinginan,karena
itu Budi bekerja keras.Budi belajar tak kenal waktu dengan satu keyakinan bahwa apa yang
diharapkan akan terwujud.Untuk mewujudkan harapan harus disertai dengan usaha.Meskipun
sudah berusaha keras kadang kadang harapan itu belum tentu terwujud..Apakah Budi sudah
pasti mendapat nilai A ? belum tentu.Tuhanlah yang menentukan,manusia sekedar berusaha.
Harapan artinya keinginan yang belum terwujud.Setiap orang mempunyai
harapan.Tanpa harapan manusia tidak ada artinya.Manusia yang tidak mempunyai harapan
berarti tidak dapat diharapkan.
Dalam diri manusia ada dorongan,yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup.Dorongan kodrat itu ialah menangis,tertawa,berpikir,bercinta,berkata,mempunyai
keturunan,dsb.
Kebutuhan hidup adalah kebutuhan jasmani dan
rohani.Kebutuhan jasmani ialah pangan,sandang dan papan sedangkan kebutuhan rohani
meliputi kebahagiaan,kesejahteraan,kepuasan hiburan,dsb.
1)
Drs.H.Ahmad Mustofa,Ilmu Budaya Dasar(Bandung : Pustaka Setia,1999)h.170.

Sehubungan dengan kebutuhan manusia,Abraham Maslow mengategorikan


kebutuhan manusia menjadi lima macam,yang merupakan lima harapan manusia ialah :
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2. Harapan untuk mendapatkan keamanan (safety)
3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
(beloving and love)
4. Harapan memperoleh status atau untuk diterima/diakui lingkungan
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan citacita (self actualization)
2.2. Harapan Sebagai Fenomena Nasional
Harapan dalam satu dan lain hal bisa disebut sebagai fenomena yang universal
sifatnya.Artinya harapanadalah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia
dimanapun juga.Ini berarti setiap manusia,tidak peduli latar belakangnya,mempunyai
keinginan untuk terpenuhinya segala harapan yang ada pada dirinya.Dan begitu
menggejalanya harapan tersebut sampai-sampai orang yang akan meninggalpun tetap
menaruh harapan-harapan tertentu,dengan meninggalkan pesan-pesan,baik secara lisan atau
melalui surat wasiat kepada ahli waris yang ditinggalkan.
Tentang keinginan dan kebutuhan manusia sudah banyak ahlinya yang
mengupasnya.Salah satu pendapatmengatakan bahwa keinginan itu tidak lain merupakan
bentuk lain dari kehendak manusia yang begitu kuat. Tegasnya harapan yang sangat
mendalam akan menimbulkan apa yang disebut emosi.Itulah mengapa kadang-kadang
harapan seseorang sekaligus bisa mempengaruhi emosi yang bersangkutan.

Dan bukanlah satu hal yang berlebihan kalau dikatakan bahwa kepribadian massa
yang berbentuk dalam situasi semacam itu sekaligus didorong oleh nalurinya.Dalam
pandangan banyak ahli psikologi,dorongan naluri semacam itu hanyalah salah satu dari
dorongan naluri yang bisa berkembang dalam diri setiap manusia.Diluar itu masih banyak
lagi dorongan naluri seperti : dorongan untuk mempertahankan hidup,dorongan sex,dorongan
untuk mencari makan,dorongan untuk bergaul dengan sesamanya,dorongan untuk berbakti,
dorongan untuk meniru,dan ada juga dorongan untuk menikmati keindahan.
Mengutip pandangan A.F.C.Wallace dalam bukunya culture and personality,Mas Aboe
Dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian
yang merupakan sasaran dari kehendak,harapan,keinginan,dan emosi seseorang.
2.3.KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya,artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran.Kepercayaan adalah hal-hal yangberhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.Kepercayaan juga mengikat seseorang,sehingga dengan yakin melakukan hal
yang di percayainya tanpa ragu.Ada ucapan yang sering kita dengar :
1.Ia tidak pecaya pada diri sendiri.
2.Bagaimanapun juga kita harus percaya kepada pemerintah.
3.Kita harus percaya akan nasihat-nasihat kiai karena nasihat-nasihat itu diambil dari ajaran
Alquran dan sebagainya.
Dengan contoh bebagai kalimat diatas jelaslah bahwa dasarkepercayaan adalah
kebenaran.

Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas oarang lain itu disebabkan karena orang
lain itu dapat dipercaya.Yang diselidiki bukan lagi masalah orang yang diberitahukan itu
dapat dipercaya atau tidak.Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaanya
disebut kepercayaan.
Dalam beragama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan,artinya
diberitahukan langsung oleh Tuhan atau secara tidak langsung kepada manusia.Dalam hal
beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang
beragama itu.Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.Keyakinan itulah yang harus
dihormati,hak atas keyakinan pribadi merupakan dasar dan penghargaan diri dari semua
orang seagama dengan dia,disebut toleransi.
Sebelum kita berbicara lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui apa itu
kebenaran.Menurut Poejawiyatna didalam bukunya Filsafat Tingkah Laku,merupakan cita-
cita orang yang tahu.Tidak ada seseorang yang suka pada kekeliruan,itu nyata dalam usaha
ilmu untuk mencapai kebenaran.
Orang yang tahu sebenarnya menyatakan sesuatu terhadap sesuatu.Oleh karena tahu
akan sesuatu terhadap sesuatu maka secara mental akan memunculkan keputusan.Karena
putusan merupakan hasil dari tahu akan sesuatu terhadap sesuatu maka haruslah diucapkan
atau diakatakan baik melalui lisan maupun tulisan ataupun dengan perantara.Mungkin
putusan itu hanya terpendam dalam hati saja(seperti halnya bahwa budi dan kehendak ialah
dasar kemanusiaan.Itulah sebabnya manusia selalu memilih tindakan yang menurut
keyakinannya baik dan benar).Kalau putusan itu dikatakan maka pernyataan itu haruslah
benar karena sebagai alat komunikasi,putusan ini menunjuk maksud.
Persesuaian antara putusan dan keyakinan disebut kebenaran etis.Kebenaran etis
disebut juga kebenaran subjektif dan kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif.
Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkanya :
Didunia ini ada berbagai kepercayaan,tetapi semua kepercayaan harus berdasar pada
kebenaran dan sumber kebenaran berasal dari manusia, sesuai dengan contoh-contoh diatas
sehingga dalam hal ini kepercayaan dapat dibedakan atas:
1.Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri perlu ditanamkan pada setiap pribadi manusia karena
pada hakikatnya percaya pada diri sendiri adalah percaya pada Tuhan yang maha esa.Percaya
pada diri sendiri adalah menganggap diri tidak salah,dirinya mampu mengerjakan apa yang
yang diserahkan atau dipercayakan.Contoh :
Wibisana,adik Rahwana berkhianat kepada kakaknya dan bergabung dengan musuh
kakaknya yaitu Rama karena ia percaya bahwa dirinya benar.Ia memihak kepada kebenaran
dan kakaknya dianggap dipihak yang salah.
2.Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain bisa berupa percaya kepada saudara,guru,orangtua
atau siapa saja.Kepercayaan ini sudah tentu karena percaya kepada kata hatinya.Adasebuah
pepatah mengatakan orng itu dipercaya karena ucapannya.Misal orang berjanji sesuatu itu
dipenuhi,meskipun janji itu tidak didengar orang lain.Contoh :
Nyi Ratu kalinyamat bertapa telanjang hanya berkainkan rambut(tapa wudha sinjang
rikma),karena menginginkan kematian pangeran jipang,arya penangsang.Ia akan berhenti
bertapa,bila penangsang sudah terbunuh.Akhirnya arya penangsang dapat dibunuh oleh suta
wijaya(putra angkat sultan Pajang).

3.Kepercayaan kepada pemerintah


Berdasarkan pandangan teokratisa menurut buku Etika,Filsafat Tingkah Laku karya
Prof.I.R.Poejawiyatna,negara berasal dari Tuhan.Tuhan langsung memerintah dan
mmemimpin langsung bangsa manusia,semua pengemban kewibawaan,terutama pengemban
tertinggi yaitu raja langsung dikarunial kewibawaan oleh Tuhan.
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat ,
(kewibawaan pun milik rakyat.Rakyat adalah negara,rakyat itu menjelma pada negara.Satu-
satunya realitas adalah negara).
Pandangan demokratis yang lain ialah tidak menyamakan rakyat dengan negara,tetapi
rakyat menjadi sumber kedaulatan sepenuhnya,pun sumber kedaulatan dan segala
hak(J.J.Rousseau).Apa yang menjadi kehendak rakyat adalah hak itulah yang disebut
kedaulatan mutlak(republik).
4.Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting,karena keberadaan
manusia itu bukan ada dengan sendirinya tetapi diciptakan oleh Tuhan.Kepercayaanitu amat
penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan
Tuhannya.Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan daripadanya
manusia harus percaya kepada Tuhan,sebab Tuhanlah yang selalu menyertai
manusia.Pengukuhan iman (Kepercayaan),bahwa adanya zat itu merupakan kebenaran
mutlak.Perwujudannya terdapat dalam ikrar yang lisan yang dibenarkan dengan hati dan dan
dilaksanakan dalam perbuatan(affirmation).
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya.Usaha itu antara lain :
Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita.
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat (ambek paramartha).
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia manusia dengan jalan suka
menolong,dermawan dan sebagainya.
Mengurangi nafsu pengumpulan harta yang berlebihan.
Menekan perasaan negatif seperti iri,dengki,fitnah dan sebagainya.
2.4. MANUSIA DAN HARAPAN
Kita ingat akan ibarat demikian,manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum
ajal.Artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau harapan itu tidak
ubahnya seperti orang mati.Jadi harapn itu sifatnya manusiawi,dimiliki oleh siapapun dan
dari golongan manapun.Bila ditinjau dari wujudnya dapat dikatakan tidak terhinngaa ,namun
bila dilihat dari tujuannya hanya ada satu ialah hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Dalam hubungan dengan pendidikan moral,untuk mewujudkan harapan itu sebagai
berikut :
1.Harapan seperti apa yang baik;
2.Bagaimana caranya mencapai harapan itu;
3.Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
Sebab sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak-
anaknya agar menjadi seseorang yang memiliki jabatan atau pangkat yang tinggi .Menurut
dugaannya bahwa semua pangkat,jabatan yang tinggi mamapu mamberikan
kebahagiaan.Padahal belum tentu demikian.Bila kita ingat dengan kehidupan itu tidak hanya
didunia saja,namun di akhirat,maka sudah selayaknya harapan untuk hidup bahagia
dikedua tempat itu sudah kita niati.
Orang yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya cenderung mudah sekali terseret
kejalan yang kurangbaik .Tidak jarang lalu menghalalkan cara untuk mendapatkan kekayaan
tersebut,tidak perduli itu teman atau lawan yang terpenting harapannya tercapai.akhirnya bila
sudah kaya semata mata semuanya itu hanya untuk memuaskan kehendaknya,memuakan
hawa nafsunya.karena kepuasannya dilandasi dengan hawa nafsu maka selamanay tidak akan
puas.Dan akhirnya yang didapat bukanlah suatu kebahagiaan bila harapannya tidak tercapai
namun suatu yang selalu meresahkan hatinya karena kehendaknya tidak terpenuhi.
Tetapi lain halnya dengan orang yang menyadari sepnuhnya bahwa apa yang ada pada
dirinya hanyalah titipan Tuhan,yang penggunaannya pun harus sesuai dengan kehendak-
Nya.Maka orang itu orang itu tidak akan pernah risau banyak atau sedikit yang didapat maka
ia akan mengeluarkannya dengan ikhlas untuk kepentingan yang disenangi oleh Tuhan seperti
:membayar zakat,berkurban,membantu pembangunan masjid,memlihara anak yatim dan
sebagainya.Seandainya harapannya belum berhasil atau tercapai ia akan tetap bersabar tanpa
mengurangi usahanya, sebab ia yakin Tuhan tidak akan mengubah nasibnya bila ia sendiri tak
mau berusaha kearah perubahan itu.Bila harapannya berhasil maka ia akan meningkatkan
rasa syukurnya namun jika belum berhasil ia akan tetap bersabar dan bertawakal.
Berharap hari esok lebih baik daripada hari ini memang hak dan kewajiban
kita.Namun kita harus selalu sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.Yang
penting marilah kita selalu ingat pesan Nabi Muhammad SAW : Berusahalah untuk urusan
duniamu seolah olah kamu akan hidup selama-lamanya dan berusahalah untuk urusan
akhiratmu seolah olah kamu akan mati esok pagi

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan A.SIMPULAN

Manusia dan harapan itu ibarat ruh didalam tubuh manusia,tanpa harapan atau cita
cita manusia bagaikan mati sebelum ajal.Artinya semua manusia pasti mempunyai
harapan,entah itu diungkapkan atau tidak.Jadi harapan itu sifatnya manusiawi dan ada pada
setiap pribadi manusia.Intinya manusia dan harapan adalah satu ,tidak akan terpisah.

3.2.SARAN
Dengan mempelajari ilmu budaya dasar kita bisa mengetahui apa yang tidak pernah
kita tahu pada pribadi kita.Didalam ilmu budaya dasar kita mempelajari suatu bab tentang
manusia dan harapan,yang membahas tentang harapan,keyakinan dan sebagainya.Dari situlah
kita tahu bahwa manusia dan harapan adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan dengan
mempelajari itu kita menjadi orang yang optimis.Maka dari itu mempelajari ini adalah hal
yang sangat penting.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://harun37.wordpress.com/2010/10/21/manusia-dan-harapan-kelompok/

2. http://odarockisthebest.blogspot.com/2011/03/makalah-manusia-harapan.html

3. Mustofa,Ahmad.Drs.H.1999.Ilmu Budaya Dasar.Bandung.Pustaka setia.

4. Widhagdo,Joko.2001.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta.Bumi Aksara.


DAFTAR PUSTAKA

1. http://harun37.wordpress.com/2010/10/21/manusia-dan-harapan-kelompok/

2. http://odarockisthebest.blogspot.com/2011/03/makalah-manusia-harapan.html

Anda mungkin juga menyukai