Anda di halaman 1dari 29

Karya Ilmiah Fisika

Tingkatan Nama - Nama Waktu


No Judul Karya Ilmiah Keterangan
Sekolah Siswa Pelaksanaan
Mengukur Cepat Finalis LPIR
Ahmad
1 Rambat Resonansi Pada SMP Agustus 2008 Tingkat
Hanifiansyah
Kolom Udara Nasional 2008
Peserta LPIR
Pengaruh Sudut Bidang Hana Chasanah,
Tingkat
2 Solar Cell terhadap SMP Shobrina, Nur Februari 2008
Kabupaten
Daya Listrik Solar Cell Athifah
2008
Peserta LPIR
Elektrolit Elemen Volta Lintang Dwi Tingkat
3 SMP Februari 2008
Berbahan Kulit Jeruk Cahyo Kabupaten
2008
Peserta LPIR
Bahan Bakar berbahan Haikal Rasyid, M. Tingkat
4 SMP Februari 2008
dasar Kacang tanah Iqbal, Nur Nubli Kabupaten
2008
Menghitung Tingkat
Pemborosan Pemakaian Tugas Karya
5 Listrik Pada Lampu SMA Ricky Fauziah Januari 2008 Ilmiah Internal
Kamar Mandi Di NFBS kls XI
dalam Sebulan
Ahmad Fida
Menentukan Posisi
Abdullah, Milzam Peserta Sains
Planet Venus Dengan
Muhammad, M. Internal
5 Program Stellarium SMP Januari 2009
Azmi Shidqi, Competition ,
Sebagai Alat Bantu
Naufal Ramadhan SIC 2009
Teleskop Astronomi
Pribadi
Membandingkan
Pengamatan Melalui
Ihkam Aufar
Program Stellarium
Zuhairi, Ismail, Finalis SIC - II
6 dengan Pengamatan SMP Apr-09
M. Alif Qisthi Abi 2009
Melalui Teleskop
Rafdhi
dengan Objek Bintang
Sirius
Perbandingan Antara
Solar Cell kode FCA 15 Abi Novian Tugas Karya
7 dengan Solar Cell SMA Pradana, Salman Januari 2010 Ilmiah Internal
Sederhana dari Bahan Al Ghifari kls XI
Tembaga

Karya ilmiah Elektro


Judul Pembimbing Keterangan
Alarm Rumah berbasis HP Lukman Fajar P & Adha Firmansyah Juara I LPIR Kabupaten
Alarm Hujan Lukman Fajar P & Adha Firmansyah
Alat Pengunci Televisi Lukman Fajar P & Adha Firmansyah
Laser sebagai Kontrol Lukman Fajar P & Adha Firmansyah

KARYA ILMIAH REMAJA


Membandingkan Besar Percepatan Gravitasi di Puncak Danau
Kelimutu dan di Pantai Bitta

OLEH :
Maria A. S. R. Rafe
Sebastianus Kuswara
William X. Waresindo
Zuhaifah Inayah M.S

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ende


SMA Negeri 1 Ende
2012/2013
Diposkan oleh william waresindo di 12.59 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Menghitung Percepatan Gravitasi di puncak Danau Kelimutu dan di tepi


Pantai Bitta Kabupaten Ende
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang lepas dari
suatu ketinggian atau dilempar ke atas akan jatuh menuju ke pusat bumi. Pada
daerah-daerah yang berbeda di permukaan bumi, suatu benda bisa mendapatkan
gaya gravitasi yang besarnya berbeda-beda. Gaya gravitasi yang dialami suatu
benda pada ketinggian yang berbeda akan berbeda dan mempengaruhi waktu yang
dibutuhkan benda itu melakukan gerak jatuh bebas hingga sampai di permukaan
bumi. Sehingga besar kecepatan jatuhnya benda dipengaruhi oleh besarnya gaya
gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Ketika sebuah benda bergerak bolak-
balik disekitar titik keseimbangannya gerak disebut getaran.
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran
yaitu gerak bolak-balik secara periode melalui titik keseimbangan. Getaran dapat
bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran pada bandul matematis
adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang
bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar
resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik kesetimbangan
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mencari nilai percepatan gravitasi bumi di puncak danau Kelimutu dan
di pantai Bitta dengan menggunakan sebuah beban/bandul matematis?
2. Apakah periode getaran mempengaruhi percepatan gravitasi ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian karya ilmiah ini yaitu :
1. Menghitung besarnya percepatan gravitasi bumi pada suatu tempat dengan
ketinggian tertentu.
2. Menjelaskan hubungan periode getaran terhadap percepatan gravitasi.

1.4 Manfaat Penelitian


Kita dapat mengaplikasikan rumus gravitasi dalam kehidupan nyata dan
dapat membuktikan apakah literatur pada buku tentang gaya gravitasi yang
ditetapkan sebesar 9,8 m/s2 adalah benar atau salah.
BAB II
KERANGKA TEORITIK

2.1. Pengertian Gravitasi


Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel
yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan
benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari.
Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum
dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana
merupakan hukum yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan
gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya,
termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini
juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan
benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.

2.2. Rumus Umum Gaya Gravitasi


Gaya Gravitasi Universal :
Keterangan :
F : besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G : konstanta gravitasi
m1 : besar massa titik pertama
m2 : besar massa titik kedua
r : jarak antara kedua massa titik, dan
g : percepatan gravitasi :

g=G

2.3. Pengertian Percepatan Gravitasi


Percepatan gravitasi suatu obyek yang berada pada permukaan laut
dikatakan ekivalen dengan 1 g, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2.
Percepatan di tempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan
ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar di sekitarnya.
Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2 untuk mudahnya.

2.4. Rumus Percepatan Gravitasi


Nilai percepatan gravitasi diperoleh dari perumusan umum gaya gravitasi
antara dua benda (obyek dan bumi) yaitu :

=Gr
Keterangan :
G : konstanta gravitasi
M : massa bumi
m : massa obyek
r : jarak antara titik pusat massa bumi dengan titik pusat massa obyek.

2.5. Pengukuran Nilai g


Nilai g dapat diukur dengan berbagai metode. Bentuk-bentuk paling
sederhana misalnya dengan menggunakan pegas atau bandul yang diketahui
konstanta-konstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai
percepatan gravitasi di suatu tempat, yang umumnya berbeda dengan tempat lain.
Dalam bidang Fisika Bumi dikenal pula metode gravitasi yaitu suatu metode
pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan
kandungan tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat
diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metode Fisika Bumi lainnya) struktur
dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang
memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
Dengan bandul matematis maka percepatan gravitasi g dapat ditentukan
yaitu dengan hubungan :
Jadi,

Keterangan :
T : Periode
l : panjang tali
g : perc. Gravitasi
: konstanta

2.6. Pengaruh Ketinggian Terhadap Percepatan Gravitasi


Bila massa bumi M dan jari-jarinya R (dianggap berbentuk bola), maka
nilai percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah:
dengan G = tetapan umum gravitasi.
Semakin jauh dari permukaan bumi, maka nilai gravitasi ini makin kecil. Pada
ketinggian h dari permukaan bumi, nilai percepatan gravitasinya adalah:

Kalau h-nya kecil (h <<<R), memang nilai percepatan gravitasi relatif sama, tetapi
kalau h-nya sudah besar maka nilai percepatan gravitasinya makin kecil dan akan
mendekati nol pada jarak h mendekati tak terhingga.

2.7. Hipotesis
Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, maka semakin kecil nilai
percepatan gravitasinya.

BAB III
METODE PENELITIAN

Percobaan dengan menggunakan bandul matematis sederhana yang dilakukan


di puncak danau kelimutu (1638 m) dan di tepi pantai Bitta.

3.1 Tempat Kegiatan


Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di puncak Danau
Kelimutu dan di tepi Pantai Bitta.
3.2 Waktu Kegiatan
Kegiatan Penelitian dilaksanakan di Danau Kelimutu pada tanggal 18 Desember
2012 dan di Pantai Bitta pada tanggal 20 Desember 2012.
3.3 Langkah Kerja :
1. Menyiapkan 1 set ayunan bandul
2. Menyiapkan benang kasur (0.25 m, 0.50 m, dan 0.75 m).
3. Memberi simpangan beban bandul ke kiri atau ke kanan dengan besar simpangan
adalah
4. Menghidupkan stopwatch tepat ketika bandul dilepas
5. Mematikan stopwatch tepat ketika bandul telah melakukan 10 getaran
6. Ulangi langkah 2 5 untuk panjang tali yang berbeda.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan pengukuran, tentukan hasil pengukuran, antara lain


kesalahan mutlak percepatan gravitasi . Kita juga dapat menghitung hasil
pengukuran nilai percepatan gravitasi (HP).
Percobaan sederhana diatas merupakan pengukuran tidak langsung untuk
menghitung nilai percepatan gravitasi yaitu :
4.1 Perhitungan di Tepi Pantai Bitta

No. Panjang Tali (cm) Waktu 10x getaran t (s) Periode (T = t/10 s)
1. 75 17,3 1,73
2. 50 14,3 1,43
3. 25 10,1 1,01

4.1.1 Kesalahan Mutlak ( )

(kesalahan mutlak)

Dimana skala terkecil stopwatch


0,05 sekon

Untuk l = 0,25 meter

Untuk l = 0,5 meter

Untuk l = 0,75 meter

4.1.2 Percepatan gravitasi (g)


Untuk l = 0,25 meter
Untuk l = 0,5 meter
Untuk l = 0,75 meter

4.1.3 Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi

Untuk l = 0,25 meter,


Untuk l = 0,50 meter,

Untuk l = 0,75 meter,

4.2 Perhitungan di Puncak Danau Kelimutu


No. Panjang Tali (cm) Waktu 10x getaran t (s) Periode (T = t/10 s)
2. 75 17,6 1,76
3. 50 14,5 1,45
4. 25 10,3 1,03

4.2.1 Kesalahan Mutlak ( )

(kesalahan mutlak)

Dimana skala terkecil stopwatch

0,05 sekon

Untuk l = 0,25 meter

Untuk l = 0,5 meter

Untuk l = 0,75 meter

4.2.2 Percepatan gravitasi (g)


Untuk l = 0,25 meter
Untuk l = 0,5 meter
Untuk l = 0,75 meter

4.2.3 Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi


Untuk l = 0,25 meter,

Untuk l = 0,50 meter,

Untuk l = 0,75 meter,


4.3 Perbandingan Percepatan Gravitasi di Pantai Bitta (A) dan di Puncak Danau
Kelimutu (B)
Untuk l = 0.25 m
A=
B=

Untuk l = 0.50 m
A=
B=
Untuk l = 0.75 m
A=
B=

Hasil pengukuran percepatan gravitasi pada dua tempat yang berbeda


ketinggian tersebut menunjukan bahwa percepatan gravitasi yang diukur di Pantai
Bitta (0 meter dpl) lebih besar dari pada percepatan gravitasi di puncak Danau
Kelimutu (1638 meter dpl). Hasil tersebut sesuai dengan konsep semakin tinggi
kedudukan tempat tersebut dari permukaan laut, semakin kecil pula percepatan
gravitasi di tempat tersebut.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Percepatan Gravitasi pada puncak Danau Kelimutu (1638 m) dari permukaan laut
(dpl) untuk l = 0.50 meter adalah sedangkan percepatan gravitasi pada tepi Pantai
Bitta untuk l = 0.50 meter adalah . Sehingga semakin tinggi suatu tempat dari
permukaan bumi maka semakin kecil percepatan gravitasinya.
2. Percepatan gravitasi (g) berbanding terbalik terhadap kuadrat periode ( Semakin
besar periode maka semakin kecil percepatan gravitasinya.

5.2 Saran
Bagi teman-teman dan adik-adik yang ingin melakukan percobaan
mengukur besarnya percepatan gravitasi bumi, diharapkan untuk teliti, fokus dan
disiplin dalam melakukan percobaan. Sehingga tingkat ketelitian hasil pengukuran
tidak memiliki selisih terlalu jauh dari hasil pengukuran para ahli (9,8 m/s2).

KARYA TULIS ILMIAH FISIKA


DISUSUN OLEH
NAMA : NOVIA ERVADANTI
KELAS : XI.IPA
MATERI : USAHA DAN ENERGI DI KEHIDUPAN KITA
SEKOLAH : SMA YLPI KOTA PEKANBARU
T.P 2013/2014

KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Puji Syukur kehadirat Allah Swt. Berkat kemudahan yang diberikan oleh-

NYA saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancer tanpa ada

hambatan. Dan berkat izin-NYA pula saya dapat menyelesaikan karya tulis

ini dalam waktu yang cukup singkat.

Karya Tullis ini disusun agar pembaca dapat mengetahui bahwa selama

kita hidup, hidup kita berkaitan dengan yang namanya fisika. Namun

terkadang kita tidak menyadari hal-hal kecil seperti ilmu fisika. Contohnya

saja yang berkaitan dengan usaha dan energi. Karya tulis ini disusun

dengan mengandalkan waktu singkat.

Karya tulis ini membahas tentang Usaha dan Energi. Dibuat untuk

memenuhi kebutuhan nilai rapor saya pada kelas sebelas SMA ini.

Semoga Karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Walaupun memiliki

banyak kekurangan dan beberapa kelebihan, penulis menerima kritik dan

saran dari pembaca.

Terimakasih.
Penulis

Novia Ervadanti

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
2
DAFTAR ISI..........................................................................................................
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.......................................................................................................
4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................
4
3. Tujuan.....................................................................................................................
4
BAB 2 PEMBAHASAN
USAHA DAN ENERGI...............................................................................
A. USAHA...................................................................................................................
1) Pengertian Usaha...................................................................................................
5
2) Usaha Oleh Resultan Gaya Tetap..........................................................................
6
3) Usaha Oleh Resultan Gaya Tidak Tetap...............................................................
6
4) Menghitung Usaha yang Bernilai Negatif..............................................................
8
5) Menghitung Usaha Dari Grafik Dan Perpindahan.................................................
9
6) Usaha Yang Dilakukan oleh Gaya Berat................................................................
9
7) Satuan Usaha..........................................................................................................
10
8) Contoh Soal tentang Usaha dan Penyelesainnya..................................................
11
B. ENERGI...................................................................................................................
1) Pengertian Energi..................................................................................................
14
2) Macam-Macam Energi...........................................................................................
14
3) Energi Kinetik........................................................................................................
14
4) Energi Potensial.....................................................................................................
15
5) Hukum Kekelan Energi Mekanik...........................................................................
15
6) Hubungan Antara Usaha dan Energi.....................................................................
15
7) Penerapan Hukum Kekelan Energi Mekanik dalam Kehidupan Sehari-hari........
16
BAB 3 PENUTUP
A. SIMPULAN...............................................................................................
17
B. SARAN.....................................................................................................
17
Daftar Pustaka.........................................................................................
18

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beberapa masalah terkadang lebih sulit dari apa yang terlihat. Seperti anda mencoba
untuk mencari laju anak panah yang baru dilepaskan dari anak busurnya. Anada
menggunakan hukum Newton dan segala teknik penyelesaian soal yang pernah kita
pelajari. Lalu kamu menemukan kesulitan.setelah pemanah melepaskan anak panah, tali
busur memberi gaya yang berubah-ubah yang bergantung pada posisi busur. Akibatnya
metode sederhana yang kita pelajari tidak cukup untuk menghitungn lajunya. Jangan
takut,karena masih ada metode lain untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Metode baru yang akan kita lihat itu menggunakan ide kerja dan energi. Kita akan
menggunakan konsep energi untuk mempelajari rentang fenomena fisik yangsangat luas.
Kita akan mengembangkan konsep kerja dan energi kinetik untuk memahamikonsep umum
mengenai energi dan kita akan melihat bagaimana kekekalan energi muncul.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan usaha?
b. Apa yang dimaksud dengan energi?
c. Apa saja aplikasi usaha dan energi dalam ke hidupan sehari hari ?

C. TUJUAN
Makalah ini dimaksudkan untuk dapat membantu meningkatkan pemahaman
mengenaiaplikasi usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan
memungkinkan kitadapat lebih mengerti bahwa pelajaran fisika itu bisa di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 2
PEMBAHASAN
USAHA DAN ENERGI
A. USAHA
1. PENGERTIAN USAHA
Dalam kehidupan sehari-hari, pengertian usaha identik dengan kemampuan untuk meraih
sesuatu. Misalnya, usaha untuk bisa naik kelas atau usaha untuk mendapatkan nilai yang
besar. Namun, apakah pengertian usaha menurut ilmuFisika?
Ketika benda didorong ada yang berpindah tempat dan ada pula yang tetap di tempatnya.
Ketika kamu mendorong atau menarik suatu benda, berarti kamu telah memberikan gaya
pada benda tersebut. Oleh karena itu, usaha sangat dipengaruhi oleh dorongan atau
tarikan (gaya). Menurut informasi tersebut, jika setelah didorong benda itu tidak
berpindah, gayamu tidak melakukan usaha. Dengan kata lain, usaha juga dipengaruhi oleh
perpindahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usaha dihasilkan oleh gaya yang
dikerjakan pada suatu benda sehingga benda itu berpindah tempat.

Bagaimanakah ketika kamu mendorong dinding kelasmu? Apakah dinding berpindah


tempat? Walaupun kamu telah sekuat tenaga mendorongnya, tetapi dinding tetap
ditempatnya. Oleh sebab itu, menurut Fisika gayamu dikatakan tidak melakukan usaha.
Apabila gaya disimbolkan dengan F dan perpindahan dengan s, secara matematis usaha
dituliskan dalam persamaan berikut: W = F s dengan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)

Usaha memiliki satuan yang sama dengan energi, yaitu joule. Dengan ketentuan bahwa 1
joule sama dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar 1 N dengan
perpindahan 1 m.

Kamu sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah
horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan benda secara vertikal memerlukan gaya
minimal untuk mengatasi gaya gravitasi bumi yang besarnya sama dengan berat suatu
benda. Secara matematis gaya tersebut dapat ditulis sebagai berikut: F = m g

Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h), usaha
yang dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut.
W=Fs
W = m g h dengan:
W = usaha (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
h = perpindahan atau ketinggian (m)
Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu
gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,
b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Jadi, usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami
perpindahan.

2. Usaha oleh Resultan Gaya Tetap


Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap F adalah W = F.s, hal itu setara dengan luas bidang
segi empat yang dinaungi kurva/garis F. Pada grafik tersebut tampak bahwa W = Luas
bidang. Usaha dapat bernilai nol bila salah satu atau kedua variabelnya yaitu resultan
gaya dan perpindahan bernilai nol. Sebagai contoh , orang yang mendorong almari yang
sangat berat, tidak melakukan usaha bila almari tidak bergeser, sekuat apapun Ia
mendorong.Orang yang mendorong benda yang terlalu berat hingga tidak ada perpindahan
benda yang didorong,dinyatakan bahwa usaha W = 0.
Demikian pula pada orang yang mendorong tembok,karena tidak ada perpindahan atau s =
0 maka dapat dikatakan bahwa usaha W = 0.Usaha juga dapat bernilai nol pada kasus
benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).Misalnya sebuah kereta ekspres pada rentang
waktu tertentu mempertahankan kecepatannya dengan kelajuan konstan (v = tetap).
Walaupun kereta itu berpindah menempuh jarak tertentu dikatakan tidak melakukan usaha
(W =0) karena resltan gaya nol ( F = 0). Usaha juga dapat bernilai nol apabila tidak ada
gaya bekerja pada arah perpindahan. Misalnya, seorang atlet angkat besi yang sedang
mengangkat beban, karena s = 0 maka dikatakan usaha yang dilakukan nol (W =
0).Seorang pedagang asongan di terminal bus yang berjalan sambil mengangkat barang
dagangan dalam kotak, dikatakan W = 0 , karena walaupun perpindahan kotak
ada,pedagang asongan menjinjing kotak berisi dagangannya, pada arah perpindahan kotak
dinyatakan bahwa usaha W = 0 namun F yang searah perpindahan kotak bernilai
0,artinya hanya berlaku gaya berat ke bawah yang tidak memiliki proyeksi gaya searah
perpindahan kotak.

Aplikasi Usaha Dalam Kehidupan


Mendorong rumah usaha yang sia-sia. Nilai W = 0 N
Mendorong mobil mogok, menarik gerobak, memukul orang W ada nilainya.
Katrol menggunakan keuntungan mekanis (KM)

Usaha yang dilakuakn oleh gaya tetap ( besar maupun arahnya ) didefenisikan sebagai
hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah
perpindahan tersebut.
Contoh :
a. Seseorang menarik kotak pada bidang datar dengan tali membentuk sudut terhadap
horizontal
b. Gaya F membentuk sudut terhadap perpindahan
Contoh diatas menunjukkan gaya tarik pada sebuah benda yang terletak pada bidang
horizontal hingga benda beerpindah sejauh s sepanjang bidang. Jika gaya tarik tersebut
dinyatakan dengan F(contoh(b)) maka gaya F yang membentuk sudut terhadap arah
perpindahan benda. Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya F pada benda?
Vektor gaya F diuraian menjadi dua komponen yang saling tegak lurus. Salah satu
komponen searah dengan perpindahan benda dan komponen yang lain tegak lurus dengan
arah perpindahan benda. Besar masing-masing komponen adalah F cos dan F sin
.Dalam hal ini yang melakukan usaha adalah :
W = ( F cos )
Contoh soal :
Seorang anak menarik sebuah kereta mainan dengan gaya tetap, 40 N.
Tentukan :
a. Besar usaha yang dilakukan anak itu jika arah gaya yang membentu sudut 37 sejauh 5 m;
b. Besar usaha yang dilakukan anak itu selama 5 sekon. Jika benda bermassa 8 kg dan = 0!
Penyelesaian :
Diketahui : F = 40 N
Ditanya : W =?
Jawab :
a. Tan 37 = 0,75 cos 37 = 0,8
W = F.s.cos
= 40.5.cos 37 = 200 x 0,8
= 160 J
b. V0 = 0; m = 8 kg
t
t= AB =5s; =0
Gaya mendatar sehingga = 0
a = = 40/8 = 5 m/s2
s = v0t + 1/2at2
s = 0 + 1/2 x 5 x 52 = 62,5 m.
W = F s cos
= 40 x 62,5 cos 00 = 2500 J

3. USAHA OLEH RESULTAN GAYA TIDAK TETAP


Salah satu contoh gaya tidak konstan adalah gaya pegas. Besar gaya pegas selalu
berubah sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda tidak dapat
dihitung menggunakan rumus usaha yang dilakukan oleh gaya konstan.
Jika pegas diregangkan, semakin panjang pegas, gaya yang diperlukan juga semakin
besar.
Demikian juga sebaliknya, semakin ditekan, gaya ketika pegas semakin pendek, gaya
yang diperlukan semakin besar. Selama pegas ditekan atau diregangkan, gaya pegas
berubah dari 0 (x = 0) hingga maksimum (F = k x) maka gaya pegas dihitung
menggunakan rata-rata. Besar gaya pegas rata-rata adalah :
F = (0 + kx) = k x
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda adalah :
W = F x = k x2
Keterangan :
W = usaha (satuan Joule)
x = pertambahan panjang pegas (satuan meter)
F = gaya pegas (satuan Newton)

4. USAHA YANG BERNILAI NEGATIF


Berdasarkan persamaan W = F.s cos a , ketika berada pada rentang 90
<a <270, usaha bernilainegatif.
Hal ini disebabkan cos a bernilai negatif.

5. MENGHITUNG USAHA DENGAN GRAFIK

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya samadengan luas daerah di bawah grafik gaya
terhadap perpindahan.
6. USAHA YANG DILAKUKAN OLEH GAYA BERAT
Anggap sebuah benda bermassa m dilepaskan dari ketinggian h di ataspermukaan bumi.
Benda akan jatuh karena pengaruh gaya gravitasi.Besarnya usaha yang dilakukan oleh ga
ya gravitasi adalah:
Usaha ini positif karena arah gaya dan perpindahan sama-sama ke bawah.
Sekarang kita lihat kasus di mana benda dinaikkan perlahan lahanhingga ketinggian h. Di
sini arah perpindahan ke atas berlawanandengan arah gaya berat (ke bawah) sehingga us
ahanya negatif W = - (m g
h). Ketika benda berpindah secara horizontal gaya gravitasi tidakmelakukan usaha karena
arah perpindahan tegak lurus arah gaya.
Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Jika benda berpindah sejauh h vertikal ke atas, maka besarnya usaha gaya gravitasi adala
h W = - (m g h).

Jika benda berpindah sejauh h vertikal ke bawah, maka besarnyausaha gaya gravitasi adal
ah W = m g h.
Jika benda berpindah sejauh h mendatar, maka besarnya usahagravitasi adalah W = 0.

7. SATUAN USAHA
Satriawan (2008) menyatakan bahwa.
Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter (m). Sehingga, satuan
usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan perpindahan, yaitu newton meter atau
joule. Satuan joule dipilih untuk menghormati James Presccott Joule (1816 1869), seorang ilmuwan
Inggris yang terkenal dalam penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.

1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg . m/s2
maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m
1 joule = 1 Kg . m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega joule (MJ).
1 kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J

8. SOAL DAN PENYELASAIAN TENTANG USAHA


Gaya 20 Newton dikerjakan pada balok hingga balok berpindah sejauh 2 meter. Usaha
yang dikerjakan gaya F pada balok adalah

Pembahasan
Diketahui :
Gaya(F)=20N
Perpindahan(s)=2meter
Sudut = 0 (arah gaya sama dengan arah perpindahan atau arah gaya berhimpit dengan
arah perpindahan sehingga sudut yang dibentuk oleh gaya dengan perpindahan adalah nol)
Ditanya :Usaha(W)
Jawab :
Catatan :
Jika arah gaya sama dengan arah perpindahan, hitung usaha menggunakan rumus W = F s,
tanpa perlu menambahkan cos.
Sebuah benda diam di atas permukaan lantai licin. Pada benda dikerjakan gaya F = 10 N,
membentuk sudut 30o terhadap permukaan lantai. Jika benda bergerak sejauh 1 meter,
berapa usaha yang dilakukan oleh gaya F pada benda ?

Pembahasan
Diketahui :
Gaya (F) = 10 Newton
Gaya yang searah perpindahan (Fx) = F cos 30o = (10)(0,53) = 53 Newton
Perpindahan (s) = 1 meter
Ditanya : usaha (W) ?
Jawab :
W = Fx s = (53)(1) = 53 Joule
Benda bermassa 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 2 meter. Jika percepatan gravitasi 10
m/s2, tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda tersebut!
Pembahasan
Diketahui :
Massa benda (m) = 1 kg
Ketinggian (h) = 2 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda (W)
Jawab :
Arah gaya gravitasi atau gaya berat (w) adalah vertikal ke bawah, arah perpindahan (s)
benda juga vertikal ke bawah sehingga gaya gravitasi searah dengan perpindahan benda.
W=Fs=wh=mgh
W = (1)(10)(2) = 20 Joule
Pegas digantungi beban bermassa 1 kg sehingga pegas mengalami pertambahan panjang
2 cm. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan (a) konstanta pegas (b) usaha yang
dilakukan oleh pegas pada beban
Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 1 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Pertambahan panjang pegas (x) = 2 cm = 0,02 meter
Ditanya : konstanta pegas dan usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
Jawab :
(a) Konstanta pegas
Rumus hukum Hooke :
F = k x.
Balik rumus ini untuk menghitung konstanta pegas :
k=F/x=w/x=mg/x
k = (1)(10) / 0,02 = 10 / 0,02
k = 500 Newton/meter
(b) Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
W = k x2
W = (500)(0,02)2
W = (250)(0,0004)
W = -0,1 Joule
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada beban bernilai negatif karena arah gaya
pegas berlawanan dengan dengan arah perpindahan beban.
Sebuah kotak yang diam di atas permukaan lantai dipercepat dengan gaya sebesar 10 N
sehingga kotak berpindah sejauh 2 meter. Jika gaya dorong searah dengan perpindahan
kotak dan pada kotak bekerja gaya gesek kinetis sebesar 2 Newton maka usaha total
yang dikerjakan pada kotak adalah
Pembahasan
Diketahui :
Gaya (F) = 10 Newton
Gaya gesek kinetis (Fk) = 2 Newton
Perpindahan (s) = 2 meter
Ditanya : Usaha total (Wtotal)
Jawab :
Usaha yang dilakukan oleh gaya (F) :
W1 = F s cos 0 = (10)(2)(1) = 20 Joule
Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek kinetis (Fk) :
W2 = Fk s = (2)(2)(cos 180) = (2)(2)(-1) = -4 Joule
Usaha total adalah :
Wtotal = W1 W2
Wtotal = 20 4
Wtotal = 16 Joule

B. ENERGI
1. PENGERTIAN ENERGI
Energi memegang peranan penting dalam kehidupan ini. Energi menyatakan kemampuan
untuk melakukan usaha. Manusia , hewan , atau benda dikatakan mempunyai energy jika
mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi memiliki berbagai bentuk, misalnya energy listrik, energy kalor , energy cahaya,
energy potensial, energy nuklir dan energy kimia. Energy dapat berubah dari satu bentuk
ke bentuk lain, misalnya energy listrik dapat berubah ke energy cahaya atau energy
kalor.
2. MACAM MACAM ENERGI
Energi Potensial. Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda.
Energi Panas. Energi panas adalah energi yang terdapat pada benda yang menyala atau
terbakar.
Energi Kimia. Energi kimia adalah energi yang dihasilkan dan disimpan dalam bahan
kimia.
Energi Mekanik. Energi mekanik adalah energi yang mampu mengerakan benda-benda
yang diam
Energi Kinetik. Energi kinetik dalah energi yang timbul dari sebuah benda yang bergerak
Energi Listrik. Energi yang dihasilkan dari pergerakan ion negatif dan ion positif dalam
suatu benda.
Energi Cahaya. Energi yang berasal dari sinar atau cahaya suatu benda yang sangat kuat
yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau merubah suatu benda
Energi Bunyi. Energi bunyi adalah suatu energi yang ditimbulkan oleh suatu bunyi.
Energi Nuklir. Energi nuklir adalah energi yang muncul akibat reaksi fisi dan reaksi fusi
yang terjadi dalam suatu atom. dll
3. ENERGI KINETIK
Setiap benda bergerak juga memiliki energy. Angin yang bertiup sanggup memutar kincir,
air terjun sanggup memutar turbin, dan gelombang air laut sanggup menggerakkan turbin.
Selanjutnya, kincir atau turbin dapat digunakan untuk melakukan usaha, misalnya untuk
memutar mesin atau generator pembangkit tenga listrik. Energy yang dimiliki oleh angin,
air terjun, atau benda-benda yang bergerak disebut energy gerak atau energy kinetic.
Berapa besarkah energy yang dimiliki benda bermassa m yang bergerak dengan laju v.
Berdasarkan hukum Newton II :
a=
telah diketahui bahwa sebuah benda yang diam, jika memperoleh percepatan a melalui
jarak s,kecepatan akhirnya dapat dinyatakan dengan persamaan :
v2 = 2as , jika disubtitusikan dengan hukum Newton II , maka :
Fs = mv2
Ek = Fs
Contoh soal :
Berapa energy kinetik sebuah bola yang bermassa 2 kg jika bergerak dengan kecepatan
10 m/s?

Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg
V = 10 m/s
Ditanya : Ek = ?
Jawab :
Ek = mv = x 2 x (10)2 = 100 J
2

4. ENERGI POTENSIAL
Energy potensial merupakan energy yang dimiliki oleh benda karena keadaan atau
kedudukannya. Adanya energy potensial tersebut disebabkan karena pengaruh gaya
konservatif.
Energy yang dimiliki oleh air danau ataupun benda-benda lain yang kedudukannya lebih
tinggi disebut energy potensial gravitasi.
Energy yang dimiliki pada pegas, karet, ketapel dan busur panah memiliki tenaga
kepegasan disebut energy potensial gas.
usaha yang diperlukan F untuk mengangkat benda(ke atas dinyatakan positif ) sampai
ketinggian h adalah;

WF = mgh

Jika gaya F dihilangkan benda tersebut jatuh kembali ke tanah, usaha yang dilakukan w
sebesar : (nilai negative menyatakan kearah bawah)

Ww = -mgh

5. HUKUM KEKELAN ENERGI MEKANIK


Energy mekanik adalah jumlah energy potensial dan energy kinetic suatu benda, secara
matematis, energy mekanik dirumuskan :
Em = Ep + Ek

6. HUBUNGAN ANTARA USAHA DAN ENERGI


Jika suatu gaya dilakukan pada benda bergerak, sehingga
menimbulkan terjadinya perubahan kecepatan benda tersebut, maka
besarnya usaha yang bekerja pada benda akan memenuhi persamaan
berikut.
W = Ek2 Ek1
= m v22 m v12
Contoh soal:
Sebuah benda dengan massa 5 kg mengalami jatuh bebas dari posisi A di
atas lantai seperti pada gambar. Jika g = 10 m/, tentukan:
a. Energi potensial di titik A
b. Energi kinetik di titik B
c. Energi mekanik di titik C
Pemecahan :
Diketahui: m = 5 kg
=6m
=2m
=0
g = 10 m/
penyelesaian:
a. E = mg
= 5.10.6
= 300 j
b. E=E
E+E=E+E
1. + EE + mg
300 = E + 5.10.2
300 = E + 100
E = 200j
c. E = E = E = 300

7. PENERAPAN HUKUM KEKELAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-


HARI
a. Ayunan bandul jam
b. Roller coaster
c. Lompat galah
d. Pisol mainan
BAB 3
PENUTUP

A. SIMPULAN
Usaha merupakan hasil kali antara gaya yang bekerja dengan perpindahan yang dialami
oleh benda. Satuan usaha dalam SI adalah joule (J).
Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan usaha.Energi yang dimiliki oleh benda-
benda yang bergerak disebut energi kinetik,sedangkan energi yang dimiliki oleh benda
karena kedudukannya disebut energi potensial.

B. SARAN

Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
dalam rangka peningkatan pemahaman tentang usaha dan energi. Dan bagi penulis-
penulis lain diharapkan agar karya tulis ini dapat dikembangan lebih lanjut guna
menyempurnakan makalah yang telah dibuat sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Subagya hary dan Taranggano Agus, 2007. Sains Fisika. Jakarta: Bumi Aksara.
http://bulanberkata.blogspot.com/2010/01/makalah-fisika-usaha-dan-energi.html
http://www.slideshare.net/ParningotanPanggabean/usaha-dan-energi-13395362
http://gurumuda.net/contoh-soal-usaha-fisika.htmhttp://gurumuda.net/contoh-soal-usaha-
fisika.htm
http://royatulkhalilah14.blogspot.com/2013/05/usaha-dan-energi.html
http://adilaziyarahmi.blogdetik.com/usaha-dan-energi/
http://macam-macamrumusfisika.blogspot.com/p/usaha-dan-energi.html
http://alljabbar.wordpress.com/2010/08/30/usaha-dan-energi-2/
Diposkan oleh Novia Ervadanti di 18.36

Web penting

http://budakfisika.blogspot.co.id/2008/11/eksperimen-fisika.html (percobaan fisika asyik)

http://www.agungjf.co.vu/2014/02/contoh-penyusunan-program-kir-di-
sekolah_7996.html

http://himasakta-fkip-unila.blogspot.co.id/2013/02/hasil-seleksi-10-besar-karya-
terbaik.html

http://www.klikedukasi.com/2012/04/alat-sederhana-pengubah-sampah-plastik.html

Anda mungkin juga menyukai