Anda di halaman 1dari 74

BUKU SAKU

BUKUSAKU
PATIENT SAFET
IL_============~ ~ ~ K AT A

P= = = = =================
EN GA NT AR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga Buku saku patient Safety RSU AT MEDIKA dapat tersusun dimana
diharapkan Dapat mengenalkan dan mensosialisasikan secara ringkas program program patient safety yang harus
dilaksanakan oleh seluruh pegawai RSU AT MEDIKA terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan pada pasien
dan keluarganya, Saat ini tuntutan peningkatan mutu dan keamanan pelayanan rumah sakit makin mengemuka sehingga
perlu dilakukan upaya upaya Standarisasi pelayanan.salah satunya adalah penerapan program patiant safety sesuai buku
saku ini.Dengan menerapkan isi buku saku ini setiap Pegawai bahu membahu mewujudkan rumah sakit sesuai dengan
standar akreditasi internasional JCI (Joint commission International). Sehingga Pada ahirnya dapat meningkatkan
kepercayaan masiarakat terhadap pelayanan RSU AT MEDIKA. Buku saku ini berisi tentang 6 International patient safety
Goals (IPSG),dan pelaporan Insiden

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini. akhir kata, semoga
Allah SWT Selalu membantu membukakan mata dan hati kepedulian kita kepada sesama.

Palopo,......................................2015
Direktur RSU AT MEDIKA

Dr. H. Anton Yahya, M.Kes


IL _============~~~=====================
DAFTAR ISI
VISI :

Menjadikan Rumah Sakit Umum AT MEDIKA sebagai Rumah Sakit dengan pelayanan Prima, Profesional, Terjangkau dengan tetap berfungsi
sosial
MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif).
2. Mengupayakan penggunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran Mutakhir dengan harga terjangkau.
3. Memberikan Pelayanan Profesional, Peduli Sosial dengan semangat kekeluargaan, menyelaraskan Kesehatan Jasmani dan Rohani.
4. Mengupayakan Managemen Sehat dengan azas Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Disiplin, Terbuka, Jujur, Mandiri, Inovatif dan
Profesional.
5. Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan, Mendukung Program Pemerintah dan Peduli Sosial.

MOTTO :

SIPAKATAU - SIPAKATUO

Menerima Telefon :

3 -
-
Sebaiknya dering pertama sudah diangkat
Jangan biarkan telefon berdering lebih dari 3 kali
- Angkat telefon dengan mengucapkan salam........sebut nama.........Unit kerja......Bisa dibantu ?
- Alat tulis harus tersedia dekat telefon.
IL _============~~~=====================
NILAI NILAI BUDAYA

Ramah :

Sikap dan tutur kata yang manis dengan berpraduga positif dan berbudi bahasa menarik serta
selalu berusaha untuk menolong pelanggan dengan rasa tulus

Peduli :

Segera memahami dan merespon dengan sungguh sungguh masalah yang dihadapi pelanggan dan segera membantu
Menyelesaikan masalah tersebut dengan tuntas serta memuaskan keinginan pelanggan.

Jujur :

Selalu memegang teguh ketulusan dan keihlasan dalam memberikan pelayanan serta tidak melakukan kecurangan apapun
Untuk dirinya ataupun pelanggan terhadap kepentingan pelanggan,

Profesionalisme :

Bekerja sesuai dengan standar profesi yang telah ditentukan bagi setiap profesi yang bertugas di lingkup RSU AT MEDIKA

Kerjasama :

Bahu membahu dalam memberikan pelayanan dalam melaksanakan tugas sehari hari baik di bidang pelayanan medik maupun
Pelayanan lainnya

Inovatif :

Kreatif dan dinamis dalam menciptakan perubahan


Il _============~~~=====================
AE 3,2% 16,6 %
BUKANLAH ANGKA
YANG KECIL

SAFETY IS A FUNDAMENTAL
PRINSIPLE OF PATIENT CARE
AND A CRITICAL COMPONENT OF
QUALITY MANAGEMENT
MENGAPA PERLU SISTIMKESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT

banyaknya jenis obat,jenis


jumlah pasien dan staf Rumah
pemeriksaan dan prosedur, serta
Sakit yang cukup besar, merupakan hal
yang potensial bagi terjadinya
kesalahan.
Sistem dimana
RS
memberikan
asuhan kepada
pasien lebih
aman,
mencegah cedera akibat
kesalahan karena
melakukan tindakan atau
tidak melakukan tindakan
yang seharusnya dilakukan
1. TERCIPTANYA BUDAYA
KESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT
2
. MENINGKATNYA AKUNTABILITAS
RUMAH SAKIT TERHADAP PASIEN &
MASYARAKAT
3. MENURUNNYA KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN (KTD) DI RUMAH SAKIT
IL _============~~~=====================
PASIEN NEAR MISS
TIDAK CEDERA (NM)
(NC=Nyaris Cedera)

MEDICAL
ERROR
PASIEN ADVERSE EVENT
CEDERA (AE)

(KTD=Kejadian Tdk Diharapkan)


KESALAHAN MEDIS
( MEDICAL ERROR )

Kesalahan yang terjadi dalam proses


asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

Kesalahan termasuk gagal melaksanakan


sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan
rencana yang salah untuk mencapai tujuannya.

Dapat sebagai akibat melaksanakan suatu tindakan


(commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission).
IL _============~~~=====================
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)
( ADVERSE EVENT = AE )

SUATU KEJADIAN YANG


MENGAKIBATKAN CEDERA YANG TIDAK
DIHARAPKAN PADA PASIEN KARENA
SUATU TINDAKAN (COMMISSION) ATAU
KARENA TIDAK BERTINDAK (OMMISION),
DAN BUKAN KARENA UNDERLYING
DISEASE ATAU KONDISI PASIEN
NYARIS CEDERA
(NC) ( NEAR MISS =
NM )

SUATU KEJADIAN AKIBAT MELAKSANAKAN


SUATU TINDAKAN ATAU TIDAK MENGAMBIL
TINDAKAN YANG SEHARUSNYA DIAMBIL,
YANG DAPAT MENCEDERAI PASIEN TETAPI
CEDERA SERIUS TIDAK TERJADI KARENA:
KEBERUNTUNGAN
PENCEGAHAN
PERINGANAN
Keberuntungan (mis.,pasien terima suatu
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul
reaksi obat)
Pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf
lain mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan),
Peringanan (suatu obat dengan over dosis
lethal diberikan, diketahui secara dini lalu
diberikan antidotenya).
PENYEBAB KESALAHAN MEDIS
1. MASALAH KOMUNIKASI
DIANDALKAN SAAT PEMBERIAN HASIL
- VERBAL ATAU NON VERBAL
PEMERIKSAAN YANG KRITIS
- ANTARA STAF ATAU ANTARA STAF & PASIEN
2. ARUS INFORMASI YANG TIDAK ADEKUAT
- KOMUNIKASI TEPAT WAKTU & DAPAT
- KETERSEDIAAN INFORMASI YG KRITIS SAAT
AKAN MERUMUSKAN KEPUTUSAN PENTING
- INFORMASI PENTING TIDAK DISERTAKAN
PADA SAAT PASIEN DITRANSFER
3. MASALAH SDM
- GAGAL MENGIKUTI KEBIJAKAN,SOP
& PROSEDUR
- TIDAK MEMPUNYAI
PENGETAHUAN YANG ADEKUAT

4. HAL YG BERHUBUNGAN DGN PASIEN


- KEGAGALAN MEMPEROLEH
INFORM CONCENT
- PENGETAHUAN PASIEN KURANG ADEKUAT


5. POLA/ALUR KERJA SDM
- DOKTER,PERAWAT & STAF LAIN
SIBUK KARENA TENAGA KURANG
MAMADAI
-- PENGAWASAN/SUPERVISI
KOMPLIKASI/KEGAGALAN IMPLANT
KURANG MAMADAI
- KEGAGALAN ALAT TIDAK
6. KEGAGALAN TEHNIS
TERIDENTIFIKASI SECARA TEPAT
- KEGAGALAN ALAT : POMPA INFUS, MONITOR

7. KEBIJAKAN & PROSEDUR YANG TIDAK


ADEKUAT
- TIDAK ADANYA SOP ATAU SOP TIDAK
ADEKUAT
IL _============~~~=====================
7 LANGKAH MENERAPKAN PATIENT SAFETY

6 GOALS SASARAN PATIENT SAFETY

7 STANDAR MENILAI PATIENT SAFETY


.:
~

I {
,
, , t
,
.1
1 I
, I
r" 1 LI~_~ ~

.
I J'

',
<=.c1
7 LANGKAH KESELAMATAN PASIEN
MMeemmbbaanngguunn kesadaran akan nilai keselamatan pasien

tl
~'W' Memimpin dan mendukung staf untuk komit
dan fokus pada keselamatan pasien
....

Meennggiinntteegrasikan aktivitas pengelolaan resiko

Mengembangkan sistem pelaporan

Melibatkan dan berkomunikasi terbuka dengan pasien &


keluarga pasien

Belajar & berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien

Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien


IL_==========~~~==================

I 1 I

t: i
,
- ----- )
Identifikasi
UpUpaayyaa
mmemembbuuddaayyaakakann
ppetuetugagass
sensenaanntitiaasasa
melakukan pemberian
mmememerieriksaksa
obat, pengambilan
gelgelaanngg
sampel darah,
iiddenentititatass
pengambilan foto
setisetiaapppemberian
radiologis, kakallii
tindakan dan lain-
lain.
IL _============~~~=====================
A.KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
1.Setiap pasien yang dirawat di RSUD ILA GALIGO harus dicatat :
Nama,Umur,Jenis kelamin,Alamat Tanggal/jampenerimaan,pekerjaan,
nama pengirim,anamnesis pasien (keluarga)

2.Nomor catatan medis ditulis pada status,buku register dan kartu


kontrol penderita.

3.Nomor catatan medis terdiri atas 6 angka diberikan dari rekam


medik RS (bersifat sentralisasi)

4.Setelah data pasien dilengkapi, status RM dan gelang identifikasi


pasien (Yang mencantumkan Nama, umur, jenis kelamin,no rekam
medik) dibuat dan diberikan kepada perawat untuk diPasangkan ke
lengan pasien.
5.Gelang warna merah muda untuk pasien perempuan dan warna
biru muda untuk pasien laki laki

6.Pada gelang terdapat barcode data pasien yang mencakup :nama,


nomor rekam medik,jenis Kelamin,umur dan alamat

7.Petugas senantiasa mencocokkan gelang identifikasi (minimal


2 identitas :Nama,umur dan nomor Rekam medik ) dengan status
pasien setiap kali melakukan pemeriksaan,pemberian obat,pemberian
tindakan,pemeriksaan radiologi maupun pengambilan sampel
laboratorium dan pemberian Transfusi darah.

8.Gelang yang rusak harus segera diminta gantinya pada sentral


opname.

9.Gelang identitas dilepaskan saat pasien akan pulang.


Komunikasi Efektif
IL _============~~~=====================
B.TINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
1.Memberikan informasi/instruksi secara lengkap dan jelas tanpa
memakai singkatan yang tidakBaku/standar

2.Melakukan Read backterhadap informasi/instruksi yang


diterima secara lisan maupun melalui Telfon atau melaporkan hasil
pemeriksaan penting yang membutuhkan
verifikasi oleh penerima Informasi.

3.Standarisasi singkatan,akronim,simbol yang berlaku dirumah


sakit.

4.Memberlakukan standar komunikasi pada saat operan.hand over


komunication

5.Meningkatkan ketepatan membuat laporan.


Read back
Jika perawat/petugas penerima informasi/instruksi hanya satu
orang.maka sipenerima telfon harus Mendengarkan dengan
baik,sambil menuliskan secara lengkap,kemudian membacakan
ulang kepadaPemberi informasi/instruksi
Jika penerima trelfon lebih dari satu orang,maka yang menerima
telfon menyebutkan secara lengkap Informasi /instruksi,sementara
itu perawat yang satu mencatat,kemudian dibacakan ulang oleh
Sipenerima telfon kepada pemberi informasi/instruksi.

Repeat back
Pada saat dokter memberi instruksi perawat yang akan
memberikan obat langsung menyebut ulangInstruksi sebelum
memasukkan obat.Contoh:adrenalin 1 ampul iv diulang adrenalin 1
ampul iv.
IL _============~~~=====================
Check back
Petugas yang menerima instruksi/informasi secara lisan maupun
tulisan harus memperjelas kembali Maksud yang sebenarnya dari
instruksi tersebut kepada pemberi informasi instruksi.

Teach back
Dilakukan pada saat perawat menjelaskan instruksi dokter kepada
pasien/keluarga atau penjelasan Pemakaian obat pada saat pasien
akan pulang.
Contoh :
Pasien mendapat instruksi dulcolax sup II/24 jam.maka perawat
harus mengajarkan kepada pasien /keluarga pasien dari cara
membuka obat sampai cara memasukkan ke dubur dan kemudian
dievaluasi Apakah pasien/keluarga mengerti).
Hand over
Memilih/menentukan petugas yang akan diberi tanggung jawab.
Petugas yang akan meninggalkan tempat untuk sementara waktu
menginformasikan kepada petugas
Pengganti sementara tentang :
Kondisi ahir pasien
Tindakan yang telah dan belum dilakukan
Pengobatan yang telah dan belum dilakukan
Setelah petugas yang meninggalkan tempat kembali,petugas yang
diberi tanggung jawab melaporkan kembali tentang keadaan
pasien seperti disamping.IRSAF juga untuk pelaporan perawat
kepada dokter
Format operan jaga IRSAF).FORM LAMP.TERSENDIRI
IL _============~~~=====================
DAFTAR HURUF ALPHABET FONETIK
A ALPHA N NOVEMBER

B BRAVO O OSCAR

C CHARLIE P PAPA

D DELTA Q QUEBEC

E ECHO R ROMEO

F FOXTROT S SIERRA

G GOLF T TANGO

H HOTEL U UNIFORM

I INDIA V VIKTOR

J JULIET W WHISKEY

K KILO X X RAY

L LIMA Y YANKEE

M MIKE Z ZULU
Akronim Singkatan
Menggunakan singkatan standar
Gunakan singkatan yang sudah terstandar di RSU AT MEDIKA
Tulis kata dengan lengkap bila tidak ada dalam daftar singkatan
(Lihat buku Daftar singkatan RSU AT MEDIKA
IL _============~~~=====================
PELAPORAN HASIL TES KRITIS
Pengertian :

1. Proses penyampaian tes kritis/hasil kritis kepada dokter yang


merawat pasien

2. Nilai hasil kritis adalah hasil pemeriksaan diagnostik/penunjang


yang memerlukan penanganan segera.

3. Pelaporan Hasil Kritis adalah proses penyampaian nilai hasil


pemeriksaan yang memerlukan penanganan

4. Segera dan harus dilaporkan ke DPJP secepat mungkin dalam


waktu kurang dari 1 jam
PELAPORAN HASIL TEST KRITIS
Petugas Laboratorium , PETUGAS PENERIMA
Petugas Radiologi yang HASIL KRITIS
Merekam EKG
Di Unit kerja

Catat tanggal,jam,nama Catat tanggal,jam,nama


Yang dihubungi,nama Penelpon.
penelpon

Penyampaian
Hasil sesuai 15 menit I : DPJP
TINDAKAN SPO

15 menit II : DPJP

Ka.IGD 15 menit IV : Divisi/ 15 menit III : Divisi/


Ka.ICU Konsulen jaga Konsulen jaga.
Dir Med.
HASIL KRITIS LABORATORIUM
NO JENIS TEST WAKTU TEST NILAI NORMAL NILAI KRITIS
1 Hemoglobin 10-15 menit Pr.12-12 gr/dl - <6.0 g/dl - >24.0 g/dl
Lk.14-16 gr% (< 7 minggu)
- <6.0 g/dl 20.0 g/dl
( > 7 minggu)
- <7 gr/dl (adult)
2. Trombosit 10 15 menit 150.000 400.000/mm3 - < 50 atau >600x 10-3/ul
(adult)
- <30 atau >800 x 10-3/ul
(pediatric)
3. Glukosa darah sewaktu Cara kering (rapid) < 200 mg/dl - <50 atau >250 mg/dl
10 -15 menit (neonatus)
- <70 atau > 350 mg/dl
( peds dan adults)
Cara basah 60 -90 < 1.5 mg/dl - < 50 atau > 250 mg/dl
menit (adult)
4 Kreatinin 60 90 menit 1.5 mg/dl - > 1.5 mg/dl (1 day 4
Weeks)
- > 2.0 mg/dl ( 5 weeks
23 month)
- > 2.5 mg/dl(2 yrs)
- > 3.0 mg/dl (12 yrs 5 yrs)
GGA : 3 mg/dl
GGK : > 6 mg/dl

5 Creatinin kinase 60 -90 menit <190 U/L (L) - > 10.000 U/L
Total <167 U/L (P)
6 Creatinin kinase 60 90 menit < 25 U/L - > 25 U/L
Myonal band
(CKMB)
7 Troponin T 30 45 menit Negatif Positif
8 Kalium (elektrolit) 60 -90 menit 3.5 5.1 mmol/L - < 2.5 - > 6.0 mM/L

9 Natrium 60 90 menit 136 145 mmol/L - <120 >160 mM/L


(Elektrolit)
10 Clorida (Elektrolit) 60 90 menit 97 111 mmol - < 80 atau > 120 mM/L
11. Analisa Gas Darah 60 90 menit pH :7.35 7.45 - Asidosis berat < 7.1
pCO2 :35 -45 - Alkalosis berat > 7.6
HCO3 : 22 -26
NO JENIS TEST WAKTU TEST NILAI NORMAL NILAI KRITIS
12 Activated Partial thromboplastin 10 15 menit 22 -30 sec - > 80 sec
Time,Plasma

13 INR (International Normalizing 10 15 menit 0.88 1.32 - > 2.0


Ratio

14 fibrinogen 10 15 menit 189 283 mg/dl - < 60 mg/dl


15 WBC count 10 15 menit 4.0 x 10-3/ul 10.0x10-3/ul - <1.0 atau 50.0 x 10-9/L
(adult)
-<1.5 atau >30.0 x10-9/L
(pediatric)
16 Neutrophils 10 15 menit - <0.5 x 10-9/L
17 Hematokrit 10 15 menit 37% - 48% - < 21.0% atau > 60.0%
18 Lactate 60 90 menit - > 5 mmol/L
19 Bilirubin total 60 90 menit - <1.1 mg/dl - 15 mg/dl (Neonatus)
Lebih dari 10 hari
- > 100 mg/dl (adult)
20 Calcium total 8.62 10.31 mg/dl - 5 mg/dl - > 13.0 mg/dl
21 Calcium ionized - < 0.87 atau >1,41 mmol/L
22 FT4 0.932 1.71 mg/dl - >9.0 mg/dl (< 50 thn)
- >6.0 mg/dl (> 50 thn)
23 Iron serum 60 90 menit 59 -148 ug/dl (Laki) - 350 ug/dl
37 148 ug/dl (Perempuan)

24 Magnesium serum 60 90 menit 1,77 2.58 mg/dl - 1.0 a :9,0 mg/dl

25 Bacterial culture,aerobic Positif result from blood sterile body fuid normaly
sterile tissue

26 Bacterial culture,Aerobic (also 3 7 hari Identification of bacillus anthracis,Brucella


includes enteric pathogen culture spp,clostridium botilinum,Corynebacterium diphtheriae,
and Bacteria/candida francisella tularensis,vibrio cholerae,or yersinia pestis.
Culture,Blood) or Bacterial
Culture,an aerobic.

27 Gram stain 1 -2 hari Positive result from a sterile


Body fuid,normaly sterile tissue
HASIL KRITIS RADIOLOGI

NO GAMBARAN RADIOGRAF INTERPRETASI HASIL

1 Area hiperluscent avaskuler Pneumothorax


Pada daerah lapangan paru

2. Gambaran udara bebas di daerah subdiafragma kanan Perforasi (Pneumoperitonium)

3. Gambaran hiperdens Hemmorage stroke


intracerebral,interventrikel,subdural,atau epidural

4. Gambaran hiperdens subdural atau epidural Trauma kapitis dengan pendarahan epidural dan subdural luas

5. Gambaran air fuid level yang bertangga Ileus obstruksi

6. Gambaran perselubungan pada rongga torax yang Efusi pleura masif


mendesak mediastinum

7. Gambaran radiopaq pada saluran nafas Corpus alienum saluran nafas


Sebelum menelpon dokter

- Periksa pasien dengan benar


- Lihat nama DPJP yand sesuai untuk di telpon
- Mengetahui diagnosis masuk pasien
- Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru
- Pegang RM pasien dan siap untuk melaporkan adanya riwayat alergi atau tidak,
pengobatan yang di berikan,cairan IV,hasil test maupun laboratorium.
- Setiap laporan SBAR berbeda,fokus pada permasalahan,ringkas,tidak semua tercantum
dalam tabel dperlu dilaporkan hanya yang dibutuhkan dalam situasi saat ini.
beberapa contoh penerapan masing masing komponen huruf dalam tehnik SBAR
(yang dicetak tebal adalah item yang Harus di penuhi,yang di cetak biasa adalah pilihan
jawaban sesuai kondisi pasien
SITUASI
Saya menelpon tentang (nama pasien,unur dan tempat perawatan)
Pasien Tn.Amir,Umur 30 tahun,di perawatan Mahalona 1,Dok.

Masalah yang ingin disampaikan adalah :


Saya khawatir pasien akan mengalami henti jantung/nafas

Tanda tanda vital


TD............,/............Nadi..........,Pernafasan.........,dan suhu.............

Saya khawatir tentang :


- Tekanan darah karenan lebih dari 200 atau kurang dari 100, atau 30 mmhg di bawah dari biasanya
- Nadi karena lebih dari 140 atau kurang dari 50
- Pernapasan karena kurang dari 5 atau lebih dari 40
- Suhu karena kurang dari 35 C atau lebih dari 40 C

BACKGROUND/LATAR BELAKANG
Status mental pasien :
-Sadar dan orientasi orang,waktu dan tempat baik
- Kebingungan dan kooperatif/tidak kooperatif
-Gelisah atau mengacau
-Lesu tapi dapat berbicara dan dapat menelan
-Koma,mata tertutup,tidak respon terhadap situasi
-Kulit hangat dan kering,pucat berbintik,ekstremitas dingin/hangat
-Pasien memakai/tidak memakai oksigen
-Pasien memakai oksigen....1/mnt atau% selama......mnt/jam
-Oksimeter menunjukkan.......%
-Oksimeter tidak menunjukkan denyut nadi yang baik dan sulit dibaca.
ASSESSMENT/PENILAIAN
Masalah yang saya pikirkan adalah(Katakan apa masalah yang anda pikirkan)
-Masalah tampak adalah jantung,infeksi,neurologis,respirasi..........
-Saya tidak yakin masalahnya tapi pasien memburuk
-Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk
-Kita perlu melakukan sesuatu dok.

RECOMMENDATION/REKOMENDASI
Apakah (Katakan apa yang ingin di sarankan)
-Pasien dapat di transfer ke ICU/NICU,dok?
-Dokter dapat melihat pasien sekarang?
-Dokter dapat berbicara pada keluarga pasien tentang kondisi pasien sekarang?
-Dokter dapat menghubungi dokter jaga/konsulen......untuk melihat pasien sekarang

Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan :


-Apakah dokter membutuhkan pemeriksaan seperti rontgen thoraks,analisa gas darah,EKG.BNP,dll?

Jika ada perubahan tatalaksana,tanyakan :


-Seberapa sering perlu dilaporkan tanda vital ke dokter
-Menurut perkiraan dokter berapa lama masalah ini akan berakhir ?
-Jika pasien tidak membaik apakah dokter ingin diberitahu/ditelepon lagi?
Pemberian Obat yg aman
N
LASA
PEMBUATAN DAFTAR OBAT LASA
O

1 Alvis - Alxil

PEMBENAHAN PENYIMPANAN/ 2 Bisolvon - Bisoprolol


3 Cavit D3 - Cefat 500
PEMBERIAN OBAT & ALKES 4 Chlorpheniramin 4 mg - Chlorpromazine

STANDARISASI PENCAMPURN 5 Curliv - Curvit

6 Danaflox - Dexaflox
KONSENTRASI OBAT
7 Ecavit 300 - Enfavit
PENERAPAN 5 BENAR PEMBERIAN 8 Ethimox 500 - Etiflox 200

OBAT
PEMBUATAN CHECK-LIST
PENYIAPAN OBAT
PEMBUATAN CHECK-LIST
PEMBERIAN OBAT


MEDIKASI YANG AMAN
sosialisasikan dan tingkatkan kewaspadaan obat High alert meliputi elektrolit pekat,
Narkotika.obat high alert lainnya dan sitostatika.

1.Elektrolit pekat tidak disimpan dalam unit perawatan pasien kecuali dibutuhkan secara
Klinis,dan tindakan dilakukan untuk mencegah penggunaan yang tidak seharusnya pada
Area area yang di ijinkan sesuai kebijakan.

2.Elektrolit pekat yang di simpan dalam unit perawatan pasien memiliki label yang jelas
Dan di simpan di tempat dengan akses terbatas

3.Pisahkan obat obat LASA

4.Minimalkan jumlah obat look alike yang muncul pada layar seleksi pada order entry.

5.Pisahkan kemasan obat look alike di area penyimpanan.


6.Kemas ulang produk dengan kemasan luar yang berbeda.

7.Pastikan label menampilkan kandungan aktif pada produk farmasi.

8.Gunakan huruf besar untuk label seperti DOPamine versus DoBUtamine

9.Cek diagnosa saat dispensing jika diidentifikasi potensial tercampurnya obat look alike

10.Cek ketepatan dosis saat dispensing.


DAFTAR OBAT HIGH ALERT MELIPUTI
A.ELEKTROLIT PEKAT

NO NAMA ELEKTROLIT PEKAT KONSENTRASI


1. Larutan kalium klorida (Kcl) 7,4%
2. Natrium bikarbonat (NaHCO3) 8,4%
3. Magnesium Sulfat (MgSO4) 20% dan 40%
4. Natrium Klorida (NaCl) 3.0%

B.NARKOTIKA
NO NAMA OBAT NARKOTIK BENTUK SEDIAAN DOSIS
1. Fentanyl Injeksi 0,5 mg/ml
2. Morphin Hcl Injeksi 10 mg
3. Pethidin Hcl Injeksi 50 mg

C.OBAT HIGH ALERT LAINNYA


NO NAMA OBAT BENTUK SEDIAAN DOSIS KET
1. Insulin Injeksi Antidiabetik
2. Oxytoxin Injeksi 10 iu/ml Kontraksi/induksi
3. Terbutaline Injeksi 0.5 mg/ml Anti asma
4. Heparin Injeksi 4 mg/ml Anti koangulans
5. Vecuronium injeksi 4 mg/ml Pelemas otot dan
paralisis anastesi
6. Rocuronium Injeksi 10 mg/ml
7. Atracurium Injeksi 10 mg/ml

D.SITOSTATIKA : Semua stok obat sitostatika yang tersedia di RSU AT MEDIKA


DAFTAR OBAT OBAT LASA

NO NAMA OBAT
TABLET
1. ALVIZ AIXIL
2. BISOLVON BISOPROLOL
3. CAVIT D 3 CEFAT 500
4. CHLORAMPENICOL CHLORAMPENIRAMINE CHLORPROMAZINE
5. CURLIV CURVIT
6. DANAFLOX DEXAFLOX
7. ECAVIT ENFAVIT
8. ETHIMOX ETIFLOX
9. FARMACROL FARMADOL FARMAVON
10. GLUCOPHAGE GLUCOVANCE
11. PROVITAL PROLIVA
INJEKSI
1. ACRAN ECRON.INJ
2. BUSCOPAN BISOLVON (BOTOL MIRIP ETIKET)
3. CEFIR CEFRIN
4. CEFTRIAXON CEFOTAXIM
5. DIAZEPAM METOCLOPRAMIDE (BOTOL SAMA)
6. EPHEDRINE EPINEFRIN
7. RANITIDINE OXYTOCIN (BOTOL MIRIP)
8. TROLAC KETOROLAC
Terapkan 5 benar dalm pemberian obat

1.Benar Pasien
1.Gunakan minimal dua identitas pasien
2.Cocokkan obat yang akan diberikan dengan instruksi terapi tertulis
3.Anamnesis riwayat alergi
4.Anamnesis kehamilan/menyusui
5.Anamnesis lengkap riwayat obat/penggunaan obat saat ini dan buat daftar obat obat
Tertentu
6.Bandingkan pemberian obat saat ini dengan daftar obat yang digunakan pasien di
Rumah(termasuk kelalaian,duplikasi,penyesuaian,kehilanganm/menghilangkan,
Interaksi atau tambahan obat).
7.Identifikasi pasien yang akan mendapat obat dengan kewaspadaan tinggi dilakukan
Oleh dua orang yang kompeten (double Check)
2.Benar Obat
1.Beri label semua obat dan tempat obat(Syringes,cangkir obat,baskom obat) dan larutan
Lain.
2.Obat dan larutan lain dilokasi perioperatif atau ruang prosedur yang tidak akan segera
Dipakai juga harus diberi label.
3.Pemberian label dilokasi perioperatif atau ruang prosedur dilakukan setiap kali
Obat atau larutan diambil dari kemasan asli ke tempat lainnya.
4.Pada label,tuliskan nama obat,kekuatan,jumlah,kuantitas,pengenceran dan volume
Tanggal persiapan,tanggal kadaluarsa jika tidak digunakan dalam 24 jam dan tanggal
Kadaluarsa jika kurang dari 24 jam.
5.Semua obat atau larutan diverifikasi oleh 2 orang secara verbal dan visual jika orang
Menyiapkan obat bukan yang memberikannya ke pasien.
6.Pemberian label tiap obat atau larutan segera setelah obat disiapkan jika tidak segera
Diberikan.
7.Jangan memberi label pada syringes atau tempat kosong sebelum obat di siapkan
atau di isi.
8.Siapkan satu obat atau larutan pada satu saat.beri label hanya untuk satu obat
Atau larutan pada satu saat.
9.Buang segera setiap obat atau larutan yang tidak ada labelnya.
10.Buang semua tempat obat berlabel dilokasi steril segera setelah operasi atau
Prosedur dilakukan (ini berarti tempat obat orisinal disimpan sampai tindakan
Selesai,
11.Saat pergantian tugas / jaga,reviw semua obat dan larutan oleh petugas lama
Dan petugas baru secara bersama.
12.Ubah daftar obat /kardeks jika terdapat perubahan obat.
13.Kebenaran jenis obat yang perlu kewaspadaan tinggi di cek oleh dua orang yang
Kompeten double check.
3.Benar Dosis
1.Dosis/volume obat,terutama yang memerlukan kewaspadaan tinggi,dihitung dan
Di check oleh tiap dua orang yang kompeten double check
2.Jika ragu konsultasi ke dokter yang menulis resep
3.Berkonsentrasi penuh pada saat menyiapkan obat,dan hindari gangguan.

4.Benar Waktu
1.Sesuai waktu yang di tentukan
Sebelum makan ,setelah makan,saat makan.
2.Perhatikan waktu pemberian :
3 x sehari tiap 8 jam
2 x sehari tiap 12 jam
Sehari sekali tiap 24 jam
Selang sehari tiap 48 jam
3.Obat segera diberikan setelah di instruksikan oleh dokter.
4.Belum memasuki masa kadaluarsa obat.

5.Benar Cara/Route pemberian.


1.Cara pemberian obat harus sesuai dengan bentuk/jenis sediaan obat :
Slow release tidak boleh di gerus
Enteric coated tidak boleh di gerus
2.Obat yang akan diberikan per NGT sebaiknya adalah obat cair/Syrup
3.Pemberian antar obat sedapat mungkin berjarak
4.Jadwal pemberian obat dan nutrisi juga berjarak.
6.Benar dokumentasi
1.Setiap perubahan yang terjadi pada pasien setelah mendapat obat harus di
Dokumentasikan.
2.Setiap dokumen klinik harus ada bukti nama dan tanda tangan/paraf yang melakukan
3.Setelah memberikan obat,langsung di paraf dan di beri nama siapa yang memberikan
Obat tersebut
4.Setiap perubahan jenis/dosis/jadwal/cara pemberian obat harus di beri nama dan paraf
Yang mengubahnya.
5.Jika ada coretan yang harus dilakukan :Buat hanya satu garis dan di paraf di ujungnya
Contoh :lasix tab,1x40 mg lasix inj,1x40 mg IV
6.Dokumentasikan respon pasien terhadap pengobatan : efek samping obat (ESO) di catat
Dalam rekam medik dan form pelaporan insiden di kirim ke Tim keselamatan pasien
Di instalasi penjamin mutu dan akreditasi.pelaporan efek samping obat di kirim ke
Komite farmasi dan terapi.
7.Dokumentasikan kejadian nyaris cedera terkait pengobatan form pelaporan insiden ke
Tim keselamatan pasien,
8.Dokumentasikan kejadian tidak diharapkan form pelaporan insiden ke tim keselamatan
Pasien,
7.Benar informasi
1.Semua rencana tindakan/pengobatan harus di dokumentasikan pada pasien dan atau
Keluarga,termasuk pasien di ICU (hak pasien)
2.Jelaskan tujuan dan cara mengkonsumsi obat yang benar.
3.Jelaskan efek samping yang mungkin timbul
4.Rencana lama terapi juga di komunikasikan pada pasien
5.Tips: semua informasi yang telah diberikan pada pasien dan keluarganya ini di tulis
Dalam Form penjelasan dan pendidikan dokter kepada pasien yang ada dalam
Rekam medis dan di tanda tangani oleh dokter dan pasien/keluarga pasien
Cegah Salah Pasien,Salah Posisi &
Salah Tindakan/Prosedur

PPeengengecceekkaan
n iinfnfoorrmmeedd
ccooncnceerrn.n.
.


Penandaan area operasi.
PPeengengecceekkaann
iidedentntiittaass
papassiieenn
Pelaksanaan time out
Pengecekan
hasil
penunjang
secara terus menerus
1.Pengecekan surat ijin tidakan (informed consent)

- Kelengkapan (identitas pasien,nama tindakan,/prosedur dan area operasi,tanda tangan pasien/yang bertanggung
jawab,dokter operator/anesthesi,saksi dan telah mendapat informasi lengkap tentang tindakan yang akan
dilakukan
.-Ditandatangani oleh pasien sendiri (bila umur pasien 17 tahun atau lebih,sadar,kooperatif)atau oleh orang yang
bertanggung jawab dengan menyertakan foto copy KTP.

2.Pengecekan identitas pasien

-gelang identitas dicocokkan dengan data di medical record dan menanyakan langsung nama lengkap pasien,area
operasi dan nama tindakan operasi kepada pasien oleh petugas OK dan perawat diruang penerimaan/transit pasien.
-Didalam ruang operasi oleh perawat anesthesi,perawat sirkuler,dokter anesthesi,dan dokter bedah
Serta pada saat pemindahan pasien ke RR gelang identitas harus di cek oleh perawat sirkuler.dan pada saat
meninggalkan ruang operasi.
3.Penandaan area operasi
- Dilakukan oleh dokter bedah(operator) atau yang ditunjuk diruang rawat inap atau paling lambat
Sebelum pasien dipindahkan keatas meja operasi (kecuali pasien emergency) berupa tanda centang
Diatas atau sedekat mungkin dengan area incisi.
- Penandaan menggunakan tinta yang tidak mudah dihapus,sehingga dapat dilihat sampai saat akan drapping
(disinfeksi)

Protokol umum :
a,Tandai lokasi operasi marking ( ) terutama
- Pada organ yang memiliki dua sisi kanan dan kiri
- Multiple structures (jari tangan,jari kaki)
- Multiple level (Operasi tulang belakang :Cervical,Thoracal,Lumbal)
- Multiple lesion yang pengerjaannya bertahap
b.Anjuran penandaan lokasi operasi
- Gunakan tanda yang telah disepakati
- Dokter yang akan melakukan operasi yang melakukan pemberian tanda.
- Tandai pada atau dekat daerah insisi
- Gunakan tanda yang tidak ambigu (contoh :tanda x merupakan tanda yang ambigu)
- Gunakan penanda yang tidak mudah terhapus (Contoh : gentian violet )
c.Sebelum dilaksanakan operasi terapkan pengisian Check list keselamatan operasi untuk memastikan :
- Tepat pasien
- Tepat prosedur
- Tepat daerah/lokasi operasi.
IL _============~~~=====================
4.Pengecekan data pemeriksaan penunjang
- Data pemeriksaan radiologi,hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik dan patologi anatomi
5.Pelaksanaan time out tim operasi
- Verifikasi ahir seluruh anggota tim ditempat operasi akan dilakukan dan setelah pasien dianesthesi,minimal
meliputi : memastikan benar pasien,benar area operasi,benar prosedur tindakan,data fotoRontgen dan peralatan
kusus yang dipakai.
RSUD I LAGALIGO

Nama :

CHECK LIST KESELAMATAN PASIEN OPERASI Tgl. Lahir :


L/P No. RM :
Tgl : Jam :

Sebelum Induksi Anestesi / Sebelum Insisi / Sebelum Pasien Meninggalkan Ruang Operasi / Sing Out
Sing in Time Out Jam :
Jam : Jam :
Minimal ada perawat dan dr anestesi Dengan perawat, dokter anestesi dan dokter bedah Dengan perawat, dokter anestesi dan dokter bedah
Apakah identitas pasien sudah benar rencana tindakan, o Memastikan bahwa semua anggota tim medis Secara verbal perawat memastikan :
sudah jelas, dan ada persetujuan tindakan medis yang sudah memperkenalkan diri ( nama dan peran ) o Nama tindakan
akan dilakukan (inform concent )? o Memastikan dan baca ulang nama pasien, tindakan o Kelengkapan alat, jumlah kasa dan jarum
o Ya medis dan area yang akan di insisi o Pelabelan specimen ( baca label specimen dan
Apakah area yang akan dioperasi sudah diberi tanda ? Apakah profilaksis antibiotic sudah diberikan 1 jam nama pasien dengan keras )
o Ya sebelumnya ? o Apakah ada masalah peralatan yang perlu
o Tidak diperlukan o Ya disampaikan .....................................
Apakah mesin anestesi dan obat obatan sudah lengkap ? o Tidak perlu Untuk Dokter Bedah, Dokter Anestesi dan Perawat :
o Ya Kejadian berisiko yang perlu diantisipasi o Apakah ada catatan khusus untuk proses recovery
Apakah pasien sudah memakai pulse oksimetri dan sudah Untuk Dokter Bedah dan penanganan perawatan pasien ini ?
berfungsi baik ? o Apakah tindakan berisiko atau tindakan tidak rutin .........................
o Ya yang akan dilakukan ? .......... Operator : TTD :
Apakah pasien memiliki riwayat alergi ? o Berapa lama tindakan ini akan dikerjakan ? Anestesi : :
o Ya .............. Perawat : :
o Tidak o Apakah sudah antisipasi perdarahan ? .....................
Gangguan pernafasan ? Untuk Dokter Anestesi
o Ya, dan alat/ bantuan sudah tersedia o Apakah ada hal khusus untuk pasien ini ? ................
o Tidak Untuk Tim Perawat
Resiko perdarahan > 500ml ( 7ml/kg bagi anak anak ) o Apakah sudah dipastikan kesterilitasannya ( ada
o Ya, dan sudah direncanakan pemasangan infuse 2 indikator kesterilitasannya ) ? ......................
line o Apakah ada masalah dengan peralatan atau
o Tidak masalah alat yang dikhawatirkan ? ....................
Operator : TTD : Apakah hasil radiologi yang diperlukan sudah ada ?
Anestesi : : Ya
Perawat : : Tidak diperlukan
Operator : TTD :
Anestesi : :
Perawat : :
on our honds ?? Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
Semmelweis (1861),
Penularan penyakit dari pasien ke
pasien melalui tangan petugas
Boyce dan Larson 1995
Kebersihan tangan baik dan benar
menurunkan insiden HAIs
Boyke dan Pittet 2002
Kegagalan kebersihan tangan
Don't spread tMse gl!rrnsl Wash Y9Urhands after going menyebabkan multi resisten, wabah
to the bcithroom and befDre eatil1Ql Han~':J5hing is tbe
Slngle most important thing yoo (on do to stop the spread of
Infectlonf This messase brought to you by FOlrmonT
General Hospital. Visit our ""b site 01 wwvI.fgh;.com or
..,,,,,.labs.netJschools/marioo/mms/heolth.htm


IL _============~~~=====================
Indikator usaha menurunkan infeksi nosokomial :
1.Menggunakan panduan hand-hygiene terbaru dan yang di akui umum
2.Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif panduan
menurunkan risiko infeksi nosokomial :
a.Melakukan 6 langkah cuci tangan yang dijadikan standar oleh WHO pada
saat ini :
1.Sebelum kontak dengan pasien
2.Sebelum melakukan tindakan/aseptic
3.Setelah terpapar cairan tubuh pasien
4.Setelah kontak dengan pasien
5.Setelah menyentuh area sekitar pasien/lingkungan
Menurunkan risiko cedera
karena jatuh dengan checklist
penilaian risiko jatuh
IIndikndikatatoorr ususahaaha mmenurunkenurunkanan risrisikikoo ccederaedera kkarenaarena jatjatuh:uh:

1.1.SemSemuaua paspasienien barubaru dinilaidinilai

risrisikikoo jatjatuhnyuhnyaa dandan penilaianpenilaian

didi ulangulang jikjikaa didi indikindikasasikikanan

oleholeh
2.Hasil perubahanperubahan
pengukuran dimonitor dankkondisondisii
di tindak lanjuti sesuai
paspasienien
derajat risiko atatauau pengobatpengobatan,an,dadann
jatuh pasien guna mencegah pasien jatuh
lainnylainnya.a.
serta akibat tak terduga lainnya.

TIPS :

Seluruh pasien rawat inap dinilai risiko jatuhnya dengan

Menggunakan Checklist penilaian risiko jatuh


2.Pasien anak memakai formulir :penilaian risiko jatuh anak :Skala Humpty Dumpty

3.Pasien dewasa memakai formulir :penilaian risiko jatuh dewasa :Skala jatuh mors (Morse Fall Scale

MFS)

4.Pengkajian risiko ulang dilakukan jika ada perubahan kondisi atau pengobatan.
CHECK LIST PENILAIAN RESIKO JATUH PASIEN ANAK
SKALA HUMPTY DUMPTY PASIEN RAWAT INAP
Tgl : Nama :
Tgl Lahir : Petugas yang mengisi :

Parameter Kriteria Skor

Di bawah 3 tahun 4

3 7 tahun 3
Umur
7 13 tahun 2

> 13 tahun 1

Laki Laki 2
Jenis kelamin
Perempuan 1

Kelainan neurologi 4

Perubahan dalam oksigenasi (Masalah saluran nafas,dehidrasi, 3


Anemia,sinkop/sakit kepala,dll)
Diagnosa
Kelainan psikis/prilaku 2

Diagnosis lain 1

Tidak sadar terhadap keterbatasan 3

Gangguan kognitif Lupa keterbatasan 2

Mengetahui kemampuan diri 1

Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi-anak 4

Pasien menggunakan alat bantu atau box atau mebel 3


Faktor lingkungan
Pasien berada di tempat tidur 2

di luar ruang rawat 1


Dalam 24 jam 3

Dalam 48 jam Riwayat jatuh 2


Respon Terhadap operasi/obat penenang/efek anesthesi

Lebih >48 Jam 1

Bermacam macam obat yang digunakan :obat sedative (kecuali 3


Pasien ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis )Hipnotik,
Barbiturat,Fenotiazin,anti depresan,laksans/diuretika,Narkotik

Penggunaan obat

Salah satu dari pengobatan di atas 2

Pengobatan lain 1

TOTAL

Keterangan
Resiko Tinggi : >12
Resiko rendah : 7- 11
Skor minimal :7 Skor maksimal
:23
PROTOKOL PENCEGAHAN PASIEN JATUH ANAK
: Standar risiko rendah (Skor 7 11)
1.Oriantasi ruangan
2.Posisi tempat tidur rendah dan ada remnya
3.Ada pengaman samping tempat tidur dengan 2 atau 4 sisi pengaman,mempunyai luas tempat
tidur yang cukup untuk mencegah tangan dan kaki atau bagian tubuh lain terjepit
4.Menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien yang dapat berjalan
5.Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan bantu bila dibutuhkan.
6.Akses untuk menghubungi petugas kesehatan mudah di jangkau.terangkan kepada pasien
mengenai fungsi dari alat tersebut.
7.Lingkungan harus bebas dari peralatan yang mengandungnrisiko.
8.Penerangan lampu harus cukup.
9.Penjelasan kepada pasien dan keluarga harus tersedia.
10.Dokumen pencegahan pasien jatuh ini harus berada pada tempatnya.
Standar Risiko Tinggi (Skor >_12)
1.Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning.
2.Terdapat tanda peringatan pasien risiko jatuh.
3.Penjelasan pada pasien atau orang tuanya tentang protocol pencegahan pasien jatuh
4.Cek pasien minimal setiap satu jam
5.Temani pasien pada saat mobilisasi.
6.Tempat tidur pasien harus disesuaikan dengan perkembangan tubuh pasien.
7.Pertimbangkan penempatan pasien,yang perlu perhatian diletakkan dekat Nurse station
8.Perbandingan pasien dengan perawat 1 : 3,Libatkan keluarga pasien sementara perbandingan
belum memadai.
9.Evaluasi terapi yang sesuai,pindahkan semua peralatan yang tidak dibutuhkan keluar ruangan.
10.Pencegahan pengamanan yang cukup,batasi tempat tidur
11.Biarkan pintu terbuka setiap saat kecuali pada pasien yang membutuhkan ruang isolasi.
12.Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur yang rendah kecuali pada pasien yang di tunggu
keluarga.
13.Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus di dokumentasikan.
FORM PENILAIAN RESIKO JATUH PASIEN RAWAT JALAN
identitas pasien
Nama : Tgl Lahir Tgl.Penilaian : No.RM

NO ASPEK PENILAIAN/PERTANYAAN YA TIDAK KET


1. Lakukan pengamatan terhadap hal tersebut di baeah ini :
a.Gangguan penglihatan
b.Gangguan keseimbangan
c.Gangguan mobilitas fungsional/kelemahan otot
d.postur tubuh abnormal
e.Menggunakan alat bantu jalan :tongkat,kursi roda
apabila jawabannya ya pada sekurang kurangnya satu kondisi di
atas berarti pasien berisiko jatuh.

2 Mengajukan pertanyaan tentang :


A.Umur : > 60 tahun,anak < 3 Tahun
B.Diagnosis penyakit/keluhan yang mungkin dapat menyebabkan pasien memiliki resiko jatuh adalah :
1.Hipertensi/Hipotensi
2.Infark jantung
3.Gangguan penglihatan yang belum terkoreksi,seperti :
Glaucoma/katarak/gangguan lapang penglihatan
4.DM (Polidipsi,poliuri)
5.Gangguan keseimbangan
7.Stroke/pasca stroke.
3. Menanyakan obat obatan yang diminum pasien saat ini,yang
Mungkin dapat menyebabkan risiko jatuh adalah :
- Narkotik - Phenotiazin
- Anti hipertensi - Barbiturat
- Anti depresan - Diuritik
- OAD/Insulin - Anti koangulan
- Anti histamine dosis tinggi
- Tetes mata yang menyebabkan midriasis

CATATAN:
Jika pasien memiliki jawaban (ya) pada sekurang kurangnya 1 point penilaian,maka pasien
dinyatakan
berisiko jatuh sedang
Jika jawaban ya ada 2(dua) point penilaian,berarti pasien memiliki risiko tinggi
S
IL _============~~~=====================
FAKTOR RESIKO SKALA
SCORE
HASIL STANDAR
RIWAYAT JATUH YA 25
TIDAK 0
DIAGNOSIS SEKUNDER YA 15
TIDAK 0
FURNITUR 30
MENGGUNAKAN ALAT ALAT MENYOKONG TONGKAT/ALAT 15
BANTU PENOPANG/WALKER

BED REST 0
HEPARIN/IVFD YA 20
TIDAK 0
GAYA BERJALAN NORMAL/BED 20
REST/IMMOBILE/LEMAH
GANGGUAN PERGERAKAN 10

STATUS MENTAL DISORIENTASI 15


ORIENTASI BAIK 0
JUMLAH SCORE

KALA PENGKAJIAN RESIKO JATUH MENURUT MORSE


KETERANGAN :
RESIKO TINGGI = >45
RESIKO SEDANG = 25 44
RESIKO RENDAH = 0 - 24
1.CARA MELAKUKAN SKORING
a.Riwayat jatuh :
- Skor 25 bila pasien pernah jatuh sebelum perawatan saat ini,atau jika ada riwayat jatuh
fisiologis
karena kejang atau gangguan gaya berjalan menjelang di rawat.
- Skor 0 bila tidak pernah jatuh
- Catatan : bila pasien jatuh untuk pertama kali skor langsung 25.
b.Diagnosis sekunder.
- Skor 15 jika diagnosis medis medis lebih dari satu dalam status pasien
- Skor 0 jika tidak
c.Alat bantu :
- Skor 0 jika pasien berjalan tanpa alat bantu/dibantu,menggunakan kursi roda,atau tirah baring
dan tidak dapat bangkit dari tempat tidur sama sekali.
-Skor 15 jika pasien menggunakan Kruk,tongkat/walker
- Skor 30 jika pasien berjalan mencengkram furniture
d. Menggunakan Obat

- Skor 20 jika pasien memoeroleh terapi salah satu dari:


sedative,hipnotik,antidepresan,nalokson,barbiturate,phenotiazin,narkotik/metadon,laksatif,diuritik
- Skor 0 jika tidak.
E.Gaya
berjalan/transfer
- Skor 0 jika gaya berjalan normal dengan cirri berjalan dengan kepala tegak,lengan terayun
bebas di samping tubuh,dan melangkah tanpa ragu ragu.
- Skor 10 jika gaya berjalan lemah,membungkuk tapi dapat mengangkat kepala saat berjalan
tanpa kehilangan keseimbangan.langkah pendek pendek dan mungkin di seret.
- Skor 30 jika gaya berjalan terganggu,pasien mengalami kesulitan bangkit dari kursi,berupaya
bangun dengan mendorong lengan kursi atau dengan melambung.(menggunakan beberapa kali
upaya untuk bangkit)kepala tertunduk,melihat ke bawah,karena keseimbangan pasien
buruk,beliau menggemgam furniture,orang,atau alat bantu jalan dan tidak dapat berjalan tanpa
bantuan.
f.Status mental
Skor 0 jika penilaian diri terhadap kemampuan berjalannya normal,tanyakan pada pasien apakah
bapak/ibu dapat pergi ke kamar mandi sendiri atau perlu bantuan ? jika jawaban hasil menilai
dirinya konsisten dengan kemampuan ambulasi,pasien dinilai normal.
ASESMEN RESIKO JATUH

ALGORITME PENANGANAN PASIEN JATUH


PASIEN BARU

IGD RAWAT JALAN

SKALA MORSE SKALA JATUH PASIEN RAWAT JALAN

SKALA HUMPTY DUMPTY

SKALA JATUH NEONATUS

SKORING RESIKO JATUH

Anda mungkin juga menyukai