Makalah Badan Layanan Umum
Makalah Badan Layanan Umum
Disusun Oleh :
Kelompok 3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
Nama Anggota kelompok :
Abdurahman 1001035497
Alfian Faisol 1001035487
Andi Lesmana 1001035521
Arni Dian Purwadi 1001035563
Bisma 1001035437
Dedy Rahmana Surya 1001035433
Erwin Firman Jaya 1201035337
Ferdyansyah Nur 1001035545
Fitria HAndam Sari 1001035516
Gunawan Hadi Pranoto 0801035423
Jemi Ester 0901035474
Johan Wahyudi 1001035441
Mita Csessar Sari Muhdar 1001035499
Siti Rahmadania 1001035555
Slamet Aryadi 0901035519
Weni Widiya Patralini 1001035519
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya tercurahkan untuk Allah SWT,karena dengan rahmat dan
hidayah-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan.Begitu juga Dialah yang
menselaraskan gerakan tangan dan pikiran kami dalam rangkai kata menjadi
kalimat dalam pembuatan makalah ini.Segala sesuatu yang benar dalam makalah
ini semua datangnya dari Allah SWT dan segala kekeliruan dalam pembuatan
makalah ini,semua datang dari diri kami sendiri sebagai pembuat makalah.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas yang diberikan oleh
dosen pengajar mata kuliah yang bersangkutan kepada kami para mahasiswa
sekaligus sebagai pembelajaran atau referensi tambahan untuk kami sebagai
mahasiswa agar dapat memahami dan mengerti materi dari mata kulaih Akuntansi
Sektor Publik 2 yaitu membahas mengenai Badan Layanan Umum.
Kami menerima dengan senang hati atas segala masukan baik langsung
maupun tidak langsung,karena itu kritik dan saran selalu kami nantikan.Dengan
adanya kritik dan saran,bagi kami kritik dan saran tersebut sangat berguna sebagai
referensi pembelajaran agar kami dapat lebih mengerti dan paham mengenai materi
yang bersangkutan.Kami sadar,sebagai mahasiswa kami masih memiliki
keterbatasan ilmu dan juga masih banyak ilmu yang kami belum ketahui dan juga
belum kami mengerti.
Samarinda,Mei 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1
PENDAHULUAN 1
BAB 2
DASAR TEORI 3
SISTEM AKUNTANSI BLU 3
A.Sistem Akuntansi BLU 3
B.Komponen Sistem Akuntansi Keuangan BLU 4
LAPORAN KEUANGAN 6
A.Tujuan Laporan Keuangan 6
B.Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan 6
C.Komponen Laporan Keuangan 6
D.Penyajian Laporan Keuangan 8
BAB 3
CONTOH LAPORAN KEUANGAN 10
- Laporan Posisi Keuangan 11
- Laporan Aktivitas 13
- Laporan Arus Kas 15
BAB 4
ANALISIS 16
- Laporan Posisi Keuangan 16
- Laporan Aktivitas 18
- Laporan Arus Kas 20
BAB 5
KESIMPULAN & SARAN 22
KESIMPULAN 22
SARAN 22
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih
efisien,memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya social,serta dampak negatif
atas aktivitas yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi
dapat cepaat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola
urusan urusan publik.Akuntansi sector publik memilki kaitan yang erat dengan
penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain public.Domain publik emiliki
wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sector
swasta.Keluasan sector publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk
organisasi yang berbeda didalamnya,akan tetapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga lembaga public tersebut.Secar
kelembagaan,domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah),perusahaan mlik Negara
(BUMN dan BUMD),yayasan,organisasi politik dan organisasi massa ,Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM),universitas dan oranisasi nirlaba lainnya.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan
oleh sektor swasta,misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan
publik,seperti layanan komunikasi,pearikan pajak,pendidikan,transportasi
publik,dan sebagainya.Akan tetapi,untuk tugas tertentu sektor publik tidak dapat
digantikan oleh sektor swasta,misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.Sebagai
konsekuensinya,akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan
akuntansi pada sektor swasta.
LAPORAN KEUANGAN
A. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi
keuangan, operasional keuangan, arus kas BLU yang bermanfaat bagi para
pengguna laporan keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
ekonomi.
Laporan keuangan disusun untuk tujuan umum, yaitu memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pengguna. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan BLU menyajikan
informasi tentang:
(a) aset;
(b) kewajiban;
(c) ekuitas;
(d) pendapatan dan biaya; dan
(e) arus kas.
BAB 3
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
Sejarah Universitas Airlangga berawal dari cikal-bakal lembaga pendidikan
Nederlands Indische Artsen School (NIAS) dan School Tot Opleiding van Indische
Tandartsen (STOVIT), masing-masing didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1913 dan 1928. Setelah masa pergolakan kemerdekaan sempat
terganggu kelancarannya, pada tahun 1948 pemerintah pendudukan Belanda
mendirikan Tandheelkunding Instituut yang merupakan cabang Universiteit van
Indonesie Jakarta dan membuka kembali NIAS dengan nama Faculteit der
Geneeskunde yang juga sebagai cabang Universiteit van Indonesie Jakarta.
PIMPINAN UNIVERSITAS
REKTOR :
Prof. Dr. H. Fasich, Apt
WAKIL REKTOR I :
Prof. Dr. H. Achmad Syahrani, MS., Apt
WAKIL REKTOR II :
Dr. M. Nasih, MT., Ak
SEKRETARIS UNIVERSITAS :
- Aset (Aktiva)
Dalam hal ini Laporan Keuangan Universitas Airlangga untuk Periode yang
berakhir 31 Desember 2008, melaporkan masing-masing unsur aset dalam
kelompok yang homogen, seperti: kas dan setara kas, piutang, persediaan, dan aset
tetap. Selain itu, informasi likuiditas juga diberikan dengan cara menyajikan aktiva
berdasarkan urutan likuiditas, mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan tidak
lancar, dan mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva termasuk
pembatasan penggunaan aktiva.
- Aset Lancar
Aset Lancar terdiri atas:
a. Kas dan setara kas Rp. 121.794.113.032 Rp.96.626.689.159
b. Piutang setelah di kurangi
Penyisihan piutang ragu-ragu
o Pada tahun 2008
o Pada tahun 2007 Rp.3.060.888.174 Rp. 936.764.437
c. Persediaan Rp.1.328.651.132 Rp. 1.236.238.587
Jumlah aset lancar pada tahun 2008 ialah Rp. 126.138.652.338
- Aset Tidak Lancar (aset tetap)
Aset Tidak Lancar yang tercantum di Laporan Keuangan Universitas
Airlangga untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007, hanya berupa
aset tetap saja (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar nihil). Aset tetap
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2008 tersebut sejumlah Rp
1.075.774.266.477 .
- Kewajiban
Aset bersih umumnya terdiri atas aset bersih terikat dan tidak terikat.. Keterangan
ini dapat dilihat pada Laporan Aktivitas.
Aset bersih :
Tidak terikat 1.172.097.083.772
Terikat temporer 5.133.743.708
Terikat Permanen -
Maka, Jumlah Kewajiban Lancar dikurangi Aset Bersih pada tahun 2008 ialah Rp.
1.201.912.918.815.
- Laporan Aktivitas
Informasi tentang arus kas pada Universitas Airlangga berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan Universitas Airlangga untuk menggunakan arus kas tersebut.
Data Laporan Keuangan mengenai Arus Kas di Universitas Airlangga pada tahun
2007 dan 2008. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
(principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.Arus kas dari aktivitas operasi berasal
dari penjumlahaan penerimaan DIPA, Penerimaan Hibah, Penerimaan Kontrak dan
kerjasama dengan Instansi Pemerintah, Penerimaan Pemerintah lainnya,
Penerimaan sumbangan operasional, Penerimaan Sumbangan Pengembangan,
Penerimaan Kontrak Kerjasama, Penerimaan layanan umum dan fungsi,
Penerimaan Institusional Fee, Penerimaan dari pemanfaatan fasilitas, Penerimaan
lain dari masyarakat, dan penerimaan lainnya, dikurangi dengan jumlah dari
penyelenggaraan pendidikan, pembinaan mahasiswa, penelitian dan pengabdian
masyarakat, Layanan akademik dan unit Swadana, Pengeluaran pengembangan
Program, pengeluaran manajemen dan pengeluaran, Pengeluaran Lainnya. Hasil
dari pengurangan tersebut dinamakan Kas Bersih yang diperoleh Aktivitas Operasi.
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus Kas dari Aktivitas
Investasi berasal dari jumlah Perolehan aset tetap. Hasilnya dinamakan Kas Bersih
yang digunakan untuk Aktivitas Investasi.
Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan . Arus
kas dari aktivitas pendanaan hanya berasal dari Hasil Pinjaman Jangka
Pendek. Hasil tersebut dinamakan Kas yang diperoleh dari dan digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan.
Adapun Pengaruh Selisih Kurs atas Kas dan Setara Kas yang terdapat
dalam Laporan Arus Kas, diperoleh dari Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas.
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas diperoleh dari selisih Kas dan Setara Kas
Pada Awal Periode dengan jumlah Kas dan Setara Kas Pada Akhir Periode lalu
dikurangkan jumlah dari Total Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Oprasi
dikurang Total Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi dan dikurang
Total Kas yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan.
BAB 5
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis Laporan Keuangan yang telah dilakukan, maka kami
menyimpulkan bahwa untuk Laporan Keuangan yang telah disajikan oleh
Universitas Airlangga untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007
telah sesuai dengan Peraturan menteri keuangan no.76 tahun 2008 tentang
Pelaporan Keuangan badan layanan umum yang meliputi Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan Arus Kas. Universitas Airlangga telah
menyajikan Laporan Keuangan dengan baik dan sesuai dengan Peraturan menteri
keuangan no.76 tahun 2008 (PMK NO.76 TAHUN 2008).
SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka kami memberikan saran
kepada Universitas Airlangga agar lebih teliti dalam menyajikan Laporan
Keuangan agar tidak perlu diadakan koreksi saldo kembali.