Anda di halaman 1dari 6

PERANGKAT LUNAK DIPS

DIPS adalah suatu program rancangan untuk menganalisa orientasi


secara interaktif dengan mendasarkan data yang berhubungan dengan
data-data geologi. Program ini adalah suatu alat bantu yang mampu
diterapkan pada banyak aplikasi yang berbeda dan dirancang untuk dapat
digunakan baik bagi pemula, maupun bagi pengguna yang mengharapkan
analisis proyeksi stereograpik untuk data-data geologi (ikhwan,2016).
DIPS memungkinkan pemakai untuk meneliti dan memvisualisasikan
data struktural geologi baik kekar, sesar perlapisan serta struktur-struktur
lainnya dengan mengikuti teknik yang sama digunakan di dalam stereonet
manual. Sebagai tambahan, banyak fitur-fitur computasi yang tersedia,
seperti statistik sekeliling orientasi yang sama ( statistical contouring of
orientation clustering), perhitungan orientasi umum secara kuantitatif
(mean orientation calculation) dan model-model fiture kualitatif dalam
analisa (quantitative feature attribute analysis).
DIPS telah dirancang untuk analisa data yang berhubungan dengan
analisa rancangan struktur batuan, sehingga format yang dipakai DIPS data
file memungkinkan menganalisa segala bentuk orientasi basis data.
Penggunaan aplikasi DIPS antara lain untuk geologi, tambang dan teknik
sipil. Pengenalan aplikasi DIPS disini terbatas pada penggunaan DIPS untuk
penentuan arah umum diskontinuitas pada struktur-struktur geologi, dan
penentuan jenis longsoran yang terbentuk dengan data sudut geser
dalamnya.

Manfaat Dips

Manfaat dari program Dips adalah untuk meneliti dan menvisualisasi


data structural geologi baik yang berupa sesar, kekar, perlapisan, dan
struktur-struktur lainnya dengan mengikuti teknik yang juga digunakan di
dalam stereonet (Achmad,2015)

Mengenal Dips
Secara garis besar aplikasi DIPS terdiri atas dua program, yaitu
(ikhwan,2016) :
1.Lembar kerja / Spreadsheet yang berfungsi menginput data yang
akan diproses. Terdiri atas kolom dan baris. (lihat Gambar .1).
2.Countour-plot berfungsi untuk menampilkan semua hasil pengolahan
data dalam bentuk kontur stereonet. (lihat Gambar .2).
Perlu diketahui karena DIPS berbasis windows maka struktur datanya
terdiri atas satu file yaitu Dips File (*.dips).

Gambar 1 Lembar kerja dan Menu Bar DIPS

Gambar 2 Tampilan Kontur Plot dan Menu Bar

Istilah dalam Software Dips


Adapula hal-hal yang perlu diketahui mengenai istilah yang ada pada
software dips, yaitu (Rangga,2014):
a. Deklinasi Magnetik adalah sudut yang dibentuk antara arah utara
magnetic bumi dengan arah utara geografis.
b. Variability Cones merupakan area berbentuk lingkaran yang
tersedia pada software dips yagmelingkupi pole plot dengan
populasi tinggi, yag mewakili beberapa penyimpangan atau
standar deviasi dari ketidakpastian orientasi yang tergatung dari
besar standar deviasi yang dipilih.
c. Daylight Envelope merupakan area berbentuk lingkaran yang
tersedia pada software dips yang berfungsi untuk memperkirakan
daerah terjadinya longsoran menuju free face pada analisis
longsoran.
Data-data yang diperlukan dalam menggunakan program dips adalah
sebagai berikut (Achmad,2015) :
a. Dip adalah sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang
miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur
tegak lurus terhadap strike.
b. Apperant Dip adalah sudut kemiringan suatu bidang yang
bersangkutan dengan bidang horizontal dari pengukuran dengan
arah tegak lurus strike.
c. Strike adalah suatu arah yang ditunjukkan dari suatu gejala
geologi yang besarnya diukur searah dengan jarum jam.
d. Dip Direction adalah besarnya arah strike ditambah 90

Pengoprasian Dips
Langkah Kerja Pengoperasian Program Dips yaitu (achmad,2015):
1. Pilih Setup > Job Control > tulis project title > GOF dipilih
DIP/DIPDIRECTION > Ok.
2. Isikan data DIP dan DIP DIRECTION
3. Pilih toolbar contour plot.
4. Pillih toolbar add set window > bawa kursor ke pojok bawah
kontur yang dominan > klik kiri tahan > drag sehingga terlingkupi
kontur yang dominan tersebut > untuk mengakhiri klik kiri lagi >
akan keluar kotak dialog add set window > isikan kolom label
dengan mayor > ok.
5. Pillih toolbar add set window > bawa kursor ke pojok bawah
kontur yang dominan kedua > klik kiri tahan > drag sehingga
terlingkupi kontur yang dominan kedua tersebut > untuk
mengakhiri klik kiri lagi > akan keluar kotak dialog add set
window > isikan kolom label dengan minor > ok.
6. Pilih toolbar add plane > klik kiri di contour plot > akan keluar
kotak dialog add plane > isikan kolom label dengan nama lereng
sesuaikan trend /plunge. Trend/Plunge = (Strike + 900) / (900 -
DIP) > OK
7. Pilih toolbar grid.
8. Pilih toolbar Cone >klik pada pusat contour plot > akan keluar
kotak dialog add cone > sesuaikan anglenya > Ok.
9. Pilih toolbar add line > klik kiri pada perpotongan antara busur
arah umum mayor dan minor > akan keluar kotak dialog add line
> di situ akan diketahui besarnya nilai trend > ok.
10.Pilih toolbar measure angle > klik kiri pada pusat contour plot >
klik kiri lagi pada perpotongan busur arah umun mayor dan minor
> akan keluar kotak dialog measure angle > akan diketahui data
Trend/Pluge > Done.
11.Pilih toolbar info viewer > akan keluar Dip Document Information.

Gambar 3 tampilan dips setelah dioperasikan

Dips Dalam Penentuan Jenis Longsoran

Berdasarkan proses dan jenis longsornya, longsoran batuan dapat


dibedakan menjadi empat macam berdasarkan kriteria (E Hoek and J Bray,
1981) yaitu:
1. Longsoran Bidang
Longsoran bidang merupakan suatu longsoran batuan yang
terjadi sepanjang bidang luncur yang dianggap rata. Bidang
luncur tersebut dapat berupa sesar, rekahan (joint) maupun
bidang perlapisan batuan.
2. Longsoran baji
Longsoran baji dapat terjadi pada suatu batuan jika terdapat lebih
dari satu bidang lemah yang bebas dan saling berpotongan.
Sudut perpotongan antara bidang lemah tersebut harus lebih
besar dari sudut geser dalam batuannya.
3. Longsoran busur
Longsoran batuan yang terjadi sepanjang bidang luncur yang
berupa busur disebut longsoran busur. Longsoran busur hanya
terjadi pada tanah atau material yang bersifat seperti tanah.
longsoran busur juga dapat terjadi pada batuan yang sangat
lapuk serta banyak mengandung bidang lemah.
4. Longsoran guling
Laongsoran guling akan terjadi pada suatu lereng batuan yang
acak kemiringannya berlawanan dengan kemiringan bidang-
bidang lemahnya. Keadaan tersebut dapat digambarkan dengan
balok-balok yang diletakkan diatas sebuah bidang miring.
Berdasarkan bentuk dan proses menggulingnya, maka longsoran
guling dibedakan menjadi tiga yaitu, Longsoran guling setelah
mengalami benturan (flexural toppling), Longsoran guling yang
berupa blok (balok-balok) dan kombinasi kedua longsoran diatas
(block-flexural).

Penentuan Parameter Masukan (Input Data)

Parameter yang dibutuhkan dalam penentuan jenis longsoran adalah


(ikhwan,2016):
a. Arah umum bidang lemah dan kemiringannya (Dip/Dipdirection)
b. Arah umum lereng dan kemiringannya (Dip/Dipdirection)
c. Sudut geser dalam batuan ()

DAFTAR PUSTAKA
Dasuki, Achmad. 2015. Macam-macam software Tambang. Source
http://download .do cuments.tips/getdownload/document.docx.
Diakses pada tanggal 19 mei 2017

F., Ikhwan. 2016. BAB VI PERANGKAT LUNAK DIPS source:


http://s3.amazonaws.com
/academia.edu.documents/45001475/6._PERANGKAT_LUNAK_DIPS.doc
x. Diaks es pada tanggal 19 mei 2017

Hoek, E. and Bray, J.W. 1981. Rock Slope Engineering 3rd Ed., The Institution
Of Mining and Metallurgy London.

Rangga. 2012. ANALISIS POTENSI LONGSORAN DAN KLASIFIKASI MASSA


BATUAN.
Source.https://www.scribd.com/document_downloads/direc.ANALISIS_
POTENS I_LONGSORAN_DAN_KLASIFIKASI_MASSA_BATUAN.docx.
Diakses 19 mei 2017

Anda mungkin juga menyukai