Skripsi
Oleh :
NIM : 105104003468
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H./2010 M.
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi pada saya sangat kecil. Saya
berhak untuk mengundurkan diri menjadi subjek penelitian ini tanpa ada sangsi
atau kehilangan hak saya. Saya mengerti bahwa peneliti akan menjaga
identitasitas dan kerahasiaan saya.
Demikian, secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya
bersedia ikut serta dalam penelitian.
Informan Peneliti
( ) ( )
PROGRESS REPORT
BIMBINGAN SKRIPSI
4. Senin/1-06-2009 Refisi BAB I-IV: susun latar Catur Rosidati, S.KM, M.KM
belakang dari umum ke khusus,
gambarkan personal higiene
pesantrennya, perbaiki definisi
oprasional
5. Senin/8-06-2009 Refisi BAB III dan BAB IV, perbaiki Jamaludin, S.Kep, M.Kep
kuesioner
6. Jumat/12-06-2009 Konsul BAB I-IV dan Kuesioner, Catur Rosidati, S.KM, M.KM
daftar pustaka
Jamaludin, S.Kep, M.Kep
7. Rabu/5-08-2009 Perbaiki BAB I-IV, perubahan Catur Rosidati, S.KM, M.KM
metode penelitian
9. Kamis/10-09-2009 Perbaiki BAB I, perbaiki BAB III, Catur Rosidati, S.KM, M.KM
BAB IV, lembar observasi dan
pedoman wawancara mendalam
11. Kamis/29-10-2009 Perilaku yang tidak bisa diobservasi Catur Rosidati, S.KM, M.KM
di tanyakan dalam wawancara
mendalam, perbaiki ruang lingkup
penelitian, BAB IV, dan pedoman
wawancara, juga surat persetujuan
sebagai subjek penelitian
15. Kamis/7-01-2010 Sesuaikan tujuan, dengan kerangka Catur Rosidati, S.KM, M.KM
konsep, perbaiki BAB IV, perbaiki
Pedoman FGD santri
16. Senin/22-03-2010 BAB V di refisi, di buat per item Jamaludin, S.Kep, M.Kep
kegiatan personal higien, benarkan
matrik Catur Rosidati, S.KM, M.KM
18. Kamis/01-04-2009 BAB VI refisi buat per item kegiatan Catur Rosidati, S.KM, M.KM
personal higien
19. Kamis/08-04-2009 Konsul BAB VI dan VII, ACC maju Catur Rosidati, S.KM, M.KM
sidang
20. Senin/12-04-2009 Konsul BAB I-VII dan konsul Jamaludin, S.Kep, M.Kep
abstrak, ACC maju sidang
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
NIM : 105104003468
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, 21 Mei 2010
Abstrak. Personal higiene santri menjadi penting karena selain sebagai langkah
awal terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat di pondok pesantren, personal
higiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (portal of entry) mikroorganisme
dan mencegah seseorang terkena penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran perilaku personal higiene santri di Pondok Pesantren Jihadul Ukhro Turi
Tempuran Karawang tahun 2010, dengan menggunakan metode kualitatif, dan desain
fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi. Informan
dalam penelitian ini 26 orang, dengan 24 orang informan FGD yang terdiri dari 2
kelompok putra dan 2 kelompok putri. Dan 2 orang informan wawancara mendalam
yaitu 1 orang ustadzah pengasuhan, 1 orang pengurus. Hasil penelitian menunjukan
bahwa gambaran perilaku personal higiene santri mengenai mandi, menggosok gigi,
merawat rambut, merawat mata, merawat hidung, merawat telinga, mencuci tangan,
merawat kaki, dan merawat pakaian tergantung dari adanya bahan dan alat, serta
biaya yang informan miliki. Begitu pula halnya dengan langkah-langkah, kebiasaan,
dan frekuensi tergantung dari ada tidanya alat dan bahan untuk melakukan personal
higiene. Teladan informan dalam melakukan personal higiene adalah orang tua,
nenek, kakak, ustadzah, dan teman. Alternatif lain yang digunakan informan adalah
dengan cara meminjam, meminta, tidak melakukan atau melakukan tapi tidak
menggunakan alat dan bahan seperti biasanya, tetapi tidak mengurangi pemikiran dan
perasaan informan terhadap manfaat personal higiene. Dengan demikian diperlukan
pemberdayaan seluruh potensi yang ada di pondok untuk mengubah kebiasaan yang
masih kurang baik. Serta bekerjasama dengan para orang tua santri untuk
memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan personal higiene santri.
ABSTRACT
Personal hygiene students is important because a first step to create a clean
and healthy living behaviors in the boarding school and a good personal hygiene will
minimize the entrance (portal of entry) of microorganisms and prevent a person from
getting disease. This study aims to know the description of personal hygiene students
behavior at Jihadul Ukhro Turi boarding school, Tempuran, Karawang in 2010, using
qualitative methods, and design of phenomenology. Data collection is done by using
in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD), and observation. Informants in
this study amounted to 26 people, with 24 informants FGD consisted of 2 group of
men and 2 group of girls, and 2 informants in-depth interview consisted of 1 person
manager of organization and 1 person ustadzah parenting. The research result showed
that the description of personal hygiene students behavior about bathing, brushing
teeth, hair care, eye care, care of nose, ear care, hand washing, foot care, and care of
clothing, depending from materials and equipment and costs that the informant had.
So it is with the steps, habits, and frequency depending from materials and equipment
to perform personal hygiene. Informant model in conducting personal hygiene are
parents, grandparents, older sibling or cousin, ustadzah, and friends. Another
alternative is the use of informants by borrowing or asking for or do not do or do but
do not use tools and materials as always, but this does not reduce the thoughts and
feelings informant against the benefits of personal hygiene. Thus the necessary
empowerment of all the potential in the cabin to change habits that are still not good.
And working with parents and students to facilitate personal hygiene needs of
students.
Key word : behavior, personal hygiene, Boarding School
Reference : 44 (1997-2010)
PERNYATAAN PERSETUJUAN
3
Skripsi dengan judul
GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HIGIENE SANTRI DI PONDOK
PESANTREN JIHADUL UKRO TURI KECAMATAN TEMPURAN
KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2010
Pembimbing I Pembimbing II
Skripsi ini telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi
Penguji I
Pnguji II
5
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Skripsi ini telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi
Mengetahui,
Tien Gartinah, MN
Agama : Islam
Telp : 085691885864
Email : nuqy_ijtahidi@yahoo.com
(2000 - 2004)
(2005 - sekarang)
7
Supervisor of Public Speaking Gontor Putri 1
Sebagai Pengasuhan
Healthy 2008
Dan....ketika aku tersadar kaki ini tak bisa lagi melangkah jauh, tak sanggup lagi
menopang semua rencana, gagasan, keinginan, cita-cita dan harapan..... bahkan untuk
besimpuh khusu menghadap-Nya sekalipun..........
Seketika itu juga aku benar-benar merasa gedung rencana yang kubangun 3 tahun
terakhir itu rutuh, gagasan itu hilang, keinginan itu sirna, cita-cita itu kandas, harapan
itu hanya tinggal harapan. Aku benar-benar tersudut di pojok ruangan yang hampa
tanpa oksigen rencana, gagasan, keinginan, cita-cita, dan harapan. Hingga yang ku
ingat hanyalah beberapa kalimat dari apa aku dengar
Janganlah meminta ilmu yang banyak pada Allah tapi, mintalah ilmu yang
bermanfaat pada Allah, karena ilmu yang banyak tapi tak bermanfaat tidaklah berarti
Allah pun berfirman dalam Al-quran : Innamaa amruhuu idzaa araada syaian
anyaquula lahuu kun fayakuun (Yaasiin : 82)
Tinggalkanlah hal yang tak berguna dan beralihlah pada hal yang berguna
Kamu harus selalu ingat bahwa baidhotu al-yaum khoiru min dajajatil ghodi
Belive that you can do it, than say to your self now I CAN DO IT
Skripsi ini aku persembahkan untuk mamah papahku tercinta dan adik-adiku
tersayang.
KATA PENGANTAR
9
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT penguasa alam
semesta yang tidak pernah berhenti memberikan limpahan nikmat dan karunia-Nya
kepada penulis. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan untuk junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikut ajaran beliau hingga akhir
zaman. Atas nikmat dan karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Gambaran Perilaku Personal Higiene Santri di Pondok Pesantren
Jihadul Ukhro Turi Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang Tahun 2010.
Dalam proses penelitian ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
peneliti jumpai namun, syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya,
keteguhan, ketegaran, kesungguhan, dan kerja keras disertai dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih dan penghargaan yang tiada terkira kepada :
1. Bapak Prof. DR (hc). dr. M.K. Tajudin, Sp.And dan Drs. H.Achmad Gholib,
MA, selaku Dekan dan pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Tien Gartinah, MN dan Irma Nurbaeti, Skep, M.Kep, Sp.Mat, selaku
Ketua Program Studi dan Sekertaris Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Jamaludin, S.Kep, M.Kep dan Ibu Catur Rosidati, S.KM, M.KM,
selaku Dosen pembimbing yang telah sabar, meluangkan waktu, tenaga, dan
fikiran selama membimbing peneliti.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen program studi Ilmu keperawatan, terimakasih
atas bimbingan dan doanya selama ini.
9. Sahabat sahabat terbaiku (Fauziah, Lita, Herna, Neneng, Tika, Rosma, Nala,
Atul, Risma, Fina, Tuti, Ciah, Ratu, Dewi, Zahro, Ais, Nandang, Didit (alm),
Ihsan, Apep, Tegar) yang selalu memberi semangat, motivasi, dan tempat
berkeluh kesah dalam menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman kosan RadLine (Nisa, Ifa, Pipit, Leha, Ka Hasni) thanks for
you all
11. Teman-teman seperjuangan Ners05 yang tidak dapat peneliti sebutkan satu
persatu. Majulah kebarisan terdepan wahai perawat profesinal!
Kembangkanlah ilmu keperawatan Indonesia!
Manusia adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, akan tetapi
tetap saja manusia tak kan luput dari salah dan Khilaf. Oleh karena itu penulis
mengharapkan keritik saran yang membangun sehingga penulis dapat memperbaiki
skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya, karena
salah satu amalan yang tidak akan putus sampai hari akhir adalah Ilmu Yuntafau
11
Bihi yaitu Ilmu yang Bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
A. Latar Belakang................................................................................. 1
D. Santri ............................................................................................... 36
13
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 43
F. Instrumen Penelitian......................................................................... 50
15
9. Gambaran Perilaku Personal Higiene Santri Mengenai
A. Kesimpulan ...................................................................................... 92
B. Saran .................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 97
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
17
DAFTAR SINGKATAN
Kec : Kecamatan
Kab : Kabupaten
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
Jihadul Ukhro Turi Tempuran Karawang dari PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Santri
19
9. Matriks pemikiran dan perasaan (pengetahuan, persepsi, kepercayaan, sikap)
10. Matriks sumber-sumber daya (frekuensi, alat dan bahan, alternatif lain, biaya)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat penting bagi kehidupan kita sehingga kesehatan harus dijaga dan
perlu diperjuangkan oleh berbagai pihak. (Depkes RI, 2007). Hal ini sesuai
Mariance, 2004).
perkembangan. Pribadi yang utuh adalah pribadi yang didasari kesehatan yang
positif di hari tua, dimana kesehatan di hari tua adalah merupakan hasil dari
pemeliharaan kesehatan dimasa muda. Kesehatan individu adalah kesehatan
yang bersifat individual dengan tujuan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku (inovasi)
kurang berarti tanpa kesehatan. Misalnya, dalam kondisi sehat para santri
dapat belajar dengan baik dan para guru pun dapat mengajar dengan baik.
dari lima propinsi dengan pencapaian angka nasional Perilaku Hidup Bersih
kabupaten/kota yang terendah adalah Raja Ampat (0%), dan Supiori (0%).
Dan dari 10 kabupaten/kota dengan prevalensi perilaku hidup bersih dan sehat
tertinggi adalah Klungkung (100%), dan Bandung (100%). (Depkes RI, 2007)
provinsi untuk penduduk yang berperilaku benar dalam buang air besar adalah
71,1% tetapi yang berperilaku benar dalam mencuci tangan hanya 23,2%.
Persentase data tersebut tidak jauh berbeda dengan cakupan data rata-rata
Karawang tatanan rumah tangga tahun 2008 yang masih sangat rendah yaitu
2008).
RI,2008). Jumlah ini tentu belum sesuai dengan kebutuhan akses pelayanan
kesehatan pesantren.
tersendiri yang anggotanya terdiri dari para santri, para guru/ustadz dan
Karena itu tidak mengherankan bila suatu penyakit akan cepat menular kepada
(Hario, 2005).
spesifik. Personal higiene menjadi penting karena personal higiene yang baik
Personal higiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh terkena penyakit,
seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit mulut, dan penyakit saluran
cerna atau bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu, seperti
tinggi terutama pada anak-anak usia sekolah, salah satu penyakit yang paling
sehat.(Wijayanti, 2008)
bersama-sama temannya yang menderita scabies 54,3%. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Potter & Perry,2005 bahwa tidak ada dua orang yang melakukan
perawatan kebersihan dengan cara yang sama, dan setiap individu dapat
dan kebutuhannya.
mengajar, hidup bersih dan sehat cukup banyak. Disisi lain, pondok pesantren
dan kesehatan.
badannya, sebagian Santri mandi bersama-sama 2-3 orang dalam satu kamar
mandi sambil bersenda gurau dan ada juga yang menceburkan diri ke dalam
bak mandi namun airnya masih tetap digunakan untuk mandi bersama-sama,
saling meminjam dan memakai pakaian temannya, bila tidur para santri
bersama-sama dalam satu ruangan ukuran 4x11 meter untuk 15-25 orang ,
batuk pilek.
disesuaikan dengan situasi dan kondisi pribadi santri. Santri lain juga
sudah ada dan sudah di informasikan dan disosialisasikan oleh pengurus dan
perilaku personal higiene santri sehingga dia tidak dapat melakukan personal
sosio ekonomi santri, kurangnya kesadaran dari warga pondok sendiri, dan
sebagainya. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang santri dalam melakukan
dapat di sebabkan oleh faktor yang berasal dari luar maupun faktor yang
menjadi santri, ia dituntut untuk mandiri dan dapat beradaptasi dengan teknik
bahwa para santri belum memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang
maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai gambaran
B. Perumusan Masalah
tentu tidak mustahil sebagian mereka ada yang kurang menyadari pentingnya
kesehatan. Karena itu tidak mengherankan bila suatu penyakit akan cepat
menular kepada para anggota masyarakat pesantren. oleh karena itu setiap
dalam satu kamar mandi, saling meminjam dan memakai pakaian temannya,
tidur dalam hunian yang padat, kebanyakan santri mempunyai kutu rambut,
banyak santri yang tidak peduli dengan kebersihan badan dan kebersihan
pakaian mereka masing-masing. Hal ini disebabkan santri kurang menyadari
dengan baik.
C. Pertanyaan Penelitian
Karawang?
5. Bagaimana gambaran alternatif lain dari bahan dan alat yang digunakan
Karawang?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d) Alternatif lain dari bahan dan alat yang digunakan untuk personal
Tempuran Karawang?
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
lakukan
pesantren
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau bahan rujukan
Karawang Tahun 2010. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2009
Subjek dalam penelitian ini adalah informan santri laki-laki dan santri
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku kesehatan
1. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
yaitu :
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini
berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon tiap-
tiap orang berbeda. Faktor yang menentukan atau membentuk perilaku ini
(Notoatmodjo, 2007)
yaitu :
a. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
dengan contoh.
c. Mekanisme (mecanism)
d. Adopsi (adoption)
jam, hari, atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan
responden.
memiliki keterampilan
2) Kepercayaan
3) Sikap
sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orng lain yang paling
atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu
terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa
tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti atau tidak diikuti
diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak
19
b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau peribadi yang dipercayai
(personal reference)
penting. Apabila seseorang itu penting baginya, maka apa yang ia katakan
santri.
mencakup alat dan bahan yang digunakan, alternatif lain dari bahan dan
alat yang digunakan, frekuensi melakukan personal higien, dan biaya yang
dapat terlihat pada keyakinan dan kebiasaan informan yang diperoleh dari
dan sebagainya.
berasal dari bahasa yunani yaitu personal berarti perorangan dan higiene berarti
sehat. Kebersihan diri perorangan adalah cara perawatan diri seseorang untuk
perawatan diri yang mana orang memperhatikan pada fungsinya seperti mandi,
mencakup perawatan kulit, rambut, kuku, gigi, rongga hidung dan mulut, mata
telinga, dan perineal dan daerah genital, itulah jumlah pelayanan yang dimaksud.
gigi, dan gusi disamping membersihkan daerah genital. Depkes RI tahun 1997
Diagram group dengan alih bahasa susilo purwoko tahun 1999, dalam
bukunya menuliskan bahwa daerah tubuh yang perlu diperhatikan khusus untuk
2. Telinga, bersihkan telinga tiap hari dengan lap atau handuk lembab
gayung) tiap hari, dan khususkan bagian ketiak, sela paha, dan
tapak kaki.
makanan
8. Kaki, ganti kaus kaki setiap hari, dan keringkan kaki sehingga tidak
a. Perawatan kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang
halus dan kering. 2) Kulit utuh dan tidak memiliki abrasi. 3) Kulit terasa
dapat dipalpasi pada permukaan kulit. Kulit lembut dan fleksibel. 5) Ada
turgor yang baik (elastis dan tetap), dengan kulit yang secara umum halus
dan lembut. 6) Warna kulit beragam dari bagian tubuh ke bagian tubuh
dengan rentang dari coklat tua ke merah muda ke merah muda terang.
adanya kelainan yang terjadi pada tubuh atau gangguan kulit karena
minimal dua kali dalam sehari (Depkes RI, 1997), Yaitu pagi hari sebelum
Ada lima tujuan mandi yang di sebutkan oleh Perry dan Potter, 2005
yaitu:
bakteria, sebum, dan sel kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi
serat alami juga dapat mengurangi bau. Sedangkan untuk bau ketiak
zat-zat kimia yang tajam, dan pemakaian sepatu yang tidak pas.
dapat di tularkan kepada bagian tubuh yang lain. Oleh karena itu baik
kuku jari tangan maupun jari kaki harus selalu dipelihara kebersihannya.
Ciri- ciri kuku yang sehat adalah: kuku tumbuh dengan baik, kuat, bersih,
kaki dapat mempengaruhi banyak sekali bagian lain dari tubuh, dengan
higiene kaki yang buruk atau kekurangan perawatan umum. Potter &
Perry (2005) dalam bukunya juga menuliskan bahwa jenis alas kaki yang
2) Gosoklah setiap kalus atau bagian kulit yang mengeras dengan batu
apung basah yang diolesi sabun. Jangan coba untuk mengupas atau
masalah
7) Periksalah pada spesialis kaki bila merasa nyeri pada salah satu atau
kedua kaki
8) Kenakan sepatu yang pas dan nyaman, dalam hal panjang, lebar, dan
kedalamannya
10) Pastikan sepatu baru untuk anda mempunyai ruang kosong sekitar 2
cm di depan ibu jari kaki
13) Periksalah sepatu adakah dinding bagian dalam yang kasar jika
c. Higiene mulut
mengunyah atau mastikasi. Gigi nomal terdiri dari tiga bagian; kepala,
leher dan akar. Membran periodontal berada pada margin gusi, sekitar
gigi, menahan kuat ditempat. Gigi yang sehat tampak putih, halus,
gigi, gusi, dan bibir (Potter & Perry). Hal ini selaras dengan pendapat
tertinggal diantara gigi atau pada gusi gigi. Perry & Potter (2005)
ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman.
antara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Higiene mulut
makan.
teratur dan setiap hari. Setiap orang harus memeriksa gigi paling tidak
setiap 6 bulan.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar gigi tetap terawat
alat bantu seperti benang gigi, sikat antar-gigi dan pemijat gusi, pergi ke
dokter gigi secara teratur, segera pergi ke dokter gigi jika ada tanda-tanda
d. Perawatan rambut
folikel. Rambut normal adalah bersih, bercahaya, dan tidak kusut, untuk
kulit kepala harus bebas dari lesi.
kompleks.
yang cukup, karena darah dialirkan ke kulit selama tidur dan akan
1999).
Sisir bergerigi pendek cukup untuk rambut pendek, tetapi sisir bergerigi
panjang dipilih untuk rambut keriting. Sisir bergerigi tajam dan tidak
Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar rambut tetap terawat:
(1) Keramas secara teratur; untuk rambut berlemak disarankan setiap 1-3
hari sekali,tetapi jika rambut kering lebih baik 4-6 hari sekali, (2) Gunakan
keramas jika rambut cenderung kering atau jika secara teratur mengecat
diit yang berimbang, dengan banyak vitamin untuk menjaga agar rambut
sehat. (6) Bersihkan benar-benar sikat rambut dan sisir; yang ideal adalah
mencucinya setiap hari. (7) Guntinglah rambut secara teratur, terlepas dari
apakah rambut itu panjang atau pendek, sehingga bentuk yang baik akan
tetap terpelihara dan ujung yang belah dapat dikurangi. (8) Kadang-kadang
ubahlah gaya rambut dalam arah yang berlainan; ini mempunyai efek yang
merasa tertular kutu rambut. (10) Bilas semua shampoo dari rambut bersih-
e. Perawatan mata
mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, kelopak mata, dan
bulu mata mencegah masuknya partikel asing (Potter & Perry, 2005).
mata.
terasa bersih.
3) Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain, atau sapu
petugas kesehatan
antara mata dan objek yang dibaca tidak kurang dari 30 cm.
melelahkan mata.
f. Perawatan hidung
gendang telinga, mukosa hidung dan bahkan struktur mata yang sensitif
g. Perawatan telinga
ngorek telinga cukup di bagian yang kelihatan oleh mata saja (Astuti,
2006).
dalam telinga
mengeluarkan benda asing yang masuk. Bila hal ini terjadi, berarti ada
h. Mencuci tangan
suatu hal yang aneh jika tangan berkeringat setelah tangan melakukan
suatu gerakan aktifitas. Keringat juga sering terpicu oleh rasa takut atau
tangan dengan air bersih dan sabun (Depkes RI, 1998) akan banyak
Langkah 3: gosok benar-benar semua bagian tangan dan jari selama 10-15
Pakaian kotor bukan saja tidak nyaman dipakai, tetapi juga menjadi
dan penyebab tumbuhnya jamur-jamur di kulit (Hario dkk, 2005). Maka dari
itu pakaian yang sudah kotor diusahakan dicuci sesegera mungkin. Depkes RI,
1997 juga menyebutkan untuk mengganti dan mencuci pakaian setiap hari
agar terhindar dari penyakit. Selain itu pula diupayakan untuk tidak bergantian
dengan kesehatan seperti kemeja, baju, celana, rok termasuk pakaian dalam,
berasal dari luar, untuk membantu mengatur suhu tubuh, untuk mencegah bibit
adalah: (a) Pakaian hendaknya diganti setiap selesai mandi, dan bila kotor
atau basah karena keringat atau kena air hujan, (b) Kenakan pakaian yang
sesuai dengan ukuran tubuh, (c) Pakaian hendaknya dibedakan sesuai dengan
keperluan antara lain: Pakaian rumah, pakaian sekolah, pakaian untuk keluar
rumah, pakaian olahraga, pakaian untuk rekreasi, resepsi atau pesta, dan
pakaian tidur, (d) Pakaian yang telah dipakai keluar rumah hendaknya jangan
dipakai untuk tidur, karena kemungkinan telah terkena debu atau kotoran, (e)
Santri adalah siswa atau murid yang belajar dipesantren. Seorang ulama bisa
37
disebut sebagai kyai kalau memiliki pesantren dan santri yang tinggal dalam
kuning. Oleh karena itu eksistensi kyai biasanya juga berkaitan dengan adanya
santri dipesantrennya.
1. Santri mukim, yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan
menetap dipesantren, santri mukim yang paling lama tinggal (santri senior) di
biasanya terdapat santri yang merupakan putra-putra kyai besar dari pesantren
2. Santri kalong, yaitu para siswa yang berasal dari desa-desa disekitar
kecil lebih banyak memiliki santri kalong dari pada santri mukim.
E. Pondok Pesantren
dengan tujuan untuk menyiapkan para santri sebagai kader dakwah islamiyah,
yanng menguasai ilmu agama islam dan siap menyebarkan agama islam
komplek pesantren, yang terdiri dari rumah tinggal kyai, mesjid, ruang untuk
adalah; (1) pondok (asrama santri), (2) masjid, (3) santri, (4) pengajaran kitab-
kitab klasik/kitab kuning, (5) kiai dan ustadz (6) madrasah/sekolah (Depag,
Di antara ciri pendidikan pesantren adalah; (1) ada hubungan yang akrab
antara santri dan kiainya, (2) kepatuhan santri terhadap kiai, (3) hidup hemat
kemandirian amat terasa di pesantren, (5) jiwa tolong menolong dan suasana
Azyumardi Azra (dalam Nata 2001: 112) menawarkan adanya tiga fungsi
pesantren, yaitu: (1) tranmisi dan tranfer ilmu-ilmu islam, (2) pemeliharaan
masyarakat muslim dan memberi pelayanan yang sama kepada mereka, tanpa
responden yang masih kurang baik antara lain mandi menggunakan sabun
sikat gigi bersama 7,4%, ganti bersih pakaian setiap 3 hari 23,5%, ganti bersih
pakaian dalam setiap 3 hari 15,0%, tempat tidur bersama 64,2%, kebiasaan
bertukar pakaian, pakaian dalam, handuk dan tempat tidur, buang air besar tidak
di jamban 19,7%, tidak mencuci tangan sebelum makan 32,7%, tidak mencuci
tangan setelah buang air besar 67,3%, wudhu menggunakan kulah 47,1%.
Hasil analisis penelitian pada santri yang tinggal di asrama putra pada tahun
2005-2006 dengan jumlah sampel 30 orang dari 249 santri dan teknik
yang masih kurang baik diperlukan pemberdayaan seluruh potensi yang ada di
41
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Perilaku santri di pondok pesantren perlu diketahui dan diteliti dengan baik
perilaku personal higiene dalam penelitian ini adalah merawat kulit (mandi
dan membersihkan alat kelamin), merawat kaki dan kuku, merawat rambut,
dan perasaan, Kebudayaan, Alternatif lain dari bahan dan alat yang
1. Perilaku adalah hasil atau resultan dari stimulus (faktor eksternal) dan
respon (faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut.
(Notoatmodjo, 2005)
2. Bahan dan alat personal higiene adalah sesuatu yang digunakan atau
yang dilakukan secara berurutan dari awal hingga akhir tindakan ketika
higiene yang dilakukan tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain
(Notoatmodjo, 2007)
5. Alternatif yaitu pilihan lain dari bahan dan alat yang biasa di pakai untuk
personal higien
(Notoatmodjo, 2007)
7. Teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk di contoh tentang
personal higien
10. Biaya hidup adalah biaya yang diperlukan untuk hidup sehari-hari
12. Pemikiran dan perasaan dalam penelitian ini adalah pemikiran dan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
melalui deskripsi dari orang yang menjadi partisipan penelitian, sehingga peneliti
C. Informan penelitian
yang terdiri dari 12 orang santri laki-laki Ponpes Jihadul Ukhro Turi, dan 12
orang santri perempuan Ponpes Jihadul Ukhro Turi. Peserta diskusi berjumlah 6
Informan
2 kelompok
Santri
perempuan Focus 12 Santri perempuan yang Asrama 60
Group tinggal di pondok santri putri menit
Discussion pesantren tersebut dan
dan siswa tingkat SMP /
observasi SMA
Tabel lanjutan
45
1. Pengurus
organisasi
santri Wawancara 1 Pengurus organisasi Kantor
mendalam santri di pondok ruang
pesantren tersebut organisasi
bagian kebersihan santri
2. Ustadz /
ustadzah 1 Ustadz / ustadzah Ruang
pengasuh pengasuh pondok ustadz /
Wawancara
pondok pesantren yang ustadzah
mendalam pengasuh
pondok mengawasi,
pondok
pesantren memantau, juga pesantren
mengayomi perilaku
santri dan pengurus
organisasi
yang dapat dimengerti tentang rencana dan tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan, serta jika responden bersedia sebagai subjek akan dijaga anonomitas
dan kerahasiaannya oleh peneliti. Setiap responden diberikan hak penuh untuk
1. Pengumpulan data
observasi
jadwal.
informan selama proses diskusi pada tanggal 27, 28 Januari 2010 dan
1) Wawancara
b) Langkah-langkah
hingga akhir
c) Kebiasaan
d) Alternatif lain
1) Pengetahuan
2) Motivasi
3) Kepercayaan
4) Sikap
f) Frekuensi
g) Teladan
mengingatkan informan
h) Biaya
cara melihat alat dan bahan juga barang yang digunakan informan
sebagai penguat data sebelumnya serta untuk cross check data dan
memperkaya informasi.
F. Instrumen penelitian
G. Validasi data
1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber yaitu melakukan cross check data yang di peroleh dari
2. Triangulasi metode
Informan pendukung:
- Pengurus organisasi - -
- Ustadz - -
H. Analisis data
1. Reduksi data
Pada tahap ini peneliti mencari hal-hal yang pokok dan membuat transkrip
data hasil wawancara dan observasi seperti apa adanya. Tidak menunggu
2. Display data
Instrumen yang telah dibuat transkrip disajikan dalam bentuk uraian singkat,
4. Pengambilan keputusan
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pondok Pesantren Modern Jihadul Ukhro Turi adalah sebelah barat berdekatan
terdapat jalan raya Kecamatan Tempuran, sebelah utara terdapat sawah yang
dari Pondok terdapat pantai laut utara. Pondok pesantren ini santrinya terdiri dari
siswa/siswi SMP, SMA, MDA, yang kesemuanya terdiri dari santri yang pulang
pergi dan santri mukim, dapat diperkirakan seluruhnya berjumlah 150 orang.
Dengan santri mukim 60 orang dan santri yang pulang pergi 15 orang dan MDA
75 orang.
B. Karakteristik informan
Dalam penelitian ini, seluruh informan berjumlah 26 orang yang terdiri dari
24 orang santri untuk informan FGD yaitu 12 orang santri laki-laki dan 12 orang
1. Umur
Umur 24 orang informan santri laki-laki dan perempuan, baik SMP maupun
SMA berkisar antara 13-18 tahun dengan rata-rata umur 16 tahun. Sedangkan
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin informan kunci terdiri dari laki-laki dan perempuan yaitu 12
3. Pendidikan
antara 1-5 tahun, dengan rata-rata lamanya informan yang tinggal di Pondok
5. Pekerjaan
6. Biaya
Pada umumnya biaya hidup informan kunci santri di Pondok Pesantren /bekal
hidup santri di Pondok Pesantren yang diberikan oleh orang tuanya berkisar
memasak sendiri, biasanya informan di beri beras oleh orang tuanya antara 7-
mempunyai bahan dan alat personal higien untuk mandi seperti : handuk,
gayung, sabun mandi, dan pakaian bersih milik sendiri, deodorant, hand body.
Ada juga yang hanya mempunyai handuk saja, sabun mandi saja, handuk dan
pakaian bersih saja, dan ada juga yang tidak mempunyai gayung.
Hal ini sesuai dengan ungkapan sebagian besar informan bahwa jika
Para informan yang tidak mempunyai alat dan bahan mandi yang
lengkap mengatakan bahwa kalau mandi menggunakan alat dan bahan yang
mereka punya saja, ada juga yang mengatakan bahwa mereka terpaksa
kamar mandi karena mereka tidak punya uang untuk membelinya sendiri,
namun ada juga diantara mereka yang mengatakan menggunakan alat lain
saya sih kalo ga ada, ya pake seadanya aja, yang saya punya (An 1
kelompok 2 putra)
saya kan ga punya handuk teh...jadi pake kain panjang, terus pakean
bersih kalo musim hujan kan susah kering, jadi ya pake baju itu lagi aja
(An 6 kelompok 1 putri)
santri agar tetap mandi meskipun tidak mempunyai sabun mandi, atau alat dan
dimaksudkan agar santri tidak tercium bau oleh orang lain. Pengurus
bahan dan alat mandi milik temannya yang tergeletak di dekat kamar mandi,
yah setahu saya sih kalo sabun jarang ada yang suka di pake orang
lain tapi kalo handuk mah sih itu juga kalo ada handuk yang tergeletak
dekat kamar mandi....nah, itu baru suka di pake santri yang lain tapi itu
juga kadang-kadang sih... (pengurus)
mengatakan bahwa yang menyebabkan para santri tidak mau mandi adalah
sabun mandinya sudah habis dan tidak mempunyai uang lagi untuk membeli
sabun mandi. Hal ini disebabkan kebutuhan akan sabun mandi datang ketika
keuangan santri sedang menipis, selain itu juga informan mengatakan malas
mandi karena ngantri. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan pengurus
bahwa para santri jika mandi suka di tunda-tunda hingga waktunya habis,
Informan juga mengatakan bahwa tidak jarang orang tua mereka telat
memberikan bekal untuk mereka, ada juga informan yang mengatakan bahwa
orang tuanya suka mengurangi uang bekalnya karena orang tuanya sedang
mengatakan bahwa orang tua mereka datang memberi bekal atau biaya untuk
itulah yang membuat informan tidak dapat membeli alat dan bahan untuk
mandi, ketika alat dan bahan tersebut sudah habis, sehingga frekuensi untuk
2x yaitu pagi dan sore, ada juga yang mengatakan mandi sehari 3-4 kali yaitu
sebelum subuh, pagi, sebelum dzuhur, sore, bahkan ada juga informan yang
mengatakan mandi 5x sehari namun itupun jika waktu untuk mandinya masih
59
ada, diantara informan yang suka mandi lebih dari 1x sehari ternyata masih
ada informan yang memang merasa cukup hanya mandi 1x sehari pada cuaca
dengan alat dan bahan adalah biaya, malas ngantri mandi, dan untuk
memakai sabun mandi maka tubuh akan menjadi bersisrik. Seperti yang
.... mandi 2x sahari tapi make sabuna 1x sahari karena kalau terlalu
banyak memakai sabun kulit akan bersisrik teh... (An 6 kelompok 1
putra)
ketika mandi. Diawali dengan membasahi badan terlebih dahulu dengan air
kemudian baru memakai sabun mandi dimulai dari tangan, badan, kaki,
sedikit yang mempunyai obat kumur. Tapi ada juga informan yang hanya
mempunyai pasta gigi dan sikat gigi saja, ada juga informan yang
menggunakan sikat gigi bersama dengan pasta gigi masing-masing, ada juga
berkumur dengan obat kumur agar lebih fresh, ada juga informan yang
mengatakan kalau sikat gigi tidak memakai pasta gigi rasanya tidak nyaman,
mulut rasanya masih terasa amis, jadi kalau tidak punya lebih baik meminta
pada teman. Namun ada juga informan yang mengatakan lebih baik menyikat
gigi dengan telunjuk dari pada meminjam/meminta alat dan bahan untuk sikat
gigi pada orang lain. Hampir semua Informan juga menyebutkan caranya
menggosok gigi yaitu dengan membasahi sikat terlebih dahulu baru setelah itu
kumur-kumur dengan air putih dan sikat giginya kekanan, kiri, depan, dan
kalo saya sih, basahin sikat gigi trus kasih pasta giginya trus kumur-
kumur dulu dengan air baru deh sikat giginya yang kiri, kanan,depan,
belakang ...terus kumur-kumur lagi dengan air putih, habis gosok gigi
biasanya langsung kumur-kumur dengan listerin biar seger dan lebih
bersih...
kalo saya teh ya terpaksa minta pasta giginya sama temen, abis
gimana ya teh..kalo sikat gigi ga pake pasta gigi tuh ga nyaman, mulut
rasanya ga bersih masih amis (An 1 kelompok 1 putra)
61
... saya sih ga penah tuh pinjem/minta .... bener teh... dulu kan
pernah teh pasta gigi dan sikatnya hilang, ya udah aja sikat gigi pake jari
telunjuk di gosokin seperti sikat gigi (An.6 kelompok 2 putra)
Hal yang sama juga dikatakan pengurus organisasi bahwa jika para
santri telah kehabisan alat dan bahan untuk sikat gigi, maka para santri akan
tapi kalo pasta gigi dan sikat gigi sih masing-masing sudah
punya...kecuali apabila pasta gigi dan sikat giginya telah habis, nah kalo
kaya gitu sih kadang-kadang suka pada pinjem atau minta sama
temennya. (pengurus)
seluruh informan menyikat giginya 2x sehari yaitu pagi dan sore, ada juga
yang 3-4x sehari yaitu pagi, siang, sore, dan malam sebelum tidur.
Informan mengaku mengetahui hal tersebut dari kemasan pasta gigi dan
iklan di televisi yang mereka lihat saat liburan. Ada juga informan yang
mengaku selalu diingatkan oleh ibunya untuk menyikat gigi sebelum tidur,
ada juga informan yang mengatakan ikut menggosok gigi saat melihat
Meskipun ada juga informan yang menyikat gigi 1x sehari, bahkan juga
ada yang 2 hari sekali. Informan beralasan karena tidak mempunyai uang
untuk membeli lagi pasta gigi atau sikat giginya, seperti ungkapan berikut
........sikat gigi 2 hari sekali kalo lagi ga ada pasta giginya dan
uangnya (An.5 kelompok 1 putra)
botol dengan gigi, meretakan biji keras (seperti meretakan es batu) dengan
gigi, memutuskan benang dengan gigi, dan menggunakan tusuk gigi untuk
bahan dan alat untuk melakukan perawatan rambut seperti sampo, handuk,
sisir rambut, Sisir kutu, minyak rambut, dan penutup kepala/kerudung milik
besar) untuk berkeramas. Ada juga informan yang hanya mempunyai sisir
rambut dan sampo saja, ada juga informan yang hanya mempunyai sampo
63
saja, dan ada juga dua informan yang memiliki satu botol sampo yang
digunakan bersama, ada juga yang mempunyai sisir rambut dan sisir kutu
saja. Kebanyakan dari informan tidak memiliki minyak rambut, namun semua
menyisir rambut setiap kali kusut, ada juga informan yang mengatakan suka
mencari kutu rambut dengan sisir kutu tiap sebelum tidur, ada juga informan
saya sih nyisir rambut tiap kali saya membuka kerudung teh, yah biar
ga kusut aja teh (An 4 kelompook 1putri)
kalo saya sih nyisir rambutnya tiap kali kusut aja teh...ya kalo lagi
gatel kepalanya, saya juga suka nyisir dengan sisir kutu setiap sebelum
tidur, karena saya ga betah terus-terusan garuk-garuk kepala. (An 6
kelompok 1 putri)
menggaruk kepalanya karena gatal, dan beberapa informan suka mencari kutu
rambut sebelum tidur dengan sisir kutu. Dari observasi juga di dapatkan satu
sangat pendek karena ia mempunyai banyak kutu rambut, dan jenis rambutnya
Pengurus juga mengatakan bahwa para santri suka saling pinjam sisir
rambut, kerudung, dan kopiah, ada juga dua orang yang memiliki satu sisir
rambut. Dan ada juga 2 sisir kutu di pakai oleh satu asrama. Seperti ungkapan
berikut
Kalau sisir sih iya teh... suka di pake bareng-bareng, baik itu sisir
rambut maupun sisir kutu. Kerudung juga suka ada yang pinjam-
meminjam...
jika uang untuk membeli sampo masih ada, informan lain mengatakan
berkeramas 2 hari sekali, ada juga informan yang mengatakan bersampo tiap
rambutnya yaitu pertama rambut disiram dulu sampe basah tuangkan sampo
dan cuci dengan sampo di gosok sampai berbusa kemudian dibilas lagi sampai
saya sih kalo keramas pake sampo sehari sekali, itu pun kalo uang
65
jarak tidak kurang dari jarak 30 cm, informan juga membaca buku dengan
pencahayaannya kurang, dan ada juga informan yang membaca dengan jarak
yang dekat yaitu kurang dari 30 cm, ada juga informan yang membaca sambil
merawat mata kepada santri yang sedang sakit mata saja, sambil memberi
kalo untuk mata saya biasanya langsung memberi obat yang sakit
mata yah sambil ngasih tau pada mereka cara merawat mata..
saya sih kalo membersihkan hidung biasanya kalo lagi mandi teh
(An 4 kelompok 1 putra)
perawatan telinga, ataupun yang memiliki alat dan bahan untuk merawat
ungkapannya
alat dan bahan untuk mencuci tangan seperti, sabun milik sendiri,
handuk/kain bersih milik sendiri untuk mengelap tangannya, dan air mengalir,
ada juga informan yang hanya memiliki sabun saja, ada juga informan yang
memiliki handuk dan gunting kuku, ada juga informan yang mempunyai
Informan yang mempunyai alat dan bahan yang lengkap terlihat mencuci
bersih, dan membilasnya dengan air bersih yang mengalir. Namun, informan
yang tidak mempunyai alat dan bahan yang lengkap untuk mencuci tangan,
terlihat menggunakan bahan dan alat lain seperti mencuci tangan dengan air
yang ada di bak mandi yang belum dikuras, ada juga informan yang mencuci
tangan dengan sabun bekas mencuci piring, ada juga informan yang tidak
setelah makan, mencuci tangan setelah buang air besar dan buang air kecil,
menjaga kebersihan kuku dan merawat kuku tetap pendek dengan gunting
kuku. Tapi ada juga informan yang tidak mencuci tangan sebelum makan, dan
ada juga informan yang menunda mencuci tangan setelah makan karena asyik
buang air besar tidak langsung mereka lakukan karena jamban cemplung
yang mereka gunakan berjauhan dengan kamar mandi yang mereka pakai.
Diantara mereka juga ada yang memelihara kukunya tetap panjang, ada juga
informan yang mengikir habis sudut kukunya, ada juga informan yang
pentingnya mencuci tangan, selain itu juga di dapatkan data bahwa hampir
menjaga bersih badan, kaki, dan tangan karena awal penyakit kan
dari tangan teh (An1 kelompok 2 putri)
dan sesudah makan, dan sebelum tidur, ada juga informan yang mengatakan
mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak, ada juga informan yang
mengatakan bahwa mencuci tangan pake sabunnya hanya ketika mandi saja
cuci tangan kalo mau makan, dan sesudah makan, juga sebelum
dan sesudah memasak...kalo mau tidur biasanya cuci tangan
cuci tangan tergantung teh...kan wudlu juga cuci tangan gitu teh,
terus cuci tangan pake sabunnya kalo mandi aja biar sekalian gitu..
selain itu juga ustadzah juga mengatakan bahwa ia memberi tahukan pada
para santri mengenai cara mencuci tangan dengan menggunakan daun jambu
yaitu dengan cara membasahi tangan terlebih dahulu dengan air, ambil
ustadzah, namun ada juga yang mengatakan orang tua merekalah yang
adalah teman dan media informasi yang terdapat dalam tiap kemasan
daun jambu untuk mencuci tangan dari ustadzah, hampir semua informan
Berikut ungkapannya
mempunyai sandal, dan sebagian kecil informan mempunyai sepatu, dan kaos
kaki. Diantara informan ada juga yang hanya mempunyai sepatu dan sandal,
71
dan ada juga informan yang tidak mempunyai kaos kaki. Hampir seluruh
informan mengenakan alas kaki yang pas, panjang, lebar dan kedalamannya.
Didapatkan pula bahwa hampir seluruh informan tidak memakai kaos kaki,
walaupun ada juga yang memakai kaos kaki. Sebagian informan memotong
kuku kakinya lurus rata, sebagian lagi tidak memotong kuku kakinya, ada
juga yang masih terdapat kotoran di bawah kuku kakinya. Sebagian informan
mengenakan alas kaki setiap keluar masuk asrama dan masjid, namun ada
juga yang tidak memakai alas kaki, ada juga yang mengenakan alas kaki
orang lain saat keluar masuk asrama dan mesjid, ada juga yang saat masuk
masjid dan asrama memakai alas kaki namun, saat keluar alas kakinya tidak
dipakai tapi di tinggal. Hampir seluruh informan yang tidak memakai sandal
mencuci kakinya yang kotor setiap akan memasuki masjid dan asrama, ada
juga informan yang hanya mencuci kakinya apabila akan masuk masjid saja,
ada juga informan yang tidak mencuci kakinya saat akan memasuki masjid
ataupun asrama, dan hampir semua informan kunci tidak mengeringkan kaki
mengeringkan kakinya yang telah dicuci dengan keset lantai. Hampir seluruh
informan tidak mengenakan alas kaki setiap ke kamar mandi, tapi ada juga
Dari hasil diskusi diketahui bahwa informan jika keluar masuk asrama,
terpaksa berjalan tanpa sandal, ada juga informan yang mengatakan bahwa
sayang dengan sandal barunya, ada juga informan yang mengatakan lebih
sebenarnya ada sih teh sandal...tapi itu mau di pake buat nanti kalo
pulang ke rumah teh...soalnya takut rusak duluan kan sayang teh masih
baru... (An 5 kelompok 2 putra)
kuku dan sandal, selain itu ustadzah juga mengatakan bahwa ia juga memberi
tahu cara mencuci kaki kepada satu orang santri yang ia percaya bisa
memberikan contoh dan memberi tahu santri yang lainnya untuk melakukan
73
mengenakan alas kaki yang sempit dan kaus kaki yang sempit, namun ada
juga informan yang mengenakan alas kaki dan kaus kaki yang kotor, karena
tidak di cuci-cuci, hampir seluruh informan mempunyai kuku kaki yang tidak
putih namun kecoklatan, ada juga yang mempunyai kotoran di bawah kuku
Hal ini sesuai dengan ungkapan seorang informan yang kedua jempol
namun ada juga informan yang mempunyai pakaian kurang dari 6 stel,
beberapa informan ada yang memiliki pakaian dalam berupa kaos dalam
sebanyak 2 buah, bra 3 buah, celana dalam 4 buah, namun ada juga beberapa
informan lain yang memiliki kurang dari yang di sebutkan tadi, tapi ada juga
informan yang mempunyai pakaian dalam lebih dari yang di sebutkan tadi.
Selain itu beberapa informan juga ada yang memiliki sikat cuci, sabun
informan yang lain yang tidak memiliki sikat cuci, sabun cuci, dan apalagi
pewangi.
1baju panjangnya jadi ya saya kasihin aja, dari pada saya pinjemin lebih
baik saya kasihin aja, saya juga ga pernah minjem baju teh...yah cuci
kering pake aja, Cuma kalo lagi ngga kering bajunya, terpaksa pake baju
itu aja lagi (An 6 kelompok 1 putri)
hal itu mereka lakukan karena malas mencuci pakaian sehingga tidak
oh itu juga minjem kalo baju buat gotong royong gitu teh soalnya
kan kotor-kotoran teh....nah kalo ga ada baju kotor suka pada minjem,
trus pakean solat juga suka pada pinjem kalo lagi kotor... kerudung juga
suka pinjem buat mantesin ma baju, santri laki-laki juga suka pinjem
kopiah temannya..
langsung pakaian luar dan dalam yang kotor di bawah sinar matahari,
mengganti celana dalamnya 3x sehari kalau sedang haid, tapi kalau tidak haid
2x sehari, berikut ungkapannya
pakaian sehari-hari, pakaian solat, pakaian olah raga, pakaian sekolah. Tidak
lama.
haednya langsung kalo sore dengan alasan tempat jemuran pakaiannya gelap.
bekas haednya di dalam lemari setelah dicuci. Ada juga informan yang
tersebut suka melakukan hal-hal buruk pada pakaiannya seperti yang telah
diungkapkan tadi, ustadzah juga mengatakan hal itu terjadi karena informan
pakean hanya seminggu sekali, dan kalau jemurannya penuh, atau sabun, sikat
cuci, dan embernya tidak ada, nyucinya di tunda lagi. Mereka juga
lemari atau di atas lemari, informan juga mengatakan takut pakaiannya di sita
ya kao nyuci saya biasanya satu minggu sekali teh...tapi kalo hari
minggu itu jemurannya penuh ya terpaksa nyucinya di tunda sampe besok,
biasanya pakean kotornya saya simpan di lemari atau di atas lemari,
soalnya kalau di simpen di ember di kamar mandi suka di tumpahin sama
yang nyuci duluan atau kalau kelamaan disimpen di kamar mandinya
suka di sita teh...
memelihara barang miliknya adalah menyita barang tersebut, dan kalau ingin
santri yang tidak melakukan kebersihan diri seperti tidak mencuci dan
sampai 1000x bending, semua itu ustadzah lakukan agar dapat menumbuhkan
Kalo itu ,menyangkut hal yang sangat dasar gitu ya, misalkan ada
yang membuang pembalut tidak pada tempat sampah...itu saya langsung
cari siapa orangnya sampai dapat kemudian santri tersebut saya bending
100x kalo tidak ada yang mau mengaku ya semua santri suruh bending
1000x, ya itu maksudnya agar tumbuh kesadaran dalam diri mereka,
pernah terjadi saat ibu memeriksa lemari para santri oooo ternyata ada
seorang santri menyimpan pembalutnya di dalam lemari masih penuh
dengan darah yang sudah kering di bungkus plastik hitam dan itu terjadi
karena dia malas mencuci pembalut dan kita melarangnya membuang ke
saluran air
77
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
antara lain :
tangan, mencuci kaki, perawatan mata, hidung dan telinga tidak bisa
segar, agar bersih dan sehat, terhindar dari kuman, enak di pandang lawan
terasa lengket. Informan lain juga mengatakan bahwa kalau tidak mandi badan
akan tercium bau. Sesuatu yang dialami dan dirasakan oleh informan tersebut
informan memiliki alat dan bahan untuk mandi tapi masih ada informan yang
tidak memiliki alat dan bahan mandi seperti sabun mandi, air bersih, handuk,
dan gayung. Akibatnya informan sering meminjam atau meminta alat dan
bahan untuk mandi tersebut kepada temannya seperti meminjam atau meminta
sabun mandi dan handuk, dan ada juga diantara mereka yang mandinya jarang
memakai sabun mandi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
79
Beberapa penyakit lain pun akan timbul akibat tidak menggunakan air bersih
Informan juga mengatakan bahwa selain dari malas ngantri biaya kerap
informan lain atau santri lain untuk meminjam atau meminta tanpa ijin.
informan (santri) untuk menjaga alat dan bahan mandi milik orang lain
kekurangan biaya untuk alat dan bahan yang hilang. Informan juga
biasanya. Menurut penelitian Badri yang dilakukan tahun 2006 bahwa salah
satu faktor pendukung santri untuk melakukan personal higien adalah biaya
dan dukungan dari pihak lain (dalam hal ini orang tua).
mandi. walaupun ada juga yang mandi 1x sehari, tapi ada juga yang frekuensi
mandinya sampai lebih dari 2x sehari. Hal ini sejalan dengan yang
dan bahan untuk menggosok gigi yang lengkap, ada juga yang tidak lengkap.
menyikat giginya dengan cara meminjam atau meminta alat dan bahan
tersebut kepada temannya, hal yang sama juga dikemukakan oleh Heryanto
sikat gigi bersama. Akibatnya bakteri akan berpindah dari orang yang satu ke
orang yang lain dengan sikat gigi yang dipinjamkan atau yang di pinjam
lain dalam penelitian ini menggunakan jari tangannya sebagai sikat gigi
akibatnya tidak dapat membersihkan makanan pada celah antara gigi dan gusi.
Selain itu ada juga informan yang memilih tidak menggosok gigi, hal ini tentu
menyikat gigi. Seperti yang dituliskan dalam buku karangan Diagram group
81
1999 gigi harus disikat segera setelah makan, karena asam akan segera mulai
terbentuk dan plak akan terbentuk hanya dalam beberapa jam saja.
oleh kurangnya biaya informan untuk membeli lagi alat dan bahan untuk
menggosok gigi yang habis atau hilang karena di pinjam atau diminta
temannya tanpa ijin. Selain itu didapatkan pula beberapa informan yang
membuka botol, meretakan biji keras seperti es batu, dan memutuskan benang
dengan gigi. Hal ini tentu dapat membuat gigi menjadi rusak dan aus. Seperti
yang dituliskan dalam buku karangan Diagram group 1999 gigi dapat rusak
seseorang sering kali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai
sering menyisir rambut setiap kali sehabis mandi dan tiap kali membuka
kerudung, ada juga yang mengatakan menyisir rambut tiap kali melihat sisir
rambut dan cermin. Selain itu informan juga menggunakan minyak rambut
tiap kali setelah mandi, ada juga informan yang mengatakan apabila kepala
terasa gatal maka setiap sebelum tidur ia menyisir rambutnya dengan sisir
rambut kusut, sedangkan keramas dapat membersihkan rambut dari debu, dan
Dalam penelitian ini diketahui bahwa informan memiliki bahan dan alat
yang digunakan untuk merawat rambut seperti sampo, handuk milik sendiri,
air mengalir atau air yang belum dipakai, sisir rambut milik sendiri, sisir kutu
milik sendiri, minyak rambut milik sendiri, tutup kepala milik sendiri. Ada
juga informan yang tidak memiliki bahan dan alat yang lengkap sehingga
hal ini bertentangan dengan yang dikatakan Diagram group 1999 bahwa
jangan meminjamkan sikat rambut atau sisir kepala kepada siapapun atau pun
meminjam sikat dan sisir orang lain karena penularan penyakit rambut dan
kulit kepala bisa terjadi lewat barang yang dipinjam/yang dipinjamkan. Ada
frekuensi bersampo. Dari hasil observasi juga diketahui bahwa ada beberapa
meminta alat dan bahan untuk merawat rambut, rambut panjang yang tidak
83
dipangkas pada anak laki-laki karena uang yang diberikan orang tua tidak
hal itu karena informan merasa malu dengan jenis rambut gimbalnya
sekalipun telah dipotong sangat pendek. Berbeda dengan Diagram group 1999
yang menyebutkan bahwa salah satu dari hal-hal yang jangan dilakukan pada
rambut adalah menutup rambut secara permanen dengan kerudung atau topi
karena udara sangatlah penting untuk kesejahteraan rambut dan kulit kepala.
yang mereka ketahui dari orang tuanya sendiri atau dari teman. Informan juga
penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk
yang digunakan untuk belajar cahayanya kurang, informan juga ada yang
membaca dengan jarak yang dekat karena tulisan yang mereka baca kecil-
kecil. Sedangkan informan yang membaca sambil tiduran karena mereka tidak
dengan tangan yang kotor atau dengan lengan bajunya. Ketidak tahuan
ketika ada yang sakit mata saja, sehingga yang mengetahui hanya beberapa
orang saja
Perry dan potter 2005 mengatakan bahwa secara normal tidak ada
dibersihkan air mata, kelopak mata dan bulu mata yang mencegah masuknya
mata dapat melelahkan mata sehingga fungsi mata akan berkurang jika tidak
dan Potteer, 2005). Dalam penelitian ini hampir semua informan mengatakan
lebih tajam, hal ini bertentangan dengan yang dikatakan Noerbaeti dalam
jurnal Astuti 2006 bahwa mengorek telinga cukup di bagian yang kelihatan
mengeluarkan dan menghambat benda asing yang masuk. dan ada juga yang
membersihkan telinga saat mandi. Perry dan Potter, 2005 menuliskan dalam
lembut.
tangan/merawat tangan
bersih milik sendiri untuk mengelap tangannya, dan air mengalir. Ada juga
informan yan mempunyai gunting kuku, walaupun ada juga beberapa diantara
informan yang tidak memiliki alat dan bahan yang lengkap. Karena itulah
informan menggunakan bahan dan alat lain seperti mencuci tangan dengan air
yang ada di bak mandi yang belum di kuras, mencuci tangan dengan sabun
pakai, ada juga yang mencuci tangan tanpa sabun, dan ada juga yang tidak
penyakit dari air tidak bersih tersebut berpindah ke tangan, atau kuman dan
bakteri penyebab penyakit yang memang sudah ada pada tangan, karena tidak
mencuci tangan atau tidak mencuci tangan dengan benar, kuman dan bakteri
tersebut akan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit
Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Flu burung atau Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Depkes RI, 2008 juga didapatkan data bahwa mencuci
kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
orang tua, teman, ustadzah, informasi yang ada dalam tiap kemasan alat dan
bahan personal higien seperti kemasan sabun mandi dan pasta gigi, dan dari
tangan hanya ketika mandi saja, informan lain juga mengatakan wudlu juga
sebagai cuci tangan, informan lain juga mengatakan mencuci tangannya saat
sebelum dan sesudah makan saja, ada juga informan yang mengatakan cuci
tangan sebelum dan sesudah masak saja. Beberapa diantara informan juga
terlihat ada yang menunda mencuci tangan karena asik bercerita saat makan,
informan laki-laki juga terlihat tidak langsung cuci tangan setelah buang air
besar karena kamar mandinya berjauhan dengan letak jamban cemplung yang
bahwa 32,7% santri tidak mencuci tangan sebelum makan, dan 67,3% tidak
mencuci tangan setelah buang air besar, hal tersebut dikarnakan kondisi
lingkungan Pondok Pesantren jumlah (kondisi) air bersih, kamar mandi dan
jamban kurang. Diantara mereka juga ada yang memelihara kukunya tetap
berkuku pendek, ada juga informan yang mengikir habis sudut kukunya, ada
juga informan yang membiarkan kotoran kuku tetap berada di bawah kuku.
Akibatnya kuku menjadi tidak menarik dan tidak higienis; selain itu kuku pun
dapat dihuni bakteri (Diagram group, 1999) yang dapat menyebabkan sakit
mempunyai alas kaki yang pas panjangnya, lebarnya dan kedalamnya. Ada
juga informan yang tidak menggunakan kaos kaki karena informan tersebut
tidak memiliki kaos kaki, beberapa informan tidak peduli dengan kesehatan
dan kebersihan kaki dan kuku kakinya, hal tersebut dapat dilihat dari perilaku
(sandal) saat keluar dan masuk asrama, keluar masuk masjid, dan keluar
masuk kamar mandi. Tidak langsung mencuci kaki saat kakinya kotor yang
(Diagram group, 1999), ada juga informan yang mengalami badosi pada
menjadi hal biasa yang mereka lakukan sejak dari rumah mereka, sehingga
tidak memakai sandal bukanlah suatu masalah bagi informan. Informan lain
mengatakan walaupun tidak memakai sandal tapi kalau mau masuk masjid
tetap harus mencuci kaki terlebih dahulu atau memakai sandal orang lain
dalam tubuh melalui kulit telapak kaki yang tidak memakai alas kaki (sepatu
untuk melindungi kulit dari kotoran yang berasal dari luar, untuk membantu
mengatur suhu tubuh, untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh.
ganti dan pakaian dalam ganti, namun jumlahnya berbeda-beda ada yang
melebihi ketentuan, ada yang sesuai ketentuan, ada juga yang memiliki
kurang dari jumlah pakaian yang ditentukan. Jumlah pakaian yang di tentukan
oleh pondok pesantren dalam penelitian ini adalah 6 stel pakaian, 2 buah kaos
dengan penelitian yang dilakukan oleh Heryanto tahun 2004 bahwa 15, 5%
pakaian dalam 3x dalam sehari ketika haed, berbeda halnya dengan penelitian
yang dilakukan Heryanto tahun 2004 bahwa ganti bersih pakaian setiap 3 hari
23,5%, ganti bersih pakaian dalam setiap 3 hari 15,0%. Akibatnya pakaian
tidak dapat melindungi kulit dari kotoran yang berasal dari luar juga tidak
dapat mencegah masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh, maka dari itu
pakaian hendaknya diganti setiap selesai mandi dan bila kotor atau basah
sudah berhari-hari akibatnya warna pakaian menjadi pudar dan terlihat lusuh,
ada juga informan lainnya yang merendam pakaiannya dalam waktu yang
lama di kamar mandi hal ini mengakibatkan pakaian cepat lusuh, serat kain
menjadi rapuh, dan kuman semakin berkembang biak. Ada juga yang
menumpuk pakaian kotor di dalam lemari karena takut diberi sangsi oleh
dan akan berpindah ke pakaian bersih yang membuat gatal di badan serta
mengatakan hal tersebut terjadi karena orang tua kurang mendukung anaknya
tinggal di Pondok Pesantren, dan kebanyakan orang tua memberi bekal yang
jumlah santri yang banyak, pengawasan dari pimpinan pondok dan ustadzah
baik mengakui mengetahui hal tersebut dari ustadzah, dan orang tua. Depkes
RI, 1997 juga menyebutkan untuk mengganti dan mencuci pakaian setiap hari
agar terhindar dari penyakit. Selain itu pula diupayakan untuk tidak bergantian
A. Kesimpulan
1. Informan mempunyai bahan dan alat untuk mandi seperti handuk, sabun
mandi, pakaian bersih, deodorant, hand body, gayung. Informan yang tidak
memakai alat dan bahan mandi. Informan menggunakan air yang sudah
dipakai (bak besar) informan yang mempunyai alat dan bahan melakukan
langkah-langkah mandi dengan teratur. Kebiasaan santri jika mandi pagi jam
09.00 pagi tapi kadang-kadang menjadi jam 11.30 siang dan mandi sore jam
sabun mandi, ustadzah, dan orang tua informan. Biaya yang diberikan
sebagian besar informan tidak mencukupi jika harus dibelikan sabun mandi,
2. Informan mempunyai bahan dan alat untuk menyikat gigi seperti sikat gigi,
pasta gigi, gayung bersih/gelas bersih, lap kering/tissu dan hanya sedikit
alat dan bahan seadanya saja, atau menyikat gigi menggunakan jari atau tidak
93
menggosok gigi. Kebiasaan santri biasanya menyikat gigi setiap kali ia mandi
dan tergantung ada tidaknya pasta dan sikat gigi. Sebagian informan
mengetahui manfaat menyikat gigi dan sikap informan dalam menyikat gigi
kemasan pasta gigi, ustadzah, televisi, dan orang tua informan. Biaya yang
diberikan sebagian besar informan tidak mencukupi jika harus dibelikan pasta
gigi atau sikat gigi, karena informan diberi bekal perminggu dan terkadang
telat.
3. Informan mempunyai bahan dan alat untuk merawat rambut seperti sampo,
handuk, penutup kepala/kerudung, namun untuk alat dan bahan lain seperti
halnya juga tutup kepala/kerudung, handuk, sisir rambut, sisir kutu, informan
sudah dipakai (bak besar) untuk keramas. Sebagian informan yang tidak
rambut dengan sisir kutu kalau gatal saja. Sebagian besar informan
pentingnya mencuci tangan dan menggunting kuku, juga cara mencuci tangan
yang baik dari teman dan media informasi dari tiap kemasan alat mandi.
mempunyai sepatu, kaos kaki, dan gunting kuku. Walaupun begitu informan
tetap mencuci kakinya jika akan memasuki masjid. Informan lebih menyukai
berjalan kaki tanpa alas kaki walaupun mengetahui pentingnya memakai alas
kaki. Informan mencuci kaki dengan sabun hanya ketika mandi saja, sebagian
atau ember cucian. Informan juga tidak membuang pembalut bekas ia pakai,
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ananto, Purnomo (2006). UKS Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah. Bandung: Yrama widya
______, Menggosok Gigi Yang Baik. Artikel ini di unduh dari: http//encana.netai.net/?
Astuti, Marfuah P, (2006) (akces), Serba-serbi Merawat Telinga. Artikel ini di unduh
dari: http://www.mail-archive.com/milis-nikita@news.gramedia-majalah.com/
diakses tanggal 22 april 2009
Diagram goup (1999), Tubuh Sehat Pedoman Pemeliharaan. Alih bahasa Susi
Purwoko, Jakarta: Arcan
Depkes RI, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (1997). Bunga Rampai Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Depkes RI: jakarta
Depkes RI (1998). Pedoman Prilaku Higiene. Depkes RI, jakarta (saduran Drs. H
suklan , Skm.Msc)
Depkes RI, Pusat Promosi Kesehatan (2008) Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat: Depkes RI, Jakarta
Dinkes Kabupaten Karawang, (2008)
Fitria, Ana (2007). Pamduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta: GALA ILMU
SEMESTA
Handajani, Sri (2007). Hubungan antara Praktik Kebersihan Diri dengan Kejadian
Skabies di Pondok Pesantren Nihayatul Amal Waled Kabupaten Cirebon.
Artikel ini diunduh dari:
97
Kozier et al, (1998), Fundamental of Nursing Concepts, Proses and Practice. 5th ed,
addison-wesley: california.
Kresno, sudarti, dkk. (1999). Aplikasi Penelitian Kualitataif dalam Pemantauan dan
Evaluasi Program Kesehatan. Depok : FKM UI dan Pusat Data Kesehatan
Depkes RI.
Marfuah, (2008). Studi Kualitatif Pengetahuan dan Perilaku Menstruasi Pada Siswi
Kelas 1 SMPN 1 dan MTS Al-Furqan Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang
Tahun 2008. Depok : FKM UI
Notoatmodjo, S (2007). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry, (2005), Buku Aja Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Volume 1. ed.4. Jakarta : EGC
Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry (2005). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik.Volume 2. ed.4. Jakarta : EGC
97
Riskesdas, (2007). Presentase Rumah Tangga yang berPHBS. Artikel ini diunduh
dari: http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=447. Diakses tanggal 12
mei 2009
Sari S, dkk. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Personal Higiene Anak
Jalanan Bimbingan Rumah Singgah Yayasan Masyarakat Sehat Bandun.
Majalah Keperawatan Unpad, Volume 8 No XV September 2006 Maret
2007, Bandung: FIK Universitas Padjajaran
97
Sholihah, Nikmatus (2006). Gender dan Jenis Kelamin. artikel ini diunduh dari:
http://pmiiliga.wordpress.com/2006/10/09/nikmatus-sholihah-gender-dan-jenis-
kelamin/. Diakses tanggal 10 juni 2009
Suliswati, dkk (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Wijayanti, Fitriana (2008). Hubungan antara Perilaku Sehat dengan Angka Kejadian
Pedikulosis Kapitis pada Santriwati Pondok Pesantren Darul Ulum
Jombang. Artikel ini diunduh dari: http://digilib.unej.ac.id/go.php?id=gdlhub-
gdl-clipp-2008-fitrianawi-1718&PHPSESSID=dd6ff3db79616702c252bf6b6a00cbf2.
Diakses tanggal 4 juni 2009
97
Yulfira Media (2002). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penduduk dalam Kaitannya
dengan Kesehatan Lingkungan dan Higiene Perorangan di Kabupaten
Subang, Jawa Barat. Artikel ini di unduh dari:
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-grey-2002-yulfira-489-
personal&node=198&start=6 diakses tanggal 10 maret 2009 di kosan
Lampiran.
Lembar cheklist
I Perawatan rambut:
1. Sampo
II Perawatan kulit :
7. Gayung
III Perawatan gigi dan gusi :
5. Obat kumur
1. Membuka botol,
IV Perawatan tangan:
3. Menyabuni tangan
2. Pakaian dalam :
2. Mengganti pakaian :
a. Selimut
b. Handuk
c. Pakaian sehari-hari
d. Pakaian solat
f. Pakaian sekolah
Perawatan kaki
VI
Bahan / barang dan alat yang digunakan :
1. Sandal
2. Sepatu
3. Kaos kaki
4. Gunting kuku
Nama fasilitator/moderator :
Nama pencatat :
Tanggal / hari :
Mulai jam :
Selesai jam :
Jumlah peserta FGD :
Penggunaan tape recorder : Ya____ Tidak____
Mengapa :
Informasi umum :
- Peserta diskusi ada yang dominan : Ya____ Tidak____
- Mempengaruhi kelompok : Banyak____ Sedikit_____
- Partisipasi peserta FGD selama diskusi
3. Hambatan apa yang dialami yang menyebabkan tidak bisa dan atau tidak
setiap kegiatan personal higiene? (perawatan kulit (mandi), kuku dan kaki,
pakaian)
6. Bagaimana jika bahan dan alat yang digunakan personal higien kurang
memadai?
7. Berapa banyak uang yang di dapatkan dari orang tua anda perbulan?
10. Apa yang adik-adik lakukan jika tidak ada yang mengingatkan adik-adik
12. Perilaku personal higien apa saja yang dilakukan adik-adik selaama 24
jam terakhir?
Lampiran
A. Identitas pewawancara
1. Nama pewawancara :
2. Tanggal pewawancara :
3. Waktu wawancara :
4. Tempat wawancara :
1. Nama :
2. Umur :
4. Kelas :
higiene?
3. Perilaku personal higiene apa saja yang para santri lakukan setiap
harinya?
personal higiene yang baik dan benar? (perawatan kulit, perawatan kaki
6. Apa yang dilakukan pengurus jika para santri tidak mau melakukan tiap-
jihadul ukhro?
9. Sanksi apa yang biasanya diberikan jika santri melanggar peraturan yang
berkaitan dengan perilaku personal higiene di ponpes jihadul ukhro?
jihadul ukhro?
Lampiran
D. Identitas pewawancara
5. Nama pewawancara :
6. Tanggal pewawancara :
7. Waktu wawancara :
8. Tempat wawancara :
5. Nama :
6. Umur :
7. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan
higiene?
4. Tindakan apa yang dilakukan ustadz/ustadzah jika ada santri yang tidak
higiene?
Kelompok informan santri Pertanyaan : apa yang menyebabkan informan tidak ingin melakukan personal higiene
Putri Putra
FGD 1 FGD 2 FGD 3 FGD 4
1 - Males karena - Males semua - Ga punya uang - Jemuran penuh
Ngantri, Ngantuk, tergantung cuaca - Jemuran penuh
Dingin
- Takut ketinggalan ke
mesjid
2 Males karena nunggu yang - Males - Males - Males
mandi terlalu lama - Terburu-buru - Lupa
3 Males bangun pagi Tergantung cuaca - Males karena - Ga da uang
nanggung
4 Males ke air Males karena dingin - Dingin - Males
5 - Males mandi pagi, Males mandi karena dingin - Males - Males
- repot
6 - Males - Takut ke air - Males - Males
- sabun cuci hilang - Takut di hukum - Ngantri
- kehabisan uang - Lupa
Kelompok informan Pertanyaan : apa yang menyebabkan para santri ingin melakukan personal higiene?
Ustadzah pengasuhan - Ingin di puji
- Sedang dalam masa puber
Kelompok informan Pertanyaan : Apa yang menyebabkan para santri tidak ingin melakukan personal higiene?
Kelompok informan santri Pertanyaan : bagaimana jika bahan dan alat untuk melakukan personal higiene kurang memadai...
Putri Putra
FGD 1 FGD 2 FGD 3 FGD 4
1 - Kadang cumi (Cuma Suka beli dulu sebelum habis Ya terpaksa minjem atau Kalo ngga ada ya pake ja
minjem / Cuma minta....soalnya ga betah amis seadanya kecuali sikat gigi
minta) langsung beli lagi. Kalo ngga
- Kadang ga pake ya pake jari ja
2 - Ya terpaksa minta / Beli dulu sebelum habis Ya ngga ngebersihin badan... Minjem / minta ja y gimana
minjem lagi
- Baju kotor di taro di
tempat khusus di
lemari
3 Kalo minjem baju ga pernah Kalo belum beli yang baru Ya sama gitu pinjem / minta Iya terpaksa minjem/minta
tapi kalo minjem yang lain terpaksa minjem/minta kalo habis kalo ngga pake ja yang
iya tergeletak deket kamar mandi
4 Alhamdulillah ana suka beli Beli dulu sebelum habis Kadang minta/punjem Ya terpaksa minjem/minta
sebelum habis tapi Kadang ngga pake gitu
CD setelah di cuci kalo
magrib-magrib d taro di
lemari ja karena gelap
5 Iya sebelum alat/ bahan habis Biasanya beli dulu sebelum Minta / minjem ma orang lain Minjem / minta ja sama yang
udah beli yang baru habis, tapi kalo lupa ya alat/bahannya tergeletak
terpaksa minjem / minta deket kamar mandi
6 - Suka beli sebelum Ga pernah pinjem/ minta jadi Kalo odol dan sabun mandi Ngga pernah minjem/minta,
habis ya ngga pake... ya terpaksa pinjem / minta pake sepunya nya ja, pernah
- Kalo ga pake ja dulu kalo ngga ada juga sikat gigi pake telunjuk
seadanya
Lampiran. Matriks : biaya
Kelompok informan santri Pertanyaan : berapa banyak uang yang di dapatkan dari orang tua anda per bulan
Putri Putra
FGD 1 FGD 2 FGD 3 FGD 4
1 80 ribu, untuk jajan, beli alat 150 ribu, untuk jajan, beli alat 90 ribu / 150 ribu, untuk 300 ribu untuk jajan, beli alat
dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, jajan, beli alat dan bahan dan bahan kebersihan diri,
ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, dan kebersihan diri, ikut kegiatan ikut kegiatan pondok, dan
beli lauk buat makan. Beras beli lauk buat makan. Beras pondok, dan beli lauk buat beli lauk buat makan. Beras
13 liter 15 liter makan. Beras 15 liter 15 liter
2 90 ribu, untuk jajan, beli alat 150 ribu, untuk jajan, beli alat 300 ribu untuk jajan, beli alat 250 ribu untuk jajan, beli alat
dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri,
ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, makan ikut kegiatan pondok, Beras
beli lauk buat makan. Beras beli lauk buat makan. Beras 180 ribu makan 180 ribu
15 liter 15 liter
3 146 ribu, untuk jajan, beli alat 200 ribu, untuk jajan, beli alat 60 ribu untuk jajan, beli alat 300 ribu untuk jajan, beli alat
dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri,
ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, dan
beli lauk buat makan. Beras beli lauk buat makan. Beras beli lauk buat makan. Beras 7 beli lauk buat makan. 7 liter
15 liter 13 liter liter
4 300 ribu, untuk jajan, beli alat 270 ribu, untuk jajan, beli alat 90 ribu/60 ribu untuk jajan, 200 ribu untuk jajan, beli alat
dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, beli alat dan bahan dan bahan kebersihan diri,
ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, makan kebersihan diri, ikut kegiatan ikut kegiatan pondok, dan
beli lauk buat makan. Beras 180 ribu pondok, dan beli lauk buat beli lauk buat makan. Beras
10 liter makan. Beras 7 liter 20 liter
5 240 ribu, untuk jajan, beli alat 80 ribu, untuk jajan, beli alat 120 ribu termasuk untuk 200 ribu untuk jajan, beli alat
dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, iuran kegiatan, alat/ bahan dan bahan kebersihan diri,
ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, dan kebersihan diri dari rumah, ikut kegiatan pondok, dan
beli lauk buat makan. Beras beli lauk buat makan. Beras makan 180 ribu beli lauk buat makan. Beras
10 liter 13 liter 15 liter
6 150 ribu, untuk jajan, beli alat 150 ribu, untuk jajan, beli alat 150 ribu untuk jajan, dan ikut 200/240 rebu untuk jajan,
dan bahan kebersihan diri, dan bahan kebersihan diri, kegiatan pondok beli alat dan beli alat dan bahan
ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok, dan bahan kebersihan diri, dan kebersihan diri, ikut kegiatan
beli lauk buat makan. Beras beli lauk buat makan. Beras beli lauk buat makan. Beras pondok, dan beli lauk buat
10 liter 15 liter 15 liter makan. Beras 15 liter
Kelompok informan Pertanyaan : Seberapa sering para santri melakukan tiap-tiap tindakan personal higiene ? (kapan, dimana)
Kelompok informan Pertanyaan : Tindakan apa yang dilakukan ustadz/ustadzah jika ada santri yang tidak melakukan personal higiene?
(sanksi)
Ustadzah pengasuhan - Mencari orang yang tidak melakukan personal higiene dan menghukumnya dengan 100x bending
- Bending 1000x jika tidak ada yang mau mengakuinya
- Memberi nasihat pada santri mengenai pentingnya melakukan personal higiene
Kelompok informan Siapa yang mengingatkan dan memberitahu informan......../ apa sanksinya jika....
Pengurus organisasi Yang mengingatkan Yang memberi info Sanksi
Ustadzah - Tahu sendiri - Kalo barang di sita @ Rp 200
Apakah mengikuti setelah - Ustadzah - Kalo kuku, sandal, baju, diperiksa
diingatkan? - TV satu-satu
Iya tapi saat itu saja - Pengurus organisasi - Rambut dipotong paksa
Apakah anda tidak memberi tahu? - Di umumkan kalo LPJ yang paling
Udah sampe bosen ngasih tahunya jorok
Sudah di beri contoh?
Sudah
Diingetin kalian ga nurut?kenapa?
Iya, ga percaya, suka balik bertanya
Lampiran. Matriks : sosial budaya (langkah-langkah)
Kelompok informan santri Pertanyaan : bagaimana cara informan melakukan tiap-tiap tindakan .....(langkah-langkah)
Putri Putra
FGD 1 FGD 2 FDG 3 FGD 4
1 Cuci tangan : siram tangan Mandi : basahin badan dulu Nyikat gigi jangan terlalu Beresin lemari : pakean di
dengan air, trus di sabunin, trus pake sabun trus siram neken dan kencang lomari di keluarkan,trus
siram lagi dengan air dulu badannya. (bertenaga). lemari di bersihin, trus
Cuci kaki juga sama seperti Sikat gigi : basahin sikat Pake sabun mandi direndem pakean di lipat yang rapih
itu caranya tapi pake kasih odol, sikat gigi kiri, dulu sabun dalam air samakan kanan kiri depan
sabunnya itu hanya saat kanan, depan, belakang segayung dikocokin baru di dan belakang, trus simpannya
mandi saja Keramas : basahin rambut siram ke badan di kelompokan biar rapih.
pake sampo gosok-gosok
rambut trus siram.
Cuci kaki dan cuci tangan :
siram air dulu pake sabun trus
di siram lagi.
2 Cuci tangan dan cuci kaki Sama lah, mandi : mandi Kalo pake sabun mandi kasih Cara mandi : badan dibasahin
yang pake sabun hanya saat pake sabun dulu trus sikat sedikit air biar berbusa kalo dulu trus pake sabun ratakan
mandi saja. gigi. digosokan ke badan ke seluruh badan, trus siram
Mandi : badan di siram air, Nyimpen pakean kotor di lagi badannya.
pake sabun, siram lagi, trus lemari tapi di khususkan Sikat gigi : sikat giginya di
sikat gigi trus di sampo. tempatnya kasih odol trus di gosok-
gosok trus kumur-kumur
3 Sama mandinya sama Sikat di basahin dulu, di Bersihin telinga pake rumput Nyuci baju : siapkan ember,
Cuci tangannya sama tuangin odolna trus kumur- ilalang isi air, masukan airnya, ambil
Ga pernah tukeran baju kumur disikat deh depan satu persatu pakean dalam
samping belakang gigi ember tadi untuk di cuci
dengan sabun cuci, sikat
dengan sikat cuci, kucek
sebentar bilas di ember lain
yang berisi air bersih, trus
siram lagi dalam siraman air
satu demi satu, trus di jemur,
di angkat trus di lipet
4 Ga mau tukeran baju Keluar asrama pake sendal Mandi pake sabun ke tangan Sikat gigi : odol di simpan
Ke kamar mandi pake sendal dulu trus kaki, badan kana sikat trus di basahin
termasuk alat kelamin. dulu sikat yang sudah ada
Buat muka pake daun jambu odolnya tadi biar kenyal, trus
biji digosok di tangan setelah di gosokan pada gigi depan
agak lembut di oleskan ke belakang samping kanan dan
muka biar seger. kiri, trus berkumur
Cuci tangan : disabunin di
ratain sabuna trus dikeluarin
kotoran kukuna di bawah
pancuran air.
Telinga di bersihin pake
sabun daun telinganya,
lubangnya pake rumput
ilalang
5 Cuci kaki setelah dari kamar Ya sama, cuci tangan pake Pakean kotor simpen di atas Cuci tangan : Tangan di
mandi. sabun lemari tunggu satu minggu basahin dulu trus disabunin
Sikat gigi pake odol baru cuci. trus sabun diratakan sampe ke
Buang kotoran hidung pake sela-sela tangan trus di
jari telunjuk. bersihin dengan air bersih
Cuci tangan: tangan di trus dilapkan ke celana yang
sabunin diratain sabuna trus di pake
di siram biar busanya hilang
6 Baju kotor langsung dicuci. Baju kotor di simpen di Nyisir rambut katukangkeun Rambut dibasahin dulu trus
Ganti baju kamar mandi nyisirana. sampona di taro di tangan
Sikat gigi pake odol Baju kotor dicuci langsung Mandi 2x tapi pake sabuna 1x sedikit trus di gosokan ke
Mandi pake sabun mandi dilipet di simpen di lemari rambut biar kutu atau
Tapi sikat sama sabun masih ketombe hilang trus di siram
pake bersama sama sodara lagi sampe busa hilang.
Kelompok informan Pertanyaan : perilaku personal higiene apa saja yang dilakukan santri setiap hari?
Pengurus organisasi Mandi, cuci tangan, gosok gigi, nyuci baju, keramas
2. Apa yang menyebabkan informan ingin sebagian besar santri : Sebagian besar santri :
melakukan personal higiene - Biar bersih - Biar fresh
- Biar sehat - Biar bersih
- Terhindar dari kuman - Biar terlihat rapih
- Terhindar dari penyakit - Biar sehat
- Biar seger - Biar gantengnya terlihat
- Biar ga kotor - Biar nyaman dilihat
- Biar harum Sebagian kecil :
- Biar enak dilihat - Biar badannya terasa nyaman
Sebagian kecil santri : - Biar ga lengket
- Biar ada yang mandang - Biar ga bau
- Biar kutunya hilang - Karena melihat orang lain
- Biar khusu ibadahnya - Biar terlihat cool
- Sepaya terlihat sempurna - Biar terlihat ceria
- Biar ga bau - Karena ada santri perempuan
2. Bagimana jika bahan dan alat yang Sebagian besar informan : Sebagian besar informan :
digunakan untuk melakukan personal - Membeli alat dan bahan dulu sebelum habis - Terpaksa meminjam/meminta bahan dan
higiene kurang memadai - Terpaksa meminjam bahan dan alat sama alat punya teman
teman - Memakai bahan dan alat seadanya saja
- Meminta bahan dan alat punya teman - Sikat gigi memakai jari saja kalau alat dan
- Tidak memakai bahan dan alat personal bahannya tidak ada
higgiene Sebagian kecil informan :
Sebagian kecil informan : - Memakai alat dan bahn yang tergeletak di
- Menumpuk pakaian kotor di tempat khusus di dekat kamar mandi
lemari sampai alat dan bahannya ada, kalau di - Tidak usah ngebersihin badan
simpan di kamar mandi biasanya di sita - Kadang minta/pinjam, kadang tidak
- Menyimpan celana dalam di dalam lemari memakai bahan dan alat
setelah di cuci karena tempat jemuran bajunya
gelap jadi takut
- Memakai bahan dan alat personal higiene
seadanya saja
Lampiran. Matriks : Biaya
Pertanaan PUTRI PUTRA
1. Berapa banyak uang yang didapatkan Sebagian besar informan : - 90/150 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
dari orang tua anda perbulan - 150 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
(digunakan untuk apa saja) kebersihan diri, ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok. Beras 15 liter
beli lauk buat makan. Beras 15 liter - 300 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
- 80 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
kebersihan diri, ikut kegiatan pondok, dan ikut kegiatan pondok. Beras 15 liter
beli lauk buat makan. Beras 13 liter - 300 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
Sebagian kecil informan : kebersihan diri, dan ikut kegiatan pondok.
- 90 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan Makan 180 ribu
kebersihan diri, ikut kegiatan pondok dan - 60 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
beli lauk buat makan. Beras 15 liter kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
- 146 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan ikut kegiatan pondok. Beras 7 liter
kebersihan diri, ikut kegiatan pondok, dan - 90/60 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
beli lauk buat makan. Beras 15 liter kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
- 200 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan ikut kegiatan pondok. Beras 7 liter
kebersihan diri, ikut kegiatan pondok, dan - 120 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
beli lauk buat makan. Beras 13 liter kebersihan diri, dan ikut kegiatan pondok.
- 300 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan Makan 180 ribu
kebersihan diri, ikut kegiatan pondok, dan - 150 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
beli lauk buat makan. Beras 10 liter kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
- 270 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan ikut kegiatan pondok. Beras 15 liter
kebersihan diri, dan ikut kegiatan pondok. - 250 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
Makan 180 ribu kebersihan diri, dan ikut kegiatan pondok.
- 240 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan Makan 180 ribu
kebersihan diri, beli lauk buat makan, dan - 300 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
ikut kegiatan pondok. Beras 10 liter kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
- 150 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan ikut kegiatan pondok. 7 liter
kebersihan diri, beli laik buat makan, dan - 200 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
ikut kegiatan pondok. Beras 10 liter kebersihan diri, beli lauk untuk makan dan
ikut kegiatan pondok. Beras 20 liter
- 200 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
ikut kegiatan pondok. Beras 15 liter
- 200/240 ribu untuk jajan, beli alat dan bahan
kebersihan diri, beli lauk untuk makan, dan
ikut kegiatan pondok. Beras 15 liter
Lampiran. Matriks : Teladan
Pertanyaan PUTRI PUTRA
1. Siapa yang mengajari anda melakukan Sebagian besar informan : Sebagian besar informan :
tiap-tiap perilaku personal higiene - Dari ustadzah - Mamah
- Dari mamah - Teman
- Tahu dari bacaan di info produk - Tahu dari bacaan di info produk
Sebagian kecil informan : - Bapak
- Teman - Ustadzah
- Kedua orang tua Sebagian kecil informan :
- Nenek - Teteh
- Bapak - Kedua orang tua
- Dari TV
2. Siapa yang mengingatkan informan untuk Sebagian besar informan : Sebagian besar informan :
melakukan tiap-tiap personal higiene - Ga ada yang ngingetin - Ibu
Sebagian kecil informan : - Teman
- Mamah - Ga ada ngingetin
- Nenek Sebagian kecil informan :
- Ustadzah - Ayah
- Teman - Ayah dan ibu
- Bapak - Kake
3. Apa yang informan lakukan jika tidak ada Sebagian besar informan : Sebagian besar informan :
yang mengingatkan - Ya tetep melakukan - Kebersihan diri tetap di jalankan
- Kalau lagi males dan tidak ada yang - Kalau mau aja baru dikerjakan
mengingatkan ya tidak dilakukan Sebagian kecil informan :
Sebagian kecil informan : - Dikerjakan seingatnya saja
- Ngebersihin badannya kalau mau aja - Kalau kebersihan dirinya termasuk yang
- Tergantung mau apa tidaknya penting banget, ya dilakukan
- Tetap merawat dan membersihkannya
Lampiran. Matriks : Kebudayaan (Langkah-langkah dan kebiasaan)
Pertanyaan PUTRI PUTRA
1. Bagaimana cara informan melakukan tiap- Sebagian besar informan : Sebagian besar informan :
tiap tindakan personal higiene - Cuci tangan : tangan disiram dengan air - Mandi : badan di basahin dulu, terus pake
- Cuci kaki : kaki disiram dengan air bersih sabun ratakan ke seluruh badan, terus
- Mandi : basahin badan dulu terus pake siram lagi badannya
sabun, terus siram lagi dengan air sampai - Sikat gigi : sikatnya dikasih pasta gigi,
busa hilang terus di gosok-gosok, terus kumur-kumur
- Baju kotor langsung dicuci, di jemur dan - Cuci tangan : kalo pake sabun pertama
dilipat, masukin ke lemari tangan dibasahin dulu, terus di sabunin,
- Sikat gigi : Sikat dibasahin dulu, di ratakan sampai ke sela-sela tangan terus
tuangin pasta giginya, terus kumur-kumur, dibersihin dengan air, terus dilap kan ke
disikat deh depan, samping, belakang gigi. celana yang dipake
- Mengganti baju kotor dengan baju bersih - Pakean kotor di simpan di atas lemari,
- Keramas : basahin rambut, pake sampo, setelah seminggu baru di cuci
gosok-gosok rambut terus siram - Rambut dibasahin dulu terus sampona di
taro di tangan sedikit terus digosokan ke
rambut biar kutu atau ketombe hilang terus
siram lagi sampe busa hilang.
- Nyuci baju : siapkan ember, isi air,
masukan airnya, ambil satu persatu pakean
dalam ember tadi untuk di cuci dengan
sabun cuci, sikat dengan sikat cuci, kucek
sebentar bilas di ember lain yang berisi air
bersih, trus siram lagi dalam siraman air
satu demi satu, trus di jemur, di angkat trus
di lipet
Sebagian kecil informan : Sebagian kecil informan :
- Cuci tangan : siram tangan dengan air, - Nyikat gigi jangan terlalu ditekan dan
terus disabunin, siram lagi dengan air bertenaga
- Cuci kaki : siram kaki dengan air, terus di - Kalo mandi pake sabun mandi kasih
sabunin, siram lagi dengan air sedikit air biar berbusa kalau di gosokan
- Pakaian kotor disimpan di dalam lemari ke badan
tapi tempatnya di kususkan - Mandi pake sabun ke tangan dulu trus
- Tidak pernah mau tukeran baju kaki, badan termasuk alat kelamin.
- Baju kotor di simpen di kamar mandi - Buat muka pake daun jambu biji digosok
di tangan setelah agak lembut di oleskan
ke muka biar seger.
- Cuci tangan : disabunin di ratain sabuna
trus dikeluarin kotoran kukuna di bawah
pancuran air.
- Telinga di bersihin pake sabun daun
telinganya, lubangnya pake rumput ilalang
2. Perilaku Personal Higiene apa saja yang Sebagian besar informan : Sebagian besar informan :
dilakukan informan selama 24 jam terakhir - Mandi - Mandi dengan sabun mandi
- Gosok gigi - Cuci tangan
- Nyuci baju - Gosok gigi
- Keramas - Mencuci baju
- Cuci tangan - Ganti baju luar dan dalam
- Ganti pembalut - Keramas
- Cuci kaki - Cuci kaki
- Gunting kuku - Menyisir rambut
- Ganti celana dalam Sebagian kecil informan :
- Ganti baju - Mengambil jemuran pakaian
- Memakai handbody - Melipat baju
- Menyisir rambut - Membersihkan hidung
Sebagian kecil informan : - Membersihkan telinga
- Ngejemur baju - Menggunting kuku
- Kumur-kumur
- Tidur
- Memakai deodorant