GEOLOGI STRUKTUR
ACARA 7
METODE INVETARIS KEKAR DAN ANALISIS KEKAR
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran berarti atau bagian
masanya masih saling berhubungan/bergabung. Kekar dapat terbentuk secara primer,
seperti kekar kolom dan kekar melembar pada batuan beku maupun secara sekunder,
seperti kekar tektonik. Hasil pengolahan tersebut berupa diagram kipas untuk
menentukan arah umum yang selanjutnya dianalisis menggunakan proyeksi stereografis.
Analisis kekar memiliki beberapa manfaat khususnya bagi dunia pertambangan.
Beberapa diantaranya yaitu pada tahap eksplorasi untuk menganalisis kekar yang
mempengaruhi proses mineralisasi, dalam bidang geoteknik dimana jika suatu daerah
memiliki banyak kekar maka daerah tersebut rawan karena banyaknya retakan dan
menyebabkan struktur tersebut labil dan mudah bergeser apabila ada gaya yang bekerja,
dan lain-lain.
Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum geologi struktur acara ini agar praktikan dapat
mengetahui, memahami metode-metode apa saja yang dilakukan untuk dapat mengalanisis
metode inventaris kekar serta dapat langsung membuat analisis dari metode metode invetaris
kekar.
BAB II
DASAR TEORI
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan yang tidak memperlihatkan pergeseran.
Hampir tidak ada suatu singkapan di muka bumi ini yang tidak memperlihatkan gejala
rekahan. Kekar bukan merupakan gejala yang kebetulan, tetapi merupakan hasil
kekandasan/kegagalan batuan akibat tegasan (stress). Karena itu kekar akan mempunyai
sifat-sifat yang menuruti hukum-hukum fisika. Struktur kekar merupakan gejala yang
paling umum dijumpai dan banyak dipelajari secara luas tetapi merupakan struktur yang
paling sukar untuk dianalisa.
Metode statistik adalah metode yang gunakan untuk mendapatkan kisaran harga rata –
rata atau harga maksimum dari sejumlah data acak atau satu jenis struktur, dengan
memakai metode ini dapat diketahui kecenderungan – kecenderungan, bentuk pola
maupun kedudukan umum dari jenis struktur yang sedang dianalisa. Adapun macam –
macam jenis statistik, yaitu :
- Statistik Induktif adalah statistik yang digunakan untuk membuat berbagai
inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari sampel.
- Statistik Deduktif adalah statistik yang digunakan untuk membuat berbagai
informasi terhadap sekumpulan data yang berasal dari berbagai sampel.
- Statistik Parametrik adalah alat bantu analisis data dengan berdasar atas asumsi –
asumsi, bahwa sampelnya harus berdistribusi normal yang diambil secara random
dan datanya berskala interval atau rasio.
- Statistik Non Parametrik adalah alat bantu analisis data yang tidak harus
memenuhi persyaratan seperti statistik parametric
(Thya, 2013).
Pada metode statistik parameter – parameter yang digunakan ada dua (2) macam yaitu :
a. Metode stratistik dengan satu parameter.
Yang dimaksud adalah data – data yang akan dibuat diagramnya hanya terdiri dari
satu unsur pengukuran, misalkan data dari kekar vertikal, arah liniasi struktur
sedimen, arah liniasi frakmen breksi sesar, arah kelurusan.
Jenis diagram ini adalah :
- Diagram kipas, tujuan dari diagram ini adalah untuk mengetahui arah
kelurusan umum dari usur-unsur struktur yang datanya hanya satu unsur
pengukuran.
- Diagram roset, tujuan dari diagram ini adalah untuk mengetahui arah-arah
kelurusan umum dari data dengan satu parameter, yaitu Trend.
- Histogram, tujuan diagram ini adalah untuk mengetahui arah kelurusan umu
dari unsur-unsur suatu struktur (Noor, 2009).
b. Metode statistik dengan dua parameter.
Metode ini diterapkan untuk data struktur yang memiliki dua unsur pengukuran
seperti pada struktur garis yang menggunakan bearing dan plunge serta pada
struktur bidang menggunakan strike dan dip. Jenis diagram yang digunakan
adalah diagram kontur. Tujuan dari diagram ini adalah untuk analisa struktur
geologi yang dimaksudkan untuk mendapatkan harga kerapatan maksimum dari
data yang di analisa, sehingga dapat di ketahui orientasi atau kedudukan umum
struktur yang di analisa
(Ruhimat, M. dkk. 2006).
Stereonet merupakan suatu graf pada belahan bola bagian bawah (lower hemisphere)
dimana berbagai jenis data geologi dapat diplotkan,akan tetapi ada pula yang memakai
bagian atasnya (upper hemisphere). Selain digunakan untuk geostruktur, stereonet dapat
juga digunakan pada cabang ilmu geologi lain. Proyeksi stereonet meliputi plotting data
3D (bidang atau garis) kedalam permukaan 2D (stereonet) dimana permukaan tersebut
dapat dimanipulasi dan diinterpretasi. Untuk melakukan analisis dan pemecahan
masalah geologi struktur, dengan metode ini akan digunakan stereo net (jarring stereo)
yang terdiri dari :
- Wulfnet (jaring sama sudut atau equiangular net)
- Schimidt net (jaring sama luas atau equal area net)
- Polar equal area net
- Kalsbeek counting net (jaring penghitung kalsbeek)
Beberapa terminologi yang harus dikenal dalam proyeksi stereonet pada jejaring sama
luas(equal area) Schmidt.
- North Pole (N) : Kutub Utara pada stereonet
- South pole (S) : Kutub selatan pada stereonet
- Great circle : Lingkaran besar atau garis bujur pada stereonet
- Small circlr : Lingkaran kecil atau garis lintang pada stereonet
- Equator : Garis tengah pada stereonet
- Primitive : Bagian terluar dari stereonet
Grid pada stereonet dibagi menjadi dua segmen derajat,satu segmen derajat tebal
berskala 10° dan satu segmen derajat tipis berskala 2°. Jurus dan azimuth dibaca
disekitar bagian primitiv dan kemiringan dibaca disepanjang bagian equator
Berdasarkan definisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan telah menunjukkan
bahwa adanya keterkaitan satu dengan yang lain. Misalnya sesar, sesar ialah kekar yang
mengalami pergeseran pada bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah
lipatan (sinklin maupun antiklin). (Asikin, 1978).
Analisi lipatan digunakan untuk menganalisa bentuk lipatan,axial plane,hinge line dan
unsur-unsur lipatan lainnya yang terdapat didaerah penelitian. Analisis ini dapat
dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode diagramβ dan metode
diagramkontur serta stereonet (Asikin, 1978).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
- Milimeter Blok A3
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan yaitu :
- ..
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh praktikan yaitu penyampaian materi praktikum
oleh asisten sebaiknya lebih jelas dan terperinci lagi agar dapat dengan mudah
dimengerti dan dipahami oleh praktikan.dan sebaiknya didalam laboratorium baik
asisten maupun praktikan dapat mencairkan suasana agar dapat lebih mengakrabkan diri
lagi
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan. 2015. Ilmu Geologi Struktur Pada Metode Statistik. Jakarta: Graha Indo.