Anda di halaman 1dari 2

PANITIA PRABU UNPAD 2016

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sekretariat: Student Center Kav. 23 Kampus Unpad Jatinangor
Website: kemaunpad.or.id, E-mail: bem.unpad2016@gmail.com

Nama : Evianita Ika Maharani


NPM :220110160077

Fakultas : Ilmu Keperawatan

Program Studi : Ilmu Keperawatan

No. Kelompok Besar :

Pendidikan Karakter Benih Jiwa Nasionalisme


Nasionalisme adalah paham untuk mencintai negaranya sendiri. Mencintai
disini dapat diartikan seperti rasa ingin menjaga dan selalu menghormati budaya,
bahasa dan semua aspek yang negara itu miliki. Tetapi saat ini banyak orang yang
tidak menyadari arti penting dari nasionalisme itu sendiri. Banyak pelajar yang
sebenarnya sudah diajarkan tentang nilai-nilai nasionalisme tetapi mereka tidak
memahami dan melaksanakan nilai-nilai nasionalisme tersebut sebagaimana
mestinya.
Di sekolah maupun di lembaga pendidikan lainnya pasti selalu
memberikan pengajaran mengenai arti penting dari nasionalisme, namun para
pelajar seringkali acuh dan menganggap itu tidak terlalu penting. Mereka berpikir
bahwa cukup dengan mengikuti upacara bendera, hafal 5 ayat pancasila, dan
mengikuti pelajaran pendidikan kewarganegaraan sudah cukup. Memang benar
kegiatan-kegiatan tersebut termasuk sikap nasionalisme, tetapi tanpa disertai jiwa
nasionalisme, kegiatan tersebut akan sia-sia saja.
Jiwa nasionalisme di kalangan pelajar memang rendah, mereka baru
memiliki jiwa nasionalisme setelah adanya gangguan integritas dari negara lain..
Seperti contoh saat beberapa kebudayaan negara kita diklaim oleh negara lain.
Padahal sebelum adanya kasus ini para pelajar acuh terhadap budaya tersebut,
malah mungkin ada yang sama sekali tidak tahu karena ketidakpeduliannya
terhadap kebudayaan bangsa. Tetapi setelah adanya kasus ini, mereka seolah-olah
tidak terima jika budayanya diklaim oleh negara lain. Memang benar mereka
pantas marah karena budaya negara kita diklaim, tetapi mereka seharusnya juga

1
PANITIA PRABU UNPAD 2016
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN
Sekretariat: Student Center Kav. 23 Kampus Unpad Jatinangor
Website: kemaunpad.or.id, E-mail: bem.unpad2016@gmail.com

introspeksi diri mereka sendiri. Sudahkah mereka mencintai budaya tersebut, atau
sudahkah mereka berupaya agar kebudayaan itu tetap lestari.
Contoh lain mengenai rendahnya jiwa nasionalisme dikalangan pelajar
yaitu kebanyakan dari mereka tidak tahu asal dari lagu-lagu daerah, tarian daerah,
dan bahasa daerah. Mengetahui dan mengenal lagu-lagu daerah, tarian daerah dan
bahasa daerah salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar jiwa nasionalisme
kita tumbuh dan mengakar kuat dalam diri kita.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme
dikalangan pelajar. Yang pertama dimulai dari membangun karakter pelajar
melalui pendidikan karakter. Karakter yang perlu dibangun yaitu sifat disiplin,
saling menghormati, saling menghargai, dan cinta tanah air. Pendidikan karakter
seorang pelajar di sekolah dapat disisipkan dikurikulum ataupun disaat guru
sedang mengajar. Dengan begitu jiwa nasionalisme pelajar akan mulai muncul.
Jika karakter sudah terbentuk, maka akan mempermudah untuk menumbuhkan
jiwa nasionalisme dikalangan pelajar.
Selanjutnya dapat dilakukan lewat pendidikan formal maupun non formal.
Pendidikan ini ditekankan kepada ilmunya. Jadi setelah membangun karakter
berjiwa nasionalisme, ilmu pengetahuan tentang nasionalisme dapat dengan
mudah diserap dan dilaksanakan oleh pelajar. Selanjutnya dapat dilakukan melalui
media sosial seperti instagram, twitter, askfm, facebook dan lain sebagainya.Di
era yang modern ini mayoritas pengguna media sosial adalah pelajar. Dengan itu
kita dapat saling mengingatkan tentang pentingnya nasionalisme dengan kemasan
yang lebih menarik dan tidak membuat para pelajar bosan.
Upaya-upaya tersebut bisa dilakukan unruk menumbuhkan jiwa
nasionalisme, tetapi tetap kembali kepada diri masing-masing. Jika tidak ada
motivasi dari diri sendiri agar memiliki jiwa nasionalisme, maka semua upaya
tersebut akan sia-sia. Apa kita mau kebudayaan kita diklaim negara lain lagi? Jadi
kalau bukan kita yang menjaga dan melestarikan budaya, mau siapa lagi?

Anda mungkin juga menyukai