Anda di halaman 1dari 5

Metode Pengambilan Data Stratigrafi

1. Metode Jacob Staff

Metode Jacob Staff adalah metode yang digunakan untuk megukur ketebalan suatu lapisan
batuan yang menggunakan alat yang bernama tongkat jacob yaitu tongkat yang panjangnya
150 cm, diberi tanda atau grid yang panjangnya 10cm berwarna hitam putih atau merah putih
untuk memudahkan perhitungan tebal lapisan tersebut dan pada ujung tongkat terdapat busur
derajat untuk menyesuaikan kemiringan lapisan batuan. Metode ini lebih praktis dan cepat
dalam pengolahan datanya dikarenakan langsung dapat mengetahui tebal sebenarnya. Tetapi
tidah semua bidang perlapisan bisa diukur dengan metode ini, karena diperlukan singkapan
yang ideal.

Cara penggunaan metode ini adalah : Mengukur dip bidang perlapiasn tersebut setelah itu
tempelkan ujung bawah tongkat Jacob Staff ini pada lapisan yang paling bawah, kemudian
dimiringkan sesuai dengan dip lapisan tersebut.

2. Metode Bentang Tali

Metode rentang tali adalah metode yang lakukan untuk mengukur ketebalan sebenarnya suatu
bidang perlapisan dengan cara merentangkan tali yang sudah di beri tanda atau grid setiap 10
cm atau 1 meter, kemudian direntangkan pada singkapan batuan dan sebelumnya diukur dip
dan slope bidang singkapan tersebut. Selanjutnya dalam pengolahan data lapangan
menggunakan metode matematis dengan rumus. Metode ini lebih akurat dibandingkan
dengan Metode Jacob Staff.

2.1 Pada daerah datar

Pengukuran pada daerah datar, apabila jarak terukur jarak tegak lurus jurus, ketebalan
langsung di dapat dengan menggunakan rumus : T = d sin (dimana d adalah jarak terukur di
lapangan dan adalah sudut kemiringan lapisan). Apabila pengukuran tidak tegak lurus jurus,
maka jarak terukur harus dikoreksi seperti pada cara diatas.

2.2 Pada daerah berlereng

Terdapat beberapa kemungkinan posisi lapisan terhadap lereng seperti diperlihatkan pada
gambar 2 dan gambar 3. (Catatan: sudut lereng (s) dan kemiringan lapisan () adalah pada
keadaan yang tegak lurus dengan jurus atau disebut true dip dan true slope ).

Kemiringan lapisan searah dengan lereng.

Bila kemiringan lapisan ( ) lebih besar daripada sudut lereng (s) dan arah lintasan tegak
lurus jurus, maka perhitungan ketebalan adalah : T = d sin ( - s )
Bila kemiringan lapisan lebih kecil daripada sudut lereng dan arah lintasan tegak lurus jurus,
maka perhitungan ketebalan adalah : T = d sin (s - )

Kemiringan lapisan berlawanan arah dengan lereng

Bila kemiringan lapisan membentuk sudut lancip terhadap lereng dan arah lintasan tegak
lurus jurus maka : T = d sin ( + s )

Apabila jumlah sudut lereng dan sudut kemiringan lapisan adalah 900 (lereng berpotongan
tegak lurus dengan lapisan) dan arah lintasan tegak lurus jurus maka: T = d
Bila kemiringan lapisan membentuk sudut tumpul terhadap lereng dan arah lintasan tegak
lurus jurus, maka : T = d sin (1800 - - s)

2.3 Kemiringan lapisan mendatar

Bila lapisannya relatif mendatar,dengan kemiringan lereng yang sudah diketahui dan di ukur.
Maka dapat menggunakan rumus : T = d sin (s)

III.2.4 Lapisan batuan tegak

Bila lapisannya relatif tegak,dengan kemiringan lereng yang sudah diketahui dan di ukur.
Maka dapat menggunakan rumus : T = d sin (90o - s)

Anda mungkin juga menyukai