OLEH
RUSMIYATI J ROBO
14.2049
MAKASSAR
2018
SKRIPSI
RUSMIYATI J ROBO
14.2049
MAKASSAR
2018
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the factors that affect personal
hygiene in stroke patients in the inpatient ward of TK. II Pelamonia Hospital in
Makassar.
The research design used in this study is a qualitative descriptive study
using a "Random Sampling" design. Data collection techniques were carried out
using questionnaires, observations and interviews.The results of the study
revealed a significant influence between the dependent variable and the
independent variables through the measurement of the percentage of each variable
studied.
From the results of the study showed that there was an influence between
knowledge with personal hygiene in stroke patients in the Inpatient Room of
TK.II Pelamonia Hospital in Makassar, where the chi-square test obtained p =
0.002 was smaller than α (0.05), there was an influence between habit and
personal hygiene in stroke patients in the Inpatient Room of TK. II Pelamonia
Hospital in Makassar, where the chi-square test obtained p value = 0.001 is
smaller than α (0.05), there is an influence between physical conditions with
personal hygiene in stroke patients in the Hospital Inpatient Room TK.II
Pelamonia Makassar, where the chi-square test obtained p = 0.002 is smaller than
α (0.05).
vii
RIWAYAT HIDUP
A. Biodata
Nama : Rusmiyati J Robo
Tempat/Tanggal Lahir : Tolofuo 09-Maret 1997
Alamat : jln teduh bersinar blok N No 1
Kode Pos :
Nomor Telepon : 085-395-652-309
Email :
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Belum Menikah
Warga Negara : WNI
Agama : Islam
B. Nama Orang Tua
Nama Ayah : Jamrud Robo
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Gamar Mondon
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
C. Riwayat Pendidikan
Periode Asal Sekolah Jurusan Jenjang IPK
2002 - 2008 SD Negeri Tolofuo - SD -
- 2011 SMP Negeri 4 Kota Ternate - SMP -
2011 - 2014 SMA Negeri 5 Kota Ternate IPA SMA -
viii
KATA PENGANTAR
vii
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat, karunia dan limpahan kesehatan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Faktor Yang Mempengaruhi Personal
Hygiene Pada Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II
Pelamonia Makassar”.
Skripsi ini dibuat penulis dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk mencapai gelar S.1 Keperawatan, selain itu juga sebagai salah satu wujud dari
penerapan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
mendapatkan bahan penyusunan dari berbagai sumber diantaranya buku kesehatan,
literature kesehatan dan website kesehatan.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai
pihak yang telah memberikan dorongan, bimbingan serta saran-sarannya kepada penulis,
oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama penulis sampaikan kepada yang
terhormat :
1. Bapak H. Syamsu Alam, BA, Ketua Yayasan Pendidikan Gunung Sari Makassar
yang telah menyediakan sarana dan prasarana kepada penulis selama mengikuti
pendidikan.
2. Bapak Dr.Pius Nalang, M.Kes, Ketua STIKPER Gunung Sari yang telah
Gunung Sari.
waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi
ix
6. Ibu Fadliyatul Fajri, S.ST,M.Kes, pembimbing II yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
7. Penguji I, Bapak Dr. Syaiful Bachri, MM,M.Kes, yang telah memberikan kritik dan
8. Penguji II, Ibu Siti Badria, S.Kep,Ns,M.Kes, yang telah memberikan masukan
9. Penguji III, Bapak Muh. Saleh, S.Ag,M.Pd yang telah memberikan tanggapan dalam
10. Kepada para dosen, seluruh staf serta pengurus STIKPER Gunung Sari Makassar
kasih sayang dan keikhlasan memberikan doa dan dukungan baik moril
12.Spesial untuk sahabat tercinta Sovia Mustika Muspah yang banyak membantu
dan memberikan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
xi
B. Tinjauan Khusus Tentang Stroke .................................................................. 14
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 75
B. Saran ............................................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
Pada Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap RS TK.II Pelamonia
Makassar ........................................................................................... 64
Makassar ........................................................................................... 65
Makassar ........................................................................................... 66
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fungsi otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian. Stroke juga
jika keterlambatan pasokan ini berlarut, sel-sel jaringan otak akan mati.
Oleh karena itu pasien stroke harus mendapat penanganan segera. Selain
penanganan stroke fase akut, salah satu penanganan masalah stroke yang
tidak kalah penting adalah rehabilitasi pasca stroke baik untuk memperbaiki
sindrom kliniks dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal
1
19
menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular.
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak yang akut fokal maupun
sesuai dengan bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna,
kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini diperlukan baik pada orang sehat
atau membentu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan
hair washing (mencuci rambut), nail care (perawatan kuku tangan dan kaki),
oral hygiene (perawatan mulut dan gigi), perineal care (perawatan alat vital),
2011).
20
membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik
pada kuku. Dan masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene
sekitar 31% dari 56,5 juta orang atau 17,7 juta orang di seluruh dunia
Penyakit Jantung Koroner, dan 6,7 juta disebabkan oleh stroke. (Misbach,
2012).
stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan
kesehatan sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis oleh nakes.
21
28,8 persen lebih tinggi dibandingkn nasional (25,8%), diabetes militus (5,3%),
pada tahun 2015 sebanyak 113 pasien, tahun 2016 sebanyak 95 pasien, tahun
2017 sebanyak 87 pasien, dan tahun 2018 pada bulan Januari – April sebanyak
61 pasien.
B. Rumusan Masalah
3. Apakah ada pengaruh kondisi fisik terhadap personal hygiene pada pasien
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
pelayanan kesehatan.
23
pada saat berkarir dapat meredam dan menjawab tuntutan masyarakat akan
perawat.
dan merupakan salah satu bahan bacaan dan bahan kajian bagi penelitian
selanjutnya.
pengetahuan keperawatan.
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada orang sehat maupun pada orang sakit. Praktik personal hygiene
a. Memandikan
7
25
dan segar.
khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Tetapi
seringkali orang tidak sadar akan masalah kaki, tangan dan kuku
kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman
c. Mencuci rambut
rambut.
dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai
rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisipasi dalam
d. Membersihkan mulut
mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus
hidung, dan telinga selama pasien mandi. Secara normal tidak ada
terus-menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata
dan telinga pasien akan bebas dari infeksi, dan pasien akan mampu
Perry, 2012).
a. Citra tubuh
b. Praktik sosial
sendiri.
c. Status sosioekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampo dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
e. Budaya
f. Kebiasaan seseorang
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat diri berkuran dan
1. Pengertian stroke
Mulanya stroke ini dikenal dengan nama apoplexy, kata ini berasal
dari bahasa yunani yang berarti “memukul jatuh” atau to srike down.
accident yang berarti suatu kecelakaan pada pembuluh darah dan otak.
karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel
otak harus selalu mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup agar
tetap hidup dan menjalankan fungsinya dengan baik. Oksigen dan nutrisi
31
darah yang menuju sel-sel otak. Apabila karena sesuatu hal aliran darah
atau aliran pasokan oksigen dan nutrisi ini terhambat selama beberapa
menit saja, maka dapat terjadi stroke. Penghambatan aliran oksigen ke sel-
sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan-
akan makin parah dan makin sukar di pulihkan. Sehingga tindakan yang
2. Klasifikasi Stroke
jenis yaitu:
a. Stroke hemoragik
aliran darah menjadi tidak normal. Darah yang akan merembes masuk
stroke dpat bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari
32
evolution).
pada saat melakukan aktivitas, namun juga dapat terjadi pada saat
1) Pendarahan intraserebral
2) Pendarahan Subaracnoid
Stroke ini juga satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi
sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.
beberapa jam saja dan gejala akan hilang sempurna dalm waktu
Keadaan ini sangat serius karena dalam keadaan, setiap arteri karotis
bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian
bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat
lain, misalnya dari jantung atau salah satu katupnya. Stroke semacam ini
disebut emboli serebral, paling sering terjadi pada penderita yang baru
Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah
pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh 2
3. Etiologi
a. Stroke iskemik
berfungsi dengan baik jika aliran darah yang menuju ke otak lancar
nutrisi yang di bawa oleh sel-sel darah dan plasma terhalang oleh
suatu bekuan darah tau terjadi trombosis pada dinding artery yang
mensuplai otak maka akan terjadi stroke iskemik yang dapat berakibat
1) Ateroma
2) Emboli
Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir
terjadi.
3) Infeksi
dalam darah.
4) Obat-obatan
5) Hipotensi
abnormal.
b. Stroke hemoragik
4. Faktor resiko
yang tidak dapat dikendalikan dan faktor resiko yang dapat dikendalikan.
a. Faktor resiko stroke yang tidak dapat dikendalikan, antara lain (HH
solution):
38
1) Umur
2) Jenis kelamin
Pria memiliki resiko terkena stroke lebih besar dari pada wanita.
Resiko stroke pada pria lebih tinggi 20% dari pada wanita.
3) Garis keturunan
ras Kaukasia.
39
5) Diabetes
6) Arterosklerosis
7) Penyakit jantung
1) Obesitas
tersebut.
3) Merokok
penderita hipertensi.
detik)
5. Patofisiologi
cadangan oksigen. Jika aliran darah ke setiap bagian otak terhambat oleh
otak. Kekurangan selama 1 menit dapat mengarah pada gejala yang dapat
aliran darah ke jaringan. Perlu diingat bahwa oklusi disuatu arteri tidak
6. Manifestasi klinis
gejala prodomal, terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan
nyeri kepala hebat dan akut kesadaran sering terganggu dan sangat
42
kecuali nyeri kepala karena hipertema. Serangan sering kali siang hari,
saat aktivitas, atau emosi atau marah. Sifat nyeri kepalanya hebat
dengan 2 jam, dan 12% terjadi segsangan telah 2 jam, sampai 19 hari).
dan akut, kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi , ada gejala
atau tanda rangsangan maningeal, oedema pupil dapat terjadi bila ada
(gangguan hemisensorik)
memahami ucapan)
7. Diagnosis
dan hasil pemeriksaan alat dan pemeriksaan fisik, yang dapat membantu
pineal daerah yang berlawanan dari masa yang luas, klasifikasi karotis
arterosklerosis.
adanya infark.
44
pendarahan intrakranial.
meluas.
h. Pemeriksan laboratorium
Wijaya, 2013 )
8. Pencegahan Stroke
a. Pencegahan primer
1) Menghidari kegemukan
tinggi. Untuk itu pola konsumsi harus harus diubah yaitu dari dari
2) Menghindari stress
secara berlebihan.
dalam darah.
penyakit jantung/ateroskleriosis
tak terkendali.
b. Pencegahan sekunder.
penyakit jantung.
yang tinggi)
2012)
oksigen dam dipasangkan infus untuk memasukka cairan dan zat makanan.
penderita darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan
stroke yang lain bisa dicegah atau dipulihkan jika obat tertentu yang
penyebabnya adalah bekuan darah dan bukan pendarahan yang tidak bisa
diatasi dengan obat penhancur bekuan darah. Pada stroke parah, beberapa
jaringan otak telah mati memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak
irama jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, dan infeksi paru-paru
kejiwan terutama depresi yang bisa di atasi dengan obat-obatan atau terapi
1. Pengetahuan
Pengatahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
rasa, raba sebagian besar pengatahuan di dapat melalui mata dan telinga.
harapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan asfek negatif.
Dewi .2010).
a. Tingkat pengatahuan
1) Tahu (know).
2) Memeahami (comprehention).
3) Aplikasi (Application).
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi ( Evaluation).
seperti:
timbul.
terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirnya. Hal ini
tahun.
54
halam melakukan personal kebersihan diri. Hal ini dipengaruhi juga oleh
2. Kebiasaan
sengaja ataupun tidak sengaja dan perilaku atau kebiasaan tersebut sudah
kita lakukan sejak kecil hingga dewasa. Kebiasaan menurut para psikolog
dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat
a. Macam-macam kebiasaan
dengan apa yang sering kita sebut dengan gerakan refleks yang
56
memakainya.
untuk memilih.
57
tempat tidur yang baik dan 52,9% responden memiliki praktik menjaga
Stroke. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa orang
3. Kondisi fisik
Kesegaran jasmani terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, daya
dilakukannya latihan.
berikut:
maksimal.
tertentu.
59
efektif.
terintegrasi.
keseimbangan.
ringan pada aktivitas sehari–hari di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Baptis
dan BAB (35,8%) dan yang mandiri lainnya yang masih memerlukan
sedikit bantuan dari orang lain seperti mandi (12,3%), merawat diri
(32%), dan berpakaian (32%). Hal ini menjadi persoalan dalam kondisi fisik
BAB III
Pengetahuan
Personal
Hygiene pada
Kebiasaan
pasien Stroke
Kondisi fisik
: Variabel Dependen
B. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka konsep tersebut maka hipotesis yang dapat ditemukan adalah:
44
62
c. Tidak ada pengaruh antara kondisi fisik dengan personal hygiene pada
Tabel 3.1.
Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
subjek penelitian dan pengukuran status karakter atau variabel subjek diukur
menurut keadaan atau statusnya secara simultan dalam suatu sampel populasi
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien stroke yang ada
2. Sampel
sebanyak 37 orang.
47
65
Keterangan :
n = Sampel
N = Besar Populasi
n=
n =
n =
n =
n = 37
3. Tehnik Sampling
sebagainya.
D. Instrumen penelitian
1. Wawancara
2. Kuesioner
3. Observasi
gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis
4. Dokumentasi
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data yang digunakan sebagai data lengkap untuk data primer yang
1. Editing
keseragaman data.
2. Coding
jawaban.
3. Tabulasi
4. Cleaning
bahwa data telah bersih dari kesalahan baik waktu pengkodean maupun
membaca kode.
5. Entry
Data yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam data yang
sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua variabel yang
diperlukan sudah termasuk dalam data. Jika belum ini berarti data yang
sedang diteliti.
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
H. Tahapan Penelitian
Responden
Persetujuan Responden
Hasil Kuesioner
Analisis
I. Etika Penelitian
1. Informed Consent
2. Anonimity
3. Confidentiality
BAB V
Hindia Belanda pada tahun 1917 dan disebut Militaire Hospital. Pada
Rumah Sakit Tentara Teritorium VII. Pada tanggal 1 Juni 1957 dengan
XIV Hasanuddin, maka Rumah Sakit pun berubah nama dari RST TT. VII
XIV/Hn “Pelamonia”. dan kini dikenal dengan nama Rumah Sakit Tk.II
Pelamonia.
54
72
keluarganya yang berhak di jajaran Kodam VII/Wrb. Selain itu juga memberikan
yang dimiliki selain dari itu juga sebagai Rumah Sakit rujukan bagi penderita
telah dinyatakan lulus Paripurna Akreditasi Nasional Versi 2012 oleh Tim KARS
Tahun 2016.
a. Visi
b. Misi
stroke
sakit
c. Motto
a. Sarana
kesehatan lainnya.
Petugas BPJS Centre juga dibantu oleh staf medik Rumah Sakit
07.05.01 Pelamonia.
b. Fasilitas penunjang
oleh Provos)
4. Tenaga medis
B. Hasil Penelitian
kemudian data di olah. Berdasarkan hasil pengolahan data maka berikut ini
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar
No Umur Jumlah (N) Prosentase (%)
1 25-30 10 27,1%
2 35-40 15 40,5%
3 ≤ 45-50 12 32,4%
Total 37 100,0%
Sumber: Data Primer 2018
yang terdiri dari 37 responden, jumlah responden terbanyak berada pada umur
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit TK.II Pelamoni Makassar
Jenis Kelamin Jumlah (N) Prosentase (%)
Laki-laki 24 64,9%
Perempuan 13 35,1%
Total 37 100,0%
Sumber: Data Primer 2018
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit TK. II Makassar
Pendidikan Jumlah (N) Prosentase (%)
SD 12 32,4%
SMP 7 18,9%
SMA 8 21,6%
Total 37 100,0%
Sumber: Data Primer 2018
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar
Jenis Kelamin Jumlah (N) Prosentase (%)
Petani 14 37,8%
Wiraswasta 10 27,0%
PNS 13 35,1%
Total 37 100,0%
Sumber: Data Primer 2018
a. Pengetahuan
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar
Pengetahuan Jumlah (N) Persentase (%)
Baik 22 59,5%
Total 37 100,0%
Sumber : Data Primer 2018
80
balita.
b. Kebiasaan
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar
Kebiasaan Jumlah (N) Persentase (%)
Baik 23 62,2%
Total 37 100,0%
Sumber : Data Primer 2018
balita.
c. Kondisi Fisik
Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Fisik Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar
Kondisi Fisik Jumlah (N) Persentase (%)
Baik 20 54,1%
Total 37 100,0%
Sumber : Data Primer 2018
81
Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa kondisi fisik dari 37
responden yang memiliki kondisi fisi dalam kategori baik sebanyak 20 (54,1%)
balita.
a. Pengetahuan
Tabel 5.9
Distribusi Pengaruh Pengetahuan Terhadap Personal Hygiene
Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap RS TK.II Pelamonia
Makassar
Personal Hygiene Pasien
Stroke P
Total
Tidak Value
Pengetahuan Terpenuhi
Terpenuhi
N % N % N %
(27,0%), dan sebagain responden memiliki pengetahuan yang kurang baik dan
(0.05) dengan demikian, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti ada pengaruh
82
antara pengetahuan dengan personal hygiene pada pasien Stroke di ruang rawat
b. Kebiasaan
Tabel 5.10
Distribusi Pengaruh Kebiasaan Terhadap Personal Hygiene
Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap RS TK.II Pelamonia
Makassar
Personal Hygiene Pasien
Stroke P
Total
Tidak Value
Kebiasaan Terpenuhi
Terpenuhi
N % N % N %
dan sebagain responden memiliki kebiasaan yang kurang baik dan tidak
(0.05) dengan demikian, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti ada pengaruh
antara kebiasaan dengan personal hygiene pada pasien Stroke di ruang rawat
c. Kondisi Fisik
Tabel 5.11
Distribusi Pengaruh Kondisi Fisik Terhadap Personal Hygiene
Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap RS TK.II Pelamonia
Makassar
Personal Hygiene Pasien
Stroke P
Kondisi Total
Tidak Value
Fisik Terpenuhi
Terpenuhi
N % N % N %
Baik 13 35,1 7 18,9 20 54,1
Kurang 0,002
12 32,4 5 13,5 17 45,9
Baik
100,
Total 25 67,5 12 32,4 37
0
Sumber : Data Primer 2018 α (0.05)
memiliki kondisi fisik yang baik akan terpenuhi personal hygienenya sebesar 13
(35,1%, dan sebagian responden memiliki kondisi fisik baik tetapi tidak
responden yang memiliki kondisi fisik kurang baik tetapi personal hygienenya
yang kurang baik dan tidak terpenuhi personal hygienenya sebesar 5 (13,5%).
(0.05) dengan demikian, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti ada pengaruh
antara kondisi fisik dengan personal hygiene pada pasien Stroke di ruang rawat
C. Hasil Pembahasan
1. Pengetahuan
personal hygiene mulai dari kegunaan bahan dan alat. Meskipun ada
ini dapat terjadi akibat dari kondisi pasien yang menurun sehingga
yang kurang baik dan tidak terpenuhi personal hygienenya sebesar 13,5%.
dapat di lihat dari cara pasien sendiri kurang memahami dan mengerti
kegiatan aktivitas personal hygiene mulai dari kegunaan bahan dan alat.
Walaupun ada pengetahuan pasien yang kurang baik dan tidak terpenuhi
personal hygienenya, hal ini dapat terjadi akibat dari kondisi pasien yang
mempengaruhi praktik hygiene. Namun, hal ini saja tidak cukup, karena
diri merupakan hal yang paling dominan pada kesehatan masyarkat kita.
2. Kebiasaan
prilaku personal hygiene pasien stroke dengan kebiasaan yang baik akan
terpenuhi personal hygiene bila dilihat dari cara pasien yang sering
kebiasaan yang baik dan tidak terpenuhi personal hygiene hal ini
pasien stroke dengan kebiasaan yang kurang baik dapat terpenuhi bila
dilihat dari cara pasien yang sering melakukan aktivitas personal hygiene
dan sering menggunakan bahan dan alat yang sesui dengan kebuthan
personal hygienenya. Meskipun ada kebiasaan yang kurang baik dan tidak
hygienenya.
kebersihan tempat tidur yang baik dan 52,9% responden memiliki praktik
kejadian Stroke.
88
makanan tinggi lemak dan kolesterol tapi rendah serat. Selain banyak
kebersihan mulut yang di perlukan obat gigi dan sikat gigi, kebersihan
rambut yang di perlukan sampo dan masih banyak lagi. Dari beberapa
disediakan.
3. Kondisi Fisik
yang baik dapat terpenuhi bila dilihat dari kemampuan fisik pasien dalam
kondisi fisik yang baik dan tidak terpenuhi personal hygiene hal ini
sebagain responden memiliki kondisi fisik yang kurang baik dan tidak
prilaku personal hygiene pasien stroke dengan kondisi fisik yang kurang
baik tetapi dapat terpenuhi hal ini bila dilihat dari kebututahan aktivitas
dan alat yang sesui dengan kebuthan personal hygienenya. Meskipun ada
kondisi fisik yang kurang baik dan tidak terpenuhi personal hygiene hal
pengaruh antara kondisi fisik dengan personal hygiene pada pasien Stroke
Menurut hasil penelitian Tarwoto & Wartonah (2012) salah faktor yang
Kondisi fisik tersebut memunculkan rasa rendah diri dan rasa malu pada
diri pasien pasca stroke. Konsekuensi yang lain, pasien pasca stroke
Dari hasil peneliti ini bahwa penderita stroke pada awal terkena
stroke perlu penanganan secara cepat dan tepat agar tidak menyebabkan
keadaan yang lebih parah atau bahkan kematian. Pada fase lanjutan atau
menimbulkan komplikasi-komplikasi.
92
BAB VI
A. Kesimpulan
karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak
harus selalu mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup agar tetap
hidup dan menjalankan fungsinya dengan baik. Oksigen dan nutrisi ini di
3. Ada pengaruh antara kondisi fisik dengan personal hygiene pada pasien
75
93
B. Saran
1. Bagi peneliti
Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan ataupun
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Ningsih, 2012. Menjaga mutu pelayana nkesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Berta Avriyani, 2017. Hubungan Personal Hygiene Dan Status Sosial Ekonomi
Dengan Kejadian Stroke. Diakses Tanggal 30 April 2018.
https://www.researchgate.net/publication/322782475.
City Ardila dan Noni Aktafiani, 2013. Stroke a-z. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer.
Elisabet Dian Taviyanda, 2013. Jurnal Kesehatan: Dependent Level Activity Daily Living
(Adl) To Patients With Stroke Infarction Hemiparase. Stikes Kediri.
Potter dan Perry, 2012. Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek
Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia, Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ratna Dewi Pudiastuti, 2011. Cekal ( Cegah & Tangkal ) Penyakit Modern. Andi
: Yogyakarta
Skiner, 2010. Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik. Edisi VI, Volume II.
Penerbit EGC.Jakarta.
Sutanto, 2010. Buku ajar Keperawatan Medika Bedah Edisi 8 Vol 3.Jakarta: EGC
Yastroki, 2012. Yayasan Stroke Indonesia. Diakses tanggal 09 April 2018, dari
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5381.
Lampiran I 96
Kepada Yth,
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Sarjana
Personal Hygiene Pada Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat
Penelitian ini tidak menimbulkan hal yang akan merugikan saudara’i sebagai
Tidak ada paksaan untuk ibu atau bapak untuk menjadi subjek penelitian
RUSMIYATI J ROBO
14.2049
97
Lampiran II
Nim : 14.2049
Pelamonia Makassar
Saya telah memahami maksud dan tujuan penelitian ini, yaitu untuk
Dengan demikian saya sukarela berpartisipasi dan tidak ada unsur paksaan
dari siapapun.
Responden
( )
98
Lampiran III
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
Petunjuk :
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pemikiran anda dengan
memberi tanda ceklis (√) pada kolom dibawa ini.
1. Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
2. 36 – 50 tahun
3. ≥55 – 60 tahun
3. Pendidikan Terakhir
1. SD 3. SMA
4. Pekerjaan
1. PNS 3. IRT
2. Wiraswasta 4. Petani
99
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda mengetahui tentang kebersihan diri ?
2 Apakah Anda mengetahui cara melakukan kebrsihan
diri ?
3 Apakah Anda mengetahui pentingnya melakukan
kebersihan diri ?
4 Apakah Anda mengetahui kegunaan dari alat atau
bahan dalam melakukan kebersihan diri ?
5 Apakah Anda mengetahui dampak yang akan di
timbulkan dari buruknya kebersihan diri ?
6 Menurut Anda, apakah penyakit yang di sebabkan oleh
buruknya kebersihan diri sangatlah berbahaya ?
7 Apakah Anda mengetahui penyakit-penyakit yang di
sebabkan oleh buruknya kebersihan diri ?
8 Apakah Anda mengetahui cara untuk mencega
penyakit itu ?
9 Menurut Anda, apakah perlu untuk di ketahui baik
buruknya dari melakukan kebersihan diri ?
10 Apakah Anda sangat terbantu dengan adanya edukasi
atau promosi kesehatan terkait dengan kebersihan diri?
100
MASTER TABEL
Jenis Kondisi
NO Nama/Inisial Umur Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kebiasaan Stroke
Kelamin Fisik
1 WD 1 1 1 1 2 1 1 1
2 SR 3 2 2 3 1 2 1 2
3 VG 1 1 4 1 2 1 1 1
4 MV 3 2 2 3 1 2 1 2
5 SA 1 1 1 1 2 1 1 1
6 MA 2 2 4 3 1 2 1 2
7 JE 1 1 1 1 2 1 2 1
8 KT 2 2 4 2 1 2 2 2
9 OI 3 1 2 1 2 1 2 1
10 AQ 2 2 1 3 1 2 1 1
11 LT 2 1 4 1 2 1 2 1
12 VB 2 2 1 3 1 2 1 2
13 ZT 3 1 3 1 2 1 2 1
14 LK 2 2 2 2 1 2 1 2
15 SA 2 1 4 1 2 1 2 1
16 LK 1 1 1 2 1 2 1 1
17 ER 3 2 4 1 1 1 2 1
18 LS 2 1 3 3 2 2 1 2
19 KO 2 2 2 1 1 1 2 1
20 SR 3 1 1 3 2 2 1 1
21 AQ 1 2 3 1 1 1 2 1
22 LT 2 1 4 2 1 2 1 2
23 VB 3 1 2 1 2 1 2 1
103
24 ZT 1 1 1 3 1 2 1 1
25 LK 2 2 3 1 2 1 2 2
26 SA 2 1 4 3 1 2 1 1
27 LK 3 1 2 1 2 1 2 2
28 ER 1 1 4 2 1 2 1 1
29 LS 3 2 3 2 2 1 2 2
30 KO 2 1 4 3 1 1 1 1
31 AQ 1 1 3 2 2 1 2 2
32 LT 3 2 1 3 1 1 1 1
33 VB 3 1 1 2 1 1 2 1
34 ZT 1 1 3 3 1 1 1 1
35 LK 2 1 1 2 1 1 2 1
36 SA 2 1 3 3 1 1 1 1
37 LK 3 1 1 2 1 1 2 1
104
KETERANGAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
106
107
108
109
110
ss