Anda di halaman 1dari 5

A.

Klaster Industri di Jawa Timur (Khususnya Kota Surabaya)


Berikut beberapa contoh klaster yang telah ada baik yang masih berjalan ataupun
yang sudah dihentikan karena kendala-kendala tertentu. Beberapa contoh klaster dapat
dilihat sebagai berikut :
1. Klaster Industri Perkapalan Surabaya (KIKAS)
Adalah sebuah organisasi yang diprakarsai oleh Departemen Perindustrian yang
dideklarasikan pada 22 September 2006 di Surabaya. Pembentukan dilakukan dengan
Focus Group Discussion (FGD) secara intensif oleh stakeholder intenal mereka
(KIKAS). Harapan dari pembentukan KIKAS adalah menjadi awal kebangkitan industry
perkapalan nasional dan menjadi model pembentukan klaster industri perkaplan di
wilayah Indonesia lainnya.

Gambar 1.1 Logo Klaster Industri Perkapalan Surabaya

2. Klaster Industri Alas Kaki Jawa Timur (Surabaya, Mojokerto, Magetan, Malang, dll.)
Klaster industri yang menyumbang devisa cukup besar adalah klaster industri alas kaki.
Dari data Kementrian Perindustrian tahun 2014 menunjukkan devisa sebeasr USD 4.11 miliar
atau 2,33% dari total ekspor nasional. Berdasarkan data dari BPS Jawa Timur juga
memperlihatkan adanya kenaikan sebesar 12,04% pada industry kulit, barang dari kulit, dan alas
kaki. (Lisana, 2015)

Berbagai sentra yang memiliki kemungkinan menjadi Klaster Industri (Disperdagin Surabaya,
2012)

1. Sentra Ikat Jumput


2. Sentra Shompia
3. Sentra Bed Cover
4. Sentra Hasil Olahan Laut
5. Sentra Alas Kaki Sawahan
6. Sentra Batik
7. Sentra Kerajinan Kerang
8. Sentra Alas Kaki Tambaksari
9. Sentra Olahan Herbal
10. Sentra Kue Wonorejo
11. Sentra Tempe
B. Analisis Potensi Klaster di Surabaya
Kota Surabaya dalam kurun waktu kurang lebih lima hingga enam tahun terakhir
memiliki perkembangan signifikan dalam bisnis mandiri Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM). Hal tersebut didukung oleh pernyataan Wali Kota Surabaya Ibu Tri Rismahari yang
dilansir dalam detikNews yaitu, Saya tidak mengajarkan masyarakat Surabaya untuk ikut kerja
dengan orang. Saya ajarkan kepada mereka untuk menciptakan pekerjaan sendiri. Dari 92 UKM
di tahun 2010 hingga kini mampu 3.000 lebih UKM, itu yang saya ajarkan ke masyarakat
Surabaya. Jadi bukan (kerja) ikut orang," jelasnya di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan
Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2016).
Dari banyaknya jumlah UMKM yang ada di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya mulai
menggagas Senta UKM untuk memperdayakan masyarakat pada lokasi tertentu untuk
memproduksi suatu produk unggulan. Salah satunya adalah sentra UKM kerupuk ikan di
Gunung Anyar Tambak, Surabaya. Produkuk andalan disana adalah kerupuk ikan payus, dengan
bahan baku ikan payus. Ikan payus sendiri adalah jenis ikan tambak yang ada di daerah tersebut.
"Dulu ikan payus itu tidak ada yang mau mengolah bahkan tidak laku dijual walaupun dengan
harga Rp1.000, tapi sekarang banyak yang nyari untuk produksi kerupuk," ucap bagian
pemasaran kerupuk, Surabaya, Inayah, di rumah produsen krupuk setempat, 29 Maret 2016.
Dengan menambahkan nilai jual ikan payus dengan membuat menjadi kerupuk berharga Rp
22.000 hingga Rp 30.000. SIstem penjualan kerupuk ikan hanya menargetkan individu customer
sebagai pangsa pasar. Namun dalam perjalaanannya, UKM ini tersendat dimasalah pemasaran
produk. Dengan banyaknya potensi tersebut, dibutuhkan pengembangan bagi UMKM agar dapat
bersaing dalam persaingan pasar.
Konsep Klaster Industri adalah salah satu konsep yang dapat diterapkan megembangkan
UMKM yang ada di Surabaya. Klaster industri adalah sekumpulan perusahaan yang bekerja
sama serta memiliki hubungan yang intensif (Hanafi Wirabrata, 2005). Konsep ini bertujuan
untuk membuat kerja sama antar perusahaan mulai dari perusahaan yang bergerak pada produksi
hulu, perusahaan hilir pada suatu industri, hingga perusahaan yang berifat supporting.
Analisis klaster industri keripik ikan dibuat untuk mencari pasar tetap dari kerupuk ikan
untuk sustainability perusahaan. Berikut adalah sebagai penjabaran konsep klaster industri untuk
UKM kerupuk ikan. Kerupuk ikan dibuat dari bahan dasar ikan payus maka dibutuhkan budidaya
ikan payus untuk mendapatkan bahan baku kerupuk. Perusahaan yang dapat turut andil dalam
proses ini adalah peternak ikan payus yang ada di kawasan Gunung Anyar Tambak. Setelah
mendapatkan untuk melakukan , lalu dilakukan proses produksi dari ikan menjadi kerupuk.
Perusahaan yang berada pada proses ini adalah UKM kerupuk ikan Gunung Anyar Tambak.
Setelah produksi dilakukan packaging kerupuk ikan, dalam proses ini UKM kerupuk ikan dapat
melakukan kerjasama dengan perusahaan produksi plastik dan kardus karton. Yang berbeda pada
packaging ini adalah variasi packaging yang digunakan. Jika sebelumnya kerupuk ikan hanya
difokuskan untuk dijual peroangan dengan kemasan kecil, sekarang butuh kemasan yang lebih
besar untuk menjual pada bisnis lain yang membutuhkan input kerupuk. Setelah melakukan
packaging selanjutnya dilakukan penjualan pada customer. Customer yang dituju adalah
perorangan, selain itu UKM kerupuk ikan dapat menjalin kerja sama dengan retailer pusat oleh-
oleh yang ada di Surabaya. Seperti yang ada di Pasar Genteng atau Wisata Rasa. Hal tersebut
dilakukan guna memasarkan produk kerupuk ikan payus sebagai oleh-oleh khas Surabaya. Selain
itu ditargetkan pada bisnis-bisnis katering yang ada di Surabaya. Selanjutnya juga bekerja sama
dengan restoran dan rumah makan yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Selain perusahaan
tersebut instansi yang lain yang turut serta dalam klaster industri UKM kerupuk ikan payus ini
diantara lain : Dinas Perikanan Kota Surabaya, BPOM Surabaya, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Surabaya, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur, lembaga finansial seperti
bank, lembaga pelatihan untuk UKM,serta lembaga riset yang diantara perguruan tinggi di
Surabaya yang dapat membantu dalam bentuk mesin untuk pengolahan, kandungan gizi yang
baik untuk kerupuk, serta pemasaran seperti ITS,Unair, Unesa, dsb.

C. Perbedaan Jenis Usaha (Bentuk CV dan UD)


Secara keseluruhan betuk usaha atau perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi 2
sudut padang secara garis besar yang kemudian diklasifikasikan lagi menjadi beberapa
jenis. Seperti yang dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2. Jenis dan bentuk usaha

Ketika membandingkan antara UD dan CV secara umum membahas klasifikasi


perusahaan dari segi status badan hukum. Secara sempit tidak terlihat perbedaan diantara
keduanya karena sama-sama tidak berbadan hukum. Bebepa perbedaan dapat dijelaskan
secara rinci yaitu sebagai berikut :
Usaha Dagang (UD), usaha atau bisnis yang dimiliki oleh seoran pemilik yang lebih
dikenal perseorangan (kementrian perindustrian, 2012). Sebagai perusahaan status badan
hukum mewajibkan untuk mengurus perizinan seperti : NPWP, SIUP, TDP, SITU, dan
HO (dinas pelayanan satu pintu, www.surabaya.go.id).
Adapun keuntungan dari jenis UD yaitu :
- Organisasi sederhana
- Semua laba hanya untuk pengusaha
- Mudah mendirikannya
- Pengendalian seutuhnya
- Pajak rendah

Sedangkan kerugian dari jenis UD yaitu


- Dana terbatas
- Tanggungjawab semua kerugian
- Keterampilan terbatas
- Tanggung jawab tidak terbatas

Comanditer Venonscaft (CV), jenis perusahaan kemitraan dari dua atau beberapa pemilik
dimana setiap pemilik memiliki wewenang untuk menjalankan perusahaan tersebut.
Dalam CV ada dua jenis kelompok yang menekankan kontribusi pemberian modal dan
mengelola usaha yaitu mitra aktif dan mintra pasif.
Adapun keuntungan dari jenis CV yaitu :
- Adanya dana tambahan
- Kerugian ditanggung bersama
- Pengelolaan ditanggung bersama

Sedangkan kerugian dari jenis CV yaitu


- Berbagi pengendali
- Tanggung jawb tidak terbatas
- Sering terjadi konflik pemilik modal
Referensi :

Detik. (2016, Maret 30). Risma Fokus Pengembangan SDM dalam Susun Rencana Kerja
Pembangunan Kerja 2017. Retrieved Maret 20, 2017, from news.detik.com:
http://news.detik.com/berita-jawa-timur/3176042/risma-fokus-pengembangan-sdm-
dalam-susun-rencana-kerja-pembangunan-kerja-2017

Utami, H. P. (2016, Maret 30). Ada Kampung Kerupuk di Surabaya. Retrieved Maret 20, 2017,
from www.antarajatim.com: http://www.antarajatim.com/lihat/berita/175104/ada-
kampung-kerupuk-di-surabaya

http://repository.ubaya.ac.id/26334/8/Lisana_Peningkatan%20Kinerja_2015.pdf

http://www.surabaya.go.id

Anda mungkin juga menyukai