Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
TINJAUAN TEORI

DEMAM TYFOID

A. PENGERTIAN

Demam typoid dan para tyfoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus ,sinonim

dari demam tyfoid dan para tyfoid adalah tyfoid dan para tyfoid fever , enteric fever ,

tifus dan paratyfus abdominalis , demam paratyfoid menunjukan manisfestasi yang sama

dengan tyfoid namun biasanya lebih ringan.

B. Etiologi.

Etiologi tyfoid adalah salmonela tyfhi

C. Efidomologhi

Demam tyfoid endemik di indonesia, penyakit ini jarang di ketemukann secara

epidemic. dan terpencar-pencar di suatu daerah dan jarang lebih terjadi di suatu kasus

pada orangorang serumah. dan di indonesia demam tyfoid dapat di ketemukan

sepanjang tahun dan insiden tertingi terjadi pada anak anak . terdapatu dua sumber

penularan salmonela typhi yaitu pasien dengan demam tyfoid , transmisi sering terjadi

melalui air yang tercemar oleh salmonella typhi, sedangkan makan yang tercemar oleh

karier yang merupakan sumber penularan tersering di daerah non endemik.

D. Patogenesis .

S. Tyfhi masuk tubuh manusia melalui makan dan air yang tercemar , dan sebagian

kuman di matikan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke dalam usus halus dan

mencapai jaringan limfoid plak nyeri yang terjadi pada illeum terminalis yang hipertrofi

bila terjadi komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal kuman menembus lamina

profio , dan masuk aliran limfe dan mencapa kelenjar limfe dan masuk aliran darah

melelui duktus toraktikus, S. typhi lain dapat mencapai hati melalui sirkulasi fortal dari
2

usus .endoktosin , S typhi berperan dalam proses inflamasi lokal pada jaringan kuman

tempat tersebut berkembang biak , S typhi dan endoktoksinnya yang merangsang

sintesis dan pelepasan zat pirogen dan leukosit pada jaringan yang meradang . sehingga

terjadi demam.

E. Manifestasi klinis .

Gejal gejala yang timbul sangat bervasiasi ,dalam minggu pertama keluhan dan

gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya : yaitu demam, nyeri kepala ,

pusing nyeri otot ,anoreksia , mual , obstipasi atau diare , batuk pada pemeriksaan fisik

hanya di dapatkan peningkatan suhu tubuh , dalam minggu ke dua gejala gejala lebih

jelas berupa demam , bradi kardi relatif , lidah typoid kotor di tengah, tepi dan ujung

tengah dan tremor .

F. KOMPLIKASI

Komplikasi dapat di bagi dalam :

1. Komplikasi intestinal.

- Perdarahan usus .

- Perforasi usus

- Ileus paralitik

2. Komplikasi ekstra Intestinal.

- Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (sepsis)

- Komplikasi darah : Anemia , Hemolitik,Trombositopenia.

- Komplikasi hepar dan kandung kemih : Pepatitis .

- Komplikasi paru : Pneumonia dan Pleuritis

- Komplikasi tulang : Osteomielitis dan Periostitis

- Komplikasi ginjal : Gluromerulometitis ,Perinefritis .

- Komplikasi Neurofskiatrik: , Delirium dan Meningitis .


3

G. PENATALAKSANAAN

Trilogi penatalaksanaan demam tipoid yaitu :

1. Pemberian antibiotik : untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran kuman

antibiotik yang dapat di gunakan :

- Kloramfenikol : hari pertama 4x250 mg , hari ke dua 4x500 mg sampai dua

hari bebas demam kemudian dosis di turunkan menjadi 4x250 mg selama 5

hari.

- Amphisilin / amoksilin : 50-150 mg / kg bb, di berikan selama 2 minggu

- Sefalosporin generasi II dan III

- Kotrimoksazol,2x2 tablet.

2. Istirahat dan perawatan profesional bertujuan mencegah komplikasi dan

mempercepat pertumbuhan. Pasien harus tirah baring terus selama minimal 7 hari

bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.

3. Diet dan therapy penunjang

pertama pasien diberi diet bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi

sesuai tingkat kesembuhan pasien. Juga diperlukan pemberian vitamin dan

mineral yang cukup untuk mendukung keadaan umum pasien.


4

BAB II
STADY KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E


DENGAN GANGGUAN PENINGKATAN SUHU TUBUH
SEHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA DEMAM TYFOID
DI RUANG ZAMRUD RSU Dr. SLAMET GARUT

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Biodata klien

Nama : Ny E
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Jl Kp Cirengit RT/RW 02/01 Ds Kersamenak Tarogong
Pekerjaan : Tani
No. CM : 01051348
Tgl Masuk : 4 September 2007
Tgl Pengkajian : 7 September 2007
b. Biodata Penanggung Jawab

Nama : Tn. U
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki Laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Jl Kp Cirengit RT/RW 02/01 Ds Kersamenak Tarogong
Agama : Islam
Hubungan Dengan Klien : Suami

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Klien mengeluh badannya terasa panas

b. Riwayat Kesehatan Sekarang


5

Menurut penuturan suami klien, sebelum dibawa ke RS + 2 hari, klien memberi

makanan di pinggir jalan, ke esokan harinya klien mengalami demam tinggi 39 oC,

dan klien merasa mual dan pusing, seluruh tubuh klien panas, tetapi pada siang hari

panas klien menurun, klien dibawa ke puskesmas terdekat, tetapi panas badannya

selalu naik pada waktu sore dan malam hari, dan akhirnya klien dibawa ke RS pada

tanggal 4 september 2007 + Jam 09:00 WIB, saat pengkajian pada tanggal

7 September 2007 Jam + 14:00 WIB klien masih panas dan mengeluh mual.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Menurut penuturan suami klien. Klien belum pernah mengalami penyakit seperti

sekarang yaitu Demam Typoid, klien hanya pernah mengalami sakit biasa tidak

parah, klien pernah mengalami flu biasa dengan minum obat warung dapat sembuh.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Menurut penuturan suami klien anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai

penyakit turunan, tetapi ayahnya pernah mengalami penyakit demam typoid, tapi

kemudian hanya dibawa ke dokter dapat sembuh dan tidak pernah mengalami atau

mempunyai penyakit parah.

3. Pemeriksaan Fisik

Tanggal: 7 September 2007 Jam: 14:30 oleh perawat: A

a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentris
Penampilan Umum : Klien Tampak Lemah
Berat Badan : 46 Kg
Tinggi Badan : 156 cm
b. Tanda Tanda Vital : T: 150/ 97 mmHg
6

P: 93 x/Mnt
R: 20 x/Mnt
S: 39oC
c. Pengkajian Fisik Secara Head Toe Toe
1) Kepala
a) Rambut Dan Kepala
Kulit : halus
Tekstur : Hitam
Warna : Bersih tidak terdapat kotoran
Kebersihan : sehat
Keadaan : merata
Penyebaran : tidak terdapat lesi
Lesi : tidak terdapat benjolan
Benjolan
2) Mata
a) Mata Kiri Kanan : simetris antara mata kiri dan kanan
Kesimetrisan : sclera tampak ke kuning kuningan
Sclera : merah muda
Konjungtiva : mengecil pada saat disorot cahaya
Pupil : bagus klien dapat membaca papan nama perawat
Fungsi Penglihatan
3) Telinga : sama dengan kulit wajah
Warna : halus
Tekstur : bersih tidak tampak serumen
Kebersihan : letak telingan kanan dan kiri tampak simetris
Kesimetrisan : baik klien dapat menjawab pertanyaan perawat
Fungsi pendengaran

4) Hidung : simetris
Kesimetrisan : sama dengan kulit wajah
Warna : baik, klien dapat membedakan bau kayu putih dan alkohol
Fungsi Penciuman : tidak ada cuping hidung
Pernapasan
5) Mulut : kehitam hitaman
7

a). warna : tampak mukoso kering


keadaan bibir : kering
kelembaban : tidak terdapat kotoran
kebersihan : tidak terdapat stomatitis
stomatitis
b) gigi : putih
Warna : tidak tampak adanya caries
Caries : 28
Jumlah gigi : bersih tidak terdapat kotoran atau plak
Kebersihan
c) lidah : dapat digerakan
Pergerakan : bersih tidak ada plak putih
Kebersihan : merah muda
Warna
6) Leher : simetris terhadap bahu
Kesimetrisan : bersih tidak terdapat kotoran
Kebersihan : baik, klien dapat menelan dengan baik
Fungsi menelan
7) Abdomen : tampak berlipat lipat
Bentuk : bersih
Kebersihan : halus
Tekstur : putih/kuning langsat
Warna
8) Genetalia : bersih
Kebersihan : tidak terdapat lesi (menurut penuturan klien)
Lesi
9) Ekstremitas
a). bagian atas : setelah kanan dipasang infus
tangan : dapat digerakan dengan ke segala arah
pergerakan : halus
kulit : bersih pendek
kuku
b). bagian bawah : kaki dapat digerakkan ke semua arah
pergerakan : bersih
8

kuku : kuning langsa


warna : halus
kulit

B. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI


No Jenis aktivitas Di rumah Di RS
9

1 Pola Nutrisi
a. makanan
jenis Nasi, lauk pauk, sayuran BS TKTP
frekwensi 3x/hari 3x/hari
b. minum
jenis air putih, teh, air putih
frekwensi 6-7 gelas/hari 10-11 gelas / hari

2 Pola eliminasi BAB&BAK


a. frekuensi 1-2 x / hari 3-4 x / hari
Konsestensi lembek lenedir/mencret
Warna kuning kecoklat coklatan kuning
Bau khas feses khas feses
b. Bak
Frekwensi 3-6 x / hari 6-7 x / hari
Warna kuning jernih kuning
Bau khas urine khas urine robat
3 Personal Hygine
a. Mandi 2 x/hari 1 x/hari
b. Gosok gigi 2 x/hari 1 x/hari
c. Ganti pakaian 2 x/hari 1 x/hari
4 Pola Istirahat
Tidur Siang 1-2 jam/hari -1jam/hari
Tidur Malam 10 jam/hari 7-8 jam/hari

C. DATA PSIKOLOGI, SOSIAL, DAN SPRITUAL

a. Data Psikologi
10

Secara non verbal klien tampak murung dan bersikap apatis, secara verbal

klien bicara lambat dan emosi klien sangat labil

b. Data Sosial

Klien dapat berhubungan dengan orang lain dengan baik

c. Data Spritual

Klien beragama islam, terbukti ketika klien mau makan klien berdoa terlebih

dahulu.

D. DATA PENUNJANG

1. Pemeriksaan Lab

No Jenis Pemeriksaan Hasil Hasil Normal

1 Hb 13,4 g/dl P=12-16g/dl, L=14-18 g/dl


2 Leukosit 8.200/ui PWS=5000-10000/ui
3 Trombosit 22.000/ui 150.000-350.000/ui
4 LED 68/79 mm/jam P<20 mm/jam, L99<15mm/jam

2. Daignosa Medik
Demam Typoid
3. Therapy Medik
Metroniduzol
Ranifidin
Captropil
Infus RI 20 tts/mnt.

E. ANALISIS DATA
No Symtom Etiologi Problem
11

1 DS: Klien mengeluh badan Kuman salmonella typi menempel Gangguan

tersa panas pada makanan lalu masuk ke usus pengaturan suhu

Do: -Suhu 390C halus dan mengeluarkan getah

-Mukosa Kering bening sehingga masuk barier usus

& terjadi peradangan sehingga

menimbulkan suhu tubuh

meningkat
2 DS: Klien Mengeluh sakit Kuman S.Thyposa masuk ke usus Gangguan rasa

perut halus masuk ke jaringan Limpoid nyaman nyeri

DO: - Adanya nyeri tekan usus halus dan jaringannya dan

pada daerah episgatrium jaringan limpoid mesentrika

- skala nyeri 3 sehingga menjadi peradangan dan

- pasien gelisah nekrosis kuman masuk pembuluh

limfe lalu masuk ke darah => organ

retikulum=>pembesaran limfe dan

nyeri tekan
3 DS: - Klien mengeluh nafsu Infeksi pada usus sehingga Ganguan

makan berkurang menjadikan peradangan pada usus pemenuhan

- klien mengeluh mual sehingga menggangu peristaltic kebutuhan Nutrisi

DO: - klien tampak lemah usus, akibatnya refleks menelan

- porsi makan tidak menurun, nafsu makan berkurang

habis (habis 2/3 porsi) sehingga mengakibatkan anoreksia

4 DS: - klien mengeluh Masuknya kuman S.Thypi ke usus Gangguan

badannya lemah halus, maka terjadi infeksi perubahan pola

DO:- BAB mencret sehingga absorpsi menurun dan eliminasi BAB

- turgor menurun mengakibatkan BAB mencret


12

- frekwensi BAB

3-4 x/hari
5 DS: klien mengeluh takut Kurangnya pengetahuan klien Gangguan rasa

DO: Klien tampak murung tentang penyakitnya yang aman cemas

Klien tampak lemas merupakan stressor psikologis,

sehingga menimbulkan gangguan

rasa aman cemas

F. Diagnos Keperawatan

1. Gangguan pengaturan suhu tubuh berhubungan dengan adanya peradangan

usus yang ditandai dengan:

DS: -Klien mengeluh badan terasa panas

DO: - Suhu 390 C

- Mukosa kering

2. Gangguan Rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya pembesaran pada

limfa yang ditandai dengan ;

DS: Klien mengeluh sakit perut

DO: - Adanya nyeri tekan pada daerah epigastrium

- Skala nyeri

- pasien gelisah

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan kurangnya asupan nutrisi

dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia ditandai dengan:

DS: Klien mengeluh nafsu makan berkurang

- Klien mengeluh mual

DO: Klien tampak lemah

- Porsi makan tidak habis (habis 2/3 porsi)


13

4. Gangguan perubahan pola eliminasi BAB berhubungan dengan penurunan

absorpsi usus di tandai dengan:

DS: klien mengeluh badannya lemah

DO: BAB mencret

- Turgor menurun

- Frekwensi BAB 3-4 x/hari

5. Gangguan rasa aman cemas sehubungan kurangnya pengetahuan tentang

penyakitnya di tandai dengan:

DS: klien mengeluh takut

DO: klien tampak cemas

Anda mungkin juga menyukai