Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA PEMERIKSAAN KESEHATAN

Di Susun Oleh:
KELOMPOK 1 DAN II

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Pentingnya Pemeriksaan kesehatan lansia


SASARAN : Lansia rw 04 rt 13 dan 14
HARI/TANGGAL : Rabu, 24 mei 2017
WAKTU : 15 menit
TEMPAT : Masjid jami gandus
PENYULUH : Coners Unsri

A. TUJUAN
1
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia di kelurahan gandus
mampu memahami pentingnya posyandu lansia.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia kelurahan gandus
mampu :
a. Menjelaskan pengertian dari pemeriksaan lansia
b. Menyebutkan tujuan dari pemeriksaan lansia
c. Menyebutkan manfaat dari pemeriksaan lansia
d. Menyebutkan sasaran kegiatan pemeriksaan lansia
e. Menyebutkan kegiatan di pemeriksaan lansia

B. POKOK BAHASAN
Pentingnya pemeriksaan lansia

C. SUB POKOK BAHASAN


a. Pengertian dari pemeriksaan lansia
b. Tujuan dari pemeriksaan lansia
c. Manfaat dari pemeriksaan lansia
d. Sasaran kegiatan pemeriksaan lansia
e. Kegiatan di pemeriksaan lansia

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/
Kegiatan Penyuluh Alat

Pendahuluan 3 Menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah


2. Perkenalan 2. Mendengarkan
dan
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan
Tanya
penyuluhan
4. Mendengarkan
4. Penjelasan jawab
TIU/TIK 5. Mendengarkan
5. Relevansi materi
(manfaat dan
6. Mengemukakan
alasan)
jawaban
6. Apersepsi peserta
7. Mendengarkan
7. Kontrak waktu
Penyajian 10 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah FlipChart
2. Menanyakan pada 2. Menjawab
Menit dan
peserta tentang
Tanya
pokok materi yang
jawab
3. Memperhatikan
2
diberikan
3. Menuliskan 4. Bertanya
jawaban peserta
4. Memberi
5. Menanggapi
kesempatan peserta
jawaban
untuk bertanya
5. Memberi
6. Mendengarkan
kesempatan peserta
lain menanggapi
7. Menerima hadiah
pertanyaan
6. Memberi penilaian
8. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi
reinforcemen
8. Mengarahkan
penyuluhan pada
situasi yang
kondusif
Penutup 2 menit 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah Leaflet
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan
dan
materi
3. Menjawab Tanya
3. Kontrak topik
jawab
penyuluhan
4. Menjawab salam
berikutnya
4. Salam penutup

3
E. PENGATURAN TEMPAT
Keterangan:
Penyuluh
Penyuluh : coners unsri

Lansia
Lansia

Lansia
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Warga lansia siap di ruangan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
f. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
g. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
h. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
i. Suasana penyuluhan tertib
j. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
k. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
1) Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta penyuluhan
(warga lansia di desa gudo):
a. Apa pengertian dari pemeriksaan lansia?
b. Apa tujuan dari pemeriksaan lansia?
c. Apa manfaat dari pemeriksaan lansia?
d. Siapa sasaran dari kegiatan pemeriksaan lansia?
e. Apa saja kegiatan di pemeriksaan lansia?
2) Warga lansia dapat menjawab minimal 75% dari pertanyaan yang diajukan

G. MATERI PENYULUHAN
- Terlampir

H. REFERENSI
- Yohana, Sari (2011), Pelayanan Posyandu Lansia. www://puskesmas.org
- Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC.
- Rusfita, ana dkk, (2008). Posyandu lanjut Usia (lansia), Makalah, STIKES Ngudi
Waluyo : Ugarangan
I.
4
Lampiran

PENTINGNYA PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA

A. Pengertian

Pemeriksaan kesehatanlansia merupakan kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-


sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan,
memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya
peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Henniwati, 2008).

Pemeriksaan kesehatan lansia adalah pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), pemeriksaan kesehatan lansia adalah suatu


bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/ kelurahan dalam
masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam pemeriksaan kesehatan
lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang
memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan posyandu lansia adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.

B. Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Lansia


Menurut Erfandi (2008), Tujuan secara garis besar adalah

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut.

C. Manfaat Pemeriksaan kesehatan Lansia


- Terlaksananya pembinaan kesehatan lansia secara berkala
- Tercatat dan terlaporkannya status kesehatan lansia secara berkala
- Termonitornya kesehatan lansia melalui pemeriksaan lansia secara berkala
- Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh lansia secara berkala
- Terlaksananya upaya preventif terhadap status kesehatan lansia secara berkala
- Adanya pelayanan kesehatan bagi lansia secara berkala
5
- Peningkatan status kesehatan lansia

A. Sasaran Pemeriksaan Kesehatan Lansia


Sasaran adalah :
1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun),
kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko
tinggi (70 tahun ke atas).
2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada,
organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas
(Departemen Kesehatan RI, 2006).

B. Kegiatan Pemeriksaan Lansia


Bentuk pelayanan pada pemeriksaan lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan
mental emosional, yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk
mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang
dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah :
1. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
2. Pengukuran tekanan darah serta penghitungan denyut nadi
selama satu menit.
3. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau
cuprisulfat
4. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit gula (diabetes mellitus)
5. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni
sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal
6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan
atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir-butir diatas.
7. Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar
kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
8. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok
usia lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat.

6
Selain itu banyak juga pemeriksaan lansia yang mengadakan kegiatan tambahan
seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajian ataupun kegiatan silaturahmi antar
lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan untuk
membuat lansia beraktivitas kembali dan berdisiplin diri.

C. Mekanisme Pelayanan kesehatan Lansia


Mekanisme pelayanan kesehatan Lansia tentu saja berbeda dengan pemeriksaan balita
pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan kebijakan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan lansia ini dengan sistem 5 meja seperti pemeriksaan balita, ada
pula yang hanya 3 meja.
Pemeriksaan lansia sistem 5 meja, meliputi :
1. Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
3. Meja III : Pencatatan
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan
5. Meja V : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

Pelayanan lansia sistem 3 meja, meliputi :

1. Meja I : Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan


atau tinggi badan.
2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index massa
tubuh (IMT) juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan
kasus.

7
3. Meja III : Melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga dilakukan
pelayanan pojok gizi.

DAFTAR HADIR PENYULUHAN


PENTINGNYA PEMERIKSAAN LANSIA

No NAMA TTD

8
9

Anda mungkin juga menyukai