METALURGI I
Praktikan :
Asisten :
2016
Beda potensial dari keaadan setimbang reaksi katodik disebut overpotensial katodik (c)
dan harganya < 0. Polarisasi anodik dicapai dengan mengambil elektron dari permukaan
elektroda logam, kekurangan elektron ini menyebabkan perubahan potensial ke arah positif
sehingga harga everpotensialnya (a) menjadi positif. Hubungan overpotensial aktivasi
dengan rapat arus reaksi pada suatu elektroda akan mengikuti persamaan Butler-Volmer :
nF a nF c
iT = ia ic = io exp io exp
RT RT
nF c
iT = ic = io exp
RT
nF a
iT = ia = io exp
RT
Kedua persamaan ini menunjukkan persamaan tafel untuk proses katodik dan anodik.
Dengan memplot hubunga logaritmik rapat arus katodik/anodik dengan potensial, maka rapat
arus (laju) korosi logam dalam lingkungannya dapat ditentukan. Penentuan laju korosi ini
dilakukan dengan mengekstrapolasi garis tafel anodik dan katodik seperti yang ditunjukkan
oleh gambar 10.1 dibawah ini.
Gambar 10.1. Contoh Hasil Pengukuran Polarisasi Anodik dan Ekstrapolasi Tafel Anodik
Untuk Menentukan Potensial dan Laju Korosi Logam
Pasivasi
Pasivasi dihasilkan saat logam atau paduan tertentu membentuk lapisan pelindung yang
tipis pada permukaannya dalam larutan korosif. Pasivasi dapat didefinisikan sebagai sebuah
bentuk ketahanan korosi akibat pembentukan lapisan pelindung di bawah kondisi teroksidasi
dengan polarisasi anodik yang tinggi. Sejumlah logam dan paduan teknik menjadi pasif dan
bahkan sangat tahan korosi dalam lingkungan oksidator sedang sampai kuat. Contoh logam
Alat Bahan
- Potensiostat - Kertas abrasive
- Laptop / Komputer - Alkohol
- Elektroda - Aquades
Tabel 10.1. Alat dan Bahan
D. Prosedur Percobaan
Sampel diabrasi
Dibuat sampel Dicuci dengan
dengan kertas
sebagaimana aquades dan dibilas
abrasive grid 220,
ditunjukkan oleh dengan alkohol lalu
400, 600, 800, 100,dan
asisten dikeringkan
1500
E. Data Percobaan
Data yang diperoleh dari percobaan ini berupa nilai Arus (I) dan nilai Potensial (E). Data
yang diperoleh dari percobaan ini berjumlah 2156 data. Berikut ini adalah data hasil
percobaan :
E vs Ag/AgCl
No I (Ampere)
(Volt)
1 1,50E-05 -2,80E-01
2 1,30E-05 -2,79E-01
3 1,17E-05 -2,79E-01
4 1,08E-05 -2,79E-01
5 1,01E-05 -2,79E-01
Berdasarkan data yang diperoleh, untuk membuat kurva polarisasi terlebih dahulu
mencari nilai log I sebagai sumbu x.
E vs Ag/AgCl
No I (Ampere) Log I
(Volt)
1 1,50E-05 -2,80E-01 -4,8233
2 1,30E-05 -2,79E-01 -4,8874
3 1,17E-05 -2,79E-01 -4,9329
4 1,08E-05 -2,79E-01 -4,9670
5 1,01E-05 -2,79E-01 -4,9940
Maka didapatkan grafik kurva polarisasi dari percobaan ini sebagai berikut :
Ecorr
Grafik 10.2. Kurva Hasil Percobaan dan Ekstrapolasi Tafel Anodik Untuk Menentukan
Potensial dan Laju Korosi
Dari grafik diatas, didapatkan nilai icorr dan Ecorr sebagai berikut :
icorr
Log I = - 5,25
icorr = 10 -5,25
Ecorr
Ecorr = - 2,64 x 10 -1
Ecorr = - 0,264 V
Pembahasan untuk percobaan praktikum modul penentuan laju korosi polarisasi anodik :
1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan nilai untuk icorr dan Ecorr
sebesar :
a. icorr = 5,62 x 10 -06 A
b. Ecorr = - 0,264 V
2. Eo C (Open Circuit Potential) adalah potensial logam pada saat tidak adanya hubungan
arus listrik ke logam.
Kesimpulan :
Saran :