Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Longsor merupakan pergerakan massa batuan atau tanah menuruni lereng
karena pengaruh secara langsung dari gaya gravitasi (West, 2010). Lereng stabil jika
gaya penahan lebih besar dari gaya penggerak longsor.
Tipe longsoran berdasarkan bidang gelincirnya dapat dibedakan menjadi empat
(Hoek dan Bray, 1981), yaitu: Longsoran bidang (plane failure), Longsoran baji
(wedge failure), toppling failure dan circular failure. Longsoran bidang merupakan
longsoran yang terjadi jika massa batuan bergerak menuruni lereng sepanjang bidang
gelincir. Longsoran baji merupakan longsoran yang terjadi akibat adanya dua
diskontinuitas yang berpotongan dan longsoran terjadi di sepanjang diskontinuitas
tersebut sehingga menghasilkan bentuk membaji. Toppling failure merupakan jenis
longsoran yang terjadi jika pergerakan massa batuan tanpa melalui bidang gelincir
dan sebagian besar perjalanan materialnya berada di udara. Circular failure
merupakan jenis longsoran yang terjadi pada batuan yang terlapukkan secara intensif,
pada material lepas ataupun pada batuan dengan diskontinuitas yang rapat dengan
orientasi tidak teratur.
Analisis kinematika merupakan salah satu metode analisis kestabilan lereng
yang menggunakan parameter orientasi struktur geologi, orientasi lereng dan sudut
geser dalam batuan yang diproyeksikan pada stereonet (Hoek dan Bray, 1981).
Analisis kinematika pada penelitian ini menggunakan asumsi semua bidang
diskontinuitas mempunyai sudut geser dalam (ϕ) = 30° dan kohesi (c) = 0 kPa.
Pada penelitian ini daerah penelitian dibagi menjadi 7 blok analisis yang telah
ditentukan berdasarkan orientasi dan sudut kemiringan lereng tambang. Dalam
analisis kinematika digunakan Schmidt net dengan proyeksi bidang menjadi titik
(pole plot) maupun garis lengkung (plane).
Analisis longsoran baji menggunakan prinsip proyeksi bidang menjadi garis
lengkung sedangkan analisis longsoran bidang menggunakan prinsip proyeksi bidang
menjadi titik. Data yang digunakan antara lain data line mapping dan data pemboran
geoteknik. Pada data kekar perlu dilakukan contouring untuk mengetahui arah
orientasi utama selanjutnya arah orientasi utama tersebut digunakan dalam analisis
kinematika maupun analisis kesetimbangan batas. Berdasarkan hasil analisis
kinematika, dengan masukan data orientasi bidag diskontinuitas yang berupa struktur
geologi (sesar dan kekar), maka dapat diketahui tipe longsor dan kemungkinan
ketidakstabilan lerengnya.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu menggambarkan arah dan kemiringan bidang lemah pada
stereonet.
2. Menentukan family kekar dari data yang diukur.
3. Menentukan tipe longsoran yang mungkin terjadi berdasarkan bidang
lemah.
BAB II

LANDASAN TEORI

Dips adalah suatu program rancangan untuk menganalisa orientasi secara


interaktif dengan mendasar data yang berhubungan dengan data data geologi.
Program ini adalah suatu alat bantu yang mampu diterapkan pada banyak aplikasi
yang berbeda dan dirancang untuk dapat digunakan baik bagi pemula, maupun bagi
pengguna yang mengharapkan analisis proyeksi stereographic untuk data data geologi

Dips memungkinkan pemakai untuk meneliti dan memvisualkan data structural


geologi baik keka, sesar perlapisan serta strktur- struktur lainnya dengan mengikuti
teknik yang sama pada streonet manual, sebagai tambahan, banyak fitur komputasi
yang tersedia, seperti statistik sekeliling orientasi yang sama (statiscal countering of
orientation clustering) , perhitungan orientasi umum secara kualitatif dan model
model fitur kualitatif dalam analisa.

Dips telah dirancang untuk analisa yang berhubungan dengan analisa struktur
batuan, sehingga format yang dipakai Dips data file memungkinkan menganalisa
segala bentuk orientasi basis data. Penggunaan aplikasi Dips antara lain untuk geologi
tambang dan teknik sipil. Pengenalan aplikasi dips antara lain untuk penentuan arah
umum diskontunuitas pada struktur struktur geologi, dan penentuan jenis longsoran
yang terbentuk dengan data sudut geser di dalamnya.
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN


1. Laptop/ PC
2. Aplikasi DIPS
3. Data strike dan dip

B. LANGKAH KERJA
Langkah kerja akan di jelaskan pada BAB IV
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah penggunaan software
1. Buka software dips, dan muncul tampilan seperti ini

2. Klik file lalu pilih new

3. Untuk mengubah tabel kerja dari dip dan dip direction ke strike dan dip.
Klik pada setup lalu pilih job control.

Maka akan muncul jendela pop-up. Tekan symbol tanda panah hitam
(Global Orientation Format) kemudian muncul beberapa pilihan.
a. DIP/DIPDIRECTION biasanya digunakan pada data slickenside untuk
penentuan arah dip.
b. STRIKE/DIPR biasanya digunakan untuk analisis data kekar yang
memakai Quadran NE atau full 360o.
c. STRIKE/DIPL biasanya digunakan untuk analisis data kekar yang
memakai Quadran NW.
d. TREND/PLUNGE biasanya digunakan pada analisis data lipatan untuk
menentukan arah sudut penunjaman.
4. Pada tutorial ini kita menganalisis kekar dengan strike Quadran NE, maka
kita gunakan Strike/Dip.

5. Masukkan data strike dan dip

6. Setelah data kita masukkan, bisa kita pilih beberapa macam output mulai
dari vector preset,counter preset, rosette preset dan kinematic analisys
7. Tampilkan outputnya

Tampilan pole vector


Tampilan grid data planes

Tampilan countur
Analisis kinematic

Tampilan rossete preset

Anda mungkin juga menyukai