No. B - S Pernyataan
1 B - S Pengambilan sampel dan uji parameter kualitas lingkungan merupakan pekerjaan yang
tidak mudah karena polutan bersifat dinamis dan bermigrasi seiring dengan perubahan
situasi dan kondisi setempat
2 B - S Pertimbangan sebelum menentukan lokasi dan titik pengambilan sampel mencakup
tujuan, biaya, dan aksesibilitas.
3 B - S Parameter primer terbentuk akibat adanya interaksi, tranformasi atau reaksi kimia
antara parameter primer menjadi senyawa lain, misalnya dalam pembentukan hujan
asam, sulfat dioksida menjadi asam sulfat.
4 B - S Untuk mengetahui ukuran, dan volume sampel, pengambil sampel lingkungan harus
mempertimbangkan wadah sampel yang digunakan, metode analisis dan pengendalian
mutu internal yang akan dilakukan.
5 B - S Tujuan utama pengambilan sampel adalah pengumpulan data rona awal lingkungan
dan pemantauan lingkungan (monitoring)
6 B - S Secara umum tipe sampel lingkungan di bedakan menjadi sampel sesaat (composite
sample) dan sampel terpadu ( integrated sample )
7 B - S Sampel lingkungan harus diambil oleh personel yang memiliki latar belakang pendidikan
yang sesuai, mendapatkan pelatihan pengambilan sampel dan pelatihan terkait yang
memadai, memiliki cikup pengalaman dan mampu mendemontrasikan keahlian serta
keterampilannya
8 B - S Pengawetan sampel lingkungan meliputi pemanasan, pengaturan pH, dan penambahan
bahan kimia untuk mengikat polutan yang akan dianalisis
9 B - S Lokasi pengambilan sampel air limbah industri terdiri dari inlet IPAL dan air pemukaan
sungai.
10 B - S Pengambilan sampel air sungai dan danau lebih rumit bila dibandingkan dengan
pengambilan sampel air muara dan laut.
11 B - S Sampling kualitas udara emisi tidak berbeda dengan kualitas udara ambient maupun
dalam ruang (indoor).
12 B - S Penentuan titik sampling udara ambient minimum dua titik dengan mempertimbangkan
kecepatan angin dan arah angin.
13 B - S Baku mutu kualitas udara ambient menggunakan PP RI No. 41 tahun 2011.
14 B - S Frekuensi pengambilan sample air sungai sebaiknya setiap 8 minggu.
15 B - S Parameter kualitas air yang diukur insitu adalah pH, suhu, DO, warna, dan salinitas.
16 B - S SCT meter dapat mengukur salinitas, carbon dan temperature.
17 B - S Sifat kimia tanah terdiri dari pH, KTA, KTK, organic, hara tanah dan pencemar tanah.
18 B - S Sampling kesuburan tanah sebaiknya dilakukan pada kedalaman 100 cm.
19 B - S Sampling permeabilitas tanah harus menggunakan ring sampel untuk mencegah
kerusakan sampel .
20 B - S Cara sampling tanah denga metoda acak sederhana dipilih apabila kondisi lokasi
pengambilan diasumsikan cenderung homogen dan variabilitas komposisi kimiawi
tanahnya rendah, sebagai contoh daerah perkebunan, persawahan dan lain-lain
Nama :
Essai :