Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Planimetris

Peta planimetris adalah peta yang menggambarkan posisi planimetris dari


obyek yang diketahui. Umumnya peta ini digunakan untuk keperluan kadastral.
Peta planimetris dibuat dengan skala besar 1 : 500 sampai 1 : 2500 Jika alat yang
dipakai hanya pita ukur saja, termasuk pengadaan kerangka petanya maka luasan
yang dipetakan hanya terbatas (Elisa, 2015).

Gambar 1. Contoh Pemetaan Planimetris


(Sumber : Elisa, 2015)

2.2 Teodolit

Theodolite merupakan alat ukur digital yang berfungsi untuk membantu


pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Alat ini mempunyai beberapa
kelebihan di antaranya dapat digunakan untuk memetakan suatu wilayah dengan
cepat. produk dari pengukuran wilayah menggunakan theodolite ini salah satunya
adalah peta situasi dan peta kontur tanah. Peta situasi adalah peta suatu wilayah
yang dihasilkan dari pengukuran di lapangan yang didalamnya terdapat data letak
bangunan, elevasi tanah atau kontur, letak pohon, letak saluran drainase, koordinat
bangunan tertentu, benchmark, sungai, dan sebagainya. Sedangkan peta kontur
berisi data kontur tanah saja pada wilayah tertentu. Theodolite ini juga bisa juga
digunakan untuk pengukuran bendungan, sungai, tebing, jalan, setting out
bangunan. Setting out bangunan adalah kegiatan menentukan patok-patok pondasi
di lapangan. Istilah lain adalah memindahkan data pada gambar kerja ke lapangan.
Pada proyek gedung alat ini biasa digunakan untuk menentukan as-as pondasi atau
kolom, marking elevasi lantai atau patok, cek vertikal kolom, dan sebagainya. ini
lah beberapa kegunaan theodolite di lapangan. Theodolite mempunyai fungsi yang
berbeda dengan waterpass di antaranya mampu mengukur sudut horizontal dan
vertikal sehingga cakupan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh instrumen ini lebih
banyak dibanding dengan waterpass (Andre, 2014).

Gambar 2. Bagian Bagian Teodolit


(Sumber : Andre, 2014)

2.3 Tripod

Tripod terbuat dari kayu atau aluminium. Terdiri dari sebuah kepala kaki
tiga, tempat alat diletakkan . Tiga buah kepala kaki tiga terbuat dari kayu atau
logam yang bersendi pada kepala kaki tiga. Fungsinya sebagai dasar atau
penampang yang menyangga alat survey dan menjaga agar tetap stabil terpancah
ditanah. Cara penggunaan statif atau tripod yaitu dengan cara membuka tali
pengikat statif atau tripod dan pasangkan sedemikian rupa sehingga ketiga
kakinya terbuka untuk berdiri dengan baik. Pemasangan atau penyetelan statif
atau tripod harus sesuai dengan tinggi orang yang membidik / mengukur, jangan
terlalu tinggi atupun terlalu rendah (Sriwidodo, 2012).
Gambar 3. Tripod
(Sumber : Surta, 2015)

2.4 Rambu Ukur

Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi
skala pembacaan. Ukuran lebarnya 9 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan
dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter.
Umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning (Panambuang, 2012).

Gambar 4. Rambu Ukur


(Sumber : Bagja, 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Panambuang, Jemmy. 2012. Pengantar Survey dan Pemetaan 2. Institut Sepuluh


November: Surabaya.

Sriwidodo, Kharuddin. 2012. Praktek Pengalaman Lapangan II. Universitas


Negeri Semarang: Semarang.

Andre. 2014. Pengertian Alat Ukur Theodolit dan Waterpass. Terdapat pada
http://www.jasasipil.com/2014/10/alat-ukur-theodolite-dan-waterpass.html
(diakses pada tanggal 2 November 2017 pukul 19.15 WIB).

Bagja. 2017. Rambu Ukur 5 Meter. Terdapat pada http://totalstation.co.id/Rambu-


5-Meter (diakses pada tanggal 2 November 2017 pukul 19.23 WIB).

Surta. 2015. Jual Service Alumunium Tripod Sokkia PFA1 di Makassar. Terdapat
pada https://www.sijubel.com/properti/properti-lain-lain/jual-service-
alumunium-tripod-sokkia-pfa1-di-makassar_3681 (diakses pada tanggal 2
November 2017 pukul 19.08 WIB).

Anda mungkin juga menyukai