1
PANITIA PRABU UNPAD 2016
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sekretariat: Student Center Kav. 23 Kampus Unpad Jatinangor
Website: kemaunpad.or.id, E-mail: bem.unpad2016@gmail.com
introspeksi diri mereka sendiri. Sudahkah mereka mencintai budaya tersebut, atau
sudahkah mereka berupaya agar kebudayaan itu tetap lestari.
Contoh lain mengenai rendahnya jiwa nasionalisme dikalangan pelajar
yaitu kebanyakan dari mereka tidak tahu asal dari lagu-lagu daerah, tarian daerah,
dan bahasa daerah. Mengetahui dan mengenal lagu-lagu daerah, tarian daerah dan
bahasa daerah salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar jiwa nasionalisme
kita tumbuh dan mengakar kuat dalam diri kita.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme
dikalangan pelajar. Yang pertama dimulai dari membangun karakter pelajar
melalui pendidikan karakter. Karakter yang perlu dibangun yaitu sifat disiplin,
saling menghormati, saling menghargai, dan cinta tanah air. Pendidikan karakter
seorang pelajar di sekolah dapat disisipkan dikurikulum ataupun disaat guru
sedang mengajar. Dengan begitu jiwa nasionalisme pelajar akan mulai muncul.
Jika karakter sudah terbentuk, maka akan mempermudah untuk menumbuhkan
jiwa nasionalisme dikalangan pelajar.
Selanjutnya dapat dilakukan lewat pendidikan formal maupun non formal.
Pendidikan ini ditekankan kepada ilmunya. Jadi setelah membangun karakter
berjiwa nasionalisme, ilmu pengetahuan tentang nasionalisme dapat dengan
mudah diserap dan dilaksanakan oleh pelajar. Selanjutnya dapat dilakukan melalui
media sosial seperti instagram, twitter, askfm, facebook dan lain sebagainya.Di
era yang modern ini mayoritas pengguna media sosial adalah pelajar. Dengan itu
kita dapat saling mengingatkan tentang pentingnya nasionalisme dengan kemasan
yang lebih menarik dan tidak membuat para pelajar bosan.
Upaya-upaya tersebut bisa dilakukan unruk menumbuhkan jiwa
nasionalisme, tetapi tetap kembali kepada diri masing-masing. Jika tidak ada
motivasi dari diri sendiri agar memiliki jiwa nasionalisme, maka semua upaya
tersebut akan sia-sia. Apa kita mau kebudayaan kita diklaim negara lain lagi? Jadi
kalau bukan kita yang menjaga dan melestarikan budaya, mau siapa lagi?